Excellent Love - Bab 46 Jangan Mencelakai Seorang Gadis (2)
Wesley Xu pergi ke kamar mandi pria, segera mandi dengan cepat, lalu mengambil sebuah handuk putih besar, mengaitkannya ke pinggang dengan sedikit longgar, kemudian langsung berjalan menuju kamar mandi wanita.
Kamar mandi wanita berada tepat di sebelah kamar mandi pria, jika ingin ke sana, hanya memerlukan beberapa langkah kaki saja.
Karena saat ini sudah siang hari, orang yang berada di dalam gedung sangat sedikit. Dan perempuan yang datang untuk bermain lebih terlihat sedikit, jadi, di dalam kamar mandi wanita yang begitu luas, hanya ada Clara Jian dan Daisy Feng saja.
Saat ini, Clara Jian dan Daisy Feng mandi di kamar mandi tertutup, air mengalir ke bawah dari shower dengan deras, sama sekali tidak bisa mendengar adanya suara langkah kaki yang masuk dari luar.
Wesley Xu memasuki kamar mandi wanita, bola mata hitam yang tajam bagaikan elang menerawang ke sekitar kamar mandi dengan cepat, setelah memastikan di mana posisi Clara Jian berada, bibir tipis yang sexy itu, spontan melekuk ke atas, kemudian, langsung melangkahkan kaki berjalan ke ruang kamar mandi tempat Clara Jian berada dengan elegan dan santai.
"Clara, kamu rasa, kita perlu mengajak CEO Xu untuk makan bersama tidak, sekalian untuk mengetahui permintaan mereka terhadap proyek desain dengan lebih rinci atau semacamnya?" Di dalam kamar mandi yang berada di seberang Clara Jian, Daisy Feng sambil mandi sambil berteriak keras menanyakan.
"Guru, kamu putuskan saja, aku terserah." Clara Jian menjawab.
Lagipula permintaan seperti ini telah diajukan oleh Daisy Feng, dirinya tidak enak hati untuk menolaknya secara langsung.
"Boleh saja mengajaknya, tapi kalau aku yang pergi mengajak CEO Xu, dia pasti tidak akan menghiraukanku, makanya, kamulah yang harus melakukannya."
Clara Jian mengerutkan kening merenung sejenak, "Guru, aku............" "Ah!"
Tepat ketika dia ingin menolak Daisy Feng, sebuah lengan yang kekar, tiba-tiba telah menyibakkan tirai kamar mandi, sebuah sosok tubuh yang begitu familiar tiba-tiba menerobos masuk ke dalam pandangan matanya.
Setelah berteriak histeris, sedetik kemudian, Clara Jian membalikkan badannya, sepasang tangannya memeluk dirinya dengan erat.
Wesley Xu melihat tubuh Clara Jian yang bersih mulus, lalu tersenyum dengan perasaan yang sangat puas, sama sekali tidak mempedulikan apapun reaksi dari Clara Jian, dia langsung membuka kain penutup badannya, mendekat dengan hanya dua langkah, lalu, membuat Clara Jian menempel ke tembok............
"Clara, ada apa denganmu?"
"Tidak........... tidak apa-apa!" Tubuh Clara Jian menempel ke dinding, dan hampir menangis, suaranya terdengar gemetaran, "Tidak berhati-hati............ dan telah terpeleset ."
"Oh, kamu tidak kenapa-napa bukan?"
"Tidak apa-apa!" Clara Jian mengerutkan dahinya, menggigit bibirnya dengan kuat, merasakan pergerakan dari sang pria di belakang, sungguh ingin menangis.
"Bagus jika tidak kenapa-napa, berhati-hatilah! Kalau begitu, nanti setelah selesai mandi, kamu yang mencoba mengajak CEO Xu ya."
Clara Jian memejamkan matanya dengan rapat, bibir bawahnya tergigit hingga hampir mengeluarkan darah, tapi malah terpaksa harus menanggapi perkataan Daisy Feng, "Hmm, baik............"
........................................
Ketika Daisy Feng telah selesai mandi dan keluar, Clara Jian masih berada di dalam kamar mandi, di dalam, air shower mengalir deras, terus menghasilkan bunyi air mengalir tanpa henti.
"Clara, kamu masih belum selesai mandi?" Daisy Feng mengambil handuk, sambil membasuh rambutnya, sambil menanyakan Clara Jian yang berada begitu dengan dengannya.
"Hmm, belum!" Clara Jian merasa sangat tegang sambil menggertakkan gigi, sepasang matanya terpejam rapat, tidak membiarkan dirinya menghasilkan suara aneh yang tidak seharusnya dikeluarkan, tapi harus tetap berusaha menstabilkan suaranya untuk menjawab pertanyaan Daisy Feng.
Demi bisa membuat Daisy Feng pergi secepatnya, dia kembali berkata, "Guru, kamu pergi keluar dulu untuk melihat Gray, dia hanya sendirian, aku tidak tenang."
"Hmm, baik." Daisy Feng tidak curiga akan adanya kehadiran orang lain, lanjut mengusap rambutnya berkata, "Kalau begitu, kamu cepatlah sedikit, aku dan Gray akan menunggumu di tempat istirahat."
"Hmm, baik!"
Perkataan baru terlontarkan, Clara Jian membuka mulutnya. Lalu menggigit bahu Wesley Xu dengan kuat............
........................................
Setelah Daisy Feng mengganti baju, dia mengeringkan rambutnya, saat berjalan ke area istirahat, Kakek Xu sedang berbincang-bincang bersama Gray Jian dengan begitu senang, satu orang penuh dengan kasih sayang, dan yang satunya lagi bertampang polos dan lugu, jika orang asing melihat gambaran yang harmonis seperti itu, orang itu pasti akan menganggap mereka berdua benar-benar merupakan pasangan kakek dan cucu.
Tante Daisy." Saat melihat Daisy Feng keluar, Gray Jian langsung memanggilnya dengan senang, lalu memperkenalkannya terhadap Kakek Xu, "Kakek Xu, ini adalah Tante Daisy, guru dari Mamaku."
-- Tante Daisy?!
Kakek Xu melihat Daisy Feng yang ada di depan mata, seketika menjadi bingung.
Dia dari tadi terus mengira, Daisy Feng adalah Mamanya Gray Jian.
Kalau begitu, berarti Clara Jian lah yang merupakan Mamanya, berarti orang yang sedang dikejar oleh putranya sendiri, bukankah merupakan seorang wanita yang telah menikah dan memiliki anak?
Sekarang, Kakek Xu telah menjadi tidak tenang.
"Tuan Besar Xu, apa kabar, namaku Daisy Feng, merupakan seorang desainer, saat ini sedang membuat sebuah desain dekorasi dalam ruangan untuk sebuah hotel yang berada di bawah pengelolaan Kou's Corp." Berdiri di depan Kakek Xu, Daisy Feng berkata dengan sopan dan anggun dalam perkenalan diri sendiri.
Kakek Xu hanya merasa hatinya tidak karuan, namun dia tidak memperlihatkannya keluar dari ekspresi wajahnya, saat melihat Daisy Feng yang ada di depan mata, dia menganggukkan kepala, bangun dan berkata, "Anak muda, kemampuanmu bermain cukup bagus."
Daisy Feng tersenyum dengan sopan, "Mana ada, Tuan Besar Xu telah mneyanjung berlebihan! Andalah yang lebih hebat, memiliki badan yang masih fit, sama sekali tidak kalah terhadap anak muda."
Kakek Xu menganggukkan kepala, tidak berniat untuk terus berbicara dengan Daisy Feng, hanya pergi melihat ke arah Gray Jian yang berada di samping, mengangkat tangan dan mengelus kepalanya dengan penuh kasih sayang, "Gray, Kakek Xu pergi dulu, mari berjumpa lagi lain kali jika ada kesempatan."
"Hmm, Kakek Xu sampai jumpa." Gray Jian memancarkan kilauan mata hitam bersinar memandang Kakek Xu, mengangkat tangan kecil dan melambai-lambai ke arahnya, terus menganggukkan kepala menanggapinya.
Kakek Xu melihat Gray Jian, kembali tersenyum dengan penuh kasih sayang. Baru mulai melangkahkan kakinya, berjalan menuju ruang ganti.
Melihat Kakek Xu langsung pergi begitu saja, tanpa membereskan barang-barang di area istirahat, bahkan raket pun tidak diambil, Daisy Feng yang awalnya hendak memanggil Kakek Xu, merasa ragu sejenak, tiba-tiba langsung menyadari, seorang lelaki berkemeja putih dan memakai celana hitam dengan tubuh tinggi tegak yang terus berdiri tidak jauh dari sana telah berlari ke sana, membantu Kakek Xu dan Wesley Xu membereskan barang.
Sekarang, Daisy Feng kembali dibuat terkejut.
Awalnya, dia telah menyadari pria yang berkemeja putih dan memakai celana hitam dengan tubuh tinggi tegak yang mirip dengan seorang tentara dan terus berdiri tidak jauh dari sana sejak masuk ke dalam, pada awalnya, dia mengira dia adalah pekerja di gedung lapangan olahraga ini, tapi sungguh tidak di sangka, dia ternyata adalah footmannya Kakek Xu dan Wesley Xu!
Jangan-jangan, adalah seorang bodyguard?!
"Tante Daisy, di mana Mamaku?" Setelah melihat Kakek Xu telah pergi, Gray Jian bergelinding turun dari bangku, menanyakan Daisy Feng.
Daisy Feng kembali sadar, segera tersenyum, "Sayangku, Mamamu masih mandi, dan akan segera keluar sesaat lagi, bagaimana kalau, Tante mengajarimu bermain bulu tangkis."
"Hmm, baik!"
........................................
Sang Kakek telah duduk di area istirahat sekitar setengah jam, keringat di badannya kurang lebih telah kering, hanya baju yang masih basah, makanya harus pergi ke ruang gandi mengganti baju.
Dia awalnya sangat bingung, kenapa Wesley Xu yang terlatih untuk selalu memegang prinsip dengan ketat dalam hal waktu, hari ini malah begitu lambat, hanya pergi mandi dan mengganti baju malah memerlukan waktu selama setengah jam.
Tapi, saat datang ke ruang ganti, dan melihat ke sekitar, mana ada bayangan Wesley Xu di ruang ganti maupun kamar mandi, dia tidak berada di sini sama sekali.
Setelah mengganti baju, tepat saat si Kakek hendak menelusuri ke mana Wesley Xu telah pergi sebenarnya, Wesley Xu malah tiba-tiba muncul di hadapannya dengan ekspresi yang begitu lega dan bersemangat, tubuhnya, hanya terbalut dengan sebuah handuk, mana terlihat telah pergi mandi dan mengganti baju, jelas-jelas dia telah pergi melakukan hal lain.
"Waktu sudah berlalu cukup lama, kamu telah pergi ke mana?" Menatap Wesley Xu, Kakek Xu menanyakannya dengan sangat kebingungan, kamu tidak mengejar Mamanya Gray sampai masuk ke dalam ruang ganti daerah wanita di sebelah bukan?
Wesley Xu mengangkat kepala melihat ayahnya sendiri, bibirnya yang tipis tersenyum penuh dengan suasana hati yang baik, tapi malah tidak menjawab pertanyaan sang Kakek, melainkan langsung berjalan ke lokernya sendiri, mengeluarkan baju, dan memakainya dengan pergerakan yang elegan.
"Kelihatannya suasana hatimu saat ini lumayan baik, apakah kamu pernah memperhatikan perasaanku?" Melihat adanya rasa kebahagiaan di balik mata Wesley Xu yang gelap mendalam itu, Kakek Xu mengerutkan keningnya, menyipitkan sepasang mata elangnya, wajahnya mulai sedikit murung menanyakannya.
"Pa, Gray memang merupakan putra dari Clara, tapi, Clara tidak pernah menikah, Gray juga tidak memiliki Papa." Wesley Xu sambil mengaitkan kancing bajunya dengan elegan, sambil melihat sang Kakek dengan datar, menjelaskannya dengan tenang.
Alasan kenapa ayahnya tidak senang, bisa langsung diketahui meskipun hanya memikirkannya menggunakan jari kaki.
"Tidak pernah menikah?!" Sang kakek tentu saja mampu menebak siapa "Clara" yang disebut oleh Wesley Xu, semakin mengerutkan dahinya mengatakan dengan sedikit bingung, "Tidak pernah menikah, jadi bagaimana caranya Gray bisa muncul? Hamil di luar nikah?!"
Melihat ayahnya sendiri yang berekspresi begitu serius, Wesley Xu spontan melekukkan kakinya, tidak menjawabnya, namun malah menanyakan balik, "Pa, bukankah kamu sudah tertarik dengan Clara, dan berniat untuk menjadikannya sebagai menantumu?"
Sang kakek melihat Wesley Xu, seketika malah terbungkam tak bisa berkata-kata akibat perkataannya.
"Kalau kamu tidak berniat untuk meminangnya, maka jangan mencelakainya." Setelah memurungkan wajahnya sambil melototi Wesley Xu cukup lama, terakhir, Kakek Xu melontarkan ucapan kalimat seperti ini dengan nada bicara yang berat.
Wesley Xu yang telah selesai berpakaian dengan rapi tersenyum, menganggukkan kepala, "Baik, Ketua."
........................................
Saat Clara Jian selesai mengganti baju, mengeringkan rambut sampai setengah kering, dan keluar dari ruang ganti, dalam sekilas langsung mampu melihat GrayJian yang bertubuh mungil sedang bermain bulu tangkis bersama Daisy Feng.
Sebenarnya, itu mana bisa disebut sedang bermain bulu tangkis, itu hanya bisa disebut sebagai Daisy Feng sedang menemani sang anak bermain bersama, karena tinggi badan Gray Jian, dia sama sekali tidak tahu harus bagaimana memegang raket dengan baik.
"Mama, lihatlah, aku sudah bisa bermain bulu tangkis." Melihat Clara Jian berjalan kemari, Gray Jian langsung berhenti, memanggilnya dengan riang.
Clara Jian ke sana, berjongkok di hadapan Gray Jian, tersenyum, mendekat, mencium pipinya Gray Jian, "Hmm, Mama telah melihatnya, Gray sangat hebat, tapi kamu telah berkeringat, bagaimana kalau mengganti bajumu."
Di keningnya Gray Jian, terdapat cucuran butiran keringat, meskipun tidak begitu jelas, tapi, kesehatan tubuh Gray Jian sangat lemah, Clara Jian takut dia akan demam."
"Hmm, baik."
Clara Jian kembali menciumnya, kemudian baru berdiri, lalu mencarikan baju bersih dari dalam tas di tubuhnya, dan langsung membantu Gray Jian menggantinya di sana.
"Clara, ada apa dengan bibirmu?" Daisy Feng melihat kemari, setelah menatap kelopak bibir Clara Jian beberapa detik, dia merasa aneh dan menanyakannya.
Clara Jian melihat ke arah Daisy Feng, tersenyum dan menggelengkan kepala, berbohong tanpa terlihat suatu keanehan, "Tadi telah terpeleset karena tidak berhati-hati saat mandi, aku tak sengaja menggigitnya."
Hari ini benar-benar harus "berterima kasih" terhadap Wesley Xu yang tidak menggarapnya begitu lama, dan selesai dalam waktu sekitar setengah jam, dulu, dia tidak pernah menyelesaikannya dalam waktu singkat.
Mengingat saat bagian sang pria keluar dari dalam tubuhnya, sang pria mengatakan kalimat "Masih tersisa 99 kali" sambil menghembuskan hawa nafas panas di samping telinganya, Clara Jian sudah mulai memiliki niat untuk menghempaskan sebuah tamparan terhadapnya.
Kenapa dia berbuat seperti itu, sama sekali tidak memperhatikan perasaannya, dia langsung ingin melakukannya kapan pun dan di mana pun begitu saja!
Daisy Feng mengerutkan keningnya, lalu kembali mengamati Clara Jian dari atas ke bawah secara menyeluruh, berkata dengan penuh perhatian, "Kalau begitu, kamu tidak kenapa-napa bukan?"
Clara Jian menggelengkan kepala, "Tidak kenapa-napa."
"Mama, ini." Setelah mengatakannya, Gray Jian telah melepaskan bajunya sendiri, menyerahkannya kepada Clara Jian.
Clara Jian hendak mengambilnya, Daisy Feng malah telah mendahuluinya, dan mengambilnya.
Clara Jian tersenyum, mengambil baju bersih dan segera memakaikannya kepada Gray Jian.
"Sudah, mari kita beres-beres, dan pergi makan siang." Melihat Gray Jian telah selesai memakai baju, baru Daisy Feng menyerahkan baju Gray Jian yang basah karena keringat, kemudian menggenggam tangannya Gray Jian, kembali menanyakannya, "Gray ingin makan apa, katakan pada Tante Daisy."
