Excellent Love - Bab 45 1 Juta Per Lembar Foto (1)
Titik merah pertanda peringatan tidak berlangsung begitu lama, kira-kira saat jam 9 malam, tanda itu telah dihilangkan.
Ned Li kelihatannya telah sangat mabuk, semenjak dia pergi ke atas untuk mengganti baju, dia tidak lagi turun ke bawah, Bibi Zhang mengatakan, dia langsung merebah di ranjang dan tertidur sebelum sempat mengganti baju.
Setelah mendengar perkataan Bibi Zhang, Clara Jian sampai berpikir, apakah Wesley Xu sengaja ingin membuatnya mabuk, tapi Wesley Xu sendiri juga telah minum cukup banyak, dan dia langsung pergi begitu saja, tidak membawa supir, apakah tidak masalah?
Tapi, orang seperti Wesley Xu ini, mana mungkin bisa mengalami kecelakaan semudah itu, dirinya telah berpikir berlebihan.
Karena titik merah itu telah hilang, Clara Jian tidak boleh terus menetap di sini lagi, dia menyuruh Bibi Zhang untuk menyampaikan ucapan pamit terhadap Ned Li, lalu menidurkan Elsie Li, hingga Elsie Li telah tertidur lelap, baru Clara Jian membawa Gray Jian pergi, kembali ke apartemen yang disewanya.
Keesokan harinya, hari sabtu, jarang-jarang Clara Jian dan Gray Jian tidur kesiangan bermalas-malas, jam 8 pagi lebih baru bangun.
Awalnya, Clara Jian berniat mengajak Amanda Liu untuk membawa Gray Jian pergi ke kebun botani yang berada di pinggiran kota berjalan-jalan, sayangnya saat dia baru saja selesai mandi dan hendak keluar untuk makan sarapan, ponselnya telah berdering.
Saat mengeluarkanya, melihat itu adalah panggilan telpon dari Daisy Feng.
"Halo, Guru."
"Clara, nanti ada waktu luang tidak, kalau ada, temanilah aku pergi bermain." Suara yang terdengar dari ponsel adalah suara Daisy Feng yang ceria.
"Bermain?!"
"Hmm, bulu tangkis, hanya aku dan kamu, kita berdua saja, untuk pergi berolahraga, merilekskan tubuh, kalau setiap hari hanya duduk di depan komputer, manusia akan menjadi cacat."
Clara Jian melihat Gray Jian yang berada di samping, keningnya berkerut sejenak, berkata terhadap Daisy Feng, "Guru, kamu tunggu sejenak."
Setelah perkataan terlontarkan, Clara Jian mengaktifkan mode mute di ponselnya, lalu melihat ke arah Gray Jian, menanyakan pendapatnya, "Gray, rekan kerja Mama mengajak Mama untuk bermain bulu tangkis, katakanlah, kamu ingin pergi bermain bulu tangkis atau pergi ke taman botani dengan Mama?"
"Main bulu tangkis, aku ingin pergi berolahraga dengan Mama," Gray Jian membuka matanya yang bersinar lebar-lebar, langsung memberikan jawaban tanpa ragu.
Clara Jian tersenyum, menganggukkan kepala, baru kembali membatalkan mode mute di ponsel, berkata terhadap Daisy Feng, "Baik, Guru, tapi bolehkah aku membawakan satu orang lagi?"
"Bawa siapa? Pacarmu?" Daisy Feng sangat penasaran, mencoba menebak.
Clara Jian mendengarnya, langsung tertawa. "Bisa dianggap seperti itu."
"Boleh! Kalau ini boleh." Daisy Feng membolehkannya dengan senang hati, dia sangatlah berharap bisa bertemu dengan pacarnya Clara Jian, mungkin saja pacarnya Clara Jian adalah Ned Li ataupun Alfredo Kou, "Kalau begitu, akan kukirimkan alamatnya kepadamu, mari bertemu jam 10."
"Baik."
Panggilan di tutup, Clara Jian segera mempersiapkan peralatan bermain bulu tangkis, lalu, membawa Gray Jian pergi makan sarapan.
Tempat janjian dengan Daisy Feng tidak begitu dekat juga tidak begitu jauh, kalau menaiki taxi, bisa tiba dengan menempuh waktu selama setengah jam, waktu mereka masih sangat banyak.
Setelah selesai makan sarapan, mereka telah tiba di tempat bermain bulu tangkis, Daisy Feng telah menunggu mereka di pintu gerbang, karena lapangan bulu tangkis ini bersistem VIP, makanya hanya orang seperti Daisy Feng yang berkarir dan berada ataupun orang yang memiliki identitas dan kedudukan tinggi, yang bisa masuk ke sini untuk bermain bulu tangkis. Clara Jian bukanlah anggota VIP di sini, kalau bukan di bawa oleh Daisy Feng, dia tidak akan pernah diperbolehkan masuk.
Melihat Clara Jian yang datang mendekat sambil menggenggam tangan Gray Jian, Daisy Feng spontan merasa kaget dan melototkan matanya lebar-lebar.
"Clara, ini............" Daisy Feng melihat Gray Jian yang mungil, lalu melihat Clara Jian, berkata dengan sangat kebingungan, "Ini adalah pacarmu?"
"Tante, apa kabar, namaku Gray Jian, Clara adalah Mamaku." Saat Clara Jian belum sempat membuka mulut untuk menjelaskan, Gray Jian telah memecahkan kebingungan Daisy Feng secara terus terang.
Daisy Feng melihat Gray Jian yang bertubuh mungil, berwajah putih bersih yang bahkan terlihat sedikit lebih pucat, benar-benar tidak berani untuk percaya, bahwa Clara Jian memiliki putra sebesar ini.
Tapi, Gray Jian yang ada di hadapan matanya, malah membuat Daisy Feng memiliki perasaan familiar, merasa pernah bertemu dengannya di suatu tempat, juga merasa dia sedikit mirip dengan seseorang, tapi dia tidak mampu mengingat siapa orangnya.
"Guru, ini adalah putraku, Gray Jian." Melihat Gray Jian sekilas, sudut bibir Clara Jian melekuk, lalu memperkenalkannya kepada Daisy Feng.
"Clara, sungguh tidak kuduga, kamu bahkan telah memiliki putra sebesar ini, kenapa aku tidak pernah mendengarmu pernah menceritakannya?" Setelah merasa kaget cukup lama, akhirnya Daisy Feng kembali sadar, dan tetap tak kuasa menahan diri untuk berkomentar.
Clara Jian tersenyum, tidak mengatakan apapun.
Melihat Clara Jian tidak berkata lebih lanjut, Daisy Feng tersenyum, menjongkokkan tubuhnya, mengulurkan tangannya ke depan Gray Jian, berkata dengan sangat bersahabat, "Gray, apa kabar, aku bernama Daisy Feng, merupakan rekan kerja Mamamu, kamu cukup memanggilku sebagai Tante Daisy saja."
Gray Jian mengedipkan matanya yang besar bersinar melihat Daisy Feng, lalu melihat Clara Jian, berkata dengan kebingungan, "Tante, Mamaku memanggilmu sebagai guru, bukankah aku seharusnya memanggilmu Nenek Guru? Mereka selalu memanggil seperti itu dalam televisi!"
Puff............
Melihat Gray Jian, Daisy Feng hampir saja memuncratkan darahnya keluar.
Anak ini, sungguh lucu!
"Sayangku, meskipun Tante adalah guru Mamamu, tapi Tante tidaklah begitu tua, jadi kamu cukup memanggilku Tante Daisy saja, aku menyukai panggilan ini." Mengangkat tangan mengelus kepala Gray Jian dengan lembut, Daisy Feng merasa sangat lucu saat berkata.
Clara Jian juga tidak sanggup menahan tawanya, berkata terhadap Gray Jian, "Gray, panggil Tante Daisy saja."
"Hmm." Gray Jian menganggukkan kepala dengan serius, "Tante Daisy, apa kabar."
"Hmm, anak baik!" Daisy Feng mengelus kepalanya Gray Jian sambil memujinya, "Ayo, mari kita masuk, nanti Tante akan membelikan cemilan yang enak untukmu."
"Hmm, terima kasih Tante."
..............................
Setelah masuk ke gedung lapangan bulu tangkis, Clara Jian dan Daisy Feng pergi mengganti baju, lalu memesan 3 gelas jus buah segar, setelah itu baru pergi memesan lapangan bersiap-siap untuk bermain.
Tapi, hal yang sama sekali tidak diduga oleh Clara Jian dan Daisy Feng adalah, mereka melihat Wesley Xu di dalam gedung, dan lapangan di mana tempat Wesley Xu bermain, tepat berada di samping lapangan mereka.
Hei, Clara, bukankah itu adalah CEO dari Kou's Corp.?" Daisy Feng tidak yakin apakah yang dilihatnya ini sungguhan atau tidak, matanya tertuju pada tubuh yang menawan bagaikan giok yang berada di lapangan berjarak belasan meter dari tempat mereka berdiri, Wesley Xu yang terlihat begitu kekar, Daisy Feng menyentuh Clara Jian dengan siku tangannya, bertanya memastikannya dengan suara kecil.
Bertemu dengan tokoh seperti Wesley Xu di gedung olahraga seperti ini, sungguh merupakan hal yang berada jauh di luar dugaan Daisy Feng, biasanya, orang seperti dia ini, bukankah harusnya pergi bermain golf, kenapa dia bisa berada di lapangan bulu tangkis?
Clara Jian melihat Wesley Xu yang melompat sampai rambut pendeknya pun ikut melayang, hendak men-smash bola bulu tangkis, menganggukkan kepala, "Hmm, benar."
"Mama, kamu lihat itu............"
"Gray!"
Gray Jian yang sedang meminum jus pun mulai menyadari Wesley Xu, saat hendak mengatakannya dengan begitu semangat terhadap Clara Jian, tangan Clara Jian yang menggenggam tangan Gray Jian tiba-tiba menjadi lebih erat, lalu memperingatinya dengan suara kecil.
"Oh!" Gray Jian menanggapinya dengan suara murung, menggerutu dengan sedikit tidak senang, dan lanjut meminum jus buahnya, sepasang mata yang hitam bersinar, malah terus menatap Wesley Xu.
Melihat Gray Jian mulai berekspresi cemberut tidak senang, Clara Jian tahu, dirinya menyatakan permintaan seperti ini terhadap seorang anak yang baru saja berumur 3 tahun lebih ini, memang telah sedikit berlebihan.
Tapi, dia tidak memiliki pilihan lain lagi, dia tidak ingin membuat kehidupannya terikat dengan Wesley Xu, Alfredo Kou atau pun Ned Li, yang semakin lama menjadi semakin kacau, jika bisa menjaga jarak dengannya, maka dia akan terus menjaga jarak, dia akan berusaha menghindari pertemuan yang tidak perlu.
Tapi, Tuhan sepertinya sedang bercanda dengannya, kenapa bisa bertemu dengan Wesley Xu saat hanya ingin bermain bulu tangkis dengan Daisy Feng?
Daisy Feng terfokus terhadap Wesley Xu dan orang yang bermain bersama dengannya, sama sekali tidak menyadari perubahan suasana hati Gray Jian.
Setelah dia memastikan Wesley Xu itu benar-benar adalah Wesley Xu, dia pergi menatap orang yang bermain bersama Wesley Xu, dan mulai mengerutkan keningnya perlahan-lahan merasa kebingungan.
Cambang di kedua sisi wajah orang yang bermain bersama dengan Wesley Xu telah memutih, kelihatannya umurnya tidak kurang dari enam puluh tahunan, tapi pergerakannya malah begitu gesit dan sehat, bentuk tubuhnya juga begitu gagah dan tinggi besar, jelas-jelas merupakan orang yang sering berolahraga dalam jangka waktu panjang.
"Hei. Clara, siapa orang yang bermain dengan CEO Xu, kamu mengenalnya tidak?" Siku tangan kembali menyentuh Clara Jian, Daisy Feng kembali menanyakan Clara Jian dengan berbisik.
Clara Jian mendengar pertanyaannya, sekarang baru mengalihkan pandangannya kembali ke arah lapangan tempat Wesley Xu dan orang itu bermain.
Meskipun orang yang bermain dengan Wesley Xu telah berumur tinggi, tapi tidak peduli melihatnya dari bentuk tubuh ataupun wajah yang berkharisma itu, dia tidak terlihat seperti seorang kakek tua biasa.
"Tidak kenal." Setelah melihatnya sekilas, Clara Jian menarik pandangannya lagi, menjawabnya dengan datar.
Daisy Feng mengerutkan kening, berkata dengan kebingungan, "Kenapa aku merasa sepertinya sedikit familiar, sepertinya pernah melihatnya di berita televisi, tapi tidak begitu sering muncul, saat ini tidak bisa terpikirkan,"
Clara Jian mendengarnya, hanya tersenyum datar, tidak menanggapinya.
"Haha............ Wesley. Kamu sudah lemah, bahkan sekarang tidak lagi bisa mengalahkan kakek tua sepertiku, kelihatannya belakangan ini, kamu telah menjadi malas."
Di lapangan, kakek tua itu menghempaskan smash yang dashyat, cock melaju pesat dan kebetulan melewati jaring dengan melintas di ujung jaring, cocknya menghantam lantai dengan kuat, membuat Wesley Xu sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk membalikkannya.
Wesley Xu tersenyum, mengambil handuk, sambil mengelap keringat sambil berkata, "Aku hanya mengalah terhadapmu, jangan begitu sombong."
Kakek tua itu melototi Wesley Xu dengan tajam sejenak, "Kalau begitu, jangan beromong kosong saja, kerahkanlah seluruh kemampuanmu."
Wesley Xu tersenyum, ketika dia hendak menservis cock menggunakan raket, dia tiba-tiba merasakan, sepertinya ada dua tatapan mata yang familiar melihat kemari, dan tertuju pada tubuhnya.
Di dalam gedung yang luas, dia mengikuti sumber dari pandangan itu melihat ke sana, dalam sekilas, dia langsung menyadari sosok tubuh dari Clara Jian dan Gray Jian.
Clara Jian awalnya tidak melihatnya, tapi sangat aneh, pandangan matanya kebetulan juga mengarah ke tubuh sang pria saat Wesley Xu melihat kemari, pandangan mata kedua orang itu, langsung bertemu di udara, dan saling bertatapan.
Dia telah kerpergok melihatnya diam-diam, Clara Jian spontan merasa malu, dan langsung mengalihkan pandangannya.
Tepat di tempat yang berjarak belasan meter dari sini, Wesley Xu melihat reaksi dari Clara Jian, langsung melekukkan sudut bibirnya, tersenyum.
"Hei, Clara. CEO Xu sedang melihatmu." Daisy Feng melihat Wesley Xu, menyadari sang pria telah memalingkan kepala melihat kemari, dan seluruh tatapan matanya, hampir sepenuhnya hanya tertuju pada tubuh Clara Jian saja, bahkan sampai tersenyum saat melihat Clara Jian, Daisy Feng langsung membisikkannya ke samping telinga Clara Jian, lalu bertanya dengan suara kecil, "Kamu dan CEO Xu, apakah telah kenal dari awal?"
Sepasang mata Clara Jian melihat ke bawah, tersenyum datar, membantah pernyataannya, "Tidak, aku tidak mengenalnya."
Daisy Feng melihat Clara Jian, menganggukkan kepala dengan setengah percaya, "Kalau kamu tidak mengenal CEO Xu, maka aku sangat yakin, bahwa dia memiliki perasaan terhadapmu."
Sebelumnya saat mengadakan rapat di perusahaan Ruida, dia telah menyadarinya, kali ini, perasaan seperti ini, menjadi semakin yakin.
Clara Jian tersenyum, tidak mengatakan apapun lagi.
Karena terkadang, menjelaskan akan berarti sedang menyembunyikan, semakin sering dirinya membantahnya atau pun semakin banyak hal yang dikatakan, semua ini hanya akan membuat Daisy Feng menjadi semakin berpikir berlebihan.
Novel Terkait
My Charming Lady Boss
AndikaGet Back To You
LexyThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlThe Sixth Sense
AlexanderThis Isn't Love
YuyuExcellent Love×
- Bab 1 Sulit Menemukan Wanita Seperti Ini
- Bab 2 Dilahirkan Ibu Tanpa Diajari Sopan Santun
- Bab 3 Bicara Bagaikan Kentut
- Bab 4 Pertemuan (1)
- Bab 5 Pertemuan (2)
- Bab 6 Pasrah
- Bab 7 Mencelakaimu
- Bab 8 Mimpi Buruk Yang Tak Terhapuskan
- Bab 9 Pertemuan Kenalan Lama (1)
- Bab 10 Mustahil Untuk Menolak
- Bab 11 Menyentuhmu, Aku Merasa Kotor
- Bab 12 Itu Salahku
- Bab 13 Ini Putraku
- Bab 14 Guru Jian, Kamu Baik Sekali
- Bab 15 Jangan Terlalu Cepat Menolak
- Bab 16 Bukan Nona Besar
- Bab 17 Pertemuan Yang Kebetulan Atau Disengaja?
- Bab 18 Sulit Dipercaya
- Bab 19 Ada Hubungan Apa Dengan Alfredo Kou
- Bab 20 Siapa Dia?
- Bab 21 Tidak Ada Pilihan
- Bab 22 Memalukan
- Bab 23 Bertemu Lagi Dengan Wesley Xu
- Bab 24 Tidak Ada Yang Perlu Dimalukan
- Bab 25 Bersama-sama Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 26 Aku Paling Suka Padamu
- Bab 27 Dia Memang Begitu, Jangan Dimasukkan Ke Hati
- Bab 28 Melempar Uang Ke Mukanya
- Bab 29 Tinggal di Apartemenku
- Bab 30 Mommy Sakit
- Bab 31 Berapa Umurmu, Siapa Namamu
- Bab 32 Harus Menyelidikinya Dengan Baik Sejenak
- Bab 33 Hati Terasa Sedih Dan Sakit
- Bab 34 Maaf, Sayangku
- Bab 35 Bisakah Memberikan Sebuah Kesempatan Untuk Dirinya Sendiri?
- Bab 36 Yang Demam Bukanlah Clara Jian, Melainkan Dirinya Sendiri
- Bab 37 Aroma apa ini?
- Bab 38 Hanya Terhitung Atas Berapa Jumlah Uang Yang Digunakan
- Bab 39 Gray Adalah Putra Dia Dengan Pria Mana
- Bab 40 Membatalkan Kontrak Dengan Sang Pria (1)
- Bab 40 Membatalkan Kontrak Dengan Sang Pria (2)
- Bab 41 Kamu Punya Kualifikasi Apa Untuk Menentangku?! (1)
- Bab 41 Kamu Punya Kualifikasi Apa Untuk Menentangku?! (2)
- Bab 42 Cintamu Padaku Setinggi Bulan Yang Ada Di Atas Langit (1)
- Bab 42 Cintamu Kepadaku Setinggi Bulan Di Atas Langit (2)
- Bab43 Apa Kamu Merasa Bersalah? (1)
- Bab43 Apakah Kamu Merasa Bersalah? (2)
- Bab 44 Benar, Aku Memang Ingin Menjadi Nyonya Li (1)
- Bab 44 Benar, Aku Memang Ingin Menjadi Nyonya Li (2)
- Bab 45 1 Juta Per Lembar Foto (1)
- Bab 45 1 Juta Per Lembar Foto (2)
- Bab 46 Jangan Mencelakai Seorang Gadis (1)
- Bab 46 Jangan Mencelakai Seorang Gadis (2)
- Bab 47 Apakah Kita Pernah Bertemu Sebelumnya? (1)
- Bab 47 Apakah Kita Pernah Bertemu Sebelumnya? (2)
- Bab 48 Terpaksa (1)
- Bab 48 Terpaksa (2)
- Bab 49 Apakah Tuan Xu Ingin Melanggar Kontrak? (1)
- Bab 49 Apakah Tuan Xu Ingin Melanggar Kontrak? (2)
- Bab 50 Apa Hubunganmu Dengan Anak Ini? (1)
- Bab 50 Apa Hubunganmu Dengan Anak Ini?(2)
- Bab 51 Kamu Bukanlah Wanita Simpanan, Aku Tidak Mempunyai Istri (1)
- Bab 51 Kamu Bukanlah Wanita Simpanan, Aku Tidak Mempunyai Istri (2)
- Bab 52 Seberapa Hebatkah, Seberapa Dewa Dirimu Sebenarnya (1)
- Bab 52 Seberapa Hebatkah, Seberapa Dewa Dirimu Sebenarnya (2)
- Bab 53 Orang Yang Kusukai Hanya Alfredo Kou (1)
- Bab 53 Orang Yang Kusukai Hanya Alfredo Kou (2)
- Bab 54 Kau Tidak Akan Membohongiku, Kan? (1)
- Bab 54 Kau Tidak Akan Membohongiku, Kan? (2)
- Bab 55 Lupakan Masalah Ini! (1)
- Bab 55 Lupakan Masalah Ini! (2)
- Bab 56 Aku Adalah Ayah Kandungmu. (1)
- Bab 56 Aku Adalah Ayah Kandungmu. (2)
- Bab 57 Aura Kejahatan Terasa Kuat, Tapi Bukan Orang Jahat (1)
- Bab 57 Aura Kejahatan Terasa Kuat, Tapi Bukan Orang Jahat. (2)
- Bab 58 Maaf, Kamu Harus Memaafkan aku (1)
- Bab 58 Maaf, Kamu Harus Memaafkan aku (2)
- Bab 59 Kita Tunggu Dan Lihat (1)
- Bab 59 Kita Tunggu Dan Lihat (2)
- Bab 60 Jangan Buru-Buru! Pelan-pelan Saja! (1)
- Bab 60 Jangan Buru-Buru! Pelan-pelan Saja! (2)
- Bab 61 Mantan Istri Wesley Xu
- Bab 62 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (1)
- Bab 63 Memastikan Hubungan Ayah-Anak ( 2) (1)
- Bab 63 Memastikan Hubungan Ayah-Anak ( 2) (2)
- Bab 64 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (3) (1)
- Bab 64 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (3) (2)
- Bab 65 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (4) (1)
- Bab 65 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (4) (2)
- Bab 66 Wanita pencari masalah (1)
- Bab 66 Wanita pencari masalah (2)
- Bab 67 Apakah Kamu Tidak Merasa Bahwa Kamu Telah Membohongiku (1)
- Bab 67 Apakah Kamu Tidak Merasa Bahwa Kamu Telah Membohongiku (2)
- Bab 68 Gray Jian Akhirnya Mendapatkan Pertolongan (1)
- Bab 68 Gray Jian Akhirnya Mendapatkan Pertolongan (2)
- Bab 69 Gunakan Dengan Baik Kesempatan Ini (1)
- Bab 69 Gunakan Dengan Baik Kesempatan Kali Ini (2)
- Bab 70 Aku Tidak Akan Melepaskan Mu (1)
- Bab 70 Aku Tidak Akan Melepaskan Mu (2)
- Bab 71 Tentu Saja Tidak Sudi (1)
- Bab 71 Tentu Saja Tidak Sudi (2)
- Bab 72 Hubungan Kita Sangat Baik, Tidak Perlu Terlalu Bersegan (1)
- Bab 72 Hubungan Kita Sangat Baik, Tidak Perlu Terlalu Bersegan (2)
- Bab 73 Ia Memang Bermarga Jian (1)
- Bab 73 Ia Ternyata Bermarga Jian (2)
- Bab 74 Satu Kata Kakak Ipar Mengejutkannya (1)
- Bab 74 Satu Kata Kakak Ipar Mengejutkannya (2)
- Bab 75 Tidak Menginginkan Apapun, Hanya Menunggumu Pulang (1)
- Bab 75 Tidak Menginginkan Apapun, Hanya Menunggumu Pulang (2)
- Bab 76 Orang Yang Selalu Diremehkan Pasti Akan Memberontak (1)
- Bab 76 Orang Yang Selalu Diremehkan Pasti Akan Memberontak (2)
- Bab 77 Batas Waktu Kontrak Diubah Menjadi 5 Tahun (1)
- Bab 77 Batas Waktu Kontrak Diubah Menjadi 5 Tahun (2)
- Bab 78 Gray Ada Hubungan Apa Denganmu? (1)
- Bab 78 Apa Hubungannya Gray Jian Denganmu (2)
- Bab 79 Melihatnya, Aku Hanya Ingin Melakukan 2 Hal (1)
- Bab 79 Melihatnya, Aku Hanya Ingin Melakukan Dua Hal (2)
- Bab 80 Tidak Menyambut Kepulangan Ku? (1)
- Bab 80 Tidak Menyambut Kepulangan Ku? (2)
- Bab 81 Di Rumah Bersama Ayah, Ibu, dan Aku (1)
- Bab 81 Di Rumah Bersama Ayah, Ibu, dan Aku (2)
- Bab 82 Hati Yang Tidak Memiliki Tempat Beristirahat, Akhirnya Memiliki Rumah (1)
- Bab 82 Hati Yang Tidak Memiliki Tempat Beristirahat, Akhirnya Memiliki Rumah (2)
- Bab 83 Bila Mengganggu Clara Jian Lagi, Akan Kuhabisi Kamu (1)
- Bab 83 Bila Mengganggu Clara Jian Lagi, Akan Kuhabisi Kamu (2)
- Bab 84 Sampai Mati Pun Tidak Akan Berubah, Malah Berpisah (1)
- Bab 84 Sampai Mati Pun Tidak Berubah, Malah Berpisah (2)
- Bab 85 Selain Pintu Belakang, Semua Pintu Utamaku Yang Lain Akan Terbuka Untukmu (1)
- Bab 85 Selain Pintu Belakang, Semua Pintu Utamaku Yang Lain Akan Terbuka Untukmu (2)
- Bab 86 Semoga Yang Telah Meninggal Beristirahat Dengan Damai, Yang Masih Hidup Melanjutkan Kehidupan Dengan Semangat! (1)
- Bab 86 Semoga Yang Telah Meninggal Beristirahat Dengan Damai, Yang Masih Hidup Melanjutkan Kehidupan Dengan Semangat! (2)
- Bab 87 Hanya Kamu, Wanita Yang Aku Inginkan (1)
- Bab 87 Hanya Kamu, Wanita Yang Aku Inginkan (2)
- Bab 88 Clara Jian, Katakan Kamu Mencintaiku (1)
- Bab 88 Clara Jian, Katakan Kamu Mencintaiku (2)
- Bab 89 Sisa Hidup, Seumur Hidup (1)
- Bab 89 Sisa Hidup, Seumur Hidup (2)
- Bab 90 Berkah(1)
- Bab 90 Berkah(2)
- Bab 91 Meskipun Hari Ini Kamu Tidak Bersedia, Aku Tetap Akan Menikahimu(1)
- Bab 91 Meskipun Hari Ini Kamu Tidak Bersedia, Aku Tetap Akan Menikahimu(2)
- Bab 92 Kejadian Yang Paling Indah di Dunia (1)
- Bab 92 Kejadian Yang Paling Indah di Dunia (2)
- Bab 93 Kamu Dan Anak Kita, Adalah Hadiah Yang Paling Baik (1)
- Bab 93 Kamu Dan Anak Kita, Adalah Hadiah Yang Paling Baik (2)
- Bab 94 Bagaimana Kamu Memanggilnya? (1)
- Bab 94 Bagaimana Kamu Memanggilnya? (2)
- Bab95 Jangan Berkata Sembarangan (1)
- Bab95 Jangan Berkata Sembarangan (2)
- Bab 96 Selama Ada Kamu, Aku Tidak Takut Pada Apapun (1)
- Bab 96 Selama Ada Kamu, Aku Tidak Takut Pada Apapun (2)
- Bab 97 Bukankah Anak Paling Penting? (1)
- Bab 97 Bukankah Anak Paling Penting? (2)
- Bab98 Aku Tidak Suka Melakukan Sesuatu Yang Merugikanku (1)
- Bab98 Aku Tidak Suka Melakukan Sesuatu Yang Merugikanku (2)
- Bab 99 Masa Depannya Bergantung Pada Clara (1)
- Bab 99 Masa Depannya Bergantung Pada Clara (2)
- Bab 100 Terserah Padamu Pergi Atau Tinggal (1)
- Bab 100 Terserah Padamu Pergi Atau Tinggal (2)
- Bab 101 Dia Itu Anak Claudia Jian
- Bab 101 Dia Itu Anak Claudia Jian (2)
- Bab 102 Aku Tidak Pernah Berpikir Untuk Menyerah (1)
- Bab 102 Aku Tidak Pernah Berpikir Untuk Menyerah (2)
- Bab 103 Tipikal Cowok Bertampang Dingin Tetapi Hangat Di Dalam (1)
- Bab 103 Tipikal Cowok Bertampang Dingin Tetapi Hangat Di Dalam (2)
- Bab 104 Aku Takut Kamu Menyusahkan Istriku (1)
- Bab 104 Aku Takut Kamu Menyusahkan Istriku (2)
- Bab 105 Pasangan Sejak Kecil (1)
- Bab 105 Pasangan Sejak Kecil (2)
- Bab 106 Akhirnya Mengerti (1)
- Bab 106 Akhirnya Mengerti (2)
- Bab 107 Biarkan Manusia Murahan Itu Mati (1)
- Bab 107 Biarkan Manusia Murahan Itu Mati (2)
- Bab 108 Kamu Hanya Akan Menjadi Milikku
- Bab 109 Merasakan Perasaan Kehilangan Keluarga Terdekat!”
- Bab 110 Kamu Jangan Pergi (1)
- Bab 110 Kamu Jangan Pergi (2)
- Bab 111 Tuan Li, Turut Berduka!
- Bab 112 Diri sendiri Tidak Mengajarinya Dengan Baik, Tidak Bisa Menyalahi Orang Lain
- Bab 113 Pelaku Peracun Sudah Ditemukan
- Bab 114 Membuat Dia Menderita Seumur Hidup
- Bab 115 Ingat, Kamu Masih Merupakan Anggota Keluarga Kou(1)
- Bab 115 Ingatlah Kamu Masih Merupakan Anggota Keluarga Kou(2)
- Bab 116 Tidak Perlu Mempedulikan Hubungan Darah, Saling Suka Sudah Cukup (1)
- Bab 116 Tidak Peduli Hubungan Darah, Saling Suka Sudah Cukup (2)
- Bab 117 Kamu Adalah Cinta Pertamaku Selamanya (1)
- Bab 117 Kamu Adalah Cinta Pertamaku Selamanya (2)
- Bab 118 Kebenaran Hanya Tinggal Selangkah (1)
- Bab 118 Kebenaran Hanya Tinggal Selangkah (2)
- Bab 119 Tidak Pernah Menyadari Bahaya Seperti Ini (1)
- Bab 119 Tidak Pernah Menyadari Bahaya Seperti Ini (2)
- Bab 120 Apakah Kamu Ingin Mengenali Ayahmu (1)
- Bab 120 Apakah Kamu Ingin Mengenali Ayahmu (2)
- Bab 121 Jika Dia Peduli, Maka Dia Kalah (1)
- Bab 121 Jika Dia Peduli, Maka Dia Kalah (2)
- Bab 122 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu (1)
- Bab 122 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu (2)
- Bab 123 Jatuh Ke Pernikahan Kedua (1)
- Bab 123 Jatuh Ke Pernikahan Kedua (2)
- Bab 124 Tunggu Dan Lihat Saja (1)
- Bab 124 Tunggu Dan Lihat Saja (2)
- Bab 125 Mendengar Perkataanmu, Aku Jadi Tenang (1)
- Bab 125 Mendengar Perkataanmu, Aku Jadi Tenang (2)
- Bab 126 Clara Jian Adalah Putri Kandungnya (1)
- Bab 126 Clara Jian Adalah Putri Kandungnya (2)
- Bab 127 Semua Yang Terjadi Saat Itu Adalah Konspirasi (1)
- Bab 127 Semua Yang Terjadi Saat Itu Adalah Konspirasi (2)
- Bab 128 Seberapa Jauh Hubungan Kalian (1)
- Bab 128 Seberapa Jauh Hubungan Kalian (2)
- Bab 129 Aku Hanya Mencintaimu (1)
- Bab 129 Aku Hanya Mencintaimu (2)
- Bab 130 Aku Ingin Memberikan Identitas Yang Legal Untuk Anak Kita (1)
- Bab 130 Aku Ingin Memberikan Identitas Yang Legal Untuk Anak Kita (2)
- Bab 131 Aku Tidak Bisa Mengendalikan Alfredo Lagi (1)
- Bab 131 Aku Tidak Bisa Mengendalikan Alfredo Lagi (2)
- Bab 132 Analisismu Benar, 100 Poin! (1)
- Bab 132 Analisismu Benar, 100 Poin! (2)
- Bab 133 Dia Tidak Akan Bebas Dari Genggaman Kita (1)
- Bab 133 Dia Tidak Akan Bebas Dari Genggaman Kita (2)
- Bab 134 Menjadi Janice Li Yang Kedua (1)
- Bab 134 Menjadi Janice Li Yang Kedua (2)
- Bab 135 Semua Harta Warisan Diberikan Kepada Satu Orang (1)
- Bab 135 Semua Harta Warisan Diberikan Kepada Satu Orang (2)
- Bab 136 Membereskannya, Bersih Dan Rapi (1)
- Bab 136 Membereskannya, Bersih Dan Rapi (2)
- Bab 137 Gantikan Aku Jaga Baik-Baik Clara Jian (1)
- Bab 137 Gantikan Aku Jaga Baik-Baik Clara Jian (2)
- Bab 138 Mungkin Hanya Belum Saatnya Saja (1)
- Bab 138 Mungkin Hanya Belum Saatnya Saja (2)
- Bab 139 Tidak Pernah Berpikir Melibatkanmu (1)
- Bab 139 Tidak Pernah Berpikir Melibatkanmu (2)
- Bab 140 Tidak Mungkin Salah Menangkap Orang Baik (1)
- Bab 140 Tidak Mungkin Salah Menangkap Orang Baik (2)
- Bab 141 Meninggalkan Wesley Su (1)
- Bab 141 Meninggalkan Wesley Xu (2)
- Bab 142 Rencana Tetap Saja Tidak Bisa Mengalahkan Perubahan
- Bab 143 Pulang Ke Rumah Keluarga Kou
- Bab 144 Membalasnya Beratus Hingga Beribu Kali Lipat (1)
- Bab 144 Membalasnya Beratus Hingga Beribu Kali Lipat (2)
- Bab 145 Masuk Ke Li’s Corp, Menggantikan Ned Li (1)
- Bab 145 Masuk Ke Li’s Corp, Menggantikan Ned Li (2)
- Bab 146 Kebenaran Semakin Lama Semakin Jauh (1)
- Bab 146 Kebenaran Semakin Lama Semakin Jauh (2)
- Bab 147 Cincinnya Jatuh (1)
- Bab 147 Cincinnya Jatuh (2)
- Membunuh Satu Orang Adalah Kematian, Membunuh Dua Orang Juga Kematian (1)
- Bab 148 Membunuh Satu Orang Adalah Kematian, Membunuh Dua Orang Juga Kematian (2)
- Bab 149 Aku Bersalah Padamu
- Bab 150 Kamu Harus Menyerahkan Posisimu
- Bab 151 Kak Ipar, Sesuatu Telah Terjadi (1)
- Bab 151 Kak Ipar, Sesuatu Telah Terjadi (2)
- Bab 152 Aku Tidak Akan Menyimpan Pasangan Yang Tidak Tulus (1)
- Bab 152 Aku Tidak Akan Menyimpan Pasangan Yang Tidak Tulus (2)
- Bab 153 Aku Suka Istri Yang Mendominasi Sepertimu (1)
- Bab 153 Aku Suka Istri Yang Mendominasi Sepertimu (2)
- Bab 154 Aku Adalah Pria Pertamanya (1)
- Bab 154 Aku Adalah Pria Pertamanya (2)
- Bab 155 Demi Kamu Aku Pasti Menjaga Tubuhku (1)
- Bab 155 Demi Kamu Aku Pasti Menjaga Tubuhku (2)
- Bab 156 Baik, Aku Akan Mengabulkan Impian Mu (1)
- Bab 156 Baik, Aku Akan Mengabulkan Impian Mu (2)
- Bab 157 Kita Bercerai Saja (1)
- Bab 157 Kita Bercerai Saja (2)
- Bab 158 Bawa Clara Jian Pergi Bersama (1)
- Bab 158 Bawa Clara Jian Pergi Bersama (2)
- Bab 159 Alangkah Baiknya Jika Ibumu Bisa Berpkiran Begitu (1)
- Bab 159 Alangkah Baiknya Jika Ibumu Bisa Berpkiran Begitu (2)
- Bab 160 Tidak Mengakuinya Juga Tidak Masalah, Asalkan Kamu Senang (1)
- Bab 160 Tidak Mengakuinya Juga Tidak Masalah, Asalkan Kamu Bahagia (2)
- Bab 161 Aku Terlalu Murahan Dan Bersalah (1)
- Bab 161 Aku Terlalu Murahan Dan Bersalah (2)
- Bab 162 Jauhi Aku, Aku Ingin Muntah Saat Menciumnya (1)
- Bab 162 Jauhi Aku, Aku Ingin Muntah Saat Menciumnya (2)
- Bab 163 Kerjaan Yang Bagus (1)
- Bab 163 Kerjaan Yang Bagus (2)
- Bab 164 Menjadikannya Sebagai Putri Angkat (1)
- Bab 164 Menjadikannya Sebagai Putri Angkat (2)
- Bab 165 Jika Kau Tak Datang, Aku Akan Melakukan Aborsi (1)
- Bab 165 Jika Kau Tak Datang, Aku Akan Melakukan Aborsi (2)
- Bab 166 Jika Kau Masih Hidup, Akankah Kau Memaafkannya (1)
- Bab 166 Jika Kau Masih Hidup, Akankah Kau Memaafkannya (2)
- Bab 167 Ia Telah Ditangkap, Seumur Hidup Takkan Bisa Keluar Lagi (1)
- Bab 167 Ia Telah Ditangkap, Seumur Hidup Takkan Bisa Keluar Lagi (2)
- Bab 168 Aku Sudah Tidak Bekerja, Apakah Kau Bisa Menafkahiku (1)
- Bab 168 Aku Sudah Tidak Bekerja, Apakah Kau Bisa Menafkahiku (2)
- Bab 169 Mau Apa, Aku Akan Memberimu Semuanya (1)
- Bab 169 Mau Apa, Aku Akan Memberimu Semuanya (2)
- Bab 170 Alfredo Kou, Kamu Sudah Gila (1)
- Bab 170 Alfredo Kou, Kamu Sudah Gila (2)
- Bab 171 Kamu Sebenarnya Mencintaiku, Atau Paman Kecil (1)
- Bab 171 Kamu Sebenarnya Mencintaiku, Atau Paman Kecil (2)
- Bab 172 Mati Sana! (1)
- Bab 172 Mati Sana! (2)
- Bab 173 Lucy Li yang Menyedihkan (1)
- Bab 173 Lucy Li yang Menyedihkan (2)
- Bab 174 Clara Jian Lah Yang Terlalu Pintar, Dan Dia Yang Terlalu Bodoh (1)
- Bab 174 Clara Jian Lah Yang Terlalu Pintar, Dan Dia Yang Terlalu Bodoh (2)
- Bab 175 Gantikan Aku Untuk Mengatakan ‘Maaf’ (1)
- Bab 175 Bab 175 Gantikan Aku Untuk Mengatakan ‘Maaf’ (2)
- Bab 176 Tidak Ada Hubungan (1)
- Bab 176 Tidak Ada Hubungan (2)
- Bab 177 Clara, Maaf! (1)
- Bab 177 Clara, Maaf! (2)
- Bab 178 Hanya Sebuah Gedung (1)
- Bab 178 Hanya Sebuah Gedung (2)
- Bab 179 Mati Juga Tidak Akan Menyerahkan Posisi Nyonya Li (1)
- Bab 179 Mati Juga Tidak Akan Menyerahkan Posisi Nyonya Li (2)
- Bab 180 Semuanya Akan Mengalir Apa Adanya (1)
- Bab 180 Semuanya Akan Mengalir Apa Adanya (2)
- Bab 181 Tidak Akan Ada Lagi Lain Kali (1)
- Bab 181 Tidak Akan Ada Lagi Lain Kali (2)
- Bab 182 Dibius (1)
- Bab 182 Dibius (2)
- Bab 183 Jika Kamu Datang, Ibarat Memberi Minyak Ke Dalam Api (1)
- Bab 183 Jika Kamu Datang, Ibarat Memberi Minyak Ke Dalam Api (2)
- Bab 184 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan (1)
- Bab 184 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan (2)
- Bab 185 Benar Seorang Anak Lelaki (1)
- Bab 185 Benar Seorang Anak Lelaki (2)
- Bab 186 Tidak Mati Tidak Boleh Keluar
- Bab 187 Hanya Bisa Bersalah Pada Derico Kou Kakak Ipar Ini
- Bab 188 Tidak Ada Ayah Yang Seperti Dirimu Ini (1)
- Bab 188 Tidak Ada Ayah Yang Seperti Dirimu Ini (2)
- Bab 189 Antar Aku Ke Rumah Sakit, Mohon Padamu
- Bab 180 Gray Telah Hilang
- Bab 191 Kakak Ipar, Aku Berharap Kamu Baik-Baik saja (1)
- Bab 191 Kakak Ipar, Aku Berharap Kamu Baik-Baik saja (2)
- Bab 192 Posisinya Telah Digantikan Oleh Putranya (1)
- Bab 192 Posisinya Telah Digantikan Oleh Putra (2)
- Bab 193 Terima Kasih Clara (1)
- Bab 193 Terima Kasih Clara (2)
- Bab 194 Tidak Ada Yang Mustahil, Hanya Saja Tidak Dapat Dibayangkan (1)
- Bab 194 Tidak Ada Yang Mustahil, Hanya Saja Tidak Dapat Dibayangkan (2)
- Bab 195 Temui Aku Buat Tanda Tangan Setelah Tujuh Tahun (1)
- Bab 195 Temui Aku Buat Tanda Tangan Setelah Tujuh Tahun (2)
- Bab 196 Pernikahan Megah (I)(1)
- Bab 196 Pernikahan Megah (I)(2)
- Bab 197 Pernikahan Megah (II)(1)
- Bab 197 Pernikahan Megah (II)(2)
- Bab 198 Pernikahan Megah (III)(1)
- Bab 198 Pernikahan Megah (III)(2)
- Bab 199 Pusaran Kebahagiaan (1)
- Bab 199 Pusaran Kebahagiaan (2)
- Bab 200 Extra I (1)
- Bab 200 Extra I (2)
- Bab 201 Extra II (1)
- Bab 201 Extra II (2)
- Bab 202 Extra III (1)
- Bab 202 Extra III (2)
- Bab 203 Extra IV (Ending) (1)
- Bab 203 Extra IV (Ending) (2)