Excellent Love - Bab 44 Benar, Aku Memang Ingin Menjadi Nyonya Li (1)
Melihat Wesley Xu yang berjalan kemari dengan santai seperti itu, setelah hanya melamun dalam waktu sekejab, Clara Jian langsung kembali sadar, kemudian, melanjutkan pergerakannya untuk membantu Bibi Zhang mengatur penempatan peralatan makan seakan-akan tidak ada masalah apapun.
"Tuan Xu, anda telah datang!" Bibi Zhang langsung tersenyum menyapanya ketika melihat Wesley Xu, terlihat sangat akrab.
"Paman." Elsie Li juga langsung menyapanya dengan senang saat melihat Wesley Xu.
"Eh, ini............"
"Gray."
Ketika Gray Jian melihat Wesley Xu, dan saat hendak mengatakan sesuatu, Clara Jian malah langsung melototinya, berbisik, dibaliknya matanya, samar-samar terdapat aura peringatan di dalamnya.
Gray Jian menyadari ekspresi wajah Clara Jian terlihat aneh, kemudian teringat dengan perkataan Clara Jian saat di rumah sakit sebelumnya, saat bertemu dengan Wesley Xu di hadapan orang lain, dirinya harus pura-pura tidak mengenalnya, makanya, dia langsung menggerutu sambil mengerutkan keningnya, tidak berkata lagi.
Wesley Xu berjalan ke depan, sepasang mata hitam yang gelap bagaikan mata burung elang yang tajam, menatap Clara Jian sejenak, kemudian, baru melihat ke arah Bibi Zhang, Elsie Li, juga Gray, melekukkan bibirnya, tersenyum, "Kelihatannya aku telah datang pada waktu yang tepat."
"Benar, Tuan Xu, anda datang pada waktu yang tepat, kebetulan akan segera mulai makan, aku akan pergi mengambilkan peralatan makan untukmu." Terlihat jelas, Bibi Zhang sangat senang saat melihat Wesley Xu, setelah mengatakannya, dia langsung membalikkan badan mengambilkan peralatan makan untuk Wesley Xu.
"Clara, ini adalah Wesley Xu, kamu pernah bertemu dengannya dua kali." Ned Li datang kemari, dengan cepat berjalan menghampiri Clara Jian, memperkenalkannya kepadanya, kemudian, berkata terhadap Wesley Xu, "Ini adalah temanku, Clara Jian, lalu ini adalah anaknya Clara Jian, Gray Jian."
Setelah mendengar perkenalan dari Ned Li, baru Clara Jian memalingkan kepala melihat Wesley Xu, berkata dengan datar secara sopan: "Tuan Xu, apa kabar!"
"Paman Xu, apa kabar!" Gray Jian duduk di bangku anak-anak, sepasang matanya yang besar memancarkan kilauan cahaya bagaikan batu permata yang indah. Memandang Wesley Xu, memanggilnya dengan nyaring.
Pandangan Wesley Xu yang mendalam dan datar, melintasi Clara Jian, tidak berniat untuk lebih memperhatikannya, berjalan ke hadapan Elsie Li, lalu menganggukkan kepala terhadap Gray Jian, bisa dibilang sebagai sebuah tanggapan terhadap sapaannya, lalu mengangkat tangan mengelus kepala Elsie Li dengan lembut, sudut mulutnya terangkat, senyumannya berubah menjadi lembut, berkata: "Kelihatannya, Elsie Li telah menemukan seorang sahabat karib."
"Hmm, benar! Aku menyukai Guru Jian, juga menyukai Gray." Elsie Li memandang Wesley Xu, menganggukkan kepala dengan sekuat tenaga menjawabnya.
"Tuan, semuanya telah dipersiapkan, sudah boleh mulai makan." Setelah Bibi Zhang sudah menambahkan satu set alat makan, dia berkata sambil tersenyum terhadap Ned Li.
Ned Li menganggukkan kepala. Melihat Clara Jian yang ada di sampingnya, tidak peduli apakah tatapan matanya atau pun suaranya, semuanya sangatlah lembut, berkata: "Jangan menyibukkan diri lagi, duduklah!"
Sambil mengatakannya, dia telah menarik kursi yang ada di samping untuk Clara Jian.
Clara jian tersenyum, mengatakan "Terima kasih" sejenak, lalu duduk ke kursi yang telah ditarik oleh Ned Li.
Di hadapannya, Wesley Xu memandang mereka berdua dengan pandangan tanpa mengandung ekspresi apapun, melekukkan sudut bibir, tersenyum dengan maksud mendalam, tapi tida mengatakan satu patah kata pun.
"Wesley, kamu tidak perlu kulayani lagi bukan?!" Ned Li mengangkat kepalanya, melihat Wesley Xu sedang memandang mereka berdua, spontan mengatakannya sambil tersenyum.
Alis Wesley Xu yang menawan terangkat sedikit, menganggukkan kepala, kemudian berjalan ke sampingnya Clara Jian. lalu menarik kursi yang ada di samping sang wanita, duduk di sana tanpa segan sama sekali.
Sudut pandangan mata Clara Jian menatapnya, "............"
Ned Li melihat Wesley Xu berjalan dan hendak duduk di sampingnya Clara Jian, awalnya dia berniat untuk menghalanginya, karena tempat duduk itu, merupakan tempat yang ingin dia duduki tadi, tapi sebelum dia sempat berkata, Wesley Xu langsung duduk begitu saja.
Karena dia telah duduk, maka lupakan saja.
Jadi, Ned Li terpaksa membuat jarak diantara tempat duduk dua anak itu, dan duduk di sana.
Meja makan berbentuk bundar, di sisinya Clara Jian adalah Wesley Xu dan Gray, Wesley Xu duduk diantara Clara Jian dan Elsie Li, berseberangan dengan Ned Li.
"Mari, Clara, jangan sungkan, makanlah." Setelah duduk, Ned Li melihat Clara Jian, berkata dengan lembut, kemudian, melihat ke arah Bibi Zhang, berpesan, "Bibi Zhang, kamu perhatikan Elsie dan Gray."
"Baik!" Bibi Zhang menanggapinya dengan riang, melihat ke arah Wesley Xu, lalu berkata sambil tersenyum, "Tuan, jarang-jarang di sini bisa seramai ini, perlukah aku pergi mengambilkan sebotol bir kemari?"
Ned Li mendengarnya, melihat ke arah Wesley Xu yang ada di seberang, menanyakannya, "Kita berdua memang sudah lama tidak minum bersama lagi, bagaimana kalau hari ini meminum bir sedikit?"
Wesley Xu mengangkat alisnya yang indah saat menanggapi tawaran dari Ned Li, menganggukkan kepala, menyetujuinya dengan senang hati, "Baik, minum sedikit."
Ned Li tersenyum, berpesan pada Bibi Zhang, "Bibi Zhang, pergi keluarkan Maotai tahun 77."
"Baik, Tuan."Bibi Zhang menanggapinya dengan cepat, dan langsung pergi ke gudang bawah tanah tempat penyimpanan bir mengambil bir.
"Clara, makanlah." Setelah Bibi Zhang pergi mengambil anggur, Ned Li kembali melihat ke arah Clara Jian, berkata terhadapnya dengan lembut.
Clara Jian menatap ke arahnya, tersenyum, "Tuan Li, bagaimana kalau kita ganti tempat duduk, kamu minum bir bersama Tuan Xu, aku yang akan menjaga kedua anak-anak."
Sebelum perkataan Clara Jian terlontarkan sepenuhnya, Wesley Xu meliriknya sejenak, "............"
Setelah Ned Li mendengarnya, dia langsung menyetujuinya dengan senang hati, menganggukkan kepala sambil tersenyum, mengatakan: "Baik, mari bertukar tempat."
Clara Jian tersenyum, bangun dan bertukar tempat dengan Ned Li.
Wesley Xu menghela nafas secara diam-diam, tidak mengatakan apapun, hanya pergi mengambil sumpit, menjepit brokoli memasukkannya ke dalam mulut, dan mengunyahnya dengan perlahan.
"Mari, makanlah." Setelah selesai berganti tempat, Ned Li dengan identitas sebagai pemilik rumah berkata terhadap semuanya sekali lagi.
Clara Jian menganggukkan kepala, melihat ke arah Elsie Li yang berada di samping, bibirnya melekukkan senyuman yang hangat, "Elsie ingin makan apa, Guru Jian bantu kamu ambilkan."
"Guru Jian, aku ingin makan pisang karamel itu." Sambil menunjuk ke arah pisang yang digoreng hingga kuning keemasan ditambah dengan lumuran karamel, Elsie Li berkata dengan senang.
Tapi, Clara Jian malah berkata sambil menggelengkan kepala, "Kita akan memakan pisang karamel nantinya, sekarang, kita makan nasi putih dan sayur dulu ya?"
"Hmm~~~" Elsie Li merenungkannya sejenak, lalu menganggukkan kepala, "Baiklah, aku ingin makan daging kecap."
Clara Jian tersenyum, mulai mengambil sumpit khusus untuk menjepit sayur, mengambilkan daging untuk Elsie Li, lalu mengambilkan sayur yang lainnya juga.
"Mama, aku ingin makan ikan itu." Gray juga mulai berkata.
"Baik, paman bantu kamu ambilkan." Clara Jian belum sempat menanggapinya, Ned Li telah duluan mendahuluinya, membantu Gray jian mengambil sepotong daging yang cukup besar dan meletakkannya ke piring kecilnya.
"Terima kasih paman." Gray Jian berkata dengan senang.
Ned Li tersenyum sambil mengeluskan kepalanya Gray Jian dengan lembut, "Jangan sungkan, Gray harus makan lebih banyak."
"Hmm."
"Tuan, bir telah datang, botol ini bukan?" Tepat pada saat ini, Bibi Zhang keluar dari gudang anggur membawakan bir, bertanya pada Ned Li dengan hati yang senang.
Ned Li melihatnya sekilas, menganggukkan kepala, "Benar, bukalah."
"Baik."
Bibi Zhang menanggapinya, langsung membuka botolnya, lalu mengambilkan tiga buah gelas kecil untuk digunakan oleh ketiga orang dewasa meminum bir, lalu membantu mereka menuangkannya.
"Aku tidak minum, terima kasih!" Saat Bibi Zhang pertama kali hendak pergi membantunya menuangkan bir, Clara Jian langsung menolaknya dengan sopan.
"Nona Jian tidak minum bir, tidak terlihat bagaikan orang seperti itu?" Wesley Xu yang dari tadi terus duduk bernafas sambil memakan dengan tenang, akhirnya telah memandang Clara Jian, berkata terhadapnya.
Clara Jian yang tidak pernah menatap Wesley Xu secara langsung sejak duduk di kursi, saat ini baru mengangkat kepala, tersenyum datar juga tidak bersikap kurang ajar menanyakannya balik dengan elegan, "Memangnya Tuan Xu merasa aku adalah orang yang pandai minum bir?"
Suasana hati Wesley Xu dan ekspresi di balik pandangan matanya sulit untuk dipahami, menatap sang wanita dengan saksama, tersenyum dan berkata, "Tidak terlihat seperti itu, hanya saja Nona Clara adalah tamu, tapi malah membuat pemilik rumah menjadi kurang senang, ini tidak seharusnya dilakukan!"
"Haha........... Clara Jian memang tidak boleh minum, bagaimana kalau aku menemanimu minum lebih banyak, tidak masalah bukan?" Clara Jian masih belum sempat menjawabnya, Ned Li langsung mendahuluinya menjawab Wesley Xu.
Wesley Xu sekarang baru menarik kembali pandangan matanya, melihat ke arah Ned Li, menganggukkan kepala, "Baik, kalau begitu kita berdua yang akan minum."
........................................
Mulai makan, Clara Jian memakan makanan dengan tenang, sambil memperhatikan kedua anak kecil. Sedangkan Wesley Xu dan Ned Li mulai minum bir secangkir demi secangkir, sambil minum, sambil membahas bisnis di hadapan Clara Jian langsung tanpa mengkhawatirkan apapun.
Meskipun Clara Jian tidak minum bir, tapi, dia tetap mampu mencium aroma bir Maotai tahun 77 yang pekat itu, bir bagus yang telah disimpan selama itu, pasti sangatlah keras.
Ketika Clara Jian dan kedua anak-anak telah selesai makan, permukaan botol bir Maotai pun telah tampak, tapi kelihatannya, tidak peduli apakah Wesley Xu ataupun Ned Li, mereka tidak terlihat telah mabuk sedikit pun, keduanya tetap terlihat memiliki kesadaran penuh.
"Puas belum, kalau belum, kita ambil sebotol lagi." Setelah meminum cangkir terakhir, Ned Li melihat Wesley Xu, berkata sambil tersenyum.
Wesley Xu bersulang dengan Ned Li, lalu menengadahkan kepala meminumnya hingga habis, tersenyum sedikit dan berkata, "Aku masih sanggup, terserah kamu."
"Tuan Li, minum terlalu banyak akan berakibat buruk pada kesehatan, aku suguhkan semangkuk nasi untukmu saja." Entah kenapa dia berkata seperti itu, mungkin, berniat membuat Wesley Xu marah, Clara Jian yang terus diam saat makan dan tidak begitu sering berbicara dengan Ned Li mulai berkata, meskipun suaranya saat berkata tadi begitu datar, tapi malah terdapat aura perhatian.
"Hahaha............benar, yang kamu katakan memang benar, minum terlalu banyak akan merusak kesehatan." Melihat Clara Jian, Ned Li menganggukkan kepala dengan perasaan senang, lalu kembali berkata terhadap Wesley Xu, "Wesley, kalau begitu hari ini minum sampai sini dulu, lain kali baru lanjut kembali."
"Baik." Wesley Xu menanggapinya tanpa ragu sedikit pun, juga melihat ke arah Clara Jian, berkata sambil tersenyum bak tidak tersenyum, Nona Jian, kamu tidak keberatan untuk membantuku menyuguhkan semangguk nasi kepadaku juga bukan?"
"Mana boleh merepotkan Guru Jian untuk menyuguhkan nasi, aku saja, aku saja yang melakukannya." Setelah mengatakannya, Bibi Zhang sudah masuk ke dapur, pergi menuangkan nasi.
Clara Jian tersenyum, tidak mengatakan apapun, lalu kembali mengambilkan potongan pisang karamel ke masing-masing piring Elsie Li dan Gray Jian.
Dalam waktu singkat, Bibi Zhang telah membawakan dua mangkuk nasi, memberikannya kepada Ned Li dan Wesley Xu, kedua anak-anak telah makan hingga kenyang, dan hendak turun. Clara Jian menggendong Gray Jian turun dari kursi anak-anak, lalu, membawa kedua anak-anak pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka, meninggalkan Wesley Xu dan Ned Li berdua untuk makan bersama.
Tidak lama kemudian, Wesley Xu dan Ned Li juga telah selesai makan, dan berjalan menuju ruang tamu bersama-sama.
Clara Jian yang sedang menemani anak-anak menonton kartun melihat mereka telah datang kemari, dia berdiri dari sofa, melihat ke arah Ned Li, dan mengabaikan Wesley Xu yang ada di sampingnya, bibir dilekukkan sedikit, berkata dengan sopan, "Tuan Li, waktu sudah larut, sudah waktunya aku dan Gray pulang."
Awalnya Clara Jian ingin berterima kasih terhadap makan malam yang ditawarkan Ned Li, tapi dia tidak ingin membuat Wesley Xu merasa dirinya terlihat begitu berjarak dan sungkan dengan Ned Li, makanya dia tidak mengatakannya.
"Guru Jian, kamu dan Gray temanilah aku lebih lama!" Mendengar Clara Jian dan Gray Jian hendak pergi, Elsie Li langsung memohon dengan mata sedih.
Tatapan mata Ned Li yang lembut memandang Clara Jian, lalu melihat Elsie Li dan Gray Jian, pandangan dari sudut matanya, tiba-tiba melihat di bagian sudut kanan atas di televisi, yang sedang menayangkan sebuah titik merah menyatakan berita tentang peringatan hujan badai yang dashyat, takut dirinya salah melihat, Ned Li kembali melihat layar televisi dengan lebih serius, setelah memastikannya, dia baru kembali melihat ke arah Clara Jian, berkata dengan lembut, "Clara, lihatlah cuaca hujan badai malam ini, televisi telah memberitakannya dengan tanda titik merah sebagai peringatan, kalau kamu dan Gray pergi sekarang, kalaupun ada supir yang pergi mengantar kalian, aku tetap tidak akan tenang, jadi duduklah dulu, kalau cuacanya nanti telah membalik, dan peringatan titik merah telah dihilangkan, aku tidak akan menghalangimu kalaupun kamu ingin pergi."
Dahi Clara Jian berkerut, memalingkan kepala melihat ke arah luar jendela sejenak, memang benar, hujan deras saat ini diiringi dengan angin kencang, sepertinya semakin lama semakin dashyat.
"Dengan cuaca yang seburuk ini, sepertinya memang hanya bisa menunggu." Wesley Xu berdiri di samping Ned Li, pandangan yang mendalam, terus menatap Clara Jian, bibir yang tipis melekuk membentuk sedikit senyuman, berkata sambil tersenyum bak tidak tersenyum.
"Benar, Guru Jian, dalam cuaca badai seperti ini, kamu dan Gray tidak boleh pergi, bagaimana jika sampai menghadapi suatu bahaya, itu akan menjadi sangat bermasalah." Bibi Zhang datang mendekat, juga segera menasihati Clara Jian. Lalu berkata sambil tersenyum, "Kalian duduk saja dulu, aku akan pergi memotong buah-buahan dan menyeduhkan teh."
Clara Jian melihat ke arah Bibi Zhang, lalu melihat Ned Li sejenak, tersenyum, berkata sambil menganggukkan kepala, "Baik, aku akan pergi setelah titik merah peringatan darurat itu menghilang."
Ned Li menganggukkan kepala, "Benar, setelah titik merah itu telah sirna, aku akan menyuruh supir mengantarmu dan anakmu pulang."
"Baik." Clara Jian menganggukkan kepala, kemudian, melihat ke arah Bibi Zhang, "Bibi Zhang, aku akan membantumu memotong buah menyeduhkan teh."
Novel Terkait
Eternal Love
Regina WangDark Love
Angel VeronicaIstri kontrakku
RasudinKing Of Red Sea
Hideo TakashiLelaki Greget
Rudy GoldMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaExcellent Love×
- Bab 1 Sulit Menemukan Wanita Seperti Ini
- Bab 2 Dilahirkan Ibu Tanpa Diajari Sopan Santun
- Bab 3 Bicara Bagaikan Kentut
- Bab 4 Pertemuan (1)
- Bab 5 Pertemuan (2)
- Bab 6 Pasrah
- Bab 7 Mencelakaimu
- Bab 8 Mimpi Buruk Yang Tak Terhapuskan
- Bab 9 Pertemuan Kenalan Lama (1)
- Bab 10 Mustahil Untuk Menolak
- Bab 11 Menyentuhmu, Aku Merasa Kotor
- Bab 12 Itu Salahku
- Bab 13 Ini Putraku
- Bab 14 Guru Jian, Kamu Baik Sekali
- Bab 15 Jangan Terlalu Cepat Menolak
- Bab 16 Bukan Nona Besar
- Bab 17 Pertemuan Yang Kebetulan Atau Disengaja?
- Bab 18 Sulit Dipercaya
- Bab 19 Ada Hubungan Apa Dengan Alfredo Kou
- Bab 20 Siapa Dia?
- Bab 21 Tidak Ada Pilihan
- Bab 22 Memalukan
- Bab 23 Bertemu Lagi Dengan Wesley Xu
- Bab 24 Tidak Ada Yang Perlu Dimalukan
- Bab 25 Bersama-sama Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 26 Aku Paling Suka Padamu
- Bab 27 Dia Memang Begitu, Jangan Dimasukkan Ke Hati
- Bab 28 Melempar Uang Ke Mukanya
- Bab 29 Tinggal di Apartemenku
- Bab 30 Mommy Sakit
- Bab 31 Berapa Umurmu, Siapa Namamu
- Bab 32 Harus Menyelidikinya Dengan Baik Sejenak
- Bab 33 Hati Terasa Sedih Dan Sakit
- Bab 34 Maaf, Sayangku
- Bab 35 Bisakah Memberikan Sebuah Kesempatan Untuk Dirinya Sendiri?
- Bab 36 Yang Demam Bukanlah Clara Jian, Melainkan Dirinya Sendiri
- Bab 37 Aroma apa ini?
- Bab 38 Hanya Terhitung Atas Berapa Jumlah Uang Yang Digunakan
- Bab 39 Gray Adalah Putra Dia Dengan Pria Mana
- Bab 40 Membatalkan Kontrak Dengan Sang Pria (1)
- Bab 40 Membatalkan Kontrak Dengan Sang Pria (2)
- Bab 41 Kamu Punya Kualifikasi Apa Untuk Menentangku?! (1)
- Bab 41 Kamu Punya Kualifikasi Apa Untuk Menentangku?! (2)
- Bab 42 Cintamu Padaku Setinggi Bulan Yang Ada Di Atas Langit (1)
- Bab 42 Cintamu Kepadaku Setinggi Bulan Di Atas Langit (2)
- Bab43 Apa Kamu Merasa Bersalah? (1)
- Bab43 Apakah Kamu Merasa Bersalah? (2)
- Bab 44 Benar, Aku Memang Ingin Menjadi Nyonya Li (1)
- Bab 44 Benar, Aku Memang Ingin Menjadi Nyonya Li (2)
- Bab 45 1 Juta Per Lembar Foto (1)
- Bab 45 1 Juta Per Lembar Foto (2)
- Bab 46 Jangan Mencelakai Seorang Gadis (1)
- Bab 46 Jangan Mencelakai Seorang Gadis (2)
- Bab 47 Apakah Kita Pernah Bertemu Sebelumnya? (1)
- Bab 47 Apakah Kita Pernah Bertemu Sebelumnya? (2)
- Bab 48 Terpaksa (1)
- Bab 48 Terpaksa (2)
- Bab 49 Apakah Tuan Xu Ingin Melanggar Kontrak? (1)
- Bab 49 Apakah Tuan Xu Ingin Melanggar Kontrak? (2)
- Bab 50 Apa Hubunganmu Dengan Anak Ini? (1)
- Bab 50 Apa Hubunganmu Dengan Anak Ini?(2)
- Bab 51 Kamu Bukanlah Wanita Simpanan, Aku Tidak Mempunyai Istri (1)
- Bab 51 Kamu Bukanlah Wanita Simpanan, Aku Tidak Mempunyai Istri (2)
- Bab 52 Seberapa Hebatkah, Seberapa Dewa Dirimu Sebenarnya (1)
- Bab 52 Seberapa Hebatkah, Seberapa Dewa Dirimu Sebenarnya (2)
- Bab 53 Orang Yang Kusukai Hanya Alfredo Kou (1)
- Bab 53 Orang Yang Kusukai Hanya Alfredo Kou (2)
- Bab 54 Kau Tidak Akan Membohongiku, Kan? (1)
- Bab 54 Kau Tidak Akan Membohongiku, Kan? (2)
- Bab 55 Lupakan Masalah Ini! (1)
- Bab 55 Lupakan Masalah Ini! (2)
- Bab 56 Aku Adalah Ayah Kandungmu. (1)
- Bab 56 Aku Adalah Ayah Kandungmu. (2)
- Bab 57 Aura Kejahatan Terasa Kuat, Tapi Bukan Orang Jahat (1)
- Bab 57 Aura Kejahatan Terasa Kuat, Tapi Bukan Orang Jahat. (2)
- Bab 58 Maaf, Kamu Harus Memaafkan aku (1)
- Bab 58 Maaf, Kamu Harus Memaafkan aku (2)
- Bab 59 Kita Tunggu Dan Lihat (1)
- Bab 59 Kita Tunggu Dan Lihat (2)
- Bab 60 Jangan Buru-Buru! Pelan-pelan Saja! (1)
- Bab 60 Jangan Buru-Buru! Pelan-pelan Saja! (2)
- Bab 61 Mantan Istri Wesley Xu
- Bab 62 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (1)
- Bab 63 Memastikan Hubungan Ayah-Anak ( 2) (1)
- Bab 63 Memastikan Hubungan Ayah-Anak ( 2) (2)
- Bab 64 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (3) (1)
- Bab 64 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (3) (2)
- Bab 65 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (4) (1)
- Bab 65 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (4) (2)
- Bab 66 Wanita pencari masalah (1)
- Bab 66 Wanita pencari masalah (2)
- Bab 67 Apakah Kamu Tidak Merasa Bahwa Kamu Telah Membohongiku (1)
- Bab 67 Apakah Kamu Tidak Merasa Bahwa Kamu Telah Membohongiku (2)
- Bab 68 Gray Jian Akhirnya Mendapatkan Pertolongan (1)
- Bab 68 Gray Jian Akhirnya Mendapatkan Pertolongan (2)
- Bab 69 Gunakan Dengan Baik Kesempatan Ini (1)
- Bab 69 Gunakan Dengan Baik Kesempatan Kali Ini (2)
- Bab 70 Aku Tidak Akan Melepaskan Mu (1)
- Bab 70 Aku Tidak Akan Melepaskan Mu (2)
- Bab 71 Tentu Saja Tidak Sudi (1)
- Bab 71 Tentu Saja Tidak Sudi (2)
- Bab 72 Hubungan Kita Sangat Baik, Tidak Perlu Terlalu Bersegan (1)
- Bab 72 Hubungan Kita Sangat Baik, Tidak Perlu Terlalu Bersegan (2)
- Bab 73 Ia Memang Bermarga Jian (1)
- Bab 73 Ia Ternyata Bermarga Jian (2)
- Bab 74 Satu Kata Kakak Ipar Mengejutkannya (1)
- Bab 74 Satu Kata Kakak Ipar Mengejutkannya (2)
- Bab 75 Tidak Menginginkan Apapun, Hanya Menunggumu Pulang (1)
- Bab 75 Tidak Menginginkan Apapun, Hanya Menunggumu Pulang (2)
- Bab 76 Orang Yang Selalu Diremehkan Pasti Akan Memberontak (1)
- Bab 76 Orang Yang Selalu Diremehkan Pasti Akan Memberontak (2)
- Bab 77 Batas Waktu Kontrak Diubah Menjadi 5 Tahun (1)
- Bab 77 Batas Waktu Kontrak Diubah Menjadi 5 Tahun (2)
- Bab 78 Gray Ada Hubungan Apa Denganmu? (1)
- Bab 78 Apa Hubungannya Gray Jian Denganmu (2)
- Bab 79 Melihatnya, Aku Hanya Ingin Melakukan 2 Hal (1)
- Bab 79 Melihatnya, Aku Hanya Ingin Melakukan Dua Hal (2)
- Bab 80 Tidak Menyambut Kepulangan Ku? (1)
- Bab 80 Tidak Menyambut Kepulangan Ku? (2)
- Bab 81 Di Rumah Bersama Ayah, Ibu, dan Aku (1)
- Bab 81 Di Rumah Bersama Ayah, Ibu, dan Aku (2)
- Bab 82 Hati Yang Tidak Memiliki Tempat Beristirahat, Akhirnya Memiliki Rumah (1)
- Bab 82 Hati Yang Tidak Memiliki Tempat Beristirahat, Akhirnya Memiliki Rumah (2)
- Bab 83 Bila Mengganggu Clara Jian Lagi, Akan Kuhabisi Kamu (1)
- Bab 83 Bila Mengganggu Clara Jian Lagi, Akan Kuhabisi Kamu (2)
- Bab 84 Sampai Mati Pun Tidak Akan Berubah, Malah Berpisah (1)
- Bab 84 Sampai Mati Pun Tidak Berubah, Malah Berpisah (2)
- Bab 85 Selain Pintu Belakang, Semua Pintu Utamaku Yang Lain Akan Terbuka Untukmu (1)
- Bab 85 Selain Pintu Belakang, Semua Pintu Utamaku Yang Lain Akan Terbuka Untukmu (2)
- Bab 86 Semoga Yang Telah Meninggal Beristirahat Dengan Damai, Yang Masih Hidup Melanjutkan Kehidupan Dengan Semangat! (1)
- Bab 86 Semoga Yang Telah Meninggal Beristirahat Dengan Damai, Yang Masih Hidup Melanjutkan Kehidupan Dengan Semangat! (2)
- Bab 87 Hanya Kamu, Wanita Yang Aku Inginkan (1)
- Bab 87 Hanya Kamu, Wanita Yang Aku Inginkan (2)
- Bab 88 Clara Jian, Katakan Kamu Mencintaiku (1)
- Bab 88 Clara Jian, Katakan Kamu Mencintaiku (2)
- Bab 89 Sisa Hidup, Seumur Hidup (1)
- Bab 89 Sisa Hidup, Seumur Hidup (2)
- Bab 90 Berkah(1)
- Bab 90 Berkah(2)
- Bab 91 Meskipun Hari Ini Kamu Tidak Bersedia, Aku Tetap Akan Menikahimu(1)
- Bab 91 Meskipun Hari Ini Kamu Tidak Bersedia, Aku Tetap Akan Menikahimu(2)
- Bab 92 Kejadian Yang Paling Indah di Dunia (1)
- Bab 92 Kejadian Yang Paling Indah di Dunia (2)
- Bab 93 Kamu Dan Anak Kita, Adalah Hadiah Yang Paling Baik (1)
- Bab 93 Kamu Dan Anak Kita, Adalah Hadiah Yang Paling Baik (2)
- Bab 94 Bagaimana Kamu Memanggilnya? (1)
- Bab 94 Bagaimana Kamu Memanggilnya? (2)
- Bab95 Jangan Berkata Sembarangan (1)
- Bab95 Jangan Berkata Sembarangan (2)
- Bab 96 Selama Ada Kamu, Aku Tidak Takut Pada Apapun (1)
- Bab 96 Selama Ada Kamu, Aku Tidak Takut Pada Apapun (2)
- Bab 97 Bukankah Anak Paling Penting? (1)
- Bab 97 Bukankah Anak Paling Penting? (2)
- Bab98 Aku Tidak Suka Melakukan Sesuatu Yang Merugikanku (1)
- Bab98 Aku Tidak Suka Melakukan Sesuatu Yang Merugikanku (2)
- Bab 99 Masa Depannya Bergantung Pada Clara (1)
- Bab 99 Masa Depannya Bergantung Pada Clara (2)
- Bab 100 Terserah Padamu Pergi Atau Tinggal (1)
- Bab 100 Terserah Padamu Pergi Atau Tinggal (2)
- Bab 101 Dia Itu Anak Claudia Jian
- Bab 101 Dia Itu Anak Claudia Jian (2)
- Bab 102 Aku Tidak Pernah Berpikir Untuk Menyerah (1)
- Bab 102 Aku Tidak Pernah Berpikir Untuk Menyerah (2)
- Bab 103 Tipikal Cowok Bertampang Dingin Tetapi Hangat Di Dalam (1)
- Bab 103 Tipikal Cowok Bertampang Dingin Tetapi Hangat Di Dalam (2)
- Bab 104 Aku Takut Kamu Menyusahkan Istriku (1)
- Bab 104 Aku Takut Kamu Menyusahkan Istriku (2)
- Bab 105 Pasangan Sejak Kecil (1)
- Bab 105 Pasangan Sejak Kecil (2)
- Bab 106 Akhirnya Mengerti (1)
- Bab 106 Akhirnya Mengerti (2)
- Bab 107 Biarkan Manusia Murahan Itu Mati (1)
- Bab 107 Biarkan Manusia Murahan Itu Mati (2)
- Bab 108 Kamu Hanya Akan Menjadi Milikku
- Bab 109 Merasakan Perasaan Kehilangan Keluarga Terdekat!”
- Bab 110 Kamu Jangan Pergi (1)
- Bab 110 Kamu Jangan Pergi (2)
- Bab 111 Tuan Li, Turut Berduka!
- Bab 112 Diri sendiri Tidak Mengajarinya Dengan Baik, Tidak Bisa Menyalahi Orang Lain
- Bab 113 Pelaku Peracun Sudah Ditemukan
- Bab 114 Membuat Dia Menderita Seumur Hidup
- Bab 115 Ingat, Kamu Masih Merupakan Anggota Keluarga Kou(1)
- Bab 115 Ingatlah Kamu Masih Merupakan Anggota Keluarga Kou(2)
- Bab 116 Tidak Perlu Mempedulikan Hubungan Darah, Saling Suka Sudah Cukup (1)
- Bab 116 Tidak Peduli Hubungan Darah, Saling Suka Sudah Cukup (2)
- Bab 117 Kamu Adalah Cinta Pertamaku Selamanya (1)
- Bab 117 Kamu Adalah Cinta Pertamaku Selamanya (2)
- Bab 118 Kebenaran Hanya Tinggal Selangkah (1)
- Bab 118 Kebenaran Hanya Tinggal Selangkah (2)
- Bab 119 Tidak Pernah Menyadari Bahaya Seperti Ini (1)
- Bab 119 Tidak Pernah Menyadari Bahaya Seperti Ini (2)
- Bab 120 Apakah Kamu Ingin Mengenali Ayahmu (1)
- Bab 120 Apakah Kamu Ingin Mengenali Ayahmu (2)
- Bab 121 Jika Dia Peduli, Maka Dia Kalah (1)
- Bab 121 Jika Dia Peduli, Maka Dia Kalah (2)
- Bab 122 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu (1)
- Bab 122 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu (2)
- Bab 123 Jatuh Ke Pernikahan Kedua (1)
- Bab 123 Jatuh Ke Pernikahan Kedua (2)
- Bab 124 Tunggu Dan Lihat Saja (1)
- Bab 124 Tunggu Dan Lihat Saja (2)
- Bab 125 Mendengar Perkataanmu, Aku Jadi Tenang (1)
- Bab 125 Mendengar Perkataanmu, Aku Jadi Tenang (2)
- Bab 126 Clara Jian Adalah Putri Kandungnya (1)
- Bab 126 Clara Jian Adalah Putri Kandungnya (2)
- Bab 127 Semua Yang Terjadi Saat Itu Adalah Konspirasi (1)
- Bab 127 Semua Yang Terjadi Saat Itu Adalah Konspirasi (2)
- Bab 128 Seberapa Jauh Hubungan Kalian (1)
- Bab 128 Seberapa Jauh Hubungan Kalian (2)
- Bab 129 Aku Hanya Mencintaimu (1)
- Bab 129 Aku Hanya Mencintaimu (2)
- Bab 130 Aku Ingin Memberikan Identitas Yang Legal Untuk Anak Kita (1)
- Bab 130 Aku Ingin Memberikan Identitas Yang Legal Untuk Anak Kita (2)
- Bab 131 Aku Tidak Bisa Mengendalikan Alfredo Lagi (1)
- Bab 131 Aku Tidak Bisa Mengendalikan Alfredo Lagi (2)
- Bab 132 Analisismu Benar, 100 Poin! (1)
- Bab 132 Analisismu Benar, 100 Poin! (2)
- Bab 133 Dia Tidak Akan Bebas Dari Genggaman Kita (1)
- Bab 133 Dia Tidak Akan Bebas Dari Genggaman Kita (2)
- Bab 134 Menjadi Janice Li Yang Kedua (1)
- Bab 134 Menjadi Janice Li Yang Kedua (2)
- Bab 135 Semua Harta Warisan Diberikan Kepada Satu Orang (1)
- Bab 135 Semua Harta Warisan Diberikan Kepada Satu Orang (2)
- Bab 136 Membereskannya, Bersih Dan Rapi (1)
- Bab 136 Membereskannya, Bersih Dan Rapi (2)
- Bab 137 Gantikan Aku Jaga Baik-Baik Clara Jian (1)
- Bab 137 Gantikan Aku Jaga Baik-Baik Clara Jian (2)
- Bab 138 Mungkin Hanya Belum Saatnya Saja (1)
- Bab 138 Mungkin Hanya Belum Saatnya Saja (2)
- Bab 139 Tidak Pernah Berpikir Melibatkanmu (1)
- Bab 139 Tidak Pernah Berpikir Melibatkanmu (2)
- Bab 140 Tidak Mungkin Salah Menangkap Orang Baik (1)
- Bab 140 Tidak Mungkin Salah Menangkap Orang Baik (2)
- Bab 141 Meninggalkan Wesley Su (1)
- Bab 141 Meninggalkan Wesley Xu (2)
- Bab 142 Rencana Tetap Saja Tidak Bisa Mengalahkan Perubahan
- Bab 143 Pulang Ke Rumah Keluarga Kou
- Bab 144 Membalasnya Beratus Hingga Beribu Kali Lipat (1)
- Bab 144 Membalasnya Beratus Hingga Beribu Kali Lipat (2)
- Bab 145 Masuk Ke Li’s Corp, Menggantikan Ned Li (1)
- Bab 145 Masuk Ke Li’s Corp, Menggantikan Ned Li (2)
- Bab 146 Kebenaran Semakin Lama Semakin Jauh (1)
- Bab 146 Kebenaran Semakin Lama Semakin Jauh (2)
- Bab 147 Cincinnya Jatuh (1)
- Bab 147 Cincinnya Jatuh (2)
- Membunuh Satu Orang Adalah Kematian, Membunuh Dua Orang Juga Kematian (1)
- Bab 148 Membunuh Satu Orang Adalah Kematian, Membunuh Dua Orang Juga Kematian (2)
- Bab 149 Aku Bersalah Padamu
- Bab 150 Kamu Harus Menyerahkan Posisimu
- Bab 151 Kak Ipar, Sesuatu Telah Terjadi (1)
- Bab 151 Kak Ipar, Sesuatu Telah Terjadi (2)
- Bab 152 Aku Tidak Akan Menyimpan Pasangan Yang Tidak Tulus (1)
- Bab 152 Aku Tidak Akan Menyimpan Pasangan Yang Tidak Tulus (2)
- Bab 153 Aku Suka Istri Yang Mendominasi Sepertimu (1)
- Bab 153 Aku Suka Istri Yang Mendominasi Sepertimu (2)
- Bab 154 Aku Adalah Pria Pertamanya (1)
- Bab 154 Aku Adalah Pria Pertamanya (2)
- Bab 155 Demi Kamu Aku Pasti Menjaga Tubuhku (1)
- Bab 155 Demi Kamu Aku Pasti Menjaga Tubuhku (2)
- Bab 156 Baik, Aku Akan Mengabulkan Impian Mu (1)
- Bab 156 Baik, Aku Akan Mengabulkan Impian Mu (2)
- Bab 157 Kita Bercerai Saja (1)
- Bab 157 Kita Bercerai Saja (2)
- Bab 158 Bawa Clara Jian Pergi Bersama (1)
- Bab 158 Bawa Clara Jian Pergi Bersama (2)
- Bab 159 Alangkah Baiknya Jika Ibumu Bisa Berpkiran Begitu (1)
- Bab 159 Alangkah Baiknya Jika Ibumu Bisa Berpkiran Begitu (2)
- Bab 160 Tidak Mengakuinya Juga Tidak Masalah, Asalkan Kamu Senang (1)
- Bab 160 Tidak Mengakuinya Juga Tidak Masalah, Asalkan Kamu Bahagia (2)
- Bab 161 Aku Terlalu Murahan Dan Bersalah (1)
- Bab 161 Aku Terlalu Murahan Dan Bersalah (2)
- Bab 162 Jauhi Aku, Aku Ingin Muntah Saat Menciumnya (1)
- Bab 162 Jauhi Aku, Aku Ingin Muntah Saat Menciumnya (2)
- Bab 163 Kerjaan Yang Bagus (1)
- Bab 163 Kerjaan Yang Bagus (2)
- Bab 164 Menjadikannya Sebagai Putri Angkat (1)
- Bab 164 Menjadikannya Sebagai Putri Angkat (2)
- Bab 165 Jika Kau Tak Datang, Aku Akan Melakukan Aborsi (1)
- Bab 165 Jika Kau Tak Datang, Aku Akan Melakukan Aborsi (2)
- Bab 166 Jika Kau Masih Hidup, Akankah Kau Memaafkannya (1)
- Bab 166 Jika Kau Masih Hidup, Akankah Kau Memaafkannya (2)
- Bab 167 Ia Telah Ditangkap, Seumur Hidup Takkan Bisa Keluar Lagi (1)
- Bab 167 Ia Telah Ditangkap, Seumur Hidup Takkan Bisa Keluar Lagi (2)
- Bab 168 Aku Sudah Tidak Bekerja, Apakah Kau Bisa Menafkahiku (1)
- Bab 168 Aku Sudah Tidak Bekerja, Apakah Kau Bisa Menafkahiku (2)
- Bab 169 Mau Apa, Aku Akan Memberimu Semuanya (1)
- Bab 169 Mau Apa, Aku Akan Memberimu Semuanya (2)
- Bab 170 Alfredo Kou, Kamu Sudah Gila (1)
- Bab 170 Alfredo Kou, Kamu Sudah Gila (2)
- Bab 171 Kamu Sebenarnya Mencintaiku, Atau Paman Kecil (1)
- Bab 171 Kamu Sebenarnya Mencintaiku, Atau Paman Kecil (2)
- Bab 172 Mati Sana! (1)
- Bab 172 Mati Sana! (2)
- Bab 173 Lucy Li yang Menyedihkan (1)
- Bab 173 Lucy Li yang Menyedihkan (2)
- Bab 174 Clara Jian Lah Yang Terlalu Pintar, Dan Dia Yang Terlalu Bodoh (1)
- Bab 174 Clara Jian Lah Yang Terlalu Pintar, Dan Dia Yang Terlalu Bodoh (2)
- Bab 175 Gantikan Aku Untuk Mengatakan ‘Maaf’ (1)
- Bab 175 Bab 175 Gantikan Aku Untuk Mengatakan ‘Maaf’ (2)
- Bab 176 Tidak Ada Hubungan (1)
- Bab 176 Tidak Ada Hubungan (2)
- Bab 177 Clara, Maaf! (1)
- Bab 177 Clara, Maaf! (2)
- Bab 178 Hanya Sebuah Gedung (1)
- Bab 178 Hanya Sebuah Gedung (2)
- Bab 179 Mati Juga Tidak Akan Menyerahkan Posisi Nyonya Li (1)
- Bab 179 Mati Juga Tidak Akan Menyerahkan Posisi Nyonya Li (2)
- Bab 180 Semuanya Akan Mengalir Apa Adanya (1)
- Bab 180 Semuanya Akan Mengalir Apa Adanya (2)
- Bab 181 Tidak Akan Ada Lagi Lain Kali (1)
- Bab 181 Tidak Akan Ada Lagi Lain Kali (2)
- Bab 182 Dibius (1)
- Bab 182 Dibius (2)
- Bab 183 Jika Kamu Datang, Ibarat Memberi Minyak Ke Dalam Api (1)
- Bab 183 Jika Kamu Datang, Ibarat Memberi Minyak Ke Dalam Api (2)
- Bab 184 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan (1)
- Bab 184 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan (2)
- Bab 185 Benar Seorang Anak Lelaki (1)
- Bab 185 Benar Seorang Anak Lelaki (2)
- Bab 186 Tidak Mati Tidak Boleh Keluar
- Bab 187 Hanya Bisa Bersalah Pada Derico Kou Kakak Ipar Ini
- Bab 188 Tidak Ada Ayah Yang Seperti Dirimu Ini (1)
- Bab 188 Tidak Ada Ayah Yang Seperti Dirimu Ini (2)
- Bab 189 Antar Aku Ke Rumah Sakit, Mohon Padamu
- Bab 180 Gray Telah Hilang
- Bab 191 Kakak Ipar, Aku Berharap Kamu Baik-Baik saja (1)
- Bab 191 Kakak Ipar, Aku Berharap Kamu Baik-Baik saja (2)
- Bab 192 Posisinya Telah Digantikan Oleh Putranya (1)
- Bab 192 Posisinya Telah Digantikan Oleh Putra (2)
- Bab 193 Terima Kasih Clara (1)
- Bab 193 Terima Kasih Clara (2)
- Bab 194 Tidak Ada Yang Mustahil, Hanya Saja Tidak Dapat Dibayangkan (1)
- Bab 194 Tidak Ada Yang Mustahil, Hanya Saja Tidak Dapat Dibayangkan (2)
- Bab 195 Temui Aku Buat Tanda Tangan Setelah Tujuh Tahun (1)
- Bab 195 Temui Aku Buat Tanda Tangan Setelah Tujuh Tahun (2)
- Bab 196 Pernikahan Megah (I)(1)
- Bab 196 Pernikahan Megah (I)(2)
- Bab 197 Pernikahan Megah (II)(1)
- Bab 197 Pernikahan Megah (II)(2)
- Bab 198 Pernikahan Megah (III)(1)
- Bab 198 Pernikahan Megah (III)(2)
- Bab 199 Pusaran Kebahagiaan (1)
- Bab 199 Pusaran Kebahagiaan (2)
- Bab 200 Extra I (1)
- Bab 200 Extra I (2)
- Bab 201 Extra II (1)
- Bab 201 Extra II (2)
- Bab 202 Extra III (1)
- Bab 202 Extra III (2)
- Bab 203 Extra IV (Ending) (1)
- Bab 203 Extra IV (Ending) (2)