Excellent Love - Bab 45 1 Juta Per Lembar Foto (2)
Ditambah lagi, hubungannya dengan Wesley Xu, pada awalnya memang sedikit memalukan, jadi bagaimana mungkin boleh mengungkitnya kepada orang lain, mungkin dengan tidak mengatakan apapun, merupakan pilihan terbaik.
Di atas lapangan. Kakek tua yang berkemampuan analisis dengan tingkat kepekaan tinggi melihat Wesley Xu yang terus menatap Clara Jian, matanya bahkan tak berkedip sekali pun, dia langsung merasa penasaran, bertanya, "Wesley, kamu tertarik dengan gadis itu?"
Wesley Xu tersenyum, sekarang baru mulai menarik pandangan matanya, melihat kakek tua yang ada di hadapannya, raket dihempaskan dengan ringan, menggunakan gaya men-service cock yang benar menghempaskannya, membuat cock terbang ke sana, sambil berkata dengan setengah bercanda setengah serius, "Memangnya kenapa kalau tertarik?"
Kakek Tua bergerak cekatan dan melompat, dan membalikkan bola itu kepadanya, berkata sambil tersenyum, "Kalau memang tertarik, kejarlah. Aku merasa gadis itu lumayan baik, orangnya cantik, pandangan matanya juga lembut bijaksana, tidak arogan ataupun jahat, harusnya akan menjadi seorang istri yang baik."
"Hmm, baik." Wesley Xu tersenyum, juga kembali memukul cocknya dengan santai, kembali mengatakan, "Kalau begitu, aku akan mencobanya."
"Kenapa, kamu benar-benar mengenal gadis itu?" Sang kakek kembali memukul cock, melompat memukulnya melewati jaring, lalu bertanya dengan sangat penasaran.
Wesley Xu tersenyum, terlihat tidak berniat untuk terus berbincang dengan kakek tua lagi, langsung menambah tenaga, menghasilkan sebuah pukulan jauh, kakek tua terpaksa harus segera mundur ke belakang, bersiap-siap memukul bola.
Clara Jian menggenggam Gray Jian, berjalan ke lapangan yang telah mereka pesan, yang juga berada di sebelah lapangan Wesley Xu, meletakkan barang, Clara Jian menyuruh Gray Jian pergi beristirahat ke tempat yang disediakan khusus untuk mereka, lalu, mengambil raket, masuk ke arena lapangan bersama dengan Daisy Feng, hendak bermain.
"Bagaimana kalau, kita pergi menyapa CEO Xu dulu!" Sebelum tiba di lapangan, Daisy Feng berdiskusi dengannya.
Karena dia sungguh sangat khawatir, kalau hanya dia seorang diri yang pergi menyapa, Wesley Xu akan mengabaikannya.
Clara Jian melihat ke Wesley Xu yang berada di lapangan, menganggukkan kepala menaggapinya "Hmm" sejenak, sebagai anggota perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaannya, saat bertemu dengan petinggi dari perusahaan itu, pergi menyapanya merupakan suatu hal yang sangat wajar.
Setelah mendapat persetujuan Clara Jian, baru Daisy Feng tersenyum, berjalan ke arah lapangan tempat Wesley Xu bermain.
Gray Jian duduk di kursi istirahat, dia mengangkat gelas jus, sambil menghisapnya perlahan, sambil melihat Clara Jian dan Wesley Xu, di balik bola mata hitam yang berkilau itu, terdapat pancaran cahaya menantikan.
Melihat Clara Jian dan yang lainnya telah datang, Wesley Xu dan pasangan bermainnya tidaklah berhenti, hingga sang kakek tua kembali mehempaskan sebauh smash menakjubkan, dan Wesley Xu telah di "skak" sekali lagi, baru mereka berhenti.
"CEO Xu, apa kabar, apa kabar, tidak disangka bisa bertemu denganmu di sini, sungguh tak terduga dan sangat beruntung." Setelah menunggu hingga Wesley Xu berhenti, Daisy Feng baru berjalan mendekat beberapa langkah, pergi menyapanya dengan diiringi senyuman.
Mendengar suara ini, Wesley Xu seakan-akan baru mulai menyadari keberadaan mereka berdua, mengalihkan pandangan matanya perlahan-lahan ke arah mereka yang datang kemari.
"CEO Xu, apa kabar!" Clara Jian yang mengikuti Daisy Feng di belakang, melihat Wesley Xu dengan tatapan mata yang sangat datar dan tenang, menyapanya dengan sedikit senyuman.
Wesley Xu melihat Daisy Feng sejenak, kemudian, perlahan-lahan mengalihkan pandangannya dan ditujukan kepada Clara Jian, dengan memancarkan pandangan yang penuh dengan ekspresi begitu terus terang dan jujur.
Sang wanita pada saat ini, mengenakan sebuah kaos olahraga berwarna putih, di tambah dengan sebuah celana rok merah muda yang tidak begitu panjang juga tidak terlalu pendek, diselaraskan dengan sepasang sepatu olahraga putih, membuat dirinya yang awalnya sangat muda, terlihat menjadi semakin muda, penuh dengan semangat, bagaikan sebuah persik yang baru saja matang, asalkan menggigitnya sekali, maka mulut akan dipenuhi dengan cairah buah yang harum dan aroma yang menggiurkan itu............
Setelah menatap Clara Jian beberapa detik, hingga Clara Jian merasa sedikit tidak nyaman, baru Wesley Xu mengalihkan pandangannya, melekukkan bibirnya yang tipis, menganggukkan kepala, bisa dianggap sebagai tanggapan terhadap mereka, tapi malah tidak mengatakan satu patah kata pun.
Kakek Tua yang berada di seberang sudah tak tahan lagi, kalau Wesley Xu mengejar wanita dengan cara seperti ini, kapan dirinya bisa menggendong seorang cucu, jadi, dia langsung mengambil handuk mengelap keringat sambil berjalan mendekat dengan cepat, berkata terhadap Wesley Xu, "Wesley. Temanmu bukan? Kalau begitu, temanilah temanmu sejenak, aku pergi ke toilet dulu."
Setelah mengatakannya, kakek tua telah pergi meninggalkan Wesley Xu, dan berjalan ke arah toilet.
Clara Jian dan Daisy Feng melihat tetua yang bertubuh gagah dan berkharisma di depan mata ini, semuanya tersenyum, tanpa bersikap kurang sopan.
Wesley Xu melihat si tua yang telah pergi, spontan melekukkan bibir dan tersenyum, sekarang baru berkata terhadap Clara Jian dan Daisy Feng, "Kalian bersikap santailah."
Perkataannya terlontarkan, dia telah membalikkan badan, berjalan ke area istirahat.
Daisy Feng melihat sosok punggung Wesley Xu yang berpakaian baju olahraga serba putih dan sepatu olahraga abu pudar, dengan tubuh yang tinggi besar dan begitu gagah, juga lengan dan kaki yang tinggi ini, hatinya sangatlah kagum.
Wah! bentuk tubuh ini, pasti akan terasa sangat nikmat dan akan kecanduan saat merabanya.
"Guru, kemampuanku bermain bulu tangkis tidaklah bagus, kamu jangan keberatan ya." Melihat Daisy Feng yang terus menatap sosok punggung Wesley Xu tanpa mampu mengalihkan pandangan matanya, Clara Jian berkata dengan datar di sampingnya.
Daisy Feng kembali sadar, melekukkan bibirnya dan tersenyum, "Karena aku adalah gurumu, tentu saja tidak akan merasa risi terhadapmu, aku akan mengalah 10 poin kepadamu pada ronde pertama, bagaimana?"
Clara Jian tersenyum, "Baik."
"Mulailah."
"Hmm." Clara Jian menganggukkan kepala, membalikkan badan pergi ke seberang.
Di sisi lain, Wesley Xu telah tiba di tempat peristirahatan khusus bagian lapangannya, tapi tidak duduk, setelah mengambil sebotol air mineral, dia langsung pergi ke tempat peristirahatan sebelah milik lapangan Clara Jian.
Gray Jian yang sedang duduk dengan patuh di kursi mengayunkan kedua kaki pendeknya, memandang Clara Jian dan Daisy Feng bermain dengan mata lebar berbinar-binar, Gray Jian telah menyadari Wesley Xu datang mendekat, namun malah bersikap tidak menyadarinya, terus mengayunkan dua kaki pendeknya, melihat Clara Jian dan Daisy Feng bermain, sama sekali tidak menyapa Wesley Xu.
Wesley Xu ke sana, meskipun Gray Jian tidak menghiraukannya, tapi saat dia melihat pandangan mata Gray Jian, sang pria spontan malah menjadi lembut, bahkan penuh dengan kasih sayang, perubahan seperti ini, bahkan tidak bisa disadari oleh dirinya sendiri.
Di atas lapangan, karena Clara Jian menghadap ke arah lokasi istirahat, maka, dia mampu melihat seluruh kejadian diantara Wesley Xu dan Gray Jian dengan jelas.
Melihat Wesley Xu telah berjalan ke arah Gray Jian, hatinya Clara Jian, spontan langsung merasa tegang. Tapi, dia tidak bisa melakukan apapun.
Wesley Xu tiba di hadapan Gray Jian, mengangkat tangannya dengan begitu normal, lalu mengelus kepalanya Gray Jian dengan lembut, menggunakan suara yang sangat lembut berkata, "Kenapa, tidak kenal denganku lagi?"
Sikap Gray Jian sama seperti Wesley Xu tadi, seakan-akan baru mulai menyadarinya, mengangkat kepalanya yang bulat, mengedipkan mata yang jernih dan besar, memandangnya, menggelengkan kepala, berkata: "Bukan, Mama berkata padaku, harus berpura-pura tidak mengenalmu saat berada di depan orang lain, aku harus mematuhi perkataan Mama, makanya pura-pura tidak mengenalmu."
Wesley Xu memandang Gray Jian yang bertubuh mungil dengan wajah yang terlihat pucat di depannya ini, tersenyum penuh kasih sayang, kemudian langsung duduk di samping Gray Jian, membuka tutup botol air mineral di tangannya, mengangkat kepala meminum air hingga setengah botol dengan cepat, baru kembali melihat Gray Jian, bertanya, "Kenapa kamu harus terus hidup bersama dengan Mamamu, di mana Papamu?"
Gray Jian memalingkan kepala melihatnya, menjawabnya dengan terus terang, "Aku tidak memiliki Papa, aku hanya memiliki Mama."
Wesley Xu melihat Gray Jian sejenak, mengangkat tangannya, kembali mengelus kepalanya dengan sangat lembut sekali lagi, tersenyum dan berkata, "Bagaimana mungkin kamu tidak memiliki Papa, kalau tidak ada Papa, bagaimana mungkin bisa ada kamu?"
Gray Jian kembali memalingkan kepala melihatnya, setelah mengedipkan mata yang hitam cemerlang dan merenung sejenak, kemudian, dia menganggukkan kepala, "Aku tidak tahu, tapi kamu boleh menanyakan Mamaku, dia pasti tahu."
Wesley Xu tertawa, tidak bertanya lebih lanjut tentang topik Papanya, malah menanyakan, "Kalau begitu, katakan padaku, apakah kamu menyukai Papanya Elsie Li?"
"Suka kok, Paman Li sangat baik!" Gray Jian menganggukkan kepala dengan kuat, sama sekali tidak merasa ragu.
"Coba katakan, kenapa dia baik?" Melihat Clara Jian yang memukul bola dengan begitu sembarangan di atas lapangan sejenak, Wesley Xu kembali melihat ke arah Gray Jian menanyakannya.
"Hmm~~ Paman Li membiarkanku bersekolah di TK, membiarkan Elsie Li bermain denganku, dan bersikap baik terhadap Mama, juga suka terhadap Mama." Setelah merenung sejenak, Gray Jian menjawabnya seperti ini.
"Oh~~" Menganggukkan kepala sambil memikirkannya, "Siapa yang mengatakannya padamu?"
"Aku sendiri yang menyadarinya!" Gray Jian melihat ke arah Wesley Xu, tersenyum, memperlihatkan dua baris gigi putih yang tersusun rapi, tersenyum riang mengatakan, "Paman Xu, kamu juga menyukai Mamaku bukan, kukatakan padamu, Mamaku sangatlah baik!"
Wesley Xu melihat Gray yang mungil itu, tersenyum, rasa suka yang sulit untuk dijelaskan, dengan perlahan muncul di suatu bagian dalam lubuk hatinya, dan menjalar menyebar.
"Coba katakan, apa kelebihan Mamamu?"
Mamaku sangat cantik, merupakan wanita tercantik di dunia ini; Mamaku sangat hebat, bisa bekerja, bisa memasak, bisa memainkan piano dan biola; Mamaku juga pernah membaca begitu banyak buku, mampu menceritakan begitu banyak cerita yang menarik; Mamaku juga mampu membersihkan rumah menjadi sangat bersih; mencuci baju menjadi sangat bersih bagaikan baju baru." Gray Jian memancarkan mata hitam yang berbinar, mengatakan begitu banyak kelebihan Clara Jian yang dia ketahui, setelah selesai, dia juga menambahkan pernyataannya, "Paman, bukankah Mamaku sangat unggul?"
Wesley Xu melekukkan bibir ke atas, menganggukkan kepala, berkata dengan tanpa rasa pelit untuk memuji, "Benar, Mamamu memang sangat unggul."
Kalau begitu, Paman, kamu benar-benar menyukai Mamaku, benar bukan?" Gray Jian melihat Wesley Xu, bertanya memastikan sekali lagi.
Wesley Xu tersenyum, mengangkat alisnya yang panjang, "Di bandingkan dengan Mamamu, aku sepertinya lebih menyukaimu."
Gray Jian tersenyum lagi, tertawa dengan begitu riang, mendekati Wesley Xu, berkata dengan berbisik, "Paman, kalau kamu menyukai Mamaku, aku akan mengirimkan foto Mamaku kepadamu, bagaimana?"
Wesley Xu melihat Gray Jian yang cerdik dan lucu itu, lalu menganggukkan kepalanya sambil tertawa, "Baik! Apakah kamu tahu bagaimana caranya mengirimkannya kepadaku?"
"Hmm, aku tahu." Sang bocah menganggukkan kepala, berkata dengan suara kecil, "Aku tahu kode sandi dari ponsel Mamaku, aku akan mengirimkannya melalui Wechat, id Wechat Mamaku menggunakan nomor ponselnya."
Wesley Xu tersenyum, dia menjadi semakin memiliki perasaan suka yang mendalam namun sulit untuk dijelaskan ini terhadap anak yang cerdik seperti Gray Jian, rasa suka semacam ini, telah melampaui rasa suka terhadap anak-anak yang lainnya.
"Kamu mengirimkan foto Mamamu secara diam-diam kepadaku, jadi aku harus bagaimana membalasmu?"
Melihat Wesley Xu sejenak, Gray Jian merenungkannya, berkata: "Paman, kamu boleh memberikan uang jajan kepadaku tidak?"
Wesley Xu tersenyum, menganggukkan kepala, "Boleh."
"Bagaimana kalau 1 juta per selembar foto?"
Wesley Xu melihat Gray Jian, Wesley Xu hampir saja tak bisa menahan dirinya untuk tertawa lepas, tapi karena khawatir "Bisnis rahasia" dengan Gray Jian akan gagal, dia tetap berusaha menahannya, bola mata yang gelap penuh dengan kegembiraan yang tidak pernah ada sebelumnya, menganggukkan kepala, Wesley Xu menanggapinya tanpa ragu sedikit pun, "Baik, sepakat!"
"Clara, kamu tidak sengaja untuk mengalah terhadapku bukan?" Tepat pada saat ini, suara Daisy Feng terdengar dari lapangan.
Clara Jian yang menaruh setengah perhatiannya pada Wesley Xu dan gray Jian telah memungut bola yang tidak bisa dipukul balik entah sebanyak berapa kali, berkata meminta maaf sambil tersenyum, "Tidak, Guru begitu hebat, aku begitu payah, bagaimana mungkin mengalah terhadapmu."
"Kalau begitu seriuslah sedikit, main............" dengan baik.
Dua kata terakhir dari Daisy Feng belum sempat dikatakan keluar, langsung menyadari ada sesosok tubuh tinggi semampai dan tampan yang terlihat familiar melintas di sisinya tubuhnya, berjalan ke arah Clara Jian.
Melihat Wesley Xu yang berjalan ke sana, dia seketika langsung melongo di tempat, kehilangan suara.
Clara Jian melihat sang pria yang berjalan mendekatinya, dialah orang yang lebih tercengang, ketika dirinya telah kembali sadar sepenuhnya, Wesley Xu telah tiba di sampingnya.
"Tuan Xu, ............"
"Pergerakanmu tadi disebut sebagai bermain bulu tangkis?!" Perkataan Clara Jian masih belum keluar sepenuhnya, Wesley Xu langsung memotongnya, kemudian, lengannya yang panjang terulurkan, telapak tangannya yang besar menggenggam tangan mungilnya yang memegang raket, berkata dengan suara rendah, "Mari, aku ajari kamu."
Ketika tangan Wesley Xu yang panas membara dan bertenaga menyelimuti tangannya, Clara Jian tak bisa menahan reaksi tubuhnya dan gemetar sejenak, debaran jantungnya menjadi cepat, berpacu pesat dalam sekejab, bahkan nafas pun sampai menjadi berhenti.
Tapi, situasi tidak memperbolehkannya melamun, ataupun membiarkannya memperlihatkan sedikit ekspresi tidak bersedia sedikit pun, Wesley Xu telah berada di belakangnya, bersikap bagaikan sedang memeluknya, menggenggam tangannya dengan erat, memungut cock dari lantai, menghembuskan hawa nafas yang hangat di telinga sang wanita, berkata dengan suara yang kecil, "Lihatlah, begini cara menservis bola."
"Tuan Xu, aku............"
"Seriuslah sedikit."
"Oh!"
Novel Terkait
Cintaku Pada Presdir
NingsiCinta Dan Rahasia
JesslynSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiLove And War
JaneThe Revival of the King
ShintaDewa Perang Greget
Budi MaAdore You
ElinaMr. Ceo's Woman
Rebecca WangExcellent Love×
- Bab 1 Sulit Menemukan Wanita Seperti Ini
- Bab 2 Dilahirkan Ibu Tanpa Diajari Sopan Santun
- Bab 3 Bicara Bagaikan Kentut
- Bab 4 Pertemuan (1)
- Bab 5 Pertemuan (2)
- Bab 6 Pasrah
- Bab 7 Mencelakaimu
- Bab 8 Mimpi Buruk Yang Tak Terhapuskan
- Bab 9 Pertemuan Kenalan Lama (1)
- Bab 10 Mustahil Untuk Menolak
- Bab 11 Menyentuhmu, Aku Merasa Kotor
- Bab 12 Itu Salahku
- Bab 13 Ini Putraku
- Bab 14 Guru Jian, Kamu Baik Sekali
- Bab 15 Jangan Terlalu Cepat Menolak
- Bab 16 Bukan Nona Besar
- Bab 17 Pertemuan Yang Kebetulan Atau Disengaja?
- Bab 18 Sulit Dipercaya
- Bab 19 Ada Hubungan Apa Dengan Alfredo Kou
- Bab 20 Siapa Dia?
- Bab 21 Tidak Ada Pilihan
- Bab 22 Memalukan
- Bab 23 Bertemu Lagi Dengan Wesley Xu
- Bab 24 Tidak Ada Yang Perlu Dimalukan
- Bab 25 Bersama-sama Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 26 Aku Paling Suka Padamu
- Bab 27 Dia Memang Begitu, Jangan Dimasukkan Ke Hati
- Bab 28 Melempar Uang Ke Mukanya
- Bab 29 Tinggal di Apartemenku
- Bab 30 Mommy Sakit
- Bab 31 Berapa Umurmu, Siapa Namamu
- Bab 32 Harus Menyelidikinya Dengan Baik Sejenak
- Bab 33 Hati Terasa Sedih Dan Sakit
- Bab 34 Maaf, Sayangku
- Bab 35 Bisakah Memberikan Sebuah Kesempatan Untuk Dirinya Sendiri?
- Bab 36 Yang Demam Bukanlah Clara Jian, Melainkan Dirinya Sendiri
- Bab 37 Aroma apa ini?
- Bab 38 Hanya Terhitung Atas Berapa Jumlah Uang Yang Digunakan
- Bab 39 Gray Adalah Putra Dia Dengan Pria Mana
- Bab 40 Membatalkan Kontrak Dengan Sang Pria (1)
- Bab 40 Membatalkan Kontrak Dengan Sang Pria (2)
- Bab 41 Kamu Punya Kualifikasi Apa Untuk Menentangku?! (1)
- Bab 41 Kamu Punya Kualifikasi Apa Untuk Menentangku?! (2)
- Bab 42 Cintamu Padaku Setinggi Bulan Yang Ada Di Atas Langit (1)
- Bab 42 Cintamu Kepadaku Setinggi Bulan Di Atas Langit (2)
- Bab43 Apa Kamu Merasa Bersalah? (1)
- Bab43 Apakah Kamu Merasa Bersalah? (2)
- Bab 44 Benar, Aku Memang Ingin Menjadi Nyonya Li (1)
- Bab 44 Benar, Aku Memang Ingin Menjadi Nyonya Li (2)
- Bab 45 1 Juta Per Lembar Foto (1)
- Bab 45 1 Juta Per Lembar Foto (2)
- Bab 46 Jangan Mencelakai Seorang Gadis (1)
- Bab 46 Jangan Mencelakai Seorang Gadis (2)
- Bab 47 Apakah Kita Pernah Bertemu Sebelumnya? (1)
- Bab 47 Apakah Kita Pernah Bertemu Sebelumnya? (2)
- Bab 48 Terpaksa (1)
- Bab 48 Terpaksa (2)
- Bab 49 Apakah Tuan Xu Ingin Melanggar Kontrak? (1)
- Bab 49 Apakah Tuan Xu Ingin Melanggar Kontrak? (2)
- Bab 50 Apa Hubunganmu Dengan Anak Ini? (1)
- Bab 50 Apa Hubunganmu Dengan Anak Ini?(2)
- Bab 51 Kamu Bukanlah Wanita Simpanan, Aku Tidak Mempunyai Istri (1)
- Bab 51 Kamu Bukanlah Wanita Simpanan, Aku Tidak Mempunyai Istri (2)
- Bab 52 Seberapa Hebatkah, Seberapa Dewa Dirimu Sebenarnya (1)
- Bab 52 Seberapa Hebatkah, Seberapa Dewa Dirimu Sebenarnya (2)
- Bab 53 Orang Yang Kusukai Hanya Alfredo Kou (1)
- Bab 53 Orang Yang Kusukai Hanya Alfredo Kou (2)
- Bab 54 Kau Tidak Akan Membohongiku, Kan? (1)
- Bab 54 Kau Tidak Akan Membohongiku, Kan? (2)
- Bab 55 Lupakan Masalah Ini! (1)
- Bab 55 Lupakan Masalah Ini! (2)
- Bab 56 Aku Adalah Ayah Kandungmu. (1)
- Bab 56 Aku Adalah Ayah Kandungmu. (2)
- Bab 57 Aura Kejahatan Terasa Kuat, Tapi Bukan Orang Jahat (1)
- Bab 57 Aura Kejahatan Terasa Kuat, Tapi Bukan Orang Jahat. (2)
- Bab 58 Maaf, Kamu Harus Memaafkan aku (1)
- Bab 58 Maaf, Kamu Harus Memaafkan aku (2)
- Bab 59 Kita Tunggu Dan Lihat (1)
- Bab 59 Kita Tunggu Dan Lihat (2)
- Bab 60 Jangan Buru-Buru! Pelan-pelan Saja! (1)
- Bab 60 Jangan Buru-Buru! Pelan-pelan Saja! (2)
- Bab 61 Mantan Istri Wesley Xu
- Bab 62 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (1)
- Bab 63 Memastikan Hubungan Ayah-Anak ( 2) (1)
- Bab 63 Memastikan Hubungan Ayah-Anak ( 2) (2)
- Bab 64 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (3) (1)
- Bab 64 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (3) (2)
- Bab 65 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (4) (1)
- Bab 65 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (4) (2)
- Bab 66 Wanita pencari masalah (1)
- Bab 66 Wanita pencari masalah (2)
- Bab 67 Apakah Kamu Tidak Merasa Bahwa Kamu Telah Membohongiku (1)
- Bab 67 Apakah Kamu Tidak Merasa Bahwa Kamu Telah Membohongiku (2)
- Bab 68 Gray Jian Akhirnya Mendapatkan Pertolongan (1)
- Bab 68 Gray Jian Akhirnya Mendapatkan Pertolongan (2)
- Bab 69 Gunakan Dengan Baik Kesempatan Ini (1)
- Bab 69 Gunakan Dengan Baik Kesempatan Kali Ini (2)
- Bab 70 Aku Tidak Akan Melepaskan Mu (1)
- Bab 70 Aku Tidak Akan Melepaskan Mu (2)
- Bab 71 Tentu Saja Tidak Sudi (1)
- Bab 71 Tentu Saja Tidak Sudi (2)
- Bab 72 Hubungan Kita Sangat Baik, Tidak Perlu Terlalu Bersegan (1)
- Bab 72 Hubungan Kita Sangat Baik, Tidak Perlu Terlalu Bersegan (2)
- Bab 73 Ia Memang Bermarga Jian (1)
- Bab 73 Ia Ternyata Bermarga Jian (2)
- Bab 74 Satu Kata Kakak Ipar Mengejutkannya (1)
- Bab 74 Satu Kata Kakak Ipar Mengejutkannya (2)
- Bab 75 Tidak Menginginkan Apapun, Hanya Menunggumu Pulang (1)
- Bab 75 Tidak Menginginkan Apapun, Hanya Menunggumu Pulang (2)
- Bab 76 Orang Yang Selalu Diremehkan Pasti Akan Memberontak (1)
- Bab 76 Orang Yang Selalu Diremehkan Pasti Akan Memberontak (2)
- Bab 77 Batas Waktu Kontrak Diubah Menjadi 5 Tahun (1)
- Bab 77 Batas Waktu Kontrak Diubah Menjadi 5 Tahun (2)
- Bab 78 Gray Ada Hubungan Apa Denganmu? (1)
- Bab 78 Apa Hubungannya Gray Jian Denganmu (2)
- Bab 79 Melihatnya, Aku Hanya Ingin Melakukan 2 Hal (1)
- Bab 79 Melihatnya, Aku Hanya Ingin Melakukan Dua Hal (2)
- Bab 80 Tidak Menyambut Kepulangan Ku? (1)
- Bab 80 Tidak Menyambut Kepulangan Ku? (2)
- Bab 81 Di Rumah Bersama Ayah, Ibu, dan Aku (1)
- Bab 81 Di Rumah Bersama Ayah, Ibu, dan Aku (2)
- Bab 82 Hati Yang Tidak Memiliki Tempat Beristirahat, Akhirnya Memiliki Rumah (1)
- Bab 82 Hati Yang Tidak Memiliki Tempat Beristirahat, Akhirnya Memiliki Rumah (2)
- Bab 83 Bila Mengganggu Clara Jian Lagi, Akan Kuhabisi Kamu (1)
- Bab 83 Bila Mengganggu Clara Jian Lagi, Akan Kuhabisi Kamu (2)
- Bab 84 Sampai Mati Pun Tidak Akan Berubah, Malah Berpisah (1)
- Bab 84 Sampai Mati Pun Tidak Berubah, Malah Berpisah (2)
- Bab 85 Selain Pintu Belakang, Semua Pintu Utamaku Yang Lain Akan Terbuka Untukmu (1)
- Bab 85 Selain Pintu Belakang, Semua Pintu Utamaku Yang Lain Akan Terbuka Untukmu (2)
- Bab 86 Semoga Yang Telah Meninggal Beristirahat Dengan Damai, Yang Masih Hidup Melanjutkan Kehidupan Dengan Semangat! (1)
- Bab 86 Semoga Yang Telah Meninggal Beristirahat Dengan Damai, Yang Masih Hidup Melanjutkan Kehidupan Dengan Semangat! (2)
- Bab 87 Hanya Kamu, Wanita Yang Aku Inginkan (1)
- Bab 87 Hanya Kamu, Wanita Yang Aku Inginkan (2)
- Bab 88 Clara Jian, Katakan Kamu Mencintaiku (1)
- Bab 88 Clara Jian, Katakan Kamu Mencintaiku (2)
- Bab 89 Sisa Hidup, Seumur Hidup (1)
- Bab 89 Sisa Hidup, Seumur Hidup (2)
- Bab 90 Berkah(1)
- Bab 90 Berkah(2)
- Bab 91 Meskipun Hari Ini Kamu Tidak Bersedia, Aku Tetap Akan Menikahimu(1)
- Bab 91 Meskipun Hari Ini Kamu Tidak Bersedia, Aku Tetap Akan Menikahimu(2)
- Bab 92 Kejadian Yang Paling Indah di Dunia (1)
- Bab 92 Kejadian Yang Paling Indah di Dunia (2)
- Bab 93 Kamu Dan Anak Kita, Adalah Hadiah Yang Paling Baik (1)
- Bab 93 Kamu Dan Anak Kita, Adalah Hadiah Yang Paling Baik (2)
- Bab 94 Bagaimana Kamu Memanggilnya? (1)
- Bab 94 Bagaimana Kamu Memanggilnya? (2)
- Bab95 Jangan Berkata Sembarangan (1)
- Bab95 Jangan Berkata Sembarangan (2)
- Bab 96 Selama Ada Kamu, Aku Tidak Takut Pada Apapun (1)
- Bab 96 Selama Ada Kamu, Aku Tidak Takut Pada Apapun (2)
- Bab 97 Bukankah Anak Paling Penting? (1)
- Bab 97 Bukankah Anak Paling Penting? (2)
- Bab98 Aku Tidak Suka Melakukan Sesuatu Yang Merugikanku (1)
- Bab98 Aku Tidak Suka Melakukan Sesuatu Yang Merugikanku (2)
- Bab 99 Masa Depannya Bergantung Pada Clara (1)
- Bab 99 Masa Depannya Bergantung Pada Clara (2)
- Bab 100 Terserah Padamu Pergi Atau Tinggal (1)
- Bab 100 Terserah Padamu Pergi Atau Tinggal (2)
- Bab 101 Dia Itu Anak Claudia Jian
- Bab 101 Dia Itu Anak Claudia Jian (2)
- Bab 102 Aku Tidak Pernah Berpikir Untuk Menyerah (1)
- Bab 102 Aku Tidak Pernah Berpikir Untuk Menyerah (2)
- Bab 103 Tipikal Cowok Bertampang Dingin Tetapi Hangat Di Dalam (1)
- Bab 103 Tipikal Cowok Bertampang Dingin Tetapi Hangat Di Dalam (2)
- Bab 104 Aku Takut Kamu Menyusahkan Istriku (1)
- Bab 104 Aku Takut Kamu Menyusahkan Istriku (2)
- Bab 105 Pasangan Sejak Kecil (1)
- Bab 105 Pasangan Sejak Kecil (2)
- Bab 106 Akhirnya Mengerti (1)
- Bab 106 Akhirnya Mengerti (2)
- Bab 107 Biarkan Manusia Murahan Itu Mati (1)
- Bab 107 Biarkan Manusia Murahan Itu Mati (2)
- Bab 108 Kamu Hanya Akan Menjadi Milikku
- Bab 109 Merasakan Perasaan Kehilangan Keluarga Terdekat!”
- Bab 110 Kamu Jangan Pergi (1)
- Bab 110 Kamu Jangan Pergi (2)
- Bab 111 Tuan Li, Turut Berduka!
- Bab 112 Diri sendiri Tidak Mengajarinya Dengan Baik, Tidak Bisa Menyalahi Orang Lain
- Bab 113 Pelaku Peracun Sudah Ditemukan
- Bab 114 Membuat Dia Menderita Seumur Hidup
- Bab 115 Ingat, Kamu Masih Merupakan Anggota Keluarga Kou(1)
- Bab 115 Ingatlah Kamu Masih Merupakan Anggota Keluarga Kou(2)
- Bab 116 Tidak Perlu Mempedulikan Hubungan Darah, Saling Suka Sudah Cukup (1)
- Bab 116 Tidak Peduli Hubungan Darah, Saling Suka Sudah Cukup (2)
- Bab 117 Kamu Adalah Cinta Pertamaku Selamanya (1)
- Bab 117 Kamu Adalah Cinta Pertamaku Selamanya (2)
- Bab 118 Kebenaran Hanya Tinggal Selangkah (1)
- Bab 118 Kebenaran Hanya Tinggal Selangkah (2)
- Bab 119 Tidak Pernah Menyadari Bahaya Seperti Ini (1)
- Bab 119 Tidak Pernah Menyadari Bahaya Seperti Ini (2)
- Bab 120 Apakah Kamu Ingin Mengenali Ayahmu (1)
- Bab 120 Apakah Kamu Ingin Mengenali Ayahmu (2)
- Bab 121 Jika Dia Peduli, Maka Dia Kalah (1)
- Bab 121 Jika Dia Peduli, Maka Dia Kalah (2)
- Bab 122 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu (1)
- Bab 122 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu (2)
- Bab 123 Jatuh Ke Pernikahan Kedua (1)
- Bab 123 Jatuh Ke Pernikahan Kedua (2)
- Bab 124 Tunggu Dan Lihat Saja (1)
- Bab 124 Tunggu Dan Lihat Saja (2)
- Bab 125 Mendengar Perkataanmu, Aku Jadi Tenang (1)
- Bab 125 Mendengar Perkataanmu, Aku Jadi Tenang (2)
- Bab 126 Clara Jian Adalah Putri Kandungnya (1)
- Bab 126 Clara Jian Adalah Putri Kandungnya (2)
- Bab 127 Semua Yang Terjadi Saat Itu Adalah Konspirasi (1)
- Bab 127 Semua Yang Terjadi Saat Itu Adalah Konspirasi (2)
- Bab 128 Seberapa Jauh Hubungan Kalian (1)
- Bab 128 Seberapa Jauh Hubungan Kalian (2)
- Bab 129 Aku Hanya Mencintaimu (1)
- Bab 129 Aku Hanya Mencintaimu (2)
- Bab 130 Aku Ingin Memberikan Identitas Yang Legal Untuk Anak Kita (1)
- Bab 130 Aku Ingin Memberikan Identitas Yang Legal Untuk Anak Kita (2)
- Bab 131 Aku Tidak Bisa Mengendalikan Alfredo Lagi (1)
- Bab 131 Aku Tidak Bisa Mengendalikan Alfredo Lagi (2)
- Bab 132 Analisismu Benar, 100 Poin! (1)
- Bab 132 Analisismu Benar, 100 Poin! (2)
- Bab 133 Dia Tidak Akan Bebas Dari Genggaman Kita (1)
- Bab 133 Dia Tidak Akan Bebas Dari Genggaman Kita (2)
- Bab 134 Menjadi Janice Li Yang Kedua (1)
- Bab 134 Menjadi Janice Li Yang Kedua (2)
- Bab 135 Semua Harta Warisan Diberikan Kepada Satu Orang (1)
- Bab 135 Semua Harta Warisan Diberikan Kepada Satu Orang (2)
- Bab 136 Membereskannya, Bersih Dan Rapi (1)
- Bab 136 Membereskannya, Bersih Dan Rapi (2)
- Bab 137 Gantikan Aku Jaga Baik-Baik Clara Jian (1)
- Bab 137 Gantikan Aku Jaga Baik-Baik Clara Jian (2)
- Bab 138 Mungkin Hanya Belum Saatnya Saja (1)
- Bab 138 Mungkin Hanya Belum Saatnya Saja (2)
- Bab 139 Tidak Pernah Berpikir Melibatkanmu (1)
- Bab 139 Tidak Pernah Berpikir Melibatkanmu (2)
- Bab 140 Tidak Mungkin Salah Menangkap Orang Baik (1)
- Bab 140 Tidak Mungkin Salah Menangkap Orang Baik (2)
- Bab 141 Meninggalkan Wesley Su (1)
- Bab 141 Meninggalkan Wesley Xu (2)
- Bab 142 Rencana Tetap Saja Tidak Bisa Mengalahkan Perubahan
- Bab 143 Pulang Ke Rumah Keluarga Kou
- Bab 144 Membalasnya Beratus Hingga Beribu Kali Lipat (1)
- Bab 144 Membalasnya Beratus Hingga Beribu Kali Lipat (2)
- Bab 145 Masuk Ke Li’s Corp, Menggantikan Ned Li (1)
- Bab 145 Masuk Ke Li’s Corp, Menggantikan Ned Li (2)
- Bab 146 Kebenaran Semakin Lama Semakin Jauh (1)
- Bab 146 Kebenaran Semakin Lama Semakin Jauh (2)
- Bab 147 Cincinnya Jatuh (1)
- Bab 147 Cincinnya Jatuh (2)
- Membunuh Satu Orang Adalah Kematian, Membunuh Dua Orang Juga Kematian (1)
- Bab 148 Membunuh Satu Orang Adalah Kematian, Membunuh Dua Orang Juga Kematian (2)
- Bab 149 Aku Bersalah Padamu
- Bab 150 Kamu Harus Menyerahkan Posisimu
- Bab 151 Kak Ipar, Sesuatu Telah Terjadi (1)
- Bab 151 Kak Ipar, Sesuatu Telah Terjadi (2)
- Bab 152 Aku Tidak Akan Menyimpan Pasangan Yang Tidak Tulus (1)
- Bab 152 Aku Tidak Akan Menyimpan Pasangan Yang Tidak Tulus (2)
- Bab 153 Aku Suka Istri Yang Mendominasi Sepertimu (1)
- Bab 153 Aku Suka Istri Yang Mendominasi Sepertimu (2)
- Bab 154 Aku Adalah Pria Pertamanya (1)
- Bab 154 Aku Adalah Pria Pertamanya (2)
- Bab 155 Demi Kamu Aku Pasti Menjaga Tubuhku (1)
- Bab 155 Demi Kamu Aku Pasti Menjaga Tubuhku (2)
- Bab 156 Baik, Aku Akan Mengabulkan Impian Mu (1)
- Bab 156 Baik, Aku Akan Mengabulkan Impian Mu (2)
- Bab 157 Kita Bercerai Saja (1)
- Bab 157 Kita Bercerai Saja (2)
- Bab 158 Bawa Clara Jian Pergi Bersama (1)
- Bab 158 Bawa Clara Jian Pergi Bersama (2)
- Bab 159 Alangkah Baiknya Jika Ibumu Bisa Berpkiran Begitu (1)
- Bab 159 Alangkah Baiknya Jika Ibumu Bisa Berpkiran Begitu (2)
- Bab 160 Tidak Mengakuinya Juga Tidak Masalah, Asalkan Kamu Senang (1)
- Bab 160 Tidak Mengakuinya Juga Tidak Masalah, Asalkan Kamu Bahagia (2)
- Bab 161 Aku Terlalu Murahan Dan Bersalah (1)
- Bab 161 Aku Terlalu Murahan Dan Bersalah (2)
- Bab 162 Jauhi Aku, Aku Ingin Muntah Saat Menciumnya (1)
- Bab 162 Jauhi Aku, Aku Ingin Muntah Saat Menciumnya (2)
- Bab 163 Kerjaan Yang Bagus (1)
- Bab 163 Kerjaan Yang Bagus (2)
- Bab 164 Menjadikannya Sebagai Putri Angkat (1)
- Bab 164 Menjadikannya Sebagai Putri Angkat (2)
- Bab 165 Jika Kau Tak Datang, Aku Akan Melakukan Aborsi (1)
- Bab 165 Jika Kau Tak Datang, Aku Akan Melakukan Aborsi (2)
- Bab 166 Jika Kau Masih Hidup, Akankah Kau Memaafkannya (1)
- Bab 166 Jika Kau Masih Hidup, Akankah Kau Memaafkannya (2)
- Bab 167 Ia Telah Ditangkap, Seumur Hidup Takkan Bisa Keluar Lagi (1)
- Bab 167 Ia Telah Ditangkap, Seumur Hidup Takkan Bisa Keluar Lagi (2)
- Bab 168 Aku Sudah Tidak Bekerja, Apakah Kau Bisa Menafkahiku (1)
- Bab 168 Aku Sudah Tidak Bekerja, Apakah Kau Bisa Menafkahiku (2)
- Bab 169 Mau Apa, Aku Akan Memberimu Semuanya (1)
- Bab 169 Mau Apa, Aku Akan Memberimu Semuanya (2)
- Bab 170 Alfredo Kou, Kamu Sudah Gila (1)
- Bab 170 Alfredo Kou, Kamu Sudah Gila (2)
- Bab 171 Kamu Sebenarnya Mencintaiku, Atau Paman Kecil (1)
- Bab 171 Kamu Sebenarnya Mencintaiku, Atau Paman Kecil (2)
- Bab 172 Mati Sana! (1)
- Bab 172 Mati Sana! (2)
- Bab 173 Lucy Li yang Menyedihkan (1)
- Bab 173 Lucy Li yang Menyedihkan (2)
- Bab 174 Clara Jian Lah Yang Terlalu Pintar, Dan Dia Yang Terlalu Bodoh (1)
- Bab 174 Clara Jian Lah Yang Terlalu Pintar, Dan Dia Yang Terlalu Bodoh (2)
- Bab 175 Gantikan Aku Untuk Mengatakan ‘Maaf’ (1)
- Bab 175 Bab 175 Gantikan Aku Untuk Mengatakan ‘Maaf’ (2)
- Bab 176 Tidak Ada Hubungan (1)
- Bab 176 Tidak Ada Hubungan (2)
- Bab 177 Clara, Maaf! (1)
- Bab 177 Clara, Maaf! (2)
- Bab 178 Hanya Sebuah Gedung (1)
- Bab 178 Hanya Sebuah Gedung (2)
- Bab 179 Mati Juga Tidak Akan Menyerahkan Posisi Nyonya Li (1)
- Bab 179 Mati Juga Tidak Akan Menyerahkan Posisi Nyonya Li (2)
- Bab 180 Semuanya Akan Mengalir Apa Adanya (1)
- Bab 180 Semuanya Akan Mengalir Apa Adanya (2)
- Bab 181 Tidak Akan Ada Lagi Lain Kali (1)
- Bab 181 Tidak Akan Ada Lagi Lain Kali (2)
- Bab 182 Dibius (1)
- Bab 182 Dibius (2)
- Bab 183 Jika Kamu Datang, Ibarat Memberi Minyak Ke Dalam Api (1)
- Bab 183 Jika Kamu Datang, Ibarat Memberi Minyak Ke Dalam Api (2)
- Bab 184 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan (1)
- Bab 184 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan (2)
- Bab 185 Benar Seorang Anak Lelaki (1)
- Bab 185 Benar Seorang Anak Lelaki (2)
- Bab 186 Tidak Mati Tidak Boleh Keluar
- Bab 187 Hanya Bisa Bersalah Pada Derico Kou Kakak Ipar Ini
- Bab 188 Tidak Ada Ayah Yang Seperti Dirimu Ini (1)
- Bab 188 Tidak Ada Ayah Yang Seperti Dirimu Ini (2)
- Bab 189 Antar Aku Ke Rumah Sakit, Mohon Padamu
- Bab 180 Gray Telah Hilang
- Bab 191 Kakak Ipar, Aku Berharap Kamu Baik-Baik saja (1)
- Bab 191 Kakak Ipar, Aku Berharap Kamu Baik-Baik saja (2)
- Bab 192 Posisinya Telah Digantikan Oleh Putranya (1)
- Bab 192 Posisinya Telah Digantikan Oleh Putra (2)
- Bab 193 Terima Kasih Clara (1)
- Bab 193 Terima Kasih Clara (2)
- Bab 194 Tidak Ada Yang Mustahil, Hanya Saja Tidak Dapat Dibayangkan (1)
- Bab 194 Tidak Ada Yang Mustahil, Hanya Saja Tidak Dapat Dibayangkan (2)
- Bab 195 Temui Aku Buat Tanda Tangan Setelah Tujuh Tahun (1)
- Bab 195 Temui Aku Buat Tanda Tangan Setelah Tujuh Tahun (2)
- Bab 196 Pernikahan Megah (I)(1)
- Bab 196 Pernikahan Megah (I)(2)
- Bab 197 Pernikahan Megah (II)(1)
- Bab 197 Pernikahan Megah (II)(2)
- Bab 198 Pernikahan Megah (III)(1)
- Bab 198 Pernikahan Megah (III)(2)
- Bab 199 Pusaran Kebahagiaan (1)
- Bab 199 Pusaran Kebahagiaan (2)
- Bab 200 Extra I (1)
- Bab 200 Extra I (2)
- Bab 201 Extra II (1)
- Bab 201 Extra II (2)
- Bab 202 Extra III (1)
- Bab 202 Extra III (2)
- Bab 203 Extra IV (Ending) (1)
- Bab 203 Extra IV (Ending) (2)