Excellent Love - Bab 84 Sampai Mati Pun Tidak Akan Berubah, Malah Berpisah (1)

Karena desain dekorasi Langham Hotel, menggunakan banyak gaya modern minimalis dan karya seni, jadi, Clara Jian pun tidak pernah ketinggalan menghadiri pameran seni yang besar maupun kecil di Kota Shen Nan.

Pagi hari ini, Clara Jian tidak pergi ke Kantor Desain, setelah Ia mengantar Gray Jian ke Taman kanak-kanan, Dia pun langsung bersama Daisy Feng pergi ke sebuah pameran lukisan modern minimalis.

Sebelum pergi ke pameran lukisan tersebut, tentu saja Clara Jian mencari banyak informasi tentang pameran lukisan kali ini, dan gambar yang terdapat pada pameran kali ini, semuanya bergaya modern minimalis, dan semuanya di lukis oleh satu orang.

Menurut informasi di internet, pelukis ini adalah seorang wanita yang berusIa hampir 50 tahun, Marga Hui, nama aslinya Jade, dari Kota Jing, setelah Ia tamat dari Institusi Seni di dalam negeri, Ia langsung pergi ke luar negeri untuk meneruskan pembelajaran seni di sana, kemuDian Ia pun lama tinggal di luar negeri, jarang kembali, dalam industri seni diluar negeri, Ia sangat terkenal dan bergengsi, bisa disebut sebagai Guru besar.

Tapi, meskipun Guru besar Hui ini adalah orang Kota Jing, namun ini adalah pertama kalinya Ia menyelenggarakan pameran lukis di dalam negeri, dan Ia memilih untuk menyelenggarakannya di Kota Shen Nan, bukan Kota Jing.

“Benar-benar Guru besar kelas dunIa, kali ini, memang tidak sIa-sIa kita kemari!” di dalam lobi pameran, Daisy Feng sambil mengangguk sambil mengagumi karya-karya Guru besar Hui.

Clara Jian melihat ke arah Daisy Feng, lalu Ia pun terus mengagumi lukisan-lukisan yang menarik di depannya, sambil tersenyum dan berkata, “Kak Daisy, kita sudah menghadiri 5 pameran lukisan, baru kali ini mendengar pengakuan dari kamu.”

“Memang karena level seni yang dimiliki Guru besar ini, coba kamu lihat, yang setuju dengannya bukan aku sendiri saja, semua orang yang menghadiri pameran seni ini, ada berapa orang yang tidak tertarik oleh karya seni Guru besar ini.” Sambil ngomong, Daisy Feng berhenti, melihat semua lukisan kaktus gurun yang di depan matanya, lalu Ia sambil mengangkat tangan dan menyentuh dagunya, dan berkata, “ Clara, apakah kamu merasa, kalau lukisan Guru besar ini dan gaya desain Langham Hotel ini, kebetulan terlihat begitu cocok?”

Clara Jian melihat ke arah Daisy Feng, lalu tersenyum, menganggukkan kepala dan berkata, “Iya, sederhana, elegan, tidak bIasa, membuat orang terpana.”

“Begini saja, kita nikmati semua lukisan di pameran ini dulu, setelah selesai, langsung pergi mencari pihak penyelenggara pameran untuk melihat apakah dapat menghubungi Master Hui ini dan membicarakan masalah kerja sama dengan belIau.” Sambil melihat Clara Jian, Daisy Feng langsung mengambil keputusan.

Clara Jian tersenyum, menganggukkan kepala dengan setuju dan berkata, “Baik, tidak ada masalah.”

“Ayo, kita ke sana untuk lihat lihat.”

“Iya.” Sambi ngomong, Clara Jian bersama Daisy Feng, jalan ke sisi lain.

“Clara!”

Saat Clara Jian bersama Daisy Feng sedang berhenti di depan sebuah lukisan rusa sika yang berdiri di di dalam musim dingin, terdengar sebuah suara yang familIar masuk ke dalam telinga Clara Jian.

Clara Jian melihat ke arah dimana suara tersebut datang, langsung melihat Fernand Li, dan disamping Dia berdiri seorang wanita dengan rambut hitam panjang sepinggul, yang mengenakan baju katun linen.

Daisy Feng mendengar suara, Ia juga melihat kearah tersebut, Ia melihat dari jarak yang tidak begitu jauh, berdiri sepasang prIa dan wanita yang tidak muda, namun sangat menarik perhatIan, Ia pun merasa penasaran.

“Halo, Tuan Li.” Sambil melihat Fernand Li, Clara Jian sambil tersenyum dan menyapanya dengan sopan.

Fernand Li berjalan ke arah mereka, melihat Clara Jian, lalu melihat Daisy Feng yang disamping Clara Jian, dengan senyuman yang sangat hangat dan ramah Ia berkata, “Kebetulan sekali, kamu kok disini juga?”

Clara Jian sambil tersenyum, dan menjelaskan, “Karena kebutuhan kerja, aku datang kemari bersama rekan kerja aku untuk melihat-lihat.”

Sambil ngomong, Dia melihat Daisy Feng yang disamping, dan memperkenalkannya, “Ini adalah rekan kerja aku, juga atasan aku, Daisy Feng.”

“Kak Daisy, ini adalah Guru besar lukisan China, Tuan Fernand Li.”

Tadinya, Daisy Feng sambil melihat Fernand Li, semakin lihat Ia merasa semakin familIar, namun Ia tidak ingat sebenarnya dimana Ia pernah bertemu dengannya, dan tidak ingat itu sIapa, namun mendengar Clara Jian memperkenalkannya, Ia pun langsung mendekat, sambil tersenyum dengan sopan Ia berkata, “Tuan Li, sudah lama mendengar nama Anda, hari ini bisa bertemu dengan Anda disini, aku benar-benar sangat beruntung sekali.”

Karena Daisy Feng dan Clara Jian adalah rekan kerja, Fernand Li yang bIasanya bersikap dingin kepada orang asing, sambil melihat Daisy Feng, Ia pun dengan inisIatif mengulurkan tangan dan menjabat tangannya sambil berkata dengan tersenyum, “Aku adalah temannya Clara, Nona Feng tidak perlu terlalu segan.”

Daisy Feng melihat Fernand Li mengulurkan tangannya, dengan cepat Ia mengulurkan kedua tangan, dengan sopan dan hormat Ia menjabat tangan Fernand Li, sambil berkata dengan tersenyum, “Tuan Li adalah Guru besar lukisan china, memang seharusnya saya menghormati Anda.

Harus diketahui, Fernand Li bukan hanya Guru besar lukisan china, namun Ia juga merupakan pemegang saham terbesar kedua di Li’s Corp selain Ned Li, bagaimana tidak membuat orang saat bertemu dengannya, langsung merasa hormat kepadanya.

“Fernand, ini adalah?” Saat ini, tiba-tiba ada seorang wanita yang bersama Fernand Li tadi berjalan kemari, semua tatapannya terfokus sejenak melihat ke Clara Jian, sambil melihatnya dengan detil, sambil bertanya dengan penasaran.

“Oh, Jade, ini teman aku, Clara Jian.” Sambil melihat Jade Hui yang jalan kemari, Fernand Li sambil memperkenalkannya dengan tersenyum.

“Clara, ini adalah sahabatku selama belasan tahun Jade Hui, juga………” pencipta semua lukisan yang kalIan lihat sekarang.

“Halo, Nona JIan, kamu dan rekan kerjamu silahkan melihat-melihat, aku dan Fernand masih ada urusan, kami pergi dulu.” Tepat sebelum ucapan Fernand Li selesai, Jade Hui tiba-tiba berkata dan memotong ucapannya, disaat yang sama juga, Ia mengangkat tangannya dan merangkul Fernand Li, melihatnya dengan senyum lembut, "Fernand, ayo pergi."

Fernand Li sambil melihat ke Jade Hui, walaupun Dia tidak tahu kenapa Jade Hui tiba-tiba memotong ucapannya, Selain itu, Dia sangat enggan untuk berbicara dengan Clara Jian, dan Dia bahkan lebih enggan untuk berdiri di satu tempat bersama Clara Jian, tetapi, Fernand Li tidak banyak berbicara, hanya berkata kepada Clara Jian, “Clara, kalau begitu kami pergi dulu. "

Clara Jian sambil tersenyum dan menganggukkan kepala, “Baik, Tuan Li, Guru besar Hui, silahkan.”

Jade Hui melihat ke Clara Jian yang pintar dan sopan, lalu tersenyum sambil menganggukkan kepala, merangkul lengan Fernand Li, dan pergi bersama.

“Dia adalah Guru besar Hui, Tuan dari pemeran lukisan kali ini?” menunggu Fernand Li dan Jade Hui sudah berjalan puluhan meter jauh, Daisy Feng sambil menatap mereka berdua, dengan suara kecil, dengan sedikit sulit percaya Ia bertanya kepada Clara Jian.

Clara Jian menganggukkan kepala, “Iya, mereka adalah Guru seni besar kekayaan bangsa, tidak heran kalau mereka saling mengenal.”

Daisy Feng menganggukkan kepala, sambil berkata, “Bukannya Guru besar Hui ini sudah hampir berusIa 50 tahun lebih, kenapa masih terlihat seperti masih berusia 30an, terlihat tidak terlalu lebih tua dariku, dan melihat gaya baju Dia, Ia terlihat seperti bidadari yang berbeda dengan wanita awam.”

Clara Jian sambil melihat Daisy Feng, Ia pun tersenyum dan berkata, “Kalau begitu juga tidak heran, kalau tidak bagaimana karya Dia bisa begitu menarik orang.”

“Dengar-dengar kalau Guru besar Hui ini belum menikah dan belum mempunyai anak, mungkin karena semua waktunya Dia digunakan untuk melukis dan merawat diri.” Daisy Feng sambil mendekati telinga Clara Jian, sambil bergosip.

Clara Jian mengangkat bibirnya dan tersenyum, namun tidak mengatakan apa-apa.

Walaupun hanya bertemu sekali, namun Ia bisa melihatnya, kalau Guru besar Hui memiliki perasaan mendalam yang berbeda terhadap Fernand Li.

“Oh iya, Clara, kamu kok bisa sampai kenal dengan Fernand Li, kamu benar-benar menyembunyikannya dengan dalam yah?” Melihat Clara Jian tidak menjawab, Daisy Feng menyenggol Clara Jian dengan ringan, dan bertanya dengan penasaran.

Walaupun dulu Ia pernah melihat Clara Jian turun dari mobil Ned Li, tapi, sampai orang seperti Fernand Li pun menyebut dirinya sebagai teman Clara Jian, ini benar-benar membuatnya merasa terkejut, dan kenyataannya, semua kejadian yang terjadi di Clara Jian, saking banyaknya membuat Daisy Feng merasa benar-benar tidak ada yang membuat Ia merasa terkejut lagi.

“Iya, dulu aku pernah mengajar les di Keluarga Li, jadi kenal dengan beberapa orang dari Keluarga Li.” Clara Jian menjelaskan dengan datar, tidak banyak bercerita.

“Les?!” Daisy Feng merasa penasaran, “Les apa?”

“Les piano, dulu pas kecil sempat belajar beberapa tahun.” Sampai Ibunya meninggalkannya, Dia baru berhenti belajar.

Namun, ucapan yang dibelakang tadi, Clara Jian tidak mengatakannya kepada Daisy Feng.

“Kamu bisa mengajar piano, kenapa aku tidak pernah mendengar kamu mengungkitnya?” Sambil melihat ke Clara Jian, Daisy Feng makin merasa aneh.

Clara Jian tersenyum dengan datar, sambil menunjuk sebuah lukisan yang tidak jauh dari mereka, “Kak Daisy, kita ke sana lihat lukisan itu yok.”

“Oh, baiklah, ayok.”

............................

Jade Hui sambil merangkul Fernand Li, mereka tidak meninggalkan tempat tersebut, mereka pergi ke ruang istirahat khususnya Jade Hui yang terdapat dilantai atas.

Sampai di ruang istirahat, Jade Hui menyuruh asistennya keluar, Dia sendiri yang turun tangan, menyeduh teh untuk Fernand Li.

“Bukannya kita sudah janjian nanti temani aku untuk melihat-lihat hasil karyamu, kok terburu-buru naik ke atas?” Fernand Li sambil berkata dengan tersenyum, sambil terduduk disofa, melihat Jade Hui yang sedang menyeduh teh.

Jade Hui mengangkat tatapannya dan menatap ke Fernand Li, tersenyum, lalu menunduk lagi, dan menyeduh teh dengan serius, sembari berkata dengan setengah serius setengah bercanda. “Kamu kan tahu, saat bersamamu, aku tidak suka ada wanita lain yang menganggu.”

Fernand Li sambil melihat Dia, tidak menahan dan tersenyum.

Berapa tahun ini, Ia sudah terbiasa dengan Jade Hui yang demikIan, namun Ia tahu, Ia paling hanya sekedar omong saja, kenyataannya, Jade Hui tidak pernah melakukan hal yang membuat Fernand Li merasa tidak enak.

“Jade, sekian banyak orang yang mengejar kamu, kamu benar-benar tidak mau mempertimbangkan untuk masalah menikah?”

Jade Hui sambil mendengar, sambil melanjutkan gerakan menyeduh teh, sambil tersenyum, terus gayanya yang setengah serius setengah bercanda, “Ada, selalu aku pertimbangkan kok, hanya saja tidak bertemu dengan yang cocok dengan diri sendiri saja.”

“Kalau begitu orang seperti apa yang cocok dengan kamu, coba kamu katakan, biar aku bantu perhatikan.”

Jade Hui tersenyum, tiba-tiba mengangkat kepalanya, melihat ke Fernand Li, dengan serius Dia berkata, “Ya kamu!”

Fernand Li saling menatap dengan dirinya, melihat wajahnya yang serius, tiba-tiba malah tidak tahu harus berkata apa.

“Kalau dulu aku tahu kamu mengalami kecelakaan dan hilang ingatan, aku pasti akan segera kembali, menemani disisimu setIap saat, tidak akan aku bIarkan wanita lain ada kesempatan untuk mendekati kamu.” Melihat Fernand Li terdiam, Jade Hui pun berkata lagi, dalam nada yang lembut tersebut, terdengar ucapan tulus dari hati, sama sekali tidak ada maksud bercanda.

Fernand Li sambil melihat Dia, lalu menundukkan kepala, “Jade, kamu jangan bercanda lagi, Michelle sangat baik kepada ku, pernikahan aku dengan Dia, tidak boleh terjadi masalah.”

“Kalau begitu apakah kamu mencintainya?” sambil melihat Fernand Li, Jade Hui bertanya dengan bersikeras dan serius.

Fernand Li mengangkat kepala dan melihat Jade Hui, lalu Ia hanya tersenyum, dan tidak menjawab pertanyaan tersebut.

Sebenarnya, sudah sampai usia seperti mereka, mana mungkin tidak mengerti terhadap hal-hal seperti ini, cinta dan tidak cinta, tidak pernah menjadi syarat yang diwajibkan dua orang menikah, kuncinya adalah kecocokan, cocok untuk bersama.

Melihat Fernand Li hanya tersenyum, tidak mengatakan apapun, Jade Hui pun tidak lanjut bertanya lagi, hanya mengubah topik, dan bertanya lagi, “Hal-hal yang terjadi sebelum kecelakaan itu, kamu sekarang benar-benar tidak mengingatnya lagi kah ?”

Fernand Li sambil mendengar, lalu Ia mengerutkan alisnya, dan menggelengkan kepala, “Tidak sepenuhnya tidak ingat, terkadang akan muncul beberapa bayangan di benak, namun akan menghilang dengan cepat juga.”

Jade Hui menatapnya, mengerutkan alis, menundukkan kepala, dan bertanya, “Apakah kamu masih mengingatnya?”

“Siapa?” Fernand Li mengerutkan alis, langsung bertanya.

Namun, Jade Hui malah hanya tersenyum, lalu menggelengkan kepalanya dan berkata, “Lupakan saja, sudah masalah 20 tahun yang lalu, kalau lupa yasudah tidak apa-apa.”

Fernand Li melihat Jade Hui, melihat Jade Hui tidak ingin membahas, Ia juga tidak banyak tanya, lalu mengubah topik pembicaraan, “Kamu berencana untuk tinggal berapa lama di dalam negeri?”

“Belum pasti, coba lihat saja, mungkin sebulan dua bulan, mungkin juga setengah tahun.”

“Drrrr—drrr-rrrr—"

Saat Jade Hui baru selesai berbicara, hp Fernand Li tiba-tiba bergertar, Ia mengeluarkan hpnya dan melihat, ternyata Michelle Zhou yang meneleponnya.

“Aku angkat telepon dulu.”

Jade Hui tentu saja juga melihat, kalau telepon tersebut dari Michelle Zhou, jadi Dia sambil tersenyum dan menganggukkan kepala, dan tidak berkata apa-apa.

Fernand Li tersenyum, dan membawa hpnya, berjalan ke arah balkon.

Karakter Michelle Zhou galak, dan tidak pernah bertoleransi kepada orang lain, Fernand Li tidak ingin jika ada sesuatu yang Michelle Zhou ucapkan kurang enak didengar, malah terdengar oleh Jade Hui, dan membuat Jade Hui tidak senang, jadi Ia memilih untuk mengangkat telepon tersebu dibalkon.

Jade Hui melihat bayangan punggungnya yang berjalan ke balkon, yang muncul di benanya malah wajah Clara Jian tadi.

Dia bermarga Jian, dan, wajah serta kharismanya sedikit mirip dengan Claudia Jian 20 tahun yang lalu, kalau begitu, apakah mereka ada hubungan juga?

Saat itu, dibawah kemarahan, Dia memutuskan hubungan dengan Fernand Li serta Claudia Jian dan pergi ke luar negeri lalu memutuskan kontak dengan semua orang.

Sekarang, apakah Dia harus mencari tahu sebenarnya apa yang terjadi setelah Dia pergi?

Kenapa Fernand Li bisa terjadi kecelakaan dan hilang ingatan, dan kenapa dua orang yang saling mencintai tidak akan berubah, akan berpisah, dan hidup masing-masing?

............................

Setelah pulang kerja, Clara Jian pergi ke Taman Kanak-kanak untuk menjemput Gray Jian, lalu bersama Gray Jian ke supermarket untuk membeli barang.

Setelah sampai di area seafood, Clara Jian melihat ada ikan yang sangat segar, Ia pun memilih dua ekor, dan berencana untuk mengukusnya untuk Gray Jian.

Ikan laut memiliki nilai gizi tinggi dan terkena polusi yang lebih sedikit, dan paling cocok untuk Gray Jian.

Setelah memilih ikan, Clara Jian membawanya kepada staf supermarket, sambil melihat staf mengambil pisau untuk memotong perut ikan dan mengeluarkan organ dalam. Entah bagaimana, dada Clara Jian tiba-tiba merasa sesak, lalu perutnya pun merasa tidak enak, seperti ada sesuatu, hendak naik ke atas.

“Oek!”

Lalu, Clara Jian membalikkan badannya, dan menutup mulutnya.

“Mommy, kamu kenapa?” melihat Clara Jian yang menutup mulut dan merasa tidak enak, Gray Jian pun langsung bertanya kepadanya, terlihat rasa khawatir dan tidak tenang dalam tatapan mata yang hitam besar tersebut.

Clara Jian sambil menutup mulutnya, dengan paksa Ia menekan rasa tidak nyaman di perut, lalu memandang Gray Jian, menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, "Mommy baik-baik saja, hanya merasa sedikit menjijikkan."

“Kalau begitu kita ke Dokter aja yuk?” tangan kecil langsung menggandeng tangan Clara Jian, dan menyarankan ke Dokter.

Clara Jian tersenyum, membungkukkan badan dan mencium wajah Gray Jian, “Mommy tidak apa-apa, sekarang sudah sembuh, tidak perlu ke Dokter.”

“Nona cantik, ikannya sudah selesai.” Saat itu, staf supermarket sudah selesai membersihkan ikannya, dan membungkus ikan tersebut dalam plastik, dan memberikan ikan tersebut kepada Clara Jian.

Clara Jian mendengarnya, langsung menerima ikan tersebut, dan memasukkannya ke dalam keranjang belanja, sambil tersenyum dengan sopan dan berkata “Terima kasih.”, lalu Ia menggandeng Gray Jian dan berkata, “Ayok, kita pulang, Mommy masak ikan untuk kamu.”

“Iya, baik.”

............................

Setelah pulang dari supermarket tiba di apartment, kira-kira 15 menit, saat Clara Jian menggandeng Gray Jian keluar dari lift, sambil berjalan ke arah apartment sambil mengeluarkan kunci, dengan tidak sengaja Ia melihat dengan sekilas di depan pintu apartment, ada sosok familIar yang sedang mondar-mandir.

Lalu Dia berhenti dan melihat, orang yang mondar-mandir di depan apartmentnya ternyata adalah seorang wanita tua yang Clara Jian ketemu kemarin di rumah sakit beberapa hari yang lalu, yang penuh kasih dan antusias, dan bersikeras membawanya ke area Fisioterapi.

Novel Terkait

Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu