Excellent Love - Bab 13 Ini Putraku

Jam 6 sore, sepulang kerja, Clara Jian langsung pergi ke rumah sakit.

Setiap bulan, Clara Jian harus rawat inap secara teratur selama satu minggu sampai sepuluh hari untuk perawatan, kali ini sudah hampir seminggu dirawat di rumah sakit, kalau kondisinya optimis, seharusnya sudah bisa keluar dari rumah sakit besok atau lusa.

Karena kondisi fisik Gray Jian yang tidak bisa dibandingan dengan anak-anak biasa, fisiknya lemah, sangat mudah terinfeksi, begitu tidak memperhatikan, dia langung flu dan demam, jadi Clara Jian tidak pernah berani mengantarnya ke taman kanak-kanak.

Namun, anak sudah besar, membutuhkan teman kecilnya sendiri, dia tidak boleh takut kalau dia terjangkit penyakit, dan terus menerus mengisolasi anaknya.

Kegembiraan anak adalah yang paling penting.

Ketika dia tiba di rumah sakit, Gray Jian duduk sendirian di tempat tidur, menonton Joy and Grey Wolf dengan tenang, melihat Clara Jian masuk, dia mengambil remote control dan langsung mematikan televisi.

“Kenapa tidak menonton lagi?” Clara Jian meletakkan tasnya, duduk di sebelah tempat tidur, menundukkan kepala mencium rambut anak itu dan bertanya.

Gray Jian merengutkan bibirnya, “Jelek, Youzhi mati.”

Clara Jian tidak bisa menahan senyum, melihat wajah tampan putranya yang kecil, “Kalau begitu kartun apa yang bagus, mama menemanimu nonton?”

Gray Jian mengerutkan dua alis tipisnya sejenak, sepasang mata besar seperti obsidian berkedip, topik pembicaraanya berubah dan berkata, “Mama, aku ingin mainan jigsaw lego, bisakah kamu membelikannya untukku?”

Clara Jian menganggukkan kepala, setuju tanpa ragu dan berkata, “Baiklah, mama akan membelikannya untukmu besok sepulang kerja.”

Sejak anak dapat mengekspresikan, tidak peduli apapun permintaan yang dimilikinya, Clara Jian akan sebisa mungkin memenuhinya.

Karena, dia takut, jika sekarang tidak memuaskan anaknya, nanti dia tidak memiliki kesempatan lagi.

…………………………….

Setelah makan malam, ibu dan anak pergi berjalan-jalan ke taman bunga bersama.

Pada tengah malam pertengahan musim gugur, angin sepoi-sepoi bertiup, kesejukannya cukup kuat.

Setelah berjalan sepuluh menit, Clara Jian takut anaknya masuk angin, dia berjongkok, mendekatkan mantel kecil di tubunya untuknya, “Sudah agak dingin, kalau tidak kita kembali saja.”

Bocah kecil itu mengangkat kepalanya, memancarkan sepasang mata hitam besar, memandang Clara Jian dan menggeleng-gelengkan kepala, tangan kecilnya menepuk perutnya yang bulat, senyuman lebarnya menampakkan giginya yang kecil dan putih, “Mama, baru saja kamu memberiku makan sampai menjadi bola, aku akan mengalami gangguan pencernaan kalau tidak banyak berjalan.

“Clara Jian melirik perut bulat putranya, dan tidak tapat menahan senyum, “Jadi, dingin atau tidak, kalau dingin, mama akan pulang dan mengambilkan baju untukmu.”

Anak kecil itu menggelengkan kepala, kedua tangan hangatnya menggenggam erat tangan Clara Jian yang dingin, “Ibu, tanganmu dingin, aku sangat hangat.”

Clara Jian memandang sepasang tangan putranya yang memegang erat tangannya, hati yang dingin dan sakit juga tertutupi.

“Guru Jian.”

Ketika Clara Jian hendak membawa putranya untuk lanjut berjalan, tak jauh dari sana, datang sebuah suara yang familiar, Clara Jian mendongakkan kepalanya dan melihat ke arah suara itu, dia sekilas melihat beberapa langkah pengasuh keluarga Li di bawah lampu jalan.

Pengasuh melihat Clara Jian yang mendongakkan kepala, setelah memastikan kalau dia tidak salah lihat, dia langsung berlari ke arahnya dengan senang.

“Guru Jian, baik sekali melihatmu di sini.”

“Bibi Zhang, kenapa? Kenapa kamu ada di rumah sakit?” Melihat pengasuh yang terengah-engah dan wajahnya yang cemas, Clara Jian tak dapat menahan untuk bertanya dengan sedikit penasaran.

Setiap kali dia pergi ke rumah keluarga Li untuk mengajar Elsie Li, bibi Zhang selalu memperlakukannya dengan baik, jadi secara alami sikap ClaraJian terhadap bibi Zhang juga baik.

Bibi Zhang melihat Clara Jian seperti melihat seorang penyelamat, menarik tangannya memohon dengan terburu-buru, “Nona mungkin salah makan di sekolah sore tadi, dan terkena flu perut akut, sekarang dia berada di unit gawat darurat rumah sakit, tuan Li tidak ada di rumah sekarang ini, nona terus menerus menangis, bisakah kamu pergi membujuk nona bersamaku?”

“Elsie Li terkena flu perut akut?!”

“Ya! Muntah dan diarenya sangat parah, tetapi nona terus menerus menangis dan tidak mau disuntik.”

“Mama, siapa itu Elsie Li?” Anak kecil yang ada di samping bertanya dengan penasaran.

Clara Jian membungkuk, memandang putranya, “Elsie Li adalah kakak yang satu tahun lebih tua darimu, dia sakit, sangat tidak enak badan, kita pergi menjenguknya bersama-sama, oke?”

“Guru Jian, ini……”

Bibi Zhang baru memperhatikan anak kecil yang memegang tangan Clara Jian, tampaknya bibi Zhang sangat kaget dan heran dengan Gray Jian yang memanggil Clara Jian “Mama”.

Dia tidak pernah menyangka bahwa Clara Jian yang masih muda ternyata memiliki seorang putra sebesar itu.

Clara Jian mendongakkan kepalanya, tersenyum ke arah bibi Zhang, berkata tanpa sedikitpun mengelak, “Ini putraku, Gray Jian.”

“Gray Jian, panggil nenek Zhang saja.”

Bibi Zhang berusia lebih dari lima puluh tahun, memanggilnya nenek juga tidak berlebihan sedikitpun.

“Nenek Zhang, halo!”

“Ah!” Bibi Zhang menjawab dengan gembira, membelai rambut anak itu dengan penuh cinta, “Anak ini sama sepertimu, sangat tampan! Seharusnya hampir berumur tiga tahun kan?”

Clara Jian tersenyum ringan, tidak menjawab pertanyaan bibi Zhang dan berkata, “Bibi Zhang, ayo kita pergi melihat Elsie Li.”

“Ya! Ya! Guru Jian, ikut aku.”

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu