Cintaku Pada Presdir - Bab 101 Identitas Tuan Fu
Kalau menolak lagi, dia hanya akan yakin, aku hanya bisa menyetujui.
Aku menelepon ke perusahaan dan meminta cuti pagi.
Mobil melaju ke arah rumah sakit karena itu adalah jam masuk kerja, ada kemacetan di jalan.
Aku mencoba untuk tenang, tidak dapat memikirkan cara lain, jadi hanya dapat mengirimkan pesan Wechat kepada Zhou Ziyun.
Dia membalasku dengan cepat.
Setelah melihat isinya, aku menghela nafas lega, mengangkat kepala melihat ke arah, “Aku ingin pergi ke Rumah Sakit Renhe.”
Rumah Sakit Renhe adalah rumah sakit swasta tempat ibuku meninggal.
Ini sangat lucu, terakhir kali dia mengantarku ke rumah sakit ini, juga untuk memeriksa kehamilan.
Dia menyalakan lampu sein mobil, membelok di persimpangan depan. Dia berkata: “Bukankah kamu tidak suka pergi ke rumah sakit ini?”
Dia masih ingat.
Aku melihat keluar jendela, “Pada saat itu, ibu baru saja meninggal tidak lama, aku tidak bisa menerimanya. Kemudian, aku berpikir rumah sakit ini, adalah tempat dia tinggal selama empat tahun sebelum meninggal.....”
Aku memang berpikir begitu.
Pada akhirnya, satu-satunya tempat yang bisa aku ingat tentang ibuku hanyalah rumah sakit.
Tiba di rumah sakit, setelah menyelesaikan tes kehamilan, Cheng Jinshi mengambil hasil tes, wajahnya suram, dan dilapisi kedinginan es salju.
Dia menggertakkan giginya, sangat marah dan tak berhenti mengangguk, dan perasaan kehilangan dan frustrasi yang tak terkatakan, “Bagus... Ningxi, kamu sangat baik, semua ini karena aku terlalu menyombongkan diri.”
Aku belum pernah melihatnya seperti ini, tiba-tiba hatiku menjadi lembut, hampir mengatakan kebenaran, tetapi akhirnya tertahan.
Perilaku Su Shanshan yang tidak bermoral, aku sudah merasakannya, hubungan keluarga Cheng dan keluarga Su terlalu dalam, aku tidak berkemampuan untuk ikut campur ke dalam dan aku lebih tidak ingin membawa anakku terlibat ke dalam.
Aku berkata: “Tuan Cheng, sekarang kamu yakin, aku akan pergi dulu.”
“Pergi.”
Suaranya dingin dan kejam, membuatku mencurigai, Cheng Jinshi yang ini dengan yang semalam adalah dua orang berbeda.
Cheng Jinshi di depanku ini tidak pernah mencintaiku.
Mungkin, kebaikannya padaku semalam hanya karena dia menyangka bahwa anak yang ada di perutku adalah miliknya.
Aku berjalan ke belokan, tidak bisa menahan diri untuk memutar kepala dan melihat ke belakang. Tubuhnya yang tinggi dan tegap bersandar pada dinding, bahunya sedikit bergetar, melihat pada hasil pemeriksaan di tangannya, sudut bibirnya menimbulkan lengkungan yang menyesalkan dirinya sendiri.
Hatiku bagai digenggam erat oleh tangan yang tidak terlihat.
Keluar dari rumah sakit, mobil Zhou Ziyun berhenti di depanku.
Aku membuka pintu mobil dan masuk ke dalam, “Mengapa kamu sengaja datang?”
Dia tersenyum, “Sedikit khawatir, apakah semuanya lancar?”
Aku mengangguk.
Aku mengiriminya sebuah pesan teks di pertengahan jalan dan mengatakan padanya bahwa Cheng Jinshi akan membawaku pergi melakukan tes kehamilan.
Dia memberitahuku untuk pergi ke Rumah Sakit Renhe, ada seorang Dokter adalah temannya, dapat membantuku memindahkan hasil tes.
Jadi hasil pemeriksaan yang dilihat Cheng Jinshi adalah yang palsu.
Di atasnya tertulis, aku hanya hamil selama sebulan.
“Bagus kalau begitu.”
Dia berkata sambil menyalakan mobil dan mengantarku ke tempat kerja.
Sepanjang jalan, aku khawatir dia akan menanyakan masalah semalam.
Sepertinya aku belum bisa meyakinkan diriku untuk bersamanya.
Namun, sampai aku turun dari mobil, dia tidak membicarakan tentang topik ini, hanya menanyakan cedera kakiku.
Ketika aku tiba di kantor kerja, aku merasa bahwa suasananya sedikit lebih tenang dari biasanya.
Xiao Yuan yang di meja depan berbisik padaku, “Tuan Fu telah kembali, semua orang takut padanya.”
Tidak heran begitu sunyi.
Namun, ada yang takut secara alami, ada juga orang yang tidak takut mati.
“Pergi keluar!”
Menjelang istirahat makan siang, kantor Fu Songhe tiba-tiba terdengar suara teriakan.
Semua orang terkejut dan mengangkat kepala.
Kemudian, seorang gadis yang mendapat juara dalam pertandingan kemarin, berlari keluar dengan menutup wajahnya dan menangis di mejanya.
Setiap orang membuka lebar matanya dan mata kecil, saling bertatapan tanpa mengeluarkan suara, tidak ada yang berani pergi menghiburnya.
Setelah beberapa menit, Fu Songhe keluar dan wajahnya sangat tenang, seolah-olah yang baru saja melampiaskan emosi bukanlah dia.
Matanya melirik pada gadis itu, dan melintasi suatu kedinginan.
Cheng Jinshi juga sering memandang orang dengan tatapan dingin, tetapi berbeda dengan Fu Songhe.
Kedinginan Fu Songhe adalah perasaan yang membuat punggung orang terasa dingin.
Dia berjalan ke meja gadis itu dan mengetuk mejanya.
Gadis itu mengangkat kepala, wajahnya masih meneteskan air mata, dia melihat Fu Songhe, matanya menimbulkan harapan, “Tuan..... Tuan Fu.”
Fu Songhe berkata seolah-olah tidak terjadi apapun, “Tadi perkataanku belum selesai dibicarakan, masa magangmu berakhir sampai sini, kamu pergi mengambil gajimu, sekarang langsung segera keluar dari kantor kerjaku.”
Gadis itu tidak berani percaya, air mata mengalir deras, tidak lupa mengakui kesalahan, “Maaf, maaf Tuan Fu, itu karena hatiku digoda setan......”
Fu Songhe memandangi penampilannya, dan sudut bibirnya terangkat lengkungan dangkal, “Lain kali sebelum melakukan hal semacam ini, ingatlah untuk menemukan cara membuat bentuk tubuhmu lebih bagus.”
Tidak meninggalkan wajah untuk gadis itu.
Semua orang tiba-tiba tahu apa yang terjadi di dalam kantor tadi.
Pipi gadis itu langsung memerah, mengambil tas dan langsung berlari keluar, bahkan tidak mengingikan gajinya lagi.
Beberapa karyawan lama berwajah penuh pengertian.
Sepertinya ini bukan pertama kalinya terjadi.
Menaiki jabatan kerja dengan kecantikan merupakan rahasia umum di tempat kerja, tetapi ini adalah pertama kalinya aku melihat.
“Kadang-kadang, aku benar-benar mencurigai bahwa Tuan Fu adalah seorang gay, tidak tertarik pada wanita.” Xiao Yuan tak tertahan dan mengatakan ketika dia beristirahat makan siang di lantai bawah perusahaan.
Aku duduk di seberangnya dan tidak bekata.
Dia sepertinya teringat sesuatu, dan berkata, “Kemarin pernah sekali, ada seseorang yang berbentuk tubuh sangat bagus, dimarahi lebih parah daripada gadis tadi.”
Aku makan makanan cepat saji, mengangkat kepala dan bertanya, “Apakah ini sering terjadi di studio kita?”
Dia mencibir, “Lumayan, pokoknya setiap kali mempekerjakan orang baru, selalu ada satu atau dua yang tidak takut mati.”
“Mengapa?”
Aku tak tertahan dan bertanya
Cheng Jinshi juga sangat menarik perhatian wanita, tetapi staf perusahaan sepertinya tidak ada yang berani menggodanya secara terang-terang.
“Kamu menanyakan mengapa? Karena di lingkaran desain mengatakan bahwa Karry Fu tidak hanya tampan, temperamennya juga bagus, dan masih lajang, jadi ada banyak orang yang belum pernah berhubungan dengannya, ingin mencoba. “ Xiao Yuan menggosip denganku.
“Karry Fu??” Aku hampir tersedak dan dengan penuh semangat mengkonfirmasi.
Karry Fu adalah desainer berbakat di lingkaran sosial desainer. Pada usia 20 tahun, ia dikontrak oleh merek perhiasan mewah luar negri, setiap karya yang dirancang mendapatkan omset penjualan yang sangat tinggi.
Sampai tiga tahun yang lalu baru mengakhiri kontrak.
Banyak merek ingin tanda tangan kontrak gaji tinggi dengannya, dan semuanya ditolak olehnya.
Setelah itu, perlahan-lahan dengan sunyi, membuka studio pribadi untuk bekerja sama dengan pihak merek dalam bentuk ini.
Semuanya yang pernah bergaul dalam lingkaran sosial desain, tidak ada yang tidak mengenalnya.
Xiao Yuan menatapku dengan ekspresi terkejut, “Jangan memberitahuku, kamu tidak tahu identitas Tuan Fu?”
“Aku tidak tahu.”
Aku menggelengkan kepalaku dengan bingung.
Aku selalu berpikir guru yang diperkenalkan oleh Profesor Fang seharusnya memiliki keahlian, tetapi aku tidak terduga begitu kuat......
Xiao Yuan tidak mengerti, "Aku tidak tahu bagaimana kamu datang. Semua orang di studio kita ada di sini karena hal ini."
Dengan reputasi Karry Fu di luar, kalau bisa tinggal di studionya selama beberapa tahun, setelah keluar nilai harga diri akan berlipat ganda.
Aku berada dalam berita ini sepanjang sore, suasana hatiku sangat senang dan tidak tenang.
Yang membuat senang adalah, guru sendiri sebenarnya adalah desainer besar di bidang industri ini.
Yang tidak tenang adalah kesalahpahamannya padaku sepertinya sangat dalam.
“Seperti mimpi yang di luar jangkauan, sangat rapuh.....”
Telepon yang terletak di atas meja tiba-tiba berdering.
Aku mengambil dan mengangkat telepon, sambil berjalan ke ruang istirahat, “Guru.”
Itu adalah telepon dari Professor Fang.
Novel Terkait
Habis Cerai Nikah Lagi
GibranMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraPenyucian Pernikahan
Glen ValoraLove In Sunset
ElinaIstri Pengkhianat
SubardiCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu