Excellent Love - Bab 78 Gray Ada Hubungan Apa Denganmu? (1)

Dalam beberapa hari di keesokan harinya, kehidupan Clara Jian, sangatlah tenang, setiap hari pergi bekerja dan pulang kerja, lalu menemani Gray Jian di rumah sakit, Alfredo Kou tidak lagi datang mencarinya, dan Janice Li lebih tidak lagi datang mencarinya, hanya ada Linda Ji, yang tetap datang ke rumah sakit tanpa merasa lelah, dan satu lagi, di dalam rekening banknya, tiba-tiba telah bertambah uang dengan saldo yang besar.

Uang sebanyak ini, bertambah tepat pada hari di mana dia telah menerima surat kontrak yang dikirimkan oleh Wesley Xu kepadanya dari Eropa, sebanyak 10 miliar.

Isi yang diubah dalam surat kontrak, sama persis seperti apa yang dibahas oleh mereka di Wechat.

Batas waktu, telah diperpanjang dari 2 tahun menjadi 5 tahun, dan imbalannya berubah dari 20 juta per sekali melakukan menjadi 200 juta per sekali melakukan, uang tebusan melanggar kontrak, juga dinaikkan dari 10 miliar menjadi 100 miliar, tidak peduli pihak mana pun yang duluan membatalkannya, dia harus menebus pihak lainnya.

Tentu saja, di dalamnya masih terdapat dua butir persyaratan yang telah ditambahkan oleh Wesley Xu secara sepihak tanpa persetujuan darinya.

Yaitu semalam dalam satu bulan diubah menjadi tak terbatas.

Kedua belah pihak boleh muncul di hadapan segala acara publik dengan identitas sebagai hubungan pacar.

Saat itu, Clara Jian langsung tertawa saat melihat dua butir isi kontrak yang telah diganti itu, apakah Wesley Xu hendak menafkahinya secara terang-terangan dengan menggunakan identitas sebagai seorang pacar!

Bagaimana mungkin dia tidak merasa senang terhadap hal baik bagaikan mendapatkan durian runtuh seperti ini, apalagi, Wesley Xu adalah ayah dari anaknya, kalau dia bersedia untuk memberikannya uang dengan menggunakan berbagai alasan yang ada, dia akan menerimanya, lagipula kedepannya tetap memerlukan uang untuk dihabiskan pada anaknya.

Kehidupan yang penuh dengan kesibukan dan berarti, telah lewat dengan begitu cepat, dalam sekejab mata, hari minggu telah tiba kembali, sudah waktunya bagi Clara Jian untuk mengajar les piano kepada Elsie Li.

Gray Jian ada yang jaga di rumah sakit, apalagi, Linda Ji juga berada di sana, jadi Clara Jian sangatlah tenang, setelah selesai makan sarapan, dia langsung pergi ke rumah Keluarga Li, mengajar Elsie Li.

Saat tiba di rumah Keluarga Li, jarang-jarang Ned Li tidak berada di rumah, tapi, hal yang tidak diduga oleh Clara Jian sebelumnya adalah, Janice Li malah berada di sana.

"Guru Jian, di mana Gray? Kenapa dia tidak datang bersamamu ke rumah kami? Aku sudah lama tidak bertemu dengan Gray lagi." Melihat Clara Jian datang sendirian, Elsie Li menarik tangannya, bertanya dengan sedikit tidak senang.

Clara Jian tersenyum dengan sangat lembut, berjongkok, mengangkat tangan mengelus poni di depan keningnya Elsie Li, menjelaskan padanya, "Gray sekarang berada di rumah sakit, tunggu setelah dia keluar dari rumah sakit, kalian akan bisa bertemu dan bermain di TK lagi nantinya, bagaimana?"

"Apakah Gray jatuh sakit lagi?" Elsie Li menggerutu, mengerutkan keningnya yang lembut.

Clara Jian tersenyum, "Hmm, Gray telah jatuh sakit, tapi dia tidak kenapa-napa, dia akan segera membalik kembali."

"Cih!" Tepat setelah perkataan Clara Jian terlontarkan, tidak jauh dari sana, sebuah suara yang begitu menyindir telah terdengar.

Clara Jian pergi melihat ke arah sumber suara, dalam seklias langsung bisa melihat, Janice Li yang sedang berjalan menuruni tangga dengan sepasang tangan yang bersilangan di depan dada.

Janice Li benar-benar merupakan seorang wanita jelita, tidak hanya parasnya yang cantik, bahkan bentuk tubuhnya juga indah, bentuk lekukan tubuhnya terlihat menawan, dengar-dengar, dia adalah seorang penari balet.

Hanya saja, aura meremehkan dan arogan dari balik matanya itu, membuat dirinya yang harusnya polos bagaikan seorang dewi, menjadi penuh dengan aura gelap.

"Tante, dia adalah Guru Jian, aku paling menyukai Guru." Saat Elsie Li melihat Janice Li turun, langsung memperkenalkan Clara Jian terhadapnya dengan senang.

Clara Jian melihat sekilas Elsie Ji yang polos itu, tersenyum sedikit, dan berdiri, kemudian, memalingkan pandangannya secara perlahan, melihat ke arah Janice Li, dengan tanpa merendahkan diri ataupun bersikap terlalu arogan menyapanya, "Nona Li, apa kabar!"

Janice Li melirik Clara Jian sekilas, dan malas meladeninya, hanya langsung berjalan menghampiri Elsie Li, mengangkat tangan dan mengelus kepalanya dengan lembut, berkata sambil tersenyum, "Elsie anak yang baik, Tante tahu siapa dia, sebelum dia mengajar Elsie Li, Tante bicara dengannya sejenak dulu, bagaimana?"

Setelah itu, tanpa menunggu tanggapan dari Elsie Li, Janice Li telah menyuruh Bibi Zhang kemari, menyuruh Bibi Zhang untuk membawa Elsie Li bermain di taman bunga sejenak.

"Tante, kalau begitu, kamu harus mengembalikan Guru Jian kepadaku ya!" Meskipun Elsie Li tidak rela, tapi tetap tidak menolaknya.

Janice Li menganggukkan kepala dengan lembut, "Baik, pergi bermainlah dulu."

"Oh."

Janice Li tersenyum, setelah melihat Bibi Zhang telah membawa Elsie Li pergi keluar, lalu, memalingkan kepala melihat ke arah Clara Jian, dia tetap mempertahankan senyuman di wajahnya tadi, tapi tatapan matanya malah begitu dingin, berkata, "Nona Jian, tidak keberatan untuk duduk dan berbicara baik-baik bukan?"

Clara Jian melihatnya, tersenyum dan berkata, "Nona Li, aku tidak merasa ada hal yang harus dibahas diantara kita berdua, apalagi, aku datang untuk mengajar Elsie Li bermain piano."

Janice Li mengangkat alisnya, "Memangnya kamu tidak ingin tahu, siapa ayah dari Gray?"

Clara Jian melihat ke arah Janice Li yang bersikap arogan di depannya ini, apakah, dia dan Ellya Li benar-benar masih tidak tahu, bahwa dirinya sebenarnya telah mengetahui semuanya?

Karena Janice Li masih belum tahu, maka dirinya ingin melihat, apakah Janice Li mencarinya membahas sesuatu, benar-benar akan mengatakan bahwa Wesley Xu adalah ayahnya Gray Jian.

"Kelihatannya Nona Jian telah tertarik." Melihat Clara Jian tidak berkata, Janice Li tersenyum, "Mari, silahkan ke sini."

Setelah perkataannya keluar, Janice Li duluan membalikkan badan dan berjalan ke lantai dua dengan langkah kaki yang gemulai, sambil berjalan sambil berpesan pada pembantu untuk menyeduhkan teh.

Clara Jian menganggukkan kepala, mengikutinya.

Setelah tiba di ruang menjumpai tamu di lantai dua, Janice Li langsung duduk di atas sofa.

"Nona Jian, silahkan duduk." Clara Jian telah naik ke atas, berdiri di samping dan tidak berniat untuk duduk sedikit pun, Janice Li kembali mempersilahkannya dengan sangat ramah.

Clara Jian mengangkat pandangan melihatnya, tidak menolaknya, lalu ikut berjalan ke sofa yang berada di seberangnya dan duduk.

Tepat pada saat ini, pembantu telah menyuguhkan dua cangkir teh ke dalam, juga sepiring buah, setelah meletakkannya, mereka langsung keluar dengan hormat.

Setelah pembantu telah keluar, Janice Li sama sekali tidak buru-buru membahasnya, dia mengangkat cangkir tehnya, dan meminumnya dengan santai.

"Nona Li, aku tidak merasa kamu bakalan begitu berbaik hati, untuk memberitahukanku siapa ayah dari Gray, katakanlah apa yang ingin kamu sampaikan, aku akan mendengarnya." Melihat Janice Li sepertinya tidak berniat untuk berbicara terhadapnya dengan baik-baik, Clara Jian langsung duluan menggunakan teknik menggusarkannya.

Janice Li meletakkan gelas yang ada di tangannya, melihat ke arah Clara Jian dan tersenyum, berkata dengan menunjukkan aura elegan dan terhormat, "Untuk apa buru-buru, tidak akan terlambat membahasnya setelah selesai meminum secangkir teh membasahi mulut kok!"

Clara Jian melihat cangkir teh yang masih mengeluarkan uap panas di hadapannya, tersenyum, "Terima kasih, aku tidak akan meminumnya."

Janice Li melihat Clara Jian, mengangkat alisnya, akhirnya berkata, "Sungguh tidak disangka, seorang anak berpenyakit, kamu malah tetap bisa mempertahankannya di sisi selama ini, dan bahkan tetap berusaha untuk mengobatinya."

Bola mata Clara Jian yang jernih itu, sangat datar tanpa terdapat suatu ekspresi apapun saat bertatapan dengan Janice Li, tersenyum, berkata dengan sangat sederhana, "Itu adalah anakku."

"Cih!" Seakan-akan telah mendengar sebuah lelucon yang sangat lucu, Janice Li tertawa lepas dengan sangat menyindir, ekspresi wajahnya yang muram seketika berubah menjadi sangat kejam dan licik bagaikan sedang memperlihatkan pertujukan perubahan topeng, berkata sambil menggertakkan gigi, "Clara, itu adalah anakku."

Melihat Janice Li yang tiba-tiba bagaikan kucing yang bulunya telah meledak itu, Clara Jian tetap bersikap tenang, tidak memiliki ekspresi apapun, hanya tersenyum dengan sopan, bertanya balik, "Nona Li, apakah Gray memiliki hubungan denganmu?"

Janice Li menggertakkan gigi, menahan kegegabahannya sekuat tenaga, menatap Clara Jian, berkata satu kata per satu kata, "Kalau bukan karena aku, mana mungkin kamu bisa memiliki seorang putra?"

Menghadapi rasa kebencian Janice Li yang muncul secara mendadak, Clara Jian menundukkan kepala, tersenyum, "Nona Li, kelihatannya kamu sama sekali tidak berniat untuk mengatakannya padaku siapa ayah dari Gray, kalau begitu, kita juga sudah tidak perlu terus berbicara lagi."

Setelah mengatakannya, Clara Jian membalikkan badan, mengangkat kakinya hendak turun ke bawah

Melihat sikap Clara Jian yang arogan dan sama sekali tidak menghiraukannya, Janice Li langsung merasa sangat kesal, tepat saat Clara Jian melintas di sampingnya, dia mengeluarkan suntik dengan jarum yang tidak halus juga tidak besar dari bantalan di sofa. Sedetik kemudian, dia seketika langsung berdiri dari sofa, mengangkat jarum suntik yang ada di tanagnnya dan menancapkannya ke bagian pundak Clara Jian dengan kuat.

"Ah!"

Jarum suntik langsung tertancap dan masuk ke dalam daging dalam sekejab, rasa sakit yang datang mendadak, membuat Clara Jian berteriak histeris, ketika dirinya memalingkan kepala melihatnya, terlihat jari jempol Janice Li sedang menekan suntik dengan erat, cairan di dalamnya, sebagian besar telah dimasukkan ke dalam tubuhnya.

"Apa yang kamu lakukan?"

Saat sadar, Clara Jian berteriak keras, mendorong Janice Li dengan kuat, lalu, mencabut suntikan yang masih tertancap ke dalam bahunya.

Janice Li menjadi sempoyongan akibat dorongan Clara Jian, terakhir merebah ke lantai, tapi, saat ini, meskipun dia jatuh ke lantai, di wajahnya malah tidak terlihat begitu marah, yang ada adalah, senyuman sinis yang membuat orang merinding.

Clara Jian melihatnya, lalu melihat cairan dalam suntikan di tangannya yang sebagian besar diantaranya telah masuk ke dalam tubuhnya, sebuah rasa takut dan ketidaktenangan yang besar seketika telah menyelimutinya dan menghanyutkannya.

"Apa ini? Apa yang ingin kamu lakukan?"

Melihat Clara Jian yang tidak lagi bersikap tenang seperti tadi, Janice Li melekukkan bibirnya, tersenyum, senyumannya penuh dengan entah berapa banyak kepuasan setelah pelampiasan amarah telah dilakukan, mengangkat alisnya berkata dengan sangat senang, "Bukan aku yang ingin melakukan sesuatu, tapi kamulah yang begitu murahan!"

Clara Jian melihat Janice Li, wajahnya yang begitu senang itu, malah mulai bergoyang-goyang di hadapan matanya, dan muncul bayangan ganda, langkah kakinya, juga mulai menjadi sempoyongan, badannya mulai hendak jatuh, dan nyaris tumbang.

Sambil melihat suntik di tangannya, juga melihat ke arah Janice Li, wajahnya, telah menjadi sangat kabur, dan bayangan ganda tiada hentinya bertambah dan bertambah, hingga tak terkendali, tubuh langsung tumbang ke samping.

Mengontrol kesadaran pikirannya yang tersisa dengan erat, Clara jian tidak tumbang ke tanah, melainkan berpegangan pada samping sofa dengan erat, menggigit sudut bibirnya dengan kuat.

Seketika, muncul aroma darah yang melumuri sela-sela gigi dan mulut Clara Jian, membuatnya kembali lebih sadar sedikit.

"Kamu...... apa yang telah kamu suntikkan...... padaku?"

Melihat Clara Jian yang sudah berada di ambang kematian, tapi masih saja berusaha untuk bertahan, Janice Li tersenyum, tertawa dengan lebih senang dan bahagia, "Tenang saja, tidak akan mati, Alfredo begitu menyukaimu, tunggu hingga dia telah datang, kamu nikmatilah dengan baik!"

Mendengar perkataan dari Janice Li, hati Clara Jian seketika menjadi menyusut, seluruh tubuhnya gemetaran, sedetik kemudian, dia segera berlari ke bawah dengan tertatih-tatih. Sambil berlari sambil berteriak, "Seseorang...... tolong......"

Janice Li melihatnya, bagaimana mungkin dirinya akan memberikannya kesempatan untuk kabur, dengan kecepatan yang secepat kilat, langsung pergi menyerbunya, dan mencengkram Clara Jian, lalu menariknya dengan sekuat tenaga ke belakang.

Clara Jian pada awalnya sudah tak bertenaga, kepalanya pusing, dan hampir pingsan, setelah ditarik oleh Janice Li dengan kuat seperti ini, seluruh tubuhnya mundur ke belakang, "Bang" terdengar suara benturan, dan merebah ke lantai, sekujur tubuhnya sudah tidak memiliki kekuatan untuk melakukan perlawanan sedikit pun.

Melihat Clara Jian yang tumbang di lantai, Janice Li menyilangkan sepasang tangannya di dada, melirik Clara Jian dengan angkuh, mengangkat kaki dan menendang Clara Jian di bagian pinggangnya, berkata dengan sangat meremehkan sambil tertawa sinis, "Kabur apanya, perasaan Alfredo terhadapmu begitu tulus, aku sekarang sedang membantumu."

Setelah ucapan terlontarkan, dia mengeluarkan ponsel, mencarikan nomor ponselnya Alfredo Kou dan menghubunginya.

"Alfredo, sudah beres, segera masuklah."

Clara Jian terbaring di lantai, mempertahankan sisa kesadarannya yang tidak banyak, setelah mendengar perkataan Janice Li terhadap Alfredo Kou, pandangan matanya, langsung muncul perasaan putus asa dan tak berdaya yang tak pernah ada sebelumnya, bagaikan arus air yang deras, mulai menenggelamkan seluruh dirinya, menghanyutkannya.

Dia tahu, detik ini, dia telah mampus, benar-benar mampus, tidak ada orang lain yang akan membatunya lagi, tidak ada!

Novel Terkait

Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu