Excellent Love - Bab 33 Hati Terasa Sedih Dan Sakit

Keesokan harinya, di pagi hari.

Saat Clara Jian mulai membuka matanya secara perlahan, yang terlihat dalam pandangannya, adalah langit-langit ruangan yang putih di atas kepalanya.

Langit-langit yang putih seperti ini, sangatlah di kenal oleh Clara Jian, jadi, pikirannya langsung mengerti dalam sekejab waktu.

Dia berada di rumah sakit!

Kenapa dia bisa berada di rumah sakit, bukankah Gray telah keluar dari rumah sakit?

Hatinya seketika menjadi panik. Dan spontan memalingkan kepalanya pergi melihat ke samping.

Ketika terlihat Gray yang kecil sedang tertidur dengan begitu pulas di sampingnya, hati yang tadinya panik, telah kembali menjadi tenang.

Meskipun Gray terlihat tidak ada masalah apapun, tapi, dia tetap terbiasa mengangkat tangannya untuk memeriksa suhu dari keningnya Gray, lihat apakah Gray demam atau tidak, karena ini adalah suatu hal yang akan dilakukannya setiap pagi hari saat bangun.

Hanya saja, saat dia hendak mengangkat tangan kirinya untuk memeriksa suhu tubuh Gray, baru disadari, tangannya sendiri telah tertusuk sebuah jarum, sedang diinfus.

Dia kaget sejenak, memalingkan kepala melihat tangan kirinya.

Dan ketika pandangannya melihat seorang pria yang bersandar di sofa yang hanya berjarak beberapa langkah dari ranjangnya dengan mata yang terpejam seakan-akan telah tertidur itu, Clara Jian menjadi lebih terkejut, nafasnya terhenti. Seluruh dirinya seketika tidak bisa bereaksi lagi.

Wesley Xu!

Kenapa dia bisa berada di sini?

Dan juga, kenapa dirinya sendiri berada di rumah sakit, tangannya pun terdapat jarum suntik untuk diinfus, ada apa dengan dirinya sendiri?

"Sudah bangun."

Tepat ketika Clara Jian sedang melihat Wesley Xu sambil melamun, sang pria malah telah membuka sepasang matanya, suaranya yang begitu rendah dan berat, terdengar di telinganya.

Pandangan matanya, seketika terjerumus kedalam kegelapan sepasang bola mata Wesley Xu yang hitam tanpa batas itu, Clara Jian kaget sejenak, dan langsung kembali sadar.

"Tu.......... Tuan Xu, kenapa kamu bisa berada di sini?" Setelah saling bertatapan sebentar, Clara Jian kembali sadar, dan berusaha untuk menenangkan diri sendiri menanyakan.

Bola mata Wesley Xu yang hitam pekat itu terus menatapnya. Bulu mata yang panjang lentik bergerak sejenak, dengan suara yang begitu rendah dan tak terdengar adanya ekspresi apapun di dalamnya, berkata, "Pertanyaan ini, seharusnya kamu tanyakan pada dirimu sendiri dengan baik."

Clara Jian mengalihkan pandangannya, tidak melihatnya, juga tidak berbicara, karena sama sekali tidak tahu harus mengatakan apa.

Melihat Clara Jian menjadi diam dan tak berbicara lagi, kening Wesley Xu berkerut. Di balik bola mata yang hitam pekat itu, mulai muncul rasa ketidaksenangan secara perlahan.

Bangun dan berjalan ke samping ranjang, Wesley Xu mengangkat tangannya, jari-jari tangannya yang panjang mengangkat dagu Clara Jian, memaksanya untuk melihat dirinya sendiri. Berkata dengan ekspresi yang dingin, "Kamu sebagai orang yang sudah besar, malah tidak tahu diri sendiri sedang demam dan sakit, apakah kamu ingin membiarkan putramu langsung menjaga mayatmu di apartemen bobrok itu?"

Kalau bukan karena Gray yang begitu pintar semalam, setelah menyadari Clara Jian sedang demam tinggi, lalu juga pergi mengangkat panggilan dari Wesley Xu, memohonnya untuk datang membantu, takutnya, saat ini Clara Jian akan benar-benar mati karena demam tinggi.

Clara Jian berbaring di atas ranjang pasien, melototkan sepasang matanya yang jernih itu, terus menatap Wesley Xu, tapi tetap diam tanpa mengatakan apapun.

Kenapa dirinya bisa demam, bukankah ini semua karena kejadian semalam di kamar mandi dalam kantornya, di mana dia melakukannya selama satu jam lebih di bawah guyuran air dingin?

Hanya saja, perkataan seperti ini, tidak akan dikatakannya terhadap Wesley Xu, juga tidak ingin mengatakannya keluar.

Clara Jian dan dia, selain hubungan bisnis dalam kontrak, tidak ada hubungan lain lagi!

Melihat wanita yang terus terdiam dengan sikap yang tegas, hati Wesley Xu, tiba-tiba menjalar sebuah percikan api amarah.

Tapi di tengah-tengah tatapannya terhadap Clara Jian, Wesley Xu dengan sekuat tenaga menekan amarah itu, lalu, menarik kembali tangannya, tidak mengatakan apapun, dan langsung membalikkan badan, melangkah dengan langkah besar berjalan keluar.

Clara Jian dengan tegar tidak pergi melihatnya, hanya saja, ketika mendengar pintu telah terbuka dan tertutup kembali, selapis demi selapis air mata, seketika mulai memudarkan pandangan matanya.

Tapi, bahkan dirinya sendiri pun tidak tahu, kenapa hatinya bisa terasa begitu sedih dan perih.

Begitu sakit!

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu