Precious Moment - Bab 132 Punya sifat buruk yang sama

Tiffanny yang tiba-tiba mengomel membuat Ryan dan Lesly mereka terdiam, mereka langsung menutup mulut dengan rapat.

Melihat mereka sudah diam, Tiffanny melirik sekilas ke mereka dan berdehem dingin.

“Giok yang sebagus apa pun juga dipoles dari sesuatu yang hampir sejenis dengan batu, tapi giok yang terpoles, mau diukir bagaimana pun juga kualitasnya sudah ditentukan. Sedangkan yang dari intinya adalah giok bagus, dari luar kelihatan tidak ada bedanya dengan batu, tapi didalamnya ada kemungkinan yang tidak terbatas, semua akan terlihat setelah dipoles.”

Selesai mengatakan itu, Tiffanny langsung berbalik badan hendak kembali ke ruangannya, ia berhenti sebentar di depan pintu, lalu menoleh ke Ryan dan berbicara dengan dingin, “Asisten aku sudah ditetapkan Jennifer, nanti kalian pindahkan satu meja ke dalam.” Setelah itu langsung menutup pintu.

Jennifer mengira posisi asistennya ini sudah tidak dapat dipertahankan, tapi ternyata Theresia begitu melindungi dirinya, seketika dalam hatinya senang sekali sampai meloncat bangun dari kursinya, sama sekali mengabaikan tatapan iri dan kagum dari sekeliling.

Ryan menatap Jennifer yang hampir lupa diri dengan kehabisan kata-kata, tapi juga tidak berdaya, karena Theresia sudah mengatakannya dengan jelas, sehingga dia hanya bisa menghela nafas dan memanggil beberapa karyawan pria yang bertenaga untuk mengambil meja ke gudang.

Sedangkan Lesly mereka langsung berkerumun dan berbincang setelah Ryan pergi, serta sesekali melirik ke Jennifer dengan tidak bersahabat.

Lesly menghentakkan kaki dengan kesal, dipelototinya Jennifer dengan meremehkan, “Coba kalian bilang berdasarkan apa dia terpilih, kita begitu lama di divisi desain, kemampuan dan pengalaman kita cukup untuk menendang anak magang itu jauh dari sini, mengapa Theresia malah memilihnya?”

Tiara menggigit bibir dengan wajah tidak terima, “Itulah, coba kalian bilang ini aneh apa tidak, biasanya kalau mencari asisten, siapa juga yang bukan mencari yang berguna? Akhirnya Theresia malah mencari yang merepotkan, kenapa? Apakah orang yang desainnya unik, pola pikirnya juga aneh dan unik?”

Sedangkan Diane mempangkukan tangan ke dagu dengan dahi berkerut, tatapan matanya menuju ke lantai, seolah sedang berpikir, “Eh, menurut kalian apa ada kemungkinan Theresia adalah keluarga Tiffanny? Lagi pula berdasarkan kemampuan Tiffanny, kalau bukan karena ada relasi, pasti tidak akan bisa mendapatkan predikat karyawan berprestasi dalam waktu satu bulan, dan waktu Tiffanny memberi hadiah ke kalian juga pernah bilang itu pemberian dari keluarganya ke dia? Menurut kalian keluarga mana yang bisa memberikan hadiah di waktu yang sangat tepat, bahkan sesuai dengan selera kita?”

Setelah mendengar analisis Diane, Lesly dan Tiara semakin merasa kemungkinan ini ada, sekarang ketika mengingat kembali bagaimana mereka memperlakukan Tiffanny dulu, tanpa sadar langsung berkeringat dingin……

Di saat tiga serangkai sedang risau tentang hubungan Tiffanny dan Theresia, pintu kantor Hanita terbuka.

Sekali membuka pintu, tadinya Hanita mencari tiga serangkai karena ada urusan, tapi melihat mereka sedang membincangkan sesuatu dengan serius di depan pintu ruangan Tiffanny, rasa penasarannya langsung muncul, jadi diam-diam dia mendengar di samping.

Setelah agak lama, Hanita baru tahu mereka sedang membicarakan Theresia, takut dia benar-benar keluarga Tiffanny, kemudian nanti mempersulit mereka demi membalas dendam untuk Tiffanny.

Apakah takut Tiffanny sengaja mempersulit mereka?

Setelah tahu apa yang mereka pikirkan, sekilas matanya tampak berbinar, senyuman licik muncul di bibirnya, namun dengan cepat ia hilangkan.

“Lesly, Tiara, Diane. Pengalaman kalian di divisi desain sudah termasuk panjang, mari sama-sama memajukan diri.”

Melihat Hanita keluar, Lesly mereka saling berpandangan, kalau memang tidak bisa menjilat nona Theresa, lebih baik lanjut menjilat Direktur Gu saja , kalau nanti nona Theresia benar-benar mempersulit mereka, setidaknya mereka masih punya sandaran……

Berpikir sampai disini, tiga serangkai langsung ikut masuk ke kantor bersama Hanita dengan ramah, saat bekerja juga sangat serius, serta sesekali mengobrol dengan Hanita untuk memperdalam hubungan.

Jam pulang kerja sudah tiba, tiga serangkai mengangkat kepala dari tumpukan berkas, satu persatu mulai berpamit kepada Hanita, Hanita menatap mereka sambil tersenyum dan sekilas matanya berbinar.

“Kalian sudah berjerih payah, bagus sekali kerja kalian, aku traktir kalian makan saja, sekalian mendiskusikan progres kerja selanjutnya, jadi besok tidak kebingungan.”

Tiga serangkai yang memang ingin memperdalam hubungan dengan Hanita, mana mungkin menolak ketika ada kesempatan yang begitu bagus, mereka pun menyanggupi dengan gembira.

Saat makan, setelah membicarakan soal pekerjaan dengan mereka, dia mulai mengajak mengobrol santai, ketika melihat suasananya sudah lumayan seru, tiba-tiba Hanita mengungkit “penemuan terbesarnya.”

“Eh, menurut kalian aneh tidak, setahu aku Theresia hanya nama inggrisnya saja, dan nama aslinya adalah Tiffanny Wen, tapi mengapa namanya sama persis dengan gadis kampung itu? Ternyata sama-sama bernama Tiffanny Wen.”

Mendengar Hanita berkata demikian, mereka langsung membeku, tadinya mereka hanya menebak Theresia mungkin keluarganya Tiffanny, tapi bagaimana pun tidak menduga Tiffanny adalah Theresia.

Jika dipikir dengan teliti, kalau Theresia hanya keluarga Tiffanny, meskipun Tiffanny hanya meminta tolong Theresia untuk menjaga Jennifer, jika demikian, Theresia harusnya tidak semarah itu ketika mereka merendahkan Jennifer, lagi pula hanya diminta tolong, tidak punya perasaan pertemanan apa-apa……

Semakin mengingat yang detail, Lesly mereka semakin merasa Tiffanny adalah Theresia, keterkejutan dan penyesalan berkecamuk dalam hati.

“Pasti iya……pasti iya……“

Diane mengerutkan dahi tanpa berhenti bergumam, sedangkan Lesly hanya menatap Hanita dengan kaget dan tidak berdaya, sambil mengenggam tangannya.

“Direktur Gu, menurut kamu Theresia yang desainer utama dan terkenal dari Louise Group, kenapa datang ke divisi desain dengan menyamar sebagai gadis kampung?”

“Itulah, dan waktu itu tidak jarang kita membuli Tiffanny, kalau Tiffanny benar-benar Theresia, bagaimana kita?” Tiara juga menatap direktur Gu dengan gelisah dan takut, dari tatapan matanya penuh ketidakberdayaan.

Melihat mereka yang demikian, sekilas muncul kelicikan dari mata Hanita, dia mengerutkan dahi dan menatap mereka dengan agak cemas, “Kalau benar demikian, kalian akan menyedihkan sekali, aku pernah dengar, Theresia sangat kejam, pasti akan membalas kalau ada dendam, serta sangat perhitungan dan lainnya.”

Mendengar itu, tiga serangkai semakin gelisah, juga tidak memikirkan apakah perkatan Hanita benar adanya, malah seperti melihatnya seperti seorang penyelamat, “Direktur Gu, menurut kamu, kami harus bagaimana, kamu harus membantu kami, kami tidak ingin ditendang dari Louise Group, kami menghabiskan banyak jerih payah baru bisa sampai hari ini.”

Melihat tiga serangkai berhasil dikejutkan, Hanita menunjukkan senyuman puas.

“Kalau tidak ingin ditendang dari perusahaan, kita saja yang tendang dia?”

Tiga serangkai langsung saling berpandangan dengan terkejut, serta kebingungan.

Mengusirnya? Bagaimana caranya mereka yang hanya karyawan kecil mengusir Tiffanny yang merupakan direktur divisi desain sekaligus desainer utama Louise Group?

Namun respon Lesly paling cepat, setelah ragu sebentar, dia genggam tangan Hanita dengan yakin.

“Kak Hanita, kelak kamu ada perintah apa langsung katakan saja, kami pasti akan menyelesaikannya dengan sempurna!”

Hanita menatap Lesly mereka dengan puas, inilah yang dia inginkan.

“Sebenarnya gampang sekali, konferensi pers produk baru nanti kita diam-diam lakukan sesuatu, menghancurkannya, dengan demikian Tiffanny pasti tidak akan bisa bertahan di Louise Group, untuk rencananya kira-kira……dekatkan telinga kalian……”

Tiga serangkai segera mendekatkan telinga mereka, Hanita berbisik sejenak, mata tiga serangkai langsung semakin membinar.

“Kak Hanita memang hebat, rencana sempurna ini pasti tidak akan gagal, sampai waktunya nanti, Tiffanny pasti tidak bisa menetap di Louise Group lagi!”

Terhadap pujian dari Lesly mereka, Hanita lumayan suka, tidak hanya mendapat asisten gratis, juga tiba-tiba mendapat pujaan dari mereka, bagaimana bisa tidak senang?

Hanita yang suasana hatinya sedang baik tertawa kecil dan berkata kepada mereka : “Sudah, waktu juga sudah tidak awal, kita pulang saja, untuk rencana yang lebih detailnya, akan aku beritahu selangkah demi selangkah……”

Novel Terkait

Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu