Excellent Love - Bab 124 Tunggu Dan Lihat Saja (2)

Wesley Xu mengerutkan keningnya lalu menggelengkan kepalanya, "Itu tidak sesederhana itu, aku kira-kira paham, saat itu terlalu banyak konspirasi yang menyebabkan Clara Jian tidak memiliki ayah sejak lahir, kematian Jade Hui, sepertinya terkait dengan konspirasi saat itu.

Melihat Wesley Xu, Ketua Xu bahkan lebih bingung dan terkejut, dia tidak menyangka Clara Jian yang polos dan sederhana itu, ternyata memiliki begitu banyak situasi rumit di sekitarnya.

"Seperti yang kamu katakan, Clara Jian berada dalam situasi berbahaya sekarang," Ketua Xu menghela napas setelah beberapa saat merenung.

Wesley Xu mengangguk, "Mungkin setelah aku menikah dengannya, identitas Clara Jian mulai menjadi penting, dan itu telah mengancam kepentingan banyak orang, jadi, beberapa orang mulai turun tangan satu persatu.”

Ketua Xu mengangguk, "Jika kamu membutuhkaku, katakan saja, sekarang ini yang terpenting adalah menjaga keselamatan Clara Jian dan anaknya."

Melihat Ketua Xu, Wesley Xu tiba-tiba mengangkat bibirnya dan tersenyum, “Dengan wajah Ketua Xu, tidak akan ada yang berani, aku tahu ini."

Ketua Xu mengangguk lagi, ia berjalan ke arahnya dan menepuk bahu Wesley Xu, ia menasehatinya, "Tubuh kakak ipar tidak terlalu baik, karena kamu sudah memanggilnya ‘ayah’, maka setelah tubuh Clara Jian membaik, kamu bawalah Gray Jian bersamamu dan pergi ke Kota Jing sementara waktu untuk menemaninya.”

Wesley Xu melirik Ketua Xu dan mengangguk, "Oke, aku mengerti."

............................

Sekeluarga tinggal di Markas Komisi Militer, dan Clara Jian tidak bisa bergerak seenaknya, jadi, urusan mengurus Gray Jian, diserahkan kepada Cheryl Tang sang nenek, setelah Wesley Xu berjalan keluar dari ruang kerja Ketua Xu, ia langsung membawa Clara Jian kembali ke kamar dan membaringkannya di atas kasur.

“Suamiku, bolehkan aku pergi menyikat gigi, mencuci muka, dan mandi, baru aku berbaring di tempat tidur?” Wesley Xu menggendongnya di depan semua orang di rumah dan berbaring sepanjang waktu, Clara Jian benar-benar sedikit tidak nyaman.

"Sikat gigi dan cuci muka boleh, mandi tidak perlu, aku tidak keberatan." Sambil berkata, Wesley Xu menggendongnya lagi dan berjalan ke kamar mandi yang ada di dalam kamar.

Clara Jian mengerutkan bibirnya, "Tetapi jika aku tidak mandi, aku akan merasa tidak nyaman."

Dia memiliki kebiasaan mandi setiap hari, dia merasa tidak nyaman jika tidak mandi.

Mata hitam Wesley Xu menatapnya, ia langsung berkata dengan santai, “Kalau begitu aku akan membantumu mandi.”

"...." Clara Jian terdiam.

Dia membantunya mandi, jika tidak bisa menahan diri pada saat itu, bagaimana?

"Sudahlah, sebaiknya aku tidak mandi saja."

Wesley Xu meliriknya, mengangkat sudut bibirnya, menundukkan kepalanya dan mencium dahinya, lalu memujinya tanpa ragu, "Pintar!"

Clara Jian, "...."

Tiba di kamar mandi, Wesley Xu dengan lembut menurunkan Clara Jian, kemudian pergi mengambil sikat giginya dan membantu menuang pasta giginya.

Tiba-tiba, ponsel di sakunya bergetar, Clara Jian memperhatikannya, Wesley Xu meraba ponsel di sakunya dengan satu tangan, tangan satunya menyerahkan sikat gigi kepada Clara Jian, “Aku bisa sendiri, kamu angkat telepon saja!”

Wesley Xu melirik ID penelepon yang melompat di layar ponsel, dan melihat bahwa Joe Lin yang menelepon, di hadapan Clara Jian, ia langsung mengangkat telepon itu.

"Bos, kami tidak menemukan sesuatu yang tidak biasa di ruang rapat tempat nyonya menunggu, tetapi dari CCTV, dapat dilihat setelah mereka pergi, ada petugas kebersihan datang untuk membersihkan beberapa sampah, adapun apa sampah itu, kamu tidak berdaya untuk mencari tahunya.” Begitu telepon terhubung, Joe Lin langsung berbicara dengan hormat.

Wesley Xu berdiri di samping Clara Jian, ia memeluknya, dan memerintahkan, "Kamu tidak perlu menyelidiki masalah ini lagi, cukup awasi baik-baik Alfredo Kou dan Janice Li.”

"Ya."

“Kamu juga curiga bahwa apa yang terjadi hari ini adalah ulah Janice Li?” Clara Jian bertanya ketika dia melihat Wesley Xu menutup telepon.

Wesley Xu membungkuk dan mencium keningnya, "Ya, tapi tenang saja, aku tidak akan membiarkannya menyakitimu dan anak-anak kita."

Clara Jian tersenyum, "Jadi, apa yang akan kamu lakukan?"

Wesley Xu membengkokkan jari-jarinya dan menggaruk hidung Clara Jian dengan ringan, “Percayalah pada suamimu, tunggu dan lihat saja."

............................

Keesokan harinya, pada siang hari, gedung kantor Li’s Corp.

Saat itu baru jam setengah dua belas siang, dan belum tiba waktu makan siang, Janice Li sudah meninggalkan kantor, ia turun ke bawah dan memanggil taksi, lalu mengarah ke sebual hotel kecil yang hanya beberapa kilometer jauhnya.

Hotel kecil ini kecil dan tidak tenar, yang paling penting adalah setiap kali membuka kamar di sini, tidak perlu memberikan identitas, atau hanya perlu menggunakan identitas palsu.

Ketika dia tiba di hotel, dia mengambil kartu kamar di meja depan dan berjalan dengan tidak asing ke lantai tiga, XY sudah tiba, sedang mandi di kamar mandi.

Janice Li masuk, tidak terburu-buru, ia melihat sekeliling ruangan, lalu duduk di tempat tidur, mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya, ia menyilangkan kakinya, dan perlahan-lahan menghisap rokoknya.

Pada saat ia sudah menghisap sekitar sepertiga rokok itu, XY telah selesai mandi dan berjalan keluar dari kamar mandi hanya dengan mengenakan handuk, ketika dia melihat Janice Li duduk di atas kasur, ia menyeringai dan berjalan kemari, “Yo, nona Janice Li, datangnya pas sekali!”

Janice Li menghisap sebatang rokok, perlahan-lahan mengeluarkan asap dari mulutnya ke wajah XY, ia melihat tubuhnya dan tubuh Wesley yang mirip, ia mencoba berfantasim wajah yang ada di depannya adalah Wesley Xu.

XY memandangi penampilan Janice Li yang seksi dan menawan, entah bagaimana dia tidak sabar dan segera menekannya di kasur, lalu menciumnya.

"Ah!"

Namun, sebelum sempat mencium bibir Janice Li, XY menjerit karena tangannya tersundut oleh puntung rokok yang ada di tangan Janice Li.

"Kenapa terburu-buru? Pakaian saja belum dilepas, jika pakaianku rusak, bagaimana aku bisa kembali bekerja nanti.” Melihat wajah XY yang tidak senang, Janice Li segera menjelaskan sambil tersenyum.

“Wanita cantik, kalau begitu aku akan membantumu…."

Ketika berbicara, XY mulai mengulurkan tangan menuju tubuh Janice Li….

Segera, XY tidak bisa sabar….

"Klak!"

Tepat ketika mereka mau mulai, pintu ruangan tiba-tiba terbuka dari luar, membuat suara keras.

Janice Li dan XY terkejut, keduanya melihat ke pintu tanpa sadar, tepat ketika mereka melihat pintu, beberapa kamera memfoto wajah mereka, “Ckrek” “Ckrek”, suara jepretan foto bertebaran.

"Ah! Siapa kalian, keluar!” Janice Li terkejut dan terus berteriak sambil berbaring di dada XY.

"Menurut laporan publik, hotel ini diduga menjual pelacur, aku beri kalian waktu tiga menit untuk berpakaian, lalu ikut bersama kami." Tepat ketika teriakan Janice Li terlontar, dua polisi berjalan masuk dan berkata dengan serius.

“Keluar, cepat keluar!” Janice Li yang berbaring di dada XY tidak berani memunculkan wajahnya, ia hanya bisa berteriak dengan keras.

"Tiga menit, jangan pikirkan untuk menggunakan trik apapun, kalau tidak, jangan salahkan kami jika bersikap kasar." Ketika kata-kata itu terlontar, dua polisi dan paparazzi yang telah mengambil cukup banyak foto kemudian mundur ke luar pintu….

Novel Terkait

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu