Precious Moment - Bab 46 Asisten semua orang

Karena jam masuk kerja di siang juga lumayan awal, jadi selesai berberes, Tiffanny hanya makan sedikit untuk menghadapi rasa laparnya.

Sorenya, melihat tempat penyimpanan barang tersebut dibereskan dengan bagus, barulah Ryan memperkenalkan Tiffanny ke semua orang.

“Minta waktunya sebentar, perkenalkan teman kerja kita yang baru.” Dia menepuk tangan memanggil semua orang.

“Halo, namaku Tiffanny Wen, mohon bantuan dan perhatiannya kelak.” Sapa Tiffanny dengan hati-hati. Lagi pula dia perlu bersikap sesuai dengan penampilannya.

Melihat penampilan Tiffanny, mereka yang karyawan lama dan berpengalaman menatapnya dengan pandangan meremehkan.

“Baik, hari ini hasil kerjamu bagus, untuk seterusnya jadi asisten di divisi desain saja!” Ujar Ryan kepada Tiffanny.

“Baik, supervisor Sun.”

“Kelak, dialah asisten divisi desain, ada tugas apa pun kalian bisa minta tolong dia.”

Mendengar ini, dalam hati Tiffanny kecewa, ternyata dirinya hanya bekerja serabutan saja?

Dalam sekejap Tiffanny dari desainer utama Louise Group berubah menjadi asisten divisi desain, bahkan jadi asisten untuk semua orang, sebutannya asisten, tapi sebenarnya tidak beda jauh dengan pekerja serabutan.

Juga karena ucapan Ryan tadi, ini malah membuat para karyawan lama yang sudah bekerja sekian tahun namun masih karyawan biasa itu memanfaatkan kesempatan.

Biasanya mereka yang disuruh-suruh oleh pimpinan, meskipun dalam hati tidak senang, tapi sebagai bawahan, mereka harus menjalankannya.

Tentu saja, biasanya mereka juga sering menyuruh anak magang di perusahaan yang melakukannya.

Kalau memang pimpinan yang membuka mulut mengatakan bahwa boleh menyuruh Tiffanny melakukan apa saja, tentunya mereka berharap sekali bisa demikian.

Terutama ketika melihat Tiffanny selalu tampil dengan penampilan gadis desa begitu, karena merasa ia gampang dibuli, mereka pun semakin parah menyuruhnya ini itu.

Misalnya orang lama di divisi desain, kakak Zhang, berteriak : “Fanny, tolong print berkas ini, cepat, aku buru-buru.”

Saat ini Tiffanny yang masih sedang membersihkan berkas, mau tidak mau harus berlari ke tempatnya, “Baik, kakak Zhang, aku segera pergi!”

Tapi setelah Tiffanny menyerahkan berkas yang sudah diprint ke tangannya, tanpa melihat sama sekali ia langsung membanting berkas tersebut ke samping, lalu menatap Tiffanny dengan angkuh.

Tiffanny tidak berdaya, hanya bisa menganggap tidak ada terhadap keangkuhannya, kemudian dengan tersenyum ia berkata : “Kakak Zhang, kalau tidak ada hal lain aku kembali ke mejaku dulu.”

Baru saja sampai di kursinya sendiri, satu orang lainnya bersuara lagi, “Fanny, buatkan satu kopi untukku, sedikit gula dan banyakin susu, mau yang hangat!”

“Baik, kakak Li, akan segera aku buatkan.”

Dalam hati Tiffanny agak emosi, namun mulutnya masih tetap tersenyum manis.

Kemudian ia membalikkan badan pergi ke ruang teh untuk membuat kopi.

“……”

Orang-orang di kantor selalu memanggil Tiffanny, terutama kakak Zhang dan kakak Li, dalam satu hari ini mungkin mereka berdualah yang paling banyak memanggil Tiffanny.

Yang biasa menyuruh Tiffanny melakukan ini dan itu rata-rata adalah para wanita yang mentang-mentang karyawan lama, kadang Ryan juga akan menyuruhnya. Sedangkan beberapa pria yang lain masih lumayan gentle, tidak begitu memerintah Tiffanny, kecuali saat benar-benar sibuk sekali.

Di divisi desain masih ada beberapa anak magang, dan tentu saja anak magang tersebut tidak akan memerintah Tiffanny.

Setelah beberapa hari bekerja, pekerjaan seperti print berkas, membuat dan mengantarkan minuman sejenisnya ditanggung oleh Tiffanny sendiri.

Tapi Tiffanny menerimanya, di mulutnya tidak pernah bilang menderita, juga tidak akan menolak permintaan mereka.

Tapi yang tidak bisa ia terima dalam hatinya adalah Andreas, pekerjaan apa yang diatur dia ini, meskipun ia bilang dirinya ingin pekerjaan sebagai karyawan kecil, tapi tujuan utamanya adalah untuk menyelidiki kasus, bukan melakukan pekerjaan susah.

Bekerja bersama selama beberapa hari, Tiffanny tidak menemukan petunjuk yang berguna, lagi pula yang mencuri pola desain adalah orang yang teliti, bahkan tanpa ketahuan oleh siapa pun, kemungkinan yang kecil sekali untuk Tiffanny menemukan dia, jadi dia sudah membuat rencana jangka panjang.

Sudah waktunya makan siang, semuanya sudah pergi makan dan Tiffanny masih sedang berberes.

Sebelum pergi, kakak Zhang dan kakak Li memintanya untuk merapikan meja mereka, jadi tentu saja Tiffanny tidak bisa pergi.

Seorang perempuan berumur awalan dua puluh di sebelah sana bertanya dengan suara manisnya, “Fanny, sudah selesai? Aku bantu kamu saja!”

“Tidak perlu merepotkan kamu, Jennifer, sebentar lagi selesai. Kamu istirahat saja!”

Perempuan ini adalah anak magang di perusahaan, bernama Jennifer Xia, parasnya manis dan lucu, dengan rambut sepanjang bahu yang dikepang ekor kuda, ia memakai setelan celana jeans, tubuhnya agak mungil, sekali lihat sudah tahu dia adalah tipe perempuan yang lincah.

Sudah dua bulan ia bekerja di sini, satu bulan lagi sudah bisa menjadi karyawan tetap, karena sifat periang dan lincahnya, semua yang di perusahaan lumayan senang dengan dia.

Dan Jennifer juga merupakan satu-satunya teman baik Tiffanny selama ini, bukan karena dia tidak ingin berteman dengan yang lain, melainkan karena yang lain melihat dia berpenampilan demikian kampungan, selain setiap hari memerintah dia, sisa waktu yang lain tidak ada yang mau mempedulikannya.

Tapi Tiffanny memang suka dengan perempuan yang berhati baik dan lucu, Jennifer tidak meremehkan Tiffanny karena penampilannya.

Ketika melihat Jennifer di saat baru awal-awal datang, Tiffanny sudah senang dengan dia, dari diri Jennifer ia seolah melihat dirinya yang dulu riang dan lincah.

Belakangan ini karena masalah pola desain, Andreas meminta divisi desain mengeluarkan konsep baru, sehingga semua karyawan pada sibuk, dengan sendirinya pula tugas yang diperintahkan ke Tiffanny juga banyak.

Suatu kali ketika Tiffanny sedang sibuk, Jennifer inisiatif membantu Tiffanny untuk print, serta menghiburnya bahwa dirinya juga demikian saat baru awal datang, semua akan membaik seiring berjalannya waktu. Demikianlah keduanya mulai akrab dan menjadi teman.

Meskipun keduanya baru awal dua puluhan, tapi sifat mereka bertolak belakang sekali, Jennifer pastinya merupakan bunga di dalam rumah kaca, sehingga bisa mempertahankan sikapnya yang sekarang.

“Jennifer, sudah selesia, ayo kita pergi!” Tiffanny yang selesai beres-beres memanggil perempuan yang di sampingnya.

“Iya, ayo jalan.” Jennifer mendekat dengan ceria, serta menggandeng tangan Tiffanny.

Keduanya mengambil makanan dan duduk di meja, Tiffany mulai mengajak Jennifer mengobrol untuk memancingnya.

“Jennifer, kamu di sini juga sudah dua bulan, pastinya lebih tahu banyak soal tata krama di dunia pekerjaan, bisakah kamu ceritakan hubungan orang-orang di dalam divisi desain? Supaya aku bisa lebih hati-hati, daripada nanti tidak sengaja menyinggung salah satu dari mereka?”

Meskipun Tiffanny sebenarnya tidak ingin memancing pembicaraan dengan Jennifer begini, tapi dia benar-benar tidak punya cara lain.

“Boleh boleh, Fanny, tentu saja aku bersedia memberi tahu kamu dengan senang hati!”

Jennifer dengan agak semangat menjelaskan hubungan rumit orang-orang di dalam divisi desain.

“Fanny, kuberitahu kamu, kamu harus hati-hati dengan kakak Zhang dan kakak Li, mereka berdua adalah orang lama di divisi desain, keduanya masuk ke perusahaan di waktu yang tidak berbeda jauh, kemampuan mereka juga tidak berbeda jauh, jadi dari luar hubungan mereka tampak akur, tapi sebenarnya mereka tidak berhentinya bersaing, ingin saling menyaingi. Jadi biasanya kalau mereka memerintah kamu, keduanya memanggil kamu bersamaan, kamu harus pertimbangkan dengan baik. Mengenai supervisor Sun, dia benar-benar adalah orang yang memperlakukan orang lain dengan pandang bulu, juga sangat cabul, kalau tidak, aku yakin kamu juga tidak akan bekerja serabutan di sini……”

Tiffanny hanya memancing dengan satu pertanyaan, Jennifer sudah berbicara panjang lebar.

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu