Excellent Love - Bab 85 Selain Pintu Belakang, Semua Pintu Utamaku Yang Lain Akan Terbuka Untukmu (2)

Karena dibanding dengan tinggal di rumah Kou, Dia lebih terbiasa tinggal di hotel, lebih leluasa juga.

Setelah menunggu sebentar, Wesley Xu menunduk dan melihat ke hp yang ada ditangannya, tidak ada balasan, dia pun mengerutkan alis tampannya, langsung membuka kunci layar hp, lalu mencari nomor hp Clara Jian, hendak ingin meneleponnya.

Namun, disaat itu juga, tiba-tiba ada sebuah pesan masuk, pesan tersebut merupakan balasan dari Clara Jian.

[Gray hari ini lelah, sudah naik ke ranjang dan tidur.]

[Kalau kamu? Sedang melakukan apa?] Wesley Xu dengan segara membalasnya.

Clara Jian melihat Wesley Xu membalas pesan dalam hitungan detik, Ia pun tersenyum manis dengan tanpa sadar, [Batas waktu sebulan segera tiba, CEO Xu mengira aku lagi melakukan apa?]

Wesley Xu yang di depan jendela besar itu melihat Clara Jian membalas pesan dengan begitu cepat, Ia pun tersenyum dengan puas, tatapan yang mendalam itu pun terlihat senang.

Tentu saja Dia tahu, batas waktu sebulan itu adalah apa.

Proyek desain interior di Langnam Hotel.

[Kalau begitu, berarti kamu sudah melebih-lebihkan kemampuan kamu sendiri]

Clara Jian sambil melihat pesan sombong dari Wesley Xu, sambil cemberut dan merengutkan hidungnya, membalas dengan, [Bagaimana mungkin, Kantor Desain K&J tidak pernah membuat kliennya kecewa, hanya saja tidak tahu apa dua hari lagi, CEO Xu ada waktu untuk datang melihat kami.]

Melihat Clara Jian membalas dengan dominan namun lucu itu, Wesley Xu pun tersenyum, sepasang mata hitamnya terlihat lebih cerah daripada cahaya lampu yang ada diluar.

[Tentu saja, hanya tidak tahu apakah siang hari itu, Desainer besar Jian ada waktu tidak untuk makan siang bersama]

Di depan meja, Clara Jian sambil melihat balasan pesan dari Wesley Xu, denyut jantungnya pun menjadi semakin kuat, sampai nafas pun menjadi sedikit kacau.

Menunduk dan tersenyum, dengan cepat, Ia mengetik lagi [CEO Xu ini sedang mengundang, atau mengancam?]

Disebelah telepon, Wesley Xu sambil menatap balasan Clara Jian, seolah-olah seperti wajah cantik Clara Jian yang penuh dengan senyum dan tatapan mata yang berkilau itu muncul di layar hp, dan ini pun membuatnya merasa sedikit gelisah dan tidak bisa diam.

Bibir tipis yang seksi itu terangkat, lalu Ia tersenyum, dengan cepat jarinya mengetik di keyboard hp [Yang mana lebih berguna, yang itu yang digunakan]

Melihat balasan Wesley Xu yang dominan seperti biasa, Clara Jian pun tersenyum, denyut jantungnya pun menjadi berantakan, lalau Ia langsung membalasnya dengan [Kalau aku datang sesuai janji, apakah CEO Xu akan membuka pintu belakang untuk aku]

Sebenarnya, Clara Jian sangat percaya diri terhadap hasil desain Ia kali ini, Ia hanya sekedar bertanya saja.

Disebelah sana, Wesley Xu menatap layar hp, tatapan yang seterang sinar bintang, seolah-olah ada api membara, cahaya api itu pun seperti hampir melimpah.

Mengerutkan alis tampan, sambil mengambil nafas yang dalam, menekan reaksi tubuhnya yang semakin kuat itu, sekali lagi Ia membalas dengan serius, [Selain pintu belakang, pintu aku yang lain, akan selalu terbuka untuk kamu]

Sebelah sini, melihat balasan Wesley Xu, denyut jantung dan nafas Clara Jian, benar-benar kacau.

Tapi, dia tidak membalas pesan Wesley Xu lagi, karena dia tahu, jika masih melanjutkan pembicaraan ini, hati dan pikiran mereka berdua akan tidak dapat ditangani.

Ia menaruh hp, dan terbangun, datang ke depan jendela, membuka jendela, membiarkan angin sejuk musim gugur masuk ke dalam, dan langsung menerkam pipinya yang panas itu.

Saat ini, angin sejuk di malam hari, seperti ciuman lembut dari Wesley Xu, yang tercetak dipipinya dengan perlahan, membuat hatinya semakin tidak bisa merasa tenang.

Sambil melihat keluar jendela, kota makmur yang terang benderang di bawah langit malam, Clara Jian menarik nafas yang dalam, dan menghelakan nafas yang dalam.

Wesley Xu, aku tidak memohon dirimu untuk setia pada ku, aku hanya memohon di masa yang akan datang, kamu bisa memperlakukan aku dan anakmu dengan baik, itu saja sudah cukup!

............................

Keesokkan harinya, Clara Jian mengantar Gray Jian ke Taman kanak-kanak, baru berangkat ke kantor. Hpnya pun berbunyi.

Ia mengeluarkan hpnya dan lihat, sebuah nomor hp asing.

“Halo, Maaf ini darimana?” Mengangkat telepon, Clara Jian langsung bertanya dengan sopan.

“Halo, apakah dengan Nona Clara Jian?”

“Iya, aku sendiri.”

“Halo, aku adalah asisten pribadi Guru Jade Hui, Guru Hui setuju untuk bertemu dengan mu, waktu dan tempat, akan aku kirim nanti ke hpmu, harap kamu bisa datang tepat waktu, tidak telat.”

Clara Jian tidak mengira, Jade Hui akan begitu cepat langsung setuju untuk bertemu dengan dirinya sendiri, hatinya merasa sangat senang, langsung menganggukkan kepala dan berkata, “Baik, terima kasih, aku pasti akan sampai tepat waktu.”

Menutup telepon, dengan segera, Clara Jian langsung menerima sebuah pesan, pesan tersebut dikirim oleh asisten pribadi Jade Hui, tertulis jelas Jade Hui memintanya untuk bertemu pada pukul 2 siang, di sebuah vila pribadi.

Vila pribadi di area ini, Clara Jian beruntung pernah pergi sekali, gaya vila tersebut, mencontoh Jiangnan Garden, bunga dan pohon serta pemandangan disini sangat cantik, memiliki nuansa tersendiri.

Jade Hui adalah orang Kota Jing, dan sudah hidup lama diluar negeri, ini adalah pertama kali Ia menyelenggarakan pameran lukisan di Kota Shen Nan, kenapa dia tidak tinggal di hotel, malah bisa menemukan tempat yang begitu anggun.

Walaupun Clara Jian percaya, Jade Hui mungkin saja tinggal disana, tapi, dia tetap takut terbohongi, bagaimana pun sekarang, segala macam gaya penipuan yang begitu canggih, lebih baik hati-hati daripada terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Jadi, setelah berpikir-pikir, Clara Jian pun mencari nomor Fernand Li, dan meneleponnya.

Melihat hubungan Fernand Li dan Jade Hui, Fernand Li pasti tahu, apakah Jade Hui tinggal di vila pribadi tersebut.

“Halo, Clara, ini adalah pertama kalinya kamu menelepon aku.” Dengan cepat, telepon tersebut pun terangkat, dan terdengar suara Fernand Li yang lembut dan ramah.

Clara Jian tersenyum dengan segan, “Maaf, Tuan Li, apakah aku telah mengganggu kamu.”

Fernand Li yang disebelah telepon tersebut hendak ingin keluar, dia sudah berdiri di depan pintu mobil, mendengar kata tersebut, Ia menggelengkan kepala sambil tersenyum, “Tidak, lain kali tidak perlu terlalu segan, ada apa langsung ceritakan saja.”

Dia percaya, kalau tidak ada apa-apa, Clara Jian tidak mungkin akan meneleponnya dengan sembarangan, karena Clara Jian adalah orang yang sangat berhati-hati.

Clara Jian tersenyum, Ia pun tidak segan lagi, langsung berkata, “Tuan Li, kemarin aku pergi ke pameran lukisan Guru Hui, aku sangat ingin bertemu dengan Guru Hui, dan hari ini asister pribadi Guru Hui menelepon aku, berkata kalau Guru Hui sudah setuju untuk bertemu dengan aku, pada jam 2 siang di sebuah vila pribadi di XXXX, aku ingin memastikan dengan kamu, apakah Guru Hui tinggal disana?”

“Hahaha…..” Setelah mendengar ucapan Clara Jian, Fernand Li pun tertawa, “Iya benar, Jade memang tinggal di vila tersebut, kalau tidak aku yang menemani kamu kesana?”

“Tidak perlu, terima kasih banyak Tuan Li, aku mencari Guru Hui, sebenarnya karena ada sebuah proyek desain interior besar, ingin coba lihat apakah Guru Hui ingin bekerja sama.” Antusias dari Fernand Li, benar-benar membuat Clara Jian merasa tersanjung.

Sejujurnya, dia dan Fernand Li, hanya pertemuan secara kebetulan, lagi pula mereka berdua adalah orang dalam generasi yang berbeda, tapi, Fernand Li benar-benar tulus menganggap dia sebagai teman, benar-benar membuat Clara Jian merasa sangat berterima kasih, namun Ia tidak bisa membalas budinya.

“Ok, emosi Jade sedikit aneh, tetapi orangnya sangat baik.” Karena Clara Jian tidak ingin ditemani olehnya, Fernand Li tentu saja tidak memaksanya, namun ia dengan perhatian mengingatkan Clara Jian.

“Baik, aku tahu, terima kasih Tuan Li.”

“Sama-sama, kalau ada apa-apa telepon aku kapan saja.”

“Iya, baik.” Clara Jian ingin mengucap terima kasih lagi, tapi di depan ramahnya Fernand Li, malah terlihat mengasingkan diri, jadi dia pun tidak mengucap terima kasih lagi, hanya dengan bersyukur Ia berkata, “Kalau begitu Tuan Li kamu silahkan, aku tutup telepon yah.”

“Iya, sampai berjumpa.”

“Sampai berjumpa.”

“Clara, apakah ada kabar baik?” Clara Jian baru menutup telepon, langsung terdengar suara Daisy Feng dari belakang.

Clara Jian menolehkan dan melihatnnya, sambil tersenyum dan menganggukkan kepala, “Iya, Guru besar Hui setuju untuk bertemu dengan kita.”

“Benarkah?!” Daisy Feng merasa terkejut dan senang.

Clara Jian tersenyum, “Iya, benar, tadi asistennya sudah mengirim waktu dan tempat ke aku.”

“Sudah aku duga, kalau kamu yang turun tangan, Guru besar Hui pasti mau bertemu dengan kita.” Sambil melihat ke Clara Jian, Daisy Feng berkata dengan wajah yang senang.

Clara Jian menunduk, tersenyum, Ia tidak bertanya apa-apa, hanya berkata, “Kalau begitu nanti siang kita pergi bertemu Guru besar Hui.”

“Baik.”

............................

Karena takut terlambat, jadi Clara Jian dan Daisy Feng pun berangkat lebih awal, alhasil masih belasan menit lagi baru jam 2, mereka sudah sampai.

“Halo kedua Nona, mohon kalian duduk sebentar, Guru Hui sedang bertemu dengan tamu yang lain, kalian perlu menunggu sebentar. "Asisten Jade Hui menyajikan teh untuk Clara Jian dan Daisy Feng, dan melayani mereka dengan ramah.

“Baik, terima kasih!” Daisy Feng menjawab dengan sopan, Clara Jian juga menganggukkan kepala kepada asisten Jade Hui, dan melihat dia pergi.

“Wah, tempat ini benar-benat bagus, ada bunga, tanaman, dan pohon, ada gunung ada air ada bebek mandarin, benar-benar seperti setengah dari surga!” setelah asisten Jade Hui pergi, Daisy Feng berdiri di depan dinding kaca ruang tamu, sambil melihat sepasang bebek mandarin yang sedang bermain di danau buatan, sambil terkagum-kagum.

“Iya!” Clara Jian menganggukkan kepala dengan setuju, “Tapi, kebanyakan anak muda sekarang sepertinya lebih menyukai gedung-gedung tinggi dan teknologi canggih. "

“Kamu juga anak muda, bagaimana dengan kamu?” Sambil melihat ke Clara Jian, Daisy Feng bertanya dengan spontan.

Clara Jian tersenyum, dan berkata dengan datar, “Asalkan bisa hidup dengan tenang, aku tinggal dimana saja boleh.”

Ada orang yang dicintai dan orang yang mencintai diri sendiri, pekerjaan yang disukai, dan ada dua tiga orang anak, begitu saja cukup, hidup mewah atau tidak, itu tidak penting.

Kedua orang sambil di ruang tamu, sambil menikmati pemandangan taman, sambil cerita santai, tanpa sadar, belasan menit sudah berlalu, asisten Jade Hui berjalan keluar lagi, dan berkata kepada Clara Jian, “Nona Jian, Guru Hui sekarang sudah bisa bertemu dengan mu, mohon ikut aku.”

“Guru Hui benar-benar tepat waktu, Ia bilang jam 2, benar-benar tepat jam 2, tidak lebih semenit, juga tidak kurang semenit.” Daisy Feng sambil mendengar, sambil melihat ke jam tangan, lalu Ia berkata, “Ayo, Clara.”

“Maaf, Nona, Guru Hui ada berpesan khusus, kalau Ia hanya bertemu dengan Nona Jian sendiri.” Saat Daisy Feng hendak mengambil tasnya dan bertemu dengan Jade Hui, tiba-tiba terdengar asisten Jade Hui berkata dengan segan.

Daisy Feng tertegun, dan melihat ke arah Clara Jian.

Clara Jian juga terbengong, “Tapi, kami datang bersama.”

“Maaf sekali, tapi ini pesan khusus dari Guru Hui.” Asistennya berkata lagi.

“Tidak apa-apa, Clara, kamu pergi menemui Guru Hui, lagi pula proyek ini juga kamu yang tangani, aku percaya kamu sendiri pasti bisa.” Setelah tertegun, Daisy Feng tersenyum dan menepuk bahu Clara Jian.

Alis Clara Jian bergemetar, tidak tahu harus berkata apa.

“Nona Jian, mohon ikut aku.” Tapi, asisten Jade Hui tidak ingin lama menunggu dirinya, langsung membalikkan badan dan berjalan ke lantai dua.

“Pergilah, aku tunggu kamu disini.” Melihat Clara Jian tidak pergi, Daisy Feng berkata lagi kepadanya dengan sambil tersenyum.

Clara Jian sambil melihatnya, baru menganggukkan kepala, “Iya, aku akan segera turun.”

“Baik.”

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu