Excellent Love - Bab 47 Apakah Kita Pernah Bertemu Sebelumnya? (1)

"Salam ketua, salam Ketua Muda!"

Wesley Xu dan Kakek Xu telah pulang ke rumah, mobil baru saja berhenti dengan perlahan, langsung ada bodyguard berjalan mendekat untuk membantu mereka membukakan pintu, badannya yang tinggi tegap menghormat terhadap Kakek Xu dan Wesley Xu yang turun dari mobil.

Kakek Xu dan Wesley Xu menganggukkan kepala sedikit, lalu berjalan bersama-sama ke dalam rumah.

"Ma."

"Eh, sudah pulang, makan siang baru saja siap, segeralah mengganti sandal, lalu pergi mencuci tangan dan makan." Melihat suami dan putranya telah kembali, wajah Cheryl Tang langsung tersenyum, tanpa perlu menunggu seorang bibi untuk bergerak, dia sudah langsung mengeluarkan sandal untuk dipakai suami dan putranya.

Wesley Xu menganggukkan kepala, duluan memakai sandal, lalu masuk dan berjalan ke ruang makan.

"Rayson, jarang-jarang Wesley bisa libur sehari dan beristirahat di rumah, kumohon, jangan terus menariknya pergi bermain bulu tangkis sepanjang hari, kalau kamu menginginkan orang menemanimu bermain, bukankah ada begitu banyak orang yang akan muncul dalam satu panggilan!" Setelah melihat Wesley Xu telah mengganti sandal rumah dan berjalan masuk ke dalam, Cheryl Tang langsung menggalakkan wajahnya, melototi Kakek Xu yang merupakan Ketua Xu, mengomelinya.

Ketua Xu melirik istrinya sejenak, "Kamu tidak membolehkan Wesley Xu untuk pergi menemaniku bermain, bukankah karena ingin memintanya menemanimu di rumah!"

Cheryl Tang langsung menjadi tidak senang setelah mendengarnya, lalu kembali melototi Ketua Xu sekali lagi, menggunakan suara yang hanya bisa di dengar oleh Ketua Xu, berkata, "Siapa bilang! Beberapa hari yang lalu, seorang teman dekat memperlkenalkan seorang gadis kepadaku, aku rasa lumayan baik, latar belakang dan parasnya lumayan bagus, dan ingin membuat Wesley Xu pergi menemuinya."

"Haha.........." Ketua Xu melihat pasangannya sendiri ini, sudut bibirnya terangkat, sambil mengganti sandal sambil berkata dengan dingin,"Kumohon padamu, jangan mencampuri urusan yang tidak penting."

Cheryl Tang menjadi semakin tidak senang setelah mendengarnya, "Pernikahan Wesley merupakan hal yang besar, kenapa malah disebut dengan mencampuri urusan yang tidak penting?"

Ketua Xu telah mengganti sandalnya, juga melototi Cheryl Tang, raut wajahnya tiba-tiba berubah menjadi buruk dan berkata, "Memangnya Janice Li bukanlah sebuah contoh pelajaran untukmu. Kamu masih ingin mencarikan Janice Li kedua?"

"Janice.........." Cheryl Tang mengerutkan keningnya, "Sebenarnya, ini tidak bisa sepenuhnya disalahkan terhadapnya, lagipua........"

"Oh, berdasarkan maksudmu ini, memangnya ini adalah kesalahannya Wesley Xu, kesalahan keluarga kita, kesalahan Keluarga Kou?" Perkataan Cheryl Tang masih belum selesai, Ketua Xu langsung melototinya sekali, berkata memotong perkataannya dengan galak.

".........." Cheryl Tang merasa malu, kehilangan kata-kata, terakhir hanya bisa mengatakan, "Kalau begitu, biarkan saja Wesley Xu terus melajang, kalaupun kamu tidak panik, Keluarga Kou tetap merasa panik!"

"Haha.......... kalau begitu, biarkanlah Keluarga Kou untuk mengurusnya. Lagipula aku tidaklah begitu buru-buru." Setelah perkataan terlontarkan, Ketua Xu tidak lagi mengatakan apapun terhadap istrinya sendiri, mengangkat kaki dan berjalan menuju ruang makan.

Dirinya bukan tidak merasa panik, ataupun merasa tidak buru-buru, hanya saja, tidak peduli apakah dirinya panik atau pun buru-buru, semuanya sama sekali tidak berguna.

Cheryl Tang melototi Ketua Xu, ".........."

Menghela nafas sejenak, tak berdaya, dia hanya bisa berjalan mengikutinya.

.........................

"Mari, makanlah lebih banyak, kenapa Mama merasa kamu belakangan ini telah menjadi semakin kurus."

Di meja makan, Cheryl Tang terus memberikan sayur kepada Wesley Xu, sayur di piring kecil hadapannya. telah tertumpuk tinggi bagaikan sebuah bukit kecil.

Wesley Xu menganggukkan kepalanya sedikit, "Hmm" menanggapinya sejenak, juga pergi menjepit sepotong daging ikan kukus dan meletakkannya ke piring Cheryl Tang, melihat ke arahnya, "Ma, kamu makanlah baik-baik, aku akan mengambilnya sendiri."

"Benar, lagipula Wesley Xu sudah bukan seorang anak berusia tiga tahun, memangnya masih perlu dibantu olehmu untuk mengambil sayur?" Di samping, Ketua Xu mengomel dengan tidak senang sejenak.

Jelas-jelas dia juga sedang makan di meja makan, tapi kenapa tidak ada orang yang mengambilkan sayur untuknya!

Cheryl Tang melirik Ketua Xu sejenak, tidak menghiraukannya, hanya melihat Wesley Xu, setelah merasa ragu sejenak, dia tetap memutuskan untuk mengatakannya, "Wesley, aku dengar-dengar, pamanmu di Keluarga Kou belakangan ini sedang tidak enak badan, pergilah sekali ke Kota Jing untuk menjenguknya."

"Kakak Ipar tidak enak badan, tidak enak badan di bagian mana?" Saat Ketua Xu yang sedang makan mendengarnya, dia langsung mengangkat kepala menanyakannya.

Cheryl Tang melihat ke arah Ketua Xu, mengerutkan kening sambil berkata, "Sepertinya Kakak Ipar tidak membiarkan orang di sana mengatakan apapun keluar, makanya aku tidak mengetahui kondisinya secara rinci."

Ketua Xu juga mengerutkan kening merenungkannya sejenak, kemudian menganggukkan kepala, kembali melihat Wesley Xu, berkata, "Wesley, kebetulan dua hari lagi aku juga ingin pergi ke Kota Jing untuk menghadiri rapat, kita pergi bersama saja."

Wesley Xu melihat Ketua Xu dan Cheryl Tang sejenak, memasukkan sepotong daging sapi ke dalam mulut, tidak mengatakan apapun, hanya menganggukkan kepala sedikit, mengeluarkan suara "Hmm", sebagai tanggapan.

Keluarga Kou hampir saja memindahkan kantor pusat Kou's Corp. ke Kota Shen Nan karena dia, dirinya sebagai CEO dari Kou's Corp., sudah sepatutnya untuk pergi melihat Derico Kou yang merupakan seorang Presdir dari Kou's Corp.

.....................

Clara Jian dan Daisy Feng membawakan Gray Jian datang ke sebuah restoran Pizza Hut, mencari sebuah tempat duduk yang berada di samping jendela untuk duduk, lalu memesan pizza kesukaannya, minuman, juga berbagai cemilan dengan rasa yang beragam sesuai dengan keinginan Gray Jian.

Daisy Feng duduk di hadapan Clara Jian dan Gray Jian, melihat Gray Jian yang masih kecil itu, setelah merasa ragu cukup lama, akhirnya tak kuasa menahan diri untuk bertanya, "Clara, kesehatan Gray.........."

"Hmm, Gray mengidap penyakit Beta Thalassemias tingkat berat." Tahu apa yang ingin ditanyakan oleh Daisy Feng, makanya, saat Daisy Feng berkata dengan sedikit ragu, Clara Jian tersenyum, dan langsung memberikan jawaban kepadanya.

Sebenarnya, ketika Gray Jian yang awalnya seharusnya telah dibawa pergi malah tidak jadi di bawa pergi darinya, dia telah menerima sebuah kenyataan, bahwa Gray Jian adalah seorang anak yang tidak sehat.

Meskipun saat itu dia telah menerimanya dengan lapang dada, tapi tetap terasa sangat sulit untuk menghadapinya.

Tidak mampu menghadapi kenyataan bahwa dirinya yang belum menikah, malah telah memiliki seorang putra, dan lebih tidak mampu menerima, keadaan di mana dirinya mulai sekarang sudah harus membesarkan seorang putra yang tidak sehat, dan menanggung semua kesusahan deminya.

Tapi, tiga tahun setengah hampir berlalu, semua rintangan yang sulit diterima, telah ditelan oleh waktu secara perlahan-lahan, hingga sirna, sekarang, yang tersisa, hanya ketenangan.

Dulu, dia pernah mengeluh, Tuhan begitu tidak adil terhadapnya.

Sekarang, dia benar-benar berterima kasih, karena Tuhan telah meninggalkan Gray Jian tetap di sisinya.

Karena Gray Jian telah memberikannya kebahagiaan dan ketenangan, dan semua ini tidak bisa diberikan oleh siapapun kecuali dia.

Daisy Feng menatap Clara Jian dengan melongo, lalu kembali melihat Gray Jian, tiba-tiba terbungkam terhadap perkataan yang dilontarkannya dengan begitu datar itu hingga tak mampu berkata-kata lagi.

Ini adalah sebuah kenyataan yang begitu berat, tapi, Clara Jian malah menggunakan nada bicara yang tenang diiringi dengan senyuman berkata padanya, tidak merasa sedih sedikit pun, tidak sakit hati, juga tidak mengeluh.

"Jadi.......... di mana Papanya Gray Jian?" Dia sudah tak tahan terhadap rasa penasarannya, Daisy Feng kembali menanyakannya.

"Tante Daisy, aku tidak memiliki Papa." Clara Jian tidak menjawab, namun Gray Jian yang sedang memakan sayap ayam goreng telah memberikannya sebuah jawaban, sepasang mata gelap yang berkilau itu, penuh dengan kepolosan.

Dahi Daisy Feng berkerut sejenak, melihat sepasang ibu dan anak di hadapannya, tiba-tiba merasa menyesal, menyesal dirinya kenapa harus menanyakan masalah seperti ini.

"Gray tidak memiliki Papa, namun kehidupan kami yang seperti ini cukup bagus." Menyadari ekspresi menyalahkan diri dan sedih dari balik matanya Daisy Feng, Clara Jian tersenyum, mengangkat tangannya mengelus rambut Gray Jian yang lembut, berkata dengan tenang.

"Clara, kenapa dulunya, aku tidak pernah mendengarmu menceritakannya." Melihat Clara Jian, Daisy Feng berkata dengan penuh iba.

Dia juga merupakan seorang wanita, meskipun tidak pernah menikah, dan tidak pernah melahirkan anak, tapi dia tahu, betapa sulitnya seorang gadis muda untuk membesarkan seorang putra, apalagi putranya merupakan seorang anak yang mengidap penyakit berat.

Clara Jian melihat ke arah Daisy Feng, tetap tersenyum datar terhadapnya, "Guru, aku dan Gray baik-baik saja, sungguhan."

Daisy Feng melihat mereka sepasang ibu dan putra, matanya nyaris saja meluapkan air mata, tapi dia telah menahannya, lalu berusaha menampilkan sebuah senyuman, memotong sepotong pizza dan meletakkannya ke piring Gray Jian, "Gray adalah anak terhebat, makanlah lebih banyak."

"Hmm, terima kasih Tante Daisy."

Clara Jian melihat anaknya, tersenyum, tepat ketika hendak menundukkan kepala untuk makan, dia tiba-tiba menyadari, di layar televisi yang berada tepat di tempat berjarak belasan meter di depannya, muncul sesosok wajah yang familiar, wajah itu baru saja pertama kalinya ditemuinya hari ini tadi pagi, tapi malah meninggalkan kesan yang begitu mendalam padanya.

Bukan karena alasan lain, melainkan karena wajah yang sedikit gelap dan terlihat penuh senyuman itu, memiliki sebuah kharisma yang tidak akan pernah dimiliki oleh masyarakan awam.

Televisi tidak bersuara, namun, Clara Jian mampu melihat dengan jelas tulisan di bawah layar televisi, tulisannya mengatakan, [Tiga hari lalu, pelatihan militer yang diadakan di lautan XXX diantara Korps Marinir, yang dipimpin oleh Panglima tertinggi, Laksamana Rayson Xu, bersama dengan armada dari Negara M, telah berakhir dengan sempurna]

--Rayson Xu.

--Wesley Xu.

Gray Jian mengatakan, kakek yang bermain bulu tangkis bersama dengan Wesley Xu bermarga Xu, merupakan papanya Wesley Xu.

Jadi, ayahnya Wesley Xu, merupakan Pemimpin Tertinggi dari Korps Marinir?!

"Clara, ada apa denganmu?" Melihat Clara Jian menatap ke arah belakangnya dengan tanpa mengedipkan matanya sekali pun, Daisy Feng merasa penasaran dan membalikkan kepalanya ingin melihat, tapi tidak menyadari keanehan apapun.

"Oh, tidak apa-apa." Clara Jian kembali sadar, langsung tersenyum. "Tiba-tiba teringat akan suatu hal, tidak apa-apa."

"Hal apa, apakah buru-buru?" Daisy Feng kembali menanyakannya dengan perhatian.

Clara Jian menggelengkan kepala, "Tidak buru-buru! Guru, kamu cepatlah makan, kalau tidak, nanti akan menjadi dingin."

"Baik."

............................

Setelah selesai makan, Daisy Feng bersikeras untuk mengantar Clara Jian dan Gray Jian pulang ke rumah, Clara Jian tak bisa menolaknya, dan terpaksa menyetujuinya.

Pergi ke rumahnya Clara Jian bersama-sama, melihat mereka tinggal di dalam komplek apartemen kecil yang telah sangat tua dan usang seperti ini, apalagi merupakan sebuah apartemen yang hanya memiliki satu kamar dan sebuah ruang tamu, rumahnya begitu kecil, dekorasinya juga sangat sederhana, hatinya menjadi semakin kasihan terhadap mereka berdua.

"Clara, bagaimana kalau kamu dan Gray pindah untuk tinggal bersama denganku, rumahku sendiri, ada sebuah kamar lebih dan tak ada orang yang tinggal, lagipula sangat sayang jika dibiarkan kosong begitu saja."

Melihat Clara Jian menggendong Gray Jian yang telah kantuk ke atas ranjang dengan baik, lalu menyelimutinya dengan rapat, saat melihatnya keluar dari kamar, Daisy Feng mengambil inisiatif untuk berkata, lalu kembali mengatakan, "Dengan begini, jika ada masalah apapun dalam hal pekerjaan, kita bisa saling berkomunikasi dengan lebih baik."

Clara Jian sambil pergi ke dapur memasak air, untuk menyeduhkan teh kepada Daisy Feng, sambil menggelengkan kepala sambil tersenyum. Menolaknya, "Terima kasih Guru, tapi tidak perlu, di sini cukup baik, aku telah terbiasa tinggal di sini, dan yang terpenting adalah, tempat ini sangat dekat dengan rumah sakit, ini sangat mempermudahkanku untuk menjaga Gray saat Gray harus menginap di rumah sakit."

Kalau tinggal di rumah Daisy Feng sana, jika Wesley Xu sampai mencarinya, ataupun Leah Yu datang mencarinya, dia tidak tahu akan membawakan masalah sebesar apa kepada Daisy Feng.

"Benar-benar tidak perlu, kamu tidak ingin mempertimbangkannya dengan lebih baik?" Daisy Feng mengerutkan kening menanyakannya sekali lagi.

Clara Jian menggelengkan kepala, "Terima kasih Guru, tapi sungguh tidak perlu!"

Melihat ketegasan dari Clara Jian, Daisy Feng tidak bisa mengatakan apapun lebih banyak, hanya berkata, "Baiklah, kalau kamu memiliki kesulitan apapun, harus mengatakannya padaku ya, kita sekarang bukan hanya sekedar rekan kerja, tapi juga teman."

Clara Jian menganggukkan kepala tersenyum, "Hmm, aku tahu, terima kasih Guru."

Daisy Feng meliriknya sejenak, "Kumohon, jangan terus mengucapkan terima kasih lagi, lain kali, juga jangan memanggilku 'Guru' lagi. Cukup dengan memanggilku 'Kak Daisy' saja."

Clara Jian tersenyum riang, "Sudah terbiasa memanggil seperti itu."

"Kalau begitu, ubahlah mulai sekarang."

"Baik."

Novel Terkait

My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu