Precious Moment - Bab 167 Membuat Kesalahan yang Sama

Ketika Tiffanny Wen baru saja memejamkan mata belum begitu lama, di hadapannya berbunyi sebuah suara yang membuat orang sebal.

“Tiffanny Wen, masalah yang lalu adalah salahku, karena sekarang Jessica sudah menikah menjadi bagian dari keluarga Chu, tujuanmu bisa dibilang sudah tercapai, mengapa tidak merubah permusuhan menjadi persahabatan, kembalilah kepada keluarga Wen.”

Tiffanny Wen mengerutkan dahinya, membuka matanya lebar-lebar dengan datar ditatapnya Yoel Qin yang duduk di hadapannya, di matanya ada sorot kebencian yang dalam.

“Yoel Qin, aku pikir kamu salah paham, keberatanku terhadap kalian bukan hanya masalah Jessica Qin seorang, keberadaan kalian bagiku adalah sebuah ganjalan dalam hati, selama kelian masih ada dalam keluarga Wen, aku sama sekali tidak akan kembali.”

“Mengenai merubah permusuhan menjadi persahabatan? Huh, tidak ada itu.”

Melihat tampang Tiffanny Wen yang dingin dan juga ada kesan merendahkan, Yoel Qin merasa api kemarahan dalam hatinya tidak dapat dikendalikan lagi, dia mencelakakan adiknya sendiri dipaksa menikah dengan seorang yang bodoh, kebahagian separuh hidupnya berikutnya sudah sirna, namun dia malah berpangku tangan menonton keramaian ini.

Berhubung kamu berani datang, maka seharusnya bersiap-siap untuk menerima balasan.

Terlintas tatapan bengis dari sorot mata Yoel Qin, di bibirnya terlihat sebuah senyuman yang dipaksakan, dituangnya dua gelas koktail yang ada di hadapannya, disodorkan yang segelas kepada Tiffanny Wen: “Kalau begitu anggaplah perundingan kita ini sudah retak. Minimal dengan minum ini, kamu bersumpah tidak akan merusak pernikahan ini.”

Sudut bibir Tiffany Wen diliputi senyum merendahkan, dengan tatapan dingin dipandangnya Yoel Qin, tak sedikitpun ada minatnya menyentuh minuman di atas meja.

Merusak pernikahan ini? Dirinya sangat mengharapkan Jessica Qin menikah dengan Martin Chu, mengapa mau merusaknya? Bukankah ini saling bertentangan.

Yoel Qin melihat Tiffanny Wen yang enggan meminum minuman yang ada di depannya, wajahnya terkesan mengolok diri sendiri “Kamu bukan takut aku menaruh racun dalam minumanmu kan? Di saat seperti ini untuk apa aku meracunimu, lagipula aku bukanlah binatang yang tidak bisa memisah-misahkan keadaan.”

Sambil berkata, Yoel Qin mengambil gelas minuman di depan Tiffanny Wen, diteguknya langsung sampai habis, takutnya Tiffanny Wen tidak percaya, masih juga sengaja membuka mulut lebar-lebar menunjukkan bahwa semua sudah ditelannya.

“Sekarang kamu sudah percaya?”

“Minumannya dituang dari satu botol, kamu juga kan melihatnya, anggaplah aku ingin berbuat sesuatu juga tidak ada caranya. Kamu masih juga tidak merasa tenang?”

Tiffanny Wen dengan acuh tak acuh menarik ujung bibirnya, tidak berkata apa-apa, dengan anggun menuangkan minuman ke dalam gelas di depan Yoel Qin dan meminumnya sampai habis, membalikan gelasnya dan menggoyang-goyangkannya, memainkan alisnya sambil melihat pada Yoel Qin.

“Kali ini kamu puas kan?”

Tiffanny Wen dengan santainya menaruh gelas itu, duduk bersandar pada kursi, menyilangkan kakinya, dengan arogannya melihat pada Yoel Qin: “Kalau kamu sudah tenang baguslah, pesta pernikahan ini aku pasti tidak akan merusaknya, siapa yang berani melakukannya, aku yang akan pertama menghadapinya.”

“Jadi, kamu boleh sibuk dengan urusanmu lagi.”

Yoel Qin begitu geramnya melihat sikap Tiffanny Wen yang merendahkan orang lain, tetapi wajahnya tetap menampilkan senyuman rendah hati dan ramah.

Berdiri, dengan tenang menatap Tiffanny Wen, “Baguslah kalau memang begitu.”

Selesai berkata, Yoel Qin langsung membalikkan badannya dan pergi, dalam sekejap mata membalikkan badannya, perlahan berjalan ke arah Jessica Qin, sambil melewatinya saling bertukar pandang.

Jessica Qin yang mendapat tatapan dari Yoel Qin sudut bibirnya tidak sengaja menampakkan senyum keberhasilan, membalikkan tubuhnya pergi ke arah Tania Qin, matanya penuh dengan sorot kebencian.

“Bu, si murahan itu sudah hampir saja minum obat perangsang.” Jessica Qin memandang sekilas pada Tiffanny Wen, sudut bibirnya tersungging senyum kejam “Tiffanny Wen telah menghancurkan seluruh kehidupanku, aku juga mau membuatnya jatuh namanya!”

Tania Qin dengan wajah penuh tipu muslihatnya mengelus-elus kepala Jessica Qin “Kamu tenang saja, kali ini, Tiffanny Wen pasti tidak dapat lolos, aku sudah mengatur semua yang sepantasnya, kali ini ibu pasti akan membantumu melampiaskan kebencianmu!”

Selesai berkata-kata, kedua orang ibu dan anak ini tanpa saling janjian bersamaan melihat kea rah Tiffanny Wen, dalam matanya penuh dengan kekejaman.

Sebaliknya di tempat yang tidak jauh Tiffanny Wen sama sekali tidak menyadari keganjilan dari Tania Qin dan yang lainnya, dia setelah melihat Jessica Qin pergi lalu melanjutkan bersandar di sofa dan mulai memejamkan mata.

Tapi dia diam-diam menyadari keadaan ini tidak benar, dirasanya kepalanya perlahan menjadi pening, kelopak mata pun mulai terasa berat, pusing dan ingin tidur.

Meskipun dia memang ingin memejamkan mata beristirahat, tapi tidak mungkin ada reaksi yang begini kuatnya, lagipula perasaan ini begitu akrab rasanya…..seperti yang terjadi di hari Jennifer ulang tahun itu……

“…….”!

Tiffanny Wen seketika itu juga sadar dirinya telah diberi obat, tapi bagaimanapun juga dia tidak mengerti sebenarnya kapan Yoel Qin memberinya obat, berusaha keras tetap membuka matanya, dilihatnya Tania Qin dengan penuh perhatian menghampirinya, sudut bibirnya membentuk busur yang sinis.

Tiffanny Wen bangkit dan pergi, namun sekujur tubuhnya tak bertenaga, kakinya lemah, lalu kembali duduk di sofa.

Tania Qin melihat obatnya sudah mulai bekerja, buru-buru berjalan menghampiri, dengan wajah penuh perhatian bertanya pada Tiffanny Wen.

“Fanny, Fanny, kamu kenapa? Kamu tidak enak badan? Mari kutolong dulu kamu pergi beristirahat.”

Tiffanny Wen dengan susah payah menoleh, dilihatnya tatapan Tania Qin penuh kebencian, lurus-lurus ditatapnya mata Jessica Qin, didapati matanya semua adalah tatapan kejam, sudut bibir Tiffanny Wen dengan susah payah membentuk sebuah senyum mengejek, menggunakan kesadarannya yang terakhir di samping telinga Tania Qin mengatakan beberapa kata.

“Sungguh tidak menyangka….”

Tiffanny Wen memang tidak menyangka, tidak habis pikir bagaimana Yoel Qin di depan matanya bisa memberinya obat ini, juga tidak habis pikir Tania Qin di acara sepertinya ternyata berani terang-terangan melakukan ini, paling tidak habis pikir adalah dirinya bisa-bisanya di tempat yang sama terjatuh dua kali……

Yang pertama adalah dirinya secara kebetulan menelepon Andreas Lu, mengubah bahaya menjadi selamat, kali ini apakah masih ada kebetulan….

Tiffanny Wen dengan bodohnya pingsan, di sudut matanya setetes air mata yang bening dengan sedih mengalir keluar.

Akibatnya Tiffanny Wen dipapah meninggalkan tempat itu oleh Tania Qin dan juga Yoel Qin.

Justru di saat inilah, Andreas Lu kebetulan di bawah pimpinan Howard Chu memasuki tempat itu, melihat di arah sampingnya Tiffanny Wen tertunduk, dipapah berjalan menuju lift oleh Tania Qin dan orang lainnya.

Andreas Lu mengeryitkan alisnya, dalam hati sedikit kaget, sejak kapan dia dekat dengan ibu dan anak keluarga Qin? Kelihatannya…..Tiffanny Wen sedikit tidak normal….

Selain itu, begitulah Tiffanny Wen dipapah oleh Tania Qin dan Yoel Qin ibu dan anak ini sampai ke suatu kamar di lantai atas, begitu masuk pintu, Tiffanny Wen didorong dengan kasar jatuh ke atas kasur.

Tania Qin menoleh kepada dua orang pria yang sudah semenjak tadi menunggu dalam kamar dan berkata “Orang ini kuserahkan pada kalian, kalian harus layani baik-baik ya.”

Jessica Qin juga perlahan muncul di ambang pintu, perlahan berjalan sampai ke samping Tiffanny Wen, ditepuknya ringan pipi halus Tiffanny Wen, matanya penuh dengan kebengisan, menggertakkan giginya.

“Tiffanny Wen, kamu mencelakakanku dengan membuatku menikah dengan seorang bodoh, dengan tanganmu sendiri kau hancurkan seluruh kehidupanku. Kamu kira aku akan membiarkan dirimu hidup dengan tenang?”

“Aku tahu kamu tidak menemukan semua peralatan yang telah dipasang di seluruh sudut ruangan ini, tapi mereka dapat merekam semua tampangmu sebentar lagi yang tidak tahan itu! Setelah lewat dari besok, sebuah situs-situs besar, pastilah akan muncul kamu yang menjijikkan sebagai berita utamanya.

Selesai Jessica Qin berbicara, dengan kejamnya tertawa terbahak-bahak keluar dari ruangan, Yoel Qin tadinya juga ingin memanfaatkan kesempatan untuk turut mencicipi, tapi keinginannya ditolak tanpa perasaan oleh Tania Qin.

Tidak bisa melewatkan dia hanya akan menjadi bahan berita utama malam hari, lebih baik kamu menunggu sampai setelah keluarga Wen bangkit, banyaklah pergi bermain-main dengan para artis yang pastinya lebih hebat dari dia.”

Raut wajah meremehkan dan menghina sedikit pun tidak disembunyikan dari wajah Tania Qin, selesai berkata dia langsung dengan keras menarik Yoel Qin keluar.

“Lagipula, selanjutnya kamu adalah penerus keluarga Wen, sekarang paling baik kamu manfaatkan kesempatan ini untuk mengenal lebih banyak orang-orang penting, tunggu nanti sudah ada uang dan kedudukan, wanita model apapun tentunya semua dengan mudah kamu dapatkan.”

Tania Qin melihat Yoel Qin masih saja tidak putus harapan, hanya bisa terus menerus dengan sungguh mengarahkan.

Yoel Qin merasa apa yang dikatakan oleh Tania Qin masuk akal, lalu menganggukkan kepala dan mengikuti mereka pergi.

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu