Precious Moment - Bab 131 Juga perlu diperintah-perintah oleh kalian?

Tiffanny sedang makan makanan deliverinya sendiri di dalam kantor, rasanya benar-benar tawar sekali kalau di bandingkan dengan makanan di kantin Louise Group, ia kembali teringat dengan sosok Jennifer yang kesepian tadi, meskipun Tiffanny tidak mendengar jelas apa yang dia gumamkan tadi, tapi berdasarkan sifat Jennifer yang setahu dia, Tiffanny kira-kira bisa menebak apa yang ada di pikiran Jennifer.

Tiffanny menatap ruangan kantor yang kosong, sepertinya……ditaruh tiga meja lagi juga cukup, kalau begitu……

Kedua mata Tiffanny berbinar, dalam hatinya mulai berencana.

Setelah istirahat siang, divisi desain rapat dengan seru lagi, nona Theresia ingin memilih satu asisten, karena dia baru saja menjabat posisi direktur, terus mau mengurusi soal konferensi pers produk baru, sehingga agak sibuk, jadi dia ingin memilih satu asisten untuk membantunya di kantor.

Meskipun tidak tahu apakah ada menaikkan gaji bulanan, tapi bisa bekerja di satu ruangan dengan nona Theresia, serta punya waktu yang lebih banyak bersama dia, bisa saling diskusi, belajar secara langsung dengannya, bisa jadi juga menjadi teman baik……semakin dipikir-pikir, semuanya semakin bersemangat. Oleh karena itu suasana di divisi desain seolah kembali seperti hari dimana pembagian penghargaan karyawan terbaik dilaksanakan.

Ryan datang ke ruangan Tiffanny dengan membawa Lesly dan dua orang wanita lainnya, dengan tertawa mencemooh.

“Nona Theresia, kalau kamu mau memilih asisten, bisa dikatakan dari tiga orang ini merupakan pilihan terbaik.”

Ryan jeda sebentar, mengamati ekspresi Tiffanny, melihat dia tidak menunjukkan apa-apa, hanya menatap mereka dengan datar, Ryan agak menghembuskan nafas lega, lalu mulai memperkenalkan mereka satu per satu, dan tiga wanita tersebut juga dengan kompaknya berdiri satu baris.

“Ini adalah Lesly, Lesly punya kemampuan komunikasi dan memimpin yang sangat bagus,pola pikirnya jernih, kemampuannya untuk fleksibel terhadap perubahan juga sangat baik.”

“Lalu ini Tiara, sifatnya ceria, lincah, sering punya ide yang baru dan luar biasa, sangat positif, serta punya daya kreatif yang bagus.”

“Terakhir adalah Diane, sifatnya kalem, tegas dalam menghadapi masalah, dalam mengerjakan apa pun selalu teratur, pekerja keras, kemampuan belajarnya adalah yang paling bagus di antara mereka bertiga.”

“Dan mereka adalah orang yang punya pengalaman di divisi desain, pemilihan karyawan berprestasi setiap tahun selalu antara mereka bertiga.”

Seiring Ryan memperkenalkan mereka, satu per satu dari mereka menganggukkan kepala dan tersenyum ke Tiffanny, setelah diperkenalkan mereka dengan rendah diri menunggu Tiffanny berkomentar.

Dalam hati Tiffanny tersenyum dingin melihat Ryan seperti sedang ajang pemilihan kecantikan saja, yang sekarang hanya tinggal pemungutan suara dari semua orang.

Mau tidak mau Tiffanny akui mereka memang sangat punya kemampuan, tapi Tiffanny benar-benar tidak tertarik dengan mereka, dan tujuan dia akan pemilihan ini sangatlah jelas, bagi Tiffanny semua ini terlalu berlebihan, namun juga tidak enak untuk terlalu menunjukkannya, daripada nanti menimbulkan masalah untuk Jennifer, sehingga mau tidak mau Tiffanny pura-pura sedang mempertimbangkan.

“Hm, kemampuan mereka memang sangat menonjol, ini bisa dilihat oleh semua anggota divisi desain.”

Mata tiga serangkai langsung berbinar, tapi Tiffanny ragu sebentar dan kemudian lanjut berkomentar.

“Tapi, menurut aku di divisi desain masih ada banyak giok putih yang indah, hanya saja belum dipoles, sehingga tidak cukup berkilau, jadi kali ini berharap kalian memberikan kesempatan untuk mereka.”

Mendengar penolakan Tiffanny secara halus, cahaya di tatapan mata tiga orang itu langsung meredup, tapi setidaknya Theresia mengakui mereka, jadi mereka tetap keluar dari ruangan Tiffanny dengan semangat.

Tidak lama setelah Ryan mereka berempat keluar, Tiffanny juga ikut keluar, melihat Theresia keluar, suasana mulai memanas, setiap orang menunjukkan tatapan berharap, tapi tidak ada seorang pun yang berbicara, semuanya menatap Tiffanny dengan diam, berharap bisa dipilih oleh Tiffanny.

Tiffanny menjadi agak tidak enak ditatap dengan berharap oleh banyak orang, dia memandang ke Jennifer yang duduk jauh di sana, dingin yang susah didapatkan di tengah panas malah jadi tampak sangat menonjol, dia yang saat ini sedang agak memonyongkan bibir dengan murung.

Melihat ini, dalam hati Tiffanny merasa lucu, dia tunjuklah Jennifer dan berkata : “Kalau begitu pilih nona yang duduk paling jauh itu saja.”

Semuanya melihat ke arah yang ditunjuk Tiffanny dengan penasaran, ingin tahu siapa orang beruntung yang dipilih Theresia, akhirnya mereka melihat Jennifer yang sedang menggigit ujung pulpen dengan murung di tempatnya.

Melihat Jennifer masih tidak merespons, dalam hati Tiffanny agak tidak berdaya, dia pun pura-pura bertanya ke Ryan, “Namanya siapa?”

Ryan menatap Tiffanny dengan heran, “Nona Theresia, namanya Jennifer Xia.”

Tiffanny yang mendapat jawaban, bertanya kepada Jennifer, “Jennifer, apakah kamu bersedia menjadi asisten aku?”

Jennifer yang awalnya masih melamunkan Tiffanny, langsung mencari arah datangnya suara ketika tiba-tiba mendengar ada yang memanggilnya, tampak nona Theresia sedang menatapnya dengan lembut saat ini, serta tatapan iri dan kagum dari sekeliling, membuat Jennifer seketika mau melayang.

“Bersedia, bersedia, sangat bersedia.”

Awalnya dia mengira sebagai anak magang, dirinya tidak mungkin terpilih, jadi hanya diam duduk di sana memandang Theresia dengan memuja, tiba-tiba teringat kalau Tiffanny ada di sini, berdasarkan kemampuan desainnya, pasti punya kesempatan, sehingga tanpa sadar dia merasa sangat menyesalkan untuk Tiffanny.

Akhirnya saat ini Jennifer tahu apa yang disebut dapat rezeki nomplok, tiba-tiba dirinya ditenggelamkan oleh kebahagiaan.

Sedangkan Ryan menatap Tiffanny dengan terheran-heran, “Nona Theresia, kamu harus pertimbangkan baik-baik, Jennifer hanya anak magang, tidak punya pengalaman dan kemampuan, dia yang demikian hanya akan merepotkan kamu.”

Tiga serangkai tadi juga tampak tidak terima.

“Iya, nona Theresia, kamu pilih dia hanya akan melelahkan diri sendiri saja, otakmu yang begitu brilian kalau dibuat lelah oleh dia, malah akan menghasilkan akibat yang tidak sesuai keinginan awal.”

“Iya, nona Theresia, lagi pula selera Jennifer juga agak bermasalah, awalnya dia suka bersama dengan gadis kampung di divisi desain kami, sekarang gadis kampung itu sudah mengundurkan diri karena keterbatasan kemapuannya, jadi tidak ada yang berteman dengannya lagi.”

“Dan nona Theresia, bukankah anda bilang setiap orang adalah giok putih yang belum terpoles? Kami juga bersedia belajar dengan nona Theresia.”

“Benar, nona Theresia, latih kami saja! Giok putih masih bisa dipoles, tapi kalau hanya batu, mau dipoles bagaimana pun juga tidak bisa berkilau.”

Saat mendengar Lesly mereka bilang tidak ada yang mau berteman dengan Jennifer setelah dirinya mengundurkan diri, dalam hati Tiffanny merasa sangat bersalah, serta sekarang dia melihat mereka begitu merendahkan Jennifer.

Refleks ia memandang ke Jennifer, tampak dia sedang menundukkan kepala dengan mata memerah. Tiffanny langsung emosi, ia memicingkan mata, lalu menatap Ryan dan Lesly mereka dengan tidak senang.

“Kenapa? Apakah aku yang direktur ini hanya pajangan? Memilih seorang asisten saja juga perlu diperintah-perintah oleh kalian?”

Novel Terkait

Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu