Cintaku Pada Presdir - Bab 97 Dua garis
Alisnya mengerut, “Kamu tahu aku tidak bermaksud begitu.”
Aku tersenyum pahit, menunduk melihatnya, menatap, "Kalau begitu apa maksudmu? apakah kamu menganggap aku orang bodoh, apakah itu menyenangkan. Kamu tahu aku ingin menjual rumah, lalu kamu menyuruh Song Jing untuk membelinya, dan memberikan biaya sewa yang rendah untukku, tetapi kamu juga menyimpan kunci rumah ini! Apakah kamu merasa aku menyedihkan, atau kekurangan seseorang yang kapan saja bisa ditiduri?"
Pemikiran ini, semuanya pada saat aku sendirian di rumah, sangat tidak jelas sampai berpikir sembarangan.
Sekarang kemarahanku telah sampai di puncak, semua yang ada di pikiranku sudah kukeluarkan.
Wajahnya tiba-tiba cemberut, menutup matanya, seolah-olah menekan amarah.
Ketika aku berpikir dia akan marah, dia menatapku sejenak, dan dengan suaranya yang sedikit bergetar berkata, “Apakah kamu ini sedang merindukanku? Apakah kamu sekarang membenciku?”
Setiap kata-katanya, seperti jarum yang menusuk hatiku.
Sebuah kata ”Benar” menekan di tenggorokan, bagaimanapun aku tidak bisa mengatakannya keluar.
“Ini tidak penting, lepaskanlah aku.”
Tanganku tergantung di kedua pinggang, tenggorokanku tercekat,“Selama empat tahun menikah, aku selalu menunggu kamu mencintaiku, bahkan menunggumu untuk melihatku, sudah cukup aku untuk menunggu. Aku tidak ingin terus menunggumu lagi, aku ingin hidup untuk diriku sendiri.”
“Kalau begitu aku yang akan menunggumu, ya?” dengan mata yang penuh keyakinan dan dengan tidak ragu-ragu ia mengatakannya.
“Tunggu? Kamu bisa tunggu berapa lama? Cheng Jinshi, kamu tidak mencintaiku, kamu hanya telah terbiasa menjadikan aku milikmu!”
Sudah beberapa kali kukatakan dan sia-sia, saat itu aku juga tidak punya keberanian untuk menatapnya, lalu aku berbalik dan melangkah menuju ke pintu, kemudian pergi.
Setelah berpisah, emosiku langsung runtuh dan pandanganku menjadi kabur.
Aku akui aku memang tidak berguna, setiap kali menolaknya, hatiku selalu sakit.
Pada hari Sabtu ini, setelah aku selesai sarapan, dan bersiap-siap memanggil taksi untuk memindahkan barang, tiba-tiba suara bel pintu berbunyi.
“Pagi, Pemilik rumah datang untuk membantumu memindahkan barang.” Zhou Ziyun mengenakan pakaian olahraga, berdiri di depan rumahku, matanya menatapku dan tersenyum.
Aku mengigit bibirku, “Kalau begitu terima kasih pemilik rumah.”
Dia sengaja mengendarai mobil SUV hari ini, barang aku tidak banyak, sangat cukup untuk dimasukkan ke bagasi belakang mobilnya.
Setelah sampai di “Kota Baru Shui An (Nama apartemen)”, ketika dia membuka pintu rumah, aku merasa ada sesuatu yang berbeda.
Aku berjalan masuk, dengan membawa kotak yang di tanganku taruh di lantai, aku melihat sekeliling, aku terkejut dan berkata: “Kamu mengganti seluruh tirai dan sofa?”
Bukan hanya itu, tetapi juga banyak barang baru.
Seperti vas bunga, tanaman hijau.
Dia berjalan dari pintu dan membawa masuk kotak, berkeringatan di dahinya, dan tertawa, “Bagaimana, suka? Diubah sesuai dengan letak rumah kamu yang sekarang, dengan begini kamu akan tinggal dengan nyaman.”
“Sangat suka.”
Hatiku merasa sangat nyaman.
Dia selalu berusaha keras, menjaga suasana hatiku.
Setelah dia membantuku memindahkan kotak-kotak itu masuk, aku bersiap untuk mengambil kain untuk membersihkan debu, dan menyadari bahwa setiap peralatan rumah disini tidak ada debu sedikit pun.
Dia mengambil laci, meja dan gunting, lalu membantuku membongkar kotak itu, dan berkata, “Kemarin telah memanggil orang untuk membersihkan rumah, kamu bisa masuk untuk tinggal disini dengan nyaman.”
“Mungkin di dunia ini tidak akan menemukan pemilik rumah yang sebaik ini.”
Aku tidak bisa menahan tawa dan menggodanya.
Dia dengan malu-malu, dan menatapnya, “itu karena penyewa rumah ini adalah kamu, kalau orang lain, aku malas untuk memikirkannya.”
Tatapannya membuatku tidak nyaman, lalu aku pun mengangkat sebuah kotak yang berisi baju, dan membawanya masuk ke kamar.
Setelah merapikannya, aku mengangkat pergelangan tangan melihat jam, ternyata waktu telah menujukkan jam dua siang.
Mungkin karena tadi terlalu sibuk, tidak merasa lapar. Aku berjalan keluar kamar, bertanya, “Direktur Zhou, aku ingin mengajak kamu makan siang. Apakah kamu bisa makan makanan pedas, di dekat sini ada sebuah restoran khas Sichuan, rasanya sangat otentik.”
Dia mengangguk dengan senang, “Boleh. Tetapi, apakah kamu benar-benar bisa makan makanan pedas? Aku merasa makanan yang kamu buat, rasanya selalu lebih tawar.”
Aku canggung, dan berpikir, mengatakan yang sebenarnya, “Selera Cheng Jinshi sangat tawar, aku terbiasa memasak makanan begitu.”
Kalau dia tidak bertanya begitu, aku pun juga tidak sadar bahwa dengan perlahan-lahan Cheng Jinshi telah mengubah kebiasaan makananku.
Dulu, aku tidak bisa makan jika tidak pedas.
Zhou Ziyun tidak menyangka bahka aku akan begitu tenang, senyumnya tidak pudar.
Berjalan sampai ke lift, dia terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu dan melihatku, lalu berpura-pura marah, “Bukankah kamu pernah mengatakan, tidak akan memanggilku Direktur Zhou lagi? Kamu sudah tidak bekerja denganku, dan aku juga bukan atasanmu lagi.”
Aku sambil menggelengkan kepala, dan mengatakan: “Baiklah, pemilik rumah.”
Dia terkejut dan menatapku dengan tidak berdaya, “Baiklah, jika tahu dari awal aku tidak menyewakan rumah untukmu, dengan begitu, mungkin kamu akan memanggilku dangan sebutan Ziyun.”
Aku membawanya ke restoran Sichuan yang sangat aku suka, dan baru tahu, dia tidak saja hanya bisa makan pedas tetapi juga sangat suka.
Tetapi tidak tahu aku kenapa, jelas-jelas aku sangat menyukai makanan ini, tetapi tidak bisa memakannya.
Setelah makan malam, dia membawaku pulang ke rumah.
Mobilnya berhenti di bawah apartemen, dia mengambil kunci rumah, dan kartu pintu luar, meletakkkannya semua di telapak tanganku, “Di masa depan, ini adalah rumahmu, kamu bisa tinggal disini dengan bebas.”
Aku tersenyum, “Baik, terima kasih aku telah merepotkanmu hari ini, untuk membantuku memindahkan barang.”
Jika tidak ada dia yang menolongku, aku sendiri tidak akan kuat memindahkannya sendiri.
Awalnya aku berpikir, berpindah dari tempat Cheng Jinshi, aku akan benar-benar meninggalkan dunia nya.
Tiba-tiba saat aku masuk ke pintu rumah, ada lonjakan di perutku, aku berlari ke kamar mandi, lalu memuntahkannya.
Aku belum selesai memuntahkannya, lalut tiba-tiba teringat pada pengalaman hamil sebelumnya, membuat aku takut sampai kakiku menjadi lemas dan tidak memiliki tenaga untuk berdiri.
Aku pergi ke bawah apotek untuk membeli test pack, dan bergegas pulang ke rumah.
Dua garis!
Seketika seperti ada bom yang telah mengebom kepalaku, pikiranku kosong.
Aku duduk di tempat duduk toilet, dan ditelingaku terdengar suara-suara bisikan.
Sama seperti yang lalu.
Di atas pulau itu, aku dan Cheng Jinshi pada hari itu kehilangan akal sehat, dan terakhir kali juga tidak memakai kondom.
Di tambah lagi beberapa hari terakhir ini, aku benar-benar lupa untuk makan pil anti-kehamilan.
Sekarang, aku hamil.
Hatiku kebingungan, namun tiba-tiba aku pun merasa senang.
Mungkin, Tuhan yang kasihani aku sebelumnya kehilangan anak, sengaja menebusnya kepadaku.
Kali ini, aku akan melindunginya.
——
Dalam sekejap mata, setelah sampai aku pergi bekerja di kantor Fu Songhe.
Orang kantor yang bekerja tidak banyak, tetapi setiap desain yang dikeluarkan setiap desainer sangat bagus dan kompetitif.
Wanita di resepsionis telah mengatur posisi kerjaku, “Direktur Fu berpesan, kamu tidak perlu ikut serta dalam projek ini, setiap minggu setidaknya mengirimkan dua desain asli ke email dia saja sudah cukup.”
Aku belum sempat bertanya apa-apa, dia sudah pergi.
Setengah bulan kemudian, aku bahkan belum pernah melihat Fu Songhe, tetapi aku pun setiap minggu selalu mengirimkan desain ke emailnya sesuai dengan perintahnya.
Hari-hari berjalan seperti biasa tidak ada kejadian baru di Departemen desain, semua orang sangat sibuk, siapapun tidak ada waktu untuk berbicara.
Pekerjaanku, adalah pekerjaan yang paling santai dari seluruh orang kantor.
Namun, aku sadar dan tahu dengan jelas bahwa ini bukan awal yang baik.
Novel Terkait
Baby, You are so cute
Callie WangHis Second Chance
Derick HoLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieWaiting For Love
SnowLove In Sunset
ElinaAsisten Bos Cantik
Boris DreyCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu