Cintaku Pada Presdir - Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
Aku pun terkejut karena dibentak begitu, di hatiku juga merasa sangat tidak nyaman.
Dia mencibir dan menghentikan sebuah taksi.
"Zhou Ziyun, tunggu aku!" aku segera berlari menyusul setelah itu meraih pintu taxi.
Dia sedang kacau sekarang, Aku takut dia akan melakukan sesuatu yang bodoh kalau sendirian.
Dia mengulurkan tangan dan menarikku pergi, Dia mendorong aku mundur dan berkata kepada sopir taksi, "jalan."
Ketika aku berhasil berdiri dengan stabil, hanya ada asap knalpot yang tersisa.
Aku menjambak rambutku sendiri, lalu menghentikan taksi dan masuk ke belakang, "Tuan, tolong ikuti mobil di depan itu."
Pengemudi melihat aku melalui kaca spion dan berkata dengan semangat, "Oke!"
Aku mengeluarkan ponsel untuk menelepon Zhou Ziyun, dan ketika tersambung, langsung terputus, telepon lagi, terdengar pesan suara bahwa ponsel telah dimatikan.
Aku mengikutinya selama lebih dari sepuluh menit, Taxi yang diduduki Zhou Ziyun kelihatannya tidak ada tanda-tanda mau berhenti, Aku terus menatap taxinya karena takut kehilangannya.
Bagaimanapun, Zhou Ziyun melakukan hal-hal ini karena dia marah kepada aku, dan sekarang dia bahkan dihina oleh keluarganya sendiri.
Jika sesuatu terjadi padanya, aku bahkan akan lebih menyesal.
"Pikirkan mimpi nun jauh disana, tetapi sekali tersentuh langsung hancur berantakan..."
Ponsel di dalam tas tiba-tiba bordering, aku bisa tahu itu pasti Xueke, jadi aku cepat menjawab telepon itu.
"Aku benar-benar kesal, apa yang terjadi pada Zhou Ziyun sudah sangat buruk, Bibiku malah memprovokasi lagi, aku memohon pengampunan pada paman, tapi paman sama sekali tidak bergeming."
Begitu telepon terhubung, Xueke membuka suara seperti serangkaian tembakan meriam. "Aku benar-benar merasa bahwa keluarga Zhou tidak memiliki rasa kekeluargaan, yang mereka inginkan hanya yang bisa memberi mereka lebih banyak manfaat untuk diri mereka sendiri saja, Bagaimana dengan kamu disana? Apakah polisi sudah melepaskannya keluar?"
"Ya, tapi ada yang salah." Aku saat ini sedang sakit kepala.
"Apa masalahnya?"
"Suasana hati saudaramu sedang tidak stabil, Dia menghentikan sebuah taksi dan pergi meninggalkan aku, Aku khawatir terjadi sesuatu padanya, jadi aku juga meminta taksi lain untuk mengikutinya." Aku menceritakan kejadian tadi dengan singkat.
Xueke menghela nafas, "Pastilah tidak stabil, Masuk kantor polisi saja sudah cukup menyedihkan, malah ditambah ayahnya tidak mau tahu apa yang terjadi langsung memarahinya."
"Um."
Aku sekarang juga merasa sangat tertekan dan simpati pada Zhou Ziyun,
Pada titik ini, aku sebenarnya sama dengan dia.
Dan masih harus menghadapi ayah seperti itu.
"Kalau begitu ikuti dia dan telepon aku begitu dia sudah berhenti, Aku akan segera kesana, Kamu tidak bisa menghalanginya kalau dia ingin membuat onar lagi." Kata Xueke.
"Nona, mereka sepertinya menemukan kita sedang mengikuti, sengaja menghindari kita." Kata pengemudi taksi itu tiba-tiba.
Aku langsung panik, aku mendongak, taxi Zhou Ziyun kenapa hilang?
Mau tak mau aku mengerutkan kening dan berkata pada Xueke di ujung telepon, "kamu mungkin harus datang ke sini sekarang, Aku kehilangan jejaknya."
"Apa ?! Kirimkan aku lokasinya, Aku akan segera kesana."
Tutup telepon, aku langsung buka wechat, kirim lokasi ke Xueke, lalu bayar dan turun, berdiri di pinggir jalan dan tunggu dia.
Meskipun Xueke jarang menyebut Zhou Ziyun sebagai "kakak laki-laki" pada waktu-waktu biasa, dia diperkirakan satu-satunya di keluarga Zhou yang benar-benar peduli dengan Zhou Ziyun.
Dalam waktu singkat Xueke sudah tiba, aku masuk ke mobilnya dan mencari Zhou Ziyun bersamanya.
Kami pergi ke rumah Zhou Ziyun terlebih dahulu, Begitu kami membunyikan bel pintu, pintu terbuka.
"Xueke, mengapa kamu kemari?"
Pelayan keluarga Zhou yang membuka pintu.
Xueke malah bertanya, "Dimana Zhou Ziyun? Apakah dia ada pulang kemari? Mengapa kamu malah di sini?"
Pelayan yang membuka pintu itu menjawab, "Pengurus pembantu rumah tangga keluarga Zhou mengatakan bahwa suite ini tidak akan ditempati lagi di masa depan, menyuruh aku datang membersihkannya dan menutupi semua perabot dengan kain anti debu."
Xueke dan aku sama-sama kaget, Tampaknya ayah Zhou benar-benar ingin membuang Zhou Ziyun jauh-jauh.
Kami harus pergi dan mencari di tempat lain.
Kami mencari semua restoran, kafe, dan taman yang mungkin dikunjungi Zhou Ziyun di dekat perusahaan keluarga Zhou.
Sambil mencari, Xueke menelepon teman-teman Zhou Ziyun yang dikenalnya dan bertanya apakah Zhou Ziyun ada menghubungi mereka.
Bagaimanapun, semua kartu kredit Zhou Ziyun telah diambil ayahnya, Sekarang yang paling mungkin adalah menghubungi temannya.
Hanya, kami sudah bertanya seharian, tidak ada yang bisa menghubungi Zi Yun.
"Apa yang harus mereka lakukan sekarang? Tidak bisa menemukan Zhou Ziyun."
Ketika kami melangkah keluar dari kafe terakhir tempat Zhou Ziyun mungkin datang, Xueke bertanya tanpa daya.
Hatiku semakin panik, "ke mana lagi dia bisa pergi?"
"Sudahlah, dia pasti bersembunyi dari kita, Kita tidak dapat menemukannya. Jangan khawatir, dia sadar dan sudah dewasa, Dia tidak akan berbuat bodoh lagi," Xueke mencoba menenangkan suasana.
Ketika kami naik mobil bersama, aku menundukkan kepalaku dan berpikir keras apakah masih ada tempat lain yang belum mereka kunjungi.
Ketika aku mendongak, mobil sudah berhenti di pintu komplek rumah aku.
Aku memandang Xueke dengan tatapan tak percaya, Dia membuka sabuk pengaman aku terbuka dan berkata, "Kamu sekarang adalah seorang wanita yang sedang hamil, Jangan ikutan terlalu khawatir tentang hal ini, pulanglah untuk beristirahat dulu, Jangan khawatir, Zhou Ziyun akan baik-baik saja. Aku akan segera memberi tahu kamu begitu aku mendapatkan berita tentang dia. "
"Aku ikut bersamamu..."
Aku sebenarnya ingin menolak untuk pulang, tetapi setelah dipikir-pikir, kalau aku terus bertahan, itu hanya akan merepotkan Xueke.
Jadi aku hanya bisa mengangguk, "Oke, aku akan pulang dulu."
Aku turun dan berjalan masuk ke dalam komplek, Ketika aku hampir tiba di rumah, aku menemukan sebuah mobil yang aku kenal terparkir di lantai bawah, Tampaknya itu adalah mobil keluarga Cheng.
Ketika aku mendekati, mobil itu langsung melaju keluar dengan cepat, masuk ke barisan belakang sebuah mobil dan pergi dengan cepat.
Aku mengerutkan kening, merasa aneh, aku tidak tahu apa yang terjadi, aku hanya mempercepat langkahku dan pulang tanpa pikir lebih banyak lagi.
"Whuaaaa..."
Tangisan seorang bayi masuk ke gendang telingaku.
Jantungku tiba-tiba berdetak kencang, melihat sebuah kereta dorong yang diletakkan di pintu masuk gedung, Seorang bayi kecil dengan ukiran merah muda batu giok berbaring di dalam kereta dorong, menangis dengan sangat menyedihkan.
Aku perhatikan dengan seksama, Bukankah bayi ini yang digendong Cheng Jinshi hari itu!
Ini anak kita!
Aku dengan perasaan bahagia menggendong bayi itu dari kereta bayi,
"sayang, sayang jangan menangis, aku ..."
Ibu...
Kata ini secara tidak jelas terjebak di tenggorokanku, dan aku merasa berhutang kepada anak ini, dan saat itu mataku menjadi kabur.
Yang mengejutkan, anak itu perlahan-lahan berhenti menangis, dengan mata besarnya masih penuh air mata, dan menatap aku dengan mengedipkan mata dan seringai.
Aku sangat terkejut, mungkin ini adalah hubungan darah antara ibu dan anak.
"Sayang, ibu akan membawamu pulang."
Aku mendorong kereta bayi ke lift dengan satu tangan, memeluknya erat-erat dengan tangan lainnya, dan terus melihat sekeliling, seolah aku takut seseorang akan tiba-tiba muncul dan membawanya pergi.
Kembali ke rumah, aku dengan hati-hati meletakkannya di tempat tidur.
Kemudian, aku keluarkan ponsel dan bersiap untuk menggunakan aplikasi layanan antar yang biasa aku pakai, aku beli sekaleng susu bubuk di supermarket, lalu beli beberapa keperluan anak-anak.
Meskipun begitu, aku tidak bisa memikirkan mengapa Cheng Jinshi tiba-tiba mengirim anak ini ke sini, tetapi aku tetap tidak peduli.
Anakku sudah ada di depanku saat ini, aku hanya ingin merawatnya.
Lainnya, aku tidak punya waktu untuk memikirkannya lagi.
Novel Terkait
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeThis Isn't Love
YuyuMr Huo’s Sweetpie
EllyaAwesome Guy
RobinDark Love
Angel VeronicaAfter Met You
AmardaHidden Son-in-Law
Andy LeeCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu