Precious Moment - Bab 91 Orang bodoh di keluarga Chu

Tiffanny Wen menjawab telepon, mendengar suara berat dan penuh magnetik membuat hati Tiffanny Wen merasakan sebuah rasa aman yang tak dapat dijelaskan.

"Ya, baiklah......"

Tiffanny Wen terus mengangguk sambil merespon Andreas Lu.

Setelah menutup telepon, Tiffanny Wen tidak lagi panik dan marah seperti sebelumnya. Sebaliknya dia merasa lega, matanya bersinar, dan tersenyum, serta tanpa sadar menggenggam erat ponselnya di dadanya.

Tetapi pada saat ini, tiba-tiba ada sebuah suara langkah kaki tergesa-gesa datang dari luar koridor.

Tiffanny Wen sedikit penasaran dan ingin membuka pintu untuk melihat apa yang terjadi. Siapa sangka bahwa baru saja pintu dibuka sedikit, ada sebuah kekuatan besar menyerbu ke arah Tiffanny Wen hingga ke dinding, kemudian tampak sebuah bayangan hitam melintas masuk dengan cepat, lalu menutup dan mengunci pintu dengan cepat.

Semuanya ini membuat Tiffanny Wen tertegun di belakang.

Tidak apa-apa mendobrak masuk hingga menutup pintu, tetapi mengapa anda menguncinya ? Apakah aku bertemu dengan orang yang bahaya ?

Tiffanny Wen yang ingin membuka mulutnya untuk meminta pertolongan, tiba-tiba menyadari bahwa orang yang berada di depannya hanya bersandar di pintu sambil terengah-engah bahkan tidak ada tindakan selanjutnya. Tiffanny Wen mengamati pemuda yang ada di depannya dengan teliti.

Tinggi badannya yang mencapai 180 lebih sentimeter, berdiri tegak dengan setelan berwarna hitam, terlihat sedikit menindas di pintu kecil ini. Rambutnya yang panjang diatur rapi oleh hairspray ke belakang. Mungkin karena kepanikan tadi sehingga membuat dahinya yang bersih dipenuhi dengan keringat. Sepasang alis willow berwarna tinta sedikit berkerut, diikuti dengan bentuk matanya yang tipis dan panjang, tetapi matanya dipenuhi dengan rasa panik. Hidungnya yang tinggi, bibirnya yang hangat, memikat orang seperti Cherry pink. Garis-garis wajahnya yang lembut, ditambah dengan warna kulitnya yang putih bersih berbeda dengan Andreas Lu. Namun pemuda yang di depan ini memiliki gaya dan temperamen seperti pria zaman kuno.

Tentu saja, gaya dan temperamennya adalah bahwa ia tidak memegang boneka beruang coklat di tangannya saat ini, bahkan jika saku jasnya bukanlah menggembung....

Tiffanny Wen sedikit tertegun melihat pemuda ini, ia menduga bahwa pemuda ini dikejar oleh seseorang hingga menerobos masuk ke dalam. Tiffanny Wen menyentakkan sudut mulutnya.

Tiffanny Wen menghela napas dengan tak berdaya, menyilangkan tangannya, dan berkata "Hei, kamu....."

Awalnya Tiffanny Wen ingin bertanya siapa pemuda ini, tetapi siapa sangka, baru saja mengucapkan dua kata, pemuda itu mengangkat jari telunjuknya dan menempelkan ke bibir Tiffanny Wen, dan jari telunjuknya yang lain ditempelkan ke bibirnya sendiri. Sambil mengerutkan kening, dengan gugup membuat sebuah gerakan diam kepada Tiffanny Wen.

Tiffanny Wen mengangguk kaget, pemuda itu berbalik dan menempelkan telinganya ke pintu.

Meninggalkan Tiffanny Wen yang kebingungan sendiri di belakang.

Seketika aku merasa dia lucu ?! Lucu ?! Ternyata seketika aku merasa seorang pria dengan ketinggian yang mencapai 180 sentimeter sedikit lucu ?? Apakah aku terlalu terstimulasi dan belum sepenuhnya pulih ??

Tepat ketika Tiffanny Wen merasa kebingungan, terdengar sebuah suara langkah kaki yang keras dan suara berdiskusi dengan cemas di pintu.

"Mengapa Tuan muda menghilang dalam sekejap mata ? Bukankah dia baru bermain di atas meja ?"

"Cepat dan pergi cari, berhentilah mengeluh, resepsi pernikahan akan segera dimulai."

"Jika kita tidak dapat menemukan tuan muda sebelum resepsi pernikahan dimulai, atau jika sesuatu terjadi pada tuan muda, maka bersiap-siaplah karena kita akan dihajar oleh nyonya."

Mendengar suara langkah kaki semakin jauh, pemuda yang bersandar di belakang pintu menghela napas lega, membelai dadanya, dan menunjukkan senyuman kemenangan, menekuk alis mata willow, serta di dalam matanya dipenuhi dengan cahaya bintang-bintang kecil yang bersemangat.

Tiffanny Wen mengangkat alis.

Meskipun pemuda ini bodoh, tetapi hatinya sangat polos, bersama dengannya, mungkin itu juga semacam melegakan hati.

Setelah Tiffanny Wen menghibur diri sendiri, pemuda itu tampaknya merasa lelah karena berdiri, sehingga dia langsung duduk di lantai, dan mulai bermain-main dengan boneka beruang itu dengan gembira.

Seorang pria yang mengenakan setelan jas, malah duduk di lantai, dan terlihat gembira bermain dengan boneka beruang yang hampir sama besar dengan tubuhnya. Terutama adalah pada saat dia berbicara pada dirinya sendiri dengan mengeluarkan berbagai suara yang berbeda, sebuah suara yang bersih dan jernih, ditambah dengan tubuh imut boneka beruang.....

Tiffanny Wen merasa bahwa ada sesuatu aneh yang sedang jatuh dalam pandangan dunianya.

Sebenarnya, berdasarkan percakapan para pelayan tadi dan reaksi pemuda di depannya ini, jika Tiffanny Wen masih tidak bisa menebak siapa dia, maka IQ Tiffanny Wen tidak jauh berbeda dengan pemuda ini.

Tetapi, hal yang membuat Tiffanny Wen paling tidak terduga adalah bahwa Tuan muda keluarga Chu yang terkenal bodoh memiliki ketampanan yang luar biasa.

Kemudian, Tiffanny Wen menyebutkan belas kasihan keluarga Chu. Jika Tuan muda ini bukan seorang bodoh, maka pernikahannya tidak akan sesederhana ini. Bahkan tuan muda dari keluarga Chu akan menjadi bintang di dunia bisnis.

Tetapi sekarang, semua ilusi hanyalah sia-sia. Tuan muda keluarga Chu saat ini adalah seorang yang bodoh, ini sudah diakui oleh semua orang. Selama orang-orang berbicara mengenai tuan muda keluarga Chu, reaksi pertama kebanyakan orang adalah "bodoh".

Tiffanny Wen perlahan berjongkok di depan pemuda itu, menampilkan senyuman tak berbahaya di wajahnya sambil berbicara dengan pemuda itu.

"Siapa namamu ?"

Pemuda itu sedang asik bermain dengan beruang kecil kesayangannya, ketika dia mendengar pertanyaan Tiffanny Wen, pemuda itu menghentikan gerakan tangannya, dan memiringkan kepalanya untuk merenung.

"Martin Chu, namaku Martin Chu."

Martin Chu yang akhirnya mengingat namanya sendiri, memberitahu Tiffanny Wen dengan gembira, memiringkan kepalanya, bentuk matanya yang tipis dan panjang seperti bentuk bulan sabit, dan sinar di dalam matanya seperti cahaya bintang.

Tiffanny Wen tertegun melihatnya, meskipun Martin Chu disebut orang bodoh, namun kepolosan yang dia miliki sekarang adalah hal yang sudah semakin menghilang dari semua orang.

"Kenapa kamu kabur ?"

Martin Chu yang mendengar pertanyaan ini, tiba-tiba menegang, dan gerakan di tangannya berhenti perlahan, serta sedikit sedih sambil duduk di pintu.

Tiffanny Wen bingung dengan perubahan mendadak dari Martin Chu.

Apakah aku telah menanyakan sesuatu yang menyakitkan ?

Tepat ketika Tiffanny Wen ingin meminta maaf, Martin Chu tiba-tiba mendongak dan menatap Tiffanny Wen dengan sedih.

"Karena mereka tidak ingin bermain denganku, aku merasa sangat bosan, lalu kabur."

Setelah itu, Martin Chu mengangkat kepalanya lagi, dan menatap Tiffanny Wen dengan penuh harapan, "Bagaimana kalau kakak saja yang menemaniku bermain."

Setelah berkata dan tanpa menunggu reaksi Tiffanny Wen, Martin Chu mulai mengeluarkan barang kesayangannya dari tasnya yang menggembung dengan penuh semangat.

Sama seperti sedang mengubah sihir. Tidak lama kemudian, Martin Chu telah membangun setumpuk bukit mainan di depannya.

Martin Chu dengan bangga menumpuk semua mainan secara bersama-sama. Sepasang matanya yang bersinar menatap lurus ke arah Tiffanny Wen, seolah sedang menunggu pujian atau sedang memamerkan kepada Tiffanny Wen bahwa ia memiliki begitu banyak mainan.

Tiffanny Wen menyipitkan matanya dan memandang Martin Chu yang polos, tiba-tiba dia memiliki sebuah rencana di dalam hatinya.

Novel Terkait

My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu