Excellent Love - Bab 38 Hanya Terhitung Atas Berapa Jumlah Uang Yang Digunakan

Clara Jian kembali ke apartemen dengan tarikan tangan Wesley Xu.

Sepanjang jalan, dia terus menebak, apa sebenarnya tujuan Wesley Xu yang terus bersikeras ingin mampir di apartemennya? Karena dia merupakan seseorang yang telah beristri, apalagi istrinya adalah adik dari Ned Li, merupakan seorang putri keluraga kaya yang sesungguhnya, kenapa dia masih ingin membuat kontrak seperti itu bersamanya, mengapa selain satu malam dalam sebulan itu, dia masih tetap datang mencarinya?

Kalau, Ned Li tahu, bahwa dirinya adalah pihak ketiga yang merusak pernikahan adiknya dengan adik iparnya, apakah dia akan membenci dirinya, bahkan sampai merasa dendam terhadapnya.

Kalau pun Ned Li tidak membencinya, setidaknya, adik dari Ned Li, istrinya Wesley Xu, pasti akan sangat membencinya.

Kebencian seorang wanita, biasanya merupakan sebuah hal yang sangat menakutkan, mungkin saja nantinya, Gray juga akan ikut terlibat.

Berpikir sampai sini, Clara Jian tidak hanya merasa takut, hatinya pun telah menjalar sebuah rasa merinding.

"Kenapa melamun, bukalah pintu."

Setelah tiba di depan pintu apartemennya, melihat Clara Jian sedang menundukkan kepalanya entah sedang memikirkan apa, Wesley Xu memandangnya, bertanya dengan suara kecil.

Clara Jian kembali sadar, mengangkat pandangan melihatnya, berkata tanpa ada sedikit rasa ragu, "Tuan Xu, mari kita batalkan kontraknya!"

Wesley Xu menyipitkan sepasang mata yang hitam gulita, melihatnya dari atas, memandang Clara Jian yang berada dekat dengannya, di balik kegelapan bola mata yang tak terlihat batasannya itu, terlihat bara perasaan yang sulit di jelaskan.

"Kamu telah memikirnya dengan matang?" Setelah memandang Clara Jian sejenak, Wesley Xu berkata, tidak mengatakan "Baik", juga tidak mengatakan "Tidak", hanya ingin memastikannya dengan Clara Jian.

Clara Jian tidaklah begitu bernyali besar, karena terus bertatapan dengannya seperti ini, jadi, tidak lama kemudian, dia menundukkan kepala, berkata dengan kening yang sedikit berkerut, "Uang tebusan melanggar kontrak sebesar 10 miliar itu, masih belum mampu untuk kubayarkan, tapi aku akan berusaha menebusnya secara cicilan.

"Oh~~ Cicilan." menatap Clara Jian dengan mendalam, Wesley Xu bertanya dengan santai, "Kamu berencana mencicilnya berapa lama?"

Clara Jian mengerutkan keningnya, kepalanya tertunduk semakin rendah.

Benar juga! 10 miliar, bagi dia, merupakan harga selangit, kalaupun dibayar secara cicilan, dia juga tidak akan mampu membayarnya.

"Tuan Xu, karena kamu telah memiliki seorang istri, jadi kenapa.........." Clara Jian tiba-tiba mengangkat kepalanya, menanyakannya dengan murung, "Kenapa masih ingin.........."

"Kenapa masih ingin mencarikan pasangan di ranjang, benar bukan?" Sambil menatap Clara Jian, Wesley Xu menlanjutkan perkataannya dengan suara yang berat.

Clara Jian memandangnya dengan pandangan yang tegar, "Dengan kamu berbuat seperti ini, tidaklah adil bagi istrimu."

Wesley Xu melihatnya, secara perlahan melekukan sudut bibirnya, tertawa, di dalam senyumannya yang menawan, penuh dengan maksud mendalam, berkata dengan pita suaranya yang rendah tanpa mengandung ekspresi apapun, "Clara, ini adalah urusanku sendiri, tidak ada kaitannya denganmu sama sekali, kalau kamu tidak mampu membayar biaya tebusannya, jadi apa yang harus kamu lakukan, adalah mengikuti persyaratan dalam kontrak, dan cukup dengan melakukan tugasmu baik-baik."

Clara Jian mengangkat kepala melihatnya, tiba-tiba dirinya terbungkam oleh perkataannya, tak mampu mengatakan sepatah kata apapun lagi.

Benar! Karena dirinya telah bekerja sama dengannya, menandatangani kontrak dan telah menerima uangnya, menjadi seorang pelacur, jadi sampai saat ini, bagaimana mungkin pantas bersikap seperti ini, bukankah ini hanya akan mempermalukan diri sendiri.

"Buka pintu."

Clara Jian melihatnya tanpa berbicara, Wesley Xu kembali memerintahkannya dengan suara kecil.

Clara Jian menundukkan kepalanya, kelopak matanya tiba-tiba merasa nyeri, lalu mengeluarkan kunci, dan membukakan pintu.

Pintu telah terbuka, di dalam ruang tamu yang tidak begitu luas, Wesley Xu langsung melihat semangkuk mie yang hanya di makan sampai setengah di atas meja makan, sedangkan di tempat lain, masih sama dengan kondisi saat semalam datang ke sini, tidak ada perubahan.

Clara Jian telah membuka pintu, sama sekali tidak sempat peduli dengan reaksi dari Wesley Xu, langsung mendahuluinya masuk ke dalam, tiba di depan pintu kamar tidur, pergi melihat Gray yang tertidur lelap.

Menyadari nafas dari Gray sangat stabil, masih tertidur dengan begitu pulas, tak terdapat tanda-tanda telah terbangun, Clara Jian menghela nafas lega, lalu, dengan perlahan menutup pintu kamar.

"Apakah mienya masih ada? Aku juga mau semangkuk."

Tepat saat Clara Jian telah menutup pintu kamar, Wesley Xu tiba-tiba berkata, sembari memasuki ruang tamu.

Clara Jian mengangkat pandangan melihatnya, merasa sangatlah kaget.

Apakah Wesley Xu bersikeras ingin datang ke apartemennya, hanya sekedar ingin memakan semangkuk mie?!

Wesley Xu melihatnya, melekukkan sudut bibir, tersenyum dengan maksud mendalam, lalu, langsung melangkahkan kaki panjangnya ke samping meja makan, dan duduk di tempat di mana Clara Jian duduk tadi, berkata, "Kalau begitu, aku makan yang setengah ini saja, sama saja."

Setelah mengatakannya, dia sudah mengambilkan sumpit, dan menyentuh mie Clara Jian.

Clara Jian melototkan matanya lebar-lebar melihat Wesley Xu, merasa sangat sulit untuk percaya.

Dia adalah orang yang memiliki misofobia, bagaimana mungkin bersedia memakan makanan sisa miliknya, apalagi, dirinya dan dia..........

"Hmm, rasanya masih lumayan enak!"

Saat Clara Jian masih melototkan matanya lebar-lebar, Wesley Xu telah menjepit sejumlah mie, dan memasukkannya ke dalam mulut, dan mulai memakannya, setelah sesuap mie telah memasuki perut, dia menganggukkan kepala, pujiannya terlontarkan tanpa pelit sedikit pun.

Clara Jian melototinya, perasaan kaget yang muncul awalnya, sudah perlahan-lahan berubah menjadi perasaan amarah, tiba-tiba menjadi emosi, jadi, dia berkata dengan tanpa segan, "Tuan Xu, itu adalah makan malamku, jiks kamu memakan makan malamku, jadi aku mau makan apa."

Wesley Xu yang awalnya hendak memakan lagi mendengar perkataan Clara Jian, mengangkat pandangan matanya perlahan, melihatnya.

Melihat penampilannya yang kesal dan emosi itu, dia tak tertahankan melekukkan sudut bibirnya, menyerahkan sumpit di tangannya kepada Clara Jian yang awalnya ingin digunakan untuk menjepit mie lagi, "Mari, untukmu."

Clara Jian dengan emosi meluap-luap menatapnya, sedetik kemudian, benar-benar berjalan ke sana, langsung merebut sumpit di tangannya, lalu memindahkan mangkuk yang ada di hadapan sang pria ke hadapannya sendiri, duduk di hadapannya, lalu menguburkan kepalanya, dan memakannya dengan lahap.

Clara Jian sungguh tidak mengerti, ada apa sebenarnya dengan para pria yang berada ini? Penuh dengan perasaan prihatin? Memangnya dirinya terlihat begitu memprihatinkan, sampai membuat mereka satu per satu datang untuk mengkasihaninya, menindasnya.

Wesley Xu duduk di sana, menarik selembar tisu, mengelap mulutnya, kemudian, bersandar ke kursi, di balik mata yang hitam, terus menatap Clara Jian yang memakan makanan dengan lahap.

Sebenarnya, sikap makannya sama sekali tidak elegan, tapi, sang pria malah tidak merasa kesal sedikit pun, malah, semakin lama melihatnya semakin menikmarinya, bahkan sepasang pandangan mata yang tidak memancarkan ekspresi apapun itu, berangsur-angsur telah muncul bara perasaan.

Clara Jian sudah selesai memakan semua mienya, tapi masih belum selesai, langsung mengangkat mangkuknya, mengangkat kepalanya, lalu meminum semua kuah mie bagaikan sedang meminum air sampai bersih mengkilat, tidak tersisa sedikit pun.

Setelah selesai meminumnya, dia dengan sedikit tidak senang menghantamkan mangkuknya ke meja makan, meletakkan sumpitnya, mengangkat tangan dengan sikap yang tidak begitu elegan, menggunakan tangannya untuk mengusap minyak di mulut, mengangkat pandangan melihat Wesley Xu yang berada di depan, berkata dengan begitu datar, "Tuan Xu, kamu sudah mampir sejenak, bukankah sudah saatnya agar kamu pergi."

Wesley Xu melihat wanita yang sikapnya berubah drastis begitu cepat, merasa sangat lucu.

"Kamu begitu membenciku, tidak suka aku menetap di sini?!"

Clara Jian melihatnya, sedetik kemudian, langsung memalingkan kepala, mengalihkan pandangannya, tidak melihat sang pria.

Wesley Xu tetap melihatnya, meskipun dia tidak mengatakan apapun, tapi, jawabannya sangatlah jelas.

Ini adalah pertama kalinya dia begitu tidak di sambut oleh orang lain.

Kalau Clara Jian tidak bersedia dirinya terus menetap, maka, dirinya juga tidak mungkin memaksanya, jadi, setelah menatap Clara Jian sejenak, Wesley Xu berdiri, dengan satu tangannya masuk ke dalam kantong celana, menatap Clara Jian sejenak dari atas, kemudian, langsung menggerakkan sepasang kaki yang tinggi, pergi dari sana.

Tapi, tepat saat melewati sisi Clara Jian, dia tiba-tiba berhenti, lalu, tisu yang digunakannya untuk mengusap mulutnya tadi yang terus digenggaman tangan, dimasukkan ke dalam tangan Clara Jian yang terletak di atas meja.

Clara Jian mengangkat pandangan melihat tisu yang dimasukkan ke tangannya oleh Wesley Xu, di tisu, terdapat bekas minyak yang pudar di mulut sang pria tadi, tapi tidaklah begitu jelas.

Setelah memasukkan tisu ke dalam tangan Clara Jian, dan menatapnya dengan mendalam sejenak, baru Wesley Xu kembali melangkah, pergi dengan cepat.

Clara Jian dengan kaget melihat tisu di dalam tangannya, hatinya tiba-tiba merasa sedih.

Wesley Xu, apa sebenarnya yang kalian inginkan?

Mendengar pintu telah terbuka, dan tidak lama kemudian kembali tertutup, Clara Jian menundukkan kepalanya, memejamkan sepasang matanya, rasa panas, berangsur menyelimuti kelopak matanya.

Seketika, dia teringat sesuatu, dia bergegas bangun dan menyerbu keluar.

"Wesley."

Setelah membuka pintu, Clara Jian memanggilnya dengan keras.

Pertama kali, Clara Jian memanggil namanya, panggilan dengan tanpa ragu ini, terlontarkan keluar.

Wesley Xu yang sudah berjalan beberapa meter mendengar suara pintu tiba-tiba kembali terbuka, langkah kakinya, berhenti, kemudian, memalingkan kepala dengan pelan, sepasang bola mata yang bersinar bagaikan langit malam, melihat Clara Jian yang berada di jarak beberapa meter dari sana.

Clara Jian juga melihatnya, saling bertatapan dengan pandangannya di tengah udara, lalu, berjalan ke sana dengan tenang, dan stabil, tapi hatinya malah berkebalikan, sangatlah tidak karuan.

Wesley Xu terus melihat Clara Jian yang berjalan selangkah demi selangkah mendekat padanya, tidak berkata apapun, juga tidak bergerak, hanya menunggunya berkata.

"Boleh tidak membayarku sebanyak 2 miliar di muka?" Ketika tiba di hadapan Wesley Xu, Clara Jian berdiri di hadapan pria yang tinggi semampai, berkata dengan penuh permohonan.

"Membayar 2 miliar di muka." Wesley Xu dengan wajah tanpa ekspresi mengulang perkataan Clara Jian, dan sebelah alisnya telah terangkat, "Kamu yakin, ini berarti dalam setahun ke depan, aku boleh melakukannya sebanyak 100 kali?"

Clara Jian melihatnya, pandangannya begitu jernih dan tegar, menjawabnya setelah menarik nafas panjang, "Kalau tidak mampu melakukan sebanyak 100 kali, aku akan memikirkan cara untuk mengembalikan uangnya kepadamu."

Dokter sudah memperingatinya berulang kali, kalau tidak mampu menemukan pendonor yang cocok dengan Gray, dan tidak mampu melakukan transplantasi, nyawa Gray, takutnya akan berakhir sebelum berusia 5 tahun.

Gray sudah berumur 3 tahun lebih, waktunya, mungkin sudah tidak tersisa begitu banyak lagi.

Dia tidak boleh terus membuat Gray sengsara, dia ingin berusaha sekuat tenaga, untuk memberikan semua hal terbaik padanya saat dia masih hidup.

Karena dia dan Wesley Xu telah tidur selama setahun, dan dia juga tidak mungkin membatalkan kontrak dengannya, maka, memangnya kenapa kalau terus tidur dengannya selama setahun lagi.

Tidak peduli pihak ketiga, atau pun pelacur, dia akan mengakuinya.

Melihat Clara Jian, Wesley Xu sama sekali tidak ragu untuk mengeluarkan dompetnya, kemudian, membukanya, dan mengeluarkan sebuah kartu atm berwarna hitam dari dalam, menyerahkannya ke Clara Jian, "Kode sandinya adalah enam kali angka 8."

Clara Jian melihat kartu atm hitam yang diserahkan ke hadapannya, keningnya sedikit berkerut, tapi tidak segera mengangkat tangan untuk menerimanya.

"Bukankah menginginkan uang sebanyak 2 miliar?"

Clara Jian mengangkat kepala melihatnya, "Aku hanya memerlukan uang sebanyak 2 miliar."

Wesley Xu melihatnya, melekukkan bibirnya, "Hanya terhitung atas berapa jumlah uang yang kamu habiskan."

Clara Jian melihat senyumannya yang mengandung maksud mendalam, secara spontan menundukkan kepalanya, menerima kartu hitam di tangannya, berkata dari lubuk hatinya, "Aku mengerti, terima kasih."

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu