Excellent Love - Bab 46 Jangan Mencelakai Seorang Gadis (1)
Kakek Xu keluar dari toilet, saat melihat Wesley Xu yang sedang mengajari Clara Jian dengan tangan yang saling berpegangan di lapangan, spontan membengkokkan bibirnya dan tersenyum.
Ini adalah pertama kalinya dia melihat Wesley Xu mengambil inisiatif untuk mengajari seorang gadis bermain bulu tangkis.
"Apa kabar Kakek!"
Tepat saat si tua Xu sedang gembira, tiba-tiba terdengar sebuah suara yang lantang dari sampingnya.
Si Kakek kaget, melihat ke arah sumber suara, saat melihat Gray Jian dengan ekspresi wajah yang kurang bagus dan bertubuh mungil di sisinya, dahinya perlahan-lahan mulai berkerut.
Bukan karena alasan lain, melainkan tepat karena Gray Jian yang ada di depan matanya ini, meskipun hanya seorang anak kecil, tapi malah terlihat begitu familiar, seakan-akan pernah bertemu dengannya di suatu tempat, apalagi, semakin lama ia melihat Gray Jian, dia merasa semakin dekat dengannya.
Sebenarnya saat pertama kali melihat Gray Jian, dia merasa sangat tidak asing.
Sang Kakek berjongkok, melihat Gray Jian, membuat garis pandangannya dengan Gray Jian berada di tingkat yang sama tinggi, Kakek Xu menggunakan nada bicara yang penuh dengan kasih sayang berkata terhadapnya, "Adik kecil, apakah kamu sedang memanggilku?"
Gray Jian membungkam bibirnya yang tipis, menganggukkan kepala dengan serius, "Hmm, apa kabar Kakek."
"Hahaha............ Apa kabar! Apa kabar!" Kakek Xu menganggukkan kepala, tertawa riang, "Katakan pada Kakek, siapa namamu?"
"Namaku adalah Gray Jian, Mamaku memanggilku Gray." Gray Jian menjawabnya dengan sopan dan suara lantang.
"Oh, Gray." Kakek Xu menganggukkan kepala, memujinya, "Hmm, nama Gray ini bagus, enak di dengar juga mudah di ingat."
"Kakek, kamu lelah tidak, bagaimana kalau kita ke sana untuk duduk sejenak?" Melihat Kakek Xu, sambil menunjukkan jarinya ke arah area istirahat.
Kakek Xu juga pergi melihat ke arah sana sesaat, tersenyum sambil menganggukkan kepala, "Baik, kalau begitu, temanilah Kakek berbincang-bincang."
"Hmm, baik, kalau begitu mari kita pergi duduk di sana." Gray Jian menganggukkan kepala, lalu tangan kecilnya pergi menggenggam tangannya Kakek Xu.
Kakek Xu melihat Gray Jian. Dia menjadi sangat girang, semakin dilihat semakin suka, dia langsung berdiri, dan berjalan ke area istirahat bersama dengan Gray Jian, dengan seperti ini, dia juga bisa memberikan waktu kepada Wesley Xu untuk mengejar sang gadis, lagipula saat ini, dia sama sekali tidak pernah mengira bahwa Gray Jian adalah putranya Clara Jian, dia spontan mengira, Gray Jian adalah anaknya Daisy Feng, karena bagaimana pun juga, Daisy Feng terlihat lebih tua beberapa tahun dari Clara Jian.
Di area istirahat, terdapat seorang kakek tua dan seorang bocah kecil, meskipun perbedaan umur keduanya diatas 60 tahun, tapi percakapan mereka sangatlah nyambung dan menyenangkan. Terkadang akan terdengar suara tawaan yang riang, sedangkan di atas lapangan, Wesley Xu mengajar Clara Jian secara langsung, tentu saja membuat Clara Jian tidak berani untuk tidak fokus, bagaimana pergerakan yang diajari Wesley Xu, dia akan mempelajarinya begitu juga, kemampuan bermain bulu tangkisnya yang awalnya bisa disebut berlevel nol, setelah diajari oleh Wesley Xu selama setengah jam lebih secara langsung, dia telah mulai mampu mengerti berbagai teknik seperti cara menservis, membalikkan pukulan, smash dan dropshot, semuanya pergerakan ini mulai menjadi mahir dilakukan.
Wesley Xu berdiri di samping, sepasang mata yang gelap mendalam juga berkilauan menatap pergerakan Clara Jian yang gesit di atas lapangan, akhirnya dia mulai tersenyum merasa puas terhadap kemajuan kemampuan murid yang diajari oleh dirinya sendiri ini.
Daisy Feng merupakan orang yang hobbi dalam bulu tangkis, dia pernah belajar dari seorang guru profesional secara khusus. Biasanya kalau tidak ada kegiatan lain, dia akan datang bermain bulu tangkis, tentu saja kemampuannya tidak buruk, meskipun kemampuan Clara Jian telah meningkat pesat di bawah pengajaran Wesley Xu secara langsung, namun untuk mengalahkan Clara Jian, masih bukanlah masalah yang sulit.
Namun, melalui permainan bulu tangkis pada hari ini, hatinya telah merasa yakin 100% terhadap suatu hal, itu adalah, Wesley Xu pasti menyukai Clara Jian, apalagi rasa suka ini, bukanlah hanya sedikit, melainkan sangat-sangat berlimpah.
Oleh karena itu, Daisy Feng mulai merasa semakin kagum terhadap Clara Jian, juga merasa semakin penasaran.
Clara Jian memiliki kriteria yang unggul dalam banyak hal, jadi, dia adalah seorang dewi yang datang dari daerah mana? Dia bahkan bisa memiliki hubungan dengan begitu banyak pria yang identitasnya cukup luar biasa.
Yang satunya adalah Alfredo Kou, satunya adalah Ned Li, sekarang malah bertambah Wesley Xu seorang lagi.
Tidak peduli siapapun dari ketiga pria ini, semuanya tidak mungkin bisa memiliki hubungan dengan seorang wanita secara sembarangan.
Tapi Clara Jian malah memiliki hubungan dengan ketiga-tiganya, ini sungguh tidak masuk akal, bagaimana sebenarnya cara Clara Jian melakukannya?
"Tidak sanggup lagi, Clara, istrirahat sejenak, minum dulu."
Kemampuan bermain Clara Jian semakin lama menjadi semakin terampil, ketika Daisy Feng mengembalikan serangan, dia melompat dengan indah, dan men-smash cocknya melewati jaring, menghantam lantai dengan kuat, membuat Daisy Feng sama sekali tidak sempat untuk membalasnya.
Setelah bermain selama setengah jam, dia memang mulai merasa sedikit lelah, makanya melambai-lambaikan tangan, seluruh tubuhnya menjadi sedikit lemah, lalu melihat ke arah Wesley Xu yang berada di samping, berkata sambil tersenyum, "CEO Xu, teknikmu dalam bermain sungguh hebat, bahkan murid yang kamu ajari pun begitu ulung, aku hampir saja bukanlah tandingannya Clara lagi."
Pandangan mata Wesley Xu yang datar melirik Daisy Feng sejenak, bibir yang tipis melekuk ke atas sedikit, namun tidak mengatakan apapun terhadapnya, hanya mengambilkan handuk yang tadinya digunakan untuk mengelap keringatnya tadi, dan menyerahkannya ke Clara Jian, suaranya yang rendah juga mengandung kharisma berkata, "Lap lah keringatmu."
Clara Jian awalnya sedang melihat Daisy Feng hendak mengatakan sesuatu padanya, ketika melihat handuk yang diserahkan Wesley Xu ke hadapannya, dia tersenyum, spontan menolaknya, "Terima kasih, tidak............" perlu.
"Kenapa, risi?!"
Hanya saja, sebelum perkataan Clara Jian keluar, Wesley Xu langsung memotongnya, di balik suaranya yang rendah, terdengar jelas mengandung rasa tidak senang, bahkan alis mata yang indah pun, mulai berkerut.
Clara Jian mengangkat kepala memandangnya, lalu melihat handuk yang masih disodorkan kepadanya, membungkam bibir, mengulurkan tangan dan menerimanya, lalu melewati sang pria, menundukkan kepala, sambil mengusap keringatnya sambil berjalan ke arah Daisy Feng, berkata terhadap Daisy Feng sambil tersenyum, "Hmm, aku juga sudah lelah, isrirahat sebentar."
Daisy Feng melihat sejenak seorang lelaki yang terus menatap Clara Jian dengan ekspresi yang sulit ditafsirkan yang berada di tempat beberapa meter dari sana, membunyikan lidahnya, lalu tersenyum terhadap Clara Jian, berjalan bersama-sama ke arah area istirahat.
"Kenapa, sudah lelah? Kalau begitu, Kakek tua ini akan maju." Kakek Xu yang telah berbincang-bincang dengan Gray Jian selama setengah jam menyipitkan mata melihat Clara Jian dan Daisy Feng yang berjalan menuju tempat istirahat, kemudian berdiri, merenggangkan pinggang, lalu pergi berjalan ke lapangan sambil mengayun-ayunkan raket.
Karena Clara Jian dan Daisy Feng tidak tahu jelas terhadap identitas dari Kakek Xu, dan Wesley Xu pun tidak memperkenalkannya, jadi, mereka tidak berani memanggilnya secara sembarangan, makanya menanggapinya dengan hanya tersenyum.
"Wesley, mari kita bermain beberapa ronde lagi." Setelah memasuki lapangan, Kakek Xu memanggil Wesley Xu dengan riang.
Wesley Xu melihat Kakek Xu sejenak, lalu menggerakkan raketnya sendiri, untuk mengambil bola, sama sekali tidak memerlukan tangan yang satu lagi, dan langsung memukulnya ke sana dengan ringan.
"Sayangku, apa yang telah kamu perbincangkan dengan Kakek itu?" Setelah melihat Wesley Xu dan Kakek Xu kembali bertanding sengit di atas lapangan, baru Daisy Feng duduk di sampingnya Gray Jian, mencoba mendapatkan informasi darinya.
"Kakek menceritakan sebuah cerita untukku." Gray Jian duduk di bangku, mengayunkan kedua kaki pendeknya, bola mata hitam yang besar bagaikan batu permata hitam berkedip dengan sangat berkilau sambil menjawab.
Daisy Feng menganggukkan kepala, "Jadi apakah kamu tahu siapa marga dari Kakek itu?"
Clara Jian berdiam diri di samping, minum air, tidak memotong pembicaraan, juga tidak berbicara.
Gray Jian melihat Daisy Feng sejenak, menjawab dengan lantang, "Kakek itu bermarga Xu, merupakan Papanya Paman Xu."
Hasilnya, perkataan Gray Jian membuat Daisy Feng merasa sangat kaget dan kebingungan.
Setelah melihat Gray Jian beberapa detik, dia meminum jus buah untuk menekan rasa terkejutnya, lalu bangun, berjalan ke sampingnya Clara Jian, bertanya dengan suara kecil, "Clara, katakan dengan jujur, apakah kamu benar-benar tidak mengenal CEO Xu?"
Clara Jian melihat Daisy Feng sekilas, demi tidak membongkar kebohongannya dulu, dia terpaksa terus berbohong, berkata sambil menggelengkan kepala, "Tidak kenal."
"Wah! Berarti CEO Xu jatuh cinta terhadapmu pada pandangan pertama!"
"Uhuk............ Uhuk............"
Daisy Feng melihat reaksinya, langsung menepuk punggungnya dengan lembut, "Lihatlah kamu, apakah harus begitu heboh?"
Clara Jian sambil menutup mulutnya dan batuk kering, sambil melihat Daisy Feng sekilas, "............"
"CEO Xu sudah pasti menyukaimu, kalau tidak suka, apakah dia akan mengajarimu secara langsung, apakah dia akan memberikan handuk miliknya sendiri kepadamu untuk mengelap keringat?!" Melihat Clara Jian tidak mengatakan apapun, Daisy Feng kembali menepuk pundaknya, tersenyum dengan maksud mendalam, dan lanjut berkata, "Bersemangatlah, masa depan cerah perusahaan kita, semua bergantung terhadapmu!"
Clara Jian terus menutup mulutnya sambil batuk, melihat Daisy Feng sejenak, "............"
Oh iya, kakek tua itu ternyata merupakan ayahnya CEO Xu, sungguh tidak disangka! Kalau CEO Xu bermarga Xu, jadi apa hubungannya dengan Keluarga Kou yang berada di Kota Jing, hingga bisa menekan Alfredo Kou yang merupakan cucu tertua dalam Keluarga Kou, dan menjadi CEO dari Kou's Corp., latar belakangnya pasti sangat hebat, apakah kamu tidak mengetahuinya sedikit pun?" Melihat Clara Jian tetap tidak berbicara, Daisy Feng kembali menanyakan dengan berbisik-bisik.
Clara Jian menggelengkan kepala, "Guru, aku benar-benar tidak mengetahui apapun."
Melihat Clara Jian yang sepertinya benar-benar tidak mengetahui apapun, Daisy Feng mulai tersenyum, tidak bertanya lebih lanjut lagi, lalu melihat waktu sejenak, kemudian kembali berkata, "Sudah jam 11 lewat, kita main selama setengah jam lagi, baru kita pergi mandi juga mengganti baju, dan pergi makan."
Clara Jian menganggukkan kepala, "Hmm, baik."
........................................
Setelah selesai istirahat sejenak. Clara Jian dan Daisy Feng kembali mengambil raket, memasuki lapangan dan lanjut bermain, Wesley Xu dan Kakek Xu yang ada di sebelah juga saling bertanding panas, tidak terlihat lelah sedikit pun.
Clara Jian dan Daisy Feng langsung berhenti setelah bermain dua babak, menyuruh Gray Jian untuk menunggu mereka di tempat istirahat, sedangkan mereka berdua pergi mengambil baju di ruang ganti dan pergi mandi.
Sebelum pergi, Clara Jian telah meninggalkan handuknya Wesley Xu, meletakkannya di tempat area peristirahatan lapangan milik mereka.
Setelah bermain selama satu jam lebih, seluruh tubuh mereka telah dipenuhi dengan keringat, baju di badan mereka telah basah kuyup, kalau tidak pergi mandi dan mengganti baju, seluruh badan akan terasa tidak nyaman.
Wesley Xu yang awalnya terus mengalah terhadap ayahnya sendiri, setelah melihat Clara Jian dan Daisy Feng telah pergi bersama dan masuk ke ruang ganti, wataknya yang sebenarnya langsung diperlihatkan, dan mulai "kejam" terhadap Kakek Xu, dengan cepat dan lugas mengalahkan Kakek Xu tanpa memberikan sebuah kesempatan untuk membalas sama sekali.
"Wesley, taktik apa yang kamu gunakan ini?" Setelah diskak berulang kali oleh Wesley Xu secara berturut-turut, Kakek Xu mulai merasa tidak senang, melencangkan tangannya di pinggang melototi Wesley Xu dengan galak, "Saat gadis itu ada di sini, kamu bermain dengan begitu lembut, setelah gadis itu pergi, sifatmu yang sebenarnya langsung muncul, apakah kamu takut akan menakutinya?"
Wesley Xu mengusap keringat di keningnya sejenak, tersenyum, kemudian langsung melemparkan raket ke ayahnya sendiri, "Hari ini sampai sini dulu, aku pergi mandi dulu."
Di tengah perkataan, dia telah membalikkan badan, dan berjalan menuju ruang ganti.
Kakek Xu langsung menangkap raket yang Wesley Xu lemparkan, menggerutu dan mengomelinya "Bocah tengik", lalu membawa raket berjalan ke area istirahat.
Tapi, saat melihat Gray Jian yang duduk dengan patuh di tempat peristirahatan, suasana hati Kakek Xu langsung membaik.
Kalau putranya tidak ingin menemaninya bermain, dia masih bisa mengobrol dengan Gray Jian!
Memang anak kecil yang lebih baik, begitu patuh dan menyenangkan, andaikan saja dia bisa menggendong seorang cucu, pasti sangat membahagiakan.
Novel Terkait
Your Ignorance
YayaThe Great Guy
Vivi HuangSi Menantu Dokter
Hendy ZhangDemanding Husband
MarshallHei Gadis jangan Lari
SandrakoMy Enchanting Guy
Bryan WuMy Greget Husband
Dio ZhengUntouchable Love
Devil BuddyExcellent Love×
- Bab 1 Sulit Menemukan Wanita Seperti Ini
- Bab 2 Dilahirkan Ibu Tanpa Diajari Sopan Santun
- Bab 3 Bicara Bagaikan Kentut
- Bab 4 Pertemuan (1)
- Bab 5 Pertemuan (2)
- Bab 6 Pasrah
- Bab 7 Mencelakaimu
- Bab 8 Mimpi Buruk Yang Tak Terhapuskan
- Bab 9 Pertemuan Kenalan Lama (1)
- Bab 10 Mustahil Untuk Menolak
- Bab 11 Menyentuhmu, Aku Merasa Kotor
- Bab 12 Itu Salahku
- Bab 13 Ini Putraku
- Bab 14 Guru Jian, Kamu Baik Sekali
- Bab 15 Jangan Terlalu Cepat Menolak
- Bab 16 Bukan Nona Besar
- Bab 17 Pertemuan Yang Kebetulan Atau Disengaja?
- Bab 18 Sulit Dipercaya
- Bab 19 Ada Hubungan Apa Dengan Alfredo Kou
- Bab 20 Siapa Dia?
- Bab 21 Tidak Ada Pilihan
- Bab 22 Memalukan
- Bab 23 Bertemu Lagi Dengan Wesley Xu
- Bab 24 Tidak Ada Yang Perlu Dimalukan
- Bab 25 Bersama-sama Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 26 Aku Paling Suka Padamu
- Bab 27 Dia Memang Begitu, Jangan Dimasukkan Ke Hati
- Bab 28 Melempar Uang Ke Mukanya
- Bab 29 Tinggal di Apartemenku
- Bab 30 Mommy Sakit
- Bab 31 Berapa Umurmu, Siapa Namamu
- Bab 32 Harus Menyelidikinya Dengan Baik Sejenak
- Bab 33 Hati Terasa Sedih Dan Sakit
- Bab 34 Maaf, Sayangku
- Bab 35 Bisakah Memberikan Sebuah Kesempatan Untuk Dirinya Sendiri?
- Bab 36 Yang Demam Bukanlah Clara Jian, Melainkan Dirinya Sendiri
- Bab 37 Aroma apa ini?
- Bab 38 Hanya Terhitung Atas Berapa Jumlah Uang Yang Digunakan
- Bab 39 Gray Adalah Putra Dia Dengan Pria Mana
- Bab 40 Membatalkan Kontrak Dengan Sang Pria (1)
- Bab 40 Membatalkan Kontrak Dengan Sang Pria (2)
- Bab 41 Kamu Punya Kualifikasi Apa Untuk Menentangku?! (1)
- Bab 41 Kamu Punya Kualifikasi Apa Untuk Menentangku?! (2)
- Bab 42 Cintamu Padaku Setinggi Bulan Yang Ada Di Atas Langit (1)
- Bab 42 Cintamu Kepadaku Setinggi Bulan Di Atas Langit (2)
- Bab43 Apa Kamu Merasa Bersalah? (1)
- Bab43 Apakah Kamu Merasa Bersalah? (2)
- Bab 44 Benar, Aku Memang Ingin Menjadi Nyonya Li (1)
- Bab 44 Benar, Aku Memang Ingin Menjadi Nyonya Li (2)
- Bab 45 1 Juta Per Lembar Foto (1)
- Bab 45 1 Juta Per Lembar Foto (2)
- Bab 46 Jangan Mencelakai Seorang Gadis (1)
- Bab 46 Jangan Mencelakai Seorang Gadis (2)
- Bab 47 Apakah Kita Pernah Bertemu Sebelumnya? (1)
- Bab 47 Apakah Kita Pernah Bertemu Sebelumnya? (2)
- Bab 48 Terpaksa (1)
- Bab 48 Terpaksa (2)
- Bab 49 Apakah Tuan Xu Ingin Melanggar Kontrak? (1)
- Bab 49 Apakah Tuan Xu Ingin Melanggar Kontrak? (2)
- Bab 50 Apa Hubunganmu Dengan Anak Ini? (1)
- Bab 50 Apa Hubunganmu Dengan Anak Ini?(2)
- Bab 51 Kamu Bukanlah Wanita Simpanan, Aku Tidak Mempunyai Istri (1)
- Bab 51 Kamu Bukanlah Wanita Simpanan, Aku Tidak Mempunyai Istri (2)
- Bab 52 Seberapa Hebatkah, Seberapa Dewa Dirimu Sebenarnya (1)
- Bab 52 Seberapa Hebatkah, Seberapa Dewa Dirimu Sebenarnya (2)
- Bab 53 Orang Yang Kusukai Hanya Alfredo Kou (1)
- Bab 53 Orang Yang Kusukai Hanya Alfredo Kou (2)
- Bab 54 Kau Tidak Akan Membohongiku, Kan? (1)
- Bab 54 Kau Tidak Akan Membohongiku, Kan? (2)
- Bab 55 Lupakan Masalah Ini! (1)
- Bab 55 Lupakan Masalah Ini! (2)
- Bab 56 Aku Adalah Ayah Kandungmu. (1)
- Bab 56 Aku Adalah Ayah Kandungmu. (2)
- Bab 57 Aura Kejahatan Terasa Kuat, Tapi Bukan Orang Jahat (1)
- Bab 57 Aura Kejahatan Terasa Kuat, Tapi Bukan Orang Jahat. (2)
- Bab 58 Maaf, Kamu Harus Memaafkan aku (1)
- Bab 58 Maaf, Kamu Harus Memaafkan aku (2)
- Bab 59 Kita Tunggu Dan Lihat (1)
- Bab 59 Kita Tunggu Dan Lihat (2)
- Bab 60 Jangan Buru-Buru! Pelan-pelan Saja! (1)
- Bab 60 Jangan Buru-Buru! Pelan-pelan Saja! (2)
- Bab 61 Mantan Istri Wesley Xu
- Bab 62 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (1)
- Bab 63 Memastikan Hubungan Ayah-Anak ( 2) (1)
- Bab 63 Memastikan Hubungan Ayah-Anak ( 2) (2)
- Bab 64 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (3) (1)
- Bab 64 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (3) (2)
- Bab 65 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (4) (1)
- Bab 65 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (4) (2)
- Bab 66 Wanita pencari masalah (1)
- Bab 66 Wanita pencari masalah (2)
- Bab 67 Apakah Kamu Tidak Merasa Bahwa Kamu Telah Membohongiku (1)
- Bab 67 Apakah Kamu Tidak Merasa Bahwa Kamu Telah Membohongiku (2)
- Bab 68 Gray Jian Akhirnya Mendapatkan Pertolongan (1)
- Bab 68 Gray Jian Akhirnya Mendapatkan Pertolongan (2)
- Bab 69 Gunakan Dengan Baik Kesempatan Ini (1)
- Bab 69 Gunakan Dengan Baik Kesempatan Kali Ini (2)
- Bab 70 Aku Tidak Akan Melepaskan Mu (1)
- Bab 70 Aku Tidak Akan Melepaskan Mu (2)
- Bab 71 Tentu Saja Tidak Sudi (1)
- Bab 71 Tentu Saja Tidak Sudi (2)
- Bab 72 Hubungan Kita Sangat Baik, Tidak Perlu Terlalu Bersegan (1)
- Bab 72 Hubungan Kita Sangat Baik, Tidak Perlu Terlalu Bersegan (2)
- Bab 73 Ia Memang Bermarga Jian (1)
- Bab 73 Ia Ternyata Bermarga Jian (2)
- Bab 74 Satu Kata Kakak Ipar Mengejutkannya (1)
- Bab 74 Satu Kata Kakak Ipar Mengejutkannya (2)
- Bab 75 Tidak Menginginkan Apapun, Hanya Menunggumu Pulang (1)
- Bab 75 Tidak Menginginkan Apapun, Hanya Menunggumu Pulang (2)
- Bab 76 Orang Yang Selalu Diremehkan Pasti Akan Memberontak (1)
- Bab 76 Orang Yang Selalu Diremehkan Pasti Akan Memberontak (2)
- Bab 77 Batas Waktu Kontrak Diubah Menjadi 5 Tahun (1)
- Bab 77 Batas Waktu Kontrak Diubah Menjadi 5 Tahun (2)
- Bab 78 Gray Ada Hubungan Apa Denganmu? (1)
- Bab 78 Apa Hubungannya Gray Jian Denganmu (2)
- Bab 79 Melihatnya, Aku Hanya Ingin Melakukan 2 Hal (1)
- Bab 79 Melihatnya, Aku Hanya Ingin Melakukan Dua Hal (2)
- Bab 80 Tidak Menyambut Kepulangan Ku? (1)
- Bab 80 Tidak Menyambut Kepulangan Ku? (2)
- Bab 81 Di Rumah Bersama Ayah, Ibu, dan Aku (1)
- Bab 81 Di Rumah Bersama Ayah, Ibu, dan Aku (2)
- Bab 82 Hati Yang Tidak Memiliki Tempat Beristirahat, Akhirnya Memiliki Rumah (1)
- Bab 82 Hati Yang Tidak Memiliki Tempat Beristirahat, Akhirnya Memiliki Rumah (2)
- Bab 83 Bila Mengganggu Clara Jian Lagi, Akan Kuhabisi Kamu (1)
- Bab 83 Bila Mengganggu Clara Jian Lagi, Akan Kuhabisi Kamu (2)
- Bab 84 Sampai Mati Pun Tidak Akan Berubah, Malah Berpisah (1)
- Bab 84 Sampai Mati Pun Tidak Berubah, Malah Berpisah (2)
- Bab 85 Selain Pintu Belakang, Semua Pintu Utamaku Yang Lain Akan Terbuka Untukmu (1)
- Bab 85 Selain Pintu Belakang, Semua Pintu Utamaku Yang Lain Akan Terbuka Untukmu (2)
- Bab 86 Semoga Yang Telah Meninggal Beristirahat Dengan Damai, Yang Masih Hidup Melanjutkan Kehidupan Dengan Semangat! (1)
- Bab 86 Semoga Yang Telah Meninggal Beristirahat Dengan Damai, Yang Masih Hidup Melanjutkan Kehidupan Dengan Semangat! (2)
- Bab 87 Hanya Kamu, Wanita Yang Aku Inginkan (1)
- Bab 87 Hanya Kamu, Wanita Yang Aku Inginkan (2)
- Bab 88 Clara Jian, Katakan Kamu Mencintaiku (1)
- Bab 88 Clara Jian, Katakan Kamu Mencintaiku (2)
- Bab 89 Sisa Hidup, Seumur Hidup (1)
- Bab 89 Sisa Hidup, Seumur Hidup (2)
- Bab 90 Berkah(1)
- Bab 90 Berkah(2)
- Bab 91 Meskipun Hari Ini Kamu Tidak Bersedia, Aku Tetap Akan Menikahimu(1)
- Bab 91 Meskipun Hari Ini Kamu Tidak Bersedia, Aku Tetap Akan Menikahimu(2)
- Bab 92 Kejadian Yang Paling Indah di Dunia (1)
- Bab 92 Kejadian Yang Paling Indah di Dunia (2)
- Bab 93 Kamu Dan Anak Kita, Adalah Hadiah Yang Paling Baik (1)
- Bab 93 Kamu Dan Anak Kita, Adalah Hadiah Yang Paling Baik (2)
- Bab 94 Bagaimana Kamu Memanggilnya? (1)
- Bab 94 Bagaimana Kamu Memanggilnya? (2)
- Bab95 Jangan Berkata Sembarangan (1)
- Bab95 Jangan Berkata Sembarangan (2)
- Bab 96 Selama Ada Kamu, Aku Tidak Takut Pada Apapun (1)
- Bab 96 Selama Ada Kamu, Aku Tidak Takut Pada Apapun (2)
- Bab 97 Bukankah Anak Paling Penting? (1)
- Bab 97 Bukankah Anak Paling Penting? (2)
- Bab98 Aku Tidak Suka Melakukan Sesuatu Yang Merugikanku (1)
- Bab98 Aku Tidak Suka Melakukan Sesuatu Yang Merugikanku (2)
- Bab 99 Masa Depannya Bergantung Pada Clara (1)
- Bab 99 Masa Depannya Bergantung Pada Clara (2)
- Bab 100 Terserah Padamu Pergi Atau Tinggal (1)
- Bab 100 Terserah Padamu Pergi Atau Tinggal (2)
- Bab 101 Dia Itu Anak Claudia Jian
- Bab 101 Dia Itu Anak Claudia Jian (2)
- Bab 102 Aku Tidak Pernah Berpikir Untuk Menyerah (1)
- Bab 102 Aku Tidak Pernah Berpikir Untuk Menyerah (2)
- Bab 103 Tipikal Cowok Bertampang Dingin Tetapi Hangat Di Dalam (1)
- Bab 103 Tipikal Cowok Bertampang Dingin Tetapi Hangat Di Dalam (2)
- Bab 104 Aku Takut Kamu Menyusahkan Istriku (1)
- Bab 104 Aku Takut Kamu Menyusahkan Istriku (2)
- Bab 105 Pasangan Sejak Kecil (1)
- Bab 105 Pasangan Sejak Kecil (2)
- Bab 106 Akhirnya Mengerti (1)
- Bab 106 Akhirnya Mengerti (2)
- Bab 107 Biarkan Manusia Murahan Itu Mati (1)
- Bab 107 Biarkan Manusia Murahan Itu Mati (2)
- Bab 108 Kamu Hanya Akan Menjadi Milikku
- Bab 109 Merasakan Perasaan Kehilangan Keluarga Terdekat!”
- Bab 110 Kamu Jangan Pergi (1)
- Bab 110 Kamu Jangan Pergi (2)
- Bab 111 Tuan Li, Turut Berduka!
- Bab 112 Diri sendiri Tidak Mengajarinya Dengan Baik, Tidak Bisa Menyalahi Orang Lain
- Bab 113 Pelaku Peracun Sudah Ditemukan
- Bab 114 Membuat Dia Menderita Seumur Hidup
- Bab 115 Ingat, Kamu Masih Merupakan Anggota Keluarga Kou(1)
- Bab 115 Ingatlah Kamu Masih Merupakan Anggota Keluarga Kou(2)
- Bab 116 Tidak Perlu Mempedulikan Hubungan Darah, Saling Suka Sudah Cukup (1)
- Bab 116 Tidak Peduli Hubungan Darah, Saling Suka Sudah Cukup (2)
- Bab 117 Kamu Adalah Cinta Pertamaku Selamanya (1)
- Bab 117 Kamu Adalah Cinta Pertamaku Selamanya (2)
- Bab 118 Kebenaran Hanya Tinggal Selangkah (1)
- Bab 118 Kebenaran Hanya Tinggal Selangkah (2)
- Bab 119 Tidak Pernah Menyadari Bahaya Seperti Ini (1)
- Bab 119 Tidak Pernah Menyadari Bahaya Seperti Ini (2)
- Bab 120 Apakah Kamu Ingin Mengenali Ayahmu (1)
- Bab 120 Apakah Kamu Ingin Mengenali Ayahmu (2)
- Bab 121 Jika Dia Peduli, Maka Dia Kalah (1)
- Bab 121 Jika Dia Peduli, Maka Dia Kalah (2)
- Bab 122 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu (1)
- Bab 122 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu (2)
- Bab 123 Jatuh Ke Pernikahan Kedua (1)
- Bab 123 Jatuh Ke Pernikahan Kedua (2)
- Bab 124 Tunggu Dan Lihat Saja (1)
- Bab 124 Tunggu Dan Lihat Saja (2)
- Bab 125 Mendengar Perkataanmu, Aku Jadi Tenang (1)
- Bab 125 Mendengar Perkataanmu, Aku Jadi Tenang (2)
- Bab 126 Clara Jian Adalah Putri Kandungnya (1)
- Bab 126 Clara Jian Adalah Putri Kandungnya (2)
- Bab 127 Semua Yang Terjadi Saat Itu Adalah Konspirasi (1)
- Bab 127 Semua Yang Terjadi Saat Itu Adalah Konspirasi (2)
- Bab 128 Seberapa Jauh Hubungan Kalian (1)
- Bab 128 Seberapa Jauh Hubungan Kalian (2)
- Bab 129 Aku Hanya Mencintaimu (1)
- Bab 129 Aku Hanya Mencintaimu (2)
- Bab 130 Aku Ingin Memberikan Identitas Yang Legal Untuk Anak Kita (1)
- Bab 130 Aku Ingin Memberikan Identitas Yang Legal Untuk Anak Kita (2)
- Bab 131 Aku Tidak Bisa Mengendalikan Alfredo Lagi (1)
- Bab 131 Aku Tidak Bisa Mengendalikan Alfredo Lagi (2)
- Bab 132 Analisismu Benar, 100 Poin! (1)
- Bab 132 Analisismu Benar, 100 Poin! (2)
- Bab 133 Dia Tidak Akan Bebas Dari Genggaman Kita (1)
- Bab 133 Dia Tidak Akan Bebas Dari Genggaman Kita (2)
- Bab 134 Menjadi Janice Li Yang Kedua (1)
- Bab 134 Menjadi Janice Li Yang Kedua (2)
- Bab 135 Semua Harta Warisan Diberikan Kepada Satu Orang (1)
- Bab 135 Semua Harta Warisan Diberikan Kepada Satu Orang (2)
- Bab 136 Membereskannya, Bersih Dan Rapi (1)
- Bab 136 Membereskannya, Bersih Dan Rapi (2)
- Bab 137 Gantikan Aku Jaga Baik-Baik Clara Jian (1)
- Bab 137 Gantikan Aku Jaga Baik-Baik Clara Jian (2)
- Bab 138 Mungkin Hanya Belum Saatnya Saja (1)
- Bab 138 Mungkin Hanya Belum Saatnya Saja (2)
- Bab 139 Tidak Pernah Berpikir Melibatkanmu (1)
- Bab 139 Tidak Pernah Berpikir Melibatkanmu (2)
- Bab 140 Tidak Mungkin Salah Menangkap Orang Baik (1)
- Bab 140 Tidak Mungkin Salah Menangkap Orang Baik (2)
- Bab 141 Meninggalkan Wesley Su (1)
- Bab 141 Meninggalkan Wesley Xu (2)
- Bab 142 Rencana Tetap Saja Tidak Bisa Mengalahkan Perubahan
- Bab 143 Pulang Ke Rumah Keluarga Kou
- Bab 144 Membalasnya Beratus Hingga Beribu Kali Lipat (1)
- Bab 144 Membalasnya Beratus Hingga Beribu Kali Lipat (2)
- Bab 145 Masuk Ke Li’s Corp, Menggantikan Ned Li (1)
- Bab 145 Masuk Ke Li’s Corp, Menggantikan Ned Li (2)
- Bab 146 Kebenaran Semakin Lama Semakin Jauh (1)
- Bab 146 Kebenaran Semakin Lama Semakin Jauh (2)
- Bab 147 Cincinnya Jatuh (1)
- Bab 147 Cincinnya Jatuh (2)
- Membunuh Satu Orang Adalah Kematian, Membunuh Dua Orang Juga Kematian (1)
- Bab 148 Membunuh Satu Orang Adalah Kematian, Membunuh Dua Orang Juga Kematian (2)
- Bab 149 Aku Bersalah Padamu
- Bab 150 Kamu Harus Menyerahkan Posisimu
- Bab 151 Kak Ipar, Sesuatu Telah Terjadi (1)
- Bab 151 Kak Ipar, Sesuatu Telah Terjadi (2)
- Bab 152 Aku Tidak Akan Menyimpan Pasangan Yang Tidak Tulus (1)
- Bab 152 Aku Tidak Akan Menyimpan Pasangan Yang Tidak Tulus (2)
- Bab 153 Aku Suka Istri Yang Mendominasi Sepertimu (1)
- Bab 153 Aku Suka Istri Yang Mendominasi Sepertimu (2)
- Bab 154 Aku Adalah Pria Pertamanya (1)
- Bab 154 Aku Adalah Pria Pertamanya (2)
- Bab 155 Demi Kamu Aku Pasti Menjaga Tubuhku (1)
- Bab 155 Demi Kamu Aku Pasti Menjaga Tubuhku (2)
- Bab 156 Baik, Aku Akan Mengabulkan Impian Mu (1)
- Bab 156 Baik, Aku Akan Mengabulkan Impian Mu (2)
- Bab 157 Kita Bercerai Saja (1)
- Bab 157 Kita Bercerai Saja (2)
- Bab 158 Bawa Clara Jian Pergi Bersama (1)
- Bab 158 Bawa Clara Jian Pergi Bersama (2)
- Bab 159 Alangkah Baiknya Jika Ibumu Bisa Berpkiran Begitu (1)
- Bab 159 Alangkah Baiknya Jika Ibumu Bisa Berpkiran Begitu (2)
- Bab 160 Tidak Mengakuinya Juga Tidak Masalah, Asalkan Kamu Senang (1)
- Bab 160 Tidak Mengakuinya Juga Tidak Masalah, Asalkan Kamu Bahagia (2)
- Bab 161 Aku Terlalu Murahan Dan Bersalah (1)
- Bab 161 Aku Terlalu Murahan Dan Bersalah (2)
- Bab 162 Jauhi Aku, Aku Ingin Muntah Saat Menciumnya (1)
- Bab 162 Jauhi Aku, Aku Ingin Muntah Saat Menciumnya (2)
- Bab 163 Kerjaan Yang Bagus (1)
- Bab 163 Kerjaan Yang Bagus (2)
- Bab 164 Menjadikannya Sebagai Putri Angkat (1)
- Bab 164 Menjadikannya Sebagai Putri Angkat (2)
- Bab 165 Jika Kau Tak Datang, Aku Akan Melakukan Aborsi (1)
- Bab 165 Jika Kau Tak Datang, Aku Akan Melakukan Aborsi (2)
- Bab 166 Jika Kau Masih Hidup, Akankah Kau Memaafkannya (1)
- Bab 166 Jika Kau Masih Hidup, Akankah Kau Memaafkannya (2)
- Bab 167 Ia Telah Ditangkap, Seumur Hidup Takkan Bisa Keluar Lagi (1)
- Bab 167 Ia Telah Ditangkap, Seumur Hidup Takkan Bisa Keluar Lagi (2)
- Bab 168 Aku Sudah Tidak Bekerja, Apakah Kau Bisa Menafkahiku (1)
- Bab 168 Aku Sudah Tidak Bekerja, Apakah Kau Bisa Menafkahiku (2)
- Bab 169 Mau Apa, Aku Akan Memberimu Semuanya (1)
- Bab 169 Mau Apa, Aku Akan Memberimu Semuanya (2)
- Bab 170 Alfredo Kou, Kamu Sudah Gila (1)
- Bab 170 Alfredo Kou, Kamu Sudah Gila (2)
- Bab 171 Kamu Sebenarnya Mencintaiku, Atau Paman Kecil (1)
- Bab 171 Kamu Sebenarnya Mencintaiku, Atau Paman Kecil (2)
- Bab 172 Mati Sana! (1)
- Bab 172 Mati Sana! (2)
- Bab 173 Lucy Li yang Menyedihkan (1)
- Bab 173 Lucy Li yang Menyedihkan (2)
- Bab 174 Clara Jian Lah Yang Terlalu Pintar, Dan Dia Yang Terlalu Bodoh (1)
- Bab 174 Clara Jian Lah Yang Terlalu Pintar, Dan Dia Yang Terlalu Bodoh (2)
- Bab 175 Gantikan Aku Untuk Mengatakan ‘Maaf’ (1)
- Bab 175 Bab 175 Gantikan Aku Untuk Mengatakan ‘Maaf’ (2)
- Bab 176 Tidak Ada Hubungan (1)
- Bab 176 Tidak Ada Hubungan (2)
- Bab 177 Clara, Maaf! (1)
- Bab 177 Clara, Maaf! (2)
- Bab 178 Hanya Sebuah Gedung (1)
- Bab 178 Hanya Sebuah Gedung (2)
- Bab 179 Mati Juga Tidak Akan Menyerahkan Posisi Nyonya Li (1)
- Bab 179 Mati Juga Tidak Akan Menyerahkan Posisi Nyonya Li (2)
- Bab 180 Semuanya Akan Mengalir Apa Adanya (1)
- Bab 180 Semuanya Akan Mengalir Apa Adanya (2)
- Bab 181 Tidak Akan Ada Lagi Lain Kali (1)
- Bab 181 Tidak Akan Ada Lagi Lain Kali (2)
- Bab 182 Dibius (1)
- Bab 182 Dibius (2)
- Bab 183 Jika Kamu Datang, Ibarat Memberi Minyak Ke Dalam Api (1)
- Bab 183 Jika Kamu Datang, Ibarat Memberi Minyak Ke Dalam Api (2)
- Bab 184 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan (1)
- Bab 184 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan (2)
- Bab 185 Benar Seorang Anak Lelaki (1)
- Bab 185 Benar Seorang Anak Lelaki (2)
- Bab 186 Tidak Mati Tidak Boleh Keluar
- Bab 187 Hanya Bisa Bersalah Pada Derico Kou Kakak Ipar Ini
- Bab 188 Tidak Ada Ayah Yang Seperti Dirimu Ini (1)
- Bab 188 Tidak Ada Ayah Yang Seperti Dirimu Ini (2)
- Bab 189 Antar Aku Ke Rumah Sakit, Mohon Padamu
- Bab 180 Gray Telah Hilang
- Bab 191 Kakak Ipar, Aku Berharap Kamu Baik-Baik saja (1)
- Bab 191 Kakak Ipar, Aku Berharap Kamu Baik-Baik saja (2)
- Bab 192 Posisinya Telah Digantikan Oleh Putranya (1)
- Bab 192 Posisinya Telah Digantikan Oleh Putra (2)
- Bab 193 Terima Kasih Clara (1)
- Bab 193 Terima Kasih Clara (2)
- Bab 194 Tidak Ada Yang Mustahil, Hanya Saja Tidak Dapat Dibayangkan (1)
- Bab 194 Tidak Ada Yang Mustahil, Hanya Saja Tidak Dapat Dibayangkan (2)
- Bab 195 Temui Aku Buat Tanda Tangan Setelah Tujuh Tahun (1)
- Bab 195 Temui Aku Buat Tanda Tangan Setelah Tujuh Tahun (2)
- Bab 196 Pernikahan Megah (I)(1)
- Bab 196 Pernikahan Megah (I)(2)
- Bab 197 Pernikahan Megah (II)(1)
- Bab 197 Pernikahan Megah (II)(2)
- Bab 198 Pernikahan Megah (III)(1)
- Bab 198 Pernikahan Megah (III)(2)
- Bab 199 Pusaran Kebahagiaan (1)
- Bab 199 Pusaran Kebahagiaan (2)
- Bab 200 Extra I (1)
- Bab 200 Extra I (2)
- Bab 201 Extra II (1)
- Bab 201 Extra II (2)
- Bab 202 Extra III (1)
- Bab 202 Extra III (2)
- Bab 203 Extra IV (Ending) (1)
- Bab 203 Extra IV (Ending) (2)