Precious Moment - Bab 33 Rahasia Direktur

"CEO Lu, dengar-dengar Louise Group sedang memilih model. Lihat, Jessica kami juga merupakan artis kecil. Selain itu dia lumayan cantik. Kita semua adalah keluarga. Kamu bisa berikan kesempatan tidak pada Jessica untuk menjadi model perusahaan kalian?"

Wajah Andreas Lu datar, Tania Qin tentu tidak dapat mengetahui apa yang dia pikirkan, hanya bisa mengatakan tujuan dengan kata-kata manis.

"Aku akan mempertimbangkannya baik-baik."

Karena sopan, Andreas Lu tidak langsung menolak, hanya berkata dengan ambigu.

Andreas Lu tidak ada perasaan bagus apapun pada Jessica Qin. Wanita itu tidak usaha, juga suka berpura-pura, terlalu bodoh, setiap hari hanya berpikir untuk naik posisi dengan meminjam kekuasaan orang lain.

Dengan kemampuannya ini, mana mungkin bisa terus berkecimpung di dunia hiburan. Kalau dia dengan begitu saja bisa terkenal, maka akan ada sangat banyak orang yang merasa tidak senang.

Tania Qin melihat Andreas Lu tidak langsung menyetujui, hanya bilang akan mempertimbangkan saja, terpaksa berkata, "Kalau begitu harap CEO Lu mempertimbangkannya baik-baik."

"Iya, CEO Lu. Kamu harus mempertimbangkannya baik-baik ya."

Jessica Qin ingin menarik perhatian Andreas Lu dengan suara lembut dan manis, tapi pria itu tidak ada reaksi apapun.

Mendengar suara Jessica Qin, Tiffanny Wen merasa bulu kuduknya merinding. Dia tertawa dingin. Ini kelewatan sekali aktingnya.

Kharisma Andreas Lu sangat kuat. Tania Qin masih ingin mengatakan sesuatu, tapi melihat pria itu tidak ada niatan untuk itu, dia juga tidak enak hati melanjutkan, hanya bisa terus menuangkan bir pada Andreas Lu.

Setelah beberapa gelas, Hanson Wen mulai percakapan tentang perusahaannya. Kalau Andreas Lu bersedia berinvestasi di perusahaan mereka, pasti akan sangat membantu.

Tiffanny Wen yang melihat dari samping, menatap wajah Hanson Wen dan Tania Qin, pelan-pelan menjadi jijik dan tidak ada nafsu makan sedikitpun.

Dia duduk tenang di sana, melihat Hanson Wen tidak hentinya bersulang dengan Andreas Lu, menyuruh Andreas Lu investasi, sedangkan Andreas Lu hanya kadang-kadang membalas singkat, tidak minum begitu banyak.

Andreas Lu adalah orang yang pintar. Melihat wajah asli Hanson Wen sudah muncul, hatinya tertawa diam-diam. Permintaan keluarga ini banyak sekali. Dia mau tidak mau merasa kagum dengan Tiffanny Wen yang terus berhubungan dengan mereka.

Mengenai topik investasi, Andreas Lu menghindar dengan pintar, berhasil mengalihkan topik pembicaraan.

Setelah selesai makan, tujuan Hanson Wen dan Tania Qin tidak ada yang tercapai.

"Paman, terima kasih untuk traktiran kali ini. Lain kali kalau ada waktu aku yang akan traktir. Waktu juga sudah siang, aku dan Fanny masih ada urusan. Lain kali baru bincang-bincang lagi."

Andreas Lu berkata dengan sangat sopan, panggilannya pada Tiffanny Wen juga berubah sangat dekat.

Mendengar panggilan Andreas Lu, Tiffanny Wen tersentak. Siapa yang mengizinkan pria itu memanggilnya dengan panggilan itu?

Dia juga tidak berpikir begitu banyak. Bagaimanapun itu, Tiffanny Wen sangat bersedia pergi dari tempat yang sangat menegangkan ini.

"Ok ... ok ... ok ..., CEO Lu silakan sibuk! Fanny, simpan kembali sifat sombongmu. Jangan lupakan hal yang kami katakan padamu, jaga baik CEO Lu, mengerti tidak?"

Hanson Wen pura-pura menasehati Tiffanny Wen, bersamaan tidak lupa mengingatkan dia untuk memikirkan cara untuk membantu Jessica Qin menjadi model perusahaan.

Mendengar nada bicara ayahnya, Tiffanny Wen merasa dia seperti dijual kepada Andreas Lu.

"Sudah kukatakan, tidak ada cara ya tidak ada cara."

Setelah selesai berkata, Tiffanny Wen langsung menarik Andreas Lu pergi tanpa membalikkan kepala lagi.

Setelah mereka berdua pergi, Hanson Wen dan Tania Qin merasa meskipun pria itu muda, tapi sangatlah licik. Bukan hanya tujuan mereka tidak tercapai, bahkan juga sia-sia menraktirnya.

Di dalam mobil, Tiffanny Wen baru bertanya, "Apa yang kamu lakukan? Dan juga kenapa kamu bersedia datang?"

Andreas Lu tersenyum, "Aku sedang membantumu menyelesaikan masalah. Melalui traktiran kali ini, aku rasa mereka tidak akan terus menganggumu lagi. Selain itu, kalau ada kesempatan makan gratis, kenapa tidak?"

Tiffanny Wen tertawa dingin, semoga ibu dan anak itu tidak lagi mengganggunya!

"Mau kedepannya masih mengganggu atau tidak, yang jelas tetap harus berterima kasih padamu hari ini. Tapi aku benar-benar tidak terpikir mereka akan langsung telepon padamu."

Tiffanny Wen berterima kasih dengan tulus pada Andreas Lu karena bisa menyelamatkannya dari kobaran api. Kalau tidak, dia benar-benar tidak tahu masih harus menetap berapa lama di sana. Sedangkan orang-orang itu tidak tahu akan berbuat seperti apa lagi.

"Tidak perlu. Dan juga apa maksud perkataan ayahmu saat kita mau pergi? Ada apa, kamu membutuhkan masalahku?"

"Huh, dia tentu masih meributkan soal Jessica yang menjadi model. Tidak apa-apa, tidak perlu pedulikan dia. Dengan Jessica yang seperti itu, tidak peduli dari sisi manapun, dia tidak cocok dengan syarat menjadi model dalam penilaianku."

"Kamu tidak mau dia menjadi model, kalau begitu ayahmu akan berbuat seperti apa padamu?"

"Yang jelas dia juga tidak bisa berbuat apa-apa padaku!"

"Kamu tidak mungkin menjadikan Jessica hanya karena melihat dia cantik bukan?"

Memikirkan sesuatu, Tiffanny Wen tiba-tiba bertanya. Meskipun Andreas Lu tidak menyetujui di meja makan, tapi pria itu berkata akan mempertimbangkannya.

"Dia tidak layak!" Andreas Lu berkata dingin.

"Bagus kalau begitu."

"Hubunganmu dengan ayahmu tidak baik?"

Tiffanny Wen hanya menatap sekilas pria itu, tidak menjawab.

Andreas Lu melihat Tiffanny Wen tidak ingin mengatakannya, jadi tidak bertanya lagi.

Andreas Lu adalah orang yang sangat gentle. Saat Tiffanny Wen bicara, mata wanita itu sangat dingin. Wanita itu tidak ingin lanjut mengatakan topik ini, jadi dia pun tidak lanjut bertanya lagi.

Mobil kembali hening. Beberapa saat kemudian, "kruyuk", sebuah bunyi yang canggung terdengar.

Tiffanny Wen sedikit malu, tidak terpikir perutnya tiba-tiba berbunyi.

"Huh, maaf, aku benar-benar agak lapar."

Iya juga, bagaimana mungkin wanita itu tidak lapar. Siang tadi mengantarkan desain pada Andreas Lu. Satu hari ini juga hanya minum segelas kopi saja. Tadi saat makan, Tiffanny Wen melihat mereka, menjadi tidak ada nafsu makan, tentu saja tidak makan apapun.

"Tadi aku melihat kamu di hotel hanya minum sedikit bir saja, juga tidak makan apapun. Bagaimana kalau aku menraktir kamu makan cemilan malam. Anggap saja sebagai rasa terima kasih padamu."

Tiffanny Wen demi menyembunyikan rasa malunya, pura-pura berkata dengan besar hati.

"Ok!" melihat Tiffanny Wen tersenyum malu tapi juga pandai menyelesaikan suasana canggung ini, Andreas Lu tersenyum.

Dave Gu melihat senyum Andreas Lu dari kaca spion dan sulit percaya, direktur tersenyum? Wajah yang biasanya sedingin gunung es begitu bertemu dengan Nona Wen akan tersenyum. Dave Gu merasa dirinya telah menemukan sebuah rahasia besar.

"Nona Wen, kamu mau pergi kemana? Aku antar kalian ke sana." Dave Gu menahan kesenangan dalam hati dan bertanya.

"Oh ... ke snack street saja."

"Direktur ..."

Jalanan? Apa direktur merupakan orang yang makan makanan jalanan? Selain itu phobia kebersihan direktur begitu parah, mana mungkin makan makanan "sampah" seperti itu.

"Apa kamu tidak mendengar apa yang Nona Wen katakan? Perlu aku ulangi?"

"Tidak perlu, direktur."

Dave Gu tidak berani percaya bosnya benar-benar mau pergi makan snack jalanan. Tapi karena bosnya sudah memerintahkan, dia hanya bisa mengendarai mobil ke pasar malam saja .....

Novel Terkait

Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu