Precious Moment - Bab 102 Kehidupan Manusia Adalah Drama Yang Dramatis

Jennifer Xia berdiri di samping Tiffany Wen, menghentakkan kaki dengan marah, marah besar merasa tidak adil bagi Tiffany Wen “Ini semua orang apa! Takluk pada kekuasaan! Bisakah lebih berani! Lari kabur hanya karena sorotan mata seseorang! Apa kamu masih seorang pria!”

Tiffany Wen dengan serba salah melihat Jennifer Xia, tetapi tahu dia memikirkan dirinya, hatinya sedikit tersentuh.

Tiffany Wen memegang kepala Jennifer Xia, berusaha menekan kepahitan, dengan lembut menghiburnya, tetapi juga dikatakan untuk dirinya sendiri “Sudahlah Jennifer, manusia serba salah di kehidupan masyarakat ini, manusia sedikit ataupun banyak pasti ada pantangannya sendiri, kamu jangan menyalahkan mereka.”

Jennifer Xia memoncongkan mulut berbalik melihat Tiffany Wen dengan kesal “Aku paham dengan semua yang kamu katakan, tetapi sungguh bikin orang marah! Merasa kekuatan besar dan liar tidak terkendali!”

Jennifer Xia memutar kepala, wajahnya melihat Tiffany Wen dengan penuh kekhawatiran, dalamn pandangan matanya juga ada kekesalan “Fanny, mengapa kamu sifatnya lemah sekali, kamu akan mudah dibuli, salah! Kamu sudah dibuli!”

Tiffany Wen sedikit terharu melihat Jennifer Xia, mengandeng tangan Jennifer Xia berjalan menuju meja kerja.

Menekan Jennifer Xia duduk di kursinya, Tiffany Wen lalu menyentuh kepala Jennifer Xia, tersenyum menghibur “Sudahlah Jennifer, aku tidak apa-apa, jika mereka tidak ingin pergi, kita berdua saja yang pergi, lagipula hadiah kali ini tidak sedikit, kita masih bisa pergi ke pusat perbelanjaan, jalan-jalan dan menyantaikan diri.”

Jennifer Xia memoncongkan bibirnya, tadinya masih ingin bicara, tetapi tertekan dengan ekspresi Tiffany Wen, sehingga terpaksa menganggukkan kepala dengan kesal.

Tiffany Wen melihat Jennifer Xia masih tidak senang, berusaha untuk mengalihkan perhatiannya “Jennifer, kita saja yang pergi makan, apakah tetap mau makan buffet seafood? Mau tidak pilih yang lain?”

Ternyata Jennifer Xia matanya langsung bersinar-sinar saat mendengar soal makan, dengan gesit mengeluarkan majalah kuliner dari bawah meja kantor, diletakkan di meja dan memulai pencarian.

“Fanny Fanny, kamu lihat hot pot daging sapi di restoran ini bagaimana? Komentar bagusnya banyak dan harganya juga standard, walaupun agak jauh, tetapi kamu bisa bayarkan biaya transportasi kan.”

Melihat mata Jennifer Xia yang berkilauan, Tiffany Wen merasa beban dalam hatinya berkurang banyak, bibirnya pun tersenyum, jari telunjuknya menyentuh ujung hidung Jennifer Xia “Tentu saja bisa bayar, bahkan bayar pulang pergi, mungkinkah aku merugikan Jennifer?”

Jennifer Xia menggerakkan hidungnya “Ini sudah dibicarakan ya, bagaimana jika seandainya Fanny orang pelit?”

“Jika aku orang pelit, setelah makan setengah aku akan berpura-pura pergi ke toilet, kemudian membiarkan kamu bayar!”

“Apaan, ternyata Fanny jahat banget! Aku akan marah!” Sambil bekata, Jennifer Xia mengepalkan tangannya yang putih dan lembut, sambil melambaikan tangan sebagai tanda.

Tiffany Wen tersenyum dan ingin membantah, tetapi mendadak terdengar bunyi handphone yang akrab, Tiffany Wen sedikit mengernyitkan dahi.

Siapa yang akan mencarinya pada waktu ini? Andreas Lu? Ya ampun, dia perlu serepot ini?

Tiffany Wen dengan sangat penasaran mencari handphonenya, tetapi ketika melihat layarnya, Tiffany Wen menjadi dingin, senyuman kecilnya pun hilang tertimbun salju.

Tiffany Wen ingin sekali mematikan handphone, karena setiap kali melihat nomor ini akan bermunculan banyak masalah, Tiffany Wen terus melihat handphonenya yang bergetar, terbengong melihat 2 kata huruf besar Hansen Wen, hatinya penuh gejolak.

Akhirnya Tiffany Wen menghela nafas, biar bagaimanapun dia adalah ayahnya……dengan gemetar Tiffany Wen menekan tombol untuk menerima panggilan.

“Hello, ada masalah apa lagi?”

“Fanny.” Suara Hansen Wen terdengar lelah “Bisakah bertemu dengan ayah?”

Tiffany Wen terpana mendengar suara lelah dari Hansen Wen, tetapi kemudian teringat pesta keluarga Chu, pesta tersebut pasti membuat keluarga Chu kehilangan muka, tidaklah heran jika sekarang keluarga Chu menekan keluarga Wen.

Tiffany Wen yang mengerti inti masalah berkata:”Kamu merasa apa lagi yang perlu dibahas antara kita? Kapan kamu telepon aku jika bukan ide Tania Qin 秦亚娟?

“Kenapa? Ingin memanggilku keluar untuk melihat aktiing Tania Qin mereka yang kasar? Kemudian pikirkan cara untuk menjual putri sendiri?”

Hansen Wen diserang oleh Tiffany Wen dengan perkataan tajam hingga tidak bisa berbicara, hanya menghela nafas:”Aduh, Fanny, aku tahu kamu sekarang benci ayah, tetapi ayah juga terpaksa, toh kamu juga ayah rawat susah payah hingga sebesar ini, bagaimana ayah tidak sayang, Fanny, kamu ketemu ayah sekali lagi, ayah benaran ingin berdiskusi baik-baik denganmu, kali ini aku takkan mengajak Tania Qin mereka, kita berdua saja yang berdiskusi.”

Tiffany Wen dengan tak berdaya memijat ujung alis mata, walaupun Tiffany Wen tahu alasan Hansen Wen mencarinya tidaklah sederhana, tetapi mendengar kelelahan dari suara Hansen Wen yang tidak bisa ditutupi, hati Tiffany Wen menderita, dia adalah ayahku……setidaknya pernah……

Tiffany Wen menyandarkan kepala pada kursi menghela nafas. “Baiklah, jam berapa? Di mana?”

Setelah menanyakan waktu dan jam, Tiffany Wen memutuskan telepon, dengan perasaan bersalah melihat Jennifer Xia, tetapi melihat dia dari tadi memperhatikan dirinya.

“Jennifer, maaf.”

Jennifer Xia dengan santai menggoyangkan tangan “Untuk apa minta maaf, restoran hot pot ada di sana memang bisa kabur? Kapan baru pergi makan juga bisa, tentu saja urusan keluarga lebih penting, jika tidak di bereskan akan lama pusingnya.” Selesai berkata Jennifer Xia bahjkan mengangkat alisnya kepada Tiffany Wen sebagai tanda aku memahamimu.

Tiffany Wen sedikit kaget “Keluargamu juga sangat kacau?”

Jennifer Xia mengangkat bahunya “Bagaimana mungkin, keluarga saya sangat harmonis. Yang penting yang aku lihat drama di tv semuanya begini.”

Tiffany Wen menghela nafas lega untuk Jennifer Xia, kemudian diam-diam menertawakan dirinya.

Drama tv? Aku rasa keluargaku mirip dengan drama tv, Ataukah kehidupan manusia memang adalah drama tv yang tidak masuk akal?

Setelah pulang kerja dan berpamitan dengan Jennifer Xia, Tiffany Wen terburu-buru pulang sampai rumah, melepaskan poni palsu dan kaca mata hitam, berdandan tipis, melepaskan pakaian pinggir jalan yang kampungan di badannya, mengambil gaun biru panjang yang elegan dari lemari baju, kemudian menyanggul rambut berombaknya yang tadinya dibiarkan terurai berantakan, dalam sekejap mata seekor bebek kecil yang jelek berubah menjadi angsa putih bergaun biru muda yang energik dan elegan.

Setelah keluar dari apartemen, Tiffany Wen segera naik taxi menuju hotel yang diberitahu oleh Hansen Wen.

Setelah tiba di hotel, Tiffany Wen menemukan box kecil yang dikatakan oleh Hansen Wen berdasarkan ingatan kuatnya yang dibanggakan oleh dirinya.

Begitu masuk melihat Hansen Wen duduk di kursi utama sambil memijat dahi.

Tiffany Wen mengamati sekeliling setelah masuk, menemukan memang tidak ada Tania Qin mereka, kewaspadaannya mulai menyantai.

Tiffany Wen menarik kursi duduk di seberang Hansen Wen, diam-diam mengamati Hansen Wen.

Dia sepertinya tidak pernah melihat wajah ayahnya dengan teliti semenjak pulang dari luar negeri, setiap kali selalu bersikap dingin……bukan, semenjak Tania Qin mereka datang, dia tidak pernah melihatnya dengan berhadapan tepat.

Sekarang kelihatannya Hansen Wen telah menua banyak, dalam ingatanya matanya yang displin sekarang telah berkerut pinggirnya, cahaya mata juga mulai meredup, hanya tersisa kelelahan yang kental. Rambut yang suka dimainkannya ketika kecil juga sudah tidak hitam, bercampur dengan uban, terlihat mencolok mata dalam gelap.

Tiffany Wen menghela nafas dalam, kekesalannya kepada Hansen Wen berkurang banyak.

“Ayah, untuk apa mencariku?”

Novel Terkait

Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu