Precious Moment - Bab 70 Bersulang

Mendengar bunyi pintu bel yang seperti semakin terburu-buru, Tiffanny Wen dengan tanpa ragu-ragu, Jika dirinya sendiri tidak pergi membuka pintu, seseorang akan memanggil orang untuk mendobrak pintu setengah jam kemudiannya.

Meskipun Tiffanny Wen benar-benar tidak ingin bertemu dengan dia dan Wenny Zhou, tetapi dalam keadaan sekarang tidak mungkin bisa menghindar.

Tiffanny Wen membuka pintu, rupanya bertemu Andreas Lu dan mengerutkan alis, dengan tidak sabarnya bersandar pada kusen pintu.

Tiffanny Wen memandang dengan jijik Andreas Lu.

“Kenapa kamu datang lagi, bukankah sudah aku bilang jangan menggangguku lagi“

Andreas Lu yang melihat Tiffanny Wen membuka pintu, dengan segera merilekskan alisnya, dengan memainkan alisnya, melihat muka Tiffanny Wen yang agak jijik ”Nelpon kamu tapi tidak diangkat, kebetulan lewat, jadi datang lihat-lihat, lihat kamu ada sebuah masalah.”

Tiffanny Wen yang kelihatan mengerutkan keningnya dan menatapi Andreas Lu.

Jelas sekali dia sedang perhatian, tetapi mengapa aku mendengar rasanya ada ’Aku sejalan datang melihat babiku yang kuperihara apakah dicuri’?

Sedikit tidaknyaman ketika berbicara kepada Tiffanny Wen, hatinya diam-diam menjulingkan mata kepada Andreas Lu, lalu teringat Wenny Zhou dan Selena Qin yang masih ada di dalam rumah, jika kalau mereka bertemu dengan Andreas Lu, pasti akan membuat diri sendiri bangga. Bergegas berkata kepada Andreas Lu “Handphoneku sudah habis baterai, sekarang kamu sudah melihatku, kamu juga sudah lega, karena kamu hanya kebetulan, bertanda kamu masih ada sesuatu yang akan dikerjakan, kamu sudah boleh pergi.”

Namun hal-hal sering bertentangan tentang keinginan orang, Wenny Zhou dan Selena Qin yang seharusnya ke ruang tamu untuk berbicara melihat Tiffanny Wen yang lama sekali tidak kembali,dan juga mendengar suara pria, melihat kearah pintu masuk dan bertanya”Fanny, siapa yang datang.”

Karena ruang tamu dan pintu jaraknya masih terbilang cukup dekat, dan juga ada lemari besar dia antarnya, banyak dekorasi yang ada di atas Tiffany Wen, dan ditambah lagi Tiffanny Wen yang menghalangi pintu, maka tidak terlihat jelas wajah pria itu, tetapi suara yang terdengar sangat samar.

Oleh karena rasa penasaran, Wenny Zhou berjalan pelahan-lahan menuju ke pintu itu, Selena Qin yang melihat juga ikut ke sana.

Dan disaat Tiffanny Wen itu mendengar suara Wenny Zhou, seluruh tubuhnya lebih tegang, sama sekali tidak ada waktu untuk menjawab pertanyaan dia, dengan terburu-buru mendesak Andreas Lu “Kamu cepatlah pergi, cepat pergi, jika tidak pergi sudah akan terlambat sudah.”

Andreas Lu yang melihat Tiffanny Wen sangat mendesaknya untuk pergi sendiri, malah sebaliknya berdiri dengan senyuman yang bimbang itu.

Oh? Kenapa begitu mendesakku untuk pergi? Apakah tidak ingin yang lain melihatku? Apakah orang itu baru saja orang yang dibicarakan tadi?

Melihat Tiffanny Wen yang mulai gelisah untuk mengusir dia, wajah licik Andreas Lu lebih terlihat.

Begitu mendesakkah? Aku harus benar-benar ingin tahu siapa sebenarnya orang itu.

Melihat Tiffanny Wen menutup pintu, Andreas Lu menggunakan tangannya untuk menahan pintu, Tiffanny Wen mengunakan tenaganya menarik beberapa kali, pintu itu tetap saja tidak bereaksi, hanya bisa menatapi Andreas Lu dengan emosi.

Andreas Lu yang merasa terhibur tentang dia yang seperti bulu kucing meledak karena marah.

Pada saat itu Wenny Zhou dan Selena Qin berjalan kearah pintu, setelah melihat senyum jahat Andreas Lu, mata yang berbinar-binar.

Sekarang Tiffanny Wen sudah ada pacar ya? Menjijikkan! Kenapa dia bisa mendapatkan seorang yang sangat hebat? Tetapi aku hanya bisa melihat Greyson Tsu? Dan dia bahkan menbandingkan Greyson Tsu yang tidak ada bandingannya itu! Sudah tampan lalu seorang presdir lagi! Sungguh Tiffanny Wen sangat menjijikkan!

Meskipun di hatinya hanya ada kemarahan, tetapi Wenny Zhou masih saja terlihat tersenyum, melihat Andreas Lu dan tahu ini adalah kesempatan, lalu segera melangkah pergi, dengan terkejutnya ”Direktur Lu! Kenapa bisa Direktur Lu kamu datang kemari, kamu datang melihat fanny?” dengan segera menolek ke belakang, menyalahkan Tiffany Wen “Fanny, kamu benar-benar ya, mengapa tidak mempersilahkan Direktur Lu masuk.”

Tiffanny Wen yang sambil tidak berkata-kata dan sambil menghelakan nafas yang tidak senang.

Begitu ramah, orang yang tidak tahu akan mengira ini adalah rumah Wenny Zhou!

Andreas Lu tersenyum nyingir, lalu mengerutkan keningnya dan dengan cueknya bertanya ”Kamu siapa? Apa kita kenal?”

Dalam sekejap wajah Wenny Zhou yang terlihat senyum malu, hanya saja senyuman itu ditujukan ke Andreas Lu ”Direktur Lu kamu benar-benar orang yang sangat susah di lupakan, aku ini Wenny Zhou, dari anak perusahaan White Shadow Company, kita terkhir berjumpa di sebuah acara, aku adalah teman Fanny, sekarang tinggal di sebelah, dan Fanny adalah tetangga, hari ini snagat kebetulan sekali datang, dan berjumpa kamu, ini juga bisa dibilang takdir.”

Andreas Lu berjalan masuk ke rumah itu dengan muka cemberut, duduk di sofa dengan cueknya.

Selena Qin melihatnya juga sibuk menyajikan teh, dengan terburu-buru mencuci buah dan memberikannya ke Andreas Lu.

Tiffanny Wen berdiri di pintu dengan cueknya, menyilangkan tangannya, dan diam-diam memandangi Andreas Lu dengan penuh perhatian, dia merasa di rumah sendiri seperti ada udara yang berbeda.

Andreas Lu duduk dengan cueknya di sofa dan terus menyaksikan kedua orang itu menyibukkan diri kepada dirinya sendiri, acuh tak acuh, melihat wajah dia yang sering dijumpai, tetapi kelakuan mereka sangat rendahan, pelahan-lahan Andreas Lu sudah sedikit tidak sabar.

Tiffanny Wen juga tidak bisa toleransi, berdiri di pintu dan berkata ”Kalian berdua, sudah tidak pagi lagi, kalian bukankah seharusnya istirahat.”

Namun Wenny Zhou dan Selena Qin yang jarang berjumpa dengan Andreas Lu, dan belum mencapai apa yang diinginkan, bagaimana bisa dengan mudahnya pergi begitu saja, terhadap kedua orang gila itu “Tidak, masih awal, kita tidak istirahat begitu awal.”

Tiffanny bersandar dipintu masuk, dahinya yang mengerut, dia seperti tidak berdaya dikalahkan oleh Wenny Zhou dan Selena Qin.

Karena telah memberikan kalian harga diri tetapi kalian tidak menginginkannya, jadi jangan salahkan aku.

Tiffanny Wen yang mengangkatkan alisnya, dan kemudian mengatakannya dengan nada yang sedikit emosi “Ini rumahku, aku sudah mau istirahat, bisakah kalian keluar dari sini?”

Wenny Zhou dan Selena Qin mendengar perkataan Tiffanny ”Sudah mau istirahat”, tanpa sadar menatap Andreas Lu, melihat wajah dia yang tidak sabar, tapi semuanya tidak memiliki niat untuk pergi, kedua wanita itu sendiri mengerti maksudnya.

Tidak diduga Tiffanny Wen mereka telah mengembangkan hubungan ini. maka jika terus-menerus berada disana hanya akan menimbulkan ketidakpuasan, lebih baik cabut dulu, tunggu kesempatan berikutnya.

Memikirkan hal ini, Wendy Zhou bangkit dan pergi, ketika hendak pergi dengan sopan berpamitan Tiffanny Wen dan Andreas Lu ”Kalau begitu direktur Lu, Fanny kalian istirahat dulu lebih awal, kita pamit pergi dulu.”

Tiffanny Wen menghela nafas, melihat mereka pergi, kemudian menutup pintu dengan keras.

Membalikkan badan secara tiba-tiba dan mengerti perkataan Wenny Zhou, di dalam hati sedikit terkejut.

Apa arti dari “kalian” beristirahat dengan baik??!!

Memutar ke belakang dengan kesel, Tiffanny Wen melihat Andreas Lu yang duduk di sofa dengan senyum diwajah dia, tiba-tiba merasa marah.

“Aku ingin istirahat, jika kamu hanya untuk melihat aku masih disini, kalau begitu kamu juga sudah boleh pergi dengan lega.”

Andreas Lu mengakat alisnya, bangkit berdiri berjalan ke arah Tiffanny Wen.

Tiffanny Wen berpikir bahwa Andreas Lu akhirnya bersiap-siap untuk pergi, dan berencana dari melewatinya dari samping, tanpa disadari Andreas Lu menghentikan jalan dia, dan mendorongnya ke dinding, dan memberi Tiffanny Wen sebuah pose terjepit.

Tiffanny menyilangkan tangannya, memutar tangannya untuk melihat Andreas Lu, sedikit mengernyit”Apa yang kamu lakukan.”

Andreas Lu yang dengan senyum jahatnya, dengan suara yang lembut mengoda Tiffanny Wen”Jangan terlalu terburu-buru mengusirku pergi, temanmu bisa saja menyuruh kita beristirah dengan baik.”

Tiffanny Wen merasa bahwa sendiri sendiri benar-benar lelah, juga tidak ada kesabaran untuk menghadapi Andreas Lu, dengan lebih arogan berkata”Kamu harus pulang ke rumah sendiri.“

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu