Excellent Love - Bab 38 Hanya Terhitung Atas Berapa Jumlah Uang Yang Digunakan
Clara Jian kembali ke apartemen dengan tarikan tangan Wesley Xu.
Sepanjang jalan, dia terus menebak, apa sebenarnya tujuan Wesley Xu yang terus bersikeras ingin mampir di apartemennya? Karena dia merupakan seseorang yang telah beristri, apalagi istrinya adalah adik dari Ned Li, merupakan seorang putri keluraga kaya yang sesungguhnya, kenapa dia masih ingin membuat kontrak seperti itu bersamanya, mengapa selain satu malam dalam sebulan itu, dia masih tetap datang mencarinya?
Kalau, Ned Li tahu, bahwa dirinya adalah pihak ketiga yang merusak pernikahan adiknya dengan adik iparnya, apakah dia akan membenci dirinya, bahkan sampai merasa dendam terhadapnya.
Kalau pun Ned Li tidak membencinya, setidaknya, adik dari Ned Li, istrinya Wesley Xu, pasti akan sangat membencinya.
Kebencian seorang wanita, biasanya merupakan sebuah hal yang sangat menakutkan, mungkin saja nantinya, Gray juga akan ikut terlibat.
Berpikir sampai sini, Clara Jian tidak hanya merasa takut, hatinya pun telah menjalar sebuah rasa merinding.
"Kenapa melamun, bukalah pintu."
Setelah tiba di depan pintu apartemennya, melihat Clara Jian sedang menundukkan kepalanya entah sedang memikirkan apa, Wesley Xu memandangnya, bertanya dengan suara kecil.
Clara Jian kembali sadar, mengangkat pandangan melihatnya, berkata tanpa ada sedikit rasa ragu, "Tuan Xu, mari kita batalkan kontraknya!"
Wesley Xu menyipitkan sepasang mata yang hitam gulita, melihatnya dari atas, memandang Clara Jian yang berada dekat dengannya, di balik kegelapan bola mata yang tak terlihat batasannya itu, terlihat bara perasaan yang sulit di jelaskan.
"Kamu telah memikirnya dengan matang?" Setelah memandang Clara Jian sejenak, Wesley Xu berkata, tidak mengatakan "Baik", juga tidak mengatakan "Tidak", hanya ingin memastikannya dengan Clara Jian.
Clara Jian tidaklah begitu bernyali besar, karena terus bertatapan dengannya seperti ini, jadi, tidak lama kemudian, dia menundukkan kepala, berkata dengan kening yang sedikit berkerut, "Uang tebusan melanggar kontrak sebesar 10 miliar itu, masih belum mampu untuk kubayarkan, tapi aku akan berusaha menebusnya secara cicilan.
"Oh~~ Cicilan." menatap Clara Jian dengan mendalam, Wesley Xu bertanya dengan santai, "Kamu berencana mencicilnya berapa lama?"
Clara Jian mengerutkan keningnya, kepalanya tertunduk semakin rendah.
Benar juga! 10 miliar, bagi dia, merupakan harga selangit, kalaupun dibayar secara cicilan, dia juga tidak akan mampu membayarnya.
"Tuan Xu, karena kamu telah memiliki seorang istri, jadi kenapa.........." Clara Jian tiba-tiba mengangkat kepalanya, menanyakannya dengan murung, "Kenapa masih ingin.........."
"Kenapa masih ingin mencarikan pasangan di ranjang, benar bukan?" Sambil menatap Clara Jian, Wesley Xu menlanjutkan perkataannya dengan suara yang berat.
Clara Jian memandangnya dengan pandangan yang tegar, "Dengan kamu berbuat seperti ini, tidaklah adil bagi istrimu."
Wesley Xu melihatnya, secara perlahan melekukan sudut bibirnya, tertawa, di dalam senyumannya yang menawan, penuh dengan maksud mendalam, berkata dengan pita suaranya yang rendah tanpa mengandung ekspresi apapun, "Clara, ini adalah urusanku sendiri, tidak ada kaitannya denganmu sama sekali, kalau kamu tidak mampu membayar biaya tebusannya, jadi apa yang harus kamu lakukan, adalah mengikuti persyaratan dalam kontrak, dan cukup dengan melakukan tugasmu baik-baik."
Clara Jian mengangkat kepala melihatnya, tiba-tiba dirinya terbungkam oleh perkataannya, tak mampu mengatakan sepatah kata apapun lagi.
Benar! Karena dirinya telah bekerja sama dengannya, menandatangani kontrak dan telah menerima uangnya, menjadi seorang pelacur, jadi sampai saat ini, bagaimana mungkin pantas bersikap seperti ini, bukankah ini hanya akan mempermalukan diri sendiri.
"Buka pintu."
Clara Jian melihatnya tanpa berbicara, Wesley Xu kembali memerintahkannya dengan suara kecil.
Clara Jian menundukkan kepalanya, kelopak matanya tiba-tiba merasa nyeri, lalu mengeluarkan kunci, dan membukakan pintu.
Pintu telah terbuka, di dalam ruang tamu yang tidak begitu luas, Wesley Xu langsung melihat semangkuk mie yang hanya di makan sampai setengah di atas meja makan, sedangkan di tempat lain, masih sama dengan kondisi saat semalam datang ke sini, tidak ada perubahan.
Clara Jian telah membuka pintu, sama sekali tidak sempat peduli dengan reaksi dari Wesley Xu, langsung mendahuluinya masuk ke dalam, tiba di depan pintu kamar tidur, pergi melihat Gray yang tertidur lelap.
Menyadari nafas dari Gray sangat stabil, masih tertidur dengan begitu pulas, tak terdapat tanda-tanda telah terbangun, Clara Jian menghela nafas lega, lalu, dengan perlahan menutup pintu kamar.
"Apakah mienya masih ada? Aku juga mau semangkuk."
Tepat saat Clara Jian telah menutup pintu kamar, Wesley Xu tiba-tiba berkata, sembari memasuki ruang tamu.
Clara Jian mengangkat pandangan melihatnya, merasa sangatlah kaget.
Apakah Wesley Xu bersikeras ingin datang ke apartemennya, hanya sekedar ingin memakan semangkuk mie?!
Wesley Xu melihatnya, melekukkan sudut bibir, tersenyum dengan maksud mendalam, lalu, langsung melangkahkan kaki panjangnya ke samping meja makan, dan duduk di tempat di mana Clara Jian duduk tadi, berkata, "Kalau begitu, aku makan yang setengah ini saja, sama saja."
Setelah mengatakannya, dia sudah mengambilkan sumpit, dan menyentuh mie Clara Jian.
Clara Jian melototkan matanya lebar-lebar melihat Wesley Xu, merasa sangat sulit untuk percaya.
Dia adalah orang yang memiliki misofobia, bagaimana mungkin bersedia memakan makanan sisa miliknya, apalagi, dirinya dan dia..........
"Hmm, rasanya masih lumayan enak!"
Saat Clara Jian masih melototkan matanya lebar-lebar, Wesley Xu telah menjepit sejumlah mie, dan memasukkannya ke dalam mulut, dan mulai memakannya, setelah sesuap mie telah memasuki perut, dia menganggukkan kepala, pujiannya terlontarkan tanpa pelit sedikit pun.
Clara Jian melototinya, perasaan kaget yang muncul awalnya, sudah perlahan-lahan berubah menjadi perasaan amarah, tiba-tiba menjadi emosi, jadi, dia berkata dengan tanpa segan, "Tuan Xu, itu adalah makan malamku, jiks kamu memakan makan malamku, jadi aku mau makan apa."
Wesley Xu yang awalnya hendak memakan lagi mendengar perkataan Clara Jian, mengangkat pandangan matanya perlahan, melihatnya.
Melihat penampilannya yang kesal dan emosi itu, dia tak tertahankan melekukkan sudut bibirnya, menyerahkan sumpit di tangannya kepada Clara Jian yang awalnya ingin digunakan untuk menjepit mie lagi, "Mari, untukmu."
Clara Jian dengan emosi meluap-luap menatapnya, sedetik kemudian, benar-benar berjalan ke sana, langsung merebut sumpit di tangannya, lalu memindahkan mangkuk yang ada di hadapan sang pria ke hadapannya sendiri, duduk di hadapannya, lalu menguburkan kepalanya, dan memakannya dengan lahap.
Clara Jian sungguh tidak mengerti, ada apa sebenarnya dengan para pria yang berada ini? Penuh dengan perasaan prihatin? Memangnya dirinya terlihat begitu memprihatinkan, sampai membuat mereka satu per satu datang untuk mengkasihaninya, menindasnya.
Wesley Xu duduk di sana, menarik selembar tisu, mengelap mulutnya, kemudian, bersandar ke kursi, di balik mata yang hitam, terus menatap Clara Jian yang memakan makanan dengan lahap.
Sebenarnya, sikap makannya sama sekali tidak elegan, tapi, sang pria malah tidak merasa kesal sedikit pun, malah, semakin lama melihatnya semakin menikmarinya, bahkan sepasang pandangan mata yang tidak memancarkan ekspresi apapun itu, berangsur-angsur telah muncul bara perasaan.
Clara Jian sudah selesai memakan semua mienya, tapi masih belum selesai, langsung mengangkat mangkuknya, mengangkat kepalanya, lalu meminum semua kuah mie bagaikan sedang meminum air sampai bersih mengkilat, tidak tersisa sedikit pun.
Setelah selesai meminumnya, dia dengan sedikit tidak senang menghantamkan mangkuknya ke meja makan, meletakkan sumpitnya, mengangkat tangan dengan sikap yang tidak begitu elegan, menggunakan tangannya untuk mengusap minyak di mulut, mengangkat pandangan melihat Wesley Xu yang berada di depan, berkata dengan begitu datar, "Tuan Xu, kamu sudah mampir sejenak, bukankah sudah saatnya agar kamu pergi."
Wesley Xu melihat wanita yang sikapnya berubah drastis begitu cepat, merasa sangat lucu.
"Kamu begitu membenciku, tidak suka aku menetap di sini?!"
Clara Jian melihatnya, sedetik kemudian, langsung memalingkan kepala, mengalihkan pandangannya, tidak melihat sang pria.
Wesley Xu tetap melihatnya, meskipun dia tidak mengatakan apapun, tapi, jawabannya sangatlah jelas.
Ini adalah pertama kalinya dia begitu tidak di sambut oleh orang lain.
Kalau Clara Jian tidak bersedia dirinya terus menetap, maka, dirinya juga tidak mungkin memaksanya, jadi, setelah menatap Clara Jian sejenak, Wesley Xu berdiri, dengan satu tangannya masuk ke dalam kantong celana, menatap Clara Jian sejenak dari atas, kemudian, langsung menggerakkan sepasang kaki yang tinggi, pergi dari sana.
Tapi, tepat saat melewati sisi Clara Jian, dia tiba-tiba berhenti, lalu, tisu yang digunakannya untuk mengusap mulutnya tadi yang terus digenggaman tangan, dimasukkan ke dalam tangan Clara Jian yang terletak di atas meja.
Clara Jian mengangkat pandangan melihat tisu yang dimasukkan ke tangannya oleh Wesley Xu, di tisu, terdapat bekas minyak yang pudar di mulut sang pria tadi, tapi tidaklah begitu jelas.
Setelah memasukkan tisu ke dalam tangan Clara Jian, dan menatapnya dengan mendalam sejenak, baru Wesley Xu kembali melangkah, pergi dengan cepat.
Clara Jian dengan kaget melihat tisu di dalam tangannya, hatinya tiba-tiba merasa sedih.
Wesley Xu, apa sebenarnya yang kalian inginkan?
Mendengar pintu telah terbuka, dan tidak lama kemudian kembali tertutup, Clara Jian menundukkan kepalanya, memejamkan sepasang matanya, rasa panas, berangsur menyelimuti kelopak matanya.
Seketika, dia teringat sesuatu, dia bergegas bangun dan menyerbu keluar.
"Wesley."
Setelah membuka pintu, Clara Jian memanggilnya dengan keras.
Pertama kali, Clara Jian memanggil namanya, panggilan dengan tanpa ragu ini, terlontarkan keluar.
Wesley Xu yang sudah berjalan beberapa meter mendengar suara pintu tiba-tiba kembali terbuka, langkah kakinya, berhenti, kemudian, memalingkan kepala dengan pelan, sepasang bola mata yang bersinar bagaikan langit malam, melihat Clara Jian yang berada di jarak beberapa meter dari sana.
Clara Jian juga melihatnya, saling bertatapan dengan pandangannya di tengah udara, lalu, berjalan ke sana dengan tenang, dan stabil, tapi hatinya malah berkebalikan, sangatlah tidak karuan.
Wesley Xu terus melihat Clara Jian yang berjalan selangkah demi selangkah mendekat padanya, tidak berkata apapun, juga tidak bergerak, hanya menunggunya berkata.
"Boleh tidak membayarku sebanyak 2 miliar di muka?" Ketika tiba di hadapan Wesley Xu, Clara Jian berdiri di hadapan pria yang tinggi semampai, berkata dengan penuh permohonan.
"Membayar 2 miliar di muka." Wesley Xu dengan wajah tanpa ekspresi mengulang perkataan Clara Jian, dan sebelah alisnya telah terangkat, "Kamu yakin, ini berarti dalam setahun ke depan, aku boleh melakukannya sebanyak 100 kali?"
Clara Jian melihatnya, pandangannya begitu jernih dan tegar, menjawabnya setelah menarik nafas panjang, "Kalau tidak mampu melakukan sebanyak 100 kali, aku akan memikirkan cara untuk mengembalikan uangnya kepadamu."
Dokter sudah memperingatinya berulang kali, kalau tidak mampu menemukan pendonor yang cocok dengan Gray, dan tidak mampu melakukan transplantasi, nyawa Gray, takutnya akan berakhir sebelum berusia 5 tahun.
Gray sudah berumur 3 tahun lebih, waktunya, mungkin sudah tidak tersisa begitu banyak lagi.
Dia tidak boleh terus membuat Gray sengsara, dia ingin berusaha sekuat tenaga, untuk memberikan semua hal terbaik padanya saat dia masih hidup.
Karena dia dan Wesley Xu telah tidur selama setahun, dan dia juga tidak mungkin membatalkan kontrak dengannya, maka, memangnya kenapa kalau terus tidur dengannya selama setahun lagi.
Tidak peduli pihak ketiga, atau pun pelacur, dia akan mengakuinya.
Melihat Clara Jian, Wesley Xu sama sekali tidak ragu untuk mengeluarkan dompetnya, kemudian, membukanya, dan mengeluarkan sebuah kartu atm berwarna hitam dari dalam, menyerahkannya ke Clara Jian, "Kode sandinya adalah enam kali angka 8."
Clara Jian melihat kartu atm hitam yang diserahkan ke hadapannya, keningnya sedikit berkerut, tapi tidak segera mengangkat tangan untuk menerimanya.
"Bukankah menginginkan uang sebanyak 2 miliar?"
Clara Jian mengangkat kepala melihatnya, "Aku hanya memerlukan uang sebanyak 2 miliar."
Wesley Xu melihatnya, melekukkan bibirnya, "Hanya terhitung atas berapa jumlah uang yang kamu habiskan."
Clara Jian melihat senyumannya yang mengandung maksud mendalam, secara spontan menundukkan kepalanya, menerima kartu hitam di tangannya, berkata dari lubuk hatinya, "Aku mengerti, terima kasih."
Novel Terkait
Aku bukan menantu sampah
Stiw boyMy Charming Wife
Diana AndrikaCEO Daddy
TantoGue Jadi Kaya
Faya SaitamaLove at First Sight
Laura VanessaSee You Next Time
Cherry BlossomSi Menantu Buta
DeddyMata Superman
BrickExcellent Love×
- Bab 1 Sulit Menemukan Wanita Seperti Ini
- Bab 2 Dilahirkan Ibu Tanpa Diajari Sopan Santun
- Bab 3 Bicara Bagaikan Kentut
- Bab 4 Pertemuan (1)
- Bab 5 Pertemuan (2)
- Bab 6 Pasrah
- Bab 7 Mencelakaimu
- Bab 8 Mimpi Buruk Yang Tak Terhapuskan
- Bab 9 Pertemuan Kenalan Lama (1)
- Bab 10 Mustahil Untuk Menolak
- Bab 11 Menyentuhmu, Aku Merasa Kotor
- Bab 12 Itu Salahku
- Bab 13 Ini Putraku
- Bab 14 Guru Jian, Kamu Baik Sekali
- Bab 15 Jangan Terlalu Cepat Menolak
- Bab 16 Bukan Nona Besar
- Bab 17 Pertemuan Yang Kebetulan Atau Disengaja?
- Bab 18 Sulit Dipercaya
- Bab 19 Ada Hubungan Apa Dengan Alfredo Kou
- Bab 20 Siapa Dia?
- Bab 21 Tidak Ada Pilihan
- Bab 22 Memalukan
- Bab 23 Bertemu Lagi Dengan Wesley Xu
- Bab 24 Tidak Ada Yang Perlu Dimalukan
- Bab 25 Bersama-sama Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 26 Aku Paling Suka Padamu
- Bab 27 Dia Memang Begitu, Jangan Dimasukkan Ke Hati
- Bab 28 Melempar Uang Ke Mukanya
- Bab 29 Tinggal di Apartemenku
- Bab 30 Mommy Sakit
- Bab 31 Berapa Umurmu, Siapa Namamu
- Bab 32 Harus Menyelidikinya Dengan Baik Sejenak
- Bab 33 Hati Terasa Sedih Dan Sakit
- Bab 34 Maaf, Sayangku
- Bab 35 Bisakah Memberikan Sebuah Kesempatan Untuk Dirinya Sendiri?
- Bab 36 Yang Demam Bukanlah Clara Jian, Melainkan Dirinya Sendiri
- Bab 37 Aroma apa ini?
- Bab 38 Hanya Terhitung Atas Berapa Jumlah Uang Yang Digunakan
- Bab 39 Gray Adalah Putra Dia Dengan Pria Mana
- Bab 40 Membatalkan Kontrak Dengan Sang Pria (1)
- Bab 40 Membatalkan Kontrak Dengan Sang Pria (2)
- Bab 41 Kamu Punya Kualifikasi Apa Untuk Menentangku?! (1)
- Bab 41 Kamu Punya Kualifikasi Apa Untuk Menentangku?! (2)
- Bab 42 Cintamu Padaku Setinggi Bulan Yang Ada Di Atas Langit (1)
- Bab 42 Cintamu Kepadaku Setinggi Bulan Di Atas Langit (2)
- Bab43 Apa Kamu Merasa Bersalah? (1)
- Bab43 Apakah Kamu Merasa Bersalah? (2)
- Bab 44 Benar, Aku Memang Ingin Menjadi Nyonya Li (1)
- Bab 44 Benar, Aku Memang Ingin Menjadi Nyonya Li (2)
- Bab 45 1 Juta Per Lembar Foto (1)
- Bab 45 1 Juta Per Lembar Foto (2)
- Bab 46 Jangan Mencelakai Seorang Gadis (1)
- Bab 46 Jangan Mencelakai Seorang Gadis (2)
- Bab 47 Apakah Kita Pernah Bertemu Sebelumnya? (1)
- Bab 47 Apakah Kita Pernah Bertemu Sebelumnya? (2)
- Bab 48 Terpaksa (1)
- Bab 48 Terpaksa (2)
- Bab 49 Apakah Tuan Xu Ingin Melanggar Kontrak? (1)
- Bab 49 Apakah Tuan Xu Ingin Melanggar Kontrak? (2)
- Bab 50 Apa Hubunganmu Dengan Anak Ini? (1)
- Bab 50 Apa Hubunganmu Dengan Anak Ini?(2)
- Bab 51 Kamu Bukanlah Wanita Simpanan, Aku Tidak Mempunyai Istri (1)
- Bab 51 Kamu Bukanlah Wanita Simpanan, Aku Tidak Mempunyai Istri (2)
- Bab 52 Seberapa Hebatkah, Seberapa Dewa Dirimu Sebenarnya (1)
- Bab 52 Seberapa Hebatkah, Seberapa Dewa Dirimu Sebenarnya (2)
- Bab 53 Orang Yang Kusukai Hanya Alfredo Kou (1)
- Bab 53 Orang Yang Kusukai Hanya Alfredo Kou (2)
- Bab 54 Kau Tidak Akan Membohongiku, Kan? (1)
- Bab 54 Kau Tidak Akan Membohongiku, Kan? (2)
- Bab 55 Lupakan Masalah Ini! (1)
- Bab 55 Lupakan Masalah Ini! (2)
- Bab 56 Aku Adalah Ayah Kandungmu. (1)
- Bab 56 Aku Adalah Ayah Kandungmu. (2)
- Bab 57 Aura Kejahatan Terasa Kuat, Tapi Bukan Orang Jahat (1)
- Bab 57 Aura Kejahatan Terasa Kuat, Tapi Bukan Orang Jahat. (2)
- Bab 58 Maaf, Kamu Harus Memaafkan aku (1)
- Bab 58 Maaf, Kamu Harus Memaafkan aku (2)
- Bab 59 Kita Tunggu Dan Lihat (1)
- Bab 59 Kita Tunggu Dan Lihat (2)
- Bab 60 Jangan Buru-Buru! Pelan-pelan Saja! (1)
- Bab 60 Jangan Buru-Buru! Pelan-pelan Saja! (2)
- Bab 61 Mantan Istri Wesley Xu
- Bab 62 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (1)
- Bab 63 Memastikan Hubungan Ayah-Anak ( 2) (1)
- Bab 63 Memastikan Hubungan Ayah-Anak ( 2) (2)
- Bab 64 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (3) (1)
- Bab 64 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (3) (2)
- Bab 65 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (4) (1)
- Bab 65 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (4) (2)
- Bab 66 Wanita pencari masalah (1)
- Bab 66 Wanita pencari masalah (2)
- Bab 67 Apakah Kamu Tidak Merasa Bahwa Kamu Telah Membohongiku (1)
- Bab 67 Apakah Kamu Tidak Merasa Bahwa Kamu Telah Membohongiku (2)
- Bab 68 Gray Jian Akhirnya Mendapatkan Pertolongan (1)
- Bab 68 Gray Jian Akhirnya Mendapatkan Pertolongan (2)
- Bab 69 Gunakan Dengan Baik Kesempatan Ini (1)
- Bab 69 Gunakan Dengan Baik Kesempatan Kali Ini (2)
- Bab 70 Aku Tidak Akan Melepaskan Mu (1)
- Bab 70 Aku Tidak Akan Melepaskan Mu (2)
- Bab 71 Tentu Saja Tidak Sudi (1)
- Bab 71 Tentu Saja Tidak Sudi (2)
- Bab 72 Hubungan Kita Sangat Baik, Tidak Perlu Terlalu Bersegan (1)
- Bab 72 Hubungan Kita Sangat Baik, Tidak Perlu Terlalu Bersegan (2)
- Bab 73 Ia Memang Bermarga Jian (1)
- Bab 73 Ia Ternyata Bermarga Jian (2)
- Bab 74 Satu Kata Kakak Ipar Mengejutkannya (1)
- Bab 74 Satu Kata Kakak Ipar Mengejutkannya (2)
- Bab 75 Tidak Menginginkan Apapun, Hanya Menunggumu Pulang (1)
- Bab 75 Tidak Menginginkan Apapun, Hanya Menunggumu Pulang (2)
- Bab 76 Orang Yang Selalu Diremehkan Pasti Akan Memberontak (1)
- Bab 76 Orang Yang Selalu Diremehkan Pasti Akan Memberontak (2)
- Bab 77 Batas Waktu Kontrak Diubah Menjadi 5 Tahun (1)
- Bab 77 Batas Waktu Kontrak Diubah Menjadi 5 Tahun (2)
- Bab 78 Gray Ada Hubungan Apa Denganmu? (1)
- Bab 78 Apa Hubungannya Gray Jian Denganmu (2)
- Bab 79 Melihatnya, Aku Hanya Ingin Melakukan 2 Hal (1)
- Bab 79 Melihatnya, Aku Hanya Ingin Melakukan Dua Hal (2)
- Bab 80 Tidak Menyambut Kepulangan Ku? (1)
- Bab 80 Tidak Menyambut Kepulangan Ku? (2)
- Bab 81 Di Rumah Bersama Ayah, Ibu, dan Aku (1)
- Bab 81 Di Rumah Bersama Ayah, Ibu, dan Aku (2)
- Bab 82 Hati Yang Tidak Memiliki Tempat Beristirahat, Akhirnya Memiliki Rumah (1)
- Bab 82 Hati Yang Tidak Memiliki Tempat Beristirahat, Akhirnya Memiliki Rumah (2)
- Bab 83 Bila Mengganggu Clara Jian Lagi, Akan Kuhabisi Kamu (1)
- Bab 83 Bila Mengganggu Clara Jian Lagi, Akan Kuhabisi Kamu (2)
- Bab 84 Sampai Mati Pun Tidak Akan Berubah, Malah Berpisah (1)
- Bab 84 Sampai Mati Pun Tidak Berubah, Malah Berpisah (2)
- Bab 85 Selain Pintu Belakang, Semua Pintu Utamaku Yang Lain Akan Terbuka Untukmu (1)
- Bab 85 Selain Pintu Belakang, Semua Pintu Utamaku Yang Lain Akan Terbuka Untukmu (2)
- Bab 86 Semoga Yang Telah Meninggal Beristirahat Dengan Damai, Yang Masih Hidup Melanjutkan Kehidupan Dengan Semangat! (1)
- Bab 86 Semoga Yang Telah Meninggal Beristirahat Dengan Damai, Yang Masih Hidup Melanjutkan Kehidupan Dengan Semangat! (2)
- Bab 87 Hanya Kamu, Wanita Yang Aku Inginkan (1)
- Bab 87 Hanya Kamu, Wanita Yang Aku Inginkan (2)
- Bab 88 Clara Jian, Katakan Kamu Mencintaiku (1)
- Bab 88 Clara Jian, Katakan Kamu Mencintaiku (2)
- Bab 89 Sisa Hidup, Seumur Hidup (1)
- Bab 89 Sisa Hidup, Seumur Hidup (2)
- Bab 90 Berkah(1)
- Bab 90 Berkah(2)
- Bab 91 Meskipun Hari Ini Kamu Tidak Bersedia, Aku Tetap Akan Menikahimu(1)
- Bab 91 Meskipun Hari Ini Kamu Tidak Bersedia, Aku Tetap Akan Menikahimu(2)
- Bab 92 Kejadian Yang Paling Indah di Dunia (1)
- Bab 92 Kejadian Yang Paling Indah di Dunia (2)
- Bab 93 Kamu Dan Anak Kita, Adalah Hadiah Yang Paling Baik (1)
- Bab 93 Kamu Dan Anak Kita, Adalah Hadiah Yang Paling Baik (2)
- Bab 94 Bagaimana Kamu Memanggilnya? (1)
- Bab 94 Bagaimana Kamu Memanggilnya? (2)
- Bab95 Jangan Berkata Sembarangan (1)
- Bab95 Jangan Berkata Sembarangan (2)
- Bab 96 Selama Ada Kamu, Aku Tidak Takut Pada Apapun (1)
- Bab 96 Selama Ada Kamu, Aku Tidak Takut Pada Apapun (2)
- Bab 97 Bukankah Anak Paling Penting? (1)
- Bab 97 Bukankah Anak Paling Penting? (2)
- Bab98 Aku Tidak Suka Melakukan Sesuatu Yang Merugikanku (1)
- Bab98 Aku Tidak Suka Melakukan Sesuatu Yang Merugikanku (2)
- Bab 99 Masa Depannya Bergantung Pada Clara (1)
- Bab 99 Masa Depannya Bergantung Pada Clara (2)
- Bab 100 Terserah Padamu Pergi Atau Tinggal (1)
- Bab 100 Terserah Padamu Pergi Atau Tinggal (2)
- Bab 101 Dia Itu Anak Claudia Jian
- Bab 101 Dia Itu Anak Claudia Jian (2)
- Bab 102 Aku Tidak Pernah Berpikir Untuk Menyerah (1)
- Bab 102 Aku Tidak Pernah Berpikir Untuk Menyerah (2)
- Bab 103 Tipikal Cowok Bertampang Dingin Tetapi Hangat Di Dalam (1)
- Bab 103 Tipikal Cowok Bertampang Dingin Tetapi Hangat Di Dalam (2)
- Bab 104 Aku Takut Kamu Menyusahkan Istriku (1)
- Bab 104 Aku Takut Kamu Menyusahkan Istriku (2)
- Bab 105 Pasangan Sejak Kecil (1)
- Bab 105 Pasangan Sejak Kecil (2)
- Bab 106 Akhirnya Mengerti (1)
- Bab 106 Akhirnya Mengerti (2)
- Bab 107 Biarkan Manusia Murahan Itu Mati (1)
- Bab 107 Biarkan Manusia Murahan Itu Mati (2)
- Bab 108 Kamu Hanya Akan Menjadi Milikku
- Bab 109 Merasakan Perasaan Kehilangan Keluarga Terdekat!”
- Bab 110 Kamu Jangan Pergi (1)
- Bab 110 Kamu Jangan Pergi (2)
- Bab 111 Tuan Li, Turut Berduka!
- Bab 112 Diri sendiri Tidak Mengajarinya Dengan Baik, Tidak Bisa Menyalahi Orang Lain
- Bab 113 Pelaku Peracun Sudah Ditemukan
- Bab 114 Membuat Dia Menderita Seumur Hidup
- Bab 115 Ingat, Kamu Masih Merupakan Anggota Keluarga Kou(1)
- Bab 115 Ingatlah Kamu Masih Merupakan Anggota Keluarga Kou(2)
- Bab 116 Tidak Perlu Mempedulikan Hubungan Darah, Saling Suka Sudah Cukup (1)
- Bab 116 Tidak Peduli Hubungan Darah, Saling Suka Sudah Cukup (2)
- Bab 117 Kamu Adalah Cinta Pertamaku Selamanya (1)
- Bab 117 Kamu Adalah Cinta Pertamaku Selamanya (2)
- Bab 118 Kebenaran Hanya Tinggal Selangkah (1)
- Bab 118 Kebenaran Hanya Tinggal Selangkah (2)
- Bab 119 Tidak Pernah Menyadari Bahaya Seperti Ini (1)
- Bab 119 Tidak Pernah Menyadari Bahaya Seperti Ini (2)
- Bab 120 Apakah Kamu Ingin Mengenali Ayahmu (1)
- Bab 120 Apakah Kamu Ingin Mengenali Ayahmu (2)
- Bab 121 Jika Dia Peduli, Maka Dia Kalah (1)
- Bab 121 Jika Dia Peduli, Maka Dia Kalah (2)
- Bab 122 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu (1)
- Bab 122 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu (2)
- Bab 123 Jatuh Ke Pernikahan Kedua (1)
- Bab 123 Jatuh Ke Pernikahan Kedua (2)
- Bab 124 Tunggu Dan Lihat Saja (1)
- Bab 124 Tunggu Dan Lihat Saja (2)
- Bab 125 Mendengar Perkataanmu, Aku Jadi Tenang (1)
- Bab 125 Mendengar Perkataanmu, Aku Jadi Tenang (2)
- Bab 126 Clara Jian Adalah Putri Kandungnya (1)
- Bab 126 Clara Jian Adalah Putri Kandungnya (2)
- Bab 127 Semua Yang Terjadi Saat Itu Adalah Konspirasi (1)
- Bab 127 Semua Yang Terjadi Saat Itu Adalah Konspirasi (2)
- Bab 128 Seberapa Jauh Hubungan Kalian (1)
- Bab 128 Seberapa Jauh Hubungan Kalian (2)
- Bab 129 Aku Hanya Mencintaimu (1)
- Bab 129 Aku Hanya Mencintaimu (2)
- Bab 130 Aku Ingin Memberikan Identitas Yang Legal Untuk Anak Kita (1)
- Bab 130 Aku Ingin Memberikan Identitas Yang Legal Untuk Anak Kita (2)
- Bab 131 Aku Tidak Bisa Mengendalikan Alfredo Lagi (1)
- Bab 131 Aku Tidak Bisa Mengendalikan Alfredo Lagi (2)
- Bab 132 Analisismu Benar, 100 Poin! (1)
- Bab 132 Analisismu Benar, 100 Poin! (2)
- Bab 133 Dia Tidak Akan Bebas Dari Genggaman Kita (1)
- Bab 133 Dia Tidak Akan Bebas Dari Genggaman Kita (2)
- Bab 134 Menjadi Janice Li Yang Kedua (1)
- Bab 134 Menjadi Janice Li Yang Kedua (2)
- Bab 135 Semua Harta Warisan Diberikan Kepada Satu Orang (1)
- Bab 135 Semua Harta Warisan Diberikan Kepada Satu Orang (2)
- Bab 136 Membereskannya, Bersih Dan Rapi (1)
- Bab 136 Membereskannya, Bersih Dan Rapi (2)
- Bab 137 Gantikan Aku Jaga Baik-Baik Clara Jian (1)
- Bab 137 Gantikan Aku Jaga Baik-Baik Clara Jian (2)
- Bab 138 Mungkin Hanya Belum Saatnya Saja (1)
- Bab 138 Mungkin Hanya Belum Saatnya Saja (2)
- Bab 139 Tidak Pernah Berpikir Melibatkanmu (1)
- Bab 139 Tidak Pernah Berpikir Melibatkanmu (2)
- Bab 140 Tidak Mungkin Salah Menangkap Orang Baik (1)
- Bab 140 Tidak Mungkin Salah Menangkap Orang Baik (2)
- Bab 141 Meninggalkan Wesley Su (1)
- Bab 141 Meninggalkan Wesley Xu (2)
- Bab 142 Rencana Tetap Saja Tidak Bisa Mengalahkan Perubahan
- Bab 143 Pulang Ke Rumah Keluarga Kou
- Bab 144 Membalasnya Beratus Hingga Beribu Kali Lipat (1)
- Bab 144 Membalasnya Beratus Hingga Beribu Kali Lipat (2)
- Bab 145 Masuk Ke Li’s Corp, Menggantikan Ned Li (1)
- Bab 145 Masuk Ke Li’s Corp, Menggantikan Ned Li (2)
- Bab 146 Kebenaran Semakin Lama Semakin Jauh (1)
- Bab 146 Kebenaran Semakin Lama Semakin Jauh (2)
- Bab 147 Cincinnya Jatuh (1)
- Bab 147 Cincinnya Jatuh (2)
- Membunuh Satu Orang Adalah Kematian, Membunuh Dua Orang Juga Kematian (1)
- Bab 148 Membunuh Satu Orang Adalah Kematian, Membunuh Dua Orang Juga Kematian (2)
- Bab 149 Aku Bersalah Padamu
- Bab 150 Kamu Harus Menyerahkan Posisimu
- Bab 151 Kak Ipar, Sesuatu Telah Terjadi (1)
- Bab 151 Kak Ipar, Sesuatu Telah Terjadi (2)
- Bab 152 Aku Tidak Akan Menyimpan Pasangan Yang Tidak Tulus (1)
- Bab 152 Aku Tidak Akan Menyimpan Pasangan Yang Tidak Tulus (2)
- Bab 153 Aku Suka Istri Yang Mendominasi Sepertimu (1)
- Bab 153 Aku Suka Istri Yang Mendominasi Sepertimu (2)
- Bab 154 Aku Adalah Pria Pertamanya (1)
- Bab 154 Aku Adalah Pria Pertamanya (2)
- Bab 155 Demi Kamu Aku Pasti Menjaga Tubuhku (1)
- Bab 155 Demi Kamu Aku Pasti Menjaga Tubuhku (2)
- Bab 156 Baik, Aku Akan Mengabulkan Impian Mu (1)
- Bab 156 Baik, Aku Akan Mengabulkan Impian Mu (2)
- Bab 157 Kita Bercerai Saja (1)
- Bab 157 Kita Bercerai Saja (2)
- Bab 158 Bawa Clara Jian Pergi Bersama (1)
- Bab 158 Bawa Clara Jian Pergi Bersama (2)
- Bab 159 Alangkah Baiknya Jika Ibumu Bisa Berpkiran Begitu (1)
- Bab 159 Alangkah Baiknya Jika Ibumu Bisa Berpkiran Begitu (2)
- Bab 160 Tidak Mengakuinya Juga Tidak Masalah, Asalkan Kamu Senang (1)
- Bab 160 Tidak Mengakuinya Juga Tidak Masalah, Asalkan Kamu Bahagia (2)
- Bab 161 Aku Terlalu Murahan Dan Bersalah (1)
- Bab 161 Aku Terlalu Murahan Dan Bersalah (2)
- Bab 162 Jauhi Aku, Aku Ingin Muntah Saat Menciumnya (1)
- Bab 162 Jauhi Aku, Aku Ingin Muntah Saat Menciumnya (2)
- Bab 163 Kerjaan Yang Bagus (1)
- Bab 163 Kerjaan Yang Bagus (2)
- Bab 164 Menjadikannya Sebagai Putri Angkat (1)
- Bab 164 Menjadikannya Sebagai Putri Angkat (2)
- Bab 165 Jika Kau Tak Datang, Aku Akan Melakukan Aborsi (1)
- Bab 165 Jika Kau Tak Datang, Aku Akan Melakukan Aborsi (2)
- Bab 166 Jika Kau Masih Hidup, Akankah Kau Memaafkannya (1)
- Bab 166 Jika Kau Masih Hidup, Akankah Kau Memaafkannya (2)
- Bab 167 Ia Telah Ditangkap, Seumur Hidup Takkan Bisa Keluar Lagi (1)
- Bab 167 Ia Telah Ditangkap, Seumur Hidup Takkan Bisa Keluar Lagi (2)
- Bab 168 Aku Sudah Tidak Bekerja, Apakah Kau Bisa Menafkahiku (1)
- Bab 168 Aku Sudah Tidak Bekerja, Apakah Kau Bisa Menafkahiku (2)
- Bab 169 Mau Apa, Aku Akan Memberimu Semuanya (1)
- Bab 169 Mau Apa, Aku Akan Memberimu Semuanya (2)
- Bab 170 Alfredo Kou, Kamu Sudah Gila (1)
- Bab 170 Alfredo Kou, Kamu Sudah Gila (2)
- Bab 171 Kamu Sebenarnya Mencintaiku, Atau Paman Kecil (1)
- Bab 171 Kamu Sebenarnya Mencintaiku, Atau Paman Kecil (2)
- Bab 172 Mati Sana! (1)
- Bab 172 Mati Sana! (2)
- Bab 173 Lucy Li yang Menyedihkan (1)
- Bab 173 Lucy Li yang Menyedihkan (2)
- Bab 174 Clara Jian Lah Yang Terlalu Pintar, Dan Dia Yang Terlalu Bodoh (1)
- Bab 174 Clara Jian Lah Yang Terlalu Pintar, Dan Dia Yang Terlalu Bodoh (2)
- Bab 175 Gantikan Aku Untuk Mengatakan ‘Maaf’ (1)
- Bab 175 Bab 175 Gantikan Aku Untuk Mengatakan ‘Maaf’ (2)
- Bab 176 Tidak Ada Hubungan (1)
- Bab 176 Tidak Ada Hubungan (2)
- Bab 177 Clara, Maaf! (1)
- Bab 177 Clara, Maaf! (2)
- Bab 178 Hanya Sebuah Gedung (1)
- Bab 178 Hanya Sebuah Gedung (2)
- Bab 179 Mati Juga Tidak Akan Menyerahkan Posisi Nyonya Li (1)
- Bab 179 Mati Juga Tidak Akan Menyerahkan Posisi Nyonya Li (2)
- Bab 180 Semuanya Akan Mengalir Apa Adanya (1)
- Bab 180 Semuanya Akan Mengalir Apa Adanya (2)
- Bab 181 Tidak Akan Ada Lagi Lain Kali (1)
- Bab 181 Tidak Akan Ada Lagi Lain Kali (2)
- Bab 182 Dibius (1)
- Bab 182 Dibius (2)
- Bab 183 Jika Kamu Datang, Ibarat Memberi Minyak Ke Dalam Api (1)
- Bab 183 Jika Kamu Datang, Ibarat Memberi Minyak Ke Dalam Api (2)
- Bab 184 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan (1)
- Bab 184 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan (2)
- Bab 185 Benar Seorang Anak Lelaki (1)
- Bab 185 Benar Seorang Anak Lelaki (2)
- Bab 186 Tidak Mati Tidak Boleh Keluar
- Bab 187 Hanya Bisa Bersalah Pada Derico Kou Kakak Ipar Ini
- Bab 188 Tidak Ada Ayah Yang Seperti Dirimu Ini (1)
- Bab 188 Tidak Ada Ayah Yang Seperti Dirimu Ini (2)
- Bab 189 Antar Aku Ke Rumah Sakit, Mohon Padamu
- Bab 180 Gray Telah Hilang
- Bab 191 Kakak Ipar, Aku Berharap Kamu Baik-Baik saja (1)
- Bab 191 Kakak Ipar, Aku Berharap Kamu Baik-Baik saja (2)
- Bab 192 Posisinya Telah Digantikan Oleh Putranya (1)
- Bab 192 Posisinya Telah Digantikan Oleh Putra (2)
- Bab 193 Terima Kasih Clara (1)
- Bab 193 Terima Kasih Clara (2)
- Bab 194 Tidak Ada Yang Mustahil, Hanya Saja Tidak Dapat Dibayangkan (1)
- Bab 194 Tidak Ada Yang Mustahil, Hanya Saja Tidak Dapat Dibayangkan (2)
- Bab 195 Temui Aku Buat Tanda Tangan Setelah Tujuh Tahun (1)
- Bab 195 Temui Aku Buat Tanda Tangan Setelah Tujuh Tahun (2)
- Bab 196 Pernikahan Megah (I)(1)
- Bab 196 Pernikahan Megah (I)(2)
- Bab 197 Pernikahan Megah (II)(1)
- Bab 197 Pernikahan Megah (II)(2)
- Bab 198 Pernikahan Megah (III)(1)
- Bab 198 Pernikahan Megah (III)(2)
- Bab 199 Pusaran Kebahagiaan (1)
- Bab 199 Pusaran Kebahagiaan (2)
- Bab 200 Extra I (1)
- Bab 200 Extra I (2)
- Bab 201 Extra II (1)
- Bab 201 Extra II (2)
- Bab 202 Extra III (1)
- Bab 202 Extra III (2)
- Bab 203 Extra IV (Ending) (1)
- Bab 203 Extra IV (Ending) (2)