Precious Moment - Bab 27 Terlalu Bodoh, Terlalu Polos

Di ruang istirahat Louise Group, para pegawai menyuruh Tiffanny Wen menunggu di ruang istirahat.

"Nona Theresia Wen, CEO mungkin sebentar lagi akan kembali, kamu istirahat sebentar sambil menikmati kopi".

"Baiklah, aku akan menunggunya di sini, kamu kembali bekerja saja".

"......"

Duduk di sofa yang lembut, Tiffanny Wen sedang meminum kopinya yang di siapkan oleh pegawai tadi, sambil melihat jam, sudah pukul 10 lebih.

Dia merasa bosan menunggu di ruang tamu, lalu dia mengambil sebuah masajah entertainment dan membukanya.

Jarinya yang panjang perlahan menyusuri majalah tersebut, dengan jari nona besar di tambah sekarang dirinya desingner, jari itu dirawat dengan baik, terlihat putih dan lembut.

Isi majalah itu sama sekali tidak menarik, tidak ada satu pun bacaan yang menarik perhatiannya, semuanya berisi tentang artis-artis yang sedang melakukan sesuatu, gosip-gosip artis.

Tiba-tiba sebuah pemberitaan menarik perhatiannya.

Berita itu mengenai Wenny Zhou, di berita itu menuliskan beberapa hari ini Wenny Zhou menjadi duta Cinta mengumpulkan dana untuk disumbangkan kepada anak-anak penderita leukimia, dan juga kapan dia melakukan kegiatan amal di panti jompo, dan juga terdapat foto kegiatannya pada saat melakukan kegiatan tersebut.

Tiffanny Wen melihat berita dan gambar mengenai Wenny Zhou, menyungingkan senyum dingin, masa-masa sekolah saat ini muncul di benaknya.

Dulu dirinya dan Wenny Zhou adalah sahabat karib, mereka berdua sering pergi shoping, makan dan lainnya.

Melihat pengemis di pinggir jalan, Wenny Zhou selalu menutup hidungnya dan pergi menghindar.

"Wenny, dia sungguh menyedihkan, kita berikan dia sedikit uang yuk". Tiffanny Wen maju dan memberikan pengemis itu uang.

Tetapi dia selalu ditarik pergi oleh Wenny Zhou, "Fanny, kamu adalah nona keluarga kaya, mereka sangat bau, mereka akan mengotori tanganmu, dan juga mereka semua adalah penipu, bisa saja sebenarnya mereka itu kaya....."

Lalu tanpa peduli Wenny Zhou menarik Tiffanny Wen pergi, Tiffanny tidak dapat berbuat apa-apa, akhirnya hanya dapat mengikutinya.

Terkadang Tiffanny Wen dan Wenny Zhou dan juga beberapa teman pergi keluar bersama, terlihat seorang nenek yang jatuh, dia dan teman-teman ingin membantu nenek tersebut, tetapi di cegat oleh Wenny Zhou.

Dia selalu mengatakan, "Fanny, sekarang ini banyak penipu, sekarang kamu membantunya, bisa-bisa nanti dia mengatakan kamu yang mendorongnya, kamu lihat begitu banyak orangpun tidak membantunya, kamu lain kali jangan suka mnegurusi urusan orang lain".

Tiffanny Wen yang dulu sangat di lindungi oleh ayah dan ibunya, sama sekali tidak tahu keadaan di luar, dia mengira Wenny Zhou berbuat demikian demi kebaikan dirinya, dia takut dirinya di bohongi orang lain ,sehingga mencegah dirinya. Saat itu dia sungguh merasa berterima kasih terhadap Wenny ZHou.

Pernah ada seorang murid yang memberitahu Tiffanny Wen, "Wenny Zhou tidak sesederhana penampilan luarnya, taktik dia sangat banyak. Ada satu kali aku melihat Wenny Zhou dan Greyson Tsu bersama, kamu harus hati-hati kepadanya.

Seorang teman satu asramanya pernah berkata bahwa Wenny Zhou mengatakan hal buruk tentang dirinya kepada orang lain, dia mendekati dirinya dengan maksud yang tidak baik.

Tetapi Tiffanny Wen sama sekali tidak percaya perkataan teman asramanya, bahkan berkata bila mereka mengatakan hal buruk mengenai Wenny Zhou maka dirinya tidak akan berbicara dengan mereka lagi.

Saat itu Tiffanny Wen sangat mempercayai Wenny Zhou dan Greyson Tsu, mengira selain ayah dan ibunya, mereka berdua lah yang paling baik terhadap dirinya, mereka sama sekali tidak akan menghianati dirinya.

Tetapi, ketika ibunya meninggal, keluarganya merasakan kesakitan yang luar biasa, ketika ingin mencari Wenny Zhou untuk menghiburnya, dia justru melihat Wenny Zhou dan calon suaminya Greyson Tsu tidur bersama.

Tidak ada orang yang mengerti rasa sakit hatinya, ibu yang paling dia sayangi meninggal, ayah yang paling dia hormati berubah, calon suami yang paling dia cintai dan sahabat baiknya menghianati dirinya, saat itu bila bukan karena permintaan terakhir ibunya, mungkin dia sudah tidak ingin hidup lagi!

Sejak Tiffanny Wen melihat semua itu, hatinya sudah mati, dan dirinyapun bangun dari mimpinya.

Saat itu Tiffanny Wen baru menyadari wajah asli dari Wenny Zhou, dia tersadar dari seluruh kebohongan yang Wenny Zhou buat.

Ternyata menjadi sahabat baiknya dan juga semua nya, semua itu hanyalah taktik Wenny ZHou.

Huh, mau menyalahkan, hanya dapat menyalahkan dirinya dulu begitu polos dan bodoh. mungkin saat ini teman-teman sekolahnya yang baik telah mentertawakan dirinya! Tiffany Wen sangat memandang rendah dirinya yang dulu.

Melihat tulisan besar yang tertulis di majalah tersebut, 'Duta Cinta', Tiffanny Wen merasa konyol, wajah penuh kebohongan dan tingkah laku penuh kebohongan, hanya Wenny Zhou yang dapat melakukannya.

Saat ini dirinya sangat mengerti Wenny Zhou, dengan sifatnya yang seperti itu mana mungkin dia dapat melakukan hal baik seperti ini? semua ini hanya untuk diperlihatkan kepada dunia saja.

Masa lalunya satu-satu teringat kembali, Tiffanny Wen merasa sangat jijik kepada Wenny Zhou, dia sama sekali tidak ingin melihat isi dari pemberitaan di majalah itu lagi, lalu melempar majalah itu ke meja.

Mungkin gerakannya terlalu besar, sehingga gelas kopi tersebut bergoyang dan tumpah mengenai pakaiannya.

Bekas kopi langsung menodai rok birunya, sangat jelas terlihat.

Melihat noda di pakaiannya, Tiffanny Wen merasa kesal, mengapa tadi dia begitu marah!

Akhirnya mau tidak mau dia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan noda tersebut.

Baru saja Tiffanny Wen keluar, Hanita Gu datang ke ruang istirahat, dia igngin melihat apa yang hebat dari Tiffanny Wen, mengapa dia dapat mengalahkannya menjadi designer utama!

Di depan pintu, setelah merapikan pakaiannya, dengan santai dia membuka pintu.

"Nona Theresia Wen, apa kabar, aku....."

Belum selesai dia berkata, dia melihat ruang istriahat tersebut kosong, tidak ada orang.

Sebelum masuk dia telah bertanya kepada karyawan di luar, mereka mengatakan bahwa Theresia Wen berada di dalam, ketika masuk tidak ada orang, Hanita Gu merasa binggung.

Karena dia tidak ada, Hanita Gu ingin kembali, tetapi ketika dia akan menutup pintu, tiba-tiba dia melihat draft design yang terletak di atas sofa.

Dia terdiam sebentar, lalu Hanita Gu berjalan mendekat dan mengambil dan melihat draft design tersebut, wajahnya langsung berbubah.

Dia dikejutkan dengan hasil design Tiffanny Wen, Dengan beberapa goresan sederhana, dia membuat sketsa gaun yang indah, di tambah warna pada gambar tersebut, membuat gambar tersebut terlihat hidup, setelah menjadi sebuah pakaian, pasti akan memukau semua orang.

Tidak heran dia bisa dengan cepat menjadi desainer kelas satu yang terkenal di tahun ini.

Setelah rasa terkejut, di matanya terlihat cemburu dan tidak puas, mengapa dirinya bertahun-tahun belajar dengan susah payah, Kemudian dia menduduki posisi direktur departemen desain Louis Group, dan tidak tahu wanita itu datang dari mana, dengar-dengan baru berusia dua puluhan dan akan berada di atasnya.

Tiba-tiba alisnya di kerutkan, melihat hasil design Tiffany Wen, terdapat pemberontakan di tatapan matanya.....

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu