Precious Moment - Bab 55 Bagaimana Performa Kerja Karyawan Baru?

Hanita Gu terkejut. Seorang wanita desa mana mungkin naik ke mobil direktur?

Hanita Gu mulai ragu pada identitas Tiffanny Wen, kelihatannya dia harus memeriksa identitas Tiffanny Wen.

Setelah Tiffanny Wen turun dari mobil, dia masuk ke dalam perusahaan. Tentu saja dia tidak melihat Hanita Gu, lebih tidak tahu lagi kalau wanita itu sudah curiga pada identitasnya.

Sedangkan Andreas Lu selalu berada dalam mobil. Setelah Tiffanny Wen turun, Dave Gu langsung mengendarai mobil masuk ke basement dan naik dari lift basement ke atas, tentu juga tidak menyadari Hanita Gu.

Di sisi sini, Tiffanny Wen membawa makanan kembali ke departemen desain, dan meletakannya di hadapan Ryan Sun, "Supervisor, makanan yang kamu mau sudah aku beli."

Ryan Sun langsung mengambil makanan itu dan membagikannya kepada ketiga desainer tanpa mengucapkan satu kata terima kasih pun.

"Kenapa selama itu? Perutku saja sudah keroncongan daritadi." kata Lesly yang menerima sushi.

"Iya, gadis desa kelihatannya jujur dan rajin kok dalam mengerjakan tugas, tapi kamu terlalu lelet." Tiara yang sudah makan satu suap kue memarahi.

Api kemarahan Tiffanny Wen seketika naik, tapi ditekan dengan kesadarannya, hanya menatap mereka dengan wajah dingin.

Tentu saja, yang lebih parah adalah Diane itu. Begitu membuka dan melihat sekilas, Diane langsung berkata, "Mi sudah ngembang sampai seperti ini, apa masih bisa dimakan? Haih, sudahlah, tidak usah makan." selesai berkata, Diane langsung membuang mi ke dalam tong sampah.

Tiffanny Wen susah-susah kembali di jam kerja sore, dan berbaris lama baru bisa membeli mi itu, hasilnya Diane bahkan tidak makan satu suap pun dan langsung membuangnya.

Ryan Sun mendengar keluhan ketiga wanita itu dan memarahi Tiffanny Wen dengan suara kencang, "Tiffanny, kamu bermalas-malasan lagi bukan. Membeli makanan kenapa bisa begitu lama? Hal sekecil ini saja tidak bisa dikerjakan dengan baik, apa lagi yang bisa kamu lakukan?"

"Tiga restoran itu begitu jauh, sudah bagus aku bisa kembali sebelum waktu kerja." berusaha menahan kemarahan dalam hati, Tiffanny Wen berkata dengan wajah tanpa ekspresi.

Melihat Tiffanny Wen berani melawan, Ryan Sun marah, langsung menggebrak meja dan berdiri, "Tiffanny, memarahimu dua kalimat saja kamu sudah marah! Hanya seorang gadis desa. Kamu pikir direktur menaikkanmu menjadi desainer kamu sudah bisa sombong ya. Aku beritahu kamu, kamu masih menjadi bawahanku ...."

Ryan Sun memarahi Tiffanny Wen dengan perkataan tidak enak didengar. Jennifer Xia yang melihat adegan itu dari kejauhan sangat kesal dan berjalan ke samping Tiffanny Wen lalu menarik tangan Tiffanny Wen, memberikan sedikit hiburan.

"Supervisor Sun, kamu jangan berkata dengan begitu tidak enak didengar. Tiffanny sudah berusaha keras cepat pulang. Ditambah lagi dia tidak sombong seperti yang kamu bilang. Di hadapan banyak orang, kamu lebih baik perhatian statusmu!"

Jennifer Xia membela Tiffanny Wen dan memutuskan perkataan Ryan Sun.

"Jennifer, kamu sekarang hanya seorang anak magang, belum menjadi karyawan tetap. Kamu pikirkan baik-baik." Ryan Sun menggunakan ancaman apakah Jennifer Xia bisa menjadi karyawan tetap untuk menakutinya.

"Kamu ..." Jennifer Xia masih ingin melawan, tapi Tiffanny Wen takut Jennifer Xia tidak bisa menetap di sini jadi segera menghentikannya.

"Jennifer, jangan katakan lagi, kamu jangan membuat Supervisor Sun marah karena aku."

"Tapi Tiffanny ...." Tiffanny Wen memberikan kode lewat matanya, jangan katakan lagi.

Jennifer Xia karena marah, bibirnya mengerucut dan wajahnya juga memerah.

Tiffanny Wen menarik tangan Jennifer Xia lalu masuk ke toilet wanita, dia tidak ingin Jennifer Xia ikut campur dalam masalah ini.

Melihat Tiffanny Wen dan Jennifer Xia pergi, Ryan Sun mendengus dan kembali ke mejanya sendiri.

"Tiffanny, tadi kenapa kamu menarik aku pergi, aku belum selesai memarahi."

Jennifer Xia yang berada dalam toilet masih tidak dapat menenangkan kemarahan dan berkata dengan emosi.

"Jennifer, aku tahu kamu melakukan ini demi aku, tapi masih belum bisa dipastikan apakah aku bisa menatap lama di sini atau tidak. Tapi kamu sudah susah-susah masuk ke departemen desain Louise Group. Kalau tidak dapat menjadi karyawan tetap karena aku, maka aku akan merasa bersalah seumur hidup ini. Jadi kedepannya kamu jangan berkata seperti itu lagi kepada Supervisor Sun. Meskipun marah juga harus tunggu sampai menjadi karyawan tetap baru kamu lampiaskan. Mengerti tidak?"

"Tiffanny, tapi aku benar-benar sangat marah. Dia bukannya tidak tahu tempat itu sangat jauh, tapi masih memarahi kamu dengan kata-kata yang begitu tidak enak didengar, jadi aku pun marah mendengarnya."

"Sudahlah, kedepannya kontrol emosimu, jangan melawan Supervisor Sun demi aku lagi, kalau tidak aku tidak akan mengobrol dengan kamu lagi ya." Tiffanny Wen sengaja mengancam Jennifer Xia dengan ini, karena dia tidak akan lanjut bekerja di sini kalau dia sudah menemukan pengkhianat, tapi Jennifer Xia masih harus bekerja di sini.

"Sudahlah, aku sudah lapar. Apa kamu membawakan makanan untukku? Mumpung belum bekerja, aku harus segera makan." Tiffanny Wen mulai mengalihkan pembicaraan. Kalau tidak dengan sifat keras kepala Jennifer Xia, tidak tahu masih harus berada di sini berapa lama lagi.

"Tentu saja sudah. Aku tahu kamu belum makan, cepat pergi makan sana!" Jennifer Xia sangat mudah dialihkan perhatian, dan menarik tangan Tiffanny Wen berjalan keluar.

Tiffanny Wen tersenyum tidak berdaya dan mengikuti langkah Jennifer Xia.

Kerja sore, Hanita Gu mencari Supervisor Sun untuk berbincang. Hari ini sudah akhir bulan, mulai membicarakan kerja karyawan.

"Supervisor Sun, kamu setiap hari mengamati mereka, akhir-akhir ini siapa yang performanya paling baik?" Hanita Gu bertanya pada Ryan Sun.

Ryan Sun langsung menjawab, "Lesly, Diane, dan juga si Yang lumayan bagus."

Ryan Sun tidak berani bilang semuanya desainer yang sering dia ajak bicara, hanya bisa ikut memasukkan satu nama karyawan pria.

Hanita Gu mendengar dan tanpa sadar bertanya, "Akhir-akhir ini karyawan baru bernama Tiffanny Wen, bagaimana performa kerjanya?"

Supervisor awalnya ingin menjelekkan Tiffanny Wen, tapi begitu mengingat waktu itu Tiffanny Wen melapor pada direktur, direktur juga menaikkan jabatan Tiffanny Wen, jadi dia berkata, "Dia itu, masih lumayan. Kadang-kadang lumayan rajin, tapi kadang-kadang suka bermalas-malasan."

Ryan Sun memberikan penilaian yang tidak baik tapi juga tidak buruk kepada Tiffanny Wen. Takut direktur menganggap TIffanny Wen penting, jadi tidak berani menjelekkan.

Sebenarnya alasan Ryan Sun semakin tegas kepada Tiffanny Wen adalah salah paham pada direktur yang waktu itu memarahinya, dia kira Tiffanny Wen yang melaporkan.

Mendengar ini Hanita Gu sedikit bingung. Sebenarnya siapa Tiffanny Wen. Kalau Tiffanny Wen ada tujuan khusus, maka seharusnya dia bekerja baik-baik. Lalu apa maksud biasa-biasa saja.

Kemudian, Hanita Gu berkata dengan wajah datar, "Kamu pergi dan bawakan semua informasi mengenai karyawan, aku mau melihat kondisi karyawan beberapa bulan ini. Penilaian bagus bulan ini juga mudah ditulis."

Hanita Gu membuatkan alasan untuk menyuruh Supervisor Sun membawakan semua dokumen karyawan ke sini, tentu saja alasannya hanya untuk melihat ulang dokumen Tiffanny Wen. Kalau melihat sendiri saja, pasti akan membuat orang lain curiga.

Apalagi kelihatannya Tiffanny Wen kenal dengan direktur, kalau dia melihat sendiri, pasti akan terdengar sampai ke telinga direktur.

Jadi dia memanfaatkan kesempatan penilaian karyawan bulan ini.

"Baiklah, direktur, aku akan segera membawakan data karyawan." Ryan Sun berkata dengan hormat, lalu keluar dan pergi ke bagian humas.

Kerja Ryan Sun sangat cepat. Dengan cepat membawakan semua dokumen karyawan.

"Direktur, ini adalah dokumen yang kamu mau."

"Baiklah. Nanti aku lihat, kamu kembali bekerja saja!"

Setelah menunggu Ryan Sun keluar, Hanita Gu mencari data Tiffanny Wen dari tumpukan-tumpukan dokumen.

Novel Terkait

Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu