Excellent Love - Bab 41 Kamu Punya Kualifikasi Apa Untuk Menentangku?! (1)
Clara Jian bergegas keluar dari gedung apartemen sambil menggendong Gray Jian, kebetulan bertemu dengan tetangga yang baik hati yang sedang berencana untuk memakirkan mobilnya.
Tetangga baik hati itu tahu bahwa Gray Jian bukan anak yang sehat dan sering kali harus dirawat di rumah sakit, jadi ketika dia melihat Clara Jian bergegas menggendong anaknya keluar, dia tidak memakirkan mobilnya dan segera keluar dari mobil.
"Clara Jian, apa yang terjadi padanya?"
Clara Jian yang sedang khawatir sambil menggendong Gray Jian,setelah mendengar suara akrab dari tetangga baik hati yang tinggal di lantai yang sama, dengan mesin mobil yang belum ditutup sampingnya,segera bergegas menggendong Gray Jian dan menuju ke arahnya.
"Gray Jian telah terluka,tolong bawa kami ke rumah sakit."
Di bawah lampu jalanan yang remang, setelah tetangga baik hati memandang Gray Jian dengan wajahnya yang dipenuhi darah dalam pelukan Clara, terkejut dan dengan cepat berbalik lalu membuka pintu mobil tempat duduk belakang. "Segera naik."
Clara Jian mengangguk, segera menggendongnya dan masuk ke dalam mobil.
Tetangga yang baik itu menutup pintu lalu menduduki kursi pengemudi, kemudian menginjak rem dan segera melaju keluar.
Leah Yu, yang sedang berdiri di lantai tiga,setelah melihat adegan di bawah melalui jendela koridor,dengan licik tertawa.
Tidak kepikiran bahwa kehidupan Clara Jian telah jatuh sampai titik ini, bahkan masih bisa menerima cowok yang begitu pendek.
Tampaknya kali ini, Clara Jian pasti akan merampok Alfredo Kou darinya.
Memikirkan ini, tangan Leah Yu secara bertahap mengepal, dan matanya dipenuhi dengan amarah dan kebencian.
.............................
Untungnya, rumah sakit tersebut cukup dekat dengan Jardine Garden, hanya membutuhkan waktu kurang dari lima menit untuk sampai kesana dengan mobil.
Setelah mobil berhenti, Clara Jian membuka pintu mobil dan menggendong Gray Jian ke ruang gawat darurat.
Clara Jian sangat akrab dengan rumah sakit tersebut hingga mengetahui setiap titik di rumah sakit itu.
Gray Jian sangat patuh dan menutup matanya saat berada di jalanan tadi. Saat menyusut dalam pelukan Clara Jian tadi, dia tidak menangis maupun menjerit, hanya terlihat alis kecilnya yang sedang mengerutkan kening.
Itu sangat menyakitkan!
Dia bergegas menuju ruang gawat darurat, dokter di ruang gawat darurat itu sudah akrab dengan wajah Clara Jian. Ketika Clara memasuki ruangan tersebut dengan anaknya, dia tidak mengatakan apapun dan langsung mengambil Gray Jian yang berlumuran darah dari pelukannya, dan menaruhnya di tempat tidur, mengambil kasa bersih dan menyeka darah di wajah sambil melihat luka di dahi Gray Jian. Perawat lain segera datang dan membantu dokter itu untuk mengobati luka Gray Jian bersama.
“Apa yang terjadi padanya, mengapa bisa keluar begitu banyak darah?” tanya dokter itu setelah menyeka sebagian darah di wajah Gray Jian, dia melihat wajah Gray Jian yang pucat.
Clara Jian terlihat seperti orang bodoh, berdiri sedikit gemetaran di samping, memandang Gray Jian, hatinya seolah ditusuk oleh campak, membuatnya terengah-engah.
Ketika dia mendengar pertanyaan dokter, air matanya hampir jatuh, tetapi dia berusaha menahan diri dan bergumam, "Gray Jian menderita penyakit serius, semuanya salahku... "
Dokter kembali menatap Clara Jian. Melihatnya sangat tertekan dan menyalahkan diri sendiri, dia tidak tahan untuk menyalahkannya, hanya dengan tergesa-gesa mengobati luka Gray.
“Bagaimana dengan kondisi Gray Jian?”tanya tetangga baik hati itu dengan khawatir, yang segera mengikutinya setelah memarkirkan mobilnya,melihat Clara Jian dan Gray Jian berbaring di tempat tidur.
Clara Jian meliriknya, tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaannya.
Tetangga baik hati itu melihat pandangan Clara Jian yang dipenuhi kegelisahan, tidak banyak bertanya kembali, kemudian menenangkannya dan berkata, "Tenanglah, dia mempunyai nasib yang bagus, dia pasti akan baik-baik saja."
Clara Jian memandangi tetangganya yang baik hati itu, air mata yang sudah dia tahan kemudian meluncur keluar, tetapi dia tetap berusaha menahannya.
Pada saat ini,sebuah ucapan berkah dari tetangga baik itu kepada Gray Jian, sejauh ini merupakan kalimat terbaik yang pernah dia dengar.
"Terima kasih."
Pada saat ini, terlepas dari kata "terima kasih", Clara Jian tidak tahu apa lagi yang bisa ia katakan.
"Tidak perlu," kata tetangga yang baik hati itu
Clara Jian tersenyum, dan tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun selain berterima kasih.
.............................
Dokter mengobati luka Gray Jian dengan lima jahitan, karena telah kehilangan banyak darah, dia tidak hanya harus memberikan obat anti-inflamasi kepada Gray Jian, tetapi juga harus memberikannya transfusi darah.
“Apakah semuanya sudah diatur?” tanya tetangga baik hati itu dengan prihatin dan berada di samping Gray Jian kepada Clara Jian yang barusan kembali dari membayar biaya pengobatan tersebut.
Clara Jian mengangguk dan merasa bersyukur, "Maaf telah menunda waktumu terlalu banyak waktu hari ini, hari sudah gelap, cepatlah kembali dan istirahat."
Tetangga yang baik berusia hampir lima puluh tahun,sudah bercerai dengan istrinya dan memiliki seorang anak perempuan yang baru lulus SMA, dan melanjutkan studinya di luar negeri.
Tetangga yang baik hati itu tersenyum, "Tidak apa-apa, tetangga harus saling menjaga satu sama lain."
Clara Jian mengangguk dengan penuh bersyukur, "Terima kasih kakak Li."
"Jangan terus mengucapkan terima kasih, karena tidak ada masalah lagi, aku akan pergi dulu. Jika ada sesuatu, kamu bisa meneleponku, jangan sungkan." katanya sambil tersenyum.
Clara Jian mengangguk lagi, "Baik."
Tetangga yang ramah itu mengangguk, "Oke, aku pergi dulu."
Melihat sosok tetangga baik hati yang menghilang dari penglihatannya, Clara Jian kembali menatap Gray Jian yang sudah tertidur kelelahan di ranjang rumah sakit.
Melihat wajah Gray yang pucat dengan noda darah di dekat leher kaus putihnya, Clara Jian duduk di samping tempat tidur, memegang tangan kecil Gray Jian sambil membelai alis halus Gray Jian. Hatinya seolah-olah dipotong seseorang dengan pisau berkarat, rasa sakit dan tidak nyaman membuatnya tidak bisa berkata apapun.
Dia tidak tahu bagaimana Leah Yu mengetahui tempat tinggalnya, tetapi dia tahu bahwa hubungan Leah Yu dan Shawn Liu sangat baik.Dia tidak tahu lagi apakahapakah Shawn Liu memberitahu segalanya pada Leah Yu tentang dirinya.
Namun, dia tidak boleh membiarkan hal hari ini terjadi lagi.
Hari ini, Gray Jian hanya mematahkan dahinya, dia tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi lagi selanjutnya.
Namun, apa yang bisa dia lakukan untuk mencegah Leah Yu muncul? Apakah dia akan hidup di kota lain lagi dengan Gray Jian untuk menghindari Alfredo Kou dan Leah Yu?
Tidak! Ini bukan caranya, dan dia tidak akan pernah melakukannya lagi.
Bukankah Alfredo Kou dan Leah Yu yang telah mengejarnya dari kota Jing sampai kota Shen Nan?
"Bang!"
Di saat Clara Jian memandang Gray Jian yang sadar sedikit, pintu bangsanya yang setengah tertutup tiba-tiba dibuka dengan tendangan yang kuat.
Clara Jian kaget, dan melihat ke belakang yang membuatnya terdiam.
Melihat Alfredo Kou yang seolah-olah bergegas menuju ke arahnya untuk merobeknya, Clara Jian hanya terdiam sebentar dan segera sadar kembali,kemudian melihat Gray Jian yang terbaring di ranjang rumah sakit.
Untungnya, Gray Jian tertidur nyenyak dan tidak terbangun.
Detik berikutnya, dia melepaskan tangan Gray Jian, berdiri dan berjalan menuju pintu keluar.
"Alfredo Kou, ini ruang bangsal. Ada masalah apa, katakan di luar."Dia datang ke hadapan Alfredo Kou, dan memandangnya dengan datar, tidak dengan angkuh maupun amarah, melainkan dengan sangat tenang dan kuat.
Meskipun dia tidak mengerti mengapa Alfredo Kou muncul di sini, dan lebih tidak mengerti mengapa Alfredo Kou bisa sangat marah.
"Clara Jian!”
Baru saja Clara Jian mengatakan sesuatu dan ingin keluar, Alfredo Kou mengulurkan tangan dan mencengkeram leher Clara Jian dengan akurat.
Clara Jian mengerutkan kening, dan tidak punya waktu untuk menyangkal, nafasnya telah dipotong oleh Alfredo Kou.
Melihat wajah Clara yang ringan dan tidak peduli, Alfredo Kou benar-benar benci dan ingin mencekik lehernya. Kemarahan dan kebencian di matanya meluap, dia tidak bisa menahannya.
“Bagaimana kamu bisa begitu kejam, bahkan tidak melepaskan anakku!” kata- kata tersebut meluap dari tenggorokan Alfredo Kou dan mengertakkan giginya seperti ujung pisau yang tajam.
Rasa sakit dan benci itu tak dapat terlukiskan, seperti banjir yang menenggelamkan dirinya sepenuhnya, membuat setiap hela nafasnya seperti dipenuhi dengan bau darah.
Clara Jian mendongak dan menatap Alfredo Kou dengan erat, kata-katanya mengejutkan Clara.
- Anaknya? !!
Clara Jian tiba-tiba teringat bahwa dia pertama kali bertemu Alfredo Kou setelah lebih dari tiga tahun disini. Dia bersama Leah Yu, sepertinya sedang menemani Leah Yu untuk memeriksa kandungannya.
Leah Yu telah mengandung anaknya.
Apakah Leah Yu telah gugur?
Tapi apa hubungannya dengannya bahwa anak Leah Yu sudah tidak ada?
Melihat Alfredo Kou, yang marah seperti binatang buas, Clara Jian langsung memahaminya.
Memfitnahnya dan terus-menerus menimbulkan masalah, bukankah sesuatu yang paling bisa Leah Yu lakukan!
Namun, jika tidak salah mengingatnya, dia bertemu Leah Yu dua kali, termasuk malam ini, kaki Leah Yu mengenakan sepatu hak tinggi sekitar sepuluh sentimeter.
Jika dia benar-benar mengandung benih keluarga Kou, dengan pikiran Leah yang ingin melekat pada keluarga Kou, bagaimana dia bisa ...
Setelah memikirkan hal ini, Clara Jian hanya bisa menggerakkan bibirnya dan tersenyum, dan sulit untuk dimengerti.
"Iya, aku sangat licik,sangat beracun, apakah kamu baru mengetahuinya hari ini?"
Dia melihat Alfredo Kou, bahkan jika wajah Clara Jian secara bertahap menjadi pucat dan hampir tidak bisa bernapas, wajah dan matanya bahkan tidak meminta belas kasihan.
Jika Alfredo Kou percaya padanya, dia tidak perlu menunggu sampai hari ini.
Karena tidak percaya padanya,mengatakan apapun juga tidak akan berguna.
Karena dia sangat membencinya, biarkan dia membencinya lagi, juga tidak masalah.
"Clara Jian! " Alfredo Kou menggertakkan giginya dan berteriak, mengencangkan tangan di lehernya lebih keras. "Kamu punya kualifikasi apa untuk menantangku seperti ini? Apakah kamu pikir setelah melakukan ini, masih bisa kembali padaku lagi? "
Mata Clara Jian yang tak tertandingi menatap Alfredo Kou yang dekat, nafasnya terputus sepenuhnya, wajahnya menjadi sangat pucat.
Namun, selain menatap Alfredo Kou, dia sama sekali tidak memberikan penjelasan.
Setelah melihat raut wajahnya yang semakin jelek, sama sekali tidak tergerak, bahkan Clara Jian yang tidak memiliki sedikit pun rasa takut mati di tangannya, membuat hati Alfredo Kou seperti ditusuk jarum, menyakiti hatinya, dan tersentak tajam, dan segera melepaskan tangan yang memegang erat leher Clara Jian.
Dia baru saja menangkap Clara Jian dengan susah payah. Jika dia mati, siapa yang akan dia benci dan siapa yang akan dia siksa?
Begitu tangan Alfredo Kou dilepaskan, Clara Jian seperti boneka yang kehilangan penopangnya, dan terjatuh di samping pintu. Tubuhnya sedikit tergelincir, mengisap oksigen dari hidung dan mulutnya secara instan, menyebabkan dia batuk dengan tidak nyaman, tetapi dia mati-matian menutup mulutnya, tidak ingin membiarkan Gray Jian yang sedang tidur nyenyak di tempat tidur mendengarnya.
Melihat tubuh Clara yang perlahan-lahan meluncur ke lantai, tetapi tidak pernah melihat dirinya lagi membuat mata Alfredo Kou memerah, tetapi tidak tahu apakah itu adalah perasaan benci atau merasa lebih tertekan.
"Clara Jian, aku sudah berubah pikiran sekarang. Jam 2 siang besok, bawa semua salinan desainmu ke perusahaan Kou, kalau tidak semuanya akan ditangani sebagai pelanggaran kontrak."
Dia menatap Clara Jian dengan mata merah, kemudian mengatakan hal tersebut lalu berbalik dan melangkah pergi.
Clara Jian menutupi mulutnya, mengangkat kepalanya, dan memandang menuju arah Alfredo Kou yang berjalan pergi, matanya yang jernih, berangsur-angsur menjadi jengkel.
Maaf Alfredo Kou, aku minta maaf karena membuatmu sangat membenciku!
Tetapi aku tidak melakukannya dengan sengaja, aku benar-benar tidak sengaja!
Novel Terkait
Excellent Love×
- Bab 1 Sulit Menemukan Wanita Seperti Ini
- Bab 2 Dilahirkan Ibu Tanpa Diajari Sopan Santun
- Bab 3 Bicara Bagaikan Kentut
- Bab 4 Pertemuan (1)
- Bab 5 Pertemuan (2)
- Bab 6 Pasrah
- Bab 7 Mencelakaimu
- Bab 8 Mimpi Buruk Yang Tak Terhapuskan
- Bab 9 Pertemuan Kenalan Lama (1)
- Bab 10 Mustahil Untuk Menolak
- Bab 11 Menyentuhmu, Aku Merasa Kotor
- Bab 12 Itu Salahku
- Bab 13 Ini Putraku
- Bab 14 Guru Jian, Kamu Baik Sekali
- Bab 15 Jangan Terlalu Cepat Menolak
- Bab 16 Bukan Nona Besar
- Bab 17 Pertemuan Yang Kebetulan Atau Disengaja?
- Bab 18 Sulit Dipercaya
- Bab 19 Ada Hubungan Apa Dengan Alfredo Kou
- Bab 20 Siapa Dia?
- Bab 21 Tidak Ada Pilihan
- Bab 22 Memalukan
- Bab 23 Bertemu Lagi Dengan Wesley Xu
- Bab 24 Tidak Ada Yang Perlu Dimalukan
- Bab 25 Bersama-sama Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 26 Aku Paling Suka Padamu
- Bab 27 Dia Memang Begitu, Jangan Dimasukkan Ke Hati
- Bab 28 Melempar Uang Ke Mukanya
- Bab 29 Tinggal di Apartemenku
- Bab 30 Mommy Sakit
- Bab 31 Berapa Umurmu, Siapa Namamu
- Bab 32 Harus Menyelidikinya Dengan Baik Sejenak
- Bab 33 Hati Terasa Sedih Dan Sakit
- Bab 34 Maaf, Sayangku
- Bab 35 Bisakah Memberikan Sebuah Kesempatan Untuk Dirinya Sendiri?
- Bab 36 Yang Demam Bukanlah Clara Jian, Melainkan Dirinya Sendiri
- Bab 37 Aroma apa ini?
- Bab 38 Hanya Terhitung Atas Berapa Jumlah Uang Yang Digunakan
- Bab 39 Gray Adalah Putra Dia Dengan Pria Mana
- Bab 40 Membatalkan Kontrak Dengan Sang Pria (1)
- Bab 40 Membatalkan Kontrak Dengan Sang Pria (2)
- Bab 41 Kamu Punya Kualifikasi Apa Untuk Menentangku?! (1)
- Bab 41 Kamu Punya Kualifikasi Apa Untuk Menentangku?! (2)
- Bab 42 Cintamu Padaku Setinggi Bulan Yang Ada Di Atas Langit (1)
- Bab 42 Cintamu Kepadaku Setinggi Bulan Di Atas Langit (2)
- Bab43 Apa Kamu Merasa Bersalah? (1)
- Bab43 Apakah Kamu Merasa Bersalah? (2)
- Bab 44 Benar, Aku Memang Ingin Menjadi Nyonya Li (1)
- Bab 44 Benar, Aku Memang Ingin Menjadi Nyonya Li (2)
- Bab 45 1 Juta Per Lembar Foto (1)
- Bab 45 1 Juta Per Lembar Foto (2)
- Bab 46 Jangan Mencelakai Seorang Gadis (1)
- Bab 46 Jangan Mencelakai Seorang Gadis (2)
- Bab 47 Apakah Kita Pernah Bertemu Sebelumnya? (1)
- Bab 47 Apakah Kita Pernah Bertemu Sebelumnya? (2)
- Bab 48 Terpaksa (1)
- Bab 48 Terpaksa (2)
- Bab 49 Apakah Tuan Xu Ingin Melanggar Kontrak? (1)
- Bab 49 Apakah Tuan Xu Ingin Melanggar Kontrak? (2)
- Bab 50 Apa Hubunganmu Dengan Anak Ini? (1)
- Bab 50 Apa Hubunganmu Dengan Anak Ini?(2)
- Bab 51 Kamu Bukanlah Wanita Simpanan, Aku Tidak Mempunyai Istri (1)
- Bab 51 Kamu Bukanlah Wanita Simpanan, Aku Tidak Mempunyai Istri (2)
- Bab 52 Seberapa Hebatkah, Seberapa Dewa Dirimu Sebenarnya (1)
- Bab 52 Seberapa Hebatkah, Seberapa Dewa Dirimu Sebenarnya (2)
- Bab 53 Orang Yang Kusukai Hanya Alfredo Kou (1)
- Bab 53 Orang Yang Kusukai Hanya Alfredo Kou (2)
- Bab 54 Kau Tidak Akan Membohongiku, Kan? (1)
- Bab 54 Kau Tidak Akan Membohongiku, Kan? (2)
- Bab 55 Lupakan Masalah Ini! (1)
- Bab 55 Lupakan Masalah Ini! (2)
- Bab 56 Aku Adalah Ayah Kandungmu. (1)
- Bab 56 Aku Adalah Ayah Kandungmu. (2)
- Bab 57 Aura Kejahatan Terasa Kuat, Tapi Bukan Orang Jahat (1)
- Bab 57 Aura Kejahatan Terasa Kuat, Tapi Bukan Orang Jahat. (2)
- Bab 58 Maaf, Kamu Harus Memaafkan aku (1)
- Bab 58 Maaf, Kamu Harus Memaafkan aku (2)
- Bab 59 Kita Tunggu Dan Lihat (1)
- Bab 59 Kita Tunggu Dan Lihat (2)
- Bab 60 Jangan Buru-Buru! Pelan-pelan Saja! (1)
- Bab 60 Jangan Buru-Buru! Pelan-pelan Saja! (2)
- Bab 61 Mantan Istri Wesley Xu
- Bab 62 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (1)
- Bab 63 Memastikan Hubungan Ayah-Anak ( 2) (1)
- Bab 63 Memastikan Hubungan Ayah-Anak ( 2) (2)
- Bab 64 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (3) (1)
- Bab 64 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (3) (2)
- Bab 65 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (4) (1)
- Bab 65 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (4) (2)
- Bab 66 Wanita pencari masalah (1)
- Bab 66 Wanita pencari masalah (2)
- Bab 67 Apakah Kamu Tidak Merasa Bahwa Kamu Telah Membohongiku (1)
- Bab 67 Apakah Kamu Tidak Merasa Bahwa Kamu Telah Membohongiku (2)
- Bab 68 Gray Jian Akhirnya Mendapatkan Pertolongan (1)
- Bab 68 Gray Jian Akhirnya Mendapatkan Pertolongan (2)
- Bab 69 Gunakan Dengan Baik Kesempatan Ini (1)
- Bab 69 Gunakan Dengan Baik Kesempatan Kali Ini (2)
- Bab 70 Aku Tidak Akan Melepaskan Mu (1)
- Bab 70 Aku Tidak Akan Melepaskan Mu (2)
- Bab 71 Tentu Saja Tidak Sudi (1)
- Bab 71 Tentu Saja Tidak Sudi (2)
- Bab 72 Hubungan Kita Sangat Baik, Tidak Perlu Terlalu Bersegan (1)
- Bab 72 Hubungan Kita Sangat Baik, Tidak Perlu Terlalu Bersegan (2)
- Bab 73 Ia Memang Bermarga Jian (1)
- Bab 73 Ia Ternyata Bermarga Jian (2)
- Bab 74 Satu Kata Kakak Ipar Mengejutkannya (1)
- Bab 74 Satu Kata Kakak Ipar Mengejutkannya (2)
- Bab 75 Tidak Menginginkan Apapun, Hanya Menunggumu Pulang (1)
- Bab 75 Tidak Menginginkan Apapun, Hanya Menunggumu Pulang (2)
- Bab 76 Orang Yang Selalu Diremehkan Pasti Akan Memberontak (1)
- Bab 76 Orang Yang Selalu Diremehkan Pasti Akan Memberontak (2)
- Bab 77 Batas Waktu Kontrak Diubah Menjadi 5 Tahun (1)
- Bab 77 Batas Waktu Kontrak Diubah Menjadi 5 Tahun (2)
- Bab 78 Gray Ada Hubungan Apa Denganmu? (1)
- Bab 78 Apa Hubungannya Gray Jian Denganmu (2)
- Bab 79 Melihatnya, Aku Hanya Ingin Melakukan 2 Hal (1)
- Bab 79 Melihatnya, Aku Hanya Ingin Melakukan Dua Hal (2)
- Bab 80 Tidak Menyambut Kepulangan Ku? (1)
- Bab 80 Tidak Menyambut Kepulangan Ku? (2)
- Bab 81 Di Rumah Bersama Ayah, Ibu, dan Aku (1)
- Bab 81 Di Rumah Bersama Ayah, Ibu, dan Aku (2)
- Bab 82 Hati Yang Tidak Memiliki Tempat Beristirahat, Akhirnya Memiliki Rumah (1)
- Bab 82 Hati Yang Tidak Memiliki Tempat Beristirahat, Akhirnya Memiliki Rumah (2)
- Bab 83 Bila Mengganggu Clara Jian Lagi, Akan Kuhabisi Kamu (1)
- Bab 83 Bila Mengganggu Clara Jian Lagi, Akan Kuhabisi Kamu (2)
- Bab 84 Sampai Mati Pun Tidak Akan Berubah, Malah Berpisah (1)
- Bab 84 Sampai Mati Pun Tidak Berubah, Malah Berpisah (2)
- Bab 85 Selain Pintu Belakang, Semua Pintu Utamaku Yang Lain Akan Terbuka Untukmu (1)
- Bab 85 Selain Pintu Belakang, Semua Pintu Utamaku Yang Lain Akan Terbuka Untukmu (2)
- Bab 86 Semoga Yang Telah Meninggal Beristirahat Dengan Damai, Yang Masih Hidup Melanjutkan Kehidupan Dengan Semangat! (1)
- Bab 86 Semoga Yang Telah Meninggal Beristirahat Dengan Damai, Yang Masih Hidup Melanjutkan Kehidupan Dengan Semangat! (2)
- Bab 87 Hanya Kamu, Wanita Yang Aku Inginkan (1)
- Bab 87 Hanya Kamu, Wanita Yang Aku Inginkan (2)
- Bab 88 Clara Jian, Katakan Kamu Mencintaiku (1)
- Bab 88 Clara Jian, Katakan Kamu Mencintaiku (2)
- Bab 89 Sisa Hidup, Seumur Hidup (1)
- Bab 89 Sisa Hidup, Seumur Hidup (2)
- Bab 90 Berkah(1)
- Bab 90 Berkah(2)
- Bab 91 Meskipun Hari Ini Kamu Tidak Bersedia, Aku Tetap Akan Menikahimu(1)
- Bab 91 Meskipun Hari Ini Kamu Tidak Bersedia, Aku Tetap Akan Menikahimu(2)
- Bab 92 Kejadian Yang Paling Indah di Dunia (1)
- Bab 92 Kejadian Yang Paling Indah di Dunia (2)
- Bab 93 Kamu Dan Anak Kita, Adalah Hadiah Yang Paling Baik (1)
- Bab 93 Kamu Dan Anak Kita, Adalah Hadiah Yang Paling Baik (2)
- Bab 94 Bagaimana Kamu Memanggilnya? (1)
- Bab 94 Bagaimana Kamu Memanggilnya? (2)
- Bab95 Jangan Berkata Sembarangan (1)
- Bab95 Jangan Berkata Sembarangan (2)
- Bab 96 Selama Ada Kamu, Aku Tidak Takut Pada Apapun (1)
- Bab 96 Selama Ada Kamu, Aku Tidak Takut Pada Apapun (2)
- Bab 97 Bukankah Anak Paling Penting? (1)
- Bab 97 Bukankah Anak Paling Penting? (2)
- Bab98 Aku Tidak Suka Melakukan Sesuatu Yang Merugikanku (1)
- Bab98 Aku Tidak Suka Melakukan Sesuatu Yang Merugikanku (2)
- Bab 99 Masa Depannya Bergantung Pada Clara (1)
- Bab 99 Masa Depannya Bergantung Pada Clara (2)
- Bab 100 Terserah Padamu Pergi Atau Tinggal (1)
- Bab 100 Terserah Padamu Pergi Atau Tinggal (2)
- Bab 101 Dia Itu Anak Claudia Jian
- Bab 101 Dia Itu Anak Claudia Jian (2)
- Bab 102 Aku Tidak Pernah Berpikir Untuk Menyerah (1)
- Bab 102 Aku Tidak Pernah Berpikir Untuk Menyerah (2)
- Bab 103 Tipikal Cowok Bertampang Dingin Tetapi Hangat Di Dalam (1)
- Bab 103 Tipikal Cowok Bertampang Dingin Tetapi Hangat Di Dalam (2)
- Bab 104 Aku Takut Kamu Menyusahkan Istriku (1)
- Bab 104 Aku Takut Kamu Menyusahkan Istriku (2)
- Bab 105 Pasangan Sejak Kecil (1)
- Bab 105 Pasangan Sejak Kecil (2)
- Bab 106 Akhirnya Mengerti (1)
- Bab 106 Akhirnya Mengerti (2)
- Bab 107 Biarkan Manusia Murahan Itu Mati (1)
- Bab 107 Biarkan Manusia Murahan Itu Mati (2)
- Bab 108 Kamu Hanya Akan Menjadi Milikku
- Bab 109 Merasakan Perasaan Kehilangan Keluarga Terdekat!”
- Bab 110 Kamu Jangan Pergi (1)
- Bab 110 Kamu Jangan Pergi (2)
- Bab 111 Tuan Li, Turut Berduka!
- Bab 112 Diri sendiri Tidak Mengajarinya Dengan Baik, Tidak Bisa Menyalahi Orang Lain
- Bab 113 Pelaku Peracun Sudah Ditemukan
- Bab 114 Membuat Dia Menderita Seumur Hidup
- Bab 115 Ingat, Kamu Masih Merupakan Anggota Keluarga Kou(1)
- Bab 115 Ingatlah Kamu Masih Merupakan Anggota Keluarga Kou(2)
- Bab 116 Tidak Perlu Mempedulikan Hubungan Darah, Saling Suka Sudah Cukup (1)
- Bab 116 Tidak Peduli Hubungan Darah, Saling Suka Sudah Cukup (2)
- Bab 117 Kamu Adalah Cinta Pertamaku Selamanya (1)
- Bab 117 Kamu Adalah Cinta Pertamaku Selamanya (2)
- Bab 118 Kebenaran Hanya Tinggal Selangkah (1)
- Bab 118 Kebenaran Hanya Tinggal Selangkah (2)
- Bab 119 Tidak Pernah Menyadari Bahaya Seperti Ini (1)
- Bab 119 Tidak Pernah Menyadari Bahaya Seperti Ini (2)
- Bab 120 Apakah Kamu Ingin Mengenali Ayahmu (1)
- Bab 120 Apakah Kamu Ingin Mengenali Ayahmu (2)
- Bab 121 Jika Dia Peduli, Maka Dia Kalah (1)
- Bab 121 Jika Dia Peduli, Maka Dia Kalah (2)
- Bab 122 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu (1)
- Bab 122 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu (2)
- Bab 123 Jatuh Ke Pernikahan Kedua (1)
- Bab 123 Jatuh Ke Pernikahan Kedua (2)
- Bab 124 Tunggu Dan Lihat Saja (1)
- Bab 124 Tunggu Dan Lihat Saja (2)
- Bab 125 Mendengar Perkataanmu, Aku Jadi Tenang (1)
- Bab 125 Mendengar Perkataanmu, Aku Jadi Tenang (2)
- Bab 126 Clara Jian Adalah Putri Kandungnya (1)
- Bab 126 Clara Jian Adalah Putri Kandungnya (2)
- Bab 127 Semua Yang Terjadi Saat Itu Adalah Konspirasi (1)
- Bab 127 Semua Yang Terjadi Saat Itu Adalah Konspirasi (2)
- Bab 128 Seberapa Jauh Hubungan Kalian (1)
- Bab 128 Seberapa Jauh Hubungan Kalian (2)
- Bab 129 Aku Hanya Mencintaimu (1)
- Bab 129 Aku Hanya Mencintaimu (2)
- Bab 130 Aku Ingin Memberikan Identitas Yang Legal Untuk Anak Kita (1)
- Bab 130 Aku Ingin Memberikan Identitas Yang Legal Untuk Anak Kita (2)
- Bab 131 Aku Tidak Bisa Mengendalikan Alfredo Lagi (1)
- Bab 131 Aku Tidak Bisa Mengendalikan Alfredo Lagi (2)
- Bab 132 Analisismu Benar, 100 Poin! (1)
- Bab 132 Analisismu Benar, 100 Poin! (2)
- Bab 133 Dia Tidak Akan Bebas Dari Genggaman Kita (1)
- Bab 133 Dia Tidak Akan Bebas Dari Genggaman Kita (2)
- Bab 134 Menjadi Janice Li Yang Kedua (1)
- Bab 134 Menjadi Janice Li Yang Kedua (2)
- Bab 135 Semua Harta Warisan Diberikan Kepada Satu Orang (1)
- Bab 135 Semua Harta Warisan Diberikan Kepada Satu Orang (2)
- Bab 136 Membereskannya, Bersih Dan Rapi (1)
- Bab 136 Membereskannya, Bersih Dan Rapi (2)
- Bab 137 Gantikan Aku Jaga Baik-Baik Clara Jian (1)
- Bab 137 Gantikan Aku Jaga Baik-Baik Clara Jian (2)
- Bab 138 Mungkin Hanya Belum Saatnya Saja (1)
- Bab 138 Mungkin Hanya Belum Saatnya Saja (2)
- Bab 139 Tidak Pernah Berpikir Melibatkanmu (1)
- Bab 139 Tidak Pernah Berpikir Melibatkanmu (2)
- Bab 140 Tidak Mungkin Salah Menangkap Orang Baik (1)
- Bab 140 Tidak Mungkin Salah Menangkap Orang Baik (2)
- Bab 141 Meninggalkan Wesley Su (1)
- Bab 141 Meninggalkan Wesley Xu (2)
- Bab 142 Rencana Tetap Saja Tidak Bisa Mengalahkan Perubahan
- Bab 143 Pulang Ke Rumah Keluarga Kou
- Bab 144 Membalasnya Beratus Hingga Beribu Kali Lipat (1)
- Bab 144 Membalasnya Beratus Hingga Beribu Kali Lipat (2)
- Bab 145 Masuk Ke Li’s Corp, Menggantikan Ned Li (1)
- Bab 145 Masuk Ke Li’s Corp, Menggantikan Ned Li (2)
- Bab 146 Kebenaran Semakin Lama Semakin Jauh (1)
- Bab 146 Kebenaran Semakin Lama Semakin Jauh (2)
- Bab 147 Cincinnya Jatuh (1)
- Bab 147 Cincinnya Jatuh (2)
- Membunuh Satu Orang Adalah Kematian, Membunuh Dua Orang Juga Kematian (1)
- Bab 148 Membunuh Satu Orang Adalah Kematian, Membunuh Dua Orang Juga Kematian (2)
- Bab 149 Aku Bersalah Padamu
- Bab 150 Kamu Harus Menyerahkan Posisimu
- Bab 151 Kak Ipar, Sesuatu Telah Terjadi (1)
- Bab 151 Kak Ipar, Sesuatu Telah Terjadi (2)
- Bab 152 Aku Tidak Akan Menyimpan Pasangan Yang Tidak Tulus (1)
- Bab 152 Aku Tidak Akan Menyimpan Pasangan Yang Tidak Tulus (2)
- Bab 153 Aku Suka Istri Yang Mendominasi Sepertimu (1)
- Bab 153 Aku Suka Istri Yang Mendominasi Sepertimu (2)
- Bab 154 Aku Adalah Pria Pertamanya (1)
- Bab 154 Aku Adalah Pria Pertamanya (2)
- Bab 155 Demi Kamu Aku Pasti Menjaga Tubuhku (1)
- Bab 155 Demi Kamu Aku Pasti Menjaga Tubuhku (2)
- Bab 156 Baik, Aku Akan Mengabulkan Impian Mu (1)
- Bab 156 Baik, Aku Akan Mengabulkan Impian Mu (2)
- Bab 157 Kita Bercerai Saja (1)
- Bab 157 Kita Bercerai Saja (2)
- Bab 158 Bawa Clara Jian Pergi Bersama (1)
- Bab 158 Bawa Clara Jian Pergi Bersama (2)
- Bab 159 Alangkah Baiknya Jika Ibumu Bisa Berpkiran Begitu (1)
- Bab 159 Alangkah Baiknya Jika Ibumu Bisa Berpkiran Begitu (2)
- Bab 160 Tidak Mengakuinya Juga Tidak Masalah, Asalkan Kamu Senang (1)
- Bab 160 Tidak Mengakuinya Juga Tidak Masalah, Asalkan Kamu Bahagia (2)
- Bab 161 Aku Terlalu Murahan Dan Bersalah (1)
- Bab 161 Aku Terlalu Murahan Dan Bersalah (2)
- Bab 162 Jauhi Aku, Aku Ingin Muntah Saat Menciumnya (1)
- Bab 162 Jauhi Aku, Aku Ingin Muntah Saat Menciumnya (2)
- Bab 163 Kerjaan Yang Bagus (1)
- Bab 163 Kerjaan Yang Bagus (2)
- Bab 164 Menjadikannya Sebagai Putri Angkat (1)
- Bab 164 Menjadikannya Sebagai Putri Angkat (2)
- Bab 165 Jika Kau Tak Datang, Aku Akan Melakukan Aborsi (1)
- Bab 165 Jika Kau Tak Datang, Aku Akan Melakukan Aborsi (2)
- Bab 166 Jika Kau Masih Hidup, Akankah Kau Memaafkannya (1)
- Bab 166 Jika Kau Masih Hidup, Akankah Kau Memaafkannya (2)
- Bab 167 Ia Telah Ditangkap, Seumur Hidup Takkan Bisa Keluar Lagi (1)
- Bab 167 Ia Telah Ditangkap, Seumur Hidup Takkan Bisa Keluar Lagi (2)
- Bab 168 Aku Sudah Tidak Bekerja, Apakah Kau Bisa Menafkahiku (1)
- Bab 168 Aku Sudah Tidak Bekerja, Apakah Kau Bisa Menafkahiku (2)
- Bab 169 Mau Apa, Aku Akan Memberimu Semuanya (1)
- Bab 169 Mau Apa, Aku Akan Memberimu Semuanya (2)
- Bab 170 Alfredo Kou, Kamu Sudah Gila (1)
- Bab 170 Alfredo Kou, Kamu Sudah Gila (2)
- Bab 171 Kamu Sebenarnya Mencintaiku, Atau Paman Kecil (1)
- Bab 171 Kamu Sebenarnya Mencintaiku, Atau Paman Kecil (2)
- Bab 172 Mati Sana! (1)
- Bab 172 Mati Sana! (2)
- Bab 173 Lucy Li yang Menyedihkan (1)
- Bab 173 Lucy Li yang Menyedihkan (2)
- Bab 174 Clara Jian Lah Yang Terlalu Pintar, Dan Dia Yang Terlalu Bodoh (1)
- Bab 174 Clara Jian Lah Yang Terlalu Pintar, Dan Dia Yang Terlalu Bodoh (2)
- Bab 175 Gantikan Aku Untuk Mengatakan ‘Maaf’ (1)
- Bab 175 Bab 175 Gantikan Aku Untuk Mengatakan ‘Maaf’ (2)
- Bab 176 Tidak Ada Hubungan (1)
- Bab 176 Tidak Ada Hubungan (2)
- Bab 177 Clara, Maaf! (1)
- Bab 177 Clara, Maaf! (2)
- Bab 178 Hanya Sebuah Gedung (1)
- Bab 178 Hanya Sebuah Gedung (2)
- Bab 179 Mati Juga Tidak Akan Menyerahkan Posisi Nyonya Li (1)
- Bab 179 Mati Juga Tidak Akan Menyerahkan Posisi Nyonya Li (2)
- Bab 180 Semuanya Akan Mengalir Apa Adanya (1)
- Bab 180 Semuanya Akan Mengalir Apa Adanya (2)
- Bab 181 Tidak Akan Ada Lagi Lain Kali (1)
- Bab 181 Tidak Akan Ada Lagi Lain Kali (2)
- Bab 182 Dibius (1)
- Bab 182 Dibius (2)
- Bab 183 Jika Kamu Datang, Ibarat Memberi Minyak Ke Dalam Api (1)
- Bab 183 Jika Kamu Datang, Ibarat Memberi Minyak Ke Dalam Api (2)
- Bab 184 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan (1)
- Bab 184 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan (2)
- Bab 185 Benar Seorang Anak Lelaki (1)
- Bab 185 Benar Seorang Anak Lelaki (2)
- Bab 186 Tidak Mati Tidak Boleh Keluar
- Bab 187 Hanya Bisa Bersalah Pada Derico Kou Kakak Ipar Ini
- Bab 188 Tidak Ada Ayah Yang Seperti Dirimu Ini (1)
- Bab 188 Tidak Ada Ayah Yang Seperti Dirimu Ini (2)
- Bab 189 Antar Aku Ke Rumah Sakit, Mohon Padamu
- Bab 180 Gray Telah Hilang
- Bab 191 Kakak Ipar, Aku Berharap Kamu Baik-Baik saja (1)
- Bab 191 Kakak Ipar, Aku Berharap Kamu Baik-Baik saja (2)
- Bab 192 Posisinya Telah Digantikan Oleh Putranya (1)
- Bab 192 Posisinya Telah Digantikan Oleh Putra (2)
- Bab 193 Terima Kasih Clara (1)
- Bab 193 Terima Kasih Clara (2)
- Bab 194 Tidak Ada Yang Mustahil, Hanya Saja Tidak Dapat Dibayangkan (1)
- Bab 194 Tidak Ada Yang Mustahil, Hanya Saja Tidak Dapat Dibayangkan (2)
- Bab 195 Temui Aku Buat Tanda Tangan Setelah Tujuh Tahun (1)
- Bab 195 Temui Aku Buat Tanda Tangan Setelah Tujuh Tahun (2)
- Bab 196 Pernikahan Megah (I)(1)
- Bab 196 Pernikahan Megah (I)(2)
- Bab 197 Pernikahan Megah (II)(1)
- Bab 197 Pernikahan Megah (II)(2)
- Bab 198 Pernikahan Megah (III)(1)
- Bab 198 Pernikahan Megah (III)(2)
- Bab 199 Pusaran Kebahagiaan (1)
- Bab 199 Pusaran Kebahagiaan (2)
- Bab 200 Extra I (1)
- Bab 200 Extra I (2)
- Bab 201 Extra II (1)
- Bab 201 Extra II (2)
- Bab 202 Extra III (1)
- Bab 202 Extra III (2)
- Bab 203 Extra IV (Ending) (1)
- Bab 203 Extra IV (Ending) (2)