Precious Moment - Bab 170 Si Murahan Kabur Lagi

Di ballroom lantai bawah, pesta pernikahan Jessica Qin dan Martin Chu telah dimulai, mereka tentu saja tidak tahu perubahan tak terduga yang terjadi di atas.

Keriuhan di ballroom seketika menjadi hening, pembawa acara perlahan berjalan menuju panggung untuk membuka acara.

Sedang Hanson Wen di saat ini sedang menggandeng tangan Jessica Qin, berdiri di ujung karpet putih, menantikan pembawa acara memanggil nama pengantin wanita untuk masuk ruangan.

Hanson Wen di bawah sadarnya melihat ke sekeliling, namun bagaimanapun dia tidak berhasil menemukan sosok Tiffanny Wen.

Berdasarkan pengenalannya terhadap Tiffanny Wen, karena jika Tiffanny Wen sudah datang pasti tidak ada mungkin meninggalkan tempat di tengah-tengah acara, tapi mengapa sekarang tidak bisa menemukannya.

Mungkinkah sedang pergi ke toilet? Tapi waktunya tidak mungkin begitu lama kan?

Hanson Wen mengeryitkan alisnya, dengan wajah bingung menatap Jessica Qin, “Jessica, apakah kamu melihat Fanny?”

Jessica Wen secara mendadak menerima pertanyaan Hanson Wen ini sedikit merasa takut ketahuan, bagaimanapun rencana mereka kali ini semuanya dilakukan di belakang Hanson Wen, tanpa sepengetahuannya.

Mungkinkah dia menyadarinya? Sepertinya tidak mungkin….

Senyum di wajah Jessica Wen membeku sesaat, dengan segera kembali normal.

“Kakak Fanny? Ayah, kalau kamu tidak bilang aku juga tidak menyadarinya loh, apakah kakak Fanny tidak suka menghadiri pernikahanku ini sehingga mumpung kita tidak memperhatikan lalu pergi begitu saja?”

Hanson Wen mendengar jawaban yang diberikan oleh Jessica Qin raut wajahnya menjadi muram, mengangguk perlahan dan tidak berbicara apa-apa lagi.

Melihat reaksi Hanson Wen ini, Jessica Qin tersenyum tipis, di matanya ada sorot kejam. Kali ini Tiffanny Wen harusnya sedang menikmati saat indah seperti sedang berada di langit ke tujuh, besok kamu akan tahu apa yang sebenarnya dilakukan oleh anakmu yang baik itu.

Ketika Jessica Qin berpikir dengan kejamnya dalam hatinya, pembawa acara dengan suara keras mengumumkan “Dipersilakan tuan Wen mengantar puteri tercintanya Jessica Qin naik ke atas panggung!”

Jessica Qin mendengar itu, dengan segera menyembunyikan kembali sorot sadis dalam matanya, menampilkan tampang yang bermartabat dan berpendidikan, mengikuti Hanson Wen berjalan perlahan ke atas panggung.

Sepanjang jalan, semua yang hadir bertepuk tangan dengan sangat meriah, juga menerima ucapan selamat yang hangat, tapi semua orang satu persatu mendapati ada yang tidak benar, sampai akhirnya bahkan tidak ada satu orang pun yang memberi selamat lagi.

Tapi dalam perspektif Jessica Qin, tidak ada ucapan selamat sebaliknya adalah membebaskan diri, semua ucapan selamat palsu itu masuk ke telinga malah membuat telinga sakit, selamat berbahagia Nona Qin atas pernikahannya? Siapa yang mau menikah dengan seorang bodoh?

Sebenarnya Hanson Wen sekarang juga dalam hatinya merasa pahit, meskipun di atas kertas dia memang adalah ayah dari Jessica Qin, namun dia bermarga Wen, sedang Jessica Qin bermarga Qin, meski dikatakan puteri tercinta “Tuan Wen”, tapi sebenarnya adalah “Nona Qin”.

Sebenarnya pandangan semua yang hadir di sana terhadap seluruh anggota keluarga Wen sedikit banyak melihat adanya kejanggalan.

Tidak perlu bicara soal Hanson Wen yang demi memelihara seorang wanita mengusir anak perempuannya sendiri dulu, tidak sedikit pula yang hadir sekarang adalah yang hadir pula dalam pesta pertunangan waktu itu, waktu itu yang mau bertunangan adalah puteri kandungnya, sekarang yang menikah berganti menjadi anak tirinya, di antara masa itu telah terjadi apa mereka semua juga bukan orang yang bodoh, dalam hatinya sedikit banyak juga tahu.

Ditambah lagi beberapa hari belakangan ini Tiffanny Wen yang karena iklan Louis dan iklan sesudahnya kacau sehingga dia menjadi terkenal, tidak sedikit orang diam-diam mengeluhkan Hanson Wen sudah rabun matanya, pohon uang yang begitu potensialnya ditebangnya oleh tangannya sendiri.

Sekarang malah mau tidak mau jatuh dalam keadaan menikah dengan si bodoh dari keluarga Chu, pada akhirnya kehilangan anak kandungnya, mencelakakannya penerusnya, bahkan keluarga Wen, berubah menjadi keluarga Qin hanyalah masalah cepat atau lambat.

Tidak sedikit orang yang diam-diam di belakang menggelengkan kepala mengeluhkan hal ini, tapi sampai di depannya hanya ingin cari muka.

Mata Hanson Wen melihat dengan penuh perhatian melangkah di atas karpet berjalan menuju panggung, karpet yang empuk di matanya kelihatannya kurang lebih sama dengan naik ke gunung pisau, jarak yang sangat pendek, Hanson Wen merasakan melewati hari seakan melewati tahun lamanya, tatap mata yang menyembunyikan maksud hati di sekelilingnya, dirasakan oleh Hanson Wen seperti pedang tajam, tanpa perasaan mengoyaknya.

Sedang Jessica Qin sebaliknya dengan sempurna memisahkan semua sorot mata itu di luar, lengkungan di sudut mulutnya agak menghina.

Silakan kalian nikmati dan tertawakan, tunggu sampai besok, ketika semuanya abunya turun, lihatlah bagaimana kalian menilai Tiffanny Wen si murahan itu?

Akhirnya Hanson Wen menghantar Jessica Qin sampai ke atas panggung, setelah menghantar Jessica Qin ke hadapan Martin Chu, menunaikan tugasnya sebagai seorang kepala keluarga.

Pembawa acara lagi-lagi melalui perkenalan yang tidak karuan, pada akhirnya masuk juga ke acara janji pernikahan, pembawa acara memegang tangan Martin Chu, menariknya sampai ke hadapan Jessica Qin, saling berhadapan.

“Tuan Chu, apakah kamu bersedia mengambil dia yang ada di sampingmu ini menjadi istrimu? Selamanya menghormati dia, mencintai dia, saling menjaga dan memperhatikan, menemaninya bermain bersama-sama sehidup semati?”

Mendengar kata-kata menemaninya bermain, Martin Chu langsung bersemangat, dengan gembiar menjawab “Bersedia! Aku bersedia!”

Jessica Qin melihat tampang bodohnya Martin Chu , penolakan dan keberatan dalam hatinya semakin menjadi, pembawa acara memutar tubuhnya bertanya pada Jessica Qin.

“Nona Qin, apakah kamu bersedia menerima dia sebagai suamimu, selamanya menghormati dia, mengasihi dia, dalam kekurangan maupun kelimpahan, sakit penyakit dan kesusahan, selamanya mendampinginya seumur hidup?”

Bersedia apanya, dalam hatinya Jessica Qin berpikir dengan kesalnya, tak dapat dihindarkan Elly Zhou dan yang lainnya berada di sampingnya, lalu teringat lagi soal hari itu Tania Qin dan dia sudah sepakat, hanya perlu berakting lemah lembut dan berbudi, sangat cantik.

“Aku bersedia.”

………………………..

Seiring dengan berbagai urutan yang kompleks, karena hubungan Martin Chu khusus, kebanyakan hanyalah akting Jessica Qin seorang, namun dia juga tidak bisa menunjukkannya, hanya dengan rupa tragis Tiffanny Wen sebentar lagi sebagai penghiburannya, memaksakan diri untuk dengan tetap tersenyum bertahan.

Ketika pesta pernikahan hampir usai, Jessica Qin dan Tania Qin barulah menyuruh Yoel Qin mengirim Hanson Wen untuk mendapatkan waktu kosong yang singkat.

Di dalam lift yang ada dalam mata Jessica Qin adalah kebencian “Sekarang mereka pasti sudah selesai, siapa tahu masih sedang melihat kembali keberhasilan mereka.”

“Tunggu sampai aku memotret tampangTiffanny Wen yang kotor dan menyedihkan, dalam hatinya sedang diam-diam merencanakan mau bagaimana Tiffanny Wen menderita setengah mati, seumur hidup menderita.

Namun setelah menunggu sampai depan pintu, keduanya langsung tercengang, kunci pintu sudah dirusak orang, pintu sedikit terbuka, Tania Qin ibu dan anak ini dengan kaget mendorong pintu hingga terbuka, dilihatnya keadaan yang sangat berantakan, di dalam kamar kosong melompong seorang pun tidak nampak, ranjang sedikit kacau, selimut sudah menghilang, bahkan kamera yang mereka pasang sudut-sudut tembok juga menghilang, semua sudah tidak sama seperti semula.

Jessica Qin sedikit merasa bingung memandang Tania Qin di sampingnya yang sedang berkerut alisnya, “Bu, sekarang harus bagaimana? Tiffanny Wen si murahan itu kabur lagi, rekaman dan dua orang itu juga hilang tanpa jejak. Kalau sampai dia menyampaikan hal ini kepada ayah, mungkinkah kita akan diusir oleh ayah dari keluarga Wen?”

Tania Qin menggeleng perlahan, menghibur Jessica Qin “Tidak apa-apa, Jessica kamu jangan takut.”

“Anggaplah Tiffanny Wen ingin melaporkan kita, dia juga tidak memiliki bukti yang cukup, hanya mengandalkan rekaman dan kedua orang klub malam, anggaplah dia sampai waktunya berani mengejar kita, kita menyangkalnya saja, masih bisa juga memanfaatkan kesempatan mepermalukan dia.”

“Lagipula, Jessica kamu sudah menikah dan masuk ke dalam keluarga Chu, sekarang menjadi menantu keluarga Chu, anggaplah Hanson Wen tahu lantas bagaimana? Setidaknya sekarang Hanson Wen masih harus mengandalkan kamu membina hubungan baik dengan keluarga Chu, dengan begini barulah dapat menyelesaikan masalah dalam keluarga Wen, oleh sebab itu kamu sama sekali tidak perlu kuatir.”

Jessica Qin setengah mengerti setengah tidak menanggukkan kepalanya.

Novel Terkait

Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu