Precious Moment - Bab 310 Jangan Menggoda Seperti Itu

Karena ini bukan pertama kalinya datang ke Keluarga Lu untuk makan malam, jadi dari awal, Tiffanny Wen sudah mempersiapkan mental untuk menghadapi sikap Melody Tsu dan Violet Shen, dan juga belajar untuk tidak peduli, ditambah dengan Stella Lu yang terlalu banyak bicara, tentu saja makan malam kali ini tidak akan menderita sepertisebelumnya.

Setidaknya, kali ini Tiffanny Wen masih bisa mencicipi beberapa makanan.

Setelah makan malam, Tiffanny Wen dan Andreas Lu berbincang sebentar dengan nenek mereka, ketika sudah sadar, baru menyadari bahwa sudah larut.

Awalnya bilang akan pulang, tetapi tiba-tiba Stella Lu meraih tangan Tiffanny Wen: "Fanny, jika tidak, kamu tidak usah pulang, sekarang sudah jam sebelas lewat, lagi pula rumah kami besar dan ada banyak kamar, aku akan meminta pelayan untuk membereskan kamar dan kamu bisa tinggal. "

Tiffanny Wen memandang Stella Lu dengan ekspresi terkejut, meskipun dia tidak tahu mengapa dia menyarankan itu, tetapi setelah memikirkannya, bahwa sepertinya dia benar, lagipula, besok dia harus bekerja, jika pulang semalam ini, mungkin jika dia mandi lagi sudah jam dua belas lebih, besok pun ada rapat, tidak bisa pergi rapat dengan lingkaran hitam di bawah mataku.

Namun, Tiffanny Wen dan Andreas Lu masih belum mengungkapkan kemauan mereka, tetapi Violet Shen melihat bahwa ekspresi Stella Lu tidak sesederhana itu, dan samar-samar merasakan dia bisa merasakan ada yang sesuatu salah: mungkinkah Stella ingin membantu Tiffanny Wen untuk menyenangkan nenek?

“Meski rumah tidak kurang kamar, tapi sudah lama tidak dibersihkan, sekarang jika terburu-buru dibersihkan, khawatir itu tidak layak ditinggali. Dan sepertinya tidak ada yang baju yang bisa dipakai mereka."

Nenek tidak terlalu memikirkan Violet Shen, dia hanya merasa jika Andreas Lu yang menyetir begitu larut, takutnya akan berbahaya.

Jadi perlahan-lahan, Nenek Lu meletakkan cangkir tehnya: "Andreas, apa yang dikatakan Stella benar, sekarang sudah larut, bisa dibilang sudah tidak aman lagi untuk menyetir, tapi jika ke rumah pun, kamu masih membutuhkan waktu untuk berberes, besok kalian harus pergi bekerja, nanti aka nada lingkaran hitam di mata kalian.”

“Untuk urusan kamar, tenang saja, setiap hari akan ada pelayan yang menyapu kamar, dan membersihkannya sangat bersih, dan nona bisa memakai pakaian Stella, aku ingat saat tahun lalu pulang ke sini, dia masih menyimpan banyak ada banyak baju, jadi seharusnya tidak masalah. Jika Andreas, bukankah masih ada pakaian milik Ayah? "

Violet Shen masih ingin mengatakan sesuatu, tapi tanpa ampun, langsung diinterupsi oleh Nenek Lu: "Baiklah, begini saja. Nyonya tua juga ingin istirahat."

Setelah berkata begitu, perlahan Nenek Lu bangkit dan berjalan ke atas dengan kruknya, ketika Stella Lu melihat ini, dia dan Tiffanny Wen membantu Nenek Lu untuk perlahan-lahan berjalan ke maju depan, lalu Andreas Lu juha pergi bersama Tiffanny Wen.

Melihat Andreas Lu dan yang lainnya pergi, nenek masih pada pendiriannya, Violet Shen tahu bahwa malam ini sebagian dari mereka yang akan tinggal di sini, jadi dia menoleh ke arah Melody Tsu: "Melody, sekarang sudah larut, malam ini kamu menginap saja di sini, kamu bisa memakai pakaianku. "

Otomatis Melody Tsu tahu apa yang dikhawatirkan Violet Shen, melihat punggung Tiffanny Wen dan lainnya yang akan pergi, matanya memancarkan aura gelap yang tidak terlalu kelihatan jelas, dia mengangguk: "Merepotkan, Ibu Shen. "

Malamnya, Tiffanny Wen dan lainnya juga pergi ke kamar yang telah diatur, karena tahun lalu Stella Lu pulang, dan hanya tinggal sebentar, jadi keadaan kamarnya seperti pakaian dan lainnya masih seperti semula, dan kebetulan kamar Tiffanny Wen ada berada di sebelah, sedangkan Andreas Lu, mereka tidak memperhatikan.

Untuk sementara, Stella Lu mencari pakaian di lemari, lalu dia memberikan baju tidur kepada Tiffanny Wen : "Fanny, pakailah ini dulu, nanti aku akan mencarikan piyama yang lebih tebal lagi untukmu.”

Tiffanny Wen memegang baju tidurnya dan mengangguk dengan tatapan kosong, lalu melihat pengaturan di ruangan itu, dan mendesah: "Kamar yang bagus ..."

Sudut mulut Stella Lu bergerak-gerak sedikit tidak berdaya: "Bagaimanapun, ini semua adalah dekorasi kamar sebelum aku SMP dan kemudian pergi ke luar negeri, tetapi dekorasinya tetap seperti dulu...."

Tiffanny Wen memandang Stella Lu ragu-ragu: "Kak Stella, karena ini kamar mu, kenapa kamu tinggal di sana dengan ku?"

Tiba-tiba Stella Lu tiba-tiba menoleh dan dengan kaget menatap Tiffanny Wen: "Mungkinkah ... Fanny, apakah kamu tidak menyukai ku? Apakah kamu tidak ingin tinggal dengan ku?"

Tiffanny Wen tidak tahu bahwa pertanyaannya ini akan membuat reaksi Stella Lu sedikit berlebihan, sebenarnya dia sangat menyukai Stella Lu menemaninya, karena dengan begini dia tidak akan merasa kesepian, tentu saja setelah Wenny Zhou dan Selena Qin melecehkan dirinya, jadi tawaran main film jadi keluar, tidak terkecuali “Pintu Rahasia” dan "Secret Door".

Melihat mata kecil Stella Lu yang memancarkan kesedihan, Tiffanny Wen melambaikan tangannya: "Tidak, Kak Stella, mengapa aku membencimu ... aku hanya penasaran ... … "

Selangkah demi langkah, Stella Lu mendekati Tiffanny Wen, dan Tiffanny Wen melangkah mundur, belum sampai beberapa langkah, Tiffanny Wen terpojokkan oleh Stella Lu sampai menyentuh dinding, lalu boom, melihat ekspresi ketakutan Tiffanny Wen, dia tertawa, dan kemudian melepaskan Tiffanny Wen: "Sangat sederhana, karena aku tidak ingin setiap hari dipaksa menikah oleh nenek dan ibuku."

Sudut bibir Tiffanny Wen bergerak-gerak, tapi dia merasa yang dikatakan Stella Lu itu tidak masuk akal. Namun, pada saat ini, tiba-tiba Stella Lu berbalik dan mengedipkan mata pada Tiffanny Wen: "Tentu saja, ada satu hal lagi yang tidak bisa aku tahan, Fanny."

Tiba-tiba dia merasa gerah, dan itu membuat Tiffanny Wen merasa sedikit bingung, meskipun dia tahu bahwa Stella Lu adalah perempuan, Stella Lu memilikialis yang mirip dengan Andreas Lu, membuat Tiffanny Wen merasa tersipu.

"Kak Stella, aku mandi dulu, jika kamu punya pakaian lebih tebal, tolong antarkan padaku."

Setelah itu, tidak mempedulikan reaksi Stella Lu, dia bergegas kembali ke kamar, menutup pintu, dan pergi mandi.

Orang kaya lebih keras kepala, bahkan kamar tamu pun didesain sesuai hotel kelas atas, dengan tempat tidur dua meter, sofa dan meja kopi, dan kamar mandi pribadi, perbedaan satu-satunya adalah mungkin karena tidak ada TV.

Selesai mandi, Tiffanny Wen bersenandung riang dan berjalan keluar, lalu saat ini, dia mendengar ketukan di pintu, dia mengira itu Stella Lu yang datang mengantarkan pakaian, jadi dia senang, dia berlari untuk membuka pintu, tapi menemukan Andreas Lu berdiri di ambang pintu mengenakan piyama.

Tiba-tiba Andreas Lu teringat tentang masalah tanah di Distrik Timur dan ingin berbicara dengan Tiffanny Wen, tetapi langsung terpana ketika Tiffanny Wen membuka pintu.

Mungkin karena baru mandi, jadi ada beberapa bagian yang masih basah, dan bahan sutra itu sangat ketat, jadi saat ini, sosok Tiffanny Wen sekarang ini tergambar dengan sempurna, dibanding tidak memakainya lebih terlihat menarik.

Selain itu, karena Tiffanny Wen baru saja selesai mandi, wajah putih Tiffanny Wen masih sedikit merah muda, dan ada kabut di bawah matanya yag masih belum sepenuhnya hilang, seluruh tubuhnya sangat menggoda, dan dari ujung kepala sampai kaki memancarkan aura yang berbeda, Andreas Lu hampir saja tidak bisa menahannya, dia ingin membawa Tiffanny Wen ke kamar dan mengacak-acaknya.

Pada saat ini, terdengar suara tidak terduga terdengar dari samping: "Fanny, kamu berpakaian seperti ini, apakah kedinginan?"

Awalnya aku curiga mengapa Andreas Lu tiba-tiba terdiam, tetapi setelah mendengar kata-kata Andreas Lu, tanpa sadar melihat dadanya yang seputih salju.

Selama beberapa detik suasananya menjadi tegang, Tiffanny Wen menutupi dadanya dan menatap tajam Andreas Lu: "Mesum!"

Novel Terkait

The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu