Excellent Love - Bab 86 Semoga Yang Telah Meninggal Beristirahat Dengan Damai, Yang Masih Hidup Melanjutkan Kehidupan Dengan Semangat! (1)

“Nama mu Clara Jian?”

Clara Jian mengikuti asisten Jade Hui, datang ke sebuah ruang kerja di lantai 2, Jade Hui sedang meneliti sulaman, asisten tersebut tidak mengatakan apa-apa, hanya berbalik badan dan pergi, Clara Jian berdiri di pintu, melihat Jade Hui meneliti dengan begitu serius, Ia pun tidak menganggunya, hanya berdiri disana dengan tenang dan sambil melihatnya.

Untung Jade Hui tidak membiarkan Clara Jian menunggu lama disana, setelah 2 3 menit kemudian, Ia pun mengangkat kepala dan melihat ke arah Clara Jian, lalu langsung bertanya kepadanya.

Clara Jian tersenyum, lalu baru berjalan mendekat, menganggukkan kepala dan berkata, “Iya, Namaku Clara Jian.”

“Jernih, terang, ulet dan lembut hati.” Jade Hui tersenyum, lalu Ia terduduk di sofa, sambil mengambil teh yang di depannya, dan meminum teh hangat tersebut, lalu melihat ke Clara Jian dan berkata, “Ibumu menamakan kamu Clara, mungkin maksudnya seperti itu.”

Sambil mendengar ucapan Jade Hui, tatapan mata Clara Jian pun menjadi cerah, dengan senang hati ia berkata, “Guru Hui kenal dengan Ibuku?”

Jade Hui sambil melihat Clara Jian, lalu tersenyum, “Nama yang begitu feminin, biasanya hanya seorang Ibu yang akan terpikirkan bukan?”

Clara Jian juga melihat dia, dengan segan Ia mengangkat bibir, “Maaf, tadi aku terlalu antusias.”

“Ibumu, bernama Claudia Jian bukan?” Disaat Clara Jian merasa sedikit kecewa, Jade Hui tiba-tiba mengubah topik pembicaraan, dan menyebutkan nama Ibu dari Clara Jian.

Clara Jian melihatnya, sepasang mata yang penuh dengan rasa bahagia, “Guru Hui, kamu benar-benar kenal dengan Ibuku?”

Sambil melihat Clara Jian, Jade Hui mengerutkan alis, menunduk, dan meminum teh yang ada dalam pangkuan, lalu berkata dengan santai, “Kalau begitu kamu benar-benar adalah anak peremuannya.”

Clara Jian sambil melihat Jade Hui dengan wajah cantik yang tiba-tiba terlihat sedikit kurang berseri, tiba-tiba tidak tahu apakah harus merasa terkejut dengan senang, atau harus bagaimana.

“Silahkan duduk.” Terbenam sekejap dalam ingatan masa lalu, Jade Hui mengangkat kepalanya lagi, menatap ke Clara Jian, lalu mengangkat tangannya dan menunjuk ke sofa di seberangnya.

“Terima kasih!” Clara Jian menganggukkan kepala, dan berkata terima kasih dengan sopan, lalu Ia baru jalan ke sofa yang ada diseberang Jade Hui.

“Aku tidak mengira, setelah berpisah 20an tahun, anaknya pun duduk di depan aku sekarang, dan mendiskusikan masalah pekerjaan dengan aku.” Sambil melihat ke Clara Jian, Jade Hui sambil melihatnya dengan teliti, hampir seperti orang yang seperti sedang berbicara sendiri, lalu ia bertanya, “Bagaimana kabar Ibumu?”

“Ibuku……” Clara Jian tersenyum, menundukkan kepalanya, “Ibuku telah tiada.”

Jade Hui merasa terkejut, mengerutkan alisnya, “Kejadian kapan?”

“8 tahun yang lalu.”

“Kalau begitu kamu sekarang umur berapa?” Jade Hui tertanya lagi.

“24 tahun.” Clara Jian menjawab dengan jujur, menghadapi teman lama Ibunya yang di depan ini, Clara Jian merasa sangat dekat.

“Pada saat itu kamu baru umur berapa, bagaimana dengan Ayahmu?” Jade Hui bertanya lagi.

Clara Jian tersenyum dengan perlahan, “Ia pergi bersama Ibuku, saat itu mereka meninggalkan uang, dengan terpaksa bertahan beberapa tahun, lalu setelah aku tumbuh besar, aku sudah bisa mencari uang dengan bekerja.”

Dari kecil sampai besar, Clara Jian tidak pernah bercerita di depan orang lain, kalau dirinya adalah seorang anak yang tidak memiliki Ayah, dan Ibunya sendiri menikah dengan Ayah tiri, bukanlah Ayah kandungnya.

Karena dari kecil sampai besar, termasuk Ibunya sendiri, semua orang berkata bahwa Ayah kandungnya telah meninggal. Sebelum Ia lahir, Ayahnya sudah meninggal.

Lalu saat Ibunya membawa dirinya menikah dengan Vincent Yu, dia benar-benar menyayangi Vincent Yu seperti Ayah kandung, karena Vincent Yu merupakan satu-satunya orang yang pernah Ia panggil dengan “Ayah.”

Jade Hui sambil melihat Clara Jian, mendengar suara Ia yang tenang, dan menganggukkan kepala dengan perlahan, lalu, Jade Hui menghelakan nafas dengan panjang, di dalam tatapannya, terdapat rasa sedih yang terpancar dari tatapannya.

Semoga orang yang meninggal beristirahat dalam damai sementara yang hidup harus melanjutkan hidup mereka!

Karena Claudia Jian sudah tidak ada lagi, maka Fernand Li masih ingat atau tidak hubungan mereka yang dulu itu, sudah tidak ada hubungannya lagi.

Mungkin, jika mengingatnya kembali, bagi Fernand Li, mungkin saja bukan hal yang baik, bagaimana pun, saat itu mereka begitu saling mencintai, namun akhirnya malah berpisah, masing-masing telah menikah, dan memiliki keluarga baru sendiri, Di antara mereka, bagaimana pun pasti ada banyak kesedihan yang tidak dia ketahui.

Oleh karena itu, masalah pada tahun itu, tidak diungkit juga tidak apa-apa!

Jadi, dia pun menyimpan semua perasaannya, melihat ke Clara Jian dan bertanya, “Hari ini kamu datang menemui aku, ada hal apa?”

Melihat Jade Hui tidak lagi mengungkit Ibunya, Clara Jian tentu juga tidak enak untuk mengungkitnya lagi, menjawab sambil tersenyum, "Guru Hui, sebenarnya begini, kantor desain kami sedang mengerjakan sebuah desain interior untuk sebuah hotel bintang 7 yang di bawah Kou’s Corp, Kemarin, aku dan rekan kerja ku pergi melihat pameran lukisan Anda, kami merasa hasil karya Anda dan topik desain kamu kali ini sangat mirip, jadi, kedatangan kami hari ini, ingin coba diskusi dengan Anda, apakah ada kemungkinan, untuk menggunakan hasil lukisan Anda secara besar-besar dalam desain interior hotel bintang 7 kali ini.”

“Ternyata begitu.” Jade Hui menganggukkan kepada dengan perlahan, lalu Ia meminum tehnya lagi, baru menolak dengan berkata, “Aku adalah pelukis, bukan pebisnis, lagi pula, aku melukis, selalu melakukannya dengan spontan, ingin melukis apa maka aku akan melukisnya, kalau kalian merasa tertarik dengan lukisan aku yang mana saja, silahan diskusi dengan asistenku, tapi meminta aku untuk menggambar untuk sebuah hotel, ini adalah hal yang tidak mungkin terjadi.”

Clara Jian sambil melihat ke Jade Hui, maksud dari ucapannya, sudah terdengar sangat jelas, lagi pula, Ia juga sudah menyampai maksud niat Ia saat awal melukis, tidak mungkin memaksanya.

Lagi pula, Guru besar seperti Jade Hui, tentu saja tidak bisa dipaksa oleh orang lain.

“Baik, Guru Hui, aku sudah paham dengan maksudmu.” Clara Jian tersenyum dengan sopan, lalu Ia berkata lagi, “Bisa bertemu dengan Anda disini dengan sendiri, sudah merupakan sebuah kehormatan bagi ku, Terima kasih banyak.”

Jade Hui melihat ke Clara Jian, bibirnya terangkat dan tersenyum dengan perlahan, lalu Ia menghelakan nafas lagi dan berkata, “Kalau Ibumu masih ada, mungkin, aku dan dia, masih bisa menjadi teman.”

Sebenarnya pada saat itu, Dia dan Claudia Jian serta Fernand Li, diantara hubungan mereka bertiga, siapapun tidak pernah dengan sengaja melukai yang lain, hanya saja masalah hubungan dan perasaan, tidak bisa dikontrol oleh orang saja.

“Kehidupan Ibuku yang sederhana, bisa berteman dengan Guru Hui, mungkin merupakan sesuatu yang sangat menyenangkan dan bangga.” Clara Jian berkata dengan sopan dan sambil tersenyum dengan perlahan.

“Haruskah kamu bisa memainkan piano dengan baik kan?” Tanya Jade Hui dengan tiba-tiba, sambil melihat ke Clara Jian.

Clara Jian tertegun, lalu Ia menjawab dengan cepat, “Iya, masih oke, Ibuku yang mengajariku.”

Jade Hui tersenyum, “Iya nih, dulu Ibumu, adalah pianis yang paling hebat di Institusi Seni dulu.”

Kenapa pada akhirnya, Claudia Jian yang seperti Tuan putri piano, malah terbenam dalam kerumunan, dan menjalani kehidupannya yang sederhana?

“Kamu dan Ibuku adalah teman baikkah?” Clara Jian bertanya dengan penasaran.

Sambil melihat Clara Jian, mengenai pertanyaan yang ditanya, Jade Hui tidak memberikan jawabanya, hanya tersenyum dengan perlahan, “Nona Jian, kalau tidak ada apa-apa, kamu sudah boleh pergi.”

Clara Jian melihat Jade Hui, terlihat jelas, kalau Jade Hui tidak ingin bercerita dengan dia lagi, jadi Ia berdiri, dan mengucap terima kasih dengan berkata, “Terima kasih Guru Hui sudah mau menemui aku hari ini, dan terima kasih juga Anda sudah bercerita banyak dengan ku hari ini, semoga ada kesempatan lagi untuk bertemu dengan Anda lagi.”

Jade Hui duduk di sana, tersenyum perlahan, tidak mengatakan apa-apa.

Melihat Dia tidak berkata apa-apa, Clara Jian juga tidak enak berkata banyak lagi, Ia juga tersenyum lalu membalikkan badan dan pergi.

“Bagaimana, Guru besar Hui sudah setujukah?” Di lantai bawah, Daisy Feng langsung bertanya kepada Clara Jian setelah melihat Ia turun dari lantai atas.

Clara Jian menggelengkan kepala dengan perlahan, “Kak Daisy, nanti aku ceritakan setelah dimobil.”

Melihat ekspresi wajah Clara Jian, sepertinya tidak jadi, oleh karena itu, Daisy Feng juga tidak banyak bertanya lagi, hanya mengambil tasnya, menganggukkan kepala dan berkata, “Baik, yuk kita pergi dulu.”

“Iya.”

“Jade Hui, Guru besar apa, dasar wanita perusak rumah tangga orang, keluar kamu!” Saat Clara Jian dan Daisy Feng hendak ingin meninggalkan tempat, tiba-tiba terdengar sebuah teriakan wanita yang menusuk telinga.

Clara Jian terkejut, Ia melihat ke arah suara tersebut datang, baru lihat Ia sudah melihat taman diluar, ada seorang wanita yang mengenakan seragam pejabat, sedang berteriak sambil menghadap ke dalam vila, dan seragam yang dikenakan wanita tersebut, kalau Clara Jian tidak salah mengingat, harus Ini adalah seragam yang hanya dikenakan oleh pejabat publik di Kejaksaan, dan melihat lencana yang melekat di dada wanita itu, jabatannya sepertinya tidak rendah, kalau bukan Wakil Ketua Kejaksaan, maka Ia adalah Ketua Kejaksaan.

Lalu Ia melihat wajah wanita tersebut, Clara Jian menge

rutkan alis, langsung teringat, wanita yang sedang berteriak diluar itu siapa.

Istri dari Fernand Li, kemarin di restoran, dia dan Fernand Li merebut untuk membayar, jadi pernah bertemu Ia sekali.

“Sudah umur segini sudah bisa menjadi nenek orang, masih saja belajar dari wanita yang tidak benar, menggodai suami orang lain, masih tahu malu tidak kamu? Aku beritahu kamu, kalau kamu masih menganggu Fernand lagi, tidak pergi dari vila ini, aku akan membuat kamu tidak sanggup tinggal di Kota Shen Nan ini, jangan harap bisa menyelenggaran pameran lukisan apa!”

“Nona, ini adalah vila pribadi, mohon segera tinggalkan tempat ini, jika kamu masih berteriak-teriak disini, maka aku akan lapor polisi.” Di luar, asisten Jade Hui menghalangi depan Michelle Zhou, dengan suara tega Ia memberi peringatan.

“Lapor polisi?!” Michelle Zhou seperti mendengar sebuah lelucon besar, dengan tawa yang dalam, Ia berkata dengan lugas "Ini adalah vila yang dibeli suamiku, suamiku dan aku adalah pasangan yang sah, artinya, ini adalah vilaku, ada wanita perusak rumah tangga yang tinggal di vilaku, aku aja belum lapor polisi, malah kamu yang ingin lapor polisi?! Lucu juga ya ini!”

“Coba kamu lapor, lapor sekarang juga! Aku lihat nanti kalau polisi datang, siapa yang pergi dari sini.”

“Wanita ini siapa, istrinya Fernand Li?!” Daisy Feng berdiri disamping Clara Jian, tentu saja Ia mendengar ucapan Michelle Zhou dengan jelas, jadi, Ia mendekat Clara Jian, dan bertanya padanya dengan suara kecil.

Clara Jian melihat ke Daisy Feng, dan menganggukkan kepala dengan perlahan.

Ucapan Michelle Zhou sudah terdengar begitu jelas, siapa yang tidak tahu.

Dan pas saat itu juga, Jade Hui turun dari tangga, dengan santai, tetap terlihat anggun seperti pertama kali Clara Jian bertemu dengannya, sama sekali tidak terlihat buru-buru atau tidak tenang.

Melihat Clara Jian dan Daisy Feng masih ada di ruang tamu, Jade Hui tidak menghiraukan mereka, malah langsung berjala keluar, sambil melihat ke Michelle Zhou yang sedang naik darah, mengangkat ujung bibirnya dan tersenyum dengan perlahan.

“Dasar wanita perusak rumah tangga orang, akhirnya keluar juga kamu, katakan, kamu sendiri yang pergi dari sini, atau aku yang menyuruh orang mengusir kamu dari sini.” Melihat Jade Hui yang muncul di depan diri sendiri dengan santai, Michelle Zhou tertawa sinis, dan berkata dengan sangat hina.

Melihat Michelle Zhou dengan gaya yang sangat sombong itu, Jade Hui malah hanya mengangkat bibirnya dan tersenyum, lalu Ia berkata dengan sambil mengangkat alisnya, “Nona Zhou, sepertinya, Fernand di rumah tidak memiliki kebiasaan mengobrol dan berbicara dengan kamu di rumah yah, tidak tahukah kamu, kalau vila ini, termasuk setiap rumput, setiap pohon, sekarang sudah menjadi milikku?”

“Apa……apa yang kamu katakan?” Michelle Zhou tidak percaya, Ia melototi matanya dengan terkejut.

“Jolin, bantu aku usir dia dari sini, kalau tidak bisa langsung lapor polisi.” Hanya saja, Jade Hui tidak banyak memberi respon kepada Michelle Zhou, Ia langsung berpesan kepada asistennya, lalu, langsung membalikkan badan dan masuk ke dalam, sama sekali tidak ada maksud untuk terus menghiraukan Michelle Zhou.

Saat masuk ke dalam, Jade Hui tetap melihat Clara Jian dan Daisy Feng yang masih berdiri di dalam ruang tamu tersebut, Jade Hui tersenyum dan langsung mengusir tamu dengan berkata, “Anda berdua, silahkan.”

Novel Terkait

Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu