Precious Moment - Bab 224 Musuh yang berkumpul

Tiffanny Wen diam menatap mereka berdua, walaupun ia sudah tahu bahwa mereka dari awal sudah yakin akan keputusan mereka, tetapi penasaran seberapa percaya dirikah mereka akan keputusannya. Tiffanny Wen memilih untuk lanjut bertanya: "Kalian sekarang masih ada kontrak dengan perusahaan jikalau mengundurkan diri sekarang maka harus membayar denda kontrak, apakah kalian sudah yakin untuk membayar dendanya?"

Lesly dan Diane bersama menganggukan kepala: "Kami tahu."

Tiffanny Wen menaikan alismatanya: "Kalian sudah mempertimbangkannya? Denda ini tidak akan murah."

"Tidak usah, kami beberapa hari ini sudah memikirkanya dengan jelas."

Tiffanny Wen mengaggukan kepala, tidak habis pikir tawaran Hanita Gu sungguh mempesona, sepertinya mereka merasa bahwa mengikuti Hanita Gu pada akhirnya dapat mendapatkan kembali uang denda ini.

"Baik, Ternyata kalian sudah memikirkannya dengan matang, aku tidak akan menghentikan kalian lagi."

"Kalian pergi beres - beres lah."

Lesly dan Diane menganggukan kepala berbalik badan dan keluar duangan, disaat mereka keluar mereka terlihat sedikit semangat.

Disaat Lesly pergi Jennifer Xia dari belakang mengintip penasaran dan berbisik kepadanya: "Fanny, sejak kapan mereka sangat kaya?"

"Padahal denda itu begitu besar tapi mereka tidak ragu sedikitpun. Kalau aku jadi mereka uang denda sebesar itu aku tidak akan rela melepaskannya."

Tiffanny Wen dengan santai berkata: "Xia kamu sungguh polos, kamu pikir uang ini mereka bayar sendiri? Tenang, uang ini pasti dikeluarkan oleh orang lain, tapi kita tidak tahu apakah mereka perlu membalikan uang ini apa tidak."

"Kalau tidak perlu membalikannya maka semua orang juga akan setia kepadanya."

Jennifer tersadarkan berkata: "Ooo~Hanita Gu ya ?"

"Tidak habis pikir dai rela mengeluarkan uang sebanyak ini."

Tiffanny Wen tersenyum dingin: "Uangnya atau bukan masih belum pasti."

"Kenapa?" Jennifer Xia terlihat heran melihat Tiffanny Wen: "Fanny, maksudmu adalah Boutiqoue Groups membantunya melakukan hal seperti ini?"

Tiffanny Wen dengan datar menggeleng - gelengkan kepala, dengan santai menghela napas: "Tapi ini hanya tebakanku saja... ..."

Jennifer Xia polos menganggukan kepala, lagi pula situasi departemen sekarang semua dikarenakan Hanita Gu buat.

Tiba - tiba ekspresi wajahnya terlihat kesal, "Semua ini karena perbuatan Hanita Gu jalang itu, sekarang dia menargetkan perusahaan! benar - benar wanita itu.... .... Uh! !"

Dia lain tempat, Pink Sugar Caffe yang letaknya tidak jauh dari kantor Luoise, Hanita Gu dan Tiara diam - diam duduk di jendela, tempat yang mudah terlihat.

"Tiara, menurutmu Lesly mereka masih berapa lama lagi."

Tiara mengeluarkan handphonenya dan melihat - lihat pesan: "Lesly sudah memberikan surat pengunduran dirinya, seharusnya tidak lama lagi."

Hanita Gu dengan polos menganggukan kepala dan meminum kopinya sambil melihat tiara dengan ekspresi licik.

Tiara wanita ini sungguh pandai melihat arah angin, aku mengajaknya kedalam Boutiqoue Groups dan meminjaminya uang yang cukup banyak dan sekarang dia berada di posisi yang cukup tinggi.

Meskipun aku meminjaminya uangnya cukup banyak, tapi ia orang yang dapat diandalkan.

Disaat aku sedang merenung, Tiara tiba - tiba berdiri.

"Lesly, Diane, untung saja, akhirnya kalian datang juga."

Lesly dan Diane dengan wajah terkejut memeluk Tiara: "Tiara, Sudah lama tidak bertemu, setelah saat itu kamu baik - baik saja?"

Tiara menganggukan kepala: "Saat itu saat aku keluar kak Hanita langsung membawa ku kedalam Boutiqoue Groups, suasana dan perilakunya lebih bagus dibanding Louise."

"Sekarang selamat kepada kalian Lesly, Diane, selamat kalian telah kabur darisana, kita seterusnya akan berjuang bersama!"

Melihat Tiara, Lesly dan Diane yang berbincang dengan bahagia sambil duduk berkumpul diantara meja kopi.

Disaat Tiara duduk ia langsung berkata kepada Lesly mereka: "Lesly, kalian tenang saja, keputusan kalian mengikuti kak Hanita ini sudah tidak salah."

"Kak Hanita sekarang merupakan supervisor di Boutiqoue Groups, posisinya lebih tinggi dibandingkan posisinya disaat berada di Louise, berada di Boutiqoue Groups kalian tidak perlu khawatir dengan Tiffanny Wen yang akan menyulitkan kalian."

"Sekali datang langsung menjadi kepala divisi, berada di Louise kalian setiap hari capek - capek bekerja keras tetapi tidak ada bedannya... ..."

Tiara memuji - mujinya dan pada akhirnya melihat kearah Hanita Gu: "Iya kan, kak Hanita."

Hanita Gu pelan - pelan meletakan cangkir kopinya, mulutnya terlihat menutupi kebahagiaannya, inilah kenapa ia sangat menyukai Tiara.

Walaupun banyak sekali faktor yang bagus mengelilingi gadis ini, tapi faktor yang paling utamanya ialah kepintaranya, ia tahu harus berbuat apa dan posisinya dimana.

Hanita Gu mengangkat kepala melihat Lesly mereka: "Aku Hanita Gu tidak akan menyakiti orang sendiri."

Sekali lesly dan Diane mendengar hal itu, mereka mengerti dan berkata: "Tenang saja kak Hanita, nantinya disaat kakak menyuruh kami melakukan sesuatu, kami pasti tidak akan melawanmu."

"Berada di Luoise dari awal kami sudah tidak ingin berada disana, setiap hari melihat Tiffanny Wen mengganti - ganti pasangannya."

Ia selain desain tidak pandai apa - apa, tapi tidak tahu mengapa kenapa direktur terlihat buta, berani menempatkanya menjadi supervisor."

"Ternyata semua karena kak Hanita berada disana membantu Tiffanny Wen, makanya ia berani menempatinya, tetapi sekarang kak Hanita sudah pergi, pasti bagian departemen disana akan menjadi tempat candaan!"

"Betul, Tidak akan lama departemen desain Luoise akan hancur ditangannya."

Tahu bahwa kedua orang ini sedang menjilat, tapi Hanita Gu tetap menerimanya dengan senang hati, ekspresi wajahnya semakin gembira."

"Tenang saja Lesly Diane, aku sudah melowongkan posisi kepala divisi Boutiqoue Groups, mengikutiku bukanlah keputusan yang salah."

"Itu betul, kami selalu percaya dengan kak Hanita."

Mendengar pujian itu Hanita Gu tersenyum matanya bersinar: "Betul, disaat Tiffanny Wen menerima surat pengunduran diri kalian, bagaimana reaksinya?"

Lesly dan Diane menatap satu sama lain terkejut, walaupun tidak tahu mengapa Hanita Gu menanyakan hal ini, tetapi mereka kembali mengingat kejadian itu dan menggeleng - gelengkan kepalanya: "Sama sekali tidak ada respon, sepertinya ia dari awal sudah tahu tentang keputusan pengunduran diri."

"O? Seperti itu?" Hanita Gu heran, setelah itu tertawa dan berkata: "Kalau begitu aku berharap dia dapat menebak apa yang akan terjadi dan tetap terdiam seperti ini... ..."

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu