Precious Moment - Bab 358 Tes Pakaian

Ketika Stella akhirnya tiba di Louise Group dan bertemu Tiffany, dia langsung pergi memeluknya, memang seperti baru keluar negeri tidak lama dan sangat rindu saja.

Andreas melihat Stella si tukang akting menipu Tiffany, dia menceritakan kejadiannya di luar negeri beberapa tahun lalu dan berbagai berita lainnya, dan menceritakan dengan serius kepada Tiffany.

Dan yang terpenting adalah Tiffany sama sekali tidak curiga dan mempercayai seluruhnya.

Andreas berekspresi seolah melihat orang tolol untuk menatapi Tiffany, namun mereka berdua memang begitu, satunya mau menipu, satunya mau menerimanya, Andreas tidak punya cara lain.

Sekalipun ingin menarik Tiffany dari tukang jebakan ini, namun Tiffany sendiri malah bersedia dijebak seperti itu.

Ketika Andreas didorong, ekspresinya langsung berubah, dia melirik Tiffany dan merasa Tiffany seolah sama sekali tidak tahu diri dan masih terus bercanda gurau dengan Stella.

Sudahlah, jika dia begitu suka dijebak oleh Stella, maka biarkan saja.

Lalu Andreas berjalan kearah pintu dengan wajah marahnya, suara bicaranya terdengar marah dan sedikit tidak berdaya, "Ayo pergi, waktu sudah tidak pergi, masih harus pergi buat desain penampilan."

Stella melirik sosok Andreas pergi, dia tersenyum licik dan lalu menarik Tiffany untuk mengikutinya.

Setelah berhasil menjawab semua pertanyaan aneh dari Tiffany, Stella sedikit senang, karena dia akhirnnya bisa masuk ke topik, belakangan ini dia sungguh merasa tidak enak tinggal di villa Andreas.

Tidak hanya karena tidak bisa meledek Tiffany, bahkan Andreas pulang atau tidak saja menjadi sebuah misteri, meskipun perkembangan mereka membuat Stella merasa terharu, namun tidak ada orang yang bisa diledek sungguh membosankan.

Andreas sekalipun pulang, dia juga tidak begitu peduli dengan ledekan dari Stella, biasanya menjawab iya atau bahkan langsung tidak menjawab sama sekali, sedangkan Dave, dia semakin hari pulang semakin malam, dan setelah pulang hanya membuat kopi dan bersembunyi didalam kamar saja, di villa yang besar, Stella malah merasa bagaikan sebuah penjara yang besar, kehidupannya sungguh tidak menarik sekali.

Sekali bertemu dengan Tiffany, Stella langsung mengobrol panjang lebar, dia mengeluarkan semua perkataan yang tertumpuk ketika berada dirumah Andreas.

Andreas menyetir dengan diam, mendengar suara Stella yang terus berkata dibelakangnya, dia terkadang melirik Tiffany lewat cermin, dan melihat Tiffany diledek hingga wajahnya merah, Andreas semakin marah, tanpa sadar kecepatan mobilnya juga menjadi semakin cepat.

Akhirnya tiba di tempat tujuan, Andreas berhenti dengan sempurna diparkiran, dan turun dari tempat kemudi, dia lalu membuka pintu mobil sebelah Tiffany dengan wajah marah, dan langsung menarik Tiffany keluar lalu merangkul pinggangnya, dia lalu menatapi Stella, "Sudah sampai, turun."

Stella menatapi tampang marahnya adiknya, dia langsung tertawa, dan meledek Tiffany lagi, "Fanny, sepertinya ada yang cemburu, sungguh asam sekali baunya."

Tiffany tentu saja mengerti maksud Stella, dia tersenyum, "Aku tidak tahu ini, bukankah ini semua ulah kak Stella?"

Andreas tentu saja mengerti kata dibelakang kata dari Stella dan juga Tiffany, dia tidak mempedulikannya, Andreas lalu langsung merangkul Tiffany kesebuah salon bernama 'Gray' yang tidak jauh dari sana.

Tiffany sedikit tidak yakin dan menatapi Andreas, "Andreas, kamu yakin mau buat penampilan disini, dan pergi menghadiri acaranya?"

Stella entah kapan mengikuti dari belakang, dia tersenyum dan menjelaskan, "Fanny, kamu jangan lihat nama toko ini sepertinya tidak terkenal, namun dia adalah salon paling lama dan paling berkuasa di kota Luo."

Tiffany menganggukkan kepalanya seolah mengerti, dia lalu mengikuti Andreas masuk kedalam.

Sekali masuk, Tiffany langsung merubah pemikirannya terhadap toko ini, dari penampakan luarnnya terlihat biasa saja, tidak ada dekorasi yang bagus, sama saja seperti villa dua lantai biasanya, namun sekali masuk semuanya langsung berubah.

Dari dalam terlihat seperti bangunan dua lantai, namun dalamnya seperti contoh gereja tipe eropa saja, langit-langit yang tinggi dan diatasnya ada lampu yang cantik.

Dan ada banyak gaun yang cantik didinding.

Semua brand besar ada, Tiffany bahkan melihat ada beberapa pakaian yang didesign oleh dirinya sendiri, tatapannya sedikit senang.

Karena tempat ini boleh dibilang adalah surga bagi designer, berbagai jenis produk design yang sudah terkenal tertata begitu saja dihadapannya, Tiffany sangatlah suka, dia terus mengamati kesana kemari, dan melihat berbagai detail dari designnya.

Namun disaat ini, tiba-tiba Stella mengambil dua buah gaun kesamping Tiffany, "Fanny, kamu pilih untukku, bagaimana dengan kedua gaun ini?"

Tiffany meletakkan gaun yang dulunya dipuja-puja dirinya, dia mengamati kedua gaun ditangan Stella dengan serius dan setelah berpikir sejenak, dia mengelengkan kepalanya, "Kak Stella, memang benar kedua gaun ini terlihat bagus begitu saja, namun kurang jika dibandingkan dengan Kak Stella."

Sambil berkata, Tiffany mengeluarkan sebuah gaun yang berwarna merah dan juga putih dari belakangnya, "Merah artinya terbuka, putih artinya elegan, ditambah lagi dengan Kak Stella, sungguh sempurna."

Kedua mata Stella bersinar, dia tidak mencurigai Tiffany, melainkan langsung mengambil pakaiannya dan pergi kedalam.

Karena biasanya bidang pekerjaan mereka ini tidak begitu banyak pelanggan, jadi mereka biasanya menunggu didalam ruangan, melihat Stella datang, mereka langsung menyapa dengan ramah.

Tiffany dan Andreas masih memilih gaun, dan disampingnya tiba-tiba ada seorang pelayan, "Nona, apa gaun yang ingin dicari oleh kamu?"

Tiba-tiba muncul seseorang, Tiffany kaget dan tangannya sedikit gemetaran, namun dengan cepat kembali tenang, dia batuk pelan untuk menyamar kecanggungannya.

Dia lalu berjalan kesamping dan menarik Andreas, "Carikan model couple untuk aku dan dia."

Mendengar Tiffany meminta untuk mencarikan model couple, Andreas tersenyum dan menatapi Tiffany dengan diam, tatapannya penuh dengan rasa sayang.

Pelayang itu tersenyum dan melirik Tiffany dan Andreas, sama-sama tampan dan cantik, postur tubuhnya juga baik, mereka paling suka melayani yang tipe begini, karena tipe begini tidak hanya mudah untuk dilayani, dan biasanya paling menonjol ketika dilayani.

Pelayan itu menganggukkan kepalanya, dia tersenyum sambil membawa Andreas dan Tiffany kedalam ruangan.

"Tenang saja, Nona, design kami, dari toko Gray sangatlah terjamin dikota Luo, nanti kalian akan melihat sebuah tempat yang menakjubkan.

Seusai berkata, pelayan itu pergi, Andreas dan Tiffany dibawa oleh penata rambut ke ruang ganti masing-masing.

Stella lebih cepat memilihnya, ditambah lagi kecantikannya dan postur tubuhnya sama-sama ok, jadi sama sekali tidak susah untuk didandan, tidak lama kemudian langsung sudah jadi.

Seusai itu, Stella tidak langsung pergi, dia duduk didepan untuk menunggu Tiffany dan memperhatikan dirinya sendiri.

Pakaian yang dipilih oleh Tiffany sungguh bagus, gaun yang menempel dibadan menunjukkan postur tubuhnya yang bagus namun tidak juga kelebihan, percampuran warna merah dan putih bagaikan api yang berkobar dan juga mirip dengan ikan mas, terlihat ramah terbuka dan juga elegan.

Dandanannya sangatlah natural, kurang lebih seperti makeup Stella biasanya, didandan dengan tipis, alisnya digambarkan sehingga terlihat lebih menawan, rambutnya yang sudah sedikit lurus di perm lagi, dan menjadi bagaikan ombak kecil yang tertata dipunggungnya.

Novel Terkait

Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu