Precious Moment - Bab 385 Yakin hanya mengantar

Keesokan paginya, Tiffanny Wen sudah bangun dari awal, selesai membersihkan diri, dia segera turun ke lantai bawah, melihat Andreas Lu yang sedang sarapan, ia menyapa dengan berseri-seri : “Pagi, Andreas.”

Kemudian ia duduk dan mulai makan.

Selesai makan, Andreas menatap Tiffanny Wen dengan kesal.

Tiffanny Wen sama sekali tidak menghiraukan pandangan Andreas Lu, ia sibuk menyantap sarapannya.

Setelah menghabiskan susunya, Tiffanny Wen mengelap mulut, kemudian memandang Andreas Lu.

“Kenapa? Masih tidak ke perusahaan?” Tanya Tiffanny Wen.

Mendengar itu, Andreas Lu melihat kaki Tiffanny Wen sekilas, kemudian berkata dengan cemas : “Apakah benar-benar tidak apa-apa kamu sendiri? Apa perlu aku mengantar kamu?”

Tiffanny Wen tertawa kecil, lalu dengan wajah penuh kaget ia berkata : “Kamu yakin hanya mengantar aku, dan bukannya ingin pergi sama aku sekalian melihat apakah aku dengan Luis Chu ada hubungan yang lebih dari teman atau tidak?”

Andreas Lu mengangkat alis, seolah perkataan Tiffanny Wen tidak tepat sasaran.

“Sudahlah, aku tidak apa-apa sendiri! Kamu cepatlah pergi kerja!” Tiffanny Wen melambaikan tangan ke Andreas bermaksud menyuruhnya segera berangkat.

“Sungguh tidak perlu?”

“Tidak perlu, kalau masih tidak berangkat juga sudah akan terlambat!”

Andreas Lu menatap Tiffanny Wen dengan tidak tega, ia mengangkat bahu kemudian meninggalkan ruangan.

Setelah melihat Andreas Lu pergi, Tiffanny Wen segera naik ke atas untuk mengganti baju dan menuju “Meet Up Cafe”

“Meet Up Cafe” adalah sebuah kafe, kopi di situ sangat enak, toko ini tidak terkenal, juga tidak di daerah keramaian kota.

Tapi lingkungan sekitar kafe sangat bagus, sering ada orang yang memainkan musik lembut di sini, merupakan tempat yang cocok untuk mengobrol!

Tiffanny Wen memasuki kafe, waktu masih pagi, belum ada orang yang berkunjung!

Kemudian ia berjalan ke tempat yang sudah dipesan.

Luis Chu sudah datang ke “Meet Up Cafe” satu jam lebih awal, setelah menyapa pemilik toko, ia memesan sarapan pagi, dan duduk di sana menunggu Tiffanny Wen.

Luis Chu hanya memakai pakaian santai yang sederhana, tapi wajah tampannya langsung menarik perhatian para gadis di toko.

Luis Chu juga tidak menghiraukan para gadis yang berkomentar tentangnya, tatapannya hanya terpaku pada pintu masuk.

Sampai di pintu muncul sosok Tiffanny Wen, matanya langsung berbinar dan segera melambaikan tangan.

Baru juga masuk, Tiffanny Wen sudah melihat Luis Chu yang sedang melambaikan tangan, ia menyunggingkan senyum dan berjalan ke arah Luis Chu.

Tiffanny Wen duduk ke kursi depan Luis Chu, berseri-seri dan berkata : “Kenapa kamu datangnya begitu awal? Pasti sudah lama menunggu bukan?”

Luis Chu tersenyum, kemudian melambaikan tangan ke pelayan, serta berkata kepada Tiffanny Wen, “Baru menunggu sebentar kamu sudah datang. Kamu ingin minum apa?”

Sambil bicara, ia menyodorkan daftar menu yang diberi Tiffanny Wen.

Tiffanny Wen menerimanya, namun tanpa membuka ia berkata kepada pelayan yang di samping : “Jus buah saja!”

Melihat pelayan itu membalikkan badan pergi, Tiffanny Wen berkata kepada Luis Chu : “Selamat buat kamu, akhirnya mendapat penghargaan sutradara!”

Luis Chu tertawa, : “Iya, akhirnya dapat!”

Tiffanny Wen mengangkat alis, dengan berseri-seri ia meledek : “Kemarin masih bilang mau merayakannya dengan mentraktir aku, akhirnya datang ke kafe ini, kalau tidak ada bir bagaimana merayakannya?”

Mendengar itu Luis Chu tertawa : “Bagaimana mungkin tidak ada bir, makanan utama ada di siang nanti, sampai waktunya nanti pasti akan memesan makanan dan bir yang enak untuk merayakan!”

Tiffanny Wen juga ikut tertawa mendengarnya.

Melihat suasana hati Luis Chu sedang bagus, Tiffanny Wen bertanya : “Setelah Secret Door, kamu masih ada rencana apa? Mau istirahat atau syuting drama baru?”

Mendengar itu, Luis Chu tersenyum misterius, kemudian berkata : “Aku berencana untuk membuat sebuah drama spektakuler!”

Drama spektakuler? Drama spektakuler apa? Tiffanny Wen mulai penasaran, setiap film yang disutradarai Luis Chu bisa dikatakan spektakuler semua, kenapa masih bilang begitu! Kemudian ia mengangkat kepala menatap Luis Chu, “Misterius sekali, kamu ingin membuat drama spektakuler seperti apa?”

Luis Chu tertawa dan berkata : “Sebuah film yang dari dulu sangat ingin kubuat! Sekarang akhirnya sudah bisa melakukannya.”

“Film yang sudah sangat kamu nantikan sejak lama?” Tebak Tiffanny Wen dengan kebingungan.

“Iya! Yang dari dulu ingin aku buat!” Jawab Luis Chu dengan yakin.

“Sudahlah, jangan membuat aku menebak lagi, aku tidak bisa menebaknya!” Ujar Tiffanny Wen.

“Sebuah drama IP fantasi dengan kostum kuno!”

“Fantasi dengan kostum kuno?”

“Iya, Theresia Wen, apakah tertarik untuk membantu aku?” Luis Chu menatap Tiffanny Wen dengan penuh harap.

“Aku? Bagaimana membantu kamu? Aku juga tidak mengerti tentang film! Juga tidak bisa akting!” Tiffanny Wen melambaikan tangan.

“Kamu pikirnya ke mana, maksud aku apakah kamu tertarik untuk mendesain kostum kuno, kalau pun kamu ingin akting, aku juga tidak akan membiarkan kamu merusak reputasi aku sebagai sutradara.” Jelas Luis Chu sambil tertawa.

“Kostum kuno? Aku?” Tiffanny Wen tidak berani percaya, dia memang sangat suka menambahkan unsur-unsur tionghua di desainnya, tapi benar-benar belum pernah mendesain kostum kuno untuk film!

“Tentu saja, aku tahu kamu belum pernah mendesain pakaian kuno, tapi aku percaya kamu bisa, aku merasa desain kamu sangat bagus, sama sekali bisa diterima dan digunakan!” Luis Chu memberikan keyakinan kuat kepada Tiffanny Wen.

Mendengar dukungan Luis Chu, hati Tiffanny Wen agak tergerak, ingin sekali melakukannya.

Dari desain dia, Tiffanny Wen sudah sangat bagus, ditambah lagi desain Tiffanny Wen selalu ada unsur tionghua, bisa kelihatan kalau dia sangat suka pakaian kuno tionghua.

“Baik, aku terima kerja sama ini, aku bantu kamu mendesain kostum kuno!” Setelah berpikir-pikir, Tiffanny Wen merasa harus menerima kerja sama ini, ini juga merupakan kesempatan bagus untuk berubah, juga kesempatan untuk membuktikan dirinya bisa mendesain pakaian kuno.

Melihat Tiffanny Wen menganggukkan kepala, Luis Chu sangat senang, kemudian berkata : “Kamu kerjakan saja sepenuhnya, investasi kali ini sangat besar, aku ingin secara khusus menentukan pakaian, asalkan kamu punya ide, tidak perlu pedulikan soal dana. Dan setelah kerja sama ini selesai, upah kamu juga akan sangat banyak, bisa untuk kamu mendapat keuntungan besar.”

Tiffanny Wen tertawa lebar mendengarnya, “Mana ada seperti yang kamu katakan, kalau penanam saham mendengar kamu tidak menyayangi dan menghemat uang tersebut, pasti akan emosi sekali!”

“Mereka tidak akan marah, setelah film selesai, mereka akan mendapat keuntungan yang lebih besar lagi.” Luis Chu mengerjapkan mata dengan jahil.

“Sudahlah, bolehkah jelaskan ke aku, sebenarnya fantasi kostum kuno seperti apa?” Tanya Tiffanny Wen sambil menatap Luis Chu yang jahil itu.

Mendengar akan membicarakan sesuatu yang serius, dia pun segera memperbaiki ekspresinya, “Di masa kuno China, ada dibagi 7 jenis makhluk, yaitu dewa, siluman, iblis, setan, jin, dan manusia……namun di reinkarnasi terjadi, tidak mengizinkan makhluk yang besar dan kuat untuk muncul lagi, dewa menghilang, selanjutnya……”

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu