Excellent Love - Bab 7 Mencelakaimu

Saat Clara Jian kembali ke rumah sakit, waktu sudah malam hari jam 10 lebih.

Mendorong pintu kamar pasien, Clara Jian mengangkat pandangannya, yang terlihat dalam pandangannya adalah, wajah mungil putranya dengan alis mata yang terlihat marah.

Melihat putranya, yang tiba-tiba muncul dalam pikirannya Clara Jian, malah merupakan gambaran Wesley Xu yang sedang marah tadi sore.

Wajah tampan itu, dengan wajah mungil yang kesal di hadapan mata ini, terlihat begitu mirip, sulit untuk dijelaskan.

"Gray, bukankah sudah berjanji dengan Nenek Liu, bahwa kita jangan marah terhadap Mama!" Amanda Liu yang memakai kacamata, duduk di samping ranjang pasien, dengan tangan yang menggenggam buku cerita, melihat sang anak telah marah, dia tersenyum untuk membujuknya.

"Dia telah berjanji akan kembali saat jam 6 sore, lihatlah sekarang, sudah jam berapa."

Amanda Liu menggendongnya dan menepuk dengan dengan lembut, membujuknya, "Tapi, bukankah Mama memiliki suatu hal yang ingin dikerjakan?"

Sang anak kecil mencemberutkan mulutnya, merasa sangat tidak senang dan mengeluarkan suara "Hmph", lalu memalingkan kepalanya.

Clara Jian membungkam mulutnya, menghela nafas sejenak, menutup pintu, melihat ke arah Amanda Liu, "Mama Liu."

Amanda Liu melepaskan kacamatanya, menganggukkan kepala, dengan penuh kasih menghela nafas sejenak, "Sudah makan belum?"

Clara Jian menganggukkan kepala, "Sudah."

"Ada apa dengan mulutmu? Kenapa terluka!" Saat Clara Jian berjalan mendekat, terlihat bibirnya yang terluka masih mengalirkan bercak darah, Amanda Liu merasa sedikit prihatin menanyakannya.

Clara Jian tersenyum, meletakkan tasnya ke ujung ranjang, "Saat makan malam, aku makan dengan terlalu buru-buru, tidak sengaja terluka."

Bagaimana mungkin Amanda Liu tidak tahu, perkataan Clara Jian, kemungkinan besar sedang membohonginya.

Tapi, karena Clara Jian tidak bersedia memberitahukannya, dia juga tidak akan menanyakannya lebih lanjut, dan pergi mengambilkan struk biaya pengobatan rumah sakit yang terletak di atas rak samping ranjang, menyerahkannya ke hadapan Clara Jian, "Ini adalah struk yang suster serahkan tadi sore, katanya, biaya yang sebelumnya dibayarkan telah habis digunakan."

Clara Jian menerimanya, melihatnya, ternyata memang benar, dan saat ini sedang berada dalam kondisi berhutang.

"Baik, aku sekarang akan segera membayarnya."

"Clara." Saat Clara Jian mengambil tas dan hendak pergi keluar, Amanda Liu memanggilnya.

"Hmm." Clara Jian membalikkan kepalanya, melihat ke arahnya.

"Kalau uangnya tidak cukup, di tangan Mama Liu masih terdapat sedikit tabungan.........."

"Tidak perlu." Perkataan Amanda Liu masih belum selesai, Clara Jian langsung bersuara memotongnya, menundukkan kepala sambil tersenyum, berkata, "Mama Liu, aku masih ada uang, untuk sementara tidak perlu."

"Setiap bulan ini, hanya biaya obat saja bisa mencapai puluhan juta, kamu sebagai seorang wanita yang baru wisuda setahun, dari mana datangnya uang sebanyak itu?" Amanda Liu merasa kasihan juga bingung, melihat bibirnya telah terluka, tiba-tiba mengingat sesuatu, berkata dengan sedikit kaget, "Clara, jangan-jangan kamu.........."

Clara Jian tiba-tiba menundukkan kepala, "Mama Liu, kamu tenang saja! Aku tahu apa yang sedang kulakukan, kamu tidak perlu mengkhawatirkanku."

"Hah...!" Amanda Liu melihat Clara Jian, seusai menghela nafas merasa tak berdaya dan bersalah, kembali melihat ke arah sang anak yang masih kesal, "Clara, semua ini adalah kesalahan Mama Liu."

Clara Jian mengangkat kepala, dalam pandangan mata yang cerah, tertuju pada tubuh sang anak, lalu, tersenyum, dengan serius menggelengkan kepala, "Tidak, Mama Liu, aku tidak menyesal."

"Hah...! Anak bodoh!"

.............................

Tidak tahu apa yang telah dikatakan oleh Amanda Liu terhadap anak kecil, ketika Clara Jian kembali lagi ke kamar pasien setelah selesai membayar biaya pengobatan, dia terlihat jelas tidak lagi merasa marah.

"Mama, Mama Liu mengatakan dialah yang telah mencelakaimu." Di dalam toilet, sang anak duduk di kloset khusus untuk anak-anak, mengangkat kepalanya yang bulat, dengan mata yang berkilau melihat Clara Jian, menanyakannya, "Apa yang telah dia lakukan?"

Satu tangan Clara Jian mengambil shower, satu tangannya lagi menggosok punggung sang anak, berkata sambil tersenyum, "Makanan yang dimasak oleh Mama Liu terlalu enak, membuat mama menjadi begitu gemuk!"

"Hmph! Kamu mana ada gemuk! Kamu bohong."

"Tidak gemuk?! Tapi Mama sendiri merasa telah menjadi gemuk."

Sang anak kecil langsung membalikkan kelopak mata putih terhadap Clara Jian, sang putra tiba-tiba tidak ingin menghiraukan Mama yang tidak jujur ini lagi.

..............................

Setelah selesai memandikan anaknya, Clara Jian membiarkannya berbaring dengan baik di atas ranjang, lalu, dirinya juga meringkuk ke ranjang, melanjutkan cerita yang diceritakan oleh Amanda Liu sampai setengah tadi kepada putranya.

Pagi hari saat Clara Jian tidak ada, Amanda Liu lah yang menjaganya.

Meskipun mereka sepasang ibu dan anak sama sekali tidak ada hubungan darah dengan Amanda Liu, tapi Amanda Liu merupakan kerabat mereka satu-satunya bagi Clara Jian dan Gray Jian.

Terus bercerita dan bercerita, sang anak belum tertidur, malah Clara Jian yang duluan tertidur.

Anak kecil bangun dan duduk di ranjang, melihat Clara Jian yang sedang tertidur lelap, kening yang menawan berkerut sedikit.

Dia mengulurkan tangannya yang kecil, meraba kerah bajunya, bekas membiru yang terdapat di sekitar tulang selangkanya, menghela nafas dengan begitu tak berdaya, lalu memindahkan buku cerita dari tangannya secara perlahan, meletakkannya ke rak di samping ranjang, turun dari ranjang, setelah memadamkan lampu, kembali memanjat ke ranjang, memeluk lehernya Clara Jian, memejamkan mata, dan tertidur lelap.

..........

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu