Cintaku Pada Presdir - Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
Dia melihat lagi sebentar sebelum meletakkan gambar desain di atas meja, lalu mengerutkan kening dan berkata: "Sejujurnya, hanya dari gambar desain saja, aku tidak begitu memahami konsep desainmu. Aku juga tidak dapat menemukan titik yang membuat orang terkagum."
Klein berbisnis dalam bidang perhiasan. Shen Yanting memiliki wawasan unik tentang perhiasan.Tidak diragukan lagi kemampuannya dalam menilai perhiasan.
Mendengar apa yang dia katakan, hatiku agak tersentak. Aku tidak tahu harus berbuat apa, "Itu… ..."
"Mungkin aku yang tidak memahami konsep desainmu." Dia menyela, lalu melanjutkan: "Begitu saja, aku akan mengadakan pertemuan dengan seluruh desainer di bawah naungan perusahaan kami untuk membahas desainmu, biarkan semua orang mengevaluasi desainmu. Apakah kamu setuju?"
"Oke, aku setuju."
Ini adalah metode terbaik untuk saat ini.
Dia langsung menghubungi nomor telepon internal dan meminta sekretaris memberi tahu desainer lain untuk segera berkumpul di ruang rapat dan rapat akan diadakan dalam lima menit.
“Ayo pergi bareng.” Katanya padaku.
"Oke."
Mendengarkan penilaian orang lain atas karya sendiri membutuhkan ketahanan psikologis dan mental yang cukup.
Namun, aku tetap ingin mengetahui secara langsung apa pendapat desainer lain tentang desainku.
Terlebih lagi, sebagai seorang desainer harus siap menghadapi kritikan.
Tidak ada seorang pun desainer yang dapat menjamin bahwa semua desainnya dapat meledakkan pasar.
Aku dan dia masuk ke ruang. Karena ini adalah rapat dadakan, sehingga belum semua desainer hadir.
Kami menunggu sebentar. Tidak lama kemudian, para desainer cabang domestik Klein ternama telah mengambil posisi masing-masing.
"Alasan utama aku meminta kalian semua untuk datang ke pertemuan ini adalah karena seorang temanku memberiku tiga gambar desain. Aku ingin kalian semua menilainya." Kata Shen Yanting. Pada saat yang sama, sekretaris menyerahkan salinan gambar desain satu per satu kepada setiap desainer.
Aku cukup bersyukur karena dia tidak mengatakan bahwa itu adalah desainku.
Jika semua komentar yang diterima merupakan komentar buruk, maka perbuatannya ini termasuk menyelamatkan mukaku.
“Berdasarkan pengalaman kalian sendiri, nilai poin unik dari ketiga model ini, serta kemungkinan dampaknya setelah dipasarkan.” Tutur Shen Yanting dengan tidak tergesa-gesa.
Ketika para desainer mendengar perkataannya ini, mereka semua menjadi diam, mempelajari desainku dengan cermat.
Tidak perlu menunggu kesimpulan mereka, aku sudah bisa menebak hasilnya dari raut muka mereka.
Beberapa desainer mengerutkan kening.
Beberapa desainer terlihat meremehkan.
Beberapa desainer mencibir.
……
Singkatnya, aku rasa aku tidak akan mendapatkan komentar positif.
"Ini adalah sesuatu yang dihasilkan oleh desainer baru yang belum pernah mengerti desain, bukan"
"Benar, Direktur Shen. Jika perhiasan ini dipasarkan, diperkirakan tidak hanya akan membawa kerugian, tetapi juga akan menurunkan kelas Klein… ..."
"Benar sekali. Aku juga merasa tidak ada poin unik dalam desain ini. Aku bahkan tidak tahu apa yang ingin disampaikan desainer melalui perhiasan ini."
……
Semua orang benar-benar menyangkal desainku. Tidak hanya menyangkalnya, tapi juga menguras semua keburukannya.
Aku telah siap secara mental, tetapi ketika aku menyadari bahwa tidak ada seorang pun desainer di ruang rapat yang mengakui karyaku, aku tetap merasa frustrasi.
"Direktur Shen, aku sudah bertahun-tahun tidak melihat desain yang tidak bisa dijelaskan seperti ini. Siapa temanmu yang merancang ini?" Seorang desainer terkenal di industri bertanya dengan lantang.
Kekesalan di hatiku menjadi semakin kental.
Shen Yanting menatapnya dan tersenyum, "Sudah, tidak masalah jika kamu tidak mengerti. Mungkin saja ketiga produk ini bisa menjadi populer."
Semua desainer yang hadir tertegun sejenak, menganggap bahwa dia sedang bercanda.
Setelah pertemuan dibubarkan, dia membawaku kembali ke kantornya.
Aku berusaha menstabilkan mentalitasku, "Bagaimana kalau aku mendesain ulang saja."
Meskipun aku agak kecewa, tapi ada begitu banyak desainer yang menyangkalnya. Aku tidak ingin membiarkan Shen Yanting mengambil risiko ini.
Diperlukan banyak tenaga dan sumber daya keuangan untuk memproduksi, mempublikasikan, dan memasarkan perhiasan.
Shen Yanting melepas jas, meletakkannya di sandaran sofa, "Kamu mau menyerah begitu saja?"
Aku pura-pura tidak acuh dengan mengangkat bahu, "Bukan menyerah, aku hanya ingin membuat desain yang lebih bagus untukmu."
Dia merenung sejenak, lalu tiba-tiba berkata, "Tidak perlu menyerah."
“Apa?” Aku tidak mengerti apa yang dia maksud.
Dia terkekeh, "Sayang sekali untuk menyerah begitu saja. Kita bisa memproduksinya dalam jumlah kecil terlebih dulu. Aku percaya pada desainmu."
Aku agak tercengang, aku tidak menyangka dia akan berkata demikian.
Di bawah penyangkalan dari banyak desainer, dia malah bersikeras untuk memproduksinya. Ini akan membawa dirinya ke hadapan risiko yang besar.
“Xiao Xi, aku benar-benar percaya padamu. Ayo coba dan lihat, oke?” Ucapnya lembut.
Mendengar dia berkata percaya padaku, kepercayaan diriku sedikit memulih. Aku tersenyum, "Kalau begitu, dua perusahaan kita berinvestasi bersama dan mencoba bersama. Aku tidak boleh membiarkanmu menanggung risiko dan kerugian sendirian."
Sejujurnya, jika ada kemungkinan kecil, aku sama sekali tidak mau menyerah pada desainku.
"Tidak perlu… ..."
"Ini perlu, Shen Yanting. Jika kamu mengambil risiko sendirian, aku mungkin tidak bisa tidur nyenyak di malam hari."
Aku menatapnya, tampak bercanda, tapi nadaku tegas.
Melihat ketangguhanku, dia pun berkompromi.
Setelah masalah diselesaikan, aku tidak ingin mengganggu pekerjaannya lagi. Jadi, aku pun meninggalkan Klein.
Aku pergi ke toko perhiasan dan meminta mereka untuk membantu memasang liontin di tali hitam yang pudar karena dirapuhkan oleh waktu, menggantinya dengan yang lain.
Kembali ke mobil, aku menggosok liontin tersebut. Akhirnya, aku memakainya di leher.
Dulu aku selalu ingin menyimpannya dengan baik karena ini adalah satu-satunya peninggalan ibuku.
Tetapi setelah mengalami apa yang terjadi kemarin, aku selalu merasa seolah ada hubungan antara liontin ini denganku.
Apalagi saat memakainya, aku merasa ibuku seolah tidak pernah pergi.
Aku mengemudi untuk kembali ke perusahaan. Chen Xuan membawa dokumen dan laporan kinerja yang harus diperiksa olehku.
Ketika aku fokus memeriksa, telepon internal berdering.
"Direktur Ning, seorang wanita mencarimu. Dia mengatakan… ... dia adalah ibu mertuamu, dia menemuimu karena ada masalah mendesak." Resepsionis berkata dengan hati-hati.
Aku mencibir. Aku tahu bahwa Lin Zhi merupakan karakter yang tidak menyerah sampai dia mencapai tujuannya. Jadi, aku pun menjawab, "Baiklah, kamu bisa membawanya masuk."
Ibu mertua?
Kapan Lin Zhi memandang keberadaan menantu perempuan ini?
Lin Zhi masuk dengan mengenakan rompi bulu, riasannya bagus, ekspresi sosok wanita bangsawan, "Ada yang ingin kubicarakan denganmu."
"Ada apa?"
Tanpa urusan, dia tidak akan mendatangiku.
Dia duduk di sofa, langsung terjun ke inti, "Hak asuh kedua anak harus diserahkan kepada Keluarga Cheng, kami boleh memberimu kompensasi 100 miliar."
"100 miliar? Bagaimana kalau aku yang memberi kalian 100 miliar. Mulai sekarang, kedua anak itu tidak ada hubungannya dengan Keluarga Cheng." Kataku bermaksud menyindir.
Ekspresinya yang utuh sedikit terpecah, "Ning Xi! Jangan dibaikin tidak mau dan malah minta dihajar. Mereka adalah anak dari Keluarga Cheng! Kualifikasi apa yang kamu miliki untuk mengambil hak asuh mereka?!"
“Aku yang melahirkan mereka, kenapa aku didiskualifikasi? Ingat, anakku bukan barang milik Keluarga Cheng!” Aku memelototinya, “Jangan selalu berpikir bahwa memiliki uang itu sangat hebat. Kalau kamu mau cucu, suruh Qin Yuming melahirkan!"
Novel Terkait
Hanya Kamu Hidupku
RenataThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensMr Huo’s Sweetpie
EllyaAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaSomeday Unexpected Love
AlexanderMenaklukkan Suami CEO
Red MapleCinta Di Balik Awan
KellyCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu