Excellent Love - Bab 35 Bisakah Memberikan Sebuah Kesempatan Untuk Dirinya Sendiri?

Karena demamnya telah mereda, dokter juga mengatakan, asalkan dia makan obat dengan teratur setelah pulang, tidak akan ada masalah apapun lagi, jadi, dia tidak lagi harus terus tinggal di rumah sakit lagi.

Lagipula, setumpuk pekerjaan masih tetap menunggu dirinya untuk dikerjakan, bagaimana mungkin dia boleh terus berbaring di rumah sakit.

Hanya saja, hal yang membuatnya sangat tidak menyangka adalah, tepat ketika dia keluar dari toilet seusai beres-beres sekalian membasuh muka, dan hendak membawa Gray kembali ke apartemen, pintu kamar pasien kembali terbuka dari luar, yang masuk, adalah Ned Li.

Dan pada saat ini, di tangannya Ned Li, terdapat sebuah kantong plastik yang tembus pandang, isi di dalam plastik, merupakan beberapa kotak makan yang indah.

Gray yang sedang duduk di sofa memainkan jari-jari tangannya sendiri melihat Ned Li yang muncul di depan pintu, malah terlihat lebih tenang daripada Clara Jian, sama sekali tidak merasa heran.

Dia menggoyangkan kedua kaki pendeknya, dengan mata yang hitam pekat berkilau melihat Clara Jian, lalu melihat Ned Li, kemudian membukakan mulut mungilnya, menunjukkan dua baris gigi putih yang rapi. Berkata dengan sangat riang, "Paman, apakah kamu membelikan kami sarapan?"

Ned Li tersenyum menganggukkan kepala, lalu, pandangan mata yang lembut tertuju pada Clara Jian yang masih berdiri di depan pintu kamar mandi dengan terkejut, "Benar. Ini adalah sarapan yang Paman belikan untukmu dan Mamamu."

Setelah mengatakannya, dia telah kembali menutup pintu ruangan, lalu berjalan menuju meja di dekat sofa, sambil menyusun keluar peralatan minum di dalamnya, sambil pergi melihat Clara Jian, berkata dengan nada suara yang rendah juga lembut, "Sudah lapar bukan, segera kemari dan makan sesuatu."

Clara Jian seketika kembali sadar, menundukkan kepala dan mengerutkan keningnya, sambil berjalan mendekat ke sofa sambil merasa heran, "Tuan Li, bagaimana caranya kamu bisa tahu kami berada di rumah sakit?"

Ned Li membukakan semua kotak makanan, dan meletakkannya dengan baik, baru kembali berdiri tegak, dengan pandangan yang hangat melihat Clara Jian, "Aku awalnya pergi ke apartemen sewaanmu, tapi tidak ada yang menyahut setelah menekan bel, makanya langsung menghubungi ponselmu, Gray mengatakan kalian berada di rumah sakit, makanya aku bergegas kemari.

Clara Jian melihat putranya sekilas, langsung kembali mengerti.

Ternyata saat dia berada di kamar mandi, Gray mengangkat panggilan di ponselnya, dan memberitahukannya kepada Ned Li, ditambah dengan jarak rumah sakit dari apartemennya begitu dekat, akan tiba dalam beberapa menit dengan menyetir.

"Terima kasih, telah datang pagi-pagi begini untuk melihat kami."

Melihat Ned Li, merasa sangat berterima kasih juga tidak tahu harus bagaimana, Clara Jian kembali menundukkan kepalanya, karena dirinya benar-benar tidak mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi Ned Li, bahkan tidak tahu harus bagaimana berkomunikasi dengannya.

Melihat raut wajah Clara Jian yang sedikit pucat, Ned Li tanpa sadar merasa kasihan, berkata, "Bagaimana dengan demammu, masih panas tidak?"

Setelah mengatakannya, Ned Li mengulurkan tangannya, hendak meraba kening dari Clara Jian, saat Clara Jian menyadari tangannya sedang terulurkan, bergerak mundur ke belakang secara spontan, dan segera berkata, "Tuan Li, aku sudah tidak kenapa-napa lagi, tidak demam lagi."

Ned Li melihat reaksinya yang begitu terlihat jelas sedang menolakanya, tidaklah merasa marah, malah tersenyum dengan suasana hati yang senang, menarik kembali tangannya, berkata dengan lembut, "Kalau memang sudah tidak kenapa-napa, maka duduklah, dan makan sarapan, baru kita keluar dari rumah sakit."

Clara Jian melihat sarapan yang terletak di atas meja, tidak mungkin langsung merusak muka dari Ned Li secara terus terang.

Jadi, Clara Jian hanya bisa menganggukkan kepala, dan menjawabnya "Baik", lalu duduk di sofa.

Di luar kamar pasien, Wesley Xu yang juga mententeng sekantong kotak makan sarapan, saat melihat Ned Li yang "Melayani" sarapan sepasang ibu dan anak di dalam kamar pasien melalui kaca jendela kecil di pintu, wajah yang awalnya tidak mengandung ekspresi apapun itu, seketika menjadi sangat murung, bahkan menjadi sangat muram mengerikan.

Sedetik kemudian, dia langsung berbalik badan, dan membuang sarapan di tangannya ke tong sampah di samping, lalu menggerakkan kaki tingginya, pergi dengan langkah cepat.

Di dalam kamar pasien, Clara Jian seakan-akan telah merasakan sesuatu, tapi, saat dia pergi melihat ke arah pintu, malah tidak terlihat apapun.

"Ada apa?" Melihat Clara Jian melihat ke arah pintu, Ned Li menanyakan dengan perhatian.

Clara Jian tersenyum sejenak, menerima bubur yang diberikan Ned Li kepadanya, berkata sembari menggelengkan kepala, "Tidak ada."

"Kalau begitu, makanlah selagi panas, jangan sampai makan ketika menjadi dingin."

"Baik."

........................................

Setelah Clara Jian dan Gray selesai makan sarapan, dokter datang untuk memeriksa keadaan Clara Jian. Menyadari demamnya belumlah reda sepenuhnya, menyarankannya agar terus tinggal di rumah sakit untuk terus mendapat pengawasan, dan melakukan pemeriksaan lanjut, melihat apakah ada masalah lainnya.

Setelah Ned Li mendengar saran dari dokter, juga berharap Clara Jian bisa terus menginap di rumah sakit selama sehari lagi, untuk berjaga-jaga.

Tapi, Clara Jian tetap menolak dengan tegas.

Proyek Langham, telah ditugaskan oleh Alfredo Kou dengan begitu mendesak, dan khusus menyerangnya seorang diri, mana mungkin dia berani bersantai ataupun menundanya sedetik pun.

"Clara, kenapa kamu begitu keras kepala! Dengan kondisi yang masih demam, malah tidak bersedia menginap satu hari lagi." Setelah dokter dan suster telah pergi meninggalkan ruangan, mata Ned Li yang berkilau melihat Clara Jian, semakin merasa kasihan terhadap Clara Jian.

Clara Jian sambil membereskan barang-barang, sambil melihat Ned Li sekilas, tersenyum sejenak, tapi tidak berkata terlalu banyak, hanya menjelaskan dengan sederhana, "Aku tidak suka tinggal di rumah sakit."

Dia memang tidak suka menetap di rumah sakit, bahkan merasa sangat sangatlah benci!

Ned Li melihatnya, dibalik pandangan mata yang berkilau, menjadi semakin lembut, juga mengandung rasa kasih sayang dan memanjakan.

Dirinya bisa mengerti, mengapa Clara Jian begitu membenci rumah sakit, karena dia sudah mengetahui, penyakit yang Gray alami adalah Beta Thalassemias tingkat berat, hampir setiap bulan, Gray sering menginap di rumah sakit selama belasan hari.

"Baik, kalau kamu tidak menyukainya, kalau begitu, keluar dari rumah sakit saja, sama saja dengan beristirahat di rumah."

Clara Jian yang sedang beres-beres mendengar perkataan Ned Li yang penuh dengan rasa kasih sayang dan memanjakan, pergerakan tangannya, terhenti sejenak, tapi, hanyalah sejenak saja, dia memalingkan kepala melihat Ned Li sebentar, tersenyum, dan tidak mengatakan apapun, lalu, lanjut melakukan kesibukannya.

"Aku pergi mengurus prosedur keluar dari rumah sakit." Melihat Clara Jian tidak berbicara, Ned Li kembali berkata.

Clara Jian telah selesai, pergi melihatnya.

Ned Li begitu baik, begitu tampan, dewasa, berwatak stabil juga memiliki uang, kalau dia begitu berharap dirinya bisa memberikan sebuah kesempatan untunya, jadi, apakah Clara Jian bisa memberikan dirinya sendiri sebuah kesempatan?

Melekukkan bibirnya dan tersenyum, Clara Jian menganggukkan kepala. "Baik, terima kasih!"

..............................

"Clara."

Setelah selesai mengurus prosedurnya, Ned Li mengantarkan sepasang ibu dan anak kembali ke apartemen sewaan.

Di perjalanan, saat sedang menunggu lampu lalu lintas berubah menjadi hijau, Ned Li tiba-tiba memanggil Clara Jian dengan begitu serius.

"Hmm." Clara Jian yang duduk bersama Gray di barisan belakang, mengangkat pandangannya melihat ke arah Ned Li yang duduk di kursi pengemudi.

Melalui kaca spion, Ned Li melihat Clara Jian yang begitu asri sedang duduk di belakang sambil memeluk Gray, berkata, "Aku telah meminta permohonan terhadap sekolah TK di mana Elsie Li belajar, kalau boleh, Gray hari ini sudah boleh bersekolah ke sekolah."

"Benarkah? Paman, aku hari ini boleh pergi ke TK?" Clara Jian masih belum sempat berkata, suara Gray yang begitu khas anak-anak terdengar menggelegar di seluruh ruangan mobil dengan penuh semangat.

Clara Jian melihat anaknya, semua suara yang hendak mengatakan penolakan yang telah tiba di ujung mulut, malah tidak bisa dilontarkan keluar sepatah kata pun.

"Hmm, tentu saja, mulai sekarang, Gray akan pergi ke TK bersama dengan Elsie setiap hari, bagaimana?" Ned Li tetap terus mengamati mereka ibu dan anak dari kaca spion, menganggukkan kepalanya dengan begitu serius, menjawab sang anak.

"Oh! Bagus sekali, sungguh luar biasa!" Setelah mendapat jawaban pasti, Gray hampir saja melompat dari tempat duduk barisan belakang, langsung melihat Clara Jian, mengedipkan sepasang mata yang sangatlah bersinar bagaikan pernah dibilas dengan air, berkata dengan sangat bahagia, "Mama, mulai dari hari ini aku sudah boleh pergi ke TK, dan sudah boleh bermain dengan begitu banyak teman."

Clara Jian melihat sang anak, seketika hidungnya merasa nyeri, seluruh perkataan penolakan, telah melebur dalam semangat Gray yang besar, sama sekali tidak bisa dikatakan lagi, hanya bisa menganggukkan kepalanya, berkata dengan tersenyum, "Hmm, Gray sudah boleh pergi ke TK, sungguh baik."

"Paman, aku boleh langsung pergi hari ini juga tidak?" Setelah mendapat pengakuan dari Clara Jian, Gray kembali melihat ke Ned Li dengan penuh semangat, menanyakannya.

Ned Li kembali menganggukkan kepala dengan serius, "Tentu saja, Gray hari ini boleh langsung pergi ke TK."

"Oh, bagus sekali, Mama, aku ingin langsung pergi ke TK hari ini juga."

Clara Jian melihat anaknya, menganggukkan kepala sembari tersenyum, "Baik, Gray akan pergi ke TK hari ini juga.”

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu