Precious Moment - Bab 249 Ada Apa yang Kalah dari Gadis Liar Itu

Tiffanny Wen terus menunduk dan dengan diam menunggu amarah Nenek Lu tiba, tetapi bagaimanapun juga dia tidak menduga masalah akan menjadi seperti ini.

Jelas-jelas seharusnya Nenek marah terhadap dirinya? Memanggil Andreas Lu kemari juga bisa dipahami, tetapi mengapa……percakapan mereka sepertinya ada yang aneh……

Apa yang dimaksud “Dia sudah mengakui aku sebagai cucu menantunya, menyuruh Andreas Lu terserah ingin bagaimana”? Bahkan Andreas Lu juga mengiyakan? Terjadi apa ini?

Tiffanny Wen melihat Andreas Lu dengan sangat terkejut, dia membuka mulut dan terlihat sangat tidak berani percaya, dia mengedip-ngedipkan mata dan tidak tahu harus berkata apa.

Masalahnya berubah terlalu cepat, pikiran semua Keluarga Lu tidak bisa dimengerti Tiffanny Wen, sekarang otak Tiffanny Wen sangat kacau, seperti setumpuk lem tepung menggantikan otaknya dan memenuhi kepalanya……

Mungkin karena Nenek terlalu suka dan tidak rela dengan dirinya……mungkin Andreas Lu juga hanya demi Nenek tidak marah, baru sengaja menaati……cucu menantu dan yang lain, bagaimanapun juga tidak mungkin adalah dirinya……

Tiffanny Wen menggeleng-geleng kepala, setelah mendapatkan kesimpulan, tidak tahu mengapa, di dalam hati malah merasa sedikit kecewa……

Di saat ini, terdengar suara ketuk pintu yang pelan: “Nyonya Tua, Tuan Muda, makan malam sudah selesai disiapkan.”

Nenek Lu menjawab ke luar pintu: “Oke.”

Andreas Lu pelan-pelan berjalan ke samping Tiffanny Wen dan meletakkan tangan di pundaknya: “Sudah waktunya makan, kita turun juga yuk.”

Tiffanny Wen mendongak dan melihat Andreas Lu di belakang yang ekspresinya lembut, tidak tahu mengapa dia merasa sedikit canggung, dia mengangguk dan berdiri, tetapi terdengar suara Nenek Lu: “Gadis, kenapa, kamu tidak ingin mempedulikan aku lagi?”

Tiffanny Wen tertegun, melihat Nenek sepertinya tidak menyalahkan dirinya, rasa bersalah di dalam hatinya juga lumayan memudar, dia maju sambil tersenyum dan membawa Nenek berjalan keluar: “Mana mungkin Nek, aku masih mengira Nenek akan marah denganku.”

Nenek melihat Tiffanny Wen dengan sedikit menyalahkan: “Memikirkan apa kamu, mana mungkin Nenek rela menyalahkan kamu? Kalau ingin menyalahkan, Nenek akan menyalahkan Andreas si tidak berguna itu, sudah begitu lama, malah belum membawa kamu kemari, Nenek sih sangat menginginkan cicit.”

Tiffanny Wen tahu, Nenek sedang mengisyarati dirinya, tetapi dia sungguh sangat tidak berdaya, karena dia dan Andreas Lu sama sekali tidak ada hubungan seperti itu, mengapa Nenek tidak ingin percaya?

Awalnya Tiffanny Wen ingin lanjut membantah, setelah merasakan tatapan Andreas Lu yang membara dari belakang, tidak tahu mengapa, perkataan yang ingin dikatakan Tiffanny Wen berubah: “Nenek……kamu tenang saja, kamu pasti akan mendapatkan cicitmu……”

Nenek mengangguk dengan gembira, di dalam matanya yang terang penuh dengan makna yang dalam.

Tiffanny Wen memegang Nenek dan pelan-pelan berjalan ke ruang tamu di bawah arahan pembantu, baru turun langsung melihat saat ini Melody Tsu sedang duduk di sofa ruang tamu dan mengobrol dengan Violet Shen dengan senang.

Tiffanny Wen melihat Melody Tsu yang tidak tahu kapan datangnya dengan merasa aneh, hatinya terasa pahit, awalnya ada ibunya Andreas Lu sudah cukup parah, sekarang Melody Tsu juga datang, kelihatannya makan malam kali ini akan sulit dilewati……

Setelah Tiffanny Wen merasa tidak berdaya, tentu saja Nenek juga melihat Melody Tsu yang duduk di atas sofa, walaupun Nenek tidak ada prasangka buruk pada Melody Tsu, tetapi saat ini dia muncul di sini, Nenek sudah mengklasifikasikan dia ke dalam kelompok “saingan cinta” Tiffanny Wen.

Karena begitu, tentu saja Nenek juga tidak akan bersikap baik pada Melody Tsu, tetapi karena setidaknya kedua keluarga berhubungan baik, Nenek Lu juga tidak bisa terlalu keterlaluan, maka hanya bisa bertanya dengan dingin: “Melody, kamu kenapa datang juga? ”

Melody Tsu mendengar suara Nenek, matanya bersinar, dia perlahan-lahan berdiri, tangannya juga membawa beberapa suplemen, dia balik badan dan melihat Nenek, lalu tersenyum dengan ceria: “Aku kan sudah merindukan Nenek, jadi membawa suplemen-suplemen ini datang melihat Nenek, juga Ibu Shen.”

Nenek melirik Violet Shen di samping dengan datar, sinar di matanya seolah-olah sudah mengetahui segalanya, Violet Shen mengalihkan pandangan dengan sedikit gelisah, Nenek Lu baru mengembalikan pandangan ke Melody Tsu lagi, Nenek membalas sebuah senyuman yang datar: “Melody sungguh anak yang baik.”

Setelah berkata, Nenek berjalan ke ruang makan di samping di bawah pegangan Tiffanny Wen.

Melihat sikap Nenek yang dingin, Melody Tsu dan Violet Shen tentu saja juga merasakannya, rasa benci mereka terhadap Tiffanny Wen bertambah lagi.

Violet Shen melihat Tiffanny Wen membawa Nenek pelan-pelan berjalan ke ruang makan, di dalam matanya dipenuhi kebingungan, tadi pembantu turun buru-buru dan menyuruh Andreas Lu naik, bilangnya Nyonya Tua marah, Violet Shen yang merasa ada hal seru langsung menelepon Melody Tsu dan memanggil dia cepat datang setelah Andreas Lu pergi.

Awalnya ingin memanfaatkan Nenek marah dan menyuruh Melody Tsu pergi mencari perhatian padanya, tetapi dilihat sekarang, hubungan mereka tidak hanya tidak menjadi buruk, malah seperti menjadi lebih baik.

Violet Shen sungguh sangat benci dengan Tiffanny Wen, dia benar-benar tidak mengerti, Tiffanny Wen seorang putri buangan Keluarga Wen yang tidak memiliki latar belakang keluarga, seorang Direktur kecil Louise Group yang tidak memiliki kemampuan, mengapa Andreas Lu dan Nenek begitu suka dengannya? Sebenarnya Melody ada apa yang kalah dari gadis liar itu?

Violet Shen mengatupkan gigi diam-diam, juga tidak ada cara dalam sesaat, dia mengelus-elus kepala Melody Tsu yang sedikit murung: “Melody, kita juga ke sana yuk, tenang saja, Ibu Shen pasti tidak akan membiarkan gadis liar itu masuk ke Keluarga Lu dengan begitu mudah.”

Di dalam tatapan Melody Tsu melihat ke Violet Shen ada sedikit rasa terima kasih, tetapi yang lebih banyak adalah rasa tidak puas: “Terima kasih Ibu Shen, Ibu Shen tenang saja, aku juga pasti tidak akan membiarkan Kak Andreas digoda oleh orang lain dengan begitu mudah!”

Violet Shen mengangguk dengan puas, dia semakin merasa Tiffanny Wen pasti tidak bisa dibandingkan dengan Melody Tsu, di dalam hati diam-diam berpikir bagaimana cara merusak reputasi Tiffanny Wen di hati Nyonya Tua Lu, tetapi pada permukaannya dia memang berkata pada Melody Tsu dengan lembut: “Kita pergi ke ruang makan dulu yuk, hal lain kita diskusikan pada saatnya.”

Melody Tsu mengangguk dengan datar dan memberikan suplemen yang dipegang kepada pembantu, lalu langsung mengikuti Violet Shen berjalan ke ruang makan bersama.

Karena hari ini Stella Lu tidak datang, di samping Tiffanny Wen adalah Nenek Lu dan Andreas Lu, sedangkan tempat kosong di samping Andreas Lu yang satu lagi tentu saja jatuh ke tangan Melody Tsu.

Melody Tsu duduk di samping Andreas Lu dan terus memanggil Kak Andreas, manis sampai Tiffanny Wen di samping pun merinding tanpa sadar.

Melihat Melody Tsu duduk di samping Andreas Lu, mengambilkan lauk dan sok manis, Tiffanny Wen merasa tidak senang dengan tidak jelas, sebuah aura cemburu yang aneh tersebar di udara, tentu saja Nenek Lu juga menyadari suasana aneh Tiffanny Wen dan Andreas Lu, tetapi Nenek Lu sedikit nakal dan ingin melihat Tiffanny Wen yang berkata tidak sesuai dengan isi hati, maka dia tidak berkata apa-apa.

Melihat Nenek Lu tidak menyatakan apa-apa, tatapan Violet Shen melihat ke Tiffanny Wen juga menjadi tidak terlalu benci, tetapi menjadi bermakna dalam.

Kelihatannya hubungan Tiffanny Wen dan Nyonya Tua juga tidak begitu baik.

Sedangkan Andreas Lu terlihat tenang, terhadap “perhatian” Melody Tsu, Andreas Lu tidak menyatakan apa-apa, hanya diam-diam memindahkan lauk yang diambilkan Melody Tsu ke piring di samping.

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu