Precious Moment - Bab 236 Diam-diam Melakukan Sesuatu

Disisi lain, didalam kantor Direktur Louise Group.

Andreas Lu tidak dapat menahan senyuman jahatnya, tatapannya dipenuhi cahaya, dan ekspresinya yang licik tidak dapat disembunyikan.

Dave Gu diam-diam menatap Andreas Lu dari samping, tatapannya dipenuhi rasa simpati, siapa lagi yang akan dihabisi oleh Tuan Muda Ketiga, masih belum diketahui.

“Baik, aku tahu, aku akan memerintahkan Dave Gu untuk membawa dokumennya kesana.”

Setelah mengatakannya Andreas Lu lansung menutup telponnya, kemudian menatap dengan datar Dave Gu yang berada disamping: “Sudah mendengarnya bukan, bawa dokumen yang kemarin kamu kerjakan ke Perusahaan Wen. Aku percaya kamu tahu harus bagaimana.”

Begitu mendengar Perusahaan Wen, Dave Gu lansung mengerti, didalam hatinya penuh rasa kepercayaan pada Hanson Wen: “Baik Tuan Muda Ketiga, aku akan pergi.”

Melihat Dave Gu pergi, perasaan Andreas Lu menjadi senang, sudut mulutnya yang licik sudah menghilang, tetapi muncul senyuman mengenjeknya, kedua matanya menyipit, jari tangannya mengusap dagunya dengan perlahan, seperti sedang merencanakan sesuatu.

Disisi lain, Dave Gu dengan cepat tiba di Gedung Perusahaan Wen, kemudian memberikan pesan pada Tifanny Wen.

Setelah Tifanny Wen melihat pesan dari Dave Gu, dia tersenyum pada semua yang sedang duduk: “Maaf membuat semua orang nenunggu lama, Asisten CEO Lu sekarang sudah dibawah, akan segera tiba.”

Para pemegang saham terlihat dapat menerimanya, hanya Hanson Wen saja yang menatap Tifanny Wen dengan wajah ragu, dia merasa ada kecemasan yang kental didalam perasaannya, tetapi dia tidak bisa mengucapkannya, dan selalu merasa dirinya seperti sedang terikat oleh seekor ular.

Tidak lama, Dave Gu menemukan ruangan rapat bedasarkan info dari Tifanny Wen.

Setelah masuk dan melihat para pemegang saham yang duduk didalam tidaklah sedikit, membuatnya tahu bahwa Perusahaan Wen memiliki kekuatan disaat masa jaya nya, sayangnya sekarang malah menurun seperti ini, setelah menatap Tifanny Wen, Dave Gu mengeluarkan senyuman khas nya: “Aku adalah Asisten Ceo dari Louise Group, karena Nona Wen sudah menjelaskan garis besar dari perjanjian kerja sama kepada anda sekalian, jadi aku tidak perlu mengatakan lebih banyak lagi.”

Dave Gu membuka dokumen, dan memberikannya kepada pemegang saham yang jaraknya paling dekat dengan dirinya.

“Dokumen ini berisikan hal-hal yang harus diperhatikan dari perjanjian kerja sama ini, kalian boleh meneruskannya, jika merasa tidak ada yang aneh, maka kita bisa saling menandatangani perjanjian ini.”

Para pemegang saham membaca dokumennya, syarat dan rencana perjanjian kerjasama tertulis dengan jelas, dilihat satu per satu terlihat adil, tidak ada perjanjian berbahaya yang disembunyikan.

Semua orang menganggukan kepalanya, pada akhirnya surat perjanjian berada di Hanson Wen, Hanson Wen melihat para pemilih saham sebenarnya adalah Andreas Lu, setelah membaca beberapa kali dan sadar tidak ada yang aneh, akhirnya dia menandatanganinya dengan tangan yang sedikit bergetar.

Gerak-gerik Hanson Wen semuanya diperhatikan oleh Tifanny Wen dan Dave Gu, meskipun mereka berdua memiliki perasaan yang berbeda, tetapi saat melihat Hanson Wen menandatanganinya, mereka seperti sedang melihat dia menandatangani surat mati atau hidupnya.

Sebenarnya Hanson Wen sendiri tahu, setelah menandatanganinya, dia tidak akan dapat memiliki jalan untuk kembali, sukses atau gagal, ini semua seperti sedang berjudi

Tanda tangan yang sangat mudah, meskipun hanya dua detik, tetapi Hanson Wen yang sedang panik merasa seperti 10 hari, kemudian memberikan surat perjanjiannya pada Dave Gu.

Setelah Dave Gu menerima surat perjanjian, dia tersenyum pada Hanson Wen, kemudian berkata: “Karena ini perjanjian pertama kali antara kedua perusahaan, jadi kita akan memiliki waktu untuk saling mengakomodasi satu sama lain, saran dari aku, uang modal ini, lebih baik diurus oleh Nona Wen, dan angkat Nona Wen menjabat sebagai Direktur Keuangan di Perusahaan Wen?”

“Dengan ini akan memiliki dampak baik untuk perjanjian pertana kali antara kedua perusahaan, dan terhadap kualitas Nona Wen, kami sebagai Direktur sepenuhnya percaya, seharusnya anda semua tidak memiliki pendapat lain.”

Hanson Wen mengerutkan alisnya, tetapi setelah memikirkan ucapan Dave Gu, dia juga tidak salah, akan mencurigakan jika di pertama kali perjanjian lansung memberikan uang sebesar ini, tetapi Tifanny Wen juga bersedia memberikan uangnya, seharusnya dua tidak akan melakukan apapun pada Perusahaan Wen.

Dan saran dari Dave Gu telah disetujui semua orang, Tifanny Wen kembali menjabat sebagai Direktur Keuangan Perusahaan Wen.

Saat hari itu Tifanny Wen lansung menjabatnya, dia kembali ke Louise Group terlebih dahulu, dan menyadari bahwa Dapartemen Desain sekarang terorganisasi dengan baik, bahkan para pendatang baru lebih berpengalaman dari pada karyawan lama, tetapi karena Tifanny Wen sedang terburu-buru, dia tidak berpikir banyak, setelah menjelaskan pada Jennifer Xia dengan terburu-buru, dia lansung datang ke kantor Andreas Lu.

Andreas Lu yang melihat Tifanny Wen muncul didepannya dengan ekspresi yang sudah diduga olehnya, kemudian mengangkat alisnya sedikit: “Kenapa, belum berpisah tapi sudah tidak rela meninggalkan ku?”

Tifanny Wen memutar bola matanya dan terdiam, dan mengabaikan godaan dari Andreas Lu, kenudian lansung menuju ke tujuannya: “Aku rasa keuangan Perusahaan Wen ada masalah, dengan kekuatan yang dimiliki Perusahaan Wen, aku tidak percaya dalam waktu beberapa tahun ini dapat menjadi hancur seperti ini.”

Andreas Lu bertingkah seperti bodoh dan berkata: “Jadi, kamu datang untuk apa, apakah ingin melihat ku kemudian menggunakan alasan ini?”

Tifanny Wen terdiam, tidak mengerti kenapa suasana hati Andreas Lu bisa sebaik ini hari ini: “Aku mencari mu karena memerlukan beberapa orang, bantu aku periksa rekening Perusahaan Wen selama dua tahun ini.”

“Iya kah? Kenapa kamu tidak lansung saja menggunakan orang dari Perusahaan Wen? Berdasarkan kejayaan Perusahaan Wen, mereka memiliki keuangan yang tidak buruk.”

“Karena sekarang aku hanya mempercayai mu.”

Mendengar jawaban dari Tifanny Wen, Andreas Lu seketika terdiam, kemudian sudut mulutnya mengangkat.

Meskipun terlihat seperti kayu tetapi tidak bisa dibilang semuanya tidak ada perubahan......

“Baik, karena kamu telah mengatakannya, aku tidak dapat menolaknya, kamu pergi bersiap-siap dahulu, aku akan memerintahkan Dave Gu untuk mengirim orang kesana.”

Setelah mendapatkan jawaban dari Andreas Lu, Tifanny Wen tidak memikirkan lagi kata-katanya tadi yang ambigu, kemudian lansung berjalan keluar.

Tersisa Andreas Lu yang tersenyum didalam kantor.

Dave Gu yang disamping berusaha untuk menghilangkan rasa keberadaannya, dirinya sangat terkejut: aduh, gunung es akan segera mencair, dirinya harus berbuat apa sekarang? Apakah menghilang? Atau menghilang? Atau terus menghilang? Apakah Tuan Muda Ketiga akan membencinya jika ketahuan olehnya??

Saat Dave Gu sedang merasa ketakutan, suara Andreas Lu muncul dari depan dengan datar: “Apakah kamu tidak mendengarnya? Masih tidak pergi menyiapkan orang untuk Tifanny Wen?”

Dave Gu kembali sadar, dan sadar bahwa ekspresi Andreas Lu kembali seperti semula, dan didalam hatinya sangat menaguminya: Tuan Muda Ketiga keahlihannya ini, jika tidak belajar atraksi merubah wajah, benar-benar merugikan Budaya China.

Setelah bergumam didalam hati, Dave Gu lansung menanggapinya dengan cepat, kemudian kembali kekantornya untuk mengumpulkan orang

Tifanny Wen menerima beberapa orang berpengalaman yang dikirim oleh Dave Gu, Hanson Wen mulai memeriksan rekening perusahaan selama dua tahun terakhir, dan disisi lain mengatur untuk seluruh karyawan Perusahaan untuk melaporkan keadaan beberapa tahun ini pada nya.

Orang yang dikirimkan oleh Andreas Lu adalah orang-orang berpengalaman, dan jika dibandingkan dengan Perusahaan Wen, diwaktu yang sama, mereka melakukan pekerjaan dua kali lebih banyak.

Melihat orang-orang tidak berhenti melaporkan berkas, karena telah dipilah dan dirangkum oleh mereka, oleh karena itu Tifanny Wen yang tidak terlalu mengerti ini juga dapat melihat ada banyak sekali kekurangan dan masalah.

Tifanny Wen mengerutkan alisnya, melihat kekurangan ini, meskipun masing-masing tidak begitu besar, tetapi jika begitu banyak, jumlahnya akan berlebihan.

Sebenarnya siapa......

Novel Terkait

Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu