Excellent Love - Bab 28 Melempar Uang Ke Mukanya

Ned membawa mobilnya sendiri, setelah duduk di kursi depan sebelah Ned, tiba-tiba Clara pun merasa menyesal kenapa dirinya mengiyakan Ned untuk mengantarnya pulang, kalau begini, bukankah Wesley malah akan semakin salah sangka?

Tapi, kalau Wesley sudah punya istri dan keluarga, kenapa dia masih......

Clara memiringkan kepalanya, melihat pemandangan di luar jendela sana yang bergerak dengan cepat, ia menggigit bibirnya erat-erat, hatinya terasa tercampur aduk.

Kalau Wesley salah sangka, mungkin bukan sesuatu yang buruk juga.

Dengan begitu, mungkin saja ia akan meminta untuk mengakhiri perjanjian mereka lebih awal, mereka berdua juga tidak akan punya hubungan apa-apa lagi, ia juga tak perlu lagi menjadi orang ketiga yang selalu diteriaki orang-orang dan merusak rumah tangga orang.

Kalau sekarang ia bisa mengeluarkan uang pelanggaran perjanjian sebesar sepuluh miliyar, ia pasti akan segera pergi ke hadapan Wesley dan melemparkan uang itu pada mukanya, ia akan segera mengakhiri hubungan perjanjian tanpa hubungan badan itu.

"Anak-anak sudah tidur, apa kau mau tidur sebentar juga, setelah sampai di rumahmu nanti, aku akan memanggilmu." Ned yang membawa mobil dengan serius itu pun melirik sejenak ke arah Clara, ia melihat Clara terus menatap keluar jendela, sejak masuk ke atas mobil sampai sekarang, Clara terus diam dan tak berkata apa-apa. Oleh karena itu, ia pun membuka mulutnya terlebih dahulu.

"Tuan Li." Clara mencoba untuk menekan perasaan yang ada di dalam hatinya, lalu menatap ke arah Ned dengan tenang, bibirnya tersenyum ke atas, "Aku sudah memikirkannya, Elsie sangat lucu. Aku juga sangat suka padanya, tapi, ......"

"Clara!" belum saja Clara selesai berbicara, Ned langsung memotong ucapannya. Lalu, tanpa mempedulikan ada rambu boleh parkir atau tidak, ia langsung memberhentikan mobilnya di pinggir jalan.

"Clara, di dunia ini, tidak ada yang namanya cinta pada pandangan pertama, rasa cinta itu harus dibina dan dirawat pelan-pelan." Ia mengulurkan tangannya, menahan pundak Clara yang bulat, lalu memandanginya dengan serius, "Kalau kau tidak membenciku, jangan terburu-buru untuk menilakku. Beri aku satu kesempatan, juga beri dirimu sendiri satu kesempatan, kita mulai pelan-pelan, bina hubungan kita pelan-pelan, entah satu bulan, dua bulan, atau bahkan setahun dua tahun pun, aku rela, apa kau tahu? Lagipula, sebagai seorang pria lajang yang normal, aku juga punya hak untuk mengejarmu, bukankah begitu?"

Clara mengangkat matanya melihat ke arah pria dewasa dan lembut di hadapannya itu, tiba-tiba ia pun tak bisa berkata apa-apa.

Ned Li, seorang pria yang tampan dan baik hati, bohong sekali kalau Clara sama sekali tidak tertarik, bagaimanamun, Ned adalah seorang CEO dari sebuah perusahaan besar, bukan seorang pria biasa saja, apalagi seorang pria jalanan yang miskin, kalau seorang boss pria kaya raya berani berkata demikian padanya, apa Clara masih bisa melawannya.

"Kalau begitu, lain kali, apa kau bisa memberitahuku terlebih dahulu soal prosedur-prosedur rumah sakit Gray?" setelah terdiam beberapa saat, Clara pun memaksakan dirinya untuk mengatakan sesuatu.

Meskipun Ned ingin mengejarnya, ia juga tidak ingin berhutang budi padanya.

Melihat Clara yang kedua bola matanya terlihat sangat bersih dan tenang, Ned pun tersenyum, dan bertanya balik, "Kau tak ingin berhutang budi padaku, iya kan?"

Senyuman Ned yang terlihat sangat ceria itu menusuk hati Clara, ia pun menundukkan kepalanya, "Kurasa kita harus sederajat."

Ned tersenyum dan mengangguk-angguk, "Betul, kita memang sederajat, lain kali kalau aku ada masalah, aku akan meminta persetujuanmu terlebih dahulu."

"Terima kasih!"

Di bawah sorotan lampu mobil yang tak begitu terang, Ned menundukkan kepalanya, wajahnya tampak seperti sebuah lukisan, bulu matanya yang lentik dan panjang mengarah pada Clara, bibirnya tersenyum ceria, seperti tak terkendali lagi, ia pun menunduk dan mencium kepala Clara.

Clara tercengang, saat ia mengangkat kepalanya, Ned sudah melepaskannya dan kembali ke tempat duduknya, lalu menyalakan mobilnya kembali.

"Istirahatlah dulu, sekitar setengah jam lagi kita akan sampai."

"Baik.'

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu