Excellent Love - Bab 110 Kamu Jangan Pergi (2)

Ellya Li sambil melihat Alfredo Kou, lalu Ia menganggukkan kepala, dan berkata juga: “Iya, kali ini Alfredo yang melakukan kesalahan, Ia juga tahu dirinya sudah bersalah, jadi memutuskan untuk mengundurkan diri, agar bisa melatih di diri diluar.”

Fernand Li berdiri di depan jendela, sambil melihat mereka berdua, lalu dengan setuju Ia sambil menganggukkan kepalanya, “Alfredo, jadi selanjutnya, apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?”

“Aku berencana untuk pergi ke perusahaan lain, coba lihat apakah ada kesempatan yang cocok untuk aku.”

“Pergi ke perusahaan lain.” Fernand Li menggelengkan kepala dengan tidak setuju, “Kamu adalah bagian dari Keluarga Kou, usaha Keluarga Kou yang begitu besar di sana, kamu ke perusahaan yang lain, siapa yang akan meninginkan kamu.”

“Fernand, Ned, Alfredo masih muda, melakukan kesalahan, yang Dia kurang adalah seseorang yang mengarahkan Dia.” Sambil melihat Fernand Li yang menggelengkan kepala, Ellya Li cepat-cepat mengambil kesempatan ini, “Kalian satu adalah Pamannya, satu adalah Abang besarnya, kalau di antara kalian ada yang mau mengarahkan Alfredo, Dia pasti dapat mempelajari hal yang banyak dari kalian, pasti akan menjadi lebih bijaksana dan dewasa; kalau Dia pergi ke tempat lain, orang-orang itu pasti menyanjung-nyanjungi Alfredo Kou, membawanya pergi main-main setiap hari, membuat Dia menjadi tidak baik, sampai saat itu maka Alfredo akan…..”

“Bibi, apakah Bibi bermaksud untuk membiarkan Alfredo bekerja di Li’s Corp?” ucapan Ellya Li sudah begitu jelas, Ned Li dan Fernand Li bagaimana mungkin tidak tahu maksud dari ucapannya, jadi, Ned Li juga berbicara dengan terus terang dan bertanya padanya.

Ellya Li menganggukkan kepala, dengan senang Ia berkata: “Iya, Ned, kalau Alfredo bisa masuk ke perusahaan kita, mengikuti kamu, tentu saja aku sangat tenang.”

Fernand Li melihat ke Ellya Li, lalu Ia melihat ke Alfredo Kou, dan bertanya: “Alfredo, bagaimana dengan maksud kamu sendiri?”

“Paman, kalau aku bisa bekerja di Li’s Corp, dan ikut di sisi Paman dan Abang besar, aku tentu saja sangat senang.” Alfredo Kou berkata dengan sangat tulus.

Fernand Li menganggukkan kepala, melihat ke Ned Li yang berada di sisinya, “Ned, bagaimana menurutmu?”

Ned Li melihat ke Fernand Li, lalu melihat lagi ke arah Ellya Li dan Alfredo Kou berdua, setelah merenungkan diri beberapa saat, lalu Ia menganggukkan kepala dan berkata: “Boleh, kebetulan aku kekurangan seorang asisten, kalau Alfredo mau, kamu datang menjadi asisten aku.”

“Benarkah, Ned, membiarkan Alfredo ikut di sisimu, kamu sendiri yang mengajarinya, aku benar-benar lega!” sambil melihat Ned Li, Ellya Li berkata dengan semangat.

Ned Li menganggukkan kepala, “Bibi tenang saja, Alfredo ikut di sisi aku, aku tidak berani menjamin Ia akan belajar menjadi baik, tapi setidaknya aku tidak akan membiarkannya berhura-hura diluar dan menjadi tidak baik.”

“Ned, adanya ucapan mu yang ini, aku merasa tenang!”

“Terima kasih Abang besar, aku pasti akan mengikuti kamu dan Paman dan belajar dengan baik.”

“Toktok, Alfredo Kou selesai ngomong, terdengar pintu ketukan pintu, Fernand Li mengangkat tatapannya dan melihat suster yang ada di depan pintu, lalu menyuruh Ia masuk.

Suster masuk ke dalam, dan melihat orang-orang yang dalam kamar pasien ini semua terlihat sangat elegan, lalu Ia pun berkata dengan sambil tersenyum dan sopan, “Tuan Li, Nona Hui sudah siuman.”

“Apa yang kamu katakan?!” Fernand Li terkejut dengan sangat senang, langsung bertanya.

Suster tersebut tersenyum, “Tuan Li, Nona Hui barusan siuman, Ia ingin bertemu denganmu.”

Setelah mendapatkan konfirmasi dari suster, hati Fernand Li pun merasa sangat senang, Ia pun tidak peduli dengan apapun lagi, langsung melangkah dan keluar dari kamar pasien, Ned Li melihat Ia seperti itu pun langsung mengikutinya.

Setelah melihat Fernand Li dan Ned Li keluar, wajah Ellya Li yang terlihat penuh senyuman dengan dandanan yang cantik itu, langsung terlihat menyeramkan, di dalam tatapannya, terlihat seram, lalu Ia melihat ke Alfredo Kou yang ada di samping, dan berkata: “Alfredo, Ibu mengandalkan kamu.”

Alfredo Kou melihat Ibunya sendiri, sambil mengangkat ujung bibirnya, lalu terlihat sekilas kekejaman yang tidak pernah terlihat di wajahnya.

............................

“Jade, aku sudah kemari, apa yang kamu rasakan sekarang?”

Mengenakan hazmat, lalu masuk ke dalam ICU, Jade Hui baring diatas ranjang, dengan tubuhnya yang ditusuk dengan berbagai macam selang, tidak bergerak, sama sekali tidak seperti orang yang sudah siuman.

Fernand Li mendekatinya, duduk di samping ranjang pasien, menggenggam tangan dinginnya dengan erat, Lalu berkata di samping telinganya dengan suara pelan, dan Jade Hui pun baru membuka matanya dengan perlahan, dan melihat ke Fernand Li.

Melihat Fernand Li yang juga terluka namun tidak begitu parah, Jade Hui terlihat jelas menghelakan nafas lega, dengan suara yang sangat kecil Ia berkata: “Fernand, aku sepertinya tidak sanggup bertahan lama lagi…..”

Tangan kanan Fernand Li menggenggam tangan Jade Hui dengan erat, dan memandangnya, matanya tiba-tiba berkedip, dan tiba-tiba matanya menjadi kabur.

Bagi Dia, Jade Hui adalah teman, sahabat, juga merupakan keluarga, beberapa tahun ini, di antara beribu jiwa di dunia, hanya Jade Hui sendiri yang memahaminya, namun tidak mengharapkan apapun dari Dia.

Ia mengerutkan alis, menahan air mata yang ada di dalam matanya, sambil melihat Jade Hui yang menjadi sangat lemah di depannya, dengan suara yang berat Ia berkata: “Sudah jangan mengatakan hal-hal yang aneh-aneh lagi, kamu pasti akan sembuh, pasti akan sembuh.”

Sambil melihat Fernand Li dengan mata yang lembab, Jade Hui mengangkat ujung bibirnya dan tersenyum, dengan perlahan Ia menggelengkan kepala, “Fernand, sebenarnya aku sama sekali tidak takut mati…..”

“Kamu tidak akan mati, kamu akan hidup dengan baik, Dokter sudah bilang, asalkan kamu bisa bersiuman dalam 72 jam, maka kamu akan baik-baik saja.” Sambil melihat Jade Hui, Fernand Li menegaskan lagi dengan suara yang rendah.

Jade Hui tersenyum, Ia berusaha keras untuk menampilkan sisi dirinya yang terbaik di depan Fernand Li, lalu Ia menganggukkan kepala dan berkata: “Iya, aku tidak akan mati, tidak peduli kapan pun, aku akan selalu berada di sisimu…….biarpun kita terpisah dalam jarak yang sangat jauh pun…..”

Fernand Li menggenggam tangannya dengan erat, mengerutkan alis: “Tidak, Jade, aku ingin kamu menemani aku disisi ku, tidak pergi kemana-mana, hanya disisi ku saja.”

Di luar kamar ICU, Michelle Zhou juga berdiri di depan jendela kaca, Ia melihat Fernand Li yang menggengam tangan Jade Hui dengan erat, dengan wajah dan tatapan yang penuh perasaan sambil melihat Jade Hui, Ia pun mengangkat ujung bibirnya dengan spontan, selanjutnya, Ia langsung membalikkan badan, dan pergi.

“Fernand, tahukah kamu…aku sangat bahagia…” Jade Hui menggenggam tangan besar Fernand Li yang hangat itu dengan erat, “Aku sangat bahagia setelah perpisahan kita yang begitu lama, aku masih bisa bertemu dengan kamu…masih bisa menjadi teman dengan kamu…..menjadi sahabatmu….dan membahas lukisan dengan kamu….membahas hidangan enak???? Dan pemandangan yang indah…..”

“Jade, tunggu kamu sembuh, kita bersama-sama lagi membahas lukisan, membahas hidangan dan pemandangan indah, menemani kamu ke tempat manapun yang ingin kamu kunjungi di Eropa, ya?” sambil melihat Jade Hui, Fernand Li berkata dengan penuh perasaan, di dalam benaknya, tiba-tiba muncul sebuah wajah yang familiar.

Jade Hui sambil melihat Fernand Li, tersenyum, saking senangnya air matanya pun hampir mengalir ke bawah.

“Fernand, semua ucapan ini, betapa indahnya jika kamu bisa ucapkannya kepada mu 20 tahunan yang lalu…..”

“Sekarang juga belum terlambat.”

Jade Hui sambil melihat Dia, menggelengkan kepala, air matanya pun tidak berhasil di tahan, akhirnya mengalir juga dari ujung matanya, dan Fernand Li melihatnya, buru-buru mengangkat tangan dan mengusap air matanya.

“Fernand, kamu tahu tidak pada saat itu betapa kamu mencintai Claudia?”

Fernand Li mengertukan alis, walaupun mendengarkan Jade Hui menceritakan masa dulu Ia dengan Claudia Jian, namun karena setelah itu Claudia Jian menikah dan melahirkan Clara Jian, maka bisa dilihat kalau Claudia Jian juga tidak begitu setia terhadap dirinya.

Kalau Claudia Jian tidak bisa melupakannya dan masih mencintainya, maka saat Ia kembali ke Kota Shen Nan, Claudia Jian sebenarnya bisa datang mencarinya.

Tapi, karena Ia sudah kehilangan ingatannya, dan melupakan semua hal yang terjadi pada saat itu, dan Claudia Jian juga sudah tidak ada lagi, maka, Dia juga tidak perlu memperjelaskan masalah pada saat itu, daripada melukai orang lain dan diri sendiri.

Kenyataan itu seperti apa, biarkan Ia lewat begitu saja, jangan mengungkitnya lagi, belum tentu merupakan hal yang tidak baik juga.

Jadi, sambil melihat Jade Hui, Ia langsung berkata: “Jade, masalah ini sudah lewat begitu lama, aku juga sudah lupa, kita jangan mengungkitnya lagi, kita lihat saja ke masa depan saja, ya?”

Jade Hui tersenyum, air matanya pun mengalir dengan deras, berbisik dengan suara yang sangat kecil, “Pada saat itu, betapa besar cintamu kepada Claudia…..maka betapa besar cintaku kepadamu….Kamu tahu….betapa inginnya diriku berubah menjadi Claudia?”

“Jade!” sambil melihat Jade Hui, Fernand Li merasa tidak berdaya, namun sangat sedih dan tidak tega.

“Jadi…..saat kamu dan Claudia tidak berkontak lagi….dan setelah pergi ke Eropa…..aku selalu berusaha keras…berusaha mengubah diri menjadi Claudia…..berubah menjadi Claudia yang kamu sukai…..”

Fernand Li merasa sangat tidak berdaya, Ia sama sekali tidak pernah berpikir, kalau pada saat itu Ia telah melukai Jade Hui dengan begitu dalam, “Jade, maafkan aku, dulu aku yang telah bersalah kepadamu, kedepannya aku pasti akan memperlakukan kamu dengan baik.”

Jade Hui tersenyum, senyuman yang sangat pucat, terlihat sangat lemah dan rapuh.

“Aku benar-benar sangat senang……sangat senang aku bisa mendengarkan ucapan kamu hari ini…..dan bisa memiliki ketulusan kamu selama belasan tahun ini….bahkan mati pun…. Aku pun tidak menyesal….”

“Jade, kamu pasti akan baik-baik saja, percaya padaku!” Ia menggenggam tangan Jade Hui dengan erat, air mata di dalam mata Fernand Li pun tidak tertahan lagi, mengalir ke bawah, “Kamu sudah lelah, ayo istirahat dulu, aku disini, menemani kamu, ya?”

Jade Hui sambil melihatnya, lalu menganggukkan kepala dengan perlahan, dengan suara bergumam Ia berkata: “Kamu jangan pergi…..”

Fernand Li menganggukkan kepala dengan berat, “Aku tidak pergi, aku disini.”

Jade Hui sambil melihatnya, lalu tersenyum, dengan wajah yang sangat letih Ia memejamkan mata….

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu