Excellent Love - Bab 84 Sampai Mati Pun Tidak Akan Berubah, Malah Berpisah (1)
Karena desain dekorasi Langham Hotel, menggunakan banyak gaya modern minimalis dan karya seni, jadi, Clara Jian pun tidak pernah ketinggalan menghadiri pameran seni yang besar maupun kecil di Kota Shen Nan.
Pagi hari ini, Clara Jian tidak pergi ke Kantor Desain, setelah Ia mengantar Gray Jian ke Taman kanak-kanan, Dia pun langsung bersama Daisy Feng pergi ke sebuah pameran lukisan modern minimalis.
Sebelum pergi ke pameran lukisan tersebut, tentu saja Clara Jian mencari banyak informasi tentang pameran lukisan kali ini, dan gambar yang terdapat pada pameran kali ini, semuanya bergaya modern minimalis, dan semuanya di lukis oleh satu orang.
Menurut informasi di internet, pelukis ini adalah seorang wanita yang berusIa hampir 50 tahun, Marga Hui, nama aslinya Jade, dari Kota Jing, setelah Ia tamat dari Institusi Seni di dalam negeri, Ia langsung pergi ke luar negeri untuk meneruskan pembelajaran seni di sana, kemuDian Ia pun lama tinggal di luar negeri, jarang kembali, dalam industri seni diluar negeri, Ia sangat terkenal dan bergengsi, bisa disebut sebagai Guru besar.
Tapi, meskipun Guru besar Hui ini adalah orang Kota Jing, namun ini adalah pertama kalinya Ia menyelenggarakan pameran lukis di dalam negeri, dan Ia memilih untuk menyelenggarakannya di Kota Shen Nan, bukan Kota Jing.
“Benar-benar Guru besar kelas dunIa, kali ini, memang tidak sIa-sIa kita kemari!” di dalam lobi pameran, Daisy Feng sambil mengangguk sambil mengagumi karya-karya Guru besar Hui.
Clara Jian melihat ke arah Daisy Feng, lalu Ia pun terus mengagumi lukisan-lukisan yang menarik di depannya, sambil tersenyum dan berkata, “Kak Daisy, kita sudah menghadiri 5 pameran lukisan, baru kali ini mendengar pengakuan dari kamu.”
“Memang karena level seni yang dimiliki Guru besar ini, coba kamu lihat, yang setuju dengannya bukan aku sendiri saja, semua orang yang menghadiri pameran seni ini, ada berapa orang yang tidak tertarik oleh karya seni Guru besar ini.” Sambil ngomong, Daisy Feng berhenti, melihat semua lukisan kaktus gurun yang di depan matanya, lalu Ia sambil mengangkat tangan dan menyentuh dagunya, dan berkata, “ Clara, apakah kamu merasa, kalau lukisan Guru besar ini dan gaya desain Langham Hotel ini, kebetulan terlihat begitu cocok?”
Clara Jian melihat ke arah Daisy Feng, lalu tersenyum, menganggukkan kepala dan berkata, “Iya, sederhana, elegan, tidak bIasa, membuat orang terpana.”
“Begini saja, kita nikmati semua lukisan di pameran ini dulu, setelah selesai, langsung pergi mencari pihak penyelenggara pameran untuk melihat apakah dapat menghubungi Master Hui ini dan membicarakan masalah kerja sama dengan belIau.” Sambil melihat Clara Jian, Daisy Feng langsung mengambil keputusan.
Clara Jian tersenyum, menganggukkan kepala dengan setuju dan berkata, “Baik, tidak ada masalah.”
“Ayo, kita ke sana untuk lihat lihat.”
“Iya.” Sambi ngomong, Clara Jian bersama Daisy Feng, jalan ke sisi lain.
“Clara!”
Saat Clara Jian bersama Daisy Feng sedang berhenti di depan sebuah lukisan rusa sika yang berdiri di di dalam musim dingin, terdengar sebuah suara yang familIar masuk ke dalam telinga Clara Jian.
Clara Jian melihat ke arah dimana suara tersebut datang, langsung melihat Fernand Li, dan disamping Dia berdiri seorang wanita dengan rambut hitam panjang sepinggul, yang mengenakan baju katun linen.
Daisy Feng mendengar suara, Ia juga melihat kearah tersebut, Ia melihat dari jarak yang tidak begitu jauh, berdiri sepasang prIa dan wanita yang tidak muda, namun sangat menarik perhatIan, Ia pun merasa penasaran.
“Halo, Tuan Li.” Sambil melihat Fernand Li, Clara Jian sambil tersenyum dan menyapanya dengan sopan.
Fernand Li berjalan ke arah mereka, melihat Clara Jian, lalu melihat Daisy Feng yang disamping Clara Jian, dengan senyuman yang sangat hangat dan ramah Ia berkata, “Kebetulan sekali, kamu kok disini juga?”
Clara Jian sambil tersenyum, dan menjelaskan, “Karena kebutuhan kerja, aku datang kemari bersama rekan kerja aku untuk melihat-lihat.”
Sambil ngomong, Dia melihat Daisy Feng yang disamping, dan memperkenalkannya, “Ini adalah rekan kerja aku, juga atasan aku, Daisy Feng.”
“Kak Daisy, ini adalah Guru besar lukisan China, Tuan Fernand Li.”
Tadinya, Daisy Feng sambil melihat Fernand Li, semakin lihat Ia merasa semakin familIar, namun Ia tidak ingat sebenarnya dimana Ia pernah bertemu dengannya, dan tidak ingat itu sIapa, namun mendengar Clara Jian memperkenalkannya, Ia pun langsung mendekat, sambil tersenyum dengan sopan Ia berkata, “Tuan Li, sudah lama mendengar nama Anda, hari ini bisa bertemu dengan Anda disini, aku benar-benar sangat beruntung sekali.”
Karena Daisy Feng dan Clara Jian adalah rekan kerja, Fernand Li yang bIasanya bersikap dingin kepada orang asing, sambil melihat Daisy Feng, Ia pun dengan inisIatif mengulurkan tangan dan menjabat tangannya sambil berkata dengan tersenyum, “Aku adalah temannya Clara, Nona Feng tidak perlu terlalu segan.”
Daisy Feng melihat Fernand Li mengulurkan tangannya, dengan cepat Ia mengulurkan kedua tangan, dengan sopan dan hormat Ia menjabat tangan Fernand Li, sambil berkata dengan tersenyum, “Tuan Li adalah Guru besar lukisan china, memang seharusnya saya menghormati Anda.
Harus diketahui, Fernand Li bukan hanya Guru besar lukisan china, namun Ia juga merupakan pemegang saham terbesar kedua di Li’s Corp selain Ned Li, bagaimana tidak membuat orang saat bertemu dengannya, langsung merasa hormat kepadanya.
“Fernand, ini adalah?” Saat ini, tiba-tiba ada seorang wanita yang bersama Fernand Li tadi berjalan kemari, semua tatapannya terfokus sejenak melihat ke Clara Jian, sambil melihatnya dengan detil, sambil bertanya dengan penasaran.
“Oh, Jade, ini teman aku, Clara Jian.” Sambil melihat Jade Hui yang jalan kemari, Fernand Li sambil memperkenalkannya dengan tersenyum.
“Clara, ini adalah sahabatku selama belasan tahun Jade Hui, juga………” pencipta semua lukisan yang kalIan lihat sekarang.
“Halo, Nona JIan, kamu dan rekan kerjamu silahkan melihat-melihat, aku dan Fernand masih ada urusan, kami pergi dulu.” Tepat sebelum ucapan Fernand Li selesai, Jade Hui tiba-tiba berkata dan memotong ucapannya, disaat yang sama juga, Ia mengangkat tangannya dan merangkul Fernand Li, melihatnya dengan senyum lembut, "Fernand, ayo pergi."
Fernand Li sambil melihat ke Jade Hui, walaupun Dia tidak tahu kenapa Jade Hui tiba-tiba memotong ucapannya, Selain itu, Dia sangat enggan untuk berbicara dengan Clara Jian, dan Dia bahkan lebih enggan untuk berdiri di satu tempat bersama Clara Jian, tetapi, Fernand Li tidak banyak berbicara, hanya berkata kepada Clara Jian, “Clara, kalau begitu kami pergi dulu. "
Clara Jian sambil tersenyum dan menganggukkan kepala, “Baik, Tuan Li, Guru besar Hui, silahkan.”
Jade Hui melihat ke Clara Jian yang pintar dan sopan, lalu tersenyum sambil menganggukkan kepala, merangkul lengan Fernand Li, dan pergi bersama.
“Dia adalah Guru besar Hui, Tuan dari pemeran lukisan kali ini?” menunggu Fernand Li dan Jade Hui sudah berjalan puluhan meter jauh, Daisy Feng sambil menatap mereka berdua, dengan suara kecil, dengan sedikit sulit percaya Ia bertanya kepada Clara Jian.
Clara Jian menganggukkan kepala, “Iya, mereka adalah Guru seni besar kekayaan bangsa, tidak heran kalau mereka saling mengenal.”
Daisy Feng menganggukkan kepala, sambil berkata, “Bukannya Guru besar Hui ini sudah hampir berusIa 50 tahun lebih, kenapa masih terlihat seperti masih berusia 30an, terlihat tidak terlalu lebih tua dariku, dan melihat gaya baju Dia, Ia terlihat seperti bidadari yang berbeda dengan wanita awam.”
Clara Jian sambil melihat Daisy Feng, Ia pun tersenyum dan berkata, “Kalau begitu juga tidak heran, kalau tidak bagaimana karya Dia bisa begitu menarik orang.”
“Dengar-dengar kalau Guru besar Hui ini belum menikah dan belum mempunyai anak, mungkin karena semua waktunya Dia digunakan untuk melukis dan merawat diri.” Daisy Feng sambil mendekati telinga Clara Jian, sambil bergosip.
Clara Jian mengangkat bibirnya dan tersenyum, namun tidak mengatakan apa-apa.
Walaupun hanya bertemu sekali, namun Ia bisa melihatnya, kalau Guru besar Hui memiliki perasaan mendalam yang berbeda terhadap Fernand Li.
“Oh iya, Clara, kamu kok bisa sampai kenal dengan Fernand Li, kamu benar-benar menyembunyikannya dengan dalam yah?” Melihat Clara Jian tidak menjawab, Daisy Feng menyenggol Clara Jian dengan ringan, dan bertanya dengan penasaran.
Walaupun dulu Ia pernah melihat Clara Jian turun dari mobil Ned Li, tapi, sampai orang seperti Fernand Li pun menyebut dirinya sebagai teman Clara Jian, ini benar-benar membuatnya merasa terkejut, dan kenyataannya, semua kejadian yang terjadi di Clara Jian, saking banyaknya membuat Daisy Feng merasa benar-benar tidak ada yang membuat Ia merasa terkejut lagi.
“Iya, dulu aku pernah mengajar les di Keluarga Li, jadi kenal dengan beberapa orang dari Keluarga Li.” Clara Jian menjelaskan dengan datar, tidak banyak bercerita.
“Les?!” Daisy Feng merasa penasaran, “Les apa?”
“Les piano, dulu pas kecil sempat belajar beberapa tahun.” Sampai Ibunya meninggalkannya, Dia baru berhenti belajar.
Namun, ucapan yang dibelakang tadi, Clara Jian tidak mengatakannya kepada Daisy Feng.
“Kamu bisa mengajar piano, kenapa aku tidak pernah mendengar kamu mengungkitnya?” Sambil melihat ke Clara Jian, Daisy Feng makin merasa aneh.
Clara Jian tersenyum dengan datar, sambil menunjuk sebuah lukisan yang tidak jauh dari mereka, “Kak Daisy, kita ke sana lihat lukisan itu yok.”
“Oh, baiklah, ayok.”
............................
Jade Hui sambil merangkul Fernand Li, mereka tidak meninggalkan tempat tersebut, mereka pergi ke ruang istirahat khususnya Jade Hui yang terdapat dilantai atas.
Sampai di ruang istirahat, Jade Hui menyuruh asistennya keluar, Dia sendiri yang turun tangan, menyeduh teh untuk Fernand Li.
“Bukannya kita sudah janjian nanti temani aku untuk melihat-lihat hasil karyamu, kok terburu-buru naik ke atas?” Fernand Li sambil berkata dengan tersenyum, sambil terduduk disofa, melihat Jade Hui yang sedang menyeduh teh.
Jade Hui mengangkat tatapannya dan menatap ke Fernand Li, tersenyum, lalu menunduk lagi, dan menyeduh teh dengan serius, sembari berkata dengan setengah serius setengah bercanda. “Kamu kan tahu, saat bersamamu, aku tidak suka ada wanita lain yang menganggu.”
Fernand Li sambil melihat Dia, tidak menahan dan tersenyum.
Berapa tahun ini, Ia sudah terbiasa dengan Jade Hui yang demikIan, namun Ia tahu, Ia paling hanya sekedar omong saja, kenyataannya, Jade Hui tidak pernah melakukan hal yang membuat Fernand Li merasa tidak enak.
“Jade, sekian banyak orang yang mengejar kamu, kamu benar-benar tidak mau mempertimbangkan untuk masalah menikah?”
Jade Hui sambil mendengar, sambil melanjutkan gerakan menyeduh teh, sambil tersenyum, terus gayanya yang setengah serius setengah bercanda, “Ada, selalu aku pertimbangkan kok, hanya saja tidak bertemu dengan yang cocok dengan diri sendiri saja.”
“Kalau begitu orang seperti apa yang cocok dengan kamu, coba kamu katakan, biar aku bantu perhatikan.”
Jade Hui tersenyum, tiba-tiba mengangkat kepalanya, melihat ke Fernand Li, dengan serius Dia berkata, “Ya kamu!”
Fernand Li saling menatap dengan dirinya, melihat wajahnya yang serius, tiba-tiba malah tidak tahu harus berkata apa.
“Kalau dulu aku tahu kamu mengalami kecelakaan dan hilang ingatan, aku pasti akan segera kembali, menemani disisimu setIap saat, tidak akan aku bIarkan wanita lain ada kesempatan untuk mendekati kamu.” Melihat Fernand Li terdiam, Jade Hui pun berkata lagi, dalam nada yang lembut tersebut, terdengar ucapan tulus dari hati, sama sekali tidak ada maksud bercanda.
Fernand Li sambil melihat Dia, lalu menundukkan kepala, “Jade, kamu jangan bercanda lagi, Michelle sangat baik kepada ku, pernikahan aku dengan Dia, tidak boleh terjadi masalah.”
“Kalau begitu apakah kamu mencintainya?” sambil melihat Fernand Li, Jade Hui bertanya dengan bersikeras dan serius.
Fernand Li mengangkat kepala dan melihat Jade Hui, lalu Ia hanya tersenyum, dan tidak menjawab pertanyaan tersebut.
Sebenarnya, sudah sampai usia seperti mereka, mana mungkin tidak mengerti terhadap hal-hal seperti ini, cinta dan tidak cinta, tidak pernah menjadi syarat yang diwajibkan dua orang menikah, kuncinya adalah kecocokan, cocok untuk bersama.
Melihat Fernand Li hanya tersenyum, tidak mengatakan apapun, Jade Hui pun tidak lanjut bertanya lagi, hanya mengubah topik, dan bertanya lagi, “Hal-hal yang terjadi sebelum kecelakaan itu, kamu sekarang benar-benar tidak mengingatnya lagi kah ?”
Fernand Li sambil mendengar, lalu Ia mengerutkan alisnya, dan menggelengkan kepala, “Tidak sepenuhnya tidak ingat, terkadang akan muncul beberapa bayangan di benak, namun akan menghilang dengan cepat juga.”
Jade Hui menatapnya, mengerutkan alis, menundukkan kepala, dan bertanya, “Apakah kamu masih mengingatnya?”
“Siapa?” Fernand Li mengerutkan alis, langsung bertanya.
Namun, Jade Hui malah hanya tersenyum, lalu menggelengkan kepalanya dan berkata, “Lupakan saja, sudah masalah 20 tahun yang lalu, kalau lupa yasudah tidak apa-apa.”
Fernand Li melihat Jade Hui, melihat Jade Hui tidak ingin membahas, Ia juga tidak banyak tanya, lalu mengubah topik pembicaraan, “Kamu berencana untuk tinggal berapa lama di dalam negeri?”
“Belum pasti, coba lihat saja, mungkin sebulan dua bulan, mungkin juga setengah tahun.”
“Drrrr—drrr-rrrr—"
Saat Jade Hui baru selesai berbicara, hp Fernand Li tiba-tiba bergertar, Ia mengeluarkan hpnya dan melihat, ternyata Michelle Zhou yang meneleponnya.
“Aku angkat telepon dulu.”
Jade Hui tentu saja juga melihat, kalau telepon tersebut dari Michelle Zhou, jadi Dia sambil tersenyum dan menganggukkan kepala, dan tidak berkata apa-apa.
Fernand Li tersenyum, dan membawa hpnya, berjalan ke arah balkon.
Karakter Michelle Zhou galak, dan tidak pernah bertoleransi kepada orang lain, Fernand Li tidak ingin jika ada sesuatu yang Michelle Zhou ucapkan kurang enak didengar, malah terdengar oleh Jade Hui, dan membuat Jade Hui tidak senang, jadi Ia memilih untuk mengangkat telepon tersebu dibalkon.
Jade Hui melihat bayangan punggungnya yang berjalan ke balkon, yang muncul di benanya malah wajah Clara Jian tadi.
Dia bermarga Jian, dan, wajah serta kharismanya sedikit mirip dengan Claudia Jian 20 tahun yang lalu, kalau begitu, apakah mereka ada hubungan juga?
Saat itu, dibawah kemarahan, Dia memutuskan hubungan dengan Fernand Li serta Claudia Jian dan pergi ke luar negeri lalu memutuskan kontak dengan semua orang.
Sekarang, apakah Dia harus mencari tahu sebenarnya apa yang terjadi setelah Dia pergi?
Kenapa Fernand Li bisa terjadi kecelakaan dan hilang ingatan, dan kenapa dua orang yang saling mencintai tidak akan berubah, akan berpisah, dan hidup masing-masing?
............................
Setelah pulang kerja, Clara Jian pergi ke Taman Kanak-kanak untuk menjemput Gray Jian, lalu bersama Gray Jian ke supermarket untuk membeli barang.
Setelah sampai di area seafood, Clara Jian melihat ada ikan yang sangat segar, Ia pun memilih dua ekor, dan berencana untuk mengukusnya untuk Gray Jian.
Ikan laut memiliki nilai gizi tinggi dan terkena polusi yang lebih sedikit, dan paling cocok untuk Gray Jian.
Setelah memilih ikan, Clara Jian membawanya kepada staf supermarket, sambil melihat staf mengambil pisau untuk memotong perut ikan dan mengeluarkan organ dalam. Entah bagaimana, dada Clara Jian tiba-tiba merasa sesak, lalu perutnya pun merasa tidak enak, seperti ada sesuatu, hendak naik ke atas.
“Oek!”
Lalu, Clara Jian membalikkan badannya, dan menutup mulutnya.
“Mommy, kamu kenapa?” melihat Clara Jian yang menutup mulut dan merasa tidak enak, Gray Jian pun langsung bertanya kepadanya, terlihat rasa khawatir dan tidak tenang dalam tatapan mata yang hitam besar tersebut.
Clara Jian sambil menutup mulutnya, dengan paksa Ia menekan rasa tidak nyaman di perut, lalu memandang Gray Jian, menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, "Mommy baik-baik saja, hanya merasa sedikit menjijikkan."
“Kalau begitu kita ke Dokter aja yuk?” tangan kecil langsung menggandeng tangan Clara Jian, dan menyarankan ke Dokter.
Clara Jian tersenyum, membungkukkan badan dan mencium wajah Gray Jian, “Mommy tidak apa-apa, sekarang sudah sembuh, tidak perlu ke Dokter.”
“Nona cantik, ikannya sudah selesai.” Saat itu, staf supermarket sudah selesai membersihkan ikannya, dan membungkus ikan tersebut dalam plastik, dan memberikan ikan tersebut kepada Clara Jian.
Clara Jian mendengarnya, langsung menerima ikan tersebut, dan memasukkannya ke dalam keranjang belanja, sambil tersenyum dengan sopan dan berkata “Terima kasih.”, lalu Ia menggandeng Gray Jian dan berkata, “Ayok, kita pulang, Mommy masak ikan untuk kamu.”
“Iya, baik.”
............................
Setelah pulang dari supermarket tiba di apartment, kira-kira 15 menit, saat Clara Jian menggandeng Gray Jian keluar dari lift, sambil berjalan ke arah apartment sambil mengeluarkan kunci, dengan tidak sengaja Ia melihat dengan sekilas di depan pintu apartment, ada sosok familIar yang sedang mondar-mandir.
Lalu Dia berhenti dan melihat, orang yang mondar-mandir di depan apartmentnya ternyata adalah seorang wanita tua yang Clara Jian ketemu kemarin di rumah sakit beberapa hari yang lalu, yang penuh kasih dan antusias, dan bersikeras membawanya ke area Fisioterapi.
Novel Terkait
You're My Savior
Shella NaviCutie Mom
AlexiaCEO Daddy
TantoThis Isn't Love
YuyuCinta Tapi Diam-Diam
RossieDewa Perang Greget
Budi MaDon't say goodbye
Dessy PutriExcellent Love×
- Bab 1 Sulit Menemukan Wanita Seperti Ini
- Bab 2 Dilahirkan Ibu Tanpa Diajari Sopan Santun
- Bab 3 Bicara Bagaikan Kentut
- Bab 4 Pertemuan (1)
- Bab 5 Pertemuan (2)
- Bab 6 Pasrah
- Bab 7 Mencelakaimu
- Bab 8 Mimpi Buruk Yang Tak Terhapuskan
- Bab 9 Pertemuan Kenalan Lama (1)
- Bab 10 Mustahil Untuk Menolak
- Bab 11 Menyentuhmu, Aku Merasa Kotor
- Bab 12 Itu Salahku
- Bab 13 Ini Putraku
- Bab 14 Guru Jian, Kamu Baik Sekali
- Bab 15 Jangan Terlalu Cepat Menolak
- Bab 16 Bukan Nona Besar
- Bab 17 Pertemuan Yang Kebetulan Atau Disengaja?
- Bab 18 Sulit Dipercaya
- Bab 19 Ada Hubungan Apa Dengan Alfredo Kou
- Bab 20 Siapa Dia?
- Bab 21 Tidak Ada Pilihan
- Bab 22 Memalukan
- Bab 23 Bertemu Lagi Dengan Wesley Xu
- Bab 24 Tidak Ada Yang Perlu Dimalukan
- Bab 25 Bersama-sama Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 26 Aku Paling Suka Padamu
- Bab 27 Dia Memang Begitu, Jangan Dimasukkan Ke Hati
- Bab 28 Melempar Uang Ke Mukanya
- Bab 29 Tinggal di Apartemenku
- Bab 30 Mommy Sakit
- Bab 31 Berapa Umurmu, Siapa Namamu
- Bab 32 Harus Menyelidikinya Dengan Baik Sejenak
- Bab 33 Hati Terasa Sedih Dan Sakit
- Bab 34 Maaf, Sayangku
- Bab 35 Bisakah Memberikan Sebuah Kesempatan Untuk Dirinya Sendiri?
- Bab 36 Yang Demam Bukanlah Clara Jian, Melainkan Dirinya Sendiri
- Bab 37 Aroma apa ini?
- Bab 38 Hanya Terhitung Atas Berapa Jumlah Uang Yang Digunakan
- Bab 39 Gray Adalah Putra Dia Dengan Pria Mana
- Bab 40 Membatalkan Kontrak Dengan Sang Pria (1)
- Bab 40 Membatalkan Kontrak Dengan Sang Pria (2)
- Bab 41 Kamu Punya Kualifikasi Apa Untuk Menentangku?! (1)
- Bab 41 Kamu Punya Kualifikasi Apa Untuk Menentangku?! (2)
- Bab 42 Cintamu Padaku Setinggi Bulan Yang Ada Di Atas Langit (1)
- Bab 42 Cintamu Kepadaku Setinggi Bulan Di Atas Langit (2)
- Bab43 Apa Kamu Merasa Bersalah? (1)
- Bab43 Apakah Kamu Merasa Bersalah? (2)
- Bab 44 Benar, Aku Memang Ingin Menjadi Nyonya Li (1)
- Bab 44 Benar, Aku Memang Ingin Menjadi Nyonya Li (2)
- Bab 45 1 Juta Per Lembar Foto (1)
- Bab 45 1 Juta Per Lembar Foto (2)
- Bab 46 Jangan Mencelakai Seorang Gadis (1)
- Bab 46 Jangan Mencelakai Seorang Gadis (2)
- Bab 47 Apakah Kita Pernah Bertemu Sebelumnya? (1)
- Bab 47 Apakah Kita Pernah Bertemu Sebelumnya? (2)
- Bab 48 Terpaksa (1)
- Bab 48 Terpaksa (2)
- Bab 49 Apakah Tuan Xu Ingin Melanggar Kontrak? (1)
- Bab 49 Apakah Tuan Xu Ingin Melanggar Kontrak? (2)
- Bab 50 Apa Hubunganmu Dengan Anak Ini? (1)
- Bab 50 Apa Hubunganmu Dengan Anak Ini?(2)
- Bab 51 Kamu Bukanlah Wanita Simpanan, Aku Tidak Mempunyai Istri (1)
- Bab 51 Kamu Bukanlah Wanita Simpanan, Aku Tidak Mempunyai Istri (2)
- Bab 52 Seberapa Hebatkah, Seberapa Dewa Dirimu Sebenarnya (1)
- Bab 52 Seberapa Hebatkah, Seberapa Dewa Dirimu Sebenarnya (2)
- Bab 53 Orang Yang Kusukai Hanya Alfredo Kou (1)
- Bab 53 Orang Yang Kusukai Hanya Alfredo Kou (2)
- Bab 54 Kau Tidak Akan Membohongiku, Kan? (1)
- Bab 54 Kau Tidak Akan Membohongiku, Kan? (2)
- Bab 55 Lupakan Masalah Ini! (1)
- Bab 55 Lupakan Masalah Ini! (2)
- Bab 56 Aku Adalah Ayah Kandungmu. (1)
- Bab 56 Aku Adalah Ayah Kandungmu. (2)
- Bab 57 Aura Kejahatan Terasa Kuat, Tapi Bukan Orang Jahat (1)
- Bab 57 Aura Kejahatan Terasa Kuat, Tapi Bukan Orang Jahat. (2)
- Bab 58 Maaf, Kamu Harus Memaafkan aku (1)
- Bab 58 Maaf, Kamu Harus Memaafkan aku (2)
- Bab 59 Kita Tunggu Dan Lihat (1)
- Bab 59 Kita Tunggu Dan Lihat (2)
- Bab 60 Jangan Buru-Buru! Pelan-pelan Saja! (1)
- Bab 60 Jangan Buru-Buru! Pelan-pelan Saja! (2)
- Bab 61 Mantan Istri Wesley Xu
- Bab 62 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (1)
- Bab 63 Memastikan Hubungan Ayah-Anak ( 2) (1)
- Bab 63 Memastikan Hubungan Ayah-Anak ( 2) (2)
- Bab 64 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (3) (1)
- Bab 64 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (3) (2)
- Bab 65 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (4) (1)
- Bab 65 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (4) (2)
- Bab 66 Wanita pencari masalah (1)
- Bab 66 Wanita pencari masalah (2)
- Bab 67 Apakah Kamu Tidak Merasa Bahwa Kamu Telah Membohongiku (1)
- Bab 67 Apakah Kamu Tidak Merasa Bahwa Kamu Telah Membohongiku (2)
- Bab 68 Gray Jian Akhirnya Mendapatkan Pertolongan (1)
- Bab 68 Gray Jian Akhirnya Mendapatkan Pertolongan (2)
- Bab 69 Gunakan Dengan Baik Kesempatan Ini (1)
- Bab 69 Gunakan Dengan Baik Kesempatan Kali Ini (2)
- Bab 70 Aku Tidak Akan Melepaskan Mu (1)
- Bab 70 Aku Tidak Akan Melepaskan Mu (2)
- Bab 71 Tentu Saja Tidak Sudi (1)
- Bab 71 Tentu Saja Tidak Sudi (2)
- Bab 72 Hubungan Kita Sangat Baik, Tidak Perlu Terlalu Bersegan (1)
- Bab 72 Hubungan Kita Sangat Baik, Tidak Perlu Terlalu Bersegan (2)
- Bab 73 Ia Memang Bermarga Jian (1)
- Bab 73 Ia Ternyata Bermarga Jian (2)
- Bab 74 Satu Kata Kakak Ipar Mengejutkannya (1)
- Bab 74 Satu Kata Kakak Ipar Mengejutkannya (2)
- Bab 75 Tidak Menginginkan Apapun, Hanya Menunggumu Pulang (1)
- Bab 75 Tidak Menginginkan Apapun, Hanya Menunggumu Pulang (2)
- Bab 76 Orang Yang Selalu Diremehkan Pasti Akan Memberontak (1)
- Bab 76 Orang Yang Selalu Diremehkan Pasti Akan Memberontak (2)
- Bab 77 Batas Waktu Kontrak Diubah Menjadi 5 Tahun (1)
- Bab 77 Batas Waktu Kontrak Diubah Menjadi 5 Tahun (2)
- Bab 78 Gray Ada Hubungan Apa Denganmu? (1)
- Bab 78 Apa Hubungannya Gray Jian Denganmu (2)
- Bab 79 Melihatnya, Aku Hanya Ingin Melakukan 2 Hal (1)
- Bab 79 Melihatnya, Aku Hanya Ingin Melakukan Dua Hal (2)
- Bab 80 Tidak Menyambut Kepulangan Ku? (1)
- Bab 80 Tidak Menyambut Kepulangan Ku? (2)
- Bab 81 Di Rumah Bersama Ayah, Ibu, dan Aku (1)
- Bab 81 Di Rumah Bersama Ayah, Ibu, dan Aku (2)
- Bab 82 Hati Yang Tidak Memiliki Tempat Beristirahat, Akhirnya Memiliki Rumah (1)
- Bab 82 Hati Yang Tidak Memiliki Tempat Beristirahat, Akhirnya Memiliki Rumah (2)
- Bab 83 Bila Mengganggu Clara Jian Lagi, Akan Kuhabisi Kamu (1)
- Bab 83 Bila Mengganggu Clara Jian Lagi, Akan Kuhabisi Kamu (2)
- Bab 84 Sampai Mati Pun Tidak Akan Berubah, Malah Berpisah (1)
- Bab 84 Sampai Mati Pun Tidak Berubah, Malah Berpisah (2)
- Bab 85 Selain Pintu Belakang, Semua Pintu Utamaku Yang Lain Akan Terbuka Untukmu (1)
- Bab 85 Selain Pintu Belakang, Semua Pintu Utamaku Yang Lain Akan Terbuka Untukmu (2)
- Bab 86 Semoga Yang Telah Meninggal Beristirahat Dengan Damai, Yang Masih Hidup Melanjutkan Kehidupan Dengan Semangat! (1)
- Bab 86 Semoga Yang Telah Meninggal Beristirahat Dengan Damai, Yang Masih Hidup Melanjutkan Kehidupan Dengan Semangat! (2)
- Bab 87 Hanya Kamu, Wanita Yang Aku Inginkan (1)
- Bab 87 Hanya Kamu, Wanita Yang Aku Inginkan (2)
- Bab 88 Clara Jian, Katakan Kamu Mencintaiku (1)
- Bab 88 Clara Jian, Katakan Kamu Mencintaiku (2)
- Bab 89 Sisa Hidup, Seumur Hidup (1)
- Bab 89 Sisa Hidup, Seumur Hidup (2)
- Bab 90 Berkah(1)
- Bab 90 Berkah(2)
- Bab 91 Meskipun Hari Ini Kamu Tidak Bersedia, Aku Tetap Akan Menikahimu(1)
- Bab 91 Meskipun Hari Ini Kamu Tidak Bersedia, Aku Tetap Akan Menikahimu(2)
- Bab 92 Kejadian Yang Paling Indah di Dunia (1)
- Bab 92 Kejadian Yang Paling Indah di Dunia (2)
- Bab 93 Kamu Dan Anak Kita, Adalah Hadiah Yang Paling Baik (1)
- Bab 93 Kamu Dan Anak Kita, Adalah Hadiah Yang Paling Baik (2)
- Bab 94 Bagaimana Kamu Memanggilnya? (1)
- Bab 94 Bagaimana Kamu Memanggilnya? (2)
- Bab95 Jangan Berkata Sembarangan (1)
- Bab95 Jangan Berkata Sembarangan (2)
- Bab 96 Selama Ada Kamu, Aku Tidak Takut Pada Apapun (1)
- Bab 96 Selama Ada Kamu, Aku Tidak Takut Pada Apapun (2)
- Bab 97 Bukankah Anak Paling Penting? (1)
- Bab 97 Bukankah Anak Paling Penting? (2)
- Bab98 Aku Tidak Suka Melakukan Sesuatu Yang Merugikanku (1)
- Bab98 Aku Tidak Suka Melakukan Sesuatu Yang Merugikanku (2)
- Bab 99 Masa Depannya Bergantung Pada Clara (1)
- Bab 99 Masa Depannya Bergantung Pada Clara (2)
- Bab 100 Terserah Padamu Pergi Atau Tinggal (1)
- Bab 100 Terserah Padamu Pergi Atau Tinggal (2)
- Bab 101 Dia Itu Anak Claudia Jian
- Bab 101 Dia Itu Anak Claudia Jian (2)
- Bab 102 Aku Tidak Pernah Berpikir Untuk Menyerah (1)
- Bab 102 Aku Tidak Pernah Berpikir Untuk Menyerah (2)
- Bab 103 Tipikal Cowok Bertampang Dingin Tetapi Hangat Di Dalam (1)
- Bab 103 Tipikal Cowok Bertampang Dingin Tetapi Hangat Di Dalam (2)
- Bab 104 Aku Takut Kamu Menyusahkan Istriku (1)
- Bab 104 Aku Takut Kamu Menyusahkan Istriku (2)
- Bab 105 Pasangan Sejak Kecil (1)
- Bab 105 Pasangan Sejak Kecil (2)
- Bab 106 Akhirnya Mengerti (1)
- Bab 106 Akhirnya Mengerti (2)
- Bab 107 Biarkan Manusia Murahan Itu Mati (1)
- Bab 107 Biarkan Manusia Murahan Itu Mati (2)
- Bab 108 Kamu Hanya Akan Menjadi Milikku
- Bab 109 Merasakan Perasaan Kehilangan Keluarga Terdekat!”
- Bab 110 Kamu Jangan Pergi (1)
- Bab 110 Kamu Jangan Pergi (2)
- Bab 111 Tuan Li, Turut Berduka!
- Bab 112 Diri sendiri Tidak Mengajarinya Dengan Baik, Tidak Bisa Menyalahi Orang Lain
- Bab 113 Pelaku Peracun Sudah Ditemukan
- Bab 114 Membuat Dia Menderita Seumur Hidup
- Bab 115 Ingat, Kamu Masih Merupakan Anggota Keluarga Kou(1)
- Bab 115 Ingatlah Kamu Masih Merupakan Anggota Keluarga Kou(2)
- Bab 116 Tidak Perlu Mempedulikan Hubungan Darah, Saling Suka Sudah Cukup (1)
- Bab 116 Tidak Peduli Hubungan Darah, Saling Suka Sudah Cukup (2)
- Bab 117 Kamu Adalah Cinta Pertamaku Selamanya (1)
- Bab 117 Kamu Adalah Cinta Pertamaku Selamanya (2)
- Bab 118 Kebenaran Hanya Tinggal Selangkah (1)
- Bab 118 Kebenaran Hanya Tinggal Selangkah (2)
- Bab 119 Tidak Pernah Menyadari Bahaya Seperti Ini (1)
- Bab 119 Tidak Pernah Menyadari Bahaya Seperti Ini (2)
- Bab 120 Apakah Kamu Ingin Mengenali Ayahmu (1)
- Bab 120 Apakah Kamu Ingin Mengenali Ayahmu (2)
- Bab 121 Jika Dia Peduli, Maka Dia Kalah (1)
- Bab 121 Jika Dia Peduli, Maka Dia Kalah (2)
- Bab 122 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu (1)
- Bab 122 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu (2)
- Bab 123 Jatuh Ke Pernikahan Kedua (1)
- Bab 123 Jatuh Ke Pernikahan Kedua (2)
- Bab 124 Tunggu Dan Lihat Saja (1)
- Bab 124 Tunggu Dan Lihat Saja (2)
- Bab 125 Mendengar Perkataanmu, Aku Jadi Tenang (1)
- Bab 125 Mendengar Perkataanmu, Aku Jadi Tenang (2)
- Bab 126 Clara Jian Adalah Putri Kandungnya (1)
- Bab 126 Clara Jian Adalah Putri Kandungnya (2)
- Bab 127 Semua Yang Terjadi Saat Itu Adalah Konspirasi (1)
- Bab 127 Semua Yang Terjadi Saat Itu Adalah Konspirasi (2)
- Bab 128 Seberapa Jauh Hubungan Kalian (1)
- Bab 128 Seberapa Jauh Hubungan Kalian (2)
- Bab 129 Aku Hanya Mencintaimu (1)
- Bab 129 Aku Hanya Mencintaimu (2)
- Bab 130 Aku Ingin Memberikan Identitas Yang Legal Untuk Anak Kita (1)
- Bab 130 Aku Ingin Memberikan Identitas Yang Legal Untuk Anak Kita (2)
- Bab 131 Aku Tidak Bisa Mengendalikan Alfredo Lagi (1)
- Bab 131 Aku Tidak Bisa Mengendalikan Alfredo Lagi (2)
- Bab 132 Analisismu Benar, 100 Poin! (1)
- Bab 132 Analisismu Benar, 100 Poin! (2)
- Bab 133 Dia Tidak Akan Bebas Dari Genggaman Kita (1)
- Bab 133 Dia Tidak Akan Bebas Dari Genggaman Kita (2)
- Bab 134 Menjadi Janice Li Yang Kedua (1)
- Bab 134 Menjadi Janice Li Yang Kedua (2)
- Bab 135 Semua Harta Warisan Diberikan Kepada Satu Orang (1)
- Bab 135 Semua Harta Warisan Diberikan Kepada Satu Orang (2)
- Bab 136 Membereskannya, Bersih Dan Rapi (1)
- Bab 136 Membereskannya, Bersih Dan Rapi (2)
- Bab 137 Gantikan Aku Jaga Baik-Baik Clara Jian (1)
- Bab 137 Gantikan Aku Jaga Baik-Baik Clara Jian (2)
- Bab 138 Mungkin Hanya Belum Saatnya Saja (1)
- Bab 138 Mungkin Hanya Belum Saatnya Saja (2)
- Bab 139 Tidak Pernah Berpikir Melibatkanmu (1)
- Bab 139 Tidak Pernah Berpikir Melibatkanmu (2)
- Bab 140 Tidak Mungkin Salah Menangkap Orang Baik (1)
- Bab 140 Tidak Mungkin Salah Menangkap Orang Baik (2)
- Bab 141 Meninggalkan Wesley Su (1)
- Bab 141 Meninggalkan Wesley Xu (2)
- Bab 142 Rencana Tetap Saja Tidak Bisa Mengalahkan Perubahan
- Bab 143 Pulang Ke Rumah Keluarga Kou
- Bab 144 Membalasnya Beratus Hingga Beribu Kali Lipat (1)
- Bab 144 Membalasnya Beratus Hingga Beribu Kali Lipat (2)
- Bab 145 Masuk Ke Li’s Corp, Menggantikan Ned Li (1)
- Bab 145 Masuk Ke Li’s Corp, Menggantikan Ned Li (2)
- Bab 146 Kebenaran Semakin Lama Semakin Jauh (1)
- Bab 146 Kebenaran Semakin Lama Semakin Jauh (2)
- Bab 147 Cincinnya Jatuh (1)
- Bab 147 Cincinnya Jatuh (2)
- Membunuh Satu Orang Adalah Kematian, Membunuh Dua Orang Juga Kematian (1)
- Bab 148 Membunuh Satu Orang Adalah Kematian, Membunuh Dua Orang Juga Kematian (2)
- Bab 149 Aku Bersalah Padamu
- Bab 150 Kamu Harus Menyerahkan Posisimu
- Bab 151 Kak Ipar, Sesuatu Telah Terjadi (1)
- Bab 151 Kak Ipar, Sesuatu Telah Terjadi (2)
- Bab 152 Aku Tidak Akan Menyimpan Pasangan Yang Tidak Tulus (1)
- Bab 152 Aku Tidak Akan Menyimpan Pasangan Yang Tidak Tulus (2)
- Bab 153 Aku Suka Istri Yang Mendominasi Sepertimu (1)
- Bab 153 Aku Suka Istri Yang Mendominasi Sepertimu (2)
- Bab 154 Aku Adalah Pria Pertamanya (1)
- Bab 154 Aku Adalah Pria Pertamanya (2)
- Bab 155 Demi Kamu Aku Pasti Menjaga Tubuhku (1)
- Bab 155 Demi Kamu Aku Pasti Menjaga Tubuhku (2)
- Bab 156 Baik, Aku Akan Mengabulkan Impian Mu (1)
- Bab 156 Baik, Aku Akan Mengabulkan Impian Mu (2)
- Bab 157 Kita Bercerai Saja (1)
- Bab 157 Kita Bercerai Saja (2)
- Bab 158 Bawa Clara Jian Pergi Bersama (1)
- Bab 158 Bawa Clara Jian Pergi Bersama (2)
- Bab 159 Alangkah Baiknya Jika Ibumu Bisa Berpkiran Begitu (1)
- Bab 159 Alangkah Baiknya Jika Ibumu Bisa Berpkiran Begitu (2)
- Bab 160 Tidak Mengakuinya Juga Tidak Masalah, Asalkan Kamu Senang (1)
- Bab 160 Tidak Mengakuinya Juga Tidak Masalah, Asalkan Kamu Bahagia (2)
- Bab 161 Aku Terlalu Murahan Dan Bersalah (1)
- Bab 161 Aku Terlalu Murahan Dan Bersalah (2)
- Bab 162 Jauhi Aku, Aku Ingin Muntah Saat Menciumnya (1)
- Bab 162 Jauhi Aku, Aku Ingin Muntah Saat Menciumnya (2)
- Bab 163 Kerjaan Yang Bagus (1)
- Bab 163 Kerjaan Yang Bagus (2)
- Bab 164 Menjadikannya Sebagai Putri Angkat (1)
- Bab 164 Menjadikannya Sebagai Putri Angkat (2)
- Bab 165 Jika Kau Tak Datang, Aku Akan Melakukan Aborsi (1)
- Bab 165 Jika Kau Tak Datang, Aku Akan Melakukan Aborsi (2)
- Bab 166 Jika Kau Masih Hidup, Akankah Kau Memaafkannya (1)
- Bab 166 Jika Kau Masih Hidup, Akankah Kau Memaafkannya (2)
- Bab 167 Ia Telah Ditangkap, Seumur Hidup Takkan Bisa Keluar Lagi (1)
- Bab 167 Ia Telah Ditangkap, Seumur Hidup Takkan Bisa Keluar Lagi (2)
- Bab 168 Aku Sudah Tidak Bekerja, Apakah Kau Bisa Menafkahiku (1)
- Bab 168 Aku Sudah Tidak Bekerja, Apakah Kau Bisa Menafkahiku (2)
- Bab 169 Mau Apa, Aku Akan Memberimu Semuanya (1)
- Bab 169 Mau Apa, Aku Akan Memberimu Semuanya (2)
- Bab 170 Alfredo Kou, Kamu Sudah Gila (1)
- Bab 170 Alfredo Kou, Kamu Sudah Gila (2)
- Bab 171 Kamu Sebenarnya Mencintaiku, Atau Paman Kecil (1)
- Bab 171 Kamu Sebenarnya Mencintaiku, Atau Paman Kecil (2)
- Bab 172 Mati Sana! (1)
- Bab 172 Mati Sana! (2)
- Bab 173 Lucy Li yang Menyedihkan (1)
- Bab 173 Lucy Li yang Menyedihkan (2)
- Bab 174 Clara Jian Lah Yang Terlalu Pintar, Dan Dia Yang Terlalu Bodoh (1)
- Bab 174 Clara Jian Lah Yang Terlalu Pintar, Dan Dia Yang Terlalu Bodoh (2)
- Bab 175 Gantikan Aku Untuk Mengatakan ‘Maaf’ (1)
- Bab 175 Bab 175 Gantikan Aku Untuk Mengatakan ‘Maaf’ (2)
- Bab 176 Tidak Ada Hubungan (1)
- Bab 176 Tidak Ada Hubungan (2)
- Bab 177 Clara, Maaf! (1)
- Bab 177 Clara, Maaf! (2)
- Bab 178 Hanya Sebuah Gedung (1)
- Bab 178 Hanya Sebuah Gedung (2)
- Bab 179 Mati Juga Tidak Akan Menyerahkan Posisi Nyonya Li (1)
- Bab 179 Mati Juga Tidak Akan Menyerahkan Posisi Nyonya Li (2)
- Bab 180 Semuanya Akan Mengalir Apa Adanya (1)
- Bab 180 Semuanya Akan Mengalir Apa Adanya (2)
- Bab 181 Tidak Akan Ada Lagi Lain Kali (1)
- Bab 181 Tidak Akan Ada Lagi Lain Kali (2)
- Bab 182 Dibius (1)
- Bab 182 Dibius (2)
- Bab 183 Jika Kamu Datang, Ibarat Memberi Minyak Ke Dalam Api (1)
- Bab 183 Jika Kamu Datang, Ibarat Memberi Minyak Ke Dalam Api (2)
- Bab 184 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan (1)
- Bab 184 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan (2)
- Bab 185 Benar Seorang Anak Lelaki (1)
- Bab 185 Benar Seorang Anak Lelaki (2)
- Bab 186 Tidak Mati Tidak Boleh Keluar
- Bab 187 Hanya Bisa Bersalah Pada Derico Kou Kakak Ipar Ini
- Bab 188 Tidak Ada Ayah Yang Seperti Dirimu Ini (1)
- Bab 188 Tidak Ada Ayah Yang Seperti Dirimu Ini (2)
- Bab 189 Antar Aku Ke Rumah Sakit, Mohon Padamu
- Bab 180 Gray Telah Hilang
- Bab 191 Kakak Ipar, Aku Berharap Kamu Baik-Baik saja (1)
- Bab 191 Kakak Ipar, Aku Berharap Kamu Baik-Baik saja (2)
- Bab 192 Posisinya Telah Digantikan Oleh Putranya (1)
- Bab 192 Posisinya Telah Digantikan Oleh Putra (2)
- Bab 193 Terima Kasih Clara (1)
- Bab 193 Terima Kasih Clara (2)
- Bab 194 Tidak Ada Yang Mustahil, Hanya Saja Tidak Dapat Dibayangkan (1)
- Bab 194 Tidak Ada Yang Mustahil, Hanya Saja Tidak Dapat Dibayangkan (2)
- Bab 195 Temui Aku Buat Tanda Tangan Setelah Tujuh Tahun (1)
- Bab 195 Temui Aku Buat Tanda Tangan Setelah Tujuh Tahun (2)
- Bab 196 Pernikahan Megah (I)(1)
- Bab 196 Pernikahan Megah (I)(2)
- Bab 197 Pernikahan Megah (II)(1)
- Bab 197 Pernikahan Megah (II)(2)
- Bab 198 Pernikahan Megah (III)(1)
- Bab 198 Pernikahan Megah (III)(2)
- Bab 199 Pusaran Kebahagiaan (1)
- Bab 199 Pusaran Kebahagiaan (2)
- Bab 200 Extra I (1)
- Bab 200 Extra I (2)
- Bab 201 Extra II (1)
- Bab 201 Extra II (2)
- Bab 202 Extra III (1)
- Bab 202 Extra III (2)
- Bab 203 Extra IV (Ending) (1)
- Bab 203 Extra IV (Ending) (2)