Excellent Love - Bab 100 Terserah Padamu Pergi Atau Tinggal (1)

Ketika Joe Lin datang ke pintu, Alfredo Kou kebetulan datang, Joe Lin menundukkan kepalanya dan dengan hormat memanggil "Wakil CEO".

Namun, Alfredo Kou mengabaikannya sama sekali, hanya memandangnya dengan ringan dan kemudian memasuki kantor Wesley Xu.

“Paman Kecil.” Dia datang ke meja Wesley Xu dan menatap Wesley Xu yang serius membaca dokumen-dokumen itu. Alfredo Kou memanggilnya dengan sopan seperti biasa.

Wesley Xu tidak memandangnya. Semua matanya tertuju pada dokumen di tangan dan berkata dengan ringan, "Kamu yang mengatakannya sendiri, atau aku yang mengatakannya?"

Melihat Wesley Xu, Alfredo Kou mengepalkan tangan di samping dan dengan cepat melepaskan dan berkata dengan tenang, "Aku tidak punya apa-apa untuk dikatakan."

Setelah membaca dokumen di tangan, Wesley Xu mengambil pena tanda tangan di samping, menandatangani sudut kanan bawah dokumen dan kemudian memandang Alfredo Kou. Di mata hitam tidak terlihat jejak emosi.

“Apa yang ingin kamu lakukan dengan menggelapkan uang sebanyak itu selagi aku pergi?” Bersandar ke belakang kursi dengan santai Wesley Xu berbicara dengan ringan.

Karena Alfredo Kou tidak mengatakan apa-apa, maka dia harus bertanya.

Alfredo Kou berdiri di sana dan memandang Wesley Xu yang jelas hanya delapan tahun lebih tua dari dirinya, tinggal di rumah Xu dan merupakan seorang prajurit yang tidak memiliki pengalaman bisnis, tetapi terbangun setelah tiga tahun koma dan menekan dirinya untuk lebih baik dari dirinya sendiri.

Dia sangat enggan tetapi faktanya adalah sejak Wesley Xu mengambil alih perusahaan Kou, Kou mulai berkembang, dalam waktu kurang dari setahun, kinerja Kou di berbagai bidang terus meningkat dan total aset kecenderungan berlipat ganda. Seluruh perusahaan Kou mulai mematuhinya.

Selama ada Wesley Xu di perusahaan Kou, dia tidak akan bisa terkenal dan tidak ada orang yang akan memedulikannya ataupun menggantikan Wesley Xu menjadi CEO Kou.

"Alfredo sekarang aku dengan identitas paman bertanya padamu, apa yang kamu pikirkan saat itu?" Melihat Alfredo Kou diam, Wesley Xu berbicara lagi.

Sebenarnya, dia mengetahui pikiran Alfredo Kou, tetapi dia hanya ingin mendengar Alfredo Kou mengatakannya sendiri.

"Paman, apakah kamu tahu betapa besarnya aku mencintai Clara? Apakah kamu tahu aku bisa meninggalkan apapun untuknya?" Melihat Wesley Xu, Alfredo Kou akhirnya membuka mulutnya, mencibir dan bertanya, "Kenapa kamu sebagai paman kecilku ingin mengambil barang kesukaanku? "

Wesley Xu memandang Alfredo Kou, dia mengernyit dan berkata, "Alfredo ada sesuatu yang harus kamu pahami, Clara bukanlah sebuah barang, dia punya hak untuk memilih bersama siapa."

Melihat Wesley Xu, Alfredo Kou tersenyum dingin dan berhenti berbicara.

Wesley Xu tidak memiliki banyak kesabaran untuk berkomunikasi dengannya lagi. Dia langsung menduduki kursi dan mengambil dokumen lain lalu berkata "Perusahaan telah membuat keputusan tentang dirimu melakukan penggelapan dana yang tidak sah dan memberikan dua opsi, kamu akan diturunkan pangkat menjadi staf biasa atau meninggalkan perusahaan."

Jika bukan karena Alfredo Kou adalah cucu tertua dari keluarga Kou, bagaimana masalah ini bisa diselesaikan dengan baik, dan prosedur peradilan sudah lama hilang, Alfredo Kou pasti akan berjongkok di penjara saat ini.

Meskipun perushaan Kou dikendalikan oleh keluarga Kou dan memiliki 79% saham kelompok Kou, tetapi masih ada 21% saham yang berada di tangan 20 pemegang saham lainnya. Alfredo Kou melakukan kesalahan besar seperti ini, bahkan jika Kakek Kou ingin melindunginya, mereka juga tidak bisa tidak memberikan sebuah penjelasan kepada pemegang saham lain.

Melihat Wesley Xu, Alfredo Kou mengertakkan gigi dan tersenyum dingin, masih tidak berbicara.

Wesley Xu tidak mendengar jawabannya, menatapnya sebentar dan memandangi dokumen itu dengan serius, suaranya rendah tanpa jejak emosi, "Kamu ingin mendirikan perusahaan sendiri aku akan memberimu 2 triliun, kembalikan padaku tiga tahun kemudian. "

“Paman kamu sangat memandang rendah diriku.” Wesley Xu yang terlihat samar dan mampu memberikan sedekah hanya dengan membuka mulutnya membuat dirinya merasakan benci dan marah.

Wesley Xu meliriknya lagi, "Pergi atau tinggal, mau atau tidak, semua terserah padamu."

Alfredo Kou menarik napas dalam-dalam dan tidak berkata apa-apa. Detik berikutnya, dia berbalik dan melangkah keluar.

............................

Taman kanak-kanak Gray tutup pada pukul lima sore, karena ini adalah pertama kalinya dia menjemput cucu pulang dari sekolah, Cheryl sangat bersemangat dan menunggu di luar gerbang taman kanak-kanak setengah jam sebelumnya.

“Masih ada setengah jam untuk tuan muda selesai sekolah, apakah Anda ingin duduk di dalam mobil untuk sementara waktu.” Susan, pengasuh yang menemani Cheryl tersenyum dan menyarankannya.

Cheryl Tang menggelengkan kepalanya, "Aku harus berdiri di depan agar Gray bisa melihatku begitu dia keluar, dengan begitu aku bisa menjemputnya terlebih dulu."

Susan melihat kegairahan Cheryl Tang seperti anak kecil tidak bisa menahan senyuman dan mengangguk, "Baik, kita akan menunggu tuan muda disini."

"Jangan panggil Gray tuan muda, panggil saja namanya. Jika kakeknya mendengarnya, akan dimarah lagi." Sambil memandang taman kanak- kanak, Cheryl mengoreksi perkataannya.

“Baiklah, aku akan memanggil namanya.” Susan mengangguk dan berdiri di gerbang bersama Cheryl Tang dan menunggu Gray untuk pulang sekolah.

Selama setengah jam, Cheryl berada dalam suasana hati yang baik dan waktu berlalu dengan cepat, pada pukul lima sore, para guru membawa murid- murid untuk berbaris keluar.

“Gray, nenek berada di sini.” Penglihatan Cheryl Tang sangat bagus dan sekilas melihat Gray berjalan di depan dengan tas sekolah di punggungnya, dan segera melambaikan tangannya dengan penuh semangat.

“Nenek.” Gray melihat Cheryl Tang dan segera melambai padanya dengan gembira, tetapi tidak berlari ke arahnya melainkan berdiri dalam barisan yang teratur dan menunggu guru berbicara.

“Gray Jian, itu nenekmu? Kapan kamu punya nenek?” Guru itu mendengar dan memandang Cheryl Tang. Ketika dia melihat temperamennya bagus dan penjaga yang terlihat seperti pengasuh dan pengawal yang berdiri di sampingnya, dia bertanya pada Gray dengan lembut.

Gray Jian memandangi guru itu dan mengangguk, "Ya guru, itu nenekku, aku sudah punya ayah sekarang, jadi aku punya kakek dan nenek."

Guru memandang Gray dan tersenyum kemudian memegang tangan kecilnya dan berkata dengan lembut, "Biarkan guru membawamu bertemu nenek."

“Baik.” Kemudian Gray Jian memegang tangan guru dan berjalan menuju Cheryl.

"Nenek." Saat mendekati Cheryl. Gray Jian melepaskan diri dari tangan guru dan dengan senang berlari ke Cheryl Tang.

“Ah, cucu kecilku.” Melihat Gray Jian yang berlari ke arahnya, Cheryl segera membungkuk dan membuka lengannya untuk menyapanya, lalu mencium wajahnya dan bertanya sambil tersenyum, "Senang tidak meliat nenek menjemputmu?"

"Senang."

"Kalau begitu nenek akan datang menjemputmu setiap hari, oke?"

"Baik."

"Halo Nenek Gray ,saya adalah wali kelas Gray, dia adalah anak yang cerdas dan semua guru dan teman- teman menyukainya." Menonton pelukan Cheryl Tang dan mencium Gray, guru itu percaya bahwa Cheryl Tang adalah nenek kandung Gray, jadi dia memperkenalkan diri terlebih dahulu.

"Halo guru Gray!" Cheryl Tang mendengarnya dan langsung menyapa guru sambil tersenyum, memegangi tanganya dan berkata, "Guru telah bekerja keras, mohon kasih sayang dan pengurusan darimu di masa depan”

Guru itu mengambil tangan Cheryl Tang dan tersenyum, "Ini yang seharusnya kami lakukan, Gray Jian adalah anak baik yang sangat taat dan tidak membuat kita khawatir."

“Bagus sekali, guru telah bekerja keras.” Cheryl memandang Gray Jian dan mengangguk dengan gembira lalu berkata lagi, “Ayo, Gray Jian,ucapkan selamat tinggal pada guru.”

Gray Jian mengangguk dan melambai pada gurunya, "Selamat tinggal bu."

“Oke, sampai jumpa Senin depan.” Guru itu mengangguk dan melambai pada Gray Jian sambil tersenyum.

“Kami pergi dulu.”Cheyrl tersenyum dan menggandeng Gray Jian.

"Sampai jumpa."

Kemudian Cheryl berbalik dan menggandeng tangan Gray lalu berjalan ke arah parkir, Susan dan penjaga di belakang mengikutinya.

Karena mereka datang lebih awal tadi, mobil berhenti di posisi yang baik, dekat dengan gerbang taman kanak-kanak.Guru melihat dengan mata kepala sendiri mobil yang mereka naiki ada lisensi militer.

Bisa mengendarai mobil berlisensi militer dan membawa pengasuh serta pengawal keluar pasti merupakan identitas yang sangat luar biasa.

Meskipun di sekolah bangsawan, anak-anak berasal dari keluarga kelas atas, tetapi adanya pejabat militer berpangkat tinggi seperti ini belum pernah ia temui sebelumnya.

Tampaknya dia perlu berpelakuan lebih baik pada Gray lagi di masa depan.

Setelah berada di dalam mobil, Gray Jian duduk di kursi anak-anak dan mengencangkan sabuk pengaman, Cheryl membawa camilan yang disiapkan untuk Gray Jian.

Namun ketika Gray Jian melihat makanan ringan yang lezat ini dia menggelengkan kepalanya dan memegang perutnya, "Nenek, aku baru saja memakan semangkuk bubur saat keluar dari sekolah. Aku tidak lapar."

“Kamu baru saja memakan bubur?” Cheryl Tang memandang Gray Jian yang menggelengkan kepalanya dan bertanya kepadanya.

“Iya.” Gray Jian mengangguk, “Guru memberiku semangkuk besar dan mengawasiku untuk meminumnya habis."

"Kalau begitu minumlah sedikit."

Gray Jian menggelengkan kepalanya lagi, "Aku tidak haus nenek."

"Kalau begitu, nenek akan memberimu makan malam yang lezat nanti malam," kata Cheryl Tang dengan tersenyum sambil memegang tangannya.

“Baiklah.” Gray Jian mengangguk dan kemudian memberitahunya segala sesuatu yang terjadi di taman kanak-kanak.

Cheryl mendengarkannya dan tersenyum,

Namun beberapa saat kemudian Gray Jian berhenti dan alis kecilnya perlahan mengerut.

“Apa yang salah Gray, apakah kamu tidak enak badan?” Tanya Cheryl dengan gelisah saat menatap Gray.

Gray Jian sedikit mengernyit dan berkata, "Nenek sepertinya perutku sakit sedikit."

"Apakah kamu ingin pergi ke kamar mandi?" Tanya Cheryl sambil menatap Gray Jian dengan khawatir dan menyentuh perutnya.

Gray Jian mengepalkan alisnya dan mengangguk, "Sepertinya begitu."

Novel Terkait

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu