Precious Moment - Bab 287 Detektif Jennifer Xia
Dave Gu awalnya ingin mencari petunjuk lain dengan tim penyelamat lainnya, tetapi ketika dia berbalik, dia melihat Jennifer Xia sedang melakukan tindakan berbahaya, dia cepat menghentikannya dengan berkata, "Jennifer, berhentilah memperagakan seperti itu, jika begini terus, kamu akan meluncur ke ba... "
Sebelum kata-kata “ke bawah” terucapkan, seluruh badan Jennifer Xia telah berguling menuruni lereng dengan cepat.
"Dave Gu! Mulutmu sialan!"
Teriakan Jennifer Xia terdengar di seluruh sisi bukit, semua orang dengan tatapan terkejut menoleh dan melihat Jennifer Xia hilang dengan cepat dalam semak-semak di kejauhan.
Dave Gu tampak terkejut, hatinya sangat tak berdaya: kamu yang ingin melakukannya, mengapa menyalahkan diriku?
Tapi Dave Gu adalah orang pertama yang tersadar, "Mengapa membengong, cepat selamatkan orang!"
Selesai berbicara, Dave Gu berjalan turun, namun sangat tidak berdaya karena jalan di lereng bukit terlalu terjal, lagipula hujan deras telah turun sekian lama, tanah berubah menjadi lebih licin, Dave Gu dan para tim penyelamat memastikan keselamatan mereka sendiri lalu sesegera mungkin turun ke bawah.
Semakin berjalan, mereka semakin ketakutan, mereka harus menuruni bukit selama sepuluh menit sebelum melihat Jennifer Xia.
Tetapi pemandangan di belakang Jennifer Xia sungguh mengejutkan orang, karena saat ini, Jennifer Xia sedang duduk di atas sebuah batu besar, di belakang batu tersebut terdapat sebuah tebing, Dave Gu dan para tim penyelamat yang sedang berjalan dari atas ke bawah bisa melihat puncak hutan lebat di bawah tebing, kabut hujan mengambang di atas pohon, pemandangannya sangat indah seperti yang ada dalam dongeng, memiliki keindahan yang tak terungkapkan.
Namun, betapapun indah pemandangannya, Dave Gu dan para tim penyelamat tidak memiliki mood untuk menikmatinya, mereka sangat mengkhawatirkan Jennifer Xia, jika posisinya sedikit menyimpang dengan jarak kurang dari satu meter, Jennifer Xia mungkin sudah jatuh ke bawah dan tubuhnya sudah hancur...
Memikirkan hal ini, wajah Dave Gu langsung memucat, jika benar sesuai dengan dugaan Jennifer Xia, Tuan Muda Ketiga tergelincir menuruni lereng dan jika ada sedikit penyimpangan, maka...
Dave Gu langsung menoleh dan melihat ke tepi tebing, selain batu besar dan beberapa pohon yang hanya tersisa beberapa ranting disekitarannya, dapat dikatakan bahwa tidak ada yang bisa menutupi atau melindunginya lagi...
Para penyelamat lainnya sepertinya juga telah memikirkan hal ini, tetapi mereka juga berat untuk mengatakannya, mereka hanya memandang Dave Gu dalam diam, "Tuan Gu, maukah kami menyuruh seseorang untuk mencari ke bawah..."
Dave Gu menggeleng pelan, dia tidak percaya bahwa Andreas Lu benar-benar akan jatuh dari sini...
Jennifer Xia melihat beberapa orang tersebut akhirnya turun, kemudian dia menopang pinggangnya sambil mengerang, dia bahkan tidak bisa memperhatikan ekspresi serius dari Dave Gu.
"Dave Gu... kemarilah dan bantu aku... pinggangku... terbentur batu tadinya ini... sangat sakit... tidak bisa bangkit..."
Jennifer Xia menghancurkan pemikiran mereka semua, Dave Gu menghela napas tak berdaya, tetapi dia tetap maju dan membantu Jennifer Xia untuk bangkit, "Siapa yang menyuruhmu melakukan ini, tidak sampai satu meter lagi, kamu mungkin akan dibawa pergi oleh dewa kematian..."
Jennifer Xia memandang semua orang dengan ekspresi bingung, lalu menoleh dan meliriknya, suasana hening selama dua detik, "Hei, lereng ini benar-benar bisa langsung mencapai kaki gunung!"
Kemudian Jennifer Xia menyentuh batu itu, kemudian tersenyum bodoh pada batu itu, "Terima kasih, batu, kamu telah menyelamatkan hidupku."
Sekelompok orang menyaksikan kebodohan yang dilakukan oleh Jennifer Xia, kemudian mulai berdiskusi satu sama lain apakah akan menyuruh seseorang untuk mengamati situasi di bawah.
Saat itu juga, dengan pencahayaan yang tersisa, Jennifer Xia melihat sebuah “batu aneh” di tempat dia duduki, tidak terlihat begitu jelas, namun barang tersebut berwarna hitam dan ditutupi tanah yang berwarna cokelat tua dan bentuknya persegi.
Jennifer Xia sangat penasaran kemudian membungkuk dan mengambilnya, "Wah, apakah ini yang dikatakan berkah atas selamat dari bencana besar? Aku bahkan bisa memungut ponsel edisi terbatas keluaran Merek XX di sini."
Mata Dave Gu seketika bersinar ketika melihat ponsel yang dipungut Jennifer Xia, dia langsung merebut ponsel tersebut.
Saat Jennifer Xia ingin mengatakan sesuatu, namun melihat wajah Dave Gu yang penuh dengan kegembiraan, dia mengurungkan niatnya dan menatap Dave Gu dengan ekspresi bingung, dia menyingkirkan tanah yang melekat di ponsel, kemudian memasukkan kata sandi dan ponselnya berhasil dibuka.
"Tuan Muda Ketiga tidak jatuh ke bawah, ini adalah ponselya, dia seharusnya mengalami hal yang sama dengan Jennifer Xia, terhalang oleh batu ini."
Beberapa penyelamat menoleh untuk melihat Jennifer Xia, di mata mereka terlintas sedikit kekaguman: benar-benar sesuai dengan dugaan gadis ini, dia bahkan mencari kembali jalur tergelincir.
Jennifer Xia tidak tahu apa yang dipikirkan oleh para tim penyelamat, tetapi dia bergumam sendiri, "Produk mewah edisi terbatas merek XX memang berbeda, walau sudah terendam air hujan selama satu malam, ponselnya juga tidak rusak..."
Setelah mengambil ponsel Andreas Lu, Dave Gu langsung bersemangat dalam sekejap, dan menatap Jennifer Xia dengan sedikit kekaguman, meskipun dia tidak tahu dugaannya berguna atau tidak, namun dugaannya benar-benar memberikan mereka petunjuk yang penting.
Beberapa penyelamat berpencar dan terus mencari petunjuk.
Dave Gu bergumam pelan, "Lalu kemana Tuan Muda Ketiga akan pergi..."
Jennifer Xia mengangkat alisnya dengan lemah, menunjuk ke sebuah pohon kecil tidak jauh dari sana dan berkata, "Asisten Gu, ayo kita pergi dan melihat di bawah pohon itu."
Meski Dave Gu tampak bingung, namun dia telah mengetahui kemampuan Jennifer Xia, dia memilih untuk memercayainya, setelah itu, dia menopang Jennifer Xia dan berjalan pelan hingga bawah pohon.
Jennifer Xia diam-diam memandangi semak kecil di bawah pohon yang memliki jejak seperti telah ditimpa hancur, cahaya terang melintas di matanya, "Ayo berjalan ke arah sini, berjalan di sepanjang tepi tebing, seharusnya akan memiliki petunjuk lainnya."
Dave Gu juga mengikuti pengamatan Jennifer Xia, dan menemukan bahwa rumput yang ditimpa kelihatan sangat rapi, sepertinya seseorang duduk di sana dan bersandar pada pohon.
Dave Gu mengangguk, lalu menoleh ke penyelamat dan bertanya, "Apakah kalian memiliki alat komunikasi? Telepon tidak aman digunakan pada hari hujan, bisa saja tidak berfungsi juga."
Seorang penyelamat meraba-raba dadanya, lalu mengeluarkan protofon, "Kami dulu selalu menggunakan alat ini, tetapi kami juga tidak yakin apakah bisa digunakan pada area ini."
Dave Gu sedikit mengernyit, "Kalau begitu mari kita berpisah menjadi dua tim, ditambah dengan aku dan Jennifer, kita memiliki sepuluh orang, kita akan bagi menjadi lima orang per tim, dan berpencar ke arah kiri dan kanan, waktu yang kita gunakan adalah satu jam, jika tidak menemukan apapun, kita langsung kembali, jika ada menemukan jejak lainnya, maka telusuri lebih lanjut."
Semua orang mengangguk setuju, kemudian langsung ada tiga orang yang memishakan diri mengikuti Dave Gu dengan Jennifer Xia.
Dave Gu menunduk dan melihat jam, "Sekarang pukul 12:11, jika pada pukul 1:20 tidak memiliki petunjuk apapun, maka segeralah kembali, jika pada pukul 1:30 tim lainnya belum kembali, maka segera pergi membantu."
Semua orang mengangguk setuju dan kemudian bergerak ke arah masing-masing.
Jennifer Xia tahu bahwa Dave Gu bukan meragukan dirinya, tetapi cara ini lebih aman, dia juga tidak mengatakan apapun lagi, kemudian mengikuti Dave Gu bergerak pada arah yang ditunjukkan tadinya.
Jennifer Xia menatap ke langit tanpa bersuara, langit masih terlihat mendung, meskipun sudah siang, tetapi hujan masih belum berhenti, meski hujan saat ini sudah reda dibandingkan dengan hujan badai tadi malam, akan tetapi wajahnya tetap terasa sakit saat terkena tetesan air hujan.
Setetes air hujan jatuh tepat pada matanya, Jennifer Xia menunduk dan mengusap matanya, setelah itu dia malah menemukan bercak merah muda kecil tidak jauh dari situ.
Mata Jennifer Xia tiba-tiba berbinar, dia menunjuk ke arah sepotong kain kecil dengan ekspresi penuh semangat, "Sana, sana, aku ingin melihat potongan kain itu."
Melihat sepotong kain merah muda muncul di hutan belantara, Dave Gu secara alami tahu apa artinya, dia membantu Jennifer Xia dengan sangat bersemangat.
Begitu berjalan mendekati potongan kain tersebut, mereka menemukan bahwa ukuran kain itu hanya setengah dari telapak tangan, setelah melihat dengan saksama, mata Jennifer Xia langsung berbinar.
"Ini kain yang ada di tas Fanny, jika muncul di sini, maka bisa disimpulkan bahwa CEO Lu telah menemukan Fanny, jadi, kemungkinan orang yang baru duduk di bawah pohon adalah Fanny..."
Dave Gu memandang Jennifer Xia dengan wajah bingung, tidak tahu bagaimana dia bisa menyimpulkan semua dugaan ini, Jennifer Xia juga membaca ekspresi bingung dari Dave Gu, kemudian dia mengangkat kepalanya dengan bangga, "Insting wanita."
Melihat ekspresi Dave Gu yang tampaknya tidak percaya, ekspresi Jennifer Xia menjadi lebih misterius lagi, "Ayo kedepan lagi, seharusnya ada petunjuk lainnya."
Melihat keyakinan penuh dari Jennifer Xia, Dave Gu tetap tidak bisa menahan diri untuk tidak ragu padanya, "Kenapa?"
Jennifer Xia tersenyum licik pada Dave Gu, memperlihatkan dua gigi taringnya yang indah, kemudian dia mengguncang kain di tangannya, "Karena kain ini, kain ini sebelumnya ada di tas Fanny..."
Novel Terkait
Lelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyTen Years
VivianUnperfect Wedding
Agnes YuMr Huo’s Sweetpie
EllyaKamu Baik Banget
Jeselin VelaniBeautiful Lady
ElsaPrecious Moment×
- Bab 1 Bertemu Pemeras di Bandara
- Bab 2 Wanita Ini Sangat Unik
- Bab 3 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan
- Bab 4 Hati Nurani Sekeluarga yang Digigit Anjing
- Bab 5 Semuanya Sudah Direncanakan
- Bab 6 Sangat Kotor Hingga Membuat Orang Merasa Jijik
- Bab 7 Bagaimana Jika Menjadi Kekasihku?
- Bab 8 Kenapa Dia Mencium Dia?
- Bab 9 Jika Berteriak Kembali, Aku Akan Memaksamu
- Bab 10 Dia Memiliki Hak Apa?
- Bab 11 Rok Dia Robek
- Bab 12 Mencari Kesempatan Dalam Kesempitan
- Bab 13 Bukan Lagi Seorang Nona Muda
- Bab 14 Tempat Penampungan Sampah
- Bab 15 Badut yang Bodoh
- Bab 16 Teknik Menggaet Orang Lain
- Bab 17 Identitas Palsu
- Bab 18 Misteri yang Tersembunyi
- Bab 19 Sangat Memuakkan
- Bab 20 Bertemu Dengan Teman Lama
- Ban 21 Pasangan Sempurna
- Bab 22 Mengapa Jahat Sekali
- Bab 23 Wanita Yang Tidak Ingat Berterima Kasih
- Bab 24 Hal Merepotkan Yang Tidak Dapat Dihindari
- Bab 25 Ibu dan Putrinya Yang Bodoh
- Bab 26 Sengaja Mengerjaiku?
- Bab 27 Terlalu Bodoh, Terlalu Polos
- Bab 28 Menunggu Aku Bertanya Padamu?
- Bab 29 Kamu CEO, Maka Kamu Yang Benar
- Bab 30 Sejak Awal Aku Sudah Tidak Memiliki Rumah
- Bab 31 Tawa Jahat
- Bab 32 Wajah Asli
- Bab 33 Rahasia Direktur
- Bab 34 Rasa Yang Dulu
- Bab 35 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik
- Bab 36 Aku Akan Bertanggungjawab Padamu
- Bab 37 Rencana Wenny Zhou
- Bab 38 Ulang Tahun Ke-60
- Bab 39 Bebaskan Dirimu Sendiri
- Bab 40 Mengeksekusi Pria Brengsek Dan Wanita Murahan
- Bab 41 Presiden Marah
- Bab 42 Draf desain dicuri
- Bab 43 Kamu yang bertanggung jawab
- Bab 44 Punya caraku sendiri
- Bab 45 Wanita kampungan
- Bab 46 Asisten semua orang
- Bab 47 Direktur datang
- Bab 48 Apa maksud dia
- Bab 49 Kehangatan di toilet
- Bab 50 Apakah kamu benar-benar hanya bekerja serabutan
- Bab 51 Pergi
- Bab 52 Sesuai Harapan
- Bab 53 Naik Jabatan Menjadi Desainer
- Bab 54 Seumur Hidup Ini Jangan Harap Bisa Memeriksanya
- Bab 55 Bagaimana Performa Kerja Karyawan Baru?
- BAB 56 Diketahui Identitasnya
- Bab 57 Kedepannya Kita Adalah Tetangga
- Bab 58 Masih Takut Tidak Bisa menyerangnya?
- Bab 59 Dipermainkan Dia Lagi
- Bab 60 Otak Sudah Mau Berjamur
- Bab 61 Istimewa
- Bab 62 Membuatnya Jatuh Ke Genggamannya
- Bab 63 Penampilan Rapi, Tapi Perilaku Seperti Binatang Buas
- Bab 64 Kakak Bajingan
- Bab 65 Adik Dari Mana
- Bab 66 Yang tidak tahu terima kasih
- Bab 67 Memandang rendah
- Bab 68 Berkah atau bencana
- Bab 69 Hal yang sama sepertimu
- Bab 70 Bersulang
- Bab 71 Kamu tidak ada pilihan
- Bab 72 Barang berharga ibu
- Bab 73 Wanita yang menarik
- Bab 74 Apakah kamu mau menghancurkannya?
- Bab 75 Dia adalah wanitaku, jangan menyentuhnya!
- Bab 76 Tidak Mau, Tidak Bisa, Tidak Boleh.
- Bab 77 Perjalanan Berbelanja
- Bab 78 Tersesat Di Tempat Yang Berbahaya
- Bab 79 Gadis Jalanan Untuk Apa Berpura-pura Polos
- Bab 80 Saudara Yang Serasi
- Bab 81 Tidak ada hal yang bermoral
- Bab 82 Kebenaran Yang Terungkap
- Bab 83 Arti Bunga
- Bab 84 Apakah kamu tidak takut akan sumpahku!
- Bab 85 Pandangan yang Mematikan
- Bab 86 Nyawamu sungguh besar
- Bab 87 Bersandiwara harus dengan totalitas
- Bab 88 Api kemarahan yang susah dipadamkan
- Bab 89 Barang ganti barang
- Bab 90 Anak kandung atau bukan?
- Bab 91 Orang bodoh di keluarga Chu
- Bab 92 Tetapi kamu harus taat kepadaku
- Bab 93 Kamu benar-benar ayah yang baik
- Bab 94 Pengantin dipersilahkan naik ke atas panggung
- Bab 95 Aku tidak ingin menikah dengan orang bodoh !
- Bab 96 Apakah Kalian Tidak Berniat Memberi Sebuah Penjelasan?
- Bab 97 Silakan Duduk, Penggila Kebersihan
- Bab 98 Keluarga Wen Yang Tidak Tenang
- Bab 99 Merasakan Rasamu
- Bab 100 Ternyata Karyawan Teladan Itu Adalah Dia
- Bab 101 Gadis Desa Yang Dilindungi Oleh Relasi
- Bab 102 Kehidupan Manusia Adalah Drama Yang Dramatis
- Bab 103 Gunung Es Sedikit Meleleh
- Bab 104 Tahu Kenyataan
- Bab 105 Tolong Maafkan Aku
- Bab 106 Klarifikasi pada keluarga Chu
- Bab 107 Berani mengancam wanitaku
- Bab 108 Situasi yang menegangkan
- Bab 109 Cukup bisa dilihat
- Bab 110 Batu bodoh sedang jatuh cinta
- Bab 111 Kaisar Anjing
- Bab 112 Kamu Sebenarnya Kakak Perempuan Kandung Siapa
- Bab 113 Mengungkapkan Segala Yang Diketahuinya
- Bab 114 Akibat Mulut Kotor
- Bab 115 Suri Teladan Yang Gagal
- Bab 116 Mengundang Bencana
- Bab 117 Melakukan Apa Yang Disukainya
- Bab 118 Apa Mereka Ini Salah Minum Obat?
- Bab 119 Kebetulan Yang Tidak Menguntungkan
- Bab 120 Bibi, Di Sini Bukan Tempat Untuk Berjualan Sayur
- Bab 121 Jatuh Hati
- Bab 122 Pertahanan yang Sia-Sia
- Bab 123 Naik Pangkat Menjadi Ibu Bos
- Bab 124 Dasar Keparat
- Bab 125 Penyintas
- Bab 126 Resmi mengundurkan diri
- Bab 127 Aku salah menilai orang
- Bab 128 Pertarungan orang hebat, menyelakakan orang sekitar
- Bab 129 Merebut Posisi
- Bab 130 Penanggung jawab baru
- Bab 131 Juga perlu diperintah-perintah oleh kalian?
- Bab 132 Punya sifat buruk yang sama
- Bab 133 Kamu membohongi aku sekian lama
- Bab 134 Mata-mata beraksi lagi
- Bab 135 Senang di atas penderitaan orang
- Bab 136 Proses yang Sangat Sulit
- Bab 137 Kacau Balau
- Bab 138 Tonton saja dengan tenang
- Bab 139 Keributan
- Bab 140 Bukan Waktumu untuk Bertindak
- Bab 141 Maka Semua Ini Akan Berakhir
- Bab 142 Kambing Hitam
- Bab 143 Kamu Benar Tidak Pantas
- Bab 144 Anak durhaka
- Bab 145 Berjanji Untuk Menikah
- Bab 146 Berurusan
- Bab 147 Bersikap arogan
- Bab 148 Langsung meminta bayaran tinggi
- Bab 149 Bajingan
- Bab 150 Bukankah hanya Direktur?
- Bab 151 Aku Tidak Pantas?
- Bab 152 Tidak Bisa Melarikan Diri
- Bab 153 Pekerjaannya Sudah Sangat Banyak
- Bab 154 Model Baru
- Bab 155 Inisial TW
- Bab 156 Pertempuran yang Sengit
- Bab 157 Maukah Mengabdikan Dirimu Kepadaku
- Bab 158 Berhenti Memanggilku Husky
- Bab 159 Terkenal Lagi
- Bab 160 Apakah Kamu Tidak Rela Menjauh Darinya?
- Bab 161 Menjijikan
- Bab 162 Halo
- Bab 163 EQ yang Mengkhawatirkan
- Bab 164 Agak Aneh
- Bab 165 Orang-Orang Yang Tidak Setia Kawan
- Bab 166 Tidak Akan Kubiarkan Kamu Hidup Tenang
- Bab 167 Membuat Kesalahan yang Sama
- Bab 168 Mencoba Untuk Akrab
- Bab 169 Masih Untung Bukan Obat Perangsang
- Bab 170 Si Murahan Kabur Lagi
- Bab 171 Raja Singa Hitam
- Bab 172 Tolong Aku
- Bab 173 Audisi
- Bab 174 Investasi
- Bab 175 Menyela Antrian
- Bab 176 Orang Bisa Berubah
- Bab 177 Adegan Menangkap Basah
- Bab 178 Cocok sebagai selingkuhan
- Bab 179 Rubah yang tidak tahu malu
- Bab 180 Tentukan kandidatnya
- Bab 181 Kelihatan bagus di luar
- Bab 182 Dipukul mukanya oleh saudari sendiri
- Bab 183 Ayo Ayo Bersikap manja lah
- Bab 184 Royal
- Bab 185 Tunduk dengan patuh
- Bab 186 Pertemuan Saingan Cinta
- Bab 187 Orang Kaya Yang Berubah-ubah
- Bab 188 Kamu Harus Merawatku
- Bab 189 Godaan Fatal
- Bab 190 Dasar Husky
- Bab 191 Ketika pandangan terlalu berbeda, melanjutkan perdebatan hanya buang-buang tenaga saja
- Bab 192 Sembarang orang
- Bab 193 Kelompok Mengejek
- Bab 194 Bukankah iklan langsung itu baik?
- Bab 195 Membesarkan anak yang tidak tahu balas budi
- Bab 196 Dipermainkan Oleh Andreas Lu
- Bab 197 Hari ini Kamu Adalah Pacarku
- Bab 198 Cucu menantu lebih baik dari dirimu
- Bab 199 Dimanfaatkan Oleh Orang Menyebalkan itu Lagi
- Bab 200 Terlalu Menyombongkan Diri
- Bab 201 Masih seekor kucing liar
- Bab 202 Es dan api tingkatannya berbeda
- Bab 203 perisai manusia
- Bab 204 Kebijakan terbaik
- Bab 205 Bukankah kamu mau uang?
- Bab 206 Pusaka Keluarga Lu
- Bab 207 Tidak Ragu Mencari Orang Yang Tak Jelas
- Bab 208 Cemburu Terhadapnya
- Bab 209 Hal Buruk Yang Jatuh Dari Langit
- Bab 210 Satu Langkah Tetaplah Sebuah Langkah
- Bab 211 Malu bertanya sesat di jalan
- Bab 212 Tolong jika kamu ingin mati pergi jauh dari sini
- Bab 213 Menonton permainanmu
- Bab 214 Sesaat merasa telah mempermalukan diri sendiri
- Bab 215 Telah dipelagiat oleh orang lain
- Bab 216 Mengkhianati perusahaan
- Bab 217 Tidak tahu malu
- Bab 218 kamu sangat bisa beracting
- Bab 219 Jangan pikir aku menganggap masalah ini selesai
- Bab 220 kambing hitam
- Bab 221 Penjilat
- Bab 222 Kalian sungguh ribut
- Bab 223 Pencurian
- Bab 224 Musuh yang berkumpul
- Bab 225 Perawalan longsor saju
- Bab 226 apakah aku pembawa kematian?
- Bab 227 Merekrut Talenta
- Bab 228 lihat siapa yang akan tertawa hingga akhir
- Bab 229 Kamu terlalu bodoh
- Bab 230 tidak lihat siapa aku ini
- Bab 231 menjatuhkan satu sama lain
- Bab 232 bertemu orang aneh
- Bab 233 ibuku hanya mau melahirkanku
- Bab 234 Tamu Yang Menajadi Tuan Rumah
- Bab 235 Jatuh Kedalam Jebakan
- Bab 236 Diam-diam Melakukan Sesuatu
- Bab 237 Perubahan Besar Oleh Pejabat Baru
- Bab 238 Perbuatan Pelacur Itu
- Bab 239 Elang Menangkap Anak Ayam
- Bab 240 Apakah Aku Boleh Memakan Mu
- Bab 241 Candle Light Dinner
- Bab 242 Kak, Jangan-jangan Kamu Tidak Punya Uang
- Bab 242 Takdir
- Bab 244 Akulah Pria Tampan Muda Simpanan Yang Dimaksud
- Bab 245 Orang Baik Datang Kerumah
- Bab 246 Temani Aku Pulang ke Kediaman Tua Untuk Makan
- Bab 247 Tidak Pernah Bertemu Orang yang Begitu Tidak Tahu Malu Sepertimu
- Bab 248 Sudah Mengakui Cucu Menantu Ini
- Bab 249 Ada Apa yang Kalah dari Gadis Liar Itu
- Bab 250 Tidak Membagi Pupuk ke Lahan Orang Lain
- Bab 251 Keputusan terakhir ada di tangan Fanny
- Bab 252 Keluarga Lu Tidak Membesarkan Orang yang Tidak Berguna
- Bab 253 Mangsa yang aku suka
- Bab 254 Wanita Ini Benar-Benar Kejam
- Bab 255 Lain kali, aku yang akan menggigitmu
- Bab 256 Asalkan kamu senang
- Bab 257 Memangnya Kenapa Dengan Putri Kesayangan
- Bab 258 Sungguh Munafik
- Bab 259 Lebih tegas dan cepat bukannya lebih bagus?
- Bab 260 Wanita Ini Semakin Ahli
- Bab 261 Liburan
- Bab 262 Istri sendiri pasti tidak bisa kabur
- Bab 263 Kalau kacau jangan salahkan aku
- Bab 264 Dijebak di toilet
- Bab 265 Atasan yang tidak dapat diandalkan
- Bab 266 Penyerangan Husky
- Bab 267 Ssetelah Memiliki Pacar Tidak Memiliki Hati
- Bab 268 Aku Menyuapimu
- Bab 269 Terlihat Olehnya
- Bab 270 Aku Tidak Ingin Menjadi Penghangatmu
- Bab 271 Berita Besar
- Bab 272 Berkemah Bersama
- Bab 273 Wanita Ini Sengaja
- Bab 274 Bersedia Melayani
- Bab 275 Cemburu Pada Perempuan
- Bab 276 Menyebar Kemesraan Di Publik
- Bab 277 Mesum di Depan Mata
- Bab 278 Berpindah Karena Emergensi
- Bab 279 Harusnya Tidak Di Tinggalkan
- Bab 280 Cepat Panggil Regu Penyelamat
- Bab 281 Dalam kesulitan
- Bab 282 Wanita ini cepat lambat pasti akan menyesal
- Bab 283 Untuk semalam, maaf
- Bab 284 Siapa yang ingin menjadi istrimu
- Bab 285 Ambang kematian
- Bab 286 Perjalanan Penyelamatan
- Bab 287 Detektif Jennifer Xia
- Bab 288 Terselamatkan
- Bab 289 Apa Kamu Sudah Gila?
- Bab 290 Wanita Pembawa Sial Hanya Akan Mencelakainya
- Bab 291 Diguna-guna Apa Oleh Siluman Rubah Itu
- Bab 292 Rambut Emas Datang Menjenguk
- Bab 293 Tentu Saja, Kamu Yang Paling Enak
- Bab 294 Memarahi Wanita Murahan Itu
- Bab 295 Jangan Berharap Masuk Ke Rumah Keluarga Lu
- Bab 296 Tidur bersama
- Bab 297 Persahabatan yang baik
- Bab 298 Saingan Terkuat
- Bab 299 Mawar tanpa nama
- Bab 300 Bukankah Hanya Memberi Bunga
- Bab 301 Aku selalu ada untukmu
- Bab 302 Telepon dari luar negeri
- Bab 303 Hadiah Misterius
- Bab 304 Kamu beraktinglah
- Bab 305 Kejutan spesial
- Bab 306 Kesempatan Bagus Bos Besar
- Bab 307: Apakah Ini Pilihanmu
- Bab 308 Mengujungi Rumah Tetua
- Bab 309 Tidak Perlu Orang Lain Menjagaku
- Bab 310 Jangan Menggoda Seperti Itu
- Bab 311 Pintu Telah Ditutup
- Bab 312 Kehidupan Suami Istri
- Bab 313 Tidak Masalah, Aku Akan Bertanggung Jawab
- Bab 314 Tidak Ada Kedisiplinan, Tidak Ada Aturan
- Bab 315 Membasmi Akar Bencana
- Bab 316 Penjahat Mengajukan Gugatan Terlebih Dahulu
- Bab 317 Kamu Ingin Aku Bagaimana Menemanimu
- Bab 318 Kalau Begitu Aku Akan Menggerakkan Mulut
- Bab 319 Kamu Hanya Milikku
- Bab 320 Kamu Bisa Pesan Seekor Husky
- Bab 321 Memang hubungan kakak beradik yang mendalam
- Bab 322 Berduaan berkemah
- Bab 323 Jodoh
- Bab 324 Pakar Cinta
- Bab 325 Pria jangkung
- Bab 326 Matahari tenggelam sangat indah
- Bab 327 Takdir
- Bab 328 Hanya Milikku
- Bab 329 Kamu Jangan Salah Sangka
- Bab 330 Jangan Tinggalkan Aku Sendiri
- Bab 331 Mimpi
- Bab 332 menjanjikan diriku
- Bab 333 wanita sangat merepotkan
- Bab 334 dia sedang mengejarku
- Bab 335 mengganggu seseorang
- Bab 336 Dia Adalah Lelakiku
- Bab 337 Apa Kau Menjadikan Rumahku Sebagai Bar
- Bab 337 Sudah Tidur Bersama Berkali-kali
- Bab 339 Kehidupan Yang di Impikan
- Bab 340 Omongan Yang Tidak Sesuai Perasaan
- Bab 341 Trik Ini Lagi
- Bab 342 Bersikap Lalim Terhadap Perempuan
- Bab 343 Hati Wanita Paling Beracun
- Bab 344 Nafsu Membara
- Bab 345 Hati Wanita Paling Beracun
- Bab 346 Balas Dendam Secara Terang-terangan
- Bab 347 Wanita
- Bab 348 Bermesraan dengan Mantan Pacarmu
- Bab 349 Tidak Boleh, Ini Adalah Hukuman
- Bab 350 Pilihan Tanpa Penyesalan
- Bab 351 Pacar yang Sah
- Bab 352 Malam ini Waktuku Semua Milikmu
- Bab 353 Khawatir Babi Akan Tersesat
- Bab 354 Tidak akan Memaafkanmu
- Bab 355 Apakah Kamu Tidak Sakit Hati?
- Bab 356 Cantik dan Enak dimakan
- Bab 357 Bunga Diatas Kotoran
- Bab 358 Tes Pakaian
- Bab 359 Direktur Utama Yang Terlihat Jahat dan Menawan
- Bab 360 Jangan Menambah Masalah
- Bab 361 Mak Comblang
- Bab 362 Memutus Tali Persaudaraan
- Bab 363 Sepesang Kekasih yang Jatuh Ke Dalam Air
- Bab 364 Taktik Wanita Ini Sungguh Tak Terduga
- Bab 365 Membunuh Dua Ekor Burung Dengan Satu Batu
- Bab 366 Berbuat Kejahatan Apa di Belakangku
- Bab 367 Memanfaatkan Kesempatan Dalam Kesempitan
- Bab 368 Kakak Kandung Maju Langsung
- Bab 369 Kamu Tidak Sebodoh yang Aku Kira
- Bab 370 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 371 Tamu yang tak diundang
- Bab 372 Tinggal bersama memang kenapa
- Bab 373 Besok harus datang
- Bab 374 Hukuman karena tidak patuh
- Bab 375 Pesta penyelesaian syuting
- Bab 376 Golden Retriever Vs Husky
- Bab 377 Taro
- Bab 378 Pasar
- Bab 379 Hidangan Utama
- Bab 380 Gosip Yang Tidak Ada Habisnya
- Bab 381 Cemas Tiada Tara
- Bab 382 Hanya Masalah Waktu
- Bab 383 Dia adalah milikku
- Bab 384 Secara resmi
- Bab 385 Yakin hanya mengantar
- Bab 386 Tidak cocok, aku akan mengubahnya
- Bab 387 Semoga keputusan ini tidak salah
- Bab 388 Apakah tidak berniat aku menetap
- Bab 389 Kamu melamar dan aku menikahimu
- Bab 390 Lamar
- Bab 391 Bangun
- Bab 392 Menikah denganku