"Hmm~~~" Gray Jian membungkam bibir tipisnya yang tidak begitu merah, merenung sesaat, "Tante Daisy, aku ingin pergi ke Pizza Hut memakan pizza."
Baik, kita akan pergi ke Pizza Hut memakan pizza."
Novel Terkait
My Only One
Alice SongLove In Sunset
ElinaMr. Ceo's Woman
Rebecca WangTen Years
VivianSuami Misterius
LauraMenunggumu Kembali
NovanExcellent Love×
- Bab 1 Sulit Menemukan Wanita Seperti Ini
- Bab 2 Dilahirkan Ibu Tanpa Diajari Sopan Santun
- Bab 3 Bicara Bagaikan Kentut
- Bab 4 Pertemuan (1)
- Bab 5 Pertemuan (2)
- Bab 6 Pasrah
- Bab 7 Mencelakaimu
- Bab 8 Mimpi Buruk Yang Tak Terhapuskan
- Bab 9 Pertemuan Kenalan Lama (1)
- Bab 10 Mustahil Untuk Menolak
- Bab 11 Menyentuhmu, Aku Merasa Kotor
- Bab 12 Itu Salahku
- Bab 13 Ini Putraku
- Bab 14 Guru Jian, Kamu Baik Sekali
- Bab 15 Jangan Terlalu Cepat Menolak
- Bab 16 Bukan Nona Besar
- Bab 17 Pertemuan Yang Kebetulan Atau Disengaja?
- Bab 18 Sulit Dipercaya
- Bab 19 Ada Hubungan Apa Dengan Alfredo Kou
- Bab 20 Siapa Dia?
- Bab 21 Tidak Ada Pilihan
- Bab 22 Memalukan
- Bab 23 Bertemu Lagi Dengan Wesley Xu
- Bab 24 Tidak Ada Yang Perlu Dimalukan
- Bab 25 Bersama-sama Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 26 Aku Paling Suka Padamu
- Bab 27 Dia Memang Begitu, Jangan Dimasukkan Ke Hati
- Bab 28 Melempar Uang Ke Mukanya
- Bab 29 Tinggal di Apartemenku
- Bab 30 Mommy Sakit
- Bab 31 Berapa Umurmu, Siapa Namamu
- Bab 32 Harus Menyelidikinya Dengan Baik Sejenak
- Bab 33 Hati Terasa Sedih Dan Sakit
- Bab 34 Maaf, Sayangku
- Bab 35 Bisakah Memberikan Sebuah Kesempatan Untuk Dirinya Sendiri?
- Bab 36 Yang Demam Bukanlah Clara Jian, Melainkan Dirinya Sendiri
- Bab 37 Aroma apa ini?
- Bab 38 Hanya Terhitung Atas Berapa Jumlah Uang Yang Digunakan
- Bab 39 Gray Adalah Putra Dia Dengan Pria Mana
- Bab 40 Membatalkan Kontrak Dengan Sang Pria (1)
- Bab 40 Membatalkan Kontrak Dengan Sang Pria (2)
- Bab 41 Kamu Punya Kualifikasi Apa Untuk Menentangku?! (1)
- Bab 41 Kamu Punya Kualifikasi Apa Untuk Menentangku?! (2)
- Bab 42 Cintamu Padaku Setinggi Bulan Yang Ada Di Atas Langit (1)
- Bab 42 Cintamu Kepadaku Setinggi Bulan Di Atas Langit (2)
- Bab43 Apa Kamu Merasa Bersalah? (1)
- Bab43 Apakah Kamu Merasa Bersalah? (2)
- Bab 44 Benar, Aku Memang Ingin Menjadi Nyonya Li (1)
- Bab 44 Benar, Aku Memang Ingin Menjadi Nyonya Li (2)
- Bab 45 1 Juta Per Lembar Foto (1)
- Bab 45 1 Juta Per Lembar Foto (2)
- Bab 46 Jangan Mencelakai Seorang Gadis (1)
- Bab 46 Jangan Mencelakai Seorang Gadis (2)
- Bab 47 Apakah Kita Pernah Bertemu Sebelumnya? (1)
- Bab 47 Apakah Kita Pernah Bertemu Sebelumnya? (2)
- Bab 48 Terpaksa (1)
- Bab 48 Terpaksa (2)
- Bab 49 Apakah Tuan Xu Ingin Melanggar Kontrak? (1)
- Bab 49 Apakah Tuan Xu Ingin Melanggar Kontrak? (2)
- Bab 50 Apa Hubunganmu Dengan Anak Ini? (1)
- Bab 50 Apa Hubunganmu Dengan Anak Ini?(2)
- Bab 51 Kamu Bukanlah Wanita Simpanan, Aku Tidak Mempunyai Istri (1)
- Bab 51 Kamu Bukanlah Wanita Simpanan, Aku Tidak Mempunyai Istri (2)
- Bab 52 Seberapa Hebatkah, Seberapa Dewa Dirimu Sebenarnya (1)
- Bab 52 Seberapa Hebatkah, Seberapa Dewa Dirimu Sebenarnya (2)
- Bab 53 Orang Yang Kusukai Hanya Alfredo Kou (1)
- Bab 53 Orang Yang Kusukai Hanya Alfredo Kou (2)
- Bab 54 Kau Tidak Akan Membohongiku, Kan? (1)
- Bab 54 Kau Tidak Akan Membohongiku, Kan? (2)
- Bab 55 Lupakan Masalah Ini! (1)
- Bab 55 Lupakan Masalah Ini! (2)
- Bab 56 Aku Adalah Ayah Kandungmu. (1)
- Bab 56 Aku Adalah Ayah Kandungmu. (2)
- Bab 57 Aura Kejahatan Terasa Kuat, Tapi Bukan Orang Jahat (1)
- Bab 57 Aura Kejahatan Terasa Kuat, Tapi Bukan Orang Jahat. (2)
- Bab 58 Maaf, Kamu Harus Memaafkan aku (1)
- Bab 58 Maaf, Kamu Harus Memaafkan aku (2)
- Bab 59 Kita Tunggu Dan Lihat (1)
- Bab 59 Kita Tunggu Dan Lihat (2)
- Bab 60 Jangan Buru-Buru! Pelan-pelan Saja! (1)
- Bab 60 Jangan Buru-Buru! Pelan-pelan Saja! (2)
- Bab 61 Mantan Istri Wesley Xu
- Bab 62 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (1)
- Bab 63 Memastikan Hubungan Ayah-Anak ( 2) (1)
- Bab 63 Memastikan Hubungan Ayah-Anak ( 2) (2)
- Bab 64 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (3) (1)
- Bab 64 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (3) (2)
- Bab 65 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (4) (1)
- Bab 65 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (4) (2)
- Bab 66 Wanita pencari masalah (1)
- Bab 66 Wanita pencari masalah (2)
- Bab 67 Apakah Kamu Tidak Merasa Bahwa Kamu Telah Membohongiku (1)
- Bab 67 Apakah Kamu Tidak Merasa Bahwa Kamu Telah Membohongiku (2)
- Bab 68 Gray Jian Akhirnya Mendapatkan Pertolongan (1)
- Bab 68 Gray Jian Akhirnya Mendapatkan Pertolongan (2)
- Bab 69 Gunakan Dengan Baik Kesempatan Ini (1)
- Bab 69 Gunakan Dengan Baik Kesempatan Kali Ini (2)
- Bab 70 Aku Tidak Akan Melepaskan Mu (1)
- Bab 70 Aku Tidak Akan Melepaskan Mu (2)
- Bab 71 Tentu Saja Tidak Sudi (1)
- Bab 71 Tentu Saja Tidak Sudi (2)
- Bab 72 Hubungan Kita Sangat Baik, Tidak Perlu Terlalu Bersegan (1)
- Bab 72 Hubungan Kita Sangat Baik, Tidak Perlu Terlalu Bersegan (2)
- Bab 73 Ia Memang Bermarga Jian (1)
- Bab 73 Ia Ternyata Bermarga Jian (2)
- Bab 74 Satu Kata Kakak Ipar Mengejutkannya (1)
- Bab 74 Satu Kata Kakak Ipar Mengejutkannya (2)
- Bab 75 Tidak Menginginkan Apapun, Hanya Menunggumu Pulang (1)
- Bab 75 Tidak Menginginkan Apapun, Hanya Menunggumu Pulang (2)
- Bab 76 Orang Yang Selalu Diremehkan Pasti Akan Memberontak (1)
- Bab 76 Orang Yang Selalu Diremehkan Pasti Akan Memberontak (2)
- Bab 77 Batas Waktu Kontrak Diubah Menjadi 5 Tahun (1)
- Bab 77 Batas Waktu Kontrak Diubah Menjadi 5 Tahun (2)
- Bab 78 Gray Ada Hubungan Apa Denganmu? (1)
- Bab 78 Apa Hubungannya Gray Jian Denganmu (2)
- Bab 79 Melihatnya, Aku Hanya Ingin Melakukan 2 Hal (1)
- Bab 79 Melihatnya, Aku Hanya Ingin Melakukan Dua Hal (2)
- Bab 80 Tidak Menyambut Kepulangan Ku? (1)
- Bab 80 Tidak Menyambut Kepulangan Ku? (2)
- Bab 81 Di Rumah Bersama Ayah, Ibu, dan Aku (1)
- Bab 81 Di Rumah Bersama Ayah, Ibu, dan Aku (2)
- Bab 82 Hati Yang Tidak Memiliki Tempat Beristirahat, Akhirnya Memiliki Rumah (1)
- Bab 82 Hati Yang Tidak Memiliki Tempat Beristirahat, Akhirnya Memiliki Rumah (2)
- Bab 83 Bila Mengganggu Clara Jian Lagi, Akan Kuhabisi Kamu (1)
- Bab 83 Bila Mengganggu Clara Jian Lagi, Akan Kuhabisi Kamu (2)
- Bab 84 Sampai Mati Pun Tidak Akan Berubah, Malah Berpisah (1)
- Bab 84 Sampai Mati Pun Tidak Berubah, Malah Berpisah (2)
- Bab 85 Selain Pintu Belakang, Semua Pintu Utamaku Yang Lain Akan Terbuka Untukmu (1)
- Bab 85 Selain Pintu Belakang, Semua Pintu Utamaku Yang Lain Akan Terbuka Untukmu (2)
- Bab 86 Semoga Yang Telah Meninggal Beristirahat Dengan Damai, Yang Masih Hidup Melanjutkan Kehidupan Dengan Semangat! (1)
- Bab 86 Semoga Yang Telah Meninggal Beristirahat Dengan Damai, Yang Masih Hidup Melanjutkan Kehidupan Dengan Semangat! (2)
- Bab 87 Hanya Kamu, Wanita Yang Aku Inginkan (1)
- Bab 87 Hanya Kamu, Wanita Yang Aku Inginkan (2)
- Bab 88 Clara Jian, Katakan Kamu Mencintaiku (1)
- Bab 88 Clara Jian, Katakan Kamu Mencintaiku (2)
- Bab 89 Sisa Hidup, Seumur Hidup (1)
- Bab 89 Sisa Hidup, Seumur Hidup (2)
- Bab 90 Berkah(1)
- Bab 90 Berkah(2)
- Bab 91 Meskipun Hari Ini Kamu Tidak Bersedia, Aku Tetap Akan Menikahimu(1)
- Bab 91 Meskipun Hari Ini Kamu Tidak Bersedia, Aku Tetap Akan Menikahimu(2)
- Bab 92 Kejadian Yang Paling Indah di Dunia (1)
- Bab 92 Kejadian Yang Paling Indah di Dunia (2)
- Bab 93 Kamu Dan Anak Kita, Adalah Hadiah Yang Paling Baik (1)
- Bab 93 Kamu Dan Anak Kita, Adalah Hadiah Yang Paling Baik (2)
- Bab 94 Bagaimana Kamu Memanggilnya? (1)
- Bab 94 Bagaimana Kamu Memanggilnya? (2)
- Bab95 Jangan Berkata Sembarangan (1)
- Bab95 Jangan Berkata Sembarangan (2)
- Bab 96 Selama Ada Kamu, Aku Tidak Takut Pada Apapun (1)
- Bab 96 Selama Ada Kamu, Aku Tidak Takut Pada Apapun (2)
- Bab 97 Bukankah Anak Paling Penting? (1)
- Bab 97 Bukankah Anak Paling Penting? (2)
- Bab98 Aku Tidak Suka Melakukan Sesuatu Yang Merugikanku (1)
- Bab98 Aku Tidak Suka Melakukan Sesuatu Yang Merugikanku (2)
- Bab 99 Masa Depannya Bergantung Pada Clara (1)
- Bab 99 Masa Depannya Bergantung Pada Clara (2)
- Bab 100 Terserah Padamu Pergi Atau Tinggal (1)
- Bab 100 Terserah Padamu Pergi Atau Tinggal (2)
- Bab 101 Dia Itu Anak Claudia Jian
- Bab 101 Dia Itu Anak Claudia Jian (2)
- Bab 102 Aku Tidak Pernah Berpikir Untuk Menyerah (1)
- Bab 102 Aku Tidak Pernah Berpikir Untuk Menyerah (2)
- Bab 103 Tipikal Cowok Bertampang Dingin Tetapi Hangat Di Dalam (1)
- Bab 103 Tipikal Cowok Bertampang Dingin Tetapi Hangat Di Dalam (2)
- Bab 104 Aku Takut Kamu Menyusahkan Istriku (1)
- Bab 104 Aku Takut Kamu Menyusahkan Istriku (2)
- Bab 105 Pasangan Sejak Kecil (1)
- Bab 105 Pasangan Sejak Kecil (2)
- Bab 106 Akhirnya Mengerti (1)
- Bab 106 Akhirnya Mengerti (2)
- Bab 107 Biarkan Manusia Murahan Itu Mati (1)
- Bab 107 Biarkan Manusia Murahan Itu Mati (2)
- Bab 108 Kamu Hanya Akan Menjadi Milikku
- Bab 109 Merasakan Perasaan Kehilangan Keluarga Terdekat!”
- Bab 110 Kamu Jangan Pergi (1)
- Bab 110 Kamu Jangan Pergi (2)
- Bab 111 Tuan Li, Turut Berduka!
- Bab 112 Diri sendiri Tidak Mengajarinya Dengan Baik, Tidak Bisa Menyalahi Orang Lain
- Bab 113 Pelaku Peracun Sudah Ditemukan
- Bab 114 Membuat Dia Menderita Seumur Hidup
- Bab 115 Ingat, Kamu Masih Merupakan Anggota Keluarga Kou(1)
- Bab 115 Ingatlah Kamu Masih Merupakan Anggota Keluarga Kou(2)
- Bab 116 Tidak Perlu Mempedulikan Hubungan Darah, Saling Suka Sudah Cukup (1)
- Bab 116 Tidak Peduli Hubungan Darah, Saling Suka Sudah Cukup (2)
- Bab 117 Kamu Adalah Cinta Pertamaku Selamanya (1)
- Bab 117 Kamu Adalah Cinta Pertamaku Selamanya (2)
- Bab 118 Kebenaran Hanya Tinggal Selangkah (1)
- Bab 118 Kebenaran Hanya Tinggal Selangkah (2)
- Bab 119 Tidak Pernah Menyadari Bahaya Seperti Ini (1)
- Bab 119 Tidak Pernah Menyadari Bahaya Seperti Ini (2)
- Bab 120 Apakah Kamu Ingin Mengenali Ayahmu (1)
- Bab 120 Apakah Kamu Ingin Mengenali Ayahmu (2)
- Bab 121 Jika Dia Peduli, Maka Dia Kalah (1)
- Bab 121 Jika Dia Peduli, Maka Dia Kalah (2)
- Bab 122 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu (1)
- Bab 122 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu (2)
- Bab 123 Jatuh Ke Pernikahan Kedua (1)
- Bab 123 Jatuh Ke Pernikahan Kedua (2)
- Bab 124 Tunggu Dan Lihat Saja (1)
- Bab 124 Tunggu Dan Lihat Saja (2)
- Bab 125 Mendengar Perkataanmu, Aku Jadi Tenang (1)
- Bab 125 Mendengar Perkataanmu, Aku Jadi Tenang (2)
- Bab 126 Clara Jian Adalah Putri Kandungnya (1)
- Bab 126 Clara Jian Adalah Putri Kandungnya (2)
- Bab 127 Semua Yang Terjadi Saat Itu Adalah Konspirasi (1)
- Bab 127 Semua Yang Terjadi Saat Itu Adalah Konspirasi (2)
- Bab 128 Seberapa Jauh Hubungan Kalian (1)
- Bab 128 Seberapa Jauh Hubungan Kalian (2)
- Bab 129 Aku Hanya Mencintaimu (1)
- Bab 129 Aku Hanya Mencintaimu (2)
- Bab 130 Aku Ingin Memberikan Identitas Yang Legal Untuk Anak Kita (1)
- Bab 130 Aku Ingin Memberikan Identitas Yang Legal Untuk Anak Kita (2)
- Bab 131 Aku Tidak Bisa Mengendalikan Alfredo Lagi (1)
- Bab 131 Aku Tidak Bisa Mengendalikan Alfredo Lagi (2)
- Bab 132 Analisismu Benar, 100 Poin! (1)
- Bab 132 Analisismu Benar, 100 Poin! (2)
- Bab 133 Dia Tidak Akan Bebas Dari Genggaman Kita (1)
- Bab 133 Dia Tidak Akan Bebas Dari Genggaman Kita (2)
- Bab 134 Menjadi Janice Li Yang Kedua (1)
- Bab 134 Menjadi Janice Li Yang Kedua (2)
- Bab 135 Semua Harta Warisan Diberikan Kepada Satu Orang (1)
- Bab 135 Semua Harta Warisan Diberikan Kepada Satu Orang (2)
- Bab 136 Membereskannya, Bersih Dan Rapi (1)
- Bab 136 Membereskannya, Bersih Dan Rapi (2)
- Bab 137 Gantikan Aku Jaga Baik-Baik Clara Jian (1)
- Bab 137 Gantikan Aku Jaga Baik-Baik Clara Jian (2)
- Bab 138 Mungkin Hanya Belum Saatnya Saja (1)
- Bab 138 Mungkin Hanya Belum Saatnya Saja (2)
- Bab 139 Tidak Pernah Berpikir Melibatkanmu (1)
- Bab 139 Tidak Pernah Berpikir Melibatkanmu (2)
- Bab 140 Tidak Mungkin Salah Menangkap Orang Baik (1)
- Bab 140 Tidak Mungkin Salah Menangkap Orang Baik (2)
- Bab 141 Meninggalkan Wesley Su (1)
- Bab 141 Meninggalkan Wesley Xu (2)
- Bab 142 Rencana Tetap Saja Tidak Bisa Mengalahkan Perubahan
- Bab 143 Pulang Ke Rumah Keluarga Kou
- Bab 144 Membalasnya Beratus Hingga Beribu Kali Lipat (1)
- Bab 144 Membalasnya Beratus Hingga Beribu Kali Lipat (2)
- Bab 145 Masuk Ke Li’s Corp, Menggantikan Ned Li (1)
- Bab 145 Masuk Ke Li’s Corp, Menggantikan Ned Li (2)
- Bab 146 Kebenaran Semakin Lama Semakin Jauh (1)
- Bab 146 Kebenaran Semakin Lama Semakin Jauh (2)
- Bab 147 Cincinnya Jatuh (1)
- Bab 147 Cincinnya Jatuh (2)
- Membunuh Satu Orang Adalah Kematian, Membunuh Dua Orang Juga Kematian (1)
- Bab 148 Membunuh Satu Orang Adalah Kematian, Membunuh Dua Orang Juga Kematian (2)
- Bab 149 Aku Bersalah Padamu
- Bab 150 Kamu Harus Menyerahkan Posisimu
- Bab 151 Kak Ipar, Sesuatu Telah Terjadi (1)
- Bab 151 Kak Ipar, Sesuatu Telah Terjadi (2)
- Bab 152 Aku Tidak Akan Menyimpan Pasangan Yang Tidak Tulus (1)
- Bab 152 Aku Tidak Akan Menyimpan Pasangan Yang Tidak Tulus (2)
- Bab 153 Aku Suka Istri Yang Mendominasi Sepertimu (1)
- Bab 153 Aku Suka Istri Yang Mendominasi Sepertimu (2)
- Bab 154 Aku Adalah Pria Pertamanya (1)
- Bab 154 Aku Adalah Pria Pertamanya (2)
- Bab 155 Demi Kamu Aku Pasti Menjaga Tubuhku (1)
- Bab 155 Demi Kamu Aku Pasti Menjaga Tubuhku (2)
- Bab 156 Baik, Aku Akan Mengabulkan Impian Mu (1)
- Bab 156 Baik, Aku Akan Mengabulkan Impian Mu (2)
- Bab 157 Kita Bercerai Saja (1)
- Bab 157 Kita Bercerai Saja (2)
- Bab 158 Bawa Clara Jian Pergi Bersama (1)
- Bab 158 Bawa Clara Jian Pergi Bersama (2)
- Bab 159 Alangkah Baiknya Jika Ibumu Bisa Berpkiran Begitu (1)
- Bab 159 Alangkah Baiknya Jika Ibumu Bisa Berpkiran Begitu (2)
- Bab 160 Tidak Mengakuinya Juga Tidak Masalah, Asalkan Kamu Senang (1)
- Bab 160 Tidak Mengakuinya Juga Tidak Masalah, Asalkan Kamu Bahagia (2)
- Bab 161 Aku Terlalu Murahan Dan Bersalah (1)
- Bab 161 Aku Terlalu Murahan Dan Bersalah (2)
- Bab 162 Jauhi Aku, Aku Ingin Muntah Saat Menciumnya (1)
- Bab 162 Jauhi Aku, Aku Ingin Muntah Saat Menciumnya (2)
- Bab 163 Kerjaan Yang Bagus (1)
- Bab 163 Kerjaan Yang Bagus (2)
- Bab 164 Menjadikannya Sebagai Putri Angkat (1)
- Bab 164 Menjadikannya Sebagai Putri Angkat (2)
- Bab 165 Jika Kau Tak Datang, Aku Akan Melakukan Aborsi (1)
- Bab 165 Jika Kau Tak Datang, Aku Akan Melakukan Aborsi (2)
- Bab 166 Jika Kau Masih Hidup, Akankah Kau Memaafkannya (1)
- Bab 166 Jika Kau Masih Hidup, Akankah Kau Memaafkannya (2)
- Bab 167 Ia Telah Ditangkap, Seumur Hidup Takkan Bisa Keluar Lagi (1)
- Bab 167 Ia Telah Ditangkap, Seumur Hidup Takkan Bisa Keluar Lagi (2)
- Bab 168 Aku Sudah Tidak Bekerja, Apakah Kau Bisa Menafkahiku (1)
- Bab 168 Aku Sudah Tidak Bekerja, Apakah Kau Bisa Menafkahiku (2)
- Bab 169 Mau Apa, Aku Akan Memberimu Semuanya (1)
- Bab 169 Mau Apa, Aku Akan Memberimu Semuanya (2)
- Bab 170 Alfredo Kou, Kamu Sudah Gila (1)
- Bab 170 Alfredo Kou, Kamu Sudah Gila (2)
- Bab 171 Kamu Sebenarnya Mencintaiku, Atau Paman Kecil (1)
- Bab 171 Kamu Sebenarnya Mencintaiku, Atau Paman Kecil (2)
- Bab 172 Mati Sana! (1)
- Bab 172 Mati Sana! (2)
- Bab 173 Lucy Li yang Menyedihkan (1)
- Bab 173 Lucy Li yang Menyedihkan (2)
- Bab 174 Clara Jian Lah Yang Terlalu Pintar, Dan Dia Yang Terlalu Bodoh (1)
- Bab 174 Clara Jian Lah Yang Terlalu Pintar, Dan Dia Yang Terlalu Bodoh (2)
- Bab 175 Gantikan Aku Untuk Mengatakan ‘Maaf’ (1)
- Bab 175 Bab 175 Gantikan Aku Untuk Mengatakan ‘Maaf’ (2)
- Bab 176 Tidak Ada Hubungan (1)
- Bab 176 Tidak Ada Hubungan (2)
- Bab 177 Clara, Maaf! (1)
- Bab 177 Clara, Maaf! (2)
- Bab 178 Hanya Sebuah Gedung (1)
- Bab 178 Hanya Sebuah Gedung (2)
- Bab 179 Mati Juga Tidak Akan Menyerahkan Posisi Nyonya Li (1)
- Bab 179 Mati Juga Tidak Akan Menyerahkan Posisi Nyonya Li (2)
- Bab 180 Semuanya Akan Mengalir Apa Adanya (1)
- Bab 180 Semuanya Akan Mengalir Apa Adanya (2)
- Bab 181 Tidak Akan Ada Lagi Lain Kali (1)
- Bab 181 Tidak Akan Ada Lagi Lain Kali (2)
- Bab 182 Dibius (1)
- Bab 182 Dibius (2)
- Bab 183 Jika Kamu Datang, Ibarat Memberi Minyak Ke Dalam Api (1)
- Bab 183 Jika Kamu Datang, Ibarat Memberi Minyak Ke Dalam Api (2)
- Bab 184 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan (1)
- Bab 184 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan (2)
- Bab 185 Benar Seorang Anak Lelaki (1)
- Bab 185 Benar Seorang Anak Lelaki (2)
- Bab 186 Tidak Mati Tidak Boleh Keluar
- Bab 187 Hanya Bisa Bersalah Pada Derico Kou Kakak Ipar Ini
- Bab 188 Tidak Ada Ayah Yang Seperti Dirimu Ini (1)
- Bab 188 Tidak Ada Ayah Yang Seperti Dirimu Ini (2)
- Bab 189 Antar Aku Ke Rumah Sakit, Mohon Padamu
- Bab 180 Gray Telah Hilang
- Bab 191 Kakak Ipar, Aku Berharap Kamu Baik-Baik saja (1)
- Bab 191 Kakak Ipar, Aku Berharap Kamu Baik-Baik saja (2)
- Bab 192 Posisinya Telah Digantikan Oleh Putranya (1)
- Bab 192 Posisinya Telah Digantikan Oleh Putra (2)
- Bab 193 Terima Kasih Clara (1)
- Bab 193 Terima Kasih Clara (2)
- Bab 194 Tidak Ada Yang Mustahil, Hanya Saja Tidak Dapat Dibayangkan (1)
- Bab 194 Tidak Ada Yang Mustahil, Hanya Saja Tidak Dapat Dibayangkan (2)
- Bab 195 Temui Aku Buat Tanda Tangan Setelah Tujuh Tahun (1)
- Bab 195 Temui Aku Buat Tanda Tangan Setelah Tujuh Tahun (2)
- Bab 196 Pernikahan Megah (I)(1)
- Bab 196 Pernikahan Megah (I)(2)
- Bab 197 Pernikahan Megah (II)(1)
- Bab 197 Pernikahan Megah (II)(2)
- Bab 198 Pernikahan Megah (III)(1)
- Bab 198 Pernikahan Megah (III)(2)
- Bab 199 Pusaran Kebahagiaan (1)
- Bab 199 Pusaran Kebahagiaan (2)
- Bab 200 Extra I (1)
- Bab 200 Extra I (2)
- Bab 201 Extra II (1)
- Bab 201 Extra II (2)
- Bab 202 Extra III (1)
- Bab 202 Extra III (2)
- Bab 203 Extra IV (Ending) (1)
- Bab 203 Extra IV (Ending) (2)