Excellent Love - Bab 45 1 Juta Per Lembar Foto (1)

Titik merah pertanda peringatan tidak berlangsung begitu lama, kira-kira saat jam 9 malam, tanda itu telah dihilangkan.

Ned Li kelihatannya telah sangat mabuk, semenjak dia pergi ke atas untuk mengganti baju, dia tidak lagi turun ke bawah, Bibi Zhang mengatakan, dia langsung merebah di ranjang dan tertidur sebelum sempat mengganti baju.

Setelah mendengar perkataan Bibi Zhang, Clara Jian sampai berpikir, apakah Wesley Xu sengaja ingin membuatnya mabuk, tapi Wesley Xu sendiri juga telah minum cukup banyak, dan dia langsung pergi begitu saja, tidak membawa supir, apakah tidak masalah?

Tapi, orang seperti Wesley Xu ini, mana mungkin bisa mengalami kecelakaan semudah itu, dirinya telah berpikir berlebihan.

Karena titik merah itu telah hilang, Clara Jian tidak boleh terus menetap di sini lagi, dia menyuruh Bibi Zhang untuk menyampaikan ucapan pamit terhadap Ned Li, lalu menidurkan Elsie Li, hingga Elsie Li telah tertidur lelap, baru Clara Jian membawa Gray Jian pergi, kembali ke apartemen yang disewanya.

Keesokan harinya, hari sabtu, jarang-jarang Clara Jian dan Gray Jian tidur kesiangan bermalas-malas, jam 8 pagi lebih baru bangun.

Awalnya, Clara Jian berniat mengajak Amanda Liu untuk membawa Gray Jian pergi ke kebun botani yang berada di pinggiran kota berjalan-jalan, sayangnya saat dia baru saja selesai mandi dan hendak keluar untuk makan sarapan, ponselnya telah berdering.

Saat mengeluarkanya, melihat itu adalah panggilan telpon dari Daisy Feng.

"Halo, Guru."

"Clara, nanti ada waktu luang tidak, kalau ada, temanilah aku pergi bermain." Suara yang terdengar dari ponsel adalah suara Daisy Feng yang ceria.

"Bermain?!"

"Hmm, bulu tangkis, hanya aku dan kamu, kita berdua saja, untuk pergi berolahraga, merilekskan tubuh, kalau setiap hari hanya duduk di depan komputer, manusia akan menjadi cacat."

Clara Jian melihat Gray Jian yang berada di samping, keningnya berkerut sejenak, berkata terhadap Daisy Feng, "Guru, kamu tunggu sejenak."

Setelah perkataan terlontarkan, Clara Jian mengaktifkan mode mute di ponselnya, lalu melihat ke arah Gray Jian, menanyakan pendapatnya, "Gray, rekan kerja Mama mengajak Mama untuk bermain bulu tangkis, katakanlah, kamu ingin pergi bermain bulu tangkis atau pergi ke taman botani dengan Mama?"

"Main bulu tangkis, aku ingin pergi berolahraga dengan Mama," Gray Jian membuka matanya yang bersinar lebar-lebar, langsung memberikan jawaban tanpa ragu.

Clara Jian tersenyum, menganggukkan kepala, baru kembali membatalkan mode mute di ponsel, berkata terhadap Daisy Feng, "Baik, Guru, tapi bolehkah aku membawakan satu orang lagi?"

"Bawa siapa? Pacarmu?" Daisy Feng sangat penasaran, mencoba menebak.

Clara Jian mendengarnya, langsung tertawa. "Bisa dianggap seperti itu."

"Boleh! Kalau ini boleh." Daisy Feng membolehkannya dengan senang hati, dia sangatlah berharap bisa bertemu dengan pacarnya Clara Jian, mungkin saja pacarnya Clara Jian adalah Ned Li ataupun Alfredo Kou, "Kalau begitu, akan kukirimkan alamatnya kepadamu, mari bertemu jam 10."

"Baik."

Panggilan di tutup, Clara Jian segera mempersiapkan peralatan bermain bulu tangkis, lalu, membawa Gray Jian pergi makan sarapan.

Tempat janjian dengan Daisy Feng tidak begitu dekat juga tidak begitu jauh, kalau menaiki taxi, bisa tiba dengan menempuh waktu selama setengah jam, waktu mereka masih sangat banyak.

Setelah selesai makan sarapan, mereka telah tiba di tempat bermain bulu tangkis, Daisy Feng telah menunggu mereka di pintu gerbang, karena lapangan bulu tangkis ini bersistem VIP, makanya hanya orang seperti Daisy Feng yang berkarir dan berada ataupun orang yang memiliki identitas dan kedudukan tinggi, yang bisa masuk ke sini untuk bermain bulu tangkis. Clara Jian bukanlah anggota VIP di sini, kalau bukan di bawa oleh Daisy Feng, dia tidak akan pernah diperbolehkan masuk.

Melihat Clara Jian yang datang mendekat sambil menggenggam tangan Gray Jian, Daisy Feng spontan merasa kaget dan melototkan matanya lebar-lebar.

"Clara, ini............" Daisy Feng melihat Gray Jian yang mungil, lalu melihat Clara Jian, berkata dengan sangat kebingungan, "Ini adalah pacarmu?"

"Tante, apa kabar, namaku Gray Jian, Clara adalah Mamaku." Saat Clara Jian belum sempat membuka mulut untuk menjelaskan, Gray Jian telah memecahkan kebingungan Daisy Feng secara terus terang.

Daisy Feng melihat Gray Jian yang bertubuh mungil, berwajah putih bersih yang bahkan terlihat sedikit lebih pucat, benar-benar tidak berani untuk percaya, bahwa Clara Jian memiliki putra sebesar ini.

Tapi, Gray Jian yang ada di hadapan matanya, malah membuat Daisy Feng memiliki perasaan familiar, merasa pernah bertemu dengannya di suatu tempat, juga merasa dia sedikit mirip dengan seseorang, tapi dia tidak mampu mengingat siapa orangnya.

"Guru, ini adalah putraku, Gray Jian." Melihat Gray Jian sekilas, sudut bibir Clara Jian melekuk, lalu memperkenalkannya kepada Daisy Feng.

"Clara, sungguh tidak kuduga, kamu bahkan telah memiliki putra sebesar ini, kenapa aku tidak pernah mendengarmu pernah menceritakannya?" Setelah merasa kaget cukup lama, akhirnya Daisy Feng kembali sadar, dan tetap tak kuasa menahan diri untuk berkomentar.

Clara Jian tersenyum, tidak mengatakan apapun.

Melihat Clara Jian tidak berkata lebih lanjut, Daisy Feng tersenyum, menjongkokkan tubuhnya, mengulurkan tangannya ke depan Gray Jian, berkata dengan sangat bersahabat, "Gray, apa kabar, aku bernama Daisy Feng, merupakan rekan kerja Mamamu, kamu cukup memanggilku sebagai Tante Daisy saja."

Gray Jian mengedipkan matanya yang besar bersinar melihat Daisy Feng, lalu melihat Clara Jian, berkata dengan kebingungan, "Tante, Mamaku memanggilmu sebagai guru, bukankah aku seharusnya memanggilmu Nenek Guru? Mereka selalu memanggil seperti itu dalam televisi!"

Puff............

Melihat Gray Jian, Daisy Feng hampir saja memuncratkan darahnya keluar.

Anak ini, sungguh lucu!

"Sayangku, meskipun Tante adalah guru Mamamu, tapi Tante tidaklah begitu tua, jadi kamu cukup memanggilku Tante Daisy saja, aku menyukai panggilan ini." Mengangkat tangan mengelus kepala Gray Jian dengan lembut, Daisy Feng merasa sangat lucu saat berkata.

Clara Jian juga tidak sanggup menahan tawanya, berkata terhadap Gray Jian, "Gray, panggil Tante Daisy saja."

"Hmm." Gray Jian menganggukkan kepala dengan serius, "Tante Daisy, apa kabar."

"Hmm, anak baik!" Daisy Feng mengelus kepalanya Gray Jian sambil memujinya, "Ayo, mari kita masuk, nanti Tante akan membelikan cemilan yang enak untukmu."

"Hmm, terima kasih Tante."

..............................

Setelah masuk ke gedung lapangan bulu tangkis, Clara Jian dan Daisy Feng pergi mengganti baju, lalu memesan 3 gelas jus buah segar, setelah itu baru pergi memesan lapangan bersiap-siap untuk bermain.

Tapi, hal yang sama sekali tidak diduga oleh Clara Jian dan Daisy Feng adalah, mereka melihat Wesley Xu di dalam gedung, dan lapangan di mana tempat Wesley Xu bermain, tepat berada di samping lapangan mereka.

Hei, Clara, bukankah itu adalah CEO dari Kou's Corp.?" Daisy Feng tidak yakin apakah yang dilihatnya ini sungguhan atau tidak, matanya tertuju pada tubuh yang menawan bagaikan giok yang berada di lapangan berjarak belasan meter dari tempat mereka berdiri, Wesley Xu yang terlihat begitu kekar, Daisy Feng menyentuh Clara Jian dengan siku tangannya, bertanya memastikannya dengan suara kecil.

Bertemu dengan tokoh seperti Wesley Xu di gedung olahraga seperti ini, sungguh merupakan hal yang berada jauh di luar dugaan Daisy Feng, biasanya, orang seperti dia ini, bukankah harusnya pergi bermain golf, kenapa dia bisa berada di lapangan bulu tangkis?

Clara Jian melihat Wesley Xu yang melompat sampai rambut pendeknya pun ikut melayang, hendak men-smash bola bulu tangkis, menganggukkan kepala, "Hmm, benar."

"Mama, kamu lihat itu............"

"Gray!"

Gray Jian yang sedang meminum jus pun mulai menyadari Wesley Xu, saat hendak mengatakannya dengan begitu semangat terhadap Clara Jian, tangan Clara Jian yang menggenggam tangan Gray Jian tiba-tiba menjadi lebih erat, lalu memperingatinya dengan suara kecil.

"Oh!" Gray Jian menanggapinya dengan suara murung, menggerutu dengan sedikit tidak senang, dan lanjut meminum jus buahnya, sepasang mata yang hitam bersinar, malah terus menatap Wesley Xu.

Melihat Gray Jian mulai berekspresi cemberut tidak senang, Clara Jian tahu, dirinya menyatakan permintaan seperti ini terhadap seorang anak yang baru saja berumur 3 tahun lebih ini, memang telah sedikit berlebihan.

Tapi, dia tidak memiliki pilihan lain lagi, dia tidak ingin membuat kehidupannya terikat dengan Wesley Xu, Alfredo Kou atau pun Ned Li, yang semakin lama menjadi semakin kacau, jika bisa menjaga jarak dengannya, maka dia akan terus menjaga jarak, dia akan berusaha menghindari pertemuan yang tidak perlu.

Tapi, Tuhan sepertinya sedang bercanda dengannya, kenapa bisa bertemu dengan Wesley Xu saat hanya ingin bermain bulu tangkis dengan Daisy Feng?

Daisy Feng terfokus terhadap Wesley Xu dan orang yang bermain bersama dengannya, sama sekali tidak menyadari perubahan suasana hati Gray Jian.

Setelah dia memastikan Wesley Xu itu benar-benar adalah Wesley Xu, dia pergi menatap orang yang bermain bersama Wesley Xu, dan mulai mengerutkan keningnya perlahan-lahan merasa kebingungan.

Cambang di kedua sisi wajah orang yang bermain bersama dengan Wesley Xu telah memutih, kelihatannya umurnya tidak kurang dari enam puluh tahunan, tapi pergerakannya malah begitu gesit dan sehat, bentuk tubuhnya juga begitu gagah dan tinggi besar, jelas-jelas merupakan orang yang sering berolahraga dalam jangka waktu panjang.

"Hei. Clara, siapa orang yang bermain dengan CEO Xu, kamu mengenalnya tidak?" Siku tangan kembali menyentuh Clara Jian, Daisy Feng kembali menanyakan Clara Jian dengan berbisik.

Clara Jian mendengar pertanyaannya, sekarang baru mengalihkan pandangannya kembali ke arah lapangan tempat Wesley Xu dan orang itu bermain.

Meskipun orang yang bermain dengan Wesley Xu telah berumur tinggi, tapi tidak peduli melihatnya dari bentuk tubuh ataupun wajah yang berkharisma itu, dia tidak terlihat seperti seorang kakek tua biasa.

"Tidak kenal." Setelah melihatnya sekilas, Clara Jian menarik pandangannya lagi, menjawabnya dengan datar.

Daisy Feng mengerutkan kening, berkata dengan kebingungan, "Kenapa aku merasa sepertinya sedikit familiar, sepertinya pernah melihatnya di berita televisi, tapi tidak begitu sering muncul, saat ini tidak bisa terpikirkan,"

Clara Jian mendengarnya, hanya tersenyum datar, tidak menanggapinya.

"Haha............ Wesley. Kamu sudah lemah, bahkan sekarang tidak lagi bisa mengalahkan kakek tua sepertiku, kelihatannya belakangan ini, kamu telah menjadi malas."

Di lapangan, kakek tua itu menghempaskan smash yang dashyat, cock melaju pesat dan kebetulan melewati jaring dengan melintas di ujung jaring, cocknya menghantam lantai dengan kuat, membuat Wesley Xu sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk membalikkannya.

Wesley Xu tersenyum, mengambil handuk, sambil mengelap keringat sambil berkata, "Aku hanya mengalah terhadapmu, jangan begitu sombong."

Kakek tua itu melototi Wesley Xu dengan tajam sejenak, "Kalau begitu, jangan beromong kosong saja, kerahkanlah seluruh kemampuanmu."

Wesley Xu tersenyum, ketika dia hendak menservis cock menggunakan raket, dia tiba-tiba merasakan, sepertinya ada dua tatapan mata yang familiar melihat kemari, dan tertuju pada tubuhnya.

Di dalam gedung yang luas, dia mengikuti sumber dari pandangan itu melihat ke sana, dalam sekilas, dia langsung menyadari sosok tubuh dari Clara Jian dan Gray Jian.

Clara Jian awalnya tidak melihatnya, tapi sangat aneh, pandangan matanya kebetulan juga mengarah ke tubuh sang pria saat Wesley Xu melihat kemari, pandangan mata kedua orang itu, langsung bertemu di udara, dan saling bertatapan.

Dia telah kerpergok melihatnya diam-diam, Clara Jian spontan merasa malu, dan langsung mengalihkan pandangannya.

Tepat di tempat yang berjarak belasan meter dari sini, Wesley Xu melihat reaksi dari Clara Jian, langsung melekukkan sudut bibirnya, tersenyum.

"Hei, Clara. CEO Xu sedang melihatmu." Daisy Feng melihat Wesley Xu, menyadari sang pria telah memalingkan kepala melihat kemari, dan seluruh tatapan matanya, hampir sepenuhnya hanya tertuju pada tubuh Clara Jian saja, bahkan sampai tersenyum saat melihat Clara Jian, Daisy Feng langsung membisikkannya ke samping telinga Clara Jian, lalu bertanya dengan suara kecil, "Kamu dan CEO Xu, apakah telah kenal dari awal?"

Sepasang mata Clara Jian melihat ke bawah, tersenyum datar, membantah pernyataannya, "Tidak, aku tidak mengenalnya."

Daisy Feng melihat Clara Jian, menganggukkan kepala dengan setengah percaya, "Kalau kamu tidak mengenal CEO Xu, maka aku sangat yakin, bahwa dia memiliki perasaan terhadapmu."

Sebelumnya saat mengadakan rapat di perusahaan Ruida, dia telah menyadarinya, kali ini, perasaan seperti ini, menjadi semakin yakin.

Clara Jian tersenyum, tidak mengatakan apapun lagi.

Karena terkadang, menjelaskan akan berarti sedang menyembunyikan, semakin sering dirinya membantahnya atau pun semakin banyak hal yang dikatakan, semua ini hanya akan membuat Daisy Feng menjadi semakin berpikir berlebihan.

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu