Precious Moment - Bab 52 Sesuai Harapan

Mendengar Hanita Gu berkata ingin bertemu dengan Tiffanny Wen, Jennifer Xia sangat senang. Kalau Tiffanny Wen melakukan performa yang bagus, Direktur Gu pasti akan menaikkannya menjadi desainer.

"Baik, Direktur Gu. Aku akan langsung menyuruhnya menemuimu." Jennifer Xia berkata dengan semangat lalu berjalan keluar.

Di sisi lain, Tiffanny Wen sedang nge-print suatu dokumen, Kak Zhang itu menyuruhnya melakukan banyak hal lagi.

Jennifer Xia tiba-tiba muncul di hadapan Tiffanny Wen dengan wajah senang, "Tiffanny!"

Tiffanny Wen sedang bekerja dengan sangat fokus, dan dibuat kaget oleh Jennifer Xia.

Melihat tampang Tiffanny Wen yang sangat senang, Tiffanny Wen sedikit tidak berdaya, "Kelihatannya desainmu sudah diterima."

"Iya, Tiffanny, semua ini berkatmu." Jennifer Xia berkata dengan rendah hati, tapi memang sesungguhnya Tiffanny Wen sudah membantunya sangat banyak.

"Tapi, sudah salah topik. Tiffanny, aku senang memang karena desainku diterima, tapi sekarang yang lebih penting adalah direktur mau bertemu denganmu. Kamu cepat pergi ke kantor direktur."

Jennifer Xia langsung kembali tujuannya mencari Tiffanny Wen, menyuruh Tiffanny Wen pergi ke kantor Hanita Gu.

Tiffanny Wen tersentak, tidak mengerti maksud Jennifer Xia, kenapa Hanita Gu tiba-tiba mau bertemu dengannya?

Melihat Tiffanny Wen bingung, Jennifer Xia berkata, "Tiffanny, aku sudah memberitahu Direktur Gu tentang kamu yang membantuku membenarkan desain gambarku, juga mengatakan kamu adalah seorang desainer. Lalu dia bilang ingin bertemu denganmu."

Mendengar ini, Tiffanny Wen baru mengerti. Ternyata begitu.

"Kamu harus menangkap kesempatan ini ya. Tiffanny, kalau kamu menunjukkan kemampuan desainmu di hadapan Direktur Gu, kamu pasti bisa diangkat menjadi desainer, dan kamu tidak perlu melakukan pekerjaan sebagai asisten lagi."

"Tapi pekerjaanku ini masih belum selesai, Kak Zhang masih membutuhkannya dengan cepat."

"Kamu pergi dengan tenang saja, aku yang bantu." Jennifer Xia mengambil kertas yang ada di tangan Tiffanny Wen, lalu mendorongnya ke kantor direktur.

Tiffanny Wen membalikkan kepala dan tersenyum, lalu masuk ke dalam kantor direktur.

Tiffanny Wen sebenarnya agak tidak rela masuk, tapi tetap mengetuk pintu dengan sopan lalu membuka pintu, "Direktur Gu."

"Kamu Tiffanny Wen?" Hanita Gu menatap Tiffanny Wen. Tiffanny Wen mengenakan dress panjang bermotif bunga-bunga dan kacamata yang besar. Benar-benar sangat kuno.

Hanita Gu benar-benar tidak percaya desain Tiffanny Wen bisa begitu baik.

"Iya, direktur. Aku Tiffany Wen." Tiffanny Wen menjawab dengan senyum manis.

"Dengar dari Jennifer, kamu yang membantunya mengoreksi desain gambarnya?"

"Itu hasil gambar dia sendiri. Aku hanya menemukan sedikit kesalahan kemudian memberitahunya saja. Dia sendiri yang berbakat, bagus membenarkan desainnya."

"Aku tidak peduli ini berkat siapa. Aku hanya peduli keunikan dari desain ini. Aku percaya Jennifer tidak akan berbohong. Karena kamu yang mengoreksi bagian akhirnya, kalau begitu coba kamu jelaskan dari mana asal desain ini?"

"Ehm, desain ini berasal dari baju seorang artis di fashion week akhir-akhir ini. Aku juga melakukan penggantian di model basic-nya, kerah terbuka sampai sini, sangat pas, kalau dipakai di tubuh model, kebetulan bisa memperlihatkan tulang leher model yang seksi. Sedangkan bolongan di samping celana, akan membuat kaki model terlihat sangat panjang ...."

Tiffanny Wen menunjuk poin-poin di atas kertas desain, menjelaskan keunikan baju dengan teliti. Hanita Gu juga sangat puas, keduanya berdiskusi sebentar tentang beragam masalah desain di fashion week akhir-akhir ini.

Tentu saja, Tiffanny Wen tidak akan menjelaskan semuanya, dia juga bicara dengan agak kabur.

Kalau dia menunjukkan performa Theresia Wen biasanya, maka Hanita Gu pasti akan curiga. Dia tentu tidak akan berbuat seperti itu.

Terakhir, Hanita Gu berkata dengan puas, "Penjelasanmu terhadap pakaian-pakaian ini sangat pas, dan pendapatmu juga lumayan bagus. Tidak terpikir kamu kelihatannya begitu muda, dan juga ....tapi idemu sangat baik. Tiffanny, selanjutnya kamu bekerja dengan sungguh-sungguh, kedepannya kamu pasti akan semakin berkembang, aku percaya padamu ...." Hanita Gu mengatakan perkataan yang menyemangati Tiffanny Wen. Kalau diajari lagi, pasti semakin bagus.

"Terima kasih atas pengakuan dari Direktur Gu. Aku akan bekerja baik-baik." Tiffanny Wen merespon dengan formal, lalu bersiap keluar dari kantor.

Tapi saat Tiffanny Wen membalikkan kepala, Hanita Gu bertanya dengan ragu, "Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?"

Tiffanny Wen terkejut. Identitasnya tidak diketahui bukan?

Hanita Gu merasa suara Tiffanny Wen pernah didengar entah dimana, jadi bertanya seperti ini.

Tiffanny Wen berkata dengan wajah datar, "Aku sudah bekerja di bagian desain beberapa hari. Direktur wajar kalau merasa wajahku familiar."

Hanita Gu juga tidak banyak berpikir, merasa yang Tiffanny Wen katakan benar, melambaikan tangan dan berkata, "Benar juga. Kamu pergi bekerja saja sana."

Melihat Hanita Gu tidak lanjut bertanya, Tiffanny Wen yang deg-degan kembali tenang dan dia mengangguk lalu meninggalkan kantor.

Tiffanny Wen kembali ke mejanya dan Jennifer Xia mendekat ke sini, "Tiffanny, ada apa?"

"Apanya yang ada apa?" Tiffanny Wen merasa bingung, tidak tahu apa yang Jennifer Wen tanyakan.

"Kamu jangan pura-pura bingung lagi. Apa yang direktur katakan? Direktur menaikkanmu menjadi desainer atau ke posisi kerja yang lain?"

"Tidak. Dia menyuruhku bekerja sungguh-sungguh saja."

"Kalau begitu kenapa kamu berada begitu lama di dalam?"

"Karena Direktur Gu menyuruhku mengatakan poin mana yang baru."

"Eh, aneh sekali." Jennifer Xia merasa bingung, "Direktur jelas-jelas sangat suka padamu. Seharusnya dia menaikkanmu menjadi desainer ...."

Tiffanny Wen juga merasa tidak berdaya. Tadi Hanita Gu memang tidak bilang akan menaikkan posisinya menjadi desainer. Kelihatannya dia masih harus menjadi asisten di sini dan merasa sedih dalam hati.

Saat keduanya merasa tidak berdaya dan bingung, Ryan Sun yang berwajah masam muncul di hadapan mereka.

"Tiffanny kamu hebat ya. Belajar melapor juga." Ryan Sun berkata dengan kesal.

Tiffanny Wen bingung. Hari ini dia tidak melakukan kesalahan apapun yang membuat Ryan Sun marah kok?

"Supervisor Sun, apa maksud perkataanmu. Apakah ada salah paham apa?"

Wajah Ryan Sun sangat tidak bersahabat dan berkata dengan dingin, "Mulai hari ini kamu tidak perlu menjadi asisten lagi. Cepat bereskan barang dan ganti tempat."

Tiffanny Wen sebelumnya duduk bersama para anak magang, duduk di daerah asisten, dia dan Jennifer Xia kebetulan duduk sebelahan.

"Ganti tempat apa?" Tiffanny Wen bertanya dengan bingung.

"Tempat apa? Bukankah kamu menginginkan kantor sendiri? Sekarang bagus sudah. Selamat kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan."

Mendengar perkataan kesal Ryan Sun, yang nadanya mengandung sindiran dan merendahkan, Tiffanny Wen mengerutkan dahi dalam-dalam.

Ryan Sun selesai berkata juga tidak peduli pada reaksi Tiffanny Wen, hanya mendengus dingin dan pergi begitu saja. Tiffanny Wen melihat punggung pria itu yang melangkah pergi, merasa sedikit sedih, kelihatannya sekarang Ryan Sun benar-benar membenci dirinya.

Novel Terkait

My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu