Excellent Love - Bab 196 Pernikahan Megah (I)(1)

Tiga bulan kemudian

Pernikahan megah yang besar ini diadakan di hari kedua setelah pembukaan Langham Hotel, selain enam kamar president suite yang sementara tidak terbuka untuk publik di lantai teratas, seluruh kamar di Langham sudah dipesan dan ditempati penuh, tak terhitung selebriti dari kalangan politik, bisnis, seni dan sastra, tak peduli apakah diundang atau tidak, semua berebut ingin menyaksikan pernikahan megah yang katanya menghabiskan dana puluhan triliun di ini.

Jadi siapapun yang ingin menyaksikan pernikahan megah ini tahu bahwa mempelai pria adalah Wesley Xu, CEO Kou’s Corp, perusahaan swasta internasional terbesar di dalam negeri, sedangkan mempelai wanita adalah Clara Jian, anak angkat presiden yang menjabat saat ini, Stuart Ying, dan juga putri dari Fernand Li, pelukis lukisan China nomor satu di dalam negeri.

Di mata orang-orang yang tidak tahu, pernikahan megah ini merupakan kombinasi yang paling sempurna antara politik dan bisnis, namun di mata orang-orang yang tahu, pernikahan ini merupakan permulaan cinta yang paling romantis antara putri dan pangeran.

Setelah media di seluruh negeri mengetahui tanggal pernikahan Wesley Xu dan Clara Jian, semuanya berduyun-duyun memeras otak memikirkan cara mendapatkan kesempatan untuk bisa masuk ke tempat pernikahan untuk memberi wawancara, namun, ribuan media besar ataupun kecil di seluruh negeri, tidak ada satu pun yang mendapatkan kesempatan untuk dapat masuk mewawancarai.

Karena ada banyak selebriti dari kalangan politik dan bisnis yang akan menghadiri pernikahan tersebut, termasuk di dalamnya presiden Stuart Ying, semua foto dalam pernikahan tidak boleh dipublikasi sebelum mendapat izin.

Jadi selain staf khusus, semua orang yang menghadiri pernikahan itu harus menandatangani sebuah perjanjian sebelum mengikuti acara pernikahan, yaitu tidak boleh mengambil foto apapun saat acara diselenggarakan, jika dilanggar maka ponsel akan segera disita dan diminta untuk keluar dari acara.

Namun, tidak kurang dari 100 fotografer professional ada dalam acara ini, mereka bisa mengabadikan momen indah disini setiap saat, setelah acara selesai, dan setelah melalui seleksi maka secara otomatis foto-foto pernikahan akan dipublikasikan.

Tentu saja, karena tamu politik dan bisnis yang datang ke pesta pernikahan sangat banyak, untuk biaya keamanan di seluruh Langham saja sudah menghabiskan beberapa triliun, pada saat yang bersamaan, tim pengawal presiden sudah berada di Langham di malam sebelumnya untuk memastikan keamanan Stuart Ying dan pejabat pemerintah lainnya.

Awalnya, menurut kebiasaan, satu malam sebelum pernikahan, sepasang mempelai tidak diperbolehkan bertemu, apalagi bersama-sama, kalau tidak akan bagaimana bagaimana, namun, Wesley Xu tidak percaya dengan mitos ini sedikitpun, malah bersama dengan Clara Jian.

Yang harus diketahui adalah dua hari ini Clara Jian baru saja menyapih Clark dari susu, kebetulan dia sedang terangsang, bagaimana mungkin dia rela berpisah dengan Clara Jian.

Jangankan berpisah untuk satu malam, bahkan malam sebelum menikah pun tidak dia lepaskan, tidak membuang waktu sedetikpun.

Setelah disiksa beberapa jam, sampai lewat subuh, Wesley Xu baru berhenti, membiarkan Clara Jian tidur, namun, Clara Jian tidur tidak lebih dari tiga jam, belum sampai jam empat pagi, bel pintu kamar president suite ditekan oleh orang.

Karena seluruh proses pernikahan akan diadakan di Langham, jadi Clara Jian dan Wesley Xu, dan juga Ketua Xu, Cherly Tang, dan semua orang di keluarga Kou, dan keluarga Li tinggal di Langham Hotel sejak kemarin sore, melakukan persiapan terakhir acara pernikahan.

“Ding dong” “Ding dong” “Ding dong”

Suara bel berbunyi semakin lama terdengar semakin panik, menembus ruang tamu kamar president suite itu, terdengar hingga kamar utama, Wesley Xu yang terbangun lebih dulu karena keributan ini.

Kedua matanya membuka sedikit, matanya melirik 270 derajat ke luar jendela, langit dan permukaan laut yang masih gelap gulita, lengan panjang Wesley Xu memeluk Clara Jian yang tetap tidur dengan nyenyak, telapak tangan yang lain menutupi telinganya, seolah-olah tidak mendengar suara dering bel, melanjutkan tidur.

“Ding dong” “Ding dong” “Ding dong”

Orang di luar menunggu beberapa menit, melihat tetap tidak ada orang yang membukakan, kemudian kembali memencet bel pintu dengan menggila, jika pintu masih tidak dibuka, maka akan melewatkan waktu penting untuk mempelai wanita berdandan dan berpakaian.

Namun, Wesley Xu yang berada di dalam tetap berpura-pura seolah tidak mendengar apa-apa, memeluk wanita yang tertidur dengan nyenyak di dalam pelukannya.

“Ding dong” “Ding dong” “Ding dong”

“Bang!” “Bang!” “Bang!” “Buka pintunya, sudah saatnya untuk mempelai wanita berdandan!” Melihat tidak ada orang yang membukakan pintu, orang di luar berteriak sambil menggedor pintu.

“Hmm….” Clara Jian akhirnya terbangun karena suara bel pintu yang tidak henti-hentinya berbunyi, dia membalikkan badan di dalam pelukan Wesley Xu, perlahan-lahan membuka kedua matanya, dengan lembut bertanya pada pria yang berada di atasnya, “Suara apa?”

“Tidak apa-apa, tidurlah lagi, tidak terburu-buru!” Wesley Xu menarik kembali selimutnya sambil memeluk Clara Jian, menutupi kepala mereka berdua dan melanjutkan tidur.

“Ding dong” “Ding dong” “Ding dong”

“Bang!” “Bang!” “Bang!””Buka pintunya, jika mempelai wanita tidak berdandan maka akan terlambat!”

Mendengar ketukan pintu serta suara bel yang semakin lama semakin cepat dan kencang, Clara Jian akhirnya tidak bisa tidur lagi, semakin lama semakin sadar, akhirnya menyibakkan selimutnya dan mengeluarkan kepalanya, mendengarkan suara dari luar dengan seksama.

“Suamiku, jam berapa sekarang”

Kemarin penanggung jawab acara yang bertanggung jawab atas seluruh proses pernikahan berkata kepadanya bahwa sebelum jam empat subuh mereka akan datang untuk membantu mempelai wanita berdandan dan berpakaian, jangan-jangan sudah jam 4 pagi?

“Tidak tahu, jangan pedulikan mereka, memang butuh berapa lama untuk berdandan, tidurlah sebentar lagi.” Wesley Xu tidak mempedulikan orang dan suara di luar, memeluk Clara Jian, menarik selimutnya dan kembali tidur.

"......." Clara Jian terdiam.

Meskipun Wesley Xu dan dia bersama tidak memerlukan upacara apapun lagi, namun bagaimanapun ini adalah pernikahan mereka, lagipula, Clara Jian percaya, seumur hidupnya, hanya ada satu upacara pernikahan ini, apalagi, begitu banyak orang menghabiskan banyak tenaga demi acara pernikahan mereka, bagaimana bisa dia memperlakukannya dengan ceroboh.

Mengetahui bahwa waktu untuk berdandan sudah tiba, sekelompok orang menunggunya diluar, Clara Jian tidak bisa tidur sedikitpun, kemudian langsung mendorong Wesley Xu, sambil mendorong sambil berkata, ”Suamiku, kamu cepat bangun, sudah waktunya pergi, jangan menundaku.”

Sebenarnya Wesley Xu sudah tidak terlalu mengantuk, hanya menginginkan agar Clara Jian tidur lebih lama lagi, melihat Clara Jian terbangun sepenuhnya, dia pun tidak memaksanya lagi, membiarkan intelligent housekeeper menyalakan lampu di samping tempat tidur, kemudian memegang wajah Clara Jian yang bersemu merah, menciumnya sekuat tenaga, sepasang mata hitamnya yang bercahaya memandang Clara Jian di depannya, “Sudah tidak mengantuk, yakin tidak ingin tidur lagi?”

Clara Jian memarahinya, “Kamu sangat menyebalkan, jelas-jelas kamu tidak diizinkan tidur bersama denganku, kamu malah dengan tidak tahu malunya datang; Jelas-jelas tahu bahwa hari ini aku harus bangun pagi, tetap ingin melakukannya tidak berhenti.”

Melihat ekspresi wajah wanita di depannya yang penuh dengan kesebalan, Wesley Xu mengangkat sudut bibirnya, suasana hatinya sangat baik dan tertawa, kemudian menundukkan kepalanya memagut bibir merah Clara Jian, “Istriku begitu cantik, tidak perlu berdandan pun kamu adalah wanita paling cantik di dunia ini.”

Clara Jian memarahi Wesley Xu yang semakin lama semakin bisa membujuk orang, tidak bisa tidak terhibur olehnya, kemudian mendorongnya lagi, setengah manja setengah serius berkata, “Kamu cepat pergi, hari ini aku harus berdandan dengan cantik, jika tidak akan sangat rugi, aku hanya menikah satu kali saja selama hidupku.”

Wesley Xu mengangkat bibirnya tertawa, menganggukan kepala dan berkata, “Baik, aku mendengarkan istriku, sebagai suami aku akan pergi.”

Selesai bicara, dia kembali mencium wajah Clara Jian berulang kali, kemudian baru melepaskannya, turun dari ranjang, berjalan menuju ruang ganti.

Clara Jian duduk di atas ranjang, mengamati setiap otot yang terpahat di tubuhnya saat dia berjalan, sudut bibirnya perlahan-lahan membentuk sebuah senyuman yang sangat bahagia dan manis.

Saat Wesley Xu keluar dari ruang ganti, Clara Jian juga sudah turun dari ranjang, tubuhnya terbungkus jubah mandi.

Wesley Xu menatap wanita kecil yang lembut itu, dia tidak tahan dan kembali menghampirinya, memegang wajahnya yang kecil, mencium bibir merahnya berkali-kali, dengan suara serak berkata, “Aku akan menjemputmu jam 6 nanti, mempelai wanitaku yang paling cantik.”

Clara Jian mendongakkan kepala memandangnya, cinta dan kebahagiaan yang manis meluap keluar dari matanya, dia menganggukan kepala sambil tersenyum, “Iya, cepat pergi. Kalau tidak pergi sekarang, mungkin pintu itu akan hancur diketuk.”

Ketukan dan bel di pintu depan tidak berhenti sedetikpun.

Wesley Xu tertawa, sekali lagi mencium keningnya baru melepaskannya, dengan langkah besar berjalan keluar.

Sampai di pintu suite, begitu pintu terbuka, orang yang berjejal mengetuk pintu di depan hampir terjatuh ke dalam, untung saja tangan Wesley Xu cukup cepat, dengan sigap memapah orang itu.

"Wesley, apa yang kamu lakukan, ini sudah jam empat lebih sepuluh menit, sejak kapan kamu mengerjakan sesuatu menjadi sangat lama?” Melihat pintu akhirnya terbuka, Regina Kou merasa lega, namun tidak tahan untuk menyalahkan Wesley Xu.

“Kakak tertua, apa kamu masih belum mengenal dia, pasti tidak tega untuk melepaskan pelukan istrinya.” Felisa Kou juga merasa sedikit kesal, dengan sebal memelototi Wesley Xu.

Belasan, dua puluhan orang yang menunggu diluar pintu tentu saja tidak berani mengatakan apa-apa kepada Wesley Xu.

Wesley Xu tahu dirinya salah, juga tidak membantah kedua kakak itu, dia tersenyum, dan dengan memberi isyarat mempersilahkan dengan sopan, “Silahkan, istriku menunggu di dalam!”

Regina Kou memelototinya dengan bengis, kemudian membawa kerumunan orang-orang itu masuk ke dalam.

“Kamu cepat pergi, jangan melamun disini, sudah melanggar aturan, jangan nakal lagi.” Melihat Wesley Xu tetap berdiri diam disana tidak bermaksud pergi, Regina Kou segera mengusirnya, mendorongnya keluar.

Wesley Xu tersenyum, baru dengan sadar pergi.

Begitu dia keluar, Regina Kou segera menutup pintu hingga terdengar suara “bang”, kemudian menguncinya.

Wesley Xu berada di luar pintu, mendengar suara, "......."

"Kakak tertua, kakak ketiga, Kakak Daisy."

Clara Jian berjalan keluar dari kamar tidur, melihat Regina Kou dan Felisa Kou, juga Daisy Feng, dia segera memanggil mereka sambil tersenyum.

Daisy Feng sebagai satu-satunya pengiring pengantin wanita di pernikahan mewah Clara Jian, tentu saja sama dengan yang lainnya, kemarin malam datang ke Langham.

“Ya Tuhan, dengan kulit dan wajah yang penuh kebahagiaan sepertimu, untuk apa berdandan, hanya menyisir rambut dan ganti baju pengantin saja sanggup mengalahkan semua pengantin di dunia ini.” Memandang kulit wajah Clara Jian yang putih kemerahan, halus dan lembut, membuat Daisy Feng tidak tahan untuk memuji.

“Tetap harus berdandan, setelah berdandan akan terlihat lebih berenergi.” Regina Kou memandang Clara Jian, menganggukan kepala dengan senyum puas, kemudian bergegas memerintahkan pelayan di sebelahnya, ”Kalian segera ke kamar mandi menyiapkan air untuk Clara Jian mandi, jangan sampai ada yang kurang.”

“Baik.” Beberapa pelayan menjawab. Segera membawa barang menuju kamar mandi.

“Ayo, Clara, kamu segera ke kamar mandi, mandi tidak boleh kurang.” Regina Kou berkata kepada Clara Jian lagi setelah melihat pelayan pergi ke kamar mandi.

Clara Jian tersenyum mengangguk, menjawab “Baik”, kemudian membalikkan badannya dan berjalan ke kamar mandi.

Peran dia hari ini, adalah mengikuti perintah orang.

Setelah Clara Jian keluar dari kamar mandi, Regina Kou sebagai kakak tertua mengambil sisir yang terbuat dari batu giok putih lalu mulai menyisir rambut Clara Jian.

Ibu Clara Jian sudah meninggal lama, sedangkan tugas menyisir rambut Clara Jian saat menikah sebagai tanda memberi berkat ini diselesaikan oleh Regina Kou sebagai kakak tertua.

“Menyisir dari atas hingga bawah.” Sisiran pertama dari ujung kepala hingga ujung rambut Clara Jian, kata-kata memberkati juga terdengar, “Sisiran kedua, semoga pernikahan langgeng sampai tua; Sisiran ketiga semoga diberi anak yang banyak....Sisiran ke sembilan semoga rezeki berlimpah; Sisiran ke sepuluh semoga suami istri bersama hingga akhir hayat.”

Clara Jian duduk di depan meja rias. Memandang dirinya di dalam cermin, juga wajah semua orang di belakangnya tersenyum memberkati, mendengar ucapan berkat dari zaman nenek moyang itu, meskipun Wesley Xu dan dirinya sudah sangat bahagia sampai tidak bisa lebih bahagia lagi, namun, dia masih merasa dirinya seperti sedang bermimpi, semuanya sangat indah tidak bisa dipercaya.

Sebenarnya dia melakukan suatu kebaikan apa pada kehidupan kehidupan sebelumnya sehingga mendapatkan kebahagiaan dan kegembiraan yang begitu besar dalam kehidupan ini.

Novel Terkait

A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu