Precious Moment - Bab 22 Mengapa Jahat Sekali

Tiffanny Wen menemani Andreas Lu berjalan menuju pusat perjamuan, para selebriti dan bangsawan tidak henti-hentinya mengajak mereka untuk bersulang.

“Tuan Lu dan nona Theresia Wen benar-benar terlihat sangat muda”.

“Ketika aku seumur nona Theresia Wen, aku tidak tau apa yang sedang kulakukan”.

……

Orang-orang itu memuji Tiffanny Wen dan Andreas Lu karena mereka terlihat muda dan menjanjikan.

Tiffanny Wen tersenyum menanggapi pujian dan penghargaan mereka.

Sekarang di acara perjamuan, minum wine dan bersosialisasi adalah hal yang sangat penting.

Setelah meminum beberapa gelas, Tiffanny Wen sudah mulai sedikit lelah untuk bersosialisasi dan ingin keluar untuk mencari udara segar, dia mencari alasan dan berkata kepada Andreas Lu dan para tamu bahwa dia ingin pergi ke kamar belakang.

Saat keluar dari kamar belakang, secara tidak terduga dia bertemu dengan ibu tirinya Tania Qin dan saudara tirinya Jessica Qin.

Tiffanny Wen mendengus, hah, hari apa ini, kenapa seperti sapi, hantu, ular dan dewa berkumpul menjadi satu? Kenapa bisa bertemu dengan orang yang paling tidak ingin di temuinya dan paling di benci olehnya.

Karena tidak ingin berbicara dengan mereka, Tiffanny Wen berjalan menunduk, pura-pura tidak melihat mereka dan melewatinya.

Tapi Jessica Qin mempunyai mata yang tajam, dia melihat punggung Tiffanny Wen dan berkata kepada Tania Qin: “Bu, wanita itu tampaknya si perempuan jalang kecil itu”.

Tania Qin berbalik dan melihat ke arah punggung Tiffanny Wen, dia bertanya-tanya selama beberapa detik, lalu mencibirnya sambil tersenyum, dia berkata: “ Identitas apa yang membawa si perempuan jalang itu kemari, kenapa dia bisa kesini”.

Jessica Qin masih menatap punggung Tiffanny Wen, dia terus memperhatikannya. Kebetulan ada kaca di dinding tempat Tiffanny Wen berjalan kedepan. Jessica Qin melalui kaca di dinding itu melihat pantulan nyonya itu, dengan terkejut berkata: “tidak, tidak salah Bu, itu benar dia”.

Ketika Tania Qin melihat, ternyata benar itu adalah dia, dia segera memarahi Tiffanny Wen: Berhenti!”

Tiffanny Wen mendengar Tania Qin memarahinnya, hatinya sangat kacau, ternyata dia mengenalinya, ah, akan muncul masalah baru.

Melihat Tiffanny Wen tidak berhenti, dan terus berjalan kedepan, membuat Tania Qin ibu tirinya menjadi berjalan lebih cepat beberapa langkah mengarah ke Tiffanny Wen.

“Gadis bodoh, Apakah kamu tidak mendengar?” Tania Qin berteriak dengan suara yang keras.

Jessica Qin berkata dengan suara yang ramah: “Kakak, kenapa kamu ada disini, jika kamu di temukan, kamu akan membuat malu ayah”.

Perjamuan ini membutuhkan undangan untuk bisa masuk, Jessica Qin berpikir bagaimana Tiffanny Wen gadis yang di dibuang dan tidak mempunyai apapun itu, bisa datang kemari tanpa mempunyai kualifikasi untuk masuk.

Tania Qin dengan wajah buruknya berkata, “gadis bau, kamu benar-benar mudah di temukan oleh kami, sebelumnya kami tidak memeprhatikanmu, tapi kali ini aku melihatmu, kemana lagi kamu bisa pergi”.

Kemudian Ibu dan putrinya mencoba menjebak Tiffanny Wen disini.

Tiffanny Wen melihat Tania Qin, dan kemudian berkata dengan wajahnya yang dingin: “Huh, orang yang menimbun uang sama seperti sampah dan orang yang menghalaginnya sama seperti seekor anjing! Kalian termasuk kedalam keduannya”.

Setelah selesai berbicara, dia ingin pergi melewati ibu dan anak itu, tetapi takdir tidak merestuinnya!

Melihat Tiffanny Wen ingin pergi, Tania Qin menarik tangannya, karena saat berbicara wajah Tiffanny Wen terlihat sedikit pucat:

“Huh, ingin pergi, kecuali hari ini kamu menyetujui untuk menandatangani pembagian harta, kalau tidak jangan harap kamu akan pergi dari sini”.

Mendengar kata-kata Tania Qin, Tiffanny Wen mencibir, dan berkata: “Dasar Gila!”

Dengan sekuat tenaga melepaskan gengamanan tangan Tania Qin, menyingkirkan ibu dan anak perempuan yang menjijikan itu, kemudian dia berlari dengan sangat cepat meninggalkan mereka tanpa berbalik dan melihat kebelakang.

Melihat Tiffanny Wen melarikan diri, membuat Tania Qin dan Jessica Qin semakin kesal dan terus mengejarnya.

Pada Akhirnya Tania Qin dengan beberapa langkah kedepan menjambak rambut Tiffanny Wen, bersiap membawanya pulang ke rumah.

Tania Qin menjambak rambut Tiffanny Wen dengan sangat kuat, Tiffanny Wen merasa sangat kesakitan, dia dengan sekuat tenaga dengan tangannya mendorong Tania Qin.

Tania Qin pun terdorong, karena dia tidak seimbang pada saat berdiri, dengan tidak sengaja dia jatuh ke tanah.

Tania Qin yang terjatuh ke tanah, mulai duduk di atas tanah dan berteriak dengan keras.

Teriakannya terlalu keras, menarik perhatian para tamu, semuanya melihat ke arah mereka bertiga.

Orang-orang yang mengenalinya sedikit terkejut, Bukankah dia nona Theresia Wen?

Jessica Qin melihat orang yang melihatnya begitu banyak, dia langsung mengambil tangan Tiffanny Wen, dengan tatapan sedih melihat Tiffanny Wen.

“Kakak, kenapa kamu mendorong ibu, ibu hanya menyuruhmu untuk pulang kerumah, kamu malah mendorong ibu sampai jatuh ke tanah, kenapa hatimu begitu kejam!”

Tiffanny Wen menatap Tania Qin dan Jessica Qin dengan pertunjukkan yang bagus di depannya, dengan mengejeknya berkata: “Huh, Kalian berdua ibu dan anak harusnya pergi berakting, maka yang akan menjadi kaisar di film itu pasti kalian berdua.

……

Pada saat ini Hanson Wen bergegas ke arah sana, karena dia mendengar di dekat toilet ada orang yang sedang bertengakar, dan kedengarannya seperti istri dan putrinya.

Saat Hanson Wen tiba dia melihat orang yang duduk di tanah itu adalah istrinya Tania Qin, dan dua orang yang saling tarik-menarik Tiffanny Wen dan Jessica Qin, wajah keduanya terlihat tidak baik.

“Apa yang terjadi?” dia menopang Tania Qin untuk berdiri dari tanah.

“Kenapa kamu disini?” Hanson Wen dengan suara dingin bertanya ke Tiffanny Wen

“Aku……”

“Kakak, “Jessica Qin menyela pembicaraan Tiffanny Wen ketika dia siap berbicara, “Aku tau kamu ingin datang, tapi kamu bisa membicarakannya dulu dengan ayah, dengan menggunakan identitas ayah, kamu pasti ada kesempatan. Tidak peduli bagaimanapun kami keluarga Wen dengan pintu terbuka akan menerimannya, kamu diam-diam seperti ini, kalau orang-orang mengetahuinya bukannya mencoreng keluarga Wen?”

Mendengar Jessica Qin menyela pembicaraan Tiffanny Wen, membuat Hanson Wen sangat marah, dengan keras berkata: “Anak perempuan yang tidak berbakti, memalukan keluarga, sekarang juga kamu pergi!”

Melihat ayah kandungnya berkata seperti ini, hatinya sangat dingin, bukankah dari awal sudah mengetahui bahwa akan terjadi seperti ini? kenapa tadi dia masih harus lari melihat peruntungan, Apakah ayah bisa mendengar penjelasannya?

Tania Qin yang berada di sebelahnya mulai berpura-pura mempunyai hati yang baik juga dan berkata: “ Hanson, jangan begini. Karena Fanny ada disini, kamu pergi berbicara dengan penanggung jawab Louise Group, aku pikir mereka akan setuju”.

Ibunya dengan wajah yang ramah berkata kepada Tiffany Wen, mereka pasti setuju untuk memberikan muka pada ayahmu. Kamu juga harus bisa mengendalikan emosimu dengan baik, jangan setiap terjadi masalah harus ayahmu yang menyelesaikannya. Masalahnya sudah sangat banyak, mungkin suatu saat tidak bisa membantumu membereskannya lagi……”

Melihat ke arah kerumunan orang dan berkata: “ Semuanya, aku minta maaf, kami tidak mengajari putri kami dengan baik, jadi membuat keributan sebesar ini, membuat lelucon seperti ini untuk semua ……”

Melihat wajah Tania Qin yang memperlihatkan senyum palsu, dengan senyum dingin dia berkata, “Huh, lelucon, ayah kandung?” kapan dia pernah peduli dengan urusanku? Kamu cukup mengurusi dirimu sendiri dengan baik saja”.

Saat ibunya meninggal, Kapan ayahnya pernah peduli terhadap urusannya? Bukan hanya itu saja tapi justru mengusirnya dari rumah. Sekarang, melakukan semuanya bukannya hanya untuk mendapatkan sesuatu untuk dirinya sendiri? Dari awal dia sudah tidak pernah mengaharapkan bantuan dari ayahnya.

Apalagi Tania Qin, menjadi istri muda, dan berani berteriak seperti ini, benar-benar tidak tau malu!

Kata-kata Hanson Wen yang di langsung terdiam oelh perkataan Tiffanny Wen, tubuhnya agak sedikit terkejut, dia melihat Tiffanny Wen, juga melihat ke Tania Qin, pada akhirnya dia hanya bisa menghela nafasnya dengan berat.

Novel Terkait

King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu