Cintaku Pada Presdir - Bab 239 Memiliki Hubungan
Aku seperti tersambar petir.
Lin Zhi menunjukku?
Aku tidak mengerti mengapa dia tiba-tiba menunjukku, “Mungkin dia salah lihat orang, aku benar-benar tidak pergi ke rumah Keluarga Lin malam kejadian itu.”
“Dia yakin itu kamu, kamu ikut bersama dengan kami dulu, kalau ada yang mau disampaikan, sampaikan saja di kantor polisi.”
Sikap polisi sangat tegas, aku tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa berbicara kepada Bibi Wu, lalu pergi bersama dengan polisi.
Aku pikir, Lin Zhi seharusnya salah melihat orang.
Terlebih, petugas kebersihan sebelumnya juga salah menunjuk orang.
Namun, ketika tiba di kantor polisi, melihat tatapan aneh Lin Zhi, aku menyadari pikiranku salah!
Aku berdiri di depan Lin Zhi, polisi menunjuk ke arahku dan bertanya padanya, “Kamu yakin orang yang kamu lihat itu adalah dia?”
“Tentu saja dia, dia menantuku, bagaimana mungkin aku salah mengenalinya.”
Setelah Lin Zhi selesai berbicara, dia kembali menuduh, “Pemukulanku sebelumnya, juga atas perintahnya.”
Semua kesalahan, dilimpahkan ke diriku.
Aku mengepalkan tanganku, menjawab dengan suara lantam, “Malam itu aku bersama dengan anakmu, Cheng Jinshi, sama sekali tidak meninggalkan rumah!”
Lin Zhi mundur selangkah dengan takut, seolah terkejut karenaku.
Karena sikapku, ditambah dengan kemampuan akting Lin Zhi yang luar biasa, polisi secara alami bersimpati padanya dan berteriak, “Ning Xi, kamu sengaja mengintimidasi korban?”
Aku menggertakkan gigi dengan marah.
Saat ini, kedua tangan Lin Zhi saling berpegangan dengan gelisah, lalu berkata, “Aku hanya mengatakan kamu yang memerintahkan, tidak mengatakan kamu yang memukulku.”
Dia mengatakan dengan pelan, tetapi sangat beralasan.
Ini sangat berbeda dengan penderita penyakit Alzheimer.
Aku mengerti.
Akhirnya aku mengerti.
Dia tidak mengidap penyakit Alzheimer. Tetapi sedang berpura-pura!
Aku merasa diriku jatuh ke dalam kebohongan besar.
Mungkin, karena Lin Zhi terluka, jadi semuanya dilimpahkan ke diriku.
Menggunakan segala cara membunuhku.
Siapa dalang dibalik ini?
Lin Zhi sendiri, Qin Yuming, atau …… Li Jianchuan?
Aku menyadari, otakku tidak sanggup memikirkannya.
Aku menarik nafas dalam-dalam, menenangkan diri, “Lalu, bagaimana kamu tahu aku yang memerintahkannya?”
“Orang yang memukulku yang mengatakannya.”Ucapnya tanpa rasa bersalah.
Orang bodoh mana yang memukul orang, dan akan langsung mengatakan nama dalang dibaliknya.
Aku tersenyum marah, memanggil namanya, dan bertanya, “Lin Zhi,kamu pikir kalau aku yang ingin melakukan itu padamu akan mengirim orang bodoh?! Bagaimana kalau kamu mengingat kembali kejadian itu bersama dengan kami, dia memakai apa memukulmu, dan dalam keadaan seperti apa mengatakan aku yang memerintahkannya.”
Pertanyaanku yang metodis, menyebabkan jejak kepanikan di mata Lin Zhi, membuat orang tidak sabar untuk menangkapnya.
Dia menyipitkan matanya seolah mengingat, “Saat itu, aku keluar dari rumah, menyetir mobil, tiba-tiba……”
Dia berkata, sambil membelalak matanya dengan ngeri, lalu kedua tangannya mengayun dengan kacau, “Ah! Jangan pukul aku …… Jangan ……”
Pura-pura bodoh.
Tiba-tiba ada seorang polisi yang menenangkan suasana hatinya, dan polisi lain berkata dengan dingin kepadaku: “Ning Xi,karena tuduhan dari korban, sekarang kami menahanmu secara hukum, harap bekerja sama dengan kami.”
“Atas dasar apa menahanku? Tadi dia tidak menjawab pertanyaanku.”Aku keberatan, tidak menerima air kotor ditumpahkan ke diriku.
Suara polisi tidak bersahabat, “Interogasi dan penanganan kasus adalah pekerjaan kami, semua bukti kasus pembakaran ditujukan kepada Anda, ditambah kesaksian korban, Anda tetap harus bekerja sama dengan penyelidikan kami.”
Ujung jariku gemetar, dan aku bertanya, “Bagaimana kalau tidak?”
“Aku sedang tidak berdiskusi denganmu.”Selesai polisi berbicara, ia mengeluarkan borgol.
Ketakutan yang tidak terlukiskan muncul di hatiku.
Aku tahu, kalau ditahan kali ini, pasti sangat sulit untuk keluar lagi.
Ada seseorang yang sengaja membunuhku.
Ketika borgol dingin menyentuh kulit di pergelangan tanganku lagi, seorang pria masuk, mengambil pergelangan tanganku, lalu menarikku ke belakangnya, “Kalian tidak boleh menahannya,”
Polisi mengerutkan kening, “Siapa kamu?”
“Aku temannya, pengacara segera datang.”Tangan Zhou Ziyun sedikit panas, tetapi menenangkan ketakutan di hatiku.
Aku tidak tahu mengapa dia datang begitu tepat.
Tidak lama, Li Sheng bergegas menghampiri, setelah mengetahui perkembangan kasus, dia berkata dengan dingin: “Setahuku, Lin Zhi menderita penyakit Alzheimer. Kesaksiannya tidak berguna, bukan?”
Tidak sia-sia dia menjadi pengacara profesional, dalam sekejap langsung menangkap poin penting.
“Pasien punya surat keterangan yang dikeluarkan rumah sakit dia sudah membaik, dan ingatannya sudah pulih.”Polisi juga menangani kasus tersebut sesuai undang-undang.
Li Sheng berkata dengan yakin: “Namun, penyakit Alzheimer tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Siapa yang bisa menjamin, ketika dia menuduh Ning Xi, kondisi mentalnya dalam keadaan baik atau buruk?”
Polisi diinterogasi.
“Jadi, sebagai pengacaranya, aku tidak bisa membiarkan kalian menahannya.”Li Sheng berkata dengan santai: “Sekarang, aku harus membawanya pergi.”
“Dia tidak boleh pergi!”
Lin Zhi tiba-tiba bergegas maju, berkata dengan suara tajam.
Karena kehadiran Zhou Ziyun dan Li Sheng memberiku kepercayaan diri, aku memandang Lin Zhi, “Atas dasar apa, bagaimana kalau, kamu meminta rumah sakit untuk mengeluarkan salinannya. Kamu sama sekali tidak memiliki bukti menderita penyakit Alzheimer, kan? Mungkin surat pernyataanmu lebih berguna.”
Ekspresinya berubah, dia meraih lenganku dan terus mengulang, “Kamu tidak boleh pergi, tidak boleh pergi!”
Zhou Ziyun tersenyum, meraih tangannya dengan paksa, mendorongnya menjauh, dan berkata kepada polisi: “Kalian lihat, kondisi mentalnya memang ada masalah. Apa yang baru saja dikatakan, tidak ada setengah pun yang bisa dipercaya.”
Ucap Zhou Ziyun, membawaku keluar.
Lin Zhi kembali menghampiri, tetapi dihentikan oleh Zhou Ziyun dengan sigap . Zhou Ziyun memperingatkan: “Kalau kamu hebat, pergi tuntut sana, jangan pura-pura gila di sini, dan tunda waktu semua orang.”
Emosinya selalu baik, dan jarang tidak sabar.
Aku keluar dari kantor polisi bersama Zhou Ziyun dan Li Sheng, begitu Li Sheng keluar, ia langsung segera kembali ke 格林集团 untuk bekerja.
Aku berjalan ke mobilnya dan berkata: “Pengacara Li, hari ini merepotkanmu lagi.”
“Sudah seharusnya.”
Dia melambaikan tangannya dengan acuh tidak acuh, “Kalau tidak ada hal lain, aku kembali ke perusahaan dulu.”
Setelah dia pergi, Zhou Ziyun membuka pintu mobil dan menatapku, lalu nadanya kembali ke lembut, “Aku akan mengantarmu kembali ke rumah Xue Ke.”
“Terima kasih.”
Aku menganggukkan kepala, naik ke mobil, lalu bertanya: “Apakah Xue Ke yang memberitahumu aku dibawa polisi?”
Ekspresinya sedikit menyalahkan diri: “Ehn, hampir saja terlambat, apakah kamu baik-baik saja?”
“Baik-baik saja, ini bukan pertama kalinya aku datang ke kantor polisi.”Ucapku tersenyum.
Tatapannya sedikit kasihan, “Tetapi, ketika aku datang, jelas-jelas kamu ketakutan.”
Aku tidak tahu dia mengamati hal detail seperti itu, aku hanya bisa tersenyum, “Tidak peduli siapapun yang melihat polisi memegang borgol, pasti akan ketakutan.”
Begitu kata-kata ini diucapkan, sebuah mobil berhenti di depan kantor polisi dan Qin Yuming turun dari mobil.
Setelah itu, Lin Zhi masuk ke dalam mobil.
Aku menatap tajam ke arah mereka, kedua orang ini benar-benar memiliki hubungan yang dekat.
“Sedang lihat apa?”Zhou Ziyun menarik kembali pikiranku.
Aku menarik kembali tatapanku, “Tidak ada.”
Zhou Ziyun tersenyum tidak berdaya, menyalakan mobil, dan pergi dari kantor polisi.
Sepanjang perjalanan, aku merasa dia ingin mengatakan sesuatu kepadaku, tetap tidak berani mengatakannya.
Aku menunggu beberapa saat, dan bertanya: “Bukankah ada yang ingin kamu katakan padaku?”
Tangannya yang memegang setir mengencang tiba-tiba, lalu menggelengkan kepala, dan mengangguk lagi, “Ku-kudengar kamu cerai?”
“Iya.”
Aku menjawabnya dengan santai, “Pernikahan itu sulit. Aku masih suka hidup sendiri dan melakukan apapun yang aku inginkan.”
Novel Terkait
Aku bukan menantu sampah
Stiw boyMenunggumu Kembali
NovanAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaLoving The Pain
AmardaThe Sixth Sense
AlexanderTakdir Raja Perang
Brama aditioMata Superman
BrickCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu