Precious Moment - Bab 176 Orang Bisa Berubah

Carlos Xiao datang menghampiri Tiffany Wen dengan marah. Ketika Tiffany Wen mendongakkan kepalanya, mereka pun bertatapan namun tanpa berkata-kata.

Tiba-tiba, tatapan geram di wajah Carlos Xiao menghilang. Dia menatap Tiffany Wen sambil tersenyum. Dia bahkan tampak lega, “Tiffany, akhirnya kamu datang juga. Semua orang sudah menunggumu cukup lama. Luis Chu berpikir mobilmu mogok di jalan.”

Tiffany Wen tersenyum kaku, “Tidak. Aku hanya tertahan di pintu cukup lama. Ayo kita masuk.”

Tiffany Wen lalu melirik Wenny Zhou dengan dingin. Dia menarik tangannya dan masuk kedalam bersama dengan Carlos Xiao.

Orang-orang lalu memberi jalan saat Carlos Xiao lewat. Mereka lalu menatap Wenny Zhou dengan iba, namun juga kesal. Tatapan mereka seakan bermaksud, karena Wenny Zhou-lah mereka mungkin sudah menyinggung seseorang yang salah.

Namun, Wenny Zhou tidak memahami maksud pandangan itu. Dia sibuk menatap Tiffany Wen yang sedang berjalan masuk. Matanya terbelalak tidak percaya.

Bagaimana mungkin? Darimana dia mengenal Asisten Xiao? Dari nada bicara Carlos Xiao, seperti Tiffany Wen dekat dengan XY Crew. Mengapa bisa begitu? Bukannya dia ada di luar negeri? Apa yang terjadi akhir-akhir ini?

Mengapa kejadian ini rasanya tidak asing? Bukannya dia ada di luar negeri? Bagaimana mungkin gadis polos mainannya itu tiba-tiba berubah?

Sekarang dia tidak hanya mengenal direktur Louise Group, Andreas Lu; dia juga mengenal sutradara sekelas Hollywood, Luis Chu. Bagaimana dia bisa mengenal orang-orang besar seperti mereka? Dibanding dengan Greyson Tsu yang dulu mati-matian dikejarnya, Wenny Zhou merasa dia bukan apa-apa.

Dia lalu ingat Tiffany Wen pernah berterimakasih padanya karena telah merebut Greyson Tsu. Tampaknya, saat ini, Tiffany Wen ingin berterimakasih padanya lagi.

Wenny Zhou sangat marah. Dia geram saat melihat Tiffany Wen sudah masuk di dalam ruangan. Saat ini, dia tidak memliki pilihan lain selain Greyson Tsu. Karirnya juga sedang tidak stabil dan dia tidak memiliki pilihan lain!

Selena Qin melihat Wenny Zhou yang masih berdiri terdiam. Dia lalu menghampiri dan menyentuh lengannya dengan khawatir, “Kak Wenny, apa kamu baik-baik saja?”

Wenny Zhou pun sadar. Dia menatap Selena Qin dengan wajah kalut sambil menggelengkan kepalanya. Dia berusaha mengubur rasa malunya dan menghela nafas, “Aku tadi mengingatkan Fanny baik-baik karena kupikir dia mau menyerobot antrean masuk. Namun, saat kulihat lagi, orang-orang membiarkannya. Sepertinya, sekarang dia salah paham dengan niat baikku.”

Wenny Zhou bisa dibilang sangat cerdik. Selain memberitahunya kalau Tiffany Wen masuk dengan koneksinya, dia juga diam-diam mengutarakan kebenciannya pada Tiffany Wen. Menyelam sambil minum air, dia pun berhasil menjaga reputasinya.

Selena Qin adalah teman baik Wenny Zhou. Setelah mendengar kata-kata Wenny Zhou, dia langsung berkata, “Kak Wenny, jangan pikirkan gadis tidak tahu terimakasih itu. Bukannya kamu selalu baik padanya? Mengapa dia selalu menyudutkanmu?”

“Kak Wenny, orang bisa berubah. Jangan ingat-ingat lagi pertemananmu dengannya.” Tambahnya.

Selena Qin sibuk menghasut Wenny Zhou, namun Wenny Zhou tidak memperhatikannya. Dia memicingkan mata liciknya yang berkilat.

Benar. Orang memang bisa berubah, tetapi seberapa besar perubahan Tiffany Wen dalam beberapa tahun ini?

Tidak banyak orang yang bisa bertahan lama di industri hiburan. Kemampuan acting Wenny Zhou tidak buruk, namun itu saja tidak cukup untuk meninggalkan kesan.

Di sisi lain, Grace Gu mengalihkan pandangannya dari Carlos Xiao. Matanya penuh dengan kebencian. Dia juga merasa takut setelah mengetahui kalau Tiffany Wen adalah manajer utama Loise Group. Bukan hanya itu, Tiffany Wen bahkan juga mengenal sutradara sekelas Hollywood. Dia lalu membenci sikapnya sendiri tadi.

Dia menyesal. Kalau saja tadi dia memberikan kesan yang baik, dia bisa mengandalkan Ann untuk membawanya masuk ke dalam.

Grace Gu lalu menoleh ke Ann. Ann kebetulan sedang mengerutkan dahinya. Dia tampak sedang berpikir.

“Ann, bagaimana menurutmu?”

Ann merasa aneh ketika Grace Gu menanyainya. Dia tidak menyangka wanita yang sombong ini mau repot-repot bertanya tentang pendapatnya.

Dia memang terkejut. Namun, dia lalu menjawab dengan ragu-ragu, “Tiffany Wen bukan wanita biasa. Dia adalah manajer utama Louise Group. Dia juga mengenal sutradara sekelas Hollywood. Kita tidak boleh mencari gara-gara dengannya. Sebaliknya, kita harus menggunakan kesempatan ini untuk mendekatinya. Kita tidak boleh meninggalkan kesan buruk padanya.”

Ann melirik Wenny Zhou.

Grace Gu mengangguk. Dia tahu apa yang Ann maksud. Dia juga ikut melirik kearah Wenny Zhou sambil tersenyum menyindir. Dia lalu berkata dengan bangga, “Sekarang ini, kalaupun seseorang ingin masuk ke industri hiburan lewat pintu belakang, mereka harus berbakat. Kalau tidak memiliki bakat, pintu belakan dan koneksi tidak akan ada gunanya.”

Wenny Zhou mendengar sindiran di nada bicara Grace Gu. Dia menatapnya dengan nanar sambil menggigit bibirnya dengan geram. Dia sangat kesal dan tidak rela, namun dia tidak bisa melampiaskannya. Dia hanya bisa tersenyum.

“Kamu benar, Kak Grace.”

Grace Gu menyeringai lalu balik badan. Dia tidak tahan melihat sikap Wenny Zhou yang penuh kepalsuan itu.

***

Tiffany Wen mengikuti Carlos Xiao masuk. Setelah berada di dalam, dia mendapati ruangan itu hanyalah ruangan kantor yang sederhana. Semua meja ditata di pinggir ruangan supaya ada ruang kosong di tengahnya. Beberapa meja dengan taplak merah ditata sejajar sebagai tempat duduk juri.

Para juri lain telah duduk di tempat. Tiffany Wen lalu berjalan menuju kursi paling ujung yang bersebelahan dengan tempat duduk Luis Chu.

Tiffany Wen sudah beberapa kali bertemu dengan kru Luis Chu di luar negeri. Karena sikapnya yang elegan dan rendah hati, dia memiliki hubungan yang baik dengan kru Luis Chu. mereka pun saling menyapa setelah Tiffany Wen duduk.

“Tony, GG, Abell, kapan kalian dan Carlos Xiao datang? Aku ingin mentraktir kalian makan.”

“Hahaha. Fanny, kamu baik sekali. Kami datang malam, dua hari yang lalu. Kemarin kami sibuk dengan publikasi.”

“Ternyata Fanny ada di Kota Luo juga. Pantas saja Luis buru-buru sekali. Kalau bukan karena Carlos, kami tidak akan tahu.”

Tiffany Wen merasa sangat senang melihat wajah-wajah yang familiar ini. Mereka adalah teman-temannya di luar negeri. Mereka juga sudah banyak membantunya. Kalau Tiffany Wen sedang ada waktu luang, dia juga sering mengunjungi tempat kerja mereka untuk membantu mendesain kostum.

“Oh iya, Carlos, apa kamu tahu kalau Luis kehilangan dompetnya? Bagaimana dengan KTP dan paspornya? Apa sudah diurus?”

“Hm?” Tiffany Wen menatap Carlos Xiao dengan bingung. Carlos Xiao lalu menoleh kearah Luis Chu. Dia berkedip, Carlos Xiao mengerti maksudnya.

“Jangan khawatir. Aku sudah melaporkan berita kehilangan kemarin. Kita bisa mengambil KTP dan paspor baru beberapa hari lagi.”

“Oh, baguslah.” Tiffany Wen mengangguk. Dia lalu menoleh kearah Luis Chu dan tidak sengaja mendapati orang-orang disekelilingnya mengedipkan mata ke Tiffany Wen.

“Kalian… kenapa?” tanya Tiffany Wen dengan bingung.

Ketiga orang itu langsung menegakkan posisi duduknya, “Ha? Apa? Kami baik-baik saja.”

Tiffany Wen curiga. Luis Chu pura-pura batuk sambil memberikan daftar nama ke Carlos Xiao.

“Baiklah. Karena semuanya telah hadir, kita bisa memulai acara kali ini tepat waktu.”

“Carlos, kamu bisa memulainya.”

Carlos Xiao mengangguk. Dia lalu berjalan menuju pintu ruangan.

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu