Excellent Love - Bab 166 Jika Kau Masih Hidup, Akankah Kau Memaafkannya (1)

“Buk!”

“Aaa.. sakit, sakit sekali!”

Terdengar suara berdebuk diikuti erangan kesakitan Lucy Li.

Mendengarnya, Clara Jian melongokkan kepala dari pelukan Wesley Xu, dan ia melihat Lucy Li terjatuh di lantai sambil memegangi perutnya, wajahnya tampak sangat kesakitan, ia mengerutkan kening dan dengan spontan berseru, “Dokter, cepat ke sini, ia sedang hamil!”

“Ding dong!”

Tiba-tiba pintu lift perlahan terbuka, dan Alfredo Kou keluar dari lift. Saat ia berbalik, ia melihat Clara Jian dan Wesley Xu yang berada tak jauh dari sana. Ia mengerutkan kening, lalu saat mengalihkan pandangannya, ia melihat Lucy Li yang sedang mengerang kesakitan di lantai.

“Ah, cepat, sakit, perutku sakit.”

Begitu mendengar seruan Clara Jian, para dokter dan suster yang meskipun jengkel pada orang seperti Lucy Li yang dengan tak tahu malu bertengkar dan membuat keributan di rumah sakit, tapi karena sudah tugas mereka untuk merawat dan menyelamatkan nyawa pasien, maka tanpa menunda-nunda mereka segera menghampirinya.

Alfredo Kou yang melihat Lucy Li mengerang kesakitan di lantai tidak langsung menghampirinya, melainkan kembali menatap Clara Jian.

Clara Jian merasakan ada sepasang mata yang menatapnya, maka ia menoleh, dan saat pandangannya bertemu dengan Alfredo Kou, ia mengerutkan kening dan segera memalingkan pandangannya.

Melihat Clara Jian memalingkan pandangannya, barulah Alfredo Kou bergegas melangkah menghampiri Lucy Li.

“Apa kau baik-baik saja?” setibanya di sisi Lucy Li, Alfredo Kou berjongkok untuk membantunya berdiri, wajah tampannya tampak acuh tak acuh, sama sekali tidak tampak cemas.

“Alfredo...” saat melihat Alfredo Kou, tangis Lucy Li semakin kencang, matanya meneteskan air mata, ia bersandar dalam pelukannya lalu menunjuk Clara Jian, “Dialah, Clara Jian... dialah yang membuatku jatuh.”

Wesley Xu berdiri tegak melindungi Clara Jian, menatap tajam ke arah Lucy Li yang berbicara mengada-ngada itu, perlahan ekspresinya tampak murka.

Melihat Wesley Xu emosi dan sebentar lagi akan meledak-ledak, Clara Jian segera memeluk pinggangnya dan berbisik, “Suamiku, ayo kita pergi saja, aku tak ingin berlama-lama di sini.”

Masalah apakah benar ia yang membuat Lucy Li terjatuh, di rumah sakit ini ada kamera cCheryl Tangv, tanpa ia perlu mengatakan apapun, kebenaran akan segera terungkap.

Mendengar perkataan Clara Jian, kemarahan Wesley Xu perlahan mereda, ia menatapnya dan mengangguk, “Baiklah, ayo.”

Clara Jian tersenyum lebar menatapnya, lalu mereka meninggalkan tempat itu.

“Alfredo... suamiku... perutku sangat sakit, Clara Jian... ialah yang membuatku jatuh, jika anak kita...”

“Diam!”

Belum selesai Lucy Li mengeluh, Alfredo Kou memotongnya dengan tajam, lalu ia segera menggendongnya dan mengikuti dokter menuju ke ruang emergensi.

..............

Saat Clara Jian dan Wesley Xu tiba di Departemen Hematologi, Gray Jian telah selesai diperiksa, tapi mereka masih harus menunggu hasilnya keluar, maka Gray Jian menunggu di ruang praktik Parker He, duduk di atas sofa sambil menggoyang-goyangkan kaki dan membaca majalah medis Parker He.

Melihat Clara Jian dan Wesley Xu datang, ia berseru, “Ayah, ibu.” Lalu lanjut membaca majalahnya.

Melihat Gray Jian yang selalu tertarik membaca buku apapun, Clara Jian tersenyum dan menghampirinya, menemaninya membaca.

“Bagaimana? Apakah perlu diopname untuk terapi?” setelah menatap Clara Jian yang duduk menemani Gray Jian, Wesley Xu bertanya pada Parker He.

Parker He meraih hasil pemeriksaan Gray Jian dan menyerahkannya pada Wesley Xu, ia menjawab, “Kondisi Gray Jian jauh lebih baik dibandingkan pemeriksaan-pemeriksaan sebelumnya, bisa ditunda minggu depan saja terapinya.”

Wesley Xu menerima hasil pemeriksaan itu dan hanya membacanya sekilas, ia hanya mengangguk dan tak mengatakan apapun, karena ia sangat mempercayai keahlian medis Parker He.

“Melihat kondisi Gray Jian, jika darah plasenta dari anak kedua bisa digunakan, setelah anak itu lahir, ia akan bisa segera menerima transplantasi.” Melihat Wesley Xu tak mengatakan apapun, Parker He menambahkan.

Wesley Xu mengangguk, “Baiklah, saat itu akan kuserahkan padamu untuk menanganinya.”

Parker He tersenyum lalu menatap Clara Jian dan Gray Jian.

Clara Jian juga menatap mereka, sambil secara spontan mengelus-elus perutnya.

Semoga Tuhan melindunginya, agar mereka berdua ibu maupun bayinya sehat-sehat.

......

Setelah hasil pemeriksaan Gray Jian keluar dan dipastikan bahwa Gray Jian boleh menunda terapinya selama seminggu, mereka tak lagi berlama-lama di rumah sakit dan segera membawa Gray Jian ke tempat parkir, bersiap untuk pulang.

Tapi, di tempat parkir, setelah menyuruh Clara Jian dan Gray Jian masuk ke mobil, Wesley Xu sendiri tidak masuk ke mobil, melainkan mengeluarkan ponselnya dan menelepon Alfredo Kou.

Di sisi lain, Alfredo Kou sedang berada di luar ruang emergensi, menunggui Lucy Li, ia mendengar ponselnya berdering, rupanya Wesley Xu yang menelepon, ia merasa ragu, setelah ia meneleponnya dua kali, barulah ia mengangkatnya.

“Alfredo, beraninya kau tak mengangkat telepon pamanmu ini, kau tak berani, atau tak ingin mengangkatnya?” mendengar telepon akhirnya tersambung, Wesley Xu yang sedang bersandar pada pintu mobil berkata.

Di ujung telepon, Alfredo Kou tersenyum, “Aku baru mendengarnya, paman, jangan berprasangka buruk.”

Mendengar perkataan Alfredo Kou, Wesley Xu tersenyum dan segera berkata, “Kutunggu kau di tempat parkir, datanglah saat ini juga, jika tidak, kau akan melihat kepala keluarga Li akan berganti lagi.”

Setelah mengatakannya, Wesley Xu segera menutup telepon.

Di ujung telepon, meskipun suara Wesley Xu terdengar tenang dan santai, tapi Alfredo Kou bisa merasakan ancaman yang sangat berbahaya, ekspresinya menjadi murung, dan ia mengepalkan tangannya.

Karena ia tahu, perkataan Wesley Xu tak mungkin bercanda.

“Kau ingin menemui Alfredo, apakah sebaiknya aku dan Gray Jian pergi dulu?” setelah melihat Wesley Xu menutup telepon, Clara Jian mendongak dan bertanya.

Ia sudah bisa menebak, Wesley Xu memanggil Alfredo Kou ke tempat parkir rumah sakit, bukannya memanggilnya ke rumah, ini pasti bukan hal yang baik.

Wesley Xu menatap Clara Jian dan tersenyum, ia membungkuk dan mengecup keningnya, lalu mengangguk, “Baiklah, bawa mobilnya ke pintu gerbang rumah sakit, kau dan Gray Jian tunggulah di sana, aku akan segera ke sana.”

Ada beberapa adegan yang tidak baik dilihat oleh Gray Jian.

“Baiklah.” Clara Jian mengangguk, “Cepatlah ke sana.”

“Baik.” Jawab Wesley Xu, ia menutup pintu mobil lalu memerintahkan supir untuk membawa mobilnya ke pintu gerbang rumah sakit, ia masih bisa memandang mobil itu dari sini.

Ia melihat mobil itu perlahan melaju, dan berhenti di dekat gerbang rumah sakit. Dan setelah menunggu 2 menit, akhirnya Alfredo Kou muncul di hadapan Wesley Xu.

“Tak apa, paman dan bibi, kami takkan menuntut kalian, aku berencana sore ini akan mengunjungi kalian, paman ada perlu apa?”

Saat Alfredo Kou mendekat dan berkata padanya sambil tersenyum, Wesley Xu segera mengayunkan tinjunya memukul wajahnya, membuatnya segera terdiam.

Alfredo Kou terhuyung dan hampir jatuh ke tanah, untungnya ia berpegangan pada sebuah mobil di sebelahnya dan berhasil menyeimbangkan tubuhnya.

Alfredo Kou mengusap darah di ujung bibirnya, ia mendongak menatap Wesley Xu dan menggertakkan giginya, “Paman, tidak sopan jika kau langsung menghajarku seperti ini!”

Wesley Xu berdiri tegak, tubuhnya mengeluarkan aura yang mengintimidasi, tapi wajahnya tampak sangat tenang.

Ia memasukkan satu tangan ke dalam saku celana dan menghampiri Alfredo Kou, lalu dengan tangan satunya, dengan penuh kasih sayang ia mengusap darah di bibir Alfredo Kou, sambil mengusapnya ia berkata, “Alfredo, jangan terlalu percaya diri, hanya karena kau berhasil 1 kali, jangan kira kau akan berhasil setiap kali, jika kau tak menghentikannya, jangan salahkan pamanmu ini jika aku bertindak tanpa belas kasihan!”

Alfredo Kou menatap Wesley Xu dan tersenyum, “Paman, aku tak tahu apa yang kau bicarakan, kesalahan apa yang kulakukan yang membuatmu marah?”

Wesley Xu menatapnya lekat-lekat dan tersenyum, “Tak apa jika kau tak mengingatnya, pulang dari sini nanti renungkanlah baik-baik, jika kau tetap tidak ingat, datanglah padaku, aku takkan segan membantumu untuk mengingat semua hal yang telah kau lakukan.”

Setelahnya, Wesley Xu tak mengatakan apapun lagi dan tak bermaksud menjelaskannya. Karena ini adalah tempat parkir rumah sakit, jika ada seseorang yang mendengarnya, hal ini akan berakibat buruk, dan juga tujuan utama Wesley Xu adalah agar Alfredo Kou menyadari kesalahannya dan memperbaikinya, jika tidak, tunggu saja saat ia akan bertindak.

Setelah mengatakannya, Wesley Xu segera berbalik dan pergi.

Menatap sosok Wesley Xu dari belakang, Alfredo Kou perlahan mengepalkan tinjunya, dan urat-urat biru di keningnya muncul keluar.

Sudah terlambat untuk menyuruhnya berhenti!

............

Sorenya, Wesley Xu dan ketua Xu pergi karena ada suatu urusan, Clara Jian, Cheryl Tang dan seorang ibu lain di kompleks itu membawa Gray Jian dan teman-temannya bermain ke sebuah taman hiburan milik Kou’s Corp.

Setelah bermain sepanjang sore, sekitar pukul 6 mereka tiba di rumah, begitu mereka masuk, Clara Jian melihat Tuan Besar Li dan Ned Li datang, Wesley Xu dan ketua Xu juga di sana, mereka berempat sedang mengobrol, tapi sekilas Clara Jian bisa melihat ekspresi Tuan Besar Li dan Ned Li tampak murung dan mengerutkan kening.

“Oh, Tuan Besar Li, Ned Li, tumben kalian ada waktu untuk bertamu.” Begitu melihat mereka, Cheryl Tang segera menyambut sambil tersenyum.

“Bibi Tang, Clara Jian.”

Melihat mereka pulang, Ned Li segera berdiri dan menyapa mereka sambil tersenyum, Tuan Besar Li juga berdiri dan menatap Clara Jian, tapi tak mengatakan apapun.

Clara Jian menatap mereka dan tersenyum tipis, ia menyapa, “Tuan Besar Li, Ned Li.”

Tuan Besar Li hanya menatap Clara Jian dengan penuh kasih sayang dan mengangguk.

“Kenapa kalian berdiri, duduklah, duduklah.” Cheryl Tang segera mempersilahkan Tuan Besar Li dan Ned Li untuk duduk, lalu berkata pada ketua Xu, “Suamiku, entah apakah di dapur sudah disiapkan makanan, tapi karena Tuan Besar Li dan Ned Li sudah datang ke sini, mari kita makan malam bersama dulu sebelum mereka pergi.”

“Aku belum memerintahkan mereka, lihatlah apakah mereka sudah menyiapkan makanan.” Jawab ketua Xu sambil menatap Cheryl Tang.

Cheryl Tang segera memicingkan mata menatapnya, lalu ia menatap Tuan Besar Li dan Ned Li dan tersenyum, “Duduklah dulu, Tuan Besar Li, Ned Li, aku akan ke dapur dulu, mari kita makan malam bersama dulu sebelum kalian pergi.”

Lalu tanpa menunggu Tuan Besar Li dan Ned Li menjawab, Cheryl Tang bergegas pergi ke dapur.

“Kakek, ayah, Paman Li, kakek!” Gray Jian berlari masuk dengan gembira dan menyapa mereka semua.

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu