Precious Moment - Bab 40 Mengeksekusi Pria Brengsek Dan Wanita Murahan

Wenny Zhou melihat Professor John Chen membantunya bicara, dan merasa senang dalam hati. Sebelumnya dia memutarkan foto Professor John Chen hanya agar professor bisa membantuku bicara.

Wenny Zhou menangis kasihan, berjalan ke Tiffanny Wen, dan orang-orang juga otomatis membuka jalan baginya.

"Fanny, kamu maafkan aku ya?" Wenny Zhou maju menggenggam tanganku dan berkata dengan kasihan.

Tiffanny Wen menatap dingin Wenny Zhou, ada banyak perasaan campur aduk yang tidak bisa disampaikan dalam hatinya.

Tindakan Wenny Zhou hari ini tanpa perlu diragukan lagi telah membuka luka di hati Tiffanny Wen.

Ada pepatah yang mengatakan, seberapa dalam cinta dulu, seberapa benci juga sekarang.

Meskipun perkataan itu tidak cocok digunakan pada diri Tiffanny Wen dan Wenny Zhou, tapi bagi Tiffanny Wen, bencinya begitu benci.

Dulu dia tulus terhadap Wenny Zhou, memberitahu semua rahasianya pada wanita itu, sangat mempercayai Wenny Zhou, tapi wanita itu malah langsung menyakiti hatinya, membuat hatinya berdarah di hadapan wanita itu.

Rasa bencinya pada Wenny Zhou tidak kurang dari yang terhadap Tania Qin dan Jessica Qin.

Mendapat bujukan dari orang lain, juga masukan dari Professor John Chen, membuat Tiffanny Wen kesulitan di hadapan banyak orang.

Dia tidak terpikir Wenny Zhou kali ini begitu hebat, bahkan Professor John Chen yang mengetahui sedikit masalah waktu itu juga mulai membujuknya untuk mengampuni Wenny Zhou.

Tapi, mengampuni seseorang bukanlah hal yang mudah. Setidaknya Tiffanny Wen bukanlah orang yang akan mengampuni seseorang yang bersalah hanya dengan beberapa perkataan saja.

Saat ibu meninggal menyuruhnya memaafkan Hanson Wen, waktu itu dia memilih memaafkan. Tapi yang Hanson Wen berikan padanya malah luka yang lebih dalam. Sejak saat itu, Tiffanny Wen bersumpah, kalau dia tidak akan muddah mengampuni orang yang pernah menyakiti dia dan orang-orang yang dekat dengannya.

Jadi, terhadap semua yang Wenny Zhou rencanakan hari ini, Tiffanny Wen hanya merasa semakin benci. Tentu tidak mungkin mengampuni wanita itu.

Tiffanny Wen menenangkan perasaannya yang rumit dan mulai membalas, "Wenny, aku sudah lupa masalah kecil di universitas itu. Bukankah hanya satu pria. Kalau kamu mau, aku berikan padamu saja. Bukan masalah besar kok!"

Tiffanny Wen kelihatannya berkata dengan ramah dan santai.

Karena mau akting di depan orang-orang, maka, dia ikut akting saja.

Perkataan itu bagi orang-orang yang mengetahui sedikit, besar sekali informasi di dalamnya. Sedangkan orang-orang yang tidak mengerti apa-apa, di sekitar kembali muncul bisikan-bisikan orang.

Teman-teman yang dulu satu sekolah dengan Tiffanny Wen berkata dengan agak kencang, "Aku ingat, pasangan yang Wenny bawa hari ini sepertinya adalah mantan pacar Tiffanny."

Yang lain berkata, "Tidak terpikir Wenny ternyata merebut pacar Tiffanny. Benar-benar tidak tahu malu. Sekarang malah berani memohon ampun dari orang. Sialan, tadi aku malah menyuruh Tiffanny memaafkan dia lagi."

"Jangan sampai memaafkan orang seperti itu. Kalau itu aku, sekarang aku pasti akan langsung menamparnya."

"........."

Beberapa orang berkata dengan marah. Suara mereka sedikit besar. Semua orang yang ada di sana bisa mendengarnya. Dengan cepat, langsung muncul adegan dimana seseorang merebut pacar sahabatnya.

"Huh. Benar-benar tidak tahu malu. Bisa-bisanya merebut pacar sahabat."

"Padahal seorang artis. Tidak disangka masih bisa melakukan perbuatan memalukan seperti ini. Aku turut cemas untuknya."

"Kelihatannya benar kalau harus jaga-jaga dari teman."

Ada orang yang memarahi Wenny Zhou, tentu ada juga yang memarahi Greyson Tsu.

"Dia kelihatan sangat gentle di luarnya, tidak terpikir adalah orang yang begitu brengsek."

"Huh, seorang pria brengsek. Bahkan sahabat dari pacarnya juga harus dipacari."

"Pria brengsek dan wanita murahan. Benar-benar pasangan yang serasi!"

"........."

Ketika mendengar perkataan buruk dari orang-orang, wajah Greyson Tsu sangat canggung. Saat ini wajahnya sudah sangat masam.

Dia tidak terpikir Tiffanny Wen bisa-bisanya bersikap seperti ini padanya. Tiffanny Wen, wanita itu benar-benar sangat kejam. Tidak mengatakan apapun di permukaan, tapi sebenarnya sangat jelas terhadap semuanya.

Wenny Zhou juga canggung. Senyum di wajahnya tidak alami. Tidak peduli bagaimanapun perkataan orang lain, sebagai publik figur, dia tetap harus mempertahankan senyumnya.

Wenny Zhou tidak menduga Tiffanny Wen akan membongkar semuanya seperti ini.

Permintaan maaf tadi, dia sudah merencanakan itu dari awal. Dia tidak mengungkit apa yang terjadi dulu. Selain itu dengan pertunjukannya tadi, dia sebenarnya ingin memanfaatkan rasa simpati orang lain untuk mendapatkan maaf dari Tiffanny Wen. Tapi tidak disangka Tiffanny Wen malah ....

Semua orang masih memarahi Wenny Zhou dan Greyson Tsu, Greyson Tsu setidaknya merupakan tuan dari keluarga kaya. Dia perlu mempertahankan sikap gentlenya di hadapan orang lain, sebenarnya dia ingin marah, tapi dia menahan kemarahan yang ada dan tidak berkata apa-apa.

Professor John Chen juga tidak menyangka ternyata Tiffanny Wen mengalami begitu banyak hal. Waktu itu dia kira Tiffanny Wen hanya putus dengan tunangannya saja. Pantas saja Tiffanny Wen tidak bersedia memaafkan.

"Fanny, bagaimanapun itu, kamu maafkan aku saja."

Wenny Zhou berkata dengan senyum palsu.

Pesta ulang tahun yang baik, malah karena Wenny Zhou, menjadi sebuah pertunjukkan pertemanan. Dilanjutkan dengan kemarahan pria brengsek dan wanita murahan. Membuat orang-orang menjadi tidak ada nafsu makan lagi. Tiffanny Wen merasa sangat bersalah terhadap Professor John Chen.

Tiffanny Wen menatap Wenny Zhou dengan dingin dan meminta maaf pada Professor John Chen.

"Professor, benar-benar maaf. Karena masalah pribadiku, malah merusak pesta ulang tahunmu, membuat professor tidak bisa makan dengan tenang. Lain hari aku pasti akan mengunjungimu untuk minta maaf." Tiffanny Wen berkata dengan nada penuh permohonan maaf.

"Tidak apa-apa. Tiffanny, aku sudah melewati begitu banyak ulang tahun. Tidak apa-apa kalau satu ulang tahun ini tidak berlangsung dengan baik, cukup kamu baik-baik saja. Aku tahu sifatmu, juga percaya pilihanmu pasti benar. Selesaikan pembelajaranmu dengan baik. Aku percaya kedepannya kamu pasti akan berhasil."

Professor John Chen masih sama begitu percaya pada Tiffanny Wen. Professor juga percaya pada pilihan Tiffanny Wen. Anak ini, telah mengalami begitu banyak hal beberapa tahun ini. Tiffanny Wen sudah bisa membuat pilihan yang tepat bagi masa depannya sendiri.

"Iya, professor. Tenang saja, lewat beberapa waktu lagi, aku sudah akan pulang. Aku tahu sekolah lebih penting."

"Anak baik. Ingat saat mau pergi, kunjungi aku ya."

"Tenang saja professor. Aku pasti akan datang berkunjung lagi. Tapi professor, hari ini aku pergi duluan ya. Kedepannya aku akan datang melihatmu dan bibi lagi."

Melihat Tiffanny Wen sudah mau pergi, Wenny Zhou segera mengikuti, "Fanny, di sini tidak ada taksi. Bagaimana kalau aku antar kamu pulang."

Tiffanny Wen menatap Wenny Zhou dengan dingin, tidak ingin mempedulikannya, berbalik dan bersiap pergi.

"Nona Wen, mobil kita sangat kosong. Kalau kamu tidak keberatan, kita bisa mengantarmu sekalian." sepasang suami istri berkata ramah pada Tiffanny Wen.

Mereka adalah murid Professor John Chen yang dulu, dan lebih tua sedikit dari Tiffanny Wen.

"Oke, terima kasih ya!" Tiffanny Wen menyetujui dengan senang. Dia benar-benar tidak ingin terus berada di dekat Wenny Zhou.

Kemudian mereka bertiga meninggalkan Professor John Chen dan juga orang lain.

Wenny Zhou menatap punggung Tiffanny Wen yang sedikit sombong menjauh pergi sambil mengepalkan tangan erat-erat .....

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu