Excellent Love - Bab 144 Membalasnya Beratus Hingga Beribu Kali Lipat (2)

Pada saat Ellya Li belum sempat selesai berbicara, Gray Jian yang sedang bermain dengan angsa itu bergerak mundur dua langkah dan tidak sengaja menginjak sepatu bot Lucy Li, Lucy Li langsung berteriak seperti baru saja dipotong dagingnya, pada saat yang bersamaan, ia pun langsung mendorong Gray Jian dengan kuat......

“Ah, Ibu!” “Pfft!”

Gray Jian yang didorong Lucy Li itu langsung terjatuh ke depan, ia berteriak dan langsung terjatuh masuk ke dalam danau.

“Gray Jian!” Ketika melihat Gray Jian terjatuh ke dalam danau, Clara Jian langsung melewati Ellya Li dan bergegas ingin menahan Gray Jian, namun ia pun terlambat satu langkah.

“Pfft!”

Saat melihat Gray Jian terjatuh ke dalam danau, Clara Jian tidak memikirkan segalanya, langsung melepas pakaiannya dengan kecepatan yang paling tinggi dan melompat ke dalam.

“Ibu, tolong!” Gray Jian tidak pernah belajar berenang sebelumnya, air kini juga sedang sangat dingin, ia benar-benar sangat takut dan terus berteriak di dalam air.

“Gray Jian, ayo tangakp ibu!” Clara Jian langsung berenang menghampiri Gray Jian dan menggendongnya.

Di pinggir danau, Ellya Li tercengang beberapa saat, setelah ia kembali fokus, ia langsung berteriak ke dua pembantu yang berada di sisinya dan berkata,”Mengapa kalian masih tercengang, bukannya kalian cepat turun dan menyelamatkannya.”

Kedua pembantu itu terlihat kesulitan,”Nyonya besar, kita tidak tahu cara berenang.”

“Kalau begitu, mengapa kalian tidak segera memanggil orang kemari.”

“Baik,”kedua pembantu wanita itu langsung berlari pulang, lalu berlari sambil berteriak,”Cepat kemarin, nyonya ketiga dan tuan muda kecil terjatuh ke dalam danau, cepat kemari!”

Derico Kou yang sedang berbincang dengan Wesley Xu di dalam ruang buku Derico Kou di lantai dua vila mendengar teriakan pembantu. Hatinya langsung berdebar kencang, ia kemudian berjalan ke arah jendela dan melihat ke arah danau.

Dari jendela transparan tersebut, pada saat ia melihat keadaan di danau, ia pun langsung menggila, berpaling ke arah luar ruang buku dan berlari dengan kecepatannya yang paling tinggi, Derico Kou memperhatikan reaksi Wesley Xu, lalu juga melihat ke arha luar jendela sejenak, ekspresi wajahnya langsung menegang, lalu langsung berjalan ke arah luar ruang buku tanpa mempedulikan segalanya, Alfredo Kou berjalan ke samping jendela dan melihat Clara Jian yang sudah menggendong Gray Jian ke pinggiran, lalu Lucy Li yang masih tercengang di pinggir danau, ia pun merasa semakin kesal.

Clara Jian menggendong Gray Jian berenang ke pinggir danau, lalu melihat Wesley Xu yang berlari tergeas-gesa dari arah vila, ia berlari dengan sangat cepat, dengan kecepatan yang sangat mengejutkan, walaupun ia pernah melihatnya berlatih lari sebelumnya namun kecepatan larinya saat ini tidak tahu berapa kali lipat jauh lebih cepat dari saat ia berlari.

“Ibu......,”sambil merangkul leher Clara Jian, Gray Jian sudah menenang sejak awal, namun bibirnya terlihat mulai memucat dan memar, seluruh tubuhnya bahkan terlihat kedinginan hingga bergemetar.

“Gray Jian, jangan takut, tidak apa-apa,”sambil menggendong Gray Jian, ia kemudian mengantar Gray Jian ke pinggir danau, Clara Jian pun kemudian menenangkannya dengan sikap lembut.

Untung saja Gray Jian tidak berat, sehingga menggendong Gray Jian itu tidak terhitung sebagai sebuah hal yang memakan terlalu banyak tenaga baginya, walaupun ia juga kedinginan hingga wajahnya memucat, namun karena kekuatan keibuannya, ia pun merasa bahwa ia baik-baik saja.

Setelah melihat Gray Jian diselamatkan di pinggiran, Ellya Li pun langsung pergi menggendong Gray Jian, lalu menarik Clara Jian,”Sini, Clara, berikan tanganmu kepadaku.”

Clara Jian menggelengkan kepalanya,”Kakak ipar tertua, bawa Gray Jian pulang, aku bisa naik sendiri.”

Sambil berbincang, Clara Jian kemudian berpaling, menaruh ke dua tangannya di pinggiran, berpaling dari sisi perutanya, dan perlahan mulai beranjak ke pinggir danau, ia bahkan berhati-hati untuk tidak membentur perutnya pada saat ia beranjak.

Lucy Li tetap berdiri diam di sana, ketika melihat Clara Jian beranjak ke sisi danau, ia tidak pergi membantunya, ia bahkan memiliki sejenis keinginan untuk menginjak Clara Jian kembali.

Namun pada saat ia menyadari Wesley Xu sedang berlari cepat ke arah mereka, ia pun hanya terdiam dengan pikirannya.

Pada saat Clara Jian sudah beranjak ke pinggiran, duduk beristirahat di pinggir danau dan menghela nafas erat, Wesley Xu berjalan menghampirinya dan langsug bersujud dengan dua lututnya di depan hadapan Clara Jian, ia lalu mengulurkan sepasang tangan besarnya untuk mengahangatkan wajah kecilnya yang memucat, alis matanya pun terlihat mengerut erat,”Apakah kamu baik-baik saja?”

Clara Jian menatapnya dengan sepasng mata hitam yang bulat, menghirup nafas yang dalam, lalu tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

Kedua tangan Wesley Xu benar-benar sangat hangat dan nyaman!

Sambil melihat Clara Jian, Wesley Xu pun merasa sakit hati hingga matanya memerah, selanjutnya ia langsung menggendognnya, berdiri dan berpaling, lalu berjalan ke arah kastil, ia bahkan tidak melirik Lucy Li yang berada di sampingnya, seakan-akan dia benar-benar tidak ada disana.

Clara Jian merangkul leher Wesley Xu dengan kedua tangannya, lalu bersandar pada dadanya yang lembut dan lebar itu, walaupun terpisahkan oleh selapis kemeja yang tipis, dia tetap saja dapat mendengar jelas suara debaran jantungnya dengan sangat jelas, yang terus-menerus berdetak, seperti melodi yang paling menyentuhnya di dunia ini. Benar-benar sangat enak didengar.

Pada saat ini, sebuah aliran hangat terus mengalir dari hatinya dan menuju ke lengan dan kakinya, ia tidak merasa dingin, hanya merasa hangat, dan sangat bahagia!

Clara Jian dan Gray Jian digendong kembali ke kastil, para pembantu sudah mempersiapkan pemandian air hangat, serta sup jahe untuk mereka.

Derico Kou menjaga Gray Jian, sedangkan Wesley Xu menggendong Clara Jian masuk ke dalam lift, lalu langsung kembali ke arah kamar mereka.

Ketika ia menggendong Clara Jian sampai ke kamar mandi di kamar mereka, satu bak mandi yang penuh air hangat sudah disediakan, Wesley Xu kemudian menurunkan Clara Jian dan langsung melepaskan pakaiannya, ia melepskan pakaiannya sambil memerintahkan pembantu yang berada di sisinya itu,”Kamu turun, lalu panggil dokter kemari, langsung bawa sup jahe kemari setelah selesai dimasak.”

“Baik, Tuan Muda Ketiga.”

Pembantu itu mengiyakannya, lalu langsung mengundurkan diri dari kamar mandi dan menutup pintunya.

Clara Jian kini sedang mengenakan sweater berekerah tinggi, lalu mengenakan celana ketat serta rok musim dingin sebagai bawaannya, ia kemudian mengenakan sepatu bot pendek, Wesley Xu merasa sedikit gugup, ia bersujud dengan salah satu lututnya, lal membantunya melepaskan pakaiannya dengan gerakan yang tergesa-gesa.

Seluruh tubuhnya itu sduah kebasahan, bahkan rambut Clara Jian terlihat terus meneteskan air, ia kemudian melihat Wesley Xu yang sedang gugup di depannya ini, tubuhnya sebenarnya juga sudah sebagian besar kebasahan, ia awalnya hanya berpakaian cukup tipis, hanya selapis kemeja, kemejanya kini juga sudah basah oleh karenanya.

Namun, semua perhatiannnya tertuju kepada Clara Jian.

“Suamiku, jangan khawatir, aku baik-baik saja, bayinya juga baik-baik saja, dia sangat amat baik, coba kamu elus!”Clara Jia merasa sangat bahagia meihat Wesley Xu seperti itu, namun ia lebih merasa sakit hati, sehingga ia megulurkan tangannya dan menggenggam tangan Wesley Xu supaya ia mengelus perutnya sendiri.

Bayi kecil dalam perutnya itu memang baik-baik saja, Clara Jian tidak merasakan keanehan apapun.

Wesley Xu mengangkat tatapannya dan meliahtnya, ia tidak menghiraukan pakaiannya yang belum ia lepas itu dan langsung memeluknya, ia menggendongnya ke dalam bak besar itu, lalu ia juga melepaskan pakaiannya sendiri dan ikut masuk ke dalam.

Pada saat Wesley Xu juga ikut memasuki bak yang sebelumnya sudah dipenuhi air hangat itu, air hangat itu pun langsung mengucur ke luar, hingga kamar mandi yang luas itu kini dipenuhi oleh uap panas yang berlapis-lapis.

Setelah masuk ke dalam air panas bersama dengan Clara Jian, Wesley Xu pun kembali melepas pakaiannya, tetapi ia terus terdiam dan tidak berbicara, hanya tatapannya yang terlihat tersakiti yang masih belum saja berkurang.

Clara Jian tiba-tiba merasa sedikit gugup melihat dirinya yang terus terdiam itu, ia kemudian mengulurkan sepasang tangannya dan menggenggam wajahnya yang menegangkan, lalu berinisiatif mencium bibir tipisnya dan berkata,”Suamiku, jangan bersikap seperti ini, bicara!”

Wesley Xu awalnya sedang melepas bra pada tubuhnya, pada saat suara lembutnya terdengar selesai berbicara, tangannya yang besar itu pun langsung menahan kepalanya dan mencium bibirnya......

Wesley Xu menciumnya dengan mendalam dan sangat kuat, seakan-akan ia ingin menelan Clara Jian masuk ke dalam perutnya, setiap ciumannya itu semakin mendalam dan semakin bertenaga, ia pun menuturkan semua perasaan dan fokusnya kepadanya.

Ia benar-benar sangat benci, ia membenci dirinya yang tidak memiliki kemampuan ni, ia terus-menerut membuat Clara Jian dan anaknya jatuh dalam bahaya, dia benar-benar membenci setiap saatnya, ia ingin sekali menyimpan Clara Jian dalam saku celananya, atau mungkin dalam mulutnya, supaya ia tidak akan membiarkan siapa saja menyentuhnya, apakah itu mungkin akan menghindari dirinya terluka lagi.

Setelah menyadari bahwa kecupan Wesley Xu ini berbeda daripada biasanya, Clara Jian langsung merangkul lehernya dengan kedua tangnanya dan membalasnya dengan hangat, sepertinya ia kini hanya bisa membuktikan kepadanya bahwa ia baik-baik saja melalui kehangatannya.

TIdak tahu berapa lama ciuman itu berlangsung hingga Clara Jian akhirnya kehabisan nafasnya, Wesley Xu kemudian mencoba untuk melepasnya, kemudian menahan dahinya kepada Clara Jian lalu emnatapnya engan mata hitamnya yang bergemilang, dengan suaranya yang sangat serak seperti melodi menawan selo itu, ia kemudian berkata dengan sangat memikat,”Tahukah kamu seberapa sakitnya hatiku ketika aku melihatmu dan Gray Jian terengah-engah di tengah danau itu? Ehm—”

Istrinya, anaknya, itu adalah segalanya, maka ia pun langsung bergegas berpaling ke lantai bawah.

Tangan Clara Jian yang mulai menghangat itu kemudian menggenggam wajah tampannya, ia kemudian menicum bibir tipisnya, lalu tersenyum dan berkata,”Aku bisa berenang, apakah kamu tidak tahu! Pada saat aku masih kecil, aku bahkan pernah memenangkan perlombaan renang.”

Wesley Xu mengelus hidungnya perlahan, kedua telapak tangannya yang besar itu kemudian mengangkat wajahnya dan perlahan berbisik dengan suara yang memikat,”Apakah kamu tahu apa yang sedang kupikirkan ketika aku berlari menuju ke arahmu dan Gray?”

“Apa yang sedang kamu pikirkan?” Clara Jian bertanya dengan sangat hangat.

“Aku berpikir, jika kamu dan Gray Jian bermasalah, maka aku akan membunuh setiap orang yang ingin mencelakai kalian.”

Tangan kecil Clara Jian kemudian perlahan mengelus wajahnya ia kemudian tersenyum melihatnya, dengan air mata yang tiba-tiba menetes,”Membunuh itu melanggar hukum, jika kamu membunuh orang, kamu juga tidak akan bisa hidup lagi.”

“Aku tidak peduli,”Wesley Xu tiba-tiba bersikap keras kepala seperti anak kecil,”Mulai hari ini, jika ada orang yang berani menyentuhmu sedikitpun, maka aku akan membalasnya beratus hingga beribu kali lipat.”

............................

Setelah berendam air hangat yang terasa sangat nyaman dan meminum satu mangkuk besar berisi sup jahe, Clara Jian yang berbaring meringkuk itu pun mulai berkeringat.

“Apakah Gray jian sudah minum sup jahe, apakah dia baik-baik saja?” Setelah selesai meminum sup jahe, Clara Jian pun menanyakan kondisi Gray jian, walaupun ia tahu Derico Kou sendiri yang menjaga Gray Jian dan tidak akan muncul masalah apapun.

“Ayah, ibu,”pada saat Clara Jian baru saja selesai berbicara, Gray Jian yang sedang mengenakan satu set pakaian tidur yang dipenuhi gambar kartun itu pun muncul di depan Clara Jian dan Wesley Xu.

Setelah melihat Gray Jian baik-baik saja, Clara Jian pun langsung menghela nafasnya, kemudian melambaikan tangannya keapda Gray Jian dan berkata,”Gray, cepat kemari.”

Gray Jian menganggukan kepalanya, lalu langsung berlari menghampirinya dengan kaki kecilnya dan beranjak ke tempat tidur Clara Jian.

Clara Jian membuka selimutnya dan membiarkan Gray Jian duduk di sisinya, ia kemudian mengelus dahinya dan mengecek apakah dia demam atau tidak.

“Ibu, dokter sudah mengecekku sebelumnya, aku baik-baik saja,”ucap Gray Jian dengan kedua tatapannya yang bergemilang.

“Tok tok!”Pada saat ini, terdengar suara ketukan pintu yang ternyata adalah Derico Kou yang membawa seorang dokter tradisional Tiongkok masuk.

“Clara Jian, apakah kamu baik-baik saja?” Derico Kou berjalan masuk dan bertanya penuh rasa perhatian kepada Clara Jian.

Clara Jian tersenyum kepada Derico Kou dan menjawab,”Ayah, aku baik-baik saja, kamu tidak perlu khawatir.”

Derico Kou menganggukkan kepalanya,”Tetap persilahkan dokter cek situasimu sejenak, hanya untuk berjaga-jaga saja.”

Clara Jian tersenyum dan mengiyakannya, lalu berinisiatif untuk menggulung lengan pakaian tidurnya dan mengulurkan lengan kecilnya supaya dokter dapat mengecek nadinya.

Setelah dokter tradisional Tiongkok mengecek nadinya, Clara Jian dan anak dalam perutnya itu memang baik-baik saja, hanya tubuhnya yang mendingin, ia hanya perlu memminum sup jahe lagi supaya kondisi tubuhnya membaik.

Derico Kou akhirnya merasa lega setelah memastikan bahwa Clara Jian dan anaknya baik-baik saja, setelah menyuruh Clara Jian untuk beristirahat, ia pun kemudian membawa dokter dan para pembantu untuk pergi dengannya.

“Dokter tradisonal Tiongkok berkata bahwa kita baik-baik saja, kamu sudak tidak perlu gugup lagi bukan!” Setelah semua orang keluar dan kini hanya tersisa Wesley Xu dan Gray Jian, Clara Jian pun menatap Wesley Xu dan berbicara dengan hati-hati.

Dia kini benar-benar sangat khawatir, sangat khawatir dia bermasalah, khawatir anaknya bermasalah, karena jika mereka bermasalah, ia khawtir Wesley Xu akan sedih, ia lebih mengkhawatirkan dirinya yang sedih.

Sebelumnya ia hanya ingin terus hidup demi anaknya Gray Jian, kini ia ingin semakin menjaga dirinya, menjalani hidup yang semakin baik demi Wesley Xu.

Keitka Clara Jian dengan wajahnya kembali memerah, namun berusaha untuk berhati-hati berbicara dengannya, Wesle Xu pun menghela nafasnya, lalu membuka salah satu sudut selimutnya, berbaring di tempat tidurnya, lalu merangkul Gray Jian dan Clara Jian,”Tidak apa-apa, ayo tidur sejenak.”

“Baik,”Gray Jian terlebih dahulu menganggukan kepalanya, masuk ke dalam selimut, lalu memejamkan matanya dan tidur.

Clara Jian tersenyum melihat Wesley Xu, lalu juga menganggukan kepalnaya dan berbaring bersama dengan dirinya dan Gray Jian.

Berseling dengan Gray Jian, Wesley Xu kemudian mencium alis Clara Jian, lalu berbaring melihatnya, mengangkat tangannya, jari hangatnya yang kering itu perlahan mengelus pipi pada wajahnya.

Clara Jian menggenggam tangannya, menempelkannya pada pipinya, lalu tersenyum dan saling bertukar tatapan dengannya, dan perlahan memejamkan sepasang matanya, hingga akhirnya tertidur.

Setelah melihat kedua ibu dan anak itu tertidur, nafasnya kemudian menenang, Wesley Xu kemudian membuka selimutnya, perlahan melangkah turun dari tempat tidur, merapikan ujung selimut mereka, dan berjalan ke arah luar kamar.

Permasalahan hari ini bukanlah sebuah ketidakterdugaan, terlebih lagi, ia tidak bisa membiarkannya begitu saja sekalipun Clara Jian dan kedua anaknya itu baik-baik saja.

TIdak peduli siapapun yang mencelakai ibu dan anaknya itu jatuh ke air, ia tetap harus memperhitungkan jelas hal ini!

.......

Novel Terkait

Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu