Excellent Love - Bab 78 Gray Ada Hubungan Apa Denganmu? (1)
Dalam beberapa hari di keesokan harinya, kehidupan Clara Jian, sangatlah tenang, setiap hari pergi bekerja dan pulang kerja, lalu menemani Gray Jian di rumah sakit, Alfredo Kou tidak lagi datang mencarinya, dan Janice Li lebih tidak lagi datang mencarinya, hanya ada Linda Ji, yang tetap datang ke rumah sakit tanpa merasa lelah, dan satu lagi, di dalam rekening banknya, tiba-tiba telah bertambah uang dengan saldo yang besar.
Uang sebanyak ini, bertambah tepat pada hari di mana dia telah menerima surat kontrak yang dikirimkan oleh Wesley Xu kepadanya dari Eropa, sebanyak 10 miliar.
Isi yang diubah dalam surat kontrak, sama persis seperti apa yang dibahas oleh mereka di Wechat.
Batas waktu, telah diperpanjang dari 2 tahun menjadi 5 tahun, dan imbalannya berubah dari 20 juta per sekali melakukan menjadi 200 juta per sekali melakukan, uang tebusan melanggar kontrak, juga dinaikkan dari 10 miliar menjadi 100 miliar, tidak peduli pihak mana pun yang duluan membatalkannya, dia harus menebus pihak lainnya.
Tentu saja, di dalamnya masih terdapat dua butir persyaratan yang telah ditambahkan oleh Wesley Xu secara sepihak tanpa persetujuan darinya.
Yaitu semalam dalam satu bulan diubah menjadi tak terbatas.
Kedua belah pihak boleh muncul di hadapan segala acara publik dengan identitas sebagai hubungan pacar.
Saat itu, Clara Jian langsung tertawa saat melihat dua butir isi kontrak yang telah diganti itu, apakah Wesley Xu hendak menafkahinya secara terang-terangan dengan menggunakan identitas sebagai seorang pacar!
Bagaimana mungkin dia tidak merasa senang terhadap hal baik bagaikan mendapatkan durian runtuh seperti ini, apalagi, Wesley Xu adalah ayah dari anaknya, kalau dia bersedia untuk memberikannya uang dengan menggunakan berbagai alasan yang ada, dia akan menerimanya, lagipula kedepannya tetap memerlukan uang untuk dihabiskan pada anaknya.
Kehidupan yang penuh dengan kesibukan dan berarti, telah lewat dengan begitu cepat, dalam sekejab mata, hari minggu telah tiba kembali, sudah waktunya bagi Clara Jian untuk mengajar les piano kepada Elsie Li.
Gray Jian ada yang jaga di rumah sakit, apalagi, Linda Ji juga berada di sana, jadi Clara Jian sangatlah tenang, setelah selesai makan sarapan, dia langsung pergi ke rumah Keluarga Li, mengajar Elsie Li.
Saat tiba di rumah Keluarga Li, jarang-jarang Ned Li tidak berada di rumah, tapi, hal yang tidak diduga oleh Clara Jian sebelumnya adalah, Janice Li malah berada di sana.
"Guru Jian, di mana Gray? Kenapa dia tidak datang bersamamu ke rumah kami? Aku sudah lama tidak bertemu dengan Gray lagi." Melihat Clara Jian datang sendirian, Elsie Li menarik tangannya, bertanya dengan sedikit tidak senang.
Clara Jian tersenyum dengan sangat lembut, berjongkok, mengangkat tangan mengelus poni di depan keningnya Elsie Li, menjelaskan padanya, "Gray sekarang berada di rumah sakit, tunggu setelah dia keluar dari rumah sakit, kalian akan bisa bertemu dan bermain di TK lagi nantinya, bagaimana?"
"Apakah Gray jatuh sakit lagi?" Elsie Li menggerutu, mengerutkan keningnya yang lembut.
Clara Jian tersenyum, "Hmm, Gray telah jatuh sakit, tapi dia tidak kenapa-napa, dia akan segera membalik kembali."
"Cih!" Tepat setelah perkataan Clara Jian terlontarkan, tidak jauh dari sana, sebuah suara yang begitu menyindir telah terdengar.
Clara Jian pergi melihat ke arah sumber suara, dalam seklias langsung bisa melihat, Janice Li yang sedang berjalan menuruni tangga dengan sepasang tangan yang bersilangan di depan dada.
Janice Li benar-benar merupakan seorang wanita jelita, tidak hanya parasnya yang cantik, bahkan bentuk tubuhnya juga indah, bentuk lekukan tubuhnya terlihat menawan, dengar-dengar, dia adalah seorang penari balet.
Hanya saja, aura meremehkan dan arogan dari balik matanya itu, membuat dirinya yang harusnya polos bagaikan seorang dewi, menjadi penuh dengan aura gelap.
"Tante, dia adalah Guru Jian, aku paling menyukai Guru." Saat Elsie Li melihat Janice Li turun, langsung memperkenalkan Clara Jian terhadapnya dengan senang.
Clara Jian melihat sekilas Elsie Ji yang polos itu, tersenyum sedikit, dan berdiri, kemudian, memalingkan pandangannya secara perlahan, melihat ke arah Janice Li, dengan tanpa merendahkan diri ataupun bersikap terlalu arogan menyapanya, "Nona Li, apa kabar!"
Janice Li melirik Clara Jian sekilas, dan malas meladeninya, hanya langsung berjalan menghampiri Elsie Li, mengangkat tangan dan mengelus kepalanya dengan lembut, berkata sambil tersenyum, "Elsie anak yang baik, Tante tahu siapa dia, sebelum dia mengajar Elsie Li, Tante bicara dengannya sejenak dulu, bagaimana?"
Setelah itu, tanpa menunggu tanggapan dari Elsie Li, Janice Li telah menyuruh Bibi Zhang kemari, menyuruh Bibi Zhang untuk membawa Elsie Li bermain di taman bunga sejenak.
"Tante, kalau begitu, kamu harus mengembalikan Guru Jian kepadaku ya!" Meskipun Elsie Li tidak rela, tapi tetap tidak menolaknya.
Janice Li menganggukkan kepala dengan lembut, "Baik, pergi bermainlah dulu."
"Oh."
Janice Li tersenyum, setelah melihat Bibi Zhang telah membawa Elsie Li pergi keluar, lalu, memalingkan kepala melihat ke arah Clara Jian, dia tetap mempertahankan senyuman di wajahnya tadi, tapi tatapan matanya malah begitu dingin, berkata, "Nona Jian, tidak keberatan untuk duduk dan berbicara baik-baik bukan?"
Clara Jian melihatnya, tersenyum dan berkata, "Nona Li, aku tidak merasa ada hal yang harus dibahas diantara kita berdua, apalagi, aku datang untuk mengajar Elsie Li bermain piano."
Janice Li mengangkat alisnya, "Memangnya kamu tidak ingin tahu, siapa ayah dari Gray?"
Clara Jian melihat ke arah Janice Li yang bersikap arogan di depannya ini, apakah, dia dan Ellya Li benar-benar masih tidak tahu, bahwa dirinya sebenarnya telah mengetahui semuanya?
Karena Janice Li masih belum tahu, maka dirinya ingin melihat, apakah Janice Li mencarinya membahas sesuatu, benar-benar akan mengatakan bahwa Wesley Xu adalah ayahnya Gray Jian.
"Kelihatannya Nona Jian telah tertarik." Melihat Clara Jian tidak berkata, Janice Li tersenyum, "Mari, silahkan ke sini."
Setelah perkataannya keluar, Janice Li duluan membalikkan badan dan berjalan ke lantai dua dengan langkah kaki yang gemulai, sambil berjalan sambil berpesan pada pembantu untuk menyeduhkan teh.
Clara Jian menganggukkan kepala, mengikutinya.
Setelah tiba di ruang menjumpai tamu di lantai dua, Janice Li langsung duduk di atas sofa.
"Nona Jian, silahkan duduk." Clara Jian telah naik ke atas, berdiri di samping dan tidak berniat untuk duduk sedikit pun, Janice Li kembali mempersilahkannya dengan sangat ramah.
Clara Jian mengangkat pandangan melihatnya, tidak menolaknya, lalu ikut berjalan ke sofa yang berada di seberangnya dan duduk.
Tepat pada saat ini, pembantu telah menyuguhkan dua cangkir teh ke dalam, juga sepiring buah, setelah meletakkannya, mereka langsung keluar dengan hormat.
Setelah pembantu telah keluar, Janice Li sama sekali tidak buru-buru membahasnya, dia mengangkat cangkir tehnya, dan meminumnya dengan santai.
"Nona Li, aku tidak merasa kamu bakalan begitu berbaik hati, untuk memberitahukanku siapa ayah dari Gray, katakanlah apa yang ingin kamu sampaikan, aku akan mendengarnya." Melihat Janice Li sepertinya tidak berniat untuk berbicara terhadapnya dengan baik-baik, Clara Jian langsung duluan menggunakan teknik menggusarkannya.
Janice Li meletakkan gelas yang ada di tangannya, melihat ke arah Clara Jian dan tersenyum, berkata dengan menunjukkan aura elegan dan terhormat, "Untuk apa buru-buru, tidak akan terlambat membahasnya setelah selesai meminum secangkir teh membasahi mulut kok!"
Clara Jian melihat cangkir teh yang masih mengeluarkan uap panas di hadapannya, tersenyum, "Terima kasih, aku tidak akan meminumnya."
Janice Li melihat Clara Jian, mengangkat alisnya, akhirnya berkata, "Sungguh tidak disangka, seorang anak berpenyakit, kamu malah tetap bisa mempertahankannya di sisi selama ini, dan bahkan tetap berusaha untuk mengobatinya."
Bola mata Clara Jian yang jernih itu, sangat datar tanpa terdapat suatu ekspresi apapun saat bertatapan dengan Janice Li, tersenyum, berkata dengan sangat sederhana, "Itu adalah anakku."
"Cih!" Seakan-akan telah mendengar sebuah lelucon yang sangat lucu, Janice Li tertawa lepas dengan sangat menyindir, ekspresi wajahnya yang muram seketika berubah menjadi sangat kejam dan licik bagaikan sedang memperlihatkan pertujukan perubahan topeng, berkata sambil menggertakkan gigi, "Clara, itu adalah anakku."
Melihat Janice Li yang tiba-tiba bagaikan kucing yang bulunya telah meledak itu, Clara Jian tetap bersikap tenang, tidak memiliki ekspresi apapun, hanya tersenyum dengan sopan, bertanya balik, "Nona Li, apakah Gray memiliki hubungan denganmu?"
Janice Li menggertakkan gigi, menahan kegegabahannya sekuat tenaga, menatap Clara Jian, berkata satu kata per satu kata, "Kalau bukan karena aku, mana mungkin kamu bisa memiliki seorang putra?"
Menghadapi rasa kebencian Janice Li yang muncul secara mendadak, Clara Jian menundukkan kepala, tersenyum, "Nona Li, kelihatannya kamu sama sekali tidak berniat untuk mengatakannya padaku siapa ayah dari Gray, kalau begitu, kita juga sudah tidak perlu terus berbicara lagi."
Setelah mengatakannya, Clara Jian membalikkan badan, mengangkat kakinya hendak turun ke bawah
Melihat sikap Clara Jian yang arogan dan sama sekali tidak menghiraukannya, Janice Li langsung merasa sangat kesal, tepat saat Clara Jian melintas di sampingnya, dia mengeluarkan suntik dengan jarum yang tidak halus juga tidak besar dari bantalan di sofa. Sedetik kemudian, dia seketika langsung berdiri dari sofa, mengangkat jarum suntik yang ada di tanagnnya dan menancapkannya ke bagian pundak Clara Jian dengan kuat.
"Ah!"
Jarum suntik langsung tertancap dan masuk ke dalam daging dalam sekejab, rasa sakit yang datang mendadak, membuat Clara Jian berteriak histeris, ketika dirinya memalingkan kepala melihatnya, terlihat jari jempol Janice Li sedang menekan suntik dengan erat, cairan di dalamnya, sebagian besar telah dimasukkan ke dalam tubuhnya.
"Apa yang kamu lakukan?"
Saat sadar, Clara Jian berteriak keras, mendorong Janice Li dengan kuat, lalu, mencabut suntikan yang masih tertancap ke dalam bahunya.
Janice Li menjadi sempoyongan akibat dorongan Clara Jian, terakhir merebah ke lantai, tapi, saat ini, meskipun dia jatuh ke lantai, di wajahnya malah tidak terlihat begitu marah, yang ada adalah, senyuman sinis yang membuat orang merinding.
Clara Jian melihatnya, lalu melihat cairan dalam suntikan di tangannya yang sebagian besar diantaranya telah masuk ke dalam tubuhnya, sebuah rasa takut dan ketidaktenangan yang besar seketika telah menyelimutinya dan menghanyutkannya.
"Apa ini? Apa yang ingin kamu lakukan?"
Melihat Clara Jian yang tidak lagi bersikap tenang seperti tadi, Janice Li melekukkan bibirnya, tersenyum, senyumannya penuh dengan entah berapa banyak kepuasan setelah pelampiasan amarah telah dilakukan, mengangkat alisnya berkata dengan sangat senang, "Bukan aku yang ingin melakukan sesuatu, tapi kamulah yang begitu murahan!"
Clara Jian melihat Janice Li, wajahnya yang begitu senang itu, malah mulai bergoyang-goyang di hadapan matanya, dan muncul bayangan ganda, langkah kakinya, juga mulai menjadi sempoyongan, badannya mulai hendak jatuh, dan nyaris tumbang.
Sambil melihat suntik di tangannya, juga melihat ke arah Janice Li, wajahnya, telah menjadi sangat kabur, dan bayangan ganda tiada hentinya bertambah dan bertambah, hingga tak terkendali, tubuh langsung tumbang ke samping.
Mengontrol kesadaran pikirannya yang tersisa dengan erat, Clara jian tidak tumbang ke tanah, melainkan berpegangan pada samping sofa dengan erat, menggigit sudut bibirnya dengan kuat.
Seketika, muncul aroma darah yang melumuri sela-sela gigi dan mulut Clara Jian, membuatnya kembali lebih sadar sedikit.
"Kamu...... apa yang telah kamu suntikkan...... padaku?"
Melihat Clara Jian yang sudah berada di ambang kematian, tapi masih saja berusaha untuk bertahan, Janice Li tersenyum, tertawa dengan lebih senang dan bahagia, "Tenang saja, tidak akan mati, Alfredo begitu menyukaimu, tunggu hingga dia telah datang, kamu nikmatilah dengan baik!"
Mendengar perkataan dari Janice Li, hati Clara Jian seketika menjadi menyusut, seluruh tubuhnya gemetaran, sedetik kemudian, dia segera berlari ke bawah dengan tertatih-tatih. Sambil berlari sambil berteriak, "Seseorang...... tolong......"
Janice Li melihatnya, bagaimana mungkin dirinya akan memberikannya kesempatan untuk kabur, dengan kecepatan yang secepat kilat, langsung pergi menyerbunya, dan mencengkram Clara Jian, lalu menariknya dengan sekuat tenaga ke belakang.
Clara Jian pada awalnya sudah tak bertenaga, kepalanya pusing, dan hampir pingsan, setelah ditarik oleh Janice Li dengan kuat seperti ini, seluruh tubuhnya mundur ke belakang, "Bang" terdengar suara benturan, dan merebah ke lantai, sekujur tubuhnya sudah tidak memiliki kekuatan untuk melakukan perlawanan sedikit pun.
Melihat Clara Jian yang tumbang di lantai, Janice Li menyilangkan sepasang tangannya di dada, melirik Clara Jian dengan angkuh, mengangkat kaki dan menendang Clara Jian di bagian pinggangnya, berkata dengan sangat meremehkan sambil tertawa sinis, "Kabur apanya, perasaan Alfredo terhadapmu begitu tulus, aku sekarang sedang membantumu."
Setelah ucapan terlontarkan, dia mengeluarkan ponsel, mencarikan nomor ponselnya Alfredo Kou dan menghubunginya.
"Alfredo, sudah beres, segera masuklah."
Clara Jian terbaring di lantai, mempertahankan sisa kesadarannya yang tidak banyak, setelah mendengar perkataan Janice Li terhadap Alfredo Kou, pandangan matanya, langsung muncul perasaan putus asa dan tak berdaya yang tak pernah ada sebelumnya, bagaikan arus air yang deras, mulai menenggelamkan seluruh dirinya, menghanyutkannya.
Dia tahu, detik ini, dia telah mampus, benar-benar mampus, tidak ada orang lain yang akan membatunya lagi, tidak ada!
Novel Terkait
Mr Huo’s Sweetpie
EllyaCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesPejuang Hati
Marry SuCutie Mom
AlexiaAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaCinta Yang Tak Biasa
WennieExcellent Love×
- Bab 1 Sulit Menemukan Wanita Seperti Ini
- Bab 2 Dilahirkan Ibu Tanpa Diajari Sopan Santun
- Bab 3 Bicara Bagaikan Kentut
- Bab 4 Pertemuan (1)
- Bab 5 Pertemuan (2)
- Bab 6 Pasrah
- Bab 7 Mencelakaimu
- Bab 8 Mimpi Buruk Yang Tak Terhapuskan
- Bab 9 Pertemuan Kenalan Lama (1)
- Bab 10 Mustahil Untuk Menolak
- Bab 11 Menyentuhmu, Aku Merasa Kotor
- Bab 12 Itu Salahku
- Bab 13 Ini Putraku
- Bab 14 Guru Jian, Kamu Baik Sekali
- Bab 15 Jangan Terlalu Cepat Menolak
- Bab 16 Bukan Nona Besar
- Bab 17 Pertemuan Yang Kebetulan Atau Disengaja?
- Bab 18 Sulit Dipercaya
- Bab 19 Ada Hubungan Apa Dengan Alfredo Kou
- Bab 20 Siapa Dia?
- Bab 21 Tidak Ada Pilihan
- Bab 22 Memalukan
- Bab 23 Bertemu Lagi Dengan Wesley Xu
- Bab 24 Tidak Ada Yang Perlu Dimalukan
- Bab 25 Bersama-sama Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 26 Aku Paling Suka Padamu
- Bab 27 Dia Memang Begitu, Jangan Dimasukkan Ke Hati
- Bab 28 Melempar Uang Ke Mukanya
- Bab 29 Tinggal di Apartemenku
- Bab 30 Mommy Sakit
- Bab 31 Berapa Umurmu, Siapa Namamu
- Bab 32 Harus Menyelidikinya Dengan Baik Sejenak
- Bab 33 Hati Terasa Sedih Dan Sakit
- Bab 34 Maaf, Sayangku
- Bab 35 Bisakah Memberikan Sebuah Kesempatan Untuk Dirinya Sendiri?
- Bab 36 Yang Demam Bukanlah Clara Jian, Melainkan Dirinya Sendiri
- Bab 37 Aroma apa ini?
- Bab 38 Hanya Terhitung Atas Berapa Jumlah Uang Yang Digunakan
- Bab 39 Gray Adalah Putra Dia Dengan Pria Mana
- Bab 40 Membatalkan Kontrak Dengan Sang Pria (1)
- Bab 40 Membatalkan Kontrak Dengan Sang Pria (2)
- Bab 41 Kamu Punya Kualifikasi Apa Untuk Menentangku?! (1)
- Bab 41 Kamu Punya Kualifikasi Apa Untuk Menentangku?! (2)
- Bab 42 Cintamu Padaku Setinggi Bulan Yang Ada Di Atas Langit (1)
- Bab 42 Cintamu Kepadaku Setinggi Bulan Di Atas Langit (2)
- Bab43 Apa Kamu Merasa Bersalah? (1)
- Bab43 Apakah Kamu Merasa Bersalah? (2)
- Bab 44 Benar, Aku Memang Ingin Menjadi Nyonya Li (1)
- Bab 44 Benar, Aku Memang Ingin Menjadi Nyonya Li (2)
- Bab 45 1 Juta Per Lembar Foto (1)
- Bab 45 1 Juta Per Lembar Foto (2)
- Bab 46 Jangan Mencelakai Seorang Gadis (1)
- Bab 46 Jangan Mencelakai Seorang Gadis (2)
- Bab 47 Apakah Kita Pernah Bertemu Sebelumnya? (1)
- Bab 47 Apakah Kita Pernah Bertemu Sebelumnya? (2)
- Bab 48 Terpaksa (1)
- Bab 48 Terpaksa (2)
- Bab 49 Apakah Tuan Xu Ingin Melanggar Kontrak? (1)
- Bab 49 Apakah Tuan Xu Ingin Melanggar Kontrak? (2)
- Bab 50 Apa Hubunganmu Dengan Anak Ini? (1)
- Bab 50 Apa Hubunganmu Dengan Anak Ini?(2)
- Bab 51 Kamu Bukanlah Wanita Simpanan, Aku Tidak Mempunyai Istri (1)
- Bab 51 Kamu Bukanlah Wanita Simpanan, Aku Tidak Mempunyai Istri (2)
- Bab 52 Seberapa Hebatkah, Seberapa Dewa Dirimu Sebenarnya (1)
- Bab 52 Seberapa Hebatkah, Seberapa Dewa Dirimu Sebenarnya (2)
- Bab 53 Orang Yang Kusukai Hanya Alfredo Kou (1)
- Bab 53 Orang Yang Kusukai Hanya Alfredo Kou (2)
- Bab 54 Kau Tidak Akan Membohongiku, Kan? (1)
- Bab 54 Kau Tidak Akan Membohongiku, Kan? (2)
- Bab 55 Lupakan Masalah Ini! (1)
- Bab 55 Lupakan Masalah Ini! (2)
- Bab 56 Aku Adalah Ayah Kandungmu. (1)
- Bab 56 Aku Adalah Ayah Kandungmu. (2)
- Bab 57 Aura Kejahatan Terasa Kuat, Tapi Bukan Orang Jahat (1)
- Bab 57 Aura Kejahatan Terasa Kuat, Tapi Bukan Orang Jahat. (2)
- Bab 58 Maaf, Kamu Harus Memaafkan aku (1)
- Bab 58 Maaf, Kamu Harus Memaafkan aku (2)
- Bab 59 Kita Tunggu Dan Lihat (1)
- Bab 59 Kita Tunggu Dan Lihat (2)
- Bab 60 Jangan Buru-Buru! Pelan-pelan Saja! (1)
- Bab 60 Jangan Buru-Buru! Pelan-pelan Saja! (2)
- Bab 61 Mantan Istri Wesley Xu
- Bab 62 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (1)
- Bab 63 Memastikan Hubungan Ayah-Anak ( 2) (1)
- Bab 63 Memastikan Hubungan Ayah-Anak ( 2) (2)
- Bab 64 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (3) (1)
- Bab 64 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (3) (2)
- Bab 65 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (4) (1)
- Bab 65 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (4) (2)
- Bab 66 Wanita pencari masalah (1)
- Bab 66 Wanita pencari masalah (2)
- Bab 67 Apakah Kamu Tidak Merasa Bahwa Kamu Telah Membohongiku (1)
- Bab 67 Apakah Kamu Tidak Merasa Bahwa Kamu Telah Membohongiku (2)
- Bab 68 Gray Jian Akhirnya Mendapatkan Pertolongan (1)
- Bab 68 Gray Jian Akhirnya Mendapatkan Pertolongan (2)
- Bab 69 Gunakan Dengan Baik Kesempatan Ini (1)
- Bab 69 Gunakan Dengan Baik Kesempatan Kali Ini (2)
- Bab 70 Aku Tidak Akan Melepaskan Mu (1)
- Bab 70 Aku Tidak Akan Melepaskan Mu (2)
- Bab 71 Tentu Saja Tidak Sudi (1)
- Bab 71 Tentu Saja Tidak Sudi (2)
- Bab 72 Hubungan Kita Sangat Baik, Tidak Perlu Terlalu Bersegan (1)
- Bab 72 Hubungan Kita Sangat Baik, Tidak Perlu Terlalu Bersegan (2)
- Bab 73 Ia Memang Bermarga Jian (1)
- Bab 73 Ia Ternyata Bermarga Jian (2)
- Bab 74 Satu Kata Kakak Ipar Mengejutkannya (1)
- Bab 74 Satu Kata Kakak Ipar Mengejutkannya (2)
- Bab 75 Tidak Menginginkan Apapun, Hanya Menunggumu Pulang (1)
- Bab 75 Tidak Menginginkan Apapun, Hanya Menunggumu Pulang (2)
- Bab 76 Orang Yang Selalu Diremehkan Pasti Akan Memberontak (1)
- Bab 76 Orang Yang Selalu Diremehkan Pasti Akan Memberontak (2)
- Bab 77 Batas Waktu Kontrak Diubah Menjadi 5 Tahun (1)
- Bab 77 Batas Waktu Kontrak Diubah Menjadi 5 Tahun (2)
- Bab 78 Gray Ada Hubungan Apa Denganmu? (1)
- Bab 78 Apa Hubungannya Gray Jian Denganmu (2)
- Bab 79 Melihatnya, Aku Hanya Ingin Melakukan 2 Hal (1)
- Bab 79 Melihatnya, Aku Hanya Ingin Melakukan Dua Hal (2)
- Bab 80 Tidak Menyambut Kepulangan Ku? (1)
- Bab 80 Tidak Menyambut Kepulangan Ku? (2)
- Bab 81 Di Rumah Bersama Ayah, Ibu, dan Aku (1)
- Bab 81 Di Rumah Bersama Ayah, Ibu, dan Aku (2)
- Bab 82 Hati Yang Tidak Memiliki Tempat Beristirahat, Akhirnya Memiliki Rumah (1)
- Bab 82 Hati Yang Tidak Memiliki Tempat Beristirahat, Akhirnya Memiliki Rumah (2)
- Bab 83 Bila Mengganggu Clara Jian Lagi, Akan Kuhabisi Kamu (1)
- Bab 83 Bila Mengganggu Clara Jian Lagi, Akan Kuhabisi Kamu (2)
- Bab 84 Sampai Mati Pun Tidak Akan Berubah, Malah Berpisah (1)
- Bab 84 Sampai Mati Pun Tidak Berubah, Malah Berpisah (2)
- Bab 85 Selain Pintu Belakang, Semua Pintu Utamaku Yang Lain Akan Terbuka Untukmu (1)
- Bab 85 Selain Pintu Belakang, Semua Pintu Utamaku Yang Lain Akan Terbuka Untukmu (2)
- Bab 86 Semoga Yang Telah Meninggal Beristirahat Dengan Damai, Yang Masih Hidup Melanjutkan Kehidupan Dengan Semangat! (1)
- Bab 86 Semoga Yang Telah Meninggal Beristirahat Dengan Damai, Yang Masih Hidup Melanjutkan Kehidupan Dengan Semangat! (2)
- Bab 87 Hanya Kamu, Wanita Yang Aku Inginkan (1)
- Bab 87 Hanya Kamu, Wanita Yang Aku Inginkan (2)
- Bab 88 Clara Jian, Katakan Kamu Mencintaiku (1)
- Bab 88 Clara Jian, Katakan Kamu Mencintaiku (2)
- Bab 89 Sisa Hidup, Seumur Hidup (1)
- Bab 89 Sisa Hidup, Seumur Hidup (2)
- Bab 90 Berkah(1)
- Bab 90 Berkah(2)
- Bab 91 Meskipun Hari Ini Kamu Tidak Bersedia, Aku Tetap Akan Menikahimu(1)
- Bab 91 Meskipun Hari Ini Kamu Tidak Bersedia, Aku Tetap Akan Menikahimu(2)
- Bab 92 Kejadian Yang Paling Indah di Dunia (1)
- Bab 92 Kejadian Yang Paling Indah di Dunia (2)
- Bab 93 Kamu Dan Anak Kita, Adalah Hadiah Yang Paling Baik (1)
- Bab 93 Kamu Dan Anak Kita, Adalah Hadiah Yang Paling Baik (2)
- Bab 94 Bagaimana Kamu Memanggilnya? (1)
- Bab 94 Bagaimana Kamu Memanggilnya? (2)
- Bab95 Jangan Berkata Sembarangan (1)
- Bab95 Jangan Berkata Sembarangan (2)
- Bab 96 Selama Ada Kamu, Aku Tidak Takut Pada Apapun (1)
- Bab 96 Selama Ada Kamu, Aku Tidak Takut Pada Apapun (2)
- Bab 97 Bukankah Anak Paling Penting? (1)
- Bab 97 Bukankah Anak Paling Penting? (2)
- Bab98 Aku Tidak Suka Melakukan Sesuatu Yang Merugikanku (1)
- Bab98 Aku Tidak Suka Melakukan Sesuatu Yang Merugikanku (2)
- Bab 99 Masa Depannya Bergantung Pada Clara (1)
- Bab 99 Masa Depannya Bergantung Pada Clara (2)
- Bab 100 Terserah Padamu Pergi Atau Tinggal (1)
- Bab 100 Terserah Padamu Pergi Atau Tinggal (2)
- Bab 101 Dia Itu Anak Claudia Jian
- Bab 101 Dia Itu Anak Claudia Jian (2)
- Bab 102 Aku Tidak Pernah Berpikir Untuk Menyerah (1)
- Bab 102 Aku Tidak Pernah Berpikir Untuk Menyerah (2)
- Bab 103 Tipikal Cowok Bertampang Dingin Tetapi Hangat Di Dalam (1)
- Bab 103 Tipikal Cowok Bertampang Dingin Tetapi Hangat Di Dalam (2)
- Bab 104 Aku Takut Kamu Menyusahkan Istriku (1)
- Bab 104 Aku Takut Kamu Menyusahkan Istriku (2)
- Bab 105 Pasangan Sejak Kecil (1)
- Bab 105 Pasangan Sejak Kecil (2)
- Bab 106 Akhirnya Mengerti (1)
- Bab 106 Akhirnya Mengerti (2)
- Bab 107 Biarkan Manusia Murahan Itu Mati (1)
- Bab 107 Biarkan Manusia Murahan Itu Mati (2)
- Bab 108 Kamu Hanya Akan Menjadi Milikku
- Bab 109 Merasakan Perasaan Kehilangan Keluarga Terdekat!”
- Bab 110 Kamu Jangan Pergi (1)
- Bab 110 Kamu Jangan Pergi (2)
- Bab 111 Tuan Li, Turut Berduka!
- Bab 112 Diri sendiri Tidak Mengajarinya Dengan Baik, Tidak Bisa Menyalahi Orang Lain
- Bab 113 Pelaku Peracun Sudah Ditemukan
- Bab 114 Membuat Dia Menderita Seumur Hidup
- Bab 115 Ingat, Kamu Masih Merupakan Anggota Keluarga Kou(1)
- Bab 115 Ingatlah Kamu Masih Merupakan Anggota Keluarga Kou(2)
- Bab 116 Tidak Perlu Mempedulikan Hubungan Darah, Saling Suka Sudah Cukup (1)
- Bab 116 Tidak Peduli Hubungan Darah, Saling Suka Sudah Cukup (2)
- Bab 117 Kamu Adalah Cinta Pertamaku Selamanya (1)
- Bab 117 Kamu Adalah Cinta Pertamaku Selamanya (2)
- Bab 118 Kebenaran Hanya Tinggal Selangkah (1)
- Bab 118 Kebenaran Hanya Tinggal Selangkah (2)
- Bab 119 Tidak Pernah Menyadari Bahaya Seperti Ini (1)
- Bab 119 Tidak Pernah Menyadari Bahaya Seperti Ini (2)
- Bab 120 Apakah Kamu Ingin Mengenali Ayahmu (1)
- Bab 120 Apakah Kamu Ingin Mengenali Ayahmu (2)
- Bab 121 Jika Dia Peduli, Maka Dia Kalah (1)
- Bab 121 Jika Dia Peduli, Maka Dia Kalah (2)
- Bab 122 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu (1)
- Bab 122 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu (2)
- Bab 123 Jatuh Ke Pernikahan Kedua (1)
- Bab 123 Jatuh Ke Pernikahan Kedua (2)
- Bab 124 Tunggu Dan Lihat Saja (1)
- Bab 124 Tunggu Dan Lihat Saja (2)
- Bab 125 Mendengar Perkataanmu, Aku Jadi Tenang (1)
- Bab 125 Mendengar Perkataanmu, Aku Jadi Tenang (2)
- Bab 126 Clara Jian Adalah Putri Kandungnya (1)
- Bab 126 Clara Jian Adalah Putri Kandungnya (2)
- Bab 127 Semua Yang Terjadi Saat Itu Adalah Konspirasi (1)
- Bab 127 Semua Yang Terjadi Saat Itu Adalah Konspirasi (2)
- Bab 128 Seberapa Jauh Hubungan Kalian (1)
- Bab 128 Seberapa Jauh Hubungan Kalian (2)
- Bab 129 Aku Hanya Mencintaimu (1)
- Bab 129 Aku Hanya Mencintaimu (2)
- Bab 130 Aku Ingin Memberikan Identitas Yang Legal Untuk Anak Kita (1)
- Bab 130 Aku Ingin Memberikan Identitas Yang Legal Untuk Anak Kita (2)
- Bab 131 Aku Tidak Bisa Mengendalikan Alfredo Lagi (1)
- Bab 131 Aku Tidak Bisa Mengendalikan Alfredo Lagi (2)
- Bab 132 Analisismu Benar, 100 Poin! (1)
- Bab 132 Analisismu Benar, 100 Poin! (2)
- Bab 133 Dia Tidak Akan Bebas Dari Genggaman Kita (1)
- Bab 133 Dia Tidak Akan Bebas Dari Genggaman Kita (2)
- Bab 134 Menjadi Janice Li Yang Kedua (1)
- Bab 134 Menjadi Janice Li Yang Kedua (2)
- Bab 135 Semua Harta Warisan Diberikan Kepada Satu Orang (1)
- Bab 135 Semua Harta Warisan Diberikan Kepada Satu Orang (2)
- Bab 136 Membereskannya, Bersih Dan Rapi (1)
- Bab 136 Membereskannya, Bersih Dan Rapi (2)
- Bab 137 Gantikan Aku Jaga Baik-Baik Clara Jian (1)
- Bab 137 Gantikan Aku Jaga Baik-Baik Clara Jian (2)
- Bab 138 Mungkin Hanya Belum Saatnya Saja (1)
- Bab 138 Mungkin Hanya Belum Saatnya Saja (2)
- Bab 139 Tidak Pernah Berpikir Melibatkanmu (1)
- Bab 139 Tidak Pernah Berpikir Melibatkanmu (2)
- Bab 140 Tidak Mungkin Salah Menangkap Orang Baik (1)
- Bab 140 Tidak Mungkin Salah Menangkap Orang Baik (2)
- Bab 141 Meninggalkan Wesley Su (1)
- Bab 141 Meninggalkan Wesley Xu (2)
- Bab 142 Rencana Tetap Saja Tidak Bisa Mengalahkan Perubahan
- Bab 143 Pulang Ke Rumah Keluarga Kou
- Bab 144 Membalasnya Beratus Hingga Beribu Kali Lipat (1)
- Bab 144 Membalasnya Beratus Hingga Beribu Kali Lipat (2)
- Bab 145 Masuk Ke Li’s Corp, Menggantikan Ned Li (1)
- Bab 145 Masuk Ke Li’s Corp, Menggantikan Ned Li (2)
- Bab 146 Kebenaran Semakin Lama Semakin Jauh (1)
- Bab 146 Kebenaran Semakin Lama Semakin Jauh (2)
- Bab 147 Cincinnya Jatuh (1)
- Bab 147 Cincinnya Jatuh (2)
- Membunuh Satu Orang Adalah Kematian, Membunuh Dua Orang Juga Kematian (1)
- Bab 148 Membunuh Satu Orang Adalah Kematian, Membunuh Dua Orang Juga Kematian (2)
- Bab 149 Aku Bersalah Padamu
- Bab 150 Kamu Harus Menyerahkan Posisimu
- Bab 151 Kak Ipar, Sesuatu Telah Terjadi (1)
- Bab 151 Kak Ipar, Sesuatu Telah Terjadi (2)
- Bab 152 Aku Tidak Akan Menyimpan Pasangan Yang Tidak Tulus (1)
- Bab 152 Aku Tidak Akan Menyimpan Pasangan Yang Tidak Tulus (2)
- Bab 153 Aku Suka Istri Yang Mendominasi Sepertimu (1)
- Bab 153 Aku Suka Istri Yang Mendominasi Sepertimu (2)
- Bab 154 Aku Adalah Pria Pertamanya (1)
- Bab 154 Aku Adalah Pria Pertamanya (2)
- Bab 155 Demi Kamu Aku Pasti Menjaga Tubuhku (1)
- Bab 155 Demi Kamu Aku Pasti Menjaga Tubuhku (2)
- Bab 156 Baik, Aku Akan Mengabulkan Impian Mu (1)
- Bab 156 Baik, Aku Akan Mengabulkan Impian Mu (2)
- Bab 157 Kita Bercerai Saja (1)
- Bab 157 Kita Bercerai Saja (2)
- Bab 158 Bawa Clara Jian Pergi Bersama (1)
- Bab 158 Bawa Clara Jian Pergi Bersama (2)
- Bab 159 Alangkah Baiknya Jika Ibumu Bisa Berpkiran Begitu (1)
- Bab 159 Alangkah Baiknya Jika Ibumu Bisa Berpkiran Begitu (2)
- Bab 160 Tidak Mengakuinya Juga Tidak Masalah, Asalkan Kamu Senang (1)
- Bab 160 Tidak Mengakuinya Juga Tidak Masalah, Asalkan Kamu Bahagia (2)
- Bab 161 Aku Terlalu Murahan Dan Bersalah (1)
- Bab 161 Aku Terlalu Murahan Dan Bersalah (2)
- Bab 162 Jauhi Aku, Aku Ingin Muntah Saat Menciumnya (1)
- Bab 162 Jauhi Aku, Aku Ingin Muntah Saat Menciumnya (2)
- Bab 163 Kerjaan Yang Bagus (1)
- Bab 163 Kerjaan Yang Bagus (2)
- Bab 164 Menjadikannya Sebagai Putri Angkat (1)
- Bab 164 Menjadikannya Sebagai Putri Angkat (2)
- Bab 165 Jika Kau Tak Datang, Aku Akan Melakukan Aborsi (1)
- Bab 165 Jika Kau Tak Datang, Aku Akan Melakukan Aborsi (2)
- Bab 166 Jika Kau Masih Hidup, Akankah Kau Memaafkannya (1)
- Bab 166 Jika Kau Masih Hidup, Akankah Kau Memaafkannya (2)
- Bab 167 Ia Telah Ditangkap, Seumur Hidup Takkan Bisa Keluar Lagi (1)
- Bab 167 Ia Telah Ditangkap, Seumur Hidup Takkan Bisa Keluar Lagi (2)
- Bab 168 Aku Sudah Tidak Bekerja, Apakah Kau Bisa Menafkahiku (1)
- Bab 168 Aku Sudah Tidak Bekerja, Apakah Kau Bisa Menafkahiku (2)
- Bab 169 Mau Apa, Aku Akan Memberimu Semuanya (1)
- Bab 169 Mau Apa, Aku Akan Memberimu Semuanya (2)
- Bab 170 Alfredo Kou, Kamu Sudah Gila (1)
- Bab 170 Alfredo Kou, Kamu Sudah Gila (2)
- Bab 171 Kamu Sebenarnya Mencintaiku, Atau Paman Kecil (1)
- Bab 171 Kamu Sebenarnya Mencintaiku, Atau Paman Kecil (2)
- Bab 172 Mati Sana! (1)
- Bab 172 Mati Sana! (2)
- Bab 173 Lucy Li yang Menyedihkan (1)
- Bab 173 Lucy Li yang Menyedihkan (2)
- Bab 174 Clara Jian Lah Yang Terlalu Pintar, Dan Dia Yang Terlalu Bodoh (1)
- Bab 174 Clara Jian Lah Yang Terlalu Pintar, Dan Dia Yang Terlalu Bodoh (2)
- Bab 175 Gantikan Aku Untuk Mengatakan ‘Maaf’ (1)
- Bab 175 Bab 175 Gantikan Aku Untuk Mengatakan ‘Maaf’ (2)
- Bab 176 Tidak Ada Hubungan (1)
- Bab 176 Tidak Ada Hubungan (2)
- Bab 177 Clara, Maaf! (1)
- Bab 177 Clara, Maaf! (2)
- Bab 178 Hanya Sebuah Gedung (1)
- Bab 178 Hanya Sebuah Gedung (2)
- Bab 179 Mati Juga Tidak Akan Menyerahkan Posisi Nyonya Li (1)
- Bab 179 Mati Juga Tidak Akan Menyerahkan Posisi Nyonya Li (2)
- Bab 180 Semuanya Akan Mengalir Apa Adanya (1)
- Bab 180 Semuanya Akan Mengalir Apa Adanya (2)
- Bab 181 Tidak Akan Ada Lagi Lain Kali (1)
- Bab 181 Tidak Akan Ada Lagi Lain Kali (2)
- Bab 182 Dibius (1)
- Bab 182 Dibius (2)
- Bab 183 Jika Kamu Datang, Ibarat Memberi Minyak Ke Dalam Api (1)
- Bab 183 Jika Kamu Datang, Ibarat Memberi Minyak Ke Dalam Api (2)
- Bab 184 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan (1)
- Bab 184 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan (2)
- Bab 185 Benar Seorang Anak Lelaki (1)
- Bab 185 Benar Seorang Anak Lelaki (2)
- Bab 186 Tidak Mati Tidak Boleh Keluar
- Bab 187 Hanya Bisa Bersalah Pada Derico Kou Kakak Ipar Ini
- Bab 188 Tidak Ada Ayah Yang Seperti Dirimu Ini (1)
- Bab 188 Tidak Ada Ayah Yang Seperti Dirimu Ini (2)
- Bab 189 Antar Aku Ke Rumah Sakit, Mohon Padamu
- Bab 180 Gray Telah Hilang
- Bab 191 Kakak Ipar, Aku Berharap Kamu Baik-Baik saja (1)
- Bab 191 Kakak Ipar, Aku Berharap Kamu Baik-Baik saja (2)
- Bab 192 Posisinya Telah Digantikan Oleh Putranya (1)
- Bab 192 Posisinya Telah Digantikan Oleh Putra (2)
- Bab 193 Terima Kasih Clara (1)
- Bab 193 Terima Kasih Clara (2)
- Bab 194 Tidak Ada Yang Mustahil, Hanya Saja Tidak Dapat Dibayangkan (1)
- Bab 194 Tidak Ada Yang Mustahil, Hanya Saja Tidak Dapat Dibayangkan (2)
- Bab 195 Temui Aku Buat Tanda Tangan Setelah Tujuh Tahun (1)
- Bab 195 Temui Aku Buat Tanda Tangan Setelah Tujuh Tahun (2)
- Bab 196 Pernikahan Megah (I)(1)
- Bab 196 Pernikahan Megah (I)(2)
- Bab 197 Pernikahan Megah (II)(1)
- Bab 197 Pernikahan Megah (II)(2)
- Bab 198 Pernikahan Megah (III)(1)
- Bab 198 Pernikahan Megah (III)(2)
- Bab 199 Pusaran Kebahagiaan (1)
- Bab 199 Pusaran Kebahagiaan (2)
- Bab 200 Extra I (1)
- Bab 200 Extra I (2)
- Bab 201 Extra II (1)
- Bab 201 Extra II (2)
- Bab 202 Extra III (1)
- Bab 202 Extra III (2)
- Bab 203 Extra IV (Ending) (1)
- Bab 203 Extra IV (Ending) (2